Anda di halaman 1dari 5

TUGAS KELOMPOK LATSAR

ISU-ISU GLOBAL AKTUAL YANG BERPOTENSI MENIMBULKAN AGHT TERHADAP KEHIDUPAN


BERMASYARAKAT, BERBANGSA DAN NEGARA

Tim Penulis Kelompok II - Angkatan VIII Tahun 2022


1. Lauura Hermala Yunita, S.Pi., M.Si. (Ketua)
2. Aang Gunaidi, S.I.P., M.P.
3. dr. Hesty Rhauda Ashan, Sp.PK
4. Ahmad Saddam Husein, S.Pd., M.Sc.
5. Nurul Pratiwi, M.Si.

A. Identifikasi dan Deskripsi Isu Kontemporer


1. Proxy War
Indonesia sebelumnya pernah diserang secara diplomatik dengan berbagai isu pelanggaran HAM (hak
asasi manusia) oleh berbagai lembaga non-pemerintah internasional, serta sekutu-sekutunya di dalam negeri.
Indonesia juga pernah mengalami beberapa kali proxy war, contoh pertama dalam kasus lepasnya provinsi
Timor Timur dari Indonesia lewat referendum. Berbagai pemberitaan media asing sangat memojokkan posisi
