TERAPI BERMAIN
OLEH :
Tingkat / Semester : II / IV
Prodi : S1 Keperawatan
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan
karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan makalah ini. Makalah ini disusun untuk memenuhi
tugas mata kuliah Sistem Reproduksi. Adapun judul dari makalah ini adalah Asuhan
Keperawatan Pada Bayi Neonatus Dengan Kelainan Kongenital.
Didalam makalah ini akan dibahas mengenai Penyakit Kongenital bagaimana perjalanan dari
penyakit ini serta bagaimana penatalaksanaannya menurut medis dan keperawatan. Tidak
lupa penulis juga mengucapkan terimakasih kepada dosen pembimbing yang mengarahkan
dalam penyelesaian malakah ini serta kepada pengarang yang bukunya menjadi sumber
referensi.
Penulis menyadari adanya kekurangan dalam makalah ini. Oleh karena itu, penulis
mengharapkan kritik dan saran kepada pembaca untuk menyempurnakan malakah ini. Atas
perhatiaanya penulis ucapkan terimakasih.
KATA PENGANTAR.................................................................................................................i
DAFTAR ISI................................................................................................................................ii
A. LATAR BELAKANG............................................................................................................4
C. TUJUAN..................................................................................................................................6
A. KESIMPULAN.......................................................................................................................13
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................................................14
BAB I
PENDAHULUAN
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
1. Agar mahasiswa dapat memahami tentang terapi bermain
2. Agar mahasiswa dapat memahami tentang definisi bermain menurut para pakar
3. Agar mahasiswa dapat memahami tentang kategori bermain
4. Agar mahasiswa dapat memahami tentang ciri-ciri bermain
5. Agar mahasiswa dapat memahami tentang klasifikasi bermain menurut isi
6. Agar mahasiswa dapat memahami tentang karateristik bermain menurut sosial
7. Agar mahasiswa dapat memahami tentang fungsi bermain
8. Agar mahasiswa dapat memahami tentang faktor-faktor yang mempengaruhi aktivitas
bermain
9. Agar mahasiswa dapat memahami tentang bagaimana tahap perkembangan bermain
10. Agar mahasiswa dapat memahami tentang bagaiman karakteristik bermain sesuai tahap
perkembangan
11. Agar mahasiswa dapat memahami tentang bagaiman bermain di rumah sakit
12. Agar mahasiswa dapat memahami tentang bagaimana contoh proposal terapi bermain.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Definisi
Bermain adalah satu kegiatan menyenangkan bagi anak yang dilakukan setiap hari
secara sukarela untuk memperoleh kepuasan dan merupakan media yang baik bagi anak-anak
untuk belajar komunikasi, mengenal lingkungan, dan untuk meningkatkan kesejahteraan
mental dan sosial anak.
B. Pendapat Pakar Tentang Bermain
a. Aristoteles
Berpendapat bahwa anak-anak perlu didorong untuk bermain dengan apa yang
mereka tekuni dewasa nanti. Pendidikan untuk anak perlu disesuaikan dengan minat serta
tahap perkembangan anak.
b. Frohel (abad 18)
Menekankan pentingnya bermain dalam belajar.Menurutnya kegiatan bermain dan
mainan yang dinikmati anak dapat digunakan untuk menarik perhatian serta mengembangkan
pengetahuan mereka.
c. Joan Freman dan Utami Menandar (1995)
Menyebutkan bahwa pada umumnya bermain merupakan suatu aktivitas yang
membantu anak untuk mencapai perkembangan yang utuh, baik fisik, sosial, moral dan
emosional.
d. Montessori (1961)
Menggambarkan jika ketika anak bermain, dan berada dalam situasi keserasian, akan
merekontroksi sebuah kreativitas.
e. Sigmund Freud
Freud memandang bermain sama seperti fantasi atau lamunan. Melalui bermain
ataupun fantasi, seseorang dapat memproyeksikan harapan maupun konflik pribadi. Dengan
demikian bermain mempunyai efek katarsis yaitu anak dapat mengambil peran aktif sebagai
pemasaran dalam memindahkan perasaan negatif ke objek atau orang pengganti..
