Anda di halaman 1dari 8

Teori Bermain Dalam Prespektif Klasik

DOSEN PEMBIMBING :
Luluk Iffatur Rochmah, SS. M.Pd.

Nama Kelompok :
1. Gitsa Zahrotun Nisa’ (228620700017)
2. Indy Rizqi Aulia (228620700011)
3. Tiara Novianti (228620700007)
4. Adelia Anandra Aviola (228620700008)

FAKULTAS PSIKOLOGI DAN ILMU PENDIDIKAN

PRODI PENDIDIKAN GURU ANAK USIA DINI

2022/2022

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat dan anugrah dari-Nya kami dapat
menyelesaikan makalah tentang “TeoriBermainDalamPrespektifKlasik”. Sholawat dan salam
semoga senantiasa tercurahkan kepada junjungan besar kita, Nabi Muhammad SAW yang
telah menunjukkan kepada kita semua jalan yang lurus berupa ajaran agama islam yang
sempurna dan menjadi anugrah terbesar bagi seluruh alam semesta.Saya sangat bersyukur
karena dapat menyelesaikan makalah yang menjadi tugas pengantar konsep dan teori bermain
pada mata kuliah “Bermain Dan PermainanAnakUsia Dini”. Disamping itu, saya
mengucapakan banyak terimakasih, semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi para
pembaca. Saya mengharapkan kritik dan saran terhadap makalah ini agar kedepannya dapat
saya perbaiki. Karena saya sadar, makalah yang saya buat ini masih banyak terdapat
kekurangannya.

2
DAFTAR ISI
Kata Pengantar…………………........……………………………………….....
Daftar Isi……………………………….........…………………………………...
Bab I Pendahuluan……………………………………………………………...
1.1 Latar Belakang…………………….........………………………...........
1.2 Rumusan Masalah……………........…………………………………..
1.3 Tujuan Penulisan…………..…….........……………………………….
Bab II Pembahasan……………………………………………………………...
2.1 Teori Bermain Dalam Prespektif Klasik……….......………………….
Bab III Penutup…………………………………………………………………
3.1 Kesimpulan ……………….....………………………………………...
DAFTAR PUSTAKA………......…………………………………….………….

3
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Kita semua gemar bermain terutama saat kita masih kanak-kanak. Bermain adalah aktifitas
yang khas. Berbeda dengan bekerja yang menuntut hasil, bermain tidak memperdulikan hasil
akhir tetapi yang lebih penting disini adalah proses bermain itu sendiri. Bermain selalu
menyenangkan dan tidak pernah menjadi beban. Bila anak sudah menganggap bermain
sebagai suatu beban, artinya yang ia lakukan bukanlah bermain. Pentingnya bermain bagi
kepribadian telah diakui secara Universal, karena merupakan salah satu kebutuhan dasar
manusia ,baik bagi anak maupun orang dewasa. Namun, masih ada yang sering
mempertanyakan atau memerlukan pembenaran ,mengenai pentingnya bermain bagi seorang
anak. Sementara anak tidak perlu membuktikan mengapa ia perlu bernafas atau makan,
kebutuhannya akan bergerak dan bermain sering di pertanyakan oleh orang dewasa yang
percaya bahwa belajar atau berkembang merupakan suatu transformasi yang tidak ada
kaitannya dengan bermain. Kita semua gemar bermain terutama saat kita masih kanak-kanak.
Bermaina dalah aktifitas yang khas. Berbeda dengan bekerja yang menuntut hasil, bermain
tidak memperdulikan hasil akhir tetapi yang lebih penting disini adalah proses bermain itu
sendiri. Bermain selalu menyenangkan dan tidak pernah menjadi beban. Bila anak sudah
menganggap bermain sebagai suatu beban, artinya yang ia lakukan bukanlah bermain.

1.2 RUMUSAN MASALAH

1. Sejak kapan teori bermain dalam prespektif klasik berlangsung?


2. Sebutkan apa saja teori bermain dalam prespektif klasik?

1.3 TUJUAN

1. Tujuan pembuatan makalah ini selain untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah
juga untuk memberi informasi kepada para orang tua dan guru
2. Maupun mahasiswa mahasiswi calon pendidik anak usia dini tentang pentingnya
bermain dan permainan anak usia dini

4
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Teori bermain dalam prespektif klasik

Teori bermain dalam prespektif klasik ini berlangsung sampai pada akhir abad ke-19.
Kemudiandilanjutkandenganteori bermain kontemporer sejak awal abad 20 hinggas aat
ini..Teori bermain klasik merujuk pada dua pandanganya itu pandangan Barat dan non Barat.
Menurut pandangan Barat bermain dilakukan dengan cara permainan zaman Yunani dan
Romawi Kuno sedangkan teori bermain klasik menurut pandangan non Barat mengacu pada
model bermain menurut kultur di wilayah masing-masing negara.

Menurut pandangan dari para pakar psikologi dan biologi teori klasik meliputi:

1. Teorir ekreasi atau pelepasan ( LazarusdanSchalle )

Bermain merupakan kegiatan yang berlawanan dengan kerja dan kesungguhan, bermain
merupakan imbangan antara kerja dengan istirahat.

