Anda di halaman 1dari 5

TUGAS INDIVIDU ANALISIS ISU KONTEMPORER INSTANSI

Nama : Lauura Hermala Yunia, S.Pi., M.Si.


Kelompok : II (Dua)
Angkatan : VIII (Delapan)
A. Identifikasi dan Deskripsi Isu Kontemporer Pemakaian Narkoba Di Kalangan Mahasiswa
Perkembangan pencandu narkoba semakin pesat, yang menjadi masalah besar adalah pelajar yang
mengonsumsi narkoba, biasanya diawali dengan perkenalannya dengan rokok. Karena kebiasaan merokok
ini sepertinya sudah menjadi hal yang wajar di kalangan pelajar saat ini. Dari kebiasaan inilah, pergaulan
terus meningkat, apalagi ketika pelajar tersebut bergabung ke dalam lingkungan orang-orang yang sudah
menjadi pencandu narkoba. Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) Komisiaris Jenderal Polisi Heru
Winarko menyebut dalam artikel BNN Republik Indonesia, penyalahgunaan narkotika di kalangan remaja
makin meningkat. Peningkatan prevalensi penyalahgunaan narkoba pada rentang usia 15 sampai 64 tahun,
dari 1,80 persen di tahun 2019 menjadi 1,95 persen pada 2021. Remaja hingga mahasiswa masuk dalam
kategori tersebut.
World Drugs Reports 2018 yang diterbitkan United Nations Office on Drugs and Crime
(UNODC), menyebutkan sebanyak 275 juta penduduk di dunia atau 5,6 % dari penduduk dunia (usia 15-
64 tahun) pernah mengonsumsi narkoba. Sementara di Indonesia, BNN selaku focal point di bidang
Pencegahan dan Pemberantasan Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkoba (P4GN) mengantongi
angka penyalahgunaan narkoba tahun 2017 sebanyak 3.376.115 orang pada rentang usia 10-59 tahun.
Sedangkan angka penyalahgunaan Narkoba di kalangan pelajar di tahun 2018 (dari 13 ibukota
provinsi di Indonesia ) mencapai angka 2,29 juta orang. Salah satu kelompok masyarakat yang rawan
terpapar penyalahgunaan narkoba adalah mereka yang berada pada rentang usia 15-35 tahun atau generasi
milenial. Hal ini ditandai dengan Setiap hari, 30-50 orang Indonesia meninggal karena narkoba, Kepala
Badan Narkotika Nasional (BNN) Komjen Pol Anang Iskandar mengungkapkan, saat ini Indonesia
dengan kondisi darurat narkoba. Hal ini nampak dengan banyaknya pengguna barang haram tersebut.
Salah satu contoh kasus narkoba di kalangan mahasiswa dapat di lihat pada kasus di bawah ini :
B. Dampak yang akan terjadi jika isu tersebut tidak segera diselesaikan.
Masa remaja merupakan suatu fase perkembangan antara masa anak-anak dan masa dewasa.
Perkembangan seseorang dalam masa anak-anak dan remaja akan membentuk perkembangan diri orang
tersebut di masa dewasa. Karena itulah bila masa anak-anak dan remaja rusak karena narkoba, maka
suram atau bahkan hancurlah masa depannya. Pada masa remaja, justru keinginan untuk mencoba-coba,
mengikuti trend dan gaya hidup, serta bersenang-senang besar sekali. Walaupun semua kecenderungan itu
wajar-wajar saja, tetapi hal itu bisa juga memudahkan remaja untuk terdorong menyalahgunakan narkoba.
Data menunjukkan bahwa jumlah pengguna narkoba yang paling banyak adalah kelompok usia remaja.
Masalah menjadi lebih gawat lagi bila karena penggunaan narkoba, para remaja tertular dan
menularkan HIV/AIDS di kalangan remaja. Hal ini telah terbukti dari pemakaian narkoba melalui jarum
suntik secara bergantian. Bangsa ini akan kehilangan remaja yang sangat banyak akibat penyalahgunaan
narkoba dan merebaknya HIV/AIDS. Kehilangan remaja sama dengan kehilangan sumber daya manusia
bagi bangsa.
C. Penyebab-penyebab terjadinya isu tersebut
1. Kurangnya pengawasan dari orang tua
2. Ingin mendapatkan pengakuan dari teman
3. Pelampiasan emosi
4. Media penghibur diri
5. Ikut ikutan teman
6. Terpengaruh oleh lingkungan sekitar
D. Penyelesaian dengan menggunakan teknik analisis Swot
Analisis ini didasarkan pada logika yang dapat memaksimalkan kekuatan (Strengths) dan peluang
(Opportunities), namun secara bersamaan dapat meminimalkan kelemahan (Weakness) dan ancaman
(Threads).
1) Tahap Pengumpulan Data
 Internal
Model yang dipakai pada tahap ini adalah Matriks Faktor Strategis Internal (IFAS).
 Eksternal
Model yang dipakai pada tahap ini adalah Matriks Faktor Strategis Eksternal (EFAS).
2). Tahap Analisis

Karena kedua sumbu bertegak lurus satu sama lain, maka bidang xy terbagi menjadi empat
bagian yang disebut kuadran, maka dari hasil tersebut didapatkan bahwa isu berada di Kuadran II.

3) Tahap Pengambilan Keputusan


Keputusan yang dapat diambil adalah perbandingan terbalik, jika nilai weakness semakin kecil maka nilai
opportunities akan semakin besar. Maka dapat disimpulkan bahwa:
Semakin tinggi kepedulian masyarakat dalam mengatasi pengguna narkoba, maka akan semakin kecil
kemauan seseorang untuk memperoleh pengakuan dari temannya, sehingga akan semakin turun minat
seseorang untuk mengkonsumsi narkoba.
Semakin tinggi tingkat sosialisasi tentang bahaya narkoba dan tindakan dari aparat hukum, maka akan
semakin kecil minat pengguna dalam mengkonsumsi narkoba disaat pengguna tidak bisa mengendalikan
emosi dan untuk menghibur diri.
D. REKOMENDASI UPAYA PENCEGAHAN ISU NARKOBA
Dari analisis di atas, maka rekomendasi upaya yang harus dilakukan adalah:
1) Pertegasan sanksi bagi pengguna narkoba

2) Menumbuhkan kepedulian masyarakat terhadap bahaya narkoba dengan melakukan sosialisasi


terhadap seluruh kalangan masyarakat, terutama kalangan remaja yang masih rentan akan pengaruh
narkoba

E. PERAN ASN DALAM PENCEGAHAN ISU NARKOBA


1. Membangun kesadaran anti narkoba
2. Menanamkan sifat profesionalisme
3. Hidup sehat dan senantiasa bersyukur
4. Sosialisasi berkala kepada masyarakat
5. Melaporkan ASN yang menggunakan atau mengedarkan narkoba
6. Penyebarluasan informasi tentang Pencegahan, Pemberantasan, Penyalahgunaan, dan Peredaran Gelap
Narkoba (P4GN)

Anda mungkin juga menyukai