Freud memandang bermain sebagai cara yang digunakan anak untuk mengatasi
masalah, memanfaatkan bermain sebagai alat diagnosa terhadap masalah dan sarana
mengobati jiwa anak yang dimanifestasikan dalam terapi bermain.
f.Singer
Bermain, teutama bermain imajinatif sebagai kekuatan positif untuk perkembangan
manusia, bermain memberikan suatu cara bagi anak untuk memajukan kecepatan masuknya
perangsangan (stimulasi) baik dari luar maupun dari dalam yaitu aktivitas otak yang secara
konstan memainkan kembali dan merekam pengalaman-pengalaman.
C. KATEGORI BERMAIN
D.Ciri-Ciri Bermain
a.Bermain Bebas
Dalam permainan bebas anak boleh memilih sendiri kegiatan yang diinginkannya
serta alat-alat yang ingin digunakannya. Bermain bebas merupakan bentuk bermain aktif baik
dengan alat maupun tanpa alat, didalam maupun diluar ruangan.Saat bermain bebas anak-
anak membutuhkan tempat, waktu, peralatan bermain, serta kebebasan.Kebebasan yang
diberikan adalah kebebsana yang tertib, yaitu kebebasan yang bertanggungjawab.Kebebasan
tersebut diarahkan pada tumbuhnya disiplin diri secara bertahap.Tugas guru dalam kegiatan
bermain bebas adalah melakukan observasi terhadap anak-anak dan mendorong atau
memotivasi anak untuk lebih aktif bermain. Adapun contoh-contoh aktifitas bermain bebas
baik didalam maupun diluar ruangan :
§Didalam Ruangan
–Bermain Balok
Saat bermain balok anak-anak bebas mengeluarkan dan menggunakan imajinasi serta
keinginannya untuk menemukan agar dapat bermain dengan kreatif. Di hendaknya disediakan
beberapa set dan jenis balok, seperti balok-balok ukuran besar, ukuran kecil dan balok yang
dapat dimainkan dimeja (table blocks) Balok meja biasanya terdiri dari balok-balok bujur
sangkar berwarna atau polos, yang dapat dimainkan secara individual atau berpasangan
sambil duduk mengelilingi meja. Dapat pula ditambahkan bentuk-bentuk lain untuk lebih
menstimulasi daya cipta dan daya eksplorasi anak.
1. Bola yang digunakan adalah bola besar (ukuran bola kaki)
2. Anak-anak berdiri dalam lingkaran dengan jarak sekitar 1 meter
3. Bola dioperkan dari satu anak kepada anak lainnya yang berada dalam lingkaran
4. Anak yang berada diluar lingkaran berusaha menyentuh bola dengan sapu tangan yang
dipegangnya, namun tidak boleh menyentuh anak-anak yang mengoperkan bola
5. Anak yang mengoperkan bola berusaha agar bola yang dipegangnya tidak dapat disentuh
saputangan sehingga suasana menjadi riuh.
6. Anak yang bolanya disentuh saputangan (ketika dipegang atau sedang dioper ) atau anak
yang tidak dapat menangkap bola yang dioper kepadanya harus keluar dari lingkaran dan
menggantikan anak yang memegang saputangan.
7. Guru bertindak sebagai pemimpin di tengah lingkaran.
3. Kreatifitas
Mengembangkan kreatifitas mencoba ide baru misalnya menyusun balok.
Diperoleh dengan belajar berinteraksi dengan orang lain dan mempelajari belajar dalam
kelompok.
Intraksi dengan orang lain bertingkah laku sesuai harapan teman menyesuaikan dengan
aturan kelompok.
Contoh : dapat menerapkan kejujuran.
7. Terapi
Bermain kesempatan pada anak untuk mengekspresikan perasaan yang tidak enak misalnya :
marah,takut,benci.
8. Komunikasi
Bermain sebagai alat komunikasi terutama bagi nak yang belum dapat mengatakan secara
verbal, misalnya : melukis,menggambar,bermain peran.
Aktivitas yang
dianjurkan
Lahir-1 Lihatlah bayi pada jarak dekat
Gantungkan objek terang berkilat dalam jarak 20-25 cm dari wajah bayi
dan di garis tengah
Gantungkan mobil-mobilan dengan desain hitam dan putih
Bicara pada bayi, bernyanyi dengan suara lembut
Mainkan kotak musik, radio, televisi
Latakkan jam berdetik atau metronom di dekatnya
Gendong, belai, dan sayang
Pertahankan agar bayi hangat
Mungkin suka dibedong
Ayun bayi, tempatkan di kereta
Gunakan carriage untuk berjalan-jalan
2-3 Berikan objek terang
Buat agar ruangan terang dengan gambar dan cermin
Bawa bayi ke berbagai ruangan sambil melakukan tugas
Tempatkan bayi di kursi bayi untuk pandangan vertikal pada
lingkungan
Bicara pada bayi
Masukkan dalam kebersamaan keluarga
Pajankan pada berbagai kebisingan lingkungan selain kebisingan rumah
saja
Gunakan mainan yang jika digoyangkan akan mengeluarkan suara (mis:
kerincingan)
Belai bayi sambil mmandikan, pada penggantian popok
Sisir rambut dengan sikat halus
Gunakan pengayun bayi
Bawa ke mobil untuk berkendara
Latih tubuh dengan menggerakkan ekstremitas dalam gerakan berenang
Gunakan ayunan gim
4-6 Tempatkan bayi di depan cermin tidak dapat pecah
Berikan mainan berwarna terang untuk di pegang (cukup kecil untuk di
genggam)
Bicara pada bayi, ulangi bunyi yang dibuat bayi
Tertawa bila bayi tertawa
Panggil bayi dengan namanya
Remas kertas yang berbeda di telinga bayi
Tempatkan mainan yang jika digoyangkan akan mengeluarkan bunyi
atau bel di tangan bayi
Berikan pada bayi mainan remasan yang lembut dengan berbagai
tekstur
Biarkan mencebur di saat mandi
Tempatkan tubuh bayi yang telanjang di atas permadani yang lembut
dan halus dan gerakkan ekstremitas
Gunakan ayunan atau stroller
Lambungkan bayi dipangkuan sambil memegangnya dalam posisi
berdiri
Sokong bayi dalam posisi duduk, biarkan bayi condong ke depan untuk
keseimbangan diri
Tempatkan bayi di lantai untuk merangkak, berguling, duduk
6-9 Berikan pada bayi mainan yang besar dengan warna terang, bagian yang
dapat bergerak, dan dapat berbunyi
Tempatkan cermin yang tidak dapat pecah dimana bayi dapat melihat
dirinya
Mainkan ciluk ba, khususnya menyembunyikan wajah di balik handuk
Buat wajah lucu untuk mendorong imitasi
Berikan bola rajutan atau benang untuk ditarik
Panggil bayi dengan namanya
Ulangi kata sederhan seperti “dada” “mama” “daag-daag”
Bicara dengan jelas
Sebutkan nama bagian tubuh, orang, dan makanan
Beri tahu bayi apa yang anda lakukan
Gunakan “tidak” hanya bila perlu
Berikan perintah sederhan
Tunjukkan bagaimana menepuk yangan, memukul drum
Biarkan bayi bermain dengan kain dari berbagai tekstur
Berikan mangkuk yang berisi makanan dengan ukuran dan tekstur yang
berbeda untuk dirasakan
Biarkan bayi “menangkap” air mengalir
