Misi
- Mengupayakan dan menjamin akses pendidikan tinggi yang berkualitas dan terjangkau bagi seluruh
lapisan masyarakat dengan berlandaskan pada asas kesetaraan serta layanan prima pendidikan tinggi.
- Mengembangkan dan menyebarluaskan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni melalui pendidikan,
penelitian dan pengabdian kepada masyarakat
- Melaksanakan pendidikan berkualitas serta mengembangkan kreativitas entrepreneur sesuai dengan
bakat dan minat mahasiswa.
- Menghasilkan para lulusan entrepreneur dari berbagai bidang keilmuan yang kompetitif serta mampu
mengaplikasikan ilmu sesuai bidangnya secara professional.
- Melaksanakan berbagai penelitian kreatif dan inovatif yang mendukung pelaksanaan pendidikan
entrepreneur yang berkualitas, baik di tingkat Nasional maupun Internasional.
- Meningkatkan standar mutu akademik yang berstandar Nasional dan Internasional.
Misi
Menyelenggarakan pendidikan, penelitian dan pelayanan kepada masyarakat di bidang peternakan dan
perikanan yang akomodatif dan antisipatif sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.
Dosen
1. Melaksanakan kegiatan Tridharma pendidikan tinggi
2. Meningkatkan kemampuan akademik guna peningkatan kualitas pembelajaran
3. Turut berperan aktif dalam mensukseskan berbagai kegiatan ilmiah termasuk program
pengembangannya
4. Memberi masukan kepada Ketua Program Studi terkait dengan tugas dan fungsi Program Studi
5. Memberikan bimbingan kepada mahasiswa
6. Menumbuhkan minat mahasiswa di dalam proses pendidikan
Di fakultas peternakan masih menggunakan pengarsipan data dosen secara manual hal ini bias saja
mempengaruhi aktifitas yang akan dilakukan dosen dalam penelitian dan pemberkasan lainnya. Kondisi
ini bisa terjadi karena masih kurangnya inisiatif dan pemahaman tentang penggunaan computer untuk
mengupload data . Hal lain yang menjadi masalah adalah tidak bisanya bagian kepegawaian untuk
mendapatkan data dosen secara cepat.
Dampak Isu
Dampak isu yang kemungkinan bias terjadi apabilatidak segera ditindak lanjuti mengenai kurang
pemahaman mengenai pengimputan data maka semakin tidak efektif dan efesiennya pegawai dalam
melaksanakan tugas.
40%
60%
Kondisi ini bisa terjadi karena masih kurangnya inisiatif dan pemahaman pegawai tentang
persyaratan administratif pensiun, sehingga berkas pensiun yang dibutuhkan belum dilengkapi.
Dampak Isu
Dampak isu yang kemungkinan bisa terjadi apabila tidak segera ditindak lanjuti mengenai
kurangnya pemahaman mengenai pengurusan persayaratan pensiun ini adalah semakin tidak efektif dan
efisiennya pihak kepegawaian dalam mengumpulkan berkas pengurusan persyaratan pensiun sehingga ini
akan menyulitkan kedua belah pihak baik dari pihak kepegawaian dan calon pegawai yang akan pensiun
sehingga berkas pensiunnya tidak bisa diurus.
Series1
Dampak Isu
Hal ini apa bila di biarkan secara terus menerus maka tidak akan tercapainya kampus yang
berbasis teknologi, akan menyulitkan para dosen apabila di temui secara langsung terus menerus dan
efesiensi membimbing tidak akan terlaksana dengan baik.
E. Penetapan Isu
Penetapan isu dilakukan dengan metode environmental scanning dimana isu diidentifikasi melaui
proses observasi serta analisa tugas dan fungsi pokok di unit kerja selamat masa pengamatan. Dari
beberapa isu di atas dapat dilakukan penapisan isu untuk menentukan Core Issue yang akan diangkat
untuk menjadi isu utama, yaitu dengan menggunakan metode Aktual, Problematik, Kekhalayakan,
Kelayakan (APKL). Metode APKL merupakan salah satu metode yang digunakan untuk menguji
kelayakan suatu isu untuk dicarikan solusinya dalam kegiatan aktualisasi. Metode APKL ini
menggunakan teknik scoring dalam penetapan prioritas isu. Penetapan nilai untuk setiap isu didasarkan
pada diskusi yang melibatkan atasan, dosen – dosen yang ada di fakultas peternakan.
Aktual, artinya isu atau pokok persoalan sedang terjadi atau akan terjadi dan sedang menjadi
pembicaraan orang banyak. Problematik, artinya isu yang menyimpang dari kondisi yang seharusnya,
standar ketentuan yang menimbulkan kegelisahan yang perlu dicari penyebab dan pemecahannya.
Kekhalayakan, artinya isu yang secara langsung menyangkut hajat hidup orang banyak. Kelayakan,
artinya isu bersifat logis dan patut dibahas sesuai dengan tugas dan tanggung jawab. Analisa APKL
menggunakan rentang nilai berupa matriks skor yaitu 1 – 5, yang menandakan bahwa semakin tinggi skor
berarti isu tersebut bersifat mendesak untuk segera dicari penyelesaiannya.
No Isu/ Masalah A P K L Total
1. Manajemen pengelolaan 4 4 4 4 16
dokumen dan pengarsipan yang
belum terdigitalisasi
2. Kurangnya pemahaman 5 5 4 4 18
pegawai mengenai pengurusan
dokumen pensiun.
Berdasarkan Analisis APKL yang telah dilaksanakan terlihat bahwa terdapat isu yang memiliki
nilai tertinggi dengan nilai 18 poin yaitu isu mengenai “Kurangnya pemahaman pegawai mengenai
pengurusan dokumen pensiun” Kondisi ini bisa terjadi karena masih kurangnya inisiatif dan pemahaman
pegawai tentang persyaratan administratif pensiun, sehingga berkas pensiun yang dibutuhkan belum
dilengkapi. Hal lain yang menjadi masalah adalah belum optimalnya pendigitalisasian berkas untuk
nantinya diupload.
Kurangnya pemahaman
pegawai mengenai
pengurusan dokumen
pensiun
Belum adanya dokumen yang Belum efektifnya pendataan Tidak Ada Pembuatan
bersistem digital pegawai yang akan pensiun Panduan Pensiun