Orang yang merasa penat akan bermain dan berekreasi untuk mengadakan pelepasan agar
kesegaaran jasmani dan rohaninya segera kembali.

2. Teori teleology atau pembawaan ( K. GroosdanRoeles )

Permainan merupakan kegiatan yang mempunyai tugasbiologis yang akan digunkan oleh
manusia untuk mempelajar ifungsi hidup, penguasaan gerak, rasa ingin tahu, persaingan
sebagai persiapan hidup dimasa yang akan datang.

Seseorang bermain bukan karena masih muda tetapi melalui bermain seseorang akan menjadi
awet muda.

3. Teori Sublimasi ( Ed. Clapatade )

Permainan bukan hanya merupakan kegiatan untuk mempelajari fungsi hidup( Gross ), tetapi
juga merupakan proses sublimasi (menjadi lebih mulia, lebih tinggi, atau lebih indah)

Melalui bermain seseorang yang memiliki insting atau naluri yang rendah akan belajar untuk
berubah dan meningkatkannya menjadi perbuatan dan tindakan yang lebih baik.

5
4. Rekapitulasi / Evolusi / Reinkarnasi

Permainan merupakan kesimpulan dari masa lalu (anak-anak akan bermaian permainan yang
pernah dimainkan oleh nenek moyangnya), serta pertumbuhan jiwa manusia yang wajar
haruslah melalui tahap-tahap perkembangan manusia yang wajar sampai pada pertumbuhan
yang sempurna.

Pertumbuhan manusia> masa prenatal (pertumbuhan kelahiran) > masa bayi dan masa kanak-
kanak> masa remaja> masa dewasa> masa tua

5. Teori Surplus Energi ( H. Spencer )

Bahwa surplus atau kelebihan tenaga yang dimiliki oleh seseorang (yang belum
digunakan/tersimpan) akan disalurkan atau dikeluarkan melalui aktifitas bermain atau
permainan.

Surplus/kelebihan tersebut meliputi : Kelebihan energy, kelebihan kekuatan hidup, dan


kelebihan emosi dan vitalitas

6
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Pendidikan merupakan kebutuhan yang sangat penting bagi manusia. Dengan demikian,
manusia dapat mencapai kemamjuan di berbagai bidang yang pada akhirnya dapat
menempatkan seseorang pada derajat yang lebih baik. Perlu diakui bahwa tidak semua
manusia dapat tumbuh dan berkembang sesuai dengan apa yang diharapkan dan
diinginkannya. Oleh karena itu, pendidikan menjadi satu kebutuhan yang cukup penting
dalam mengalami perubahan dan kemajuan di zaman modern ini. Pendidikan merupakan
proses belajar yang tidak akan pernah berhenti sejak seseorang lahir di dunia ini hingga akhir
hayatnya

sebagai pendidik yang baik kita juga harus melakukan pendekatan pada anak agar anak
merasa aman saat ada di dekat kita sebagai pendidik salah satunya dengan mengajak anak
anak bermain, Pada pembelajaran dengan metode bermain ini guru juga bisa sekalian melihat
tingkat konsentrasi pada anak didik tersebut, guru juga bisa mengasa motorik kasar dan
motorik halus pada anak, kepekaan pada anak, dan jikalau anak salah dalam bermain tersebut
anak juga bisa mendapatkan pengalaman agar kedepannya tidak di ulang kembali

7
DAFTAR PUSTAKA

Abdul Majid. 2008. Perencanaan Pembelajaran; Mengembangkan Standar Kompetensi


Guru.Bandung: Remaja Rosdakarya. Aman. 2011. Model Evaluasi Pembelajaran Sejarah.
Yogyakarta: Ombak. Anwar. 2006. Pendidikan Kecakapan Hidup. Bandung: ALFABETA.
Cholid Narbuko dan Abu Achmadi. 2008. Metodologi Penelitian. Jakarta: Bumi Aksara. Dwi
Siswoyo, dkk. 2008. Ilmu Pendidikan. Yogyakarta: UNY Press. Eko Putro Widoyoko S.
2010. Evaluasi Program Pembelajaran: Panduan Praktis Bagi Pendidik dan Calon Pendidik.
Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Gulo W. 2002. Metodologi Penelitian. Jakarta: Gramedia
Widiasarana Indonesia. Irawan Soehartono. 2004. Metodologi Penelitian Sosial. Bandung:
Rosdakarya. Miles dan Huberman.1992. Analisis Data Kualitatif. Jakarta: UI PRESS.
Moleong Lexy J. 2005.Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja Rosdakarya.
-------. 2004. Metodologi Penelitian Kualitatif; Edisi Revisi. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Oemar Hamalik. 2004. Psikologi Belajar dan Mengajar. Bandung: Sinar Baru Algesindo.
----------. 2003. Perencanaan Pengajaran Berdasarkan Pendekatan Sistem. Jakarta: Bumi
Aksara. Onny S. Prijono dan A.M.W. Pranarka. 1996. Pemberdayaan, Konsep, Kebijakan dan
Implementasi. Jakarta: Matari INC.. Soerjono Soekanto. 2006. Sosiologi Suatu Pengantar.
Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Anda mungkin juga menyukai