Anjurkan anak untuk “berenang” di bak besar atau kolam dangkal
Berikan gumpalan plester yang lengket untuk memanipulasi
Pegang tegak untuk merasakan beban berat badan dam lambungkan
Naikkan, kata “naik”
Turunkan, kata “turun”
Tempatkan mainan di luar jangkauan, dorong bayi mengambilnya
Mainkan pat-a-cake
9-12 Tunjukkan pada bayi gambar yang besar di dalam buku
Bawa bayi ke tempat dimana ada bintang, banyak orang, objek berbeda
(pusat perbelanjaan)
Mainkan bola dengan menggelindingkannya ke anak, dan ajarkan untuk
melakukan “lemparan” kembali
Demonstrasikan cara pembangunan menara dua-blok
Bacakan untuk bayi cerita nina bobo sederhana
Tunjukkan bagian tubuh dan sebutkan salah satunya
Tiru bunyi binatang
Berikan pada bayi makanan yang dipegang dengan tekstur yang
berbeda-beda
Biarkan bayi menghancurkan dan memberantakkan makanan
Biarkan bayi merasakan objek dingin (es batu) atau hangat, katakan
berapa suhu masing-masing objek tersebut
Berikan bayi merasakan angin sepoi-sepoi
(tiupan kipas angin)
Berikan mainan besar yang dapat ditarik dorong
Tempatkan perabot dalam lingkaran untuk mendorong
pengeksplorasian
Kembalikan pada posisi yang berbeda
Mainan yang
dianjurkan
Lahir-6 Mobil mainan anak-anak
Cermin yang tidak dapat pecah
Lihat pelindung benturan
Selimut berwarna kontras
Kotak musik
Mobil musik
Bel keranjang bayi
Mainan kecil yang jika digoyangkan akan mengeluarkan bunyi dan
dapat dipegang
· Mainan binatang
· Pakaian halus
· Selimut kapas lembut atau halus
· Mobil halus
· Keranjang/ayunan
· Mainan yang diperberat atau dihisap
· Ayunan bayi
6-12 Berbagai blok berwarna
Kotak atau cangkir berjaring
Buku dengan cerita dan gambar yang terang
Benang dengan diameter besar
Mainan dengan bagian yang mudah dilepas
Bola besar
Cangkir dan sendok
Puzzle besar
Jack-in-the-box
Mainan yang jika digoyangkan akan menumbulakan bunyi (kerincing)
dengan ukuran, bentuk, dan suara yang berbeda serta berwarna terang
Binatang dan boneka yang berdecit
Rekam musik yang ringan dan berirama
· Binatang-binatangan dan boneka dengan tekstur yang lembut dan
berbeda-beda
· Mainan beringga, mainan yang mengapung
· Mainan yang dapat diremas-remas
· Mainan yang untuk digigit
· Buku-buku dengan tekstur atau objek seperti bulu binatang dan
resleting
· Boks aktivitas untuk keranjang bayi
· Mainan yang dapat didorong dan ditarik
· Ayunan angi
Bermain Selama Masa Todler
ILMIAH
Pelajari tentang sistem tubuh. Sebutkan, urutkan berdasarkan abjab, buat sebuah gambar, buat
organ dari tanah lempung atau lilin mainan, minta anak untuk mengidentifikasi bagian sistem
tubuh mana yang terlibat dalam masalah medis.
Pelajari tentang nutrisi secara umum dan alasan diet khusus.
Diskusikan bagaiman cara kerja obat, traksi, dan gips, bagaimana kesembuhan itu memerlukan
waktu.
MATEMATIKA
Gunakan materi rumah sakit untuk mendiskusikan, sistemmetrik dan membuat anak semakin
familiar dengan berat, panjang, dan volume badan. Untuk secara rutin dalam satuan dan objek
rumah sakit yang tepat.
Masalah kata rumah sakit, gunakan situasi rumah sakit ( mis, Jika setiap perawat bekerja 8 jam
per shift dan anak perlu enam perawat pad setiap shift berapa banyak perawat yang kamu
perlukan untuk satu hari)
ILMU SOSIAL
Berapa banyak jumlah pekerjaan yang ada di rumah sakit?. Anak yang lebih tua usianya dapat
menjelaskan dengan detail tentang keahlian dan pendidikan yang diperlukan untuk pekerjaan
– pekerjaan tersebut.
GEOGRAFI
RIWAYAT
Teliti sejarah rumah sakit, sejarah cabang ilmu kedokteran atau profesi kedokteran, cari tahu
lebihbanyak tentang orang terkenal Dallam sejarah kedokteran ( hipocrates, Florence
Nightingale, Clara Barton, Roentgen ) atau penemuan-penemuan dan kemajuan di bidang
medis ( lensa pertama, penemuan penisilin )
VI. PENGORGANISASIAN
1. Leader : Wawan Sanjaya
Bertanggung jawab terhadap terlaksananya terapi bermain, yaitu membuka dan
menutupkegiatan ini.
2. Co Leader : Hengki Saputra
Menjelaskan pelaksanaan dan mendemonstrasikan aturan dan cara bermain dalam
terapi bermain.
3. Fasilitator : Yoga, Windu, Suamba
Mempersiapkan alat dan tempat permainan serta mendampingi setiap peserta
dalam terapi bermain.
4. Observer : Ngakan
Mempasilitasi pelaksanaan terapi bermain, mengobservasi, mengamati dan mencatat jalannya
terapi bermain.
VIII. EVALUASI
Anak telah belajar memecahkan masalah melalui eksplorasi alat mainannya
Anak dapat mengembangkan hubungan social, komunikasi dan belajar untuk sabar dansaling
menghargai.
Anak mampu mengatur dalam tingkah lakunya, misalkan jika anak A mendapat giliran,maka
anak B memberikan kesempatan dalam melempar dadu.
Anak dapat mmpelajari nilai benar dan salah dari lingkungannya terutama dari orang tua dan
guru
Anak merasa terlepas dari ketegangan dan stress selama hospitalisasi, anak dapatmengalihkan
rasa sakitnya pada permainannya(distruksi dan relaksasi)
Anak dapat berintraksi dengan anak lain dan perawat
1. Struktur
Evaluasi Dari Persiapan ,Tempat, Kontrak Waktu Sudah Dilakukana.
a. Dimulai dari leader, co leader, observer, dan fasilitator
b. Fasilitator memberikan permainan ular tangga.
c. Terapi bermain dilakukan di ruang bermain anak(RSUP Sanglah)
d. Minta anak untuk bermain ular tangga bersama.
e. Berikan waktu 30 menit untuk bermain ular tangga2.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Bermain tidak dapat dipisahkan dari kehidupan anak, karena bagi anak bermain sama
saja bekerja bagi orang dewasa. Bermain pada anak mempunyai fungsi yaitu untuk
perkembangan sensorik, motorik, intelektual, sosial, kreatifitas, kesadaran diri, moral
sekaligus terapi anak saat sakit.
bermain adalah melanjutkan pertumbuhan dan perkembangan yang normal,
mengekspresikan dan mengalihkan keinginan fantasi. Dan idenya mengembangkan kreatifitas
dan kemampuan memecahkan masalah dan membantu anak untuk beradaptasi secara efektif
terhadap stress karena sakit dan di rawat di Rumah Sakit.
B. Saran
Terapi bermain dapat menjadi obat bagi anak-anak yang sakit.Jadi sebaiknya di RS
juga disediakan fasilitas bermain bagi anak-anak yang di rawat di rumah
sakit.Mensosialisasikan terapi bermain pada orang tua sehingga orang tua dapat menerapkan
terapi di rumah dan di rumah sakit.
DAFTAR PUSTAKA