Kelas : 2A
Jurusan : Ilmu Ekonomi Pembangunan
NIM : 5553200024
Mata Kuliah : Pendidikan Kewarganegaraan
Dosen Pengajar : Titi Alawiyah, M.Pd
Tugas BAB 1
Mengidentifikasi Masalah Bangsa (Penyalahgunaan Narkoba)
Menurut saya, masalah bangsa yang terjadi di indonesia saat ini muncul dari beberapa
faktor seperti IPTEK, tuntutan dan kebutuhan masyarakat, dan tantangan global yang saat
ini sangat kita rasakan. Dengan pesatnya perkembangan zaman saat ini, manusia harus
lebih memiliki pola pikiran yang positif, kreatif dan inovatif, serta harus memiliki ilmu
pengetahuan dan wawasan yang luas mengenai perkembangan zaman. Ilmu pengetahuan
sangat berdampak bagi keahlian individual sampai perkembangan globalisasi. Namun,
dari perkembangan-perkembangan yang terjadi pada bangsa termasuk di indonesia tidak
hanya menimbulkan dampak positif saja, namun juga menimbulkan dampak negatif dan
menimbulkan banyaknya masalah bangsa, salah satunya yaitu penyalahgunaan narkoba.
Masalah bangsa di indonesia yang saat ini masih sering terjadi dan harus kita perangi
adalah permasalahan mengenai penyalahgunaan narkoba. Narkoba adalah singkatan dari
narkotika dan obat atau bahan berbahaya. Istilah narkoba mengacu pada sekelompok zat
yang umumnya mempunyai resiko kecanduan bagi para penggunanya. Efek narkoba itu
sangat banyak sekali, beberapa diantaranya adalah orang yang menggunakan narkoba
dapat kecanduan atau ketagihan. Semua perilaku penyalahgunaan narkoba mendorong
otak untuk memproduksi efek euforis. Bagaimanapun, beberapa jenis psikotropika
memberikan dampak yang sangat negatif pada otak seperti stroke, dan kerusakan otak
secara meluas yang dapat melumpuhkan segala aspek kehidupan pecandunya. Penggunaan
narkoba juga dapat mengakibatkan perubahan fungsi otak sehingga menimbulkan
permasalahan ingatan, permasalahan konsentrasi serta ketidakmampuan dalam mengambil
keputusan. Penyalahgunaan narkoba yang sudah sampai pada level kronis dapat
mengakibatkan perubahan jangka panjang dalam selsel otak, yang mendorong terjadinya
paranoia, depresi, agresi dan halusinasi. Seharusnya obat-obatan tersebut digunakan oleh
orang yang menderita penyakit tertentu dan harus sesuai dengan resep dokter.
1) Penyebab dari diri individu itu sendiri, Yaitu tidak memiliki kemampuan untuk
menyesuaikan diri dengan lingkungan sekitarnya, lemahnya kepribadian, kurang
percaya diri, tidak bisa mengendalikan diri, dorongan ingin tahu (penasaran) untuk
mencoba, tidak berpikir terlebih dahulu sebelum akan mencobanya, dan ketidaktahuan
akan bahanya narkoba bagi tubuh.
2) Penyebab yang bersumber dari lingkungan keluarga (orang tua), Salah satu atau kedua
orang tua juga merupakan orang yang mengkonsumsi narkoba, tidak mendapatkan
perhatian dan kasih sayang yang cukup dari orang tua, keluarga yang tidak harmonis
atau broken home, orang tua yang tidak mengawasi anaknya dengan benar atau sibuk
untuk mencari uang, dan orang tua yang terlalu manjakan anaknya.
3) Penyebab dari teman atau kelompok sebaya, Adanya satu atau beberapa teman
kelompok yang menjadi pengguna narkoba, Adanya ajakan atau rayuan dari teman
kelompok untuk menggunakan narkoba, Paksaan dari teman kelompok agar
menggunakan narkoba karena apabila tidak mau menggunakan akan dianggap tidak
setia kawan dan Ingin menunjukan perhatian kepada teman.
4) Penyebab yang bersumber dari lingkungan, Masyarakat tidak acuh atau tidak peduli
Longgarnya pengawasan sosial masyarakat, Sulit mencari pekerjaan, Penegakan
hukum lemah, Banyaknya pelanggaran hukum, Kemiskinan dan pengangguran yang
tinggi.
Ada beberapa faktor yang menjadi penyebab penyalahgunaan narkotika pada seseorang.
Berdasarkan kesehatan masyarakat, faktor-faktor penyebab timbulnya penyalahgunaan
narkotika, terdiri dari
1) Faktor Individu
Tiap individu memiliki perbedaan tingkat resiko untuk menyalahgunakan NAPZA
(Narkotika, Psikotropika, dan Zat adiktif) Faktor yang mempengruhi individu terdiri
dari faktor kepribadian dan faktor konstitusi. Alasan-alasan yang biasanya berasal dari
diri sendiri sebagai penyebab penyalahgunaan NAPZA antara lain:
a. Keingintahuan yang besar untuk mencoba, tanpa sadar atau berpikir panjang
mengenai akibatnya
b. Keinginan untuk bersenang-senang
c. Keinginan untuk mengikuti trend atau gaya
d. Keinginan untuk diterima oleh lingkungan atau kelompok
e. Lari dari kebosanan, masalah atau kesusahan hidup
f. Pengertian yang salah bahwa penggunaan sekali-sekali tidak menimbulkan
ketagihan
g. Tidak mampu atau tidak berani menghadapi tekanan dari lingkungan atau
kelompok pergaulan untuk menggunakan NAPZA
h. Tidak dapat berkata TIDAK terhadap NAPZA
b. Lingkungan Sekolah
Sekolah yang kurang disiplin, terletak dekat tempat hiburan, kurang memberi
kesempatan pada siswa untuk mengembangkan diri secara kreatif dan positif, dan
adanya murid pengguna NAPZA merupakan faktor kontributif terjadinya
penyalahgunaan NAPZA.
c. Lingkungan Teman Sebaya
Adanya kebutuhan akan pergaulan teman sebaya mendorong remaja untuk dapat
diterima sepenuhnya dalam kelompoknya. Ada kalanya menggunakan NAPZA
merupakan suatu hal yng penting bagi remaja agar diterima dalam kelompok dan
dianggap sebagai orang dewasa.
Nah itu lah beberapa faktor yang menyebabkan mengapa banyaknya orang yang
melakukan penyalahgunaan narkoba. Setelah saya telusuri pada artikel BNN yang terbit
pada tanggal 19 Agustus 2020, Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) Komisaris
Jendral Heru Winarko menyebut, bahwa penyalahgunaan narkotika di kalangan remaja
makin meningkat. Dimana ada peningkatan sebesar 24-28 persen remaja yang
menggunakan narkotika dan kebanyakan pengguna adalah anak-anak.
World Drugs Reports 2018 yang diterbitkan United Nations Office on Drugs and Crime
(UNODC), menyebutkan sebanyak 275 juta penduduk di dunia atau 5,6 % dari penduduk
dunia (usia 15-64 tahun) pernah mengonsumsi narkoba. Sementara di Indonesia, BNN
selaku focal point di bidang Pencegahan dan Pemberantasan Penyalahgunaan dan
Peredaran Gelap Narkoba (P4GN) mengantongi angka penyalahgunaan narkoba tahun
2017 sebanyak 3.376.115 orang pada rentang usia 10-59 tahun. Sedangkan angka
penyalahgunaan Narkoba di kalangan pelajar di tahun 2018 (dari 13 ibukota provinsi di
Indonesia ) mencapai angka 2,29 juta orang. Salah satu kelompok masyarakat yang rawan
terpapar penyalahgunaan narkoba adalah mereka yang berada pada rentang usia 15-35
tahun atau generasi milenial. Berikut ini data kasus dan tersangka yang berhasil diungkap
oleh BNN:
Penyalahgunaan Narkoba Merupakan Masalah Bangsa Yang Muncul Dari
Perkembangan Globalisasi
Setelah saya melakukan identifikasi masalah bangsa yang terjadi di indonesia yaitu
penyalahgunaan narkoba, hal tersebut merupakan masalah yang muncul dari pengaruh
perkembangan globaliasasi. Globalisasi diyakini sebagai salah satu fenomena internasional
yang berpengaruh dalam hubungan antar negara yang cepat berubah seiring arus teknologi
dan informasi yang semakin cepat dan memunculkan sebuah tatanan kehidupan baru dalam
berbagai bentuk yang saling ketergantungan dan terintegrasi. Globalisasi yang disertai
dengan kemajuan teknologi komunikasi yang pesat menyebabkan hubungan antar bangsa,
antar masyarakat dan antar individu semakin dekat, saling tergantung dan saling
mempengaruhi sehingga tercipta suatu dunia tanpa batas (borderless world). Pergerakan
lintas batas negara yang semakin tinggi inilah yang akhirnya menimbulkan permasalahan
baru yang juga muncul antar lintas negara yang dikenal dengan transnational crime atau
kejahatan transnasional. Sejalan dengan hal itu fenomena kejahatan transnasional terus
mengemuka merambah keberbagai penjuru dunia.
Salah satu wujud dari kejahatan transnasional yang paling krusial karena menyangkut
masa depan generasi suatu bangsa termasuk indonesia, terutama kalangan generasi muda
dunia ini adalah kejahatan di bidang penyalahgunaan narkotika. Peredaran narkotika dengan
mudah dapat menembus batas-batas negara di dunia melalui jaringan manajemen yang rapi
dan teknologi yang canggih. Wilayah Asia Tenggara juga dipergunakan sebagai jalur
perdagangan narkoba ke tingkat internasional. Sebanyak 49% dari peredaran narkoba dunia
saat ini diserap oleh pasar Asia Tenggara yang diperoleh dari negara-negara pemasok seperti
Malaysia, Cina, India, Iran, dan Belanda.
Oleh karena itu, pendidikan kewarganegaraan (PKn) sangat penting bagi seluruh jajaran
masyarakat indonesia dari masyarakat biasa sampai dengan pejabat-pejabat negara. PKn
yang sudah diajarkan kepada kita seharusnya menjadi bekal dan cikal bakal untuk
kedepannya agar indonesia menjadi negara yang bebas dari kasus narkoba dan dengan
adanya pendidikan kewarganegaraan diharapkan seluruh generasi muda indonesia
mendatang bisa menjadi panutan bagi negara-negara lain untuk tidak lagi menyalahgunakan
narkoba, dan diharapkan juga agar pemerintah mengerahkan segala kekuasaan dan hukum
yang ada untuk memberantas kasus penyalahgunaan narkoba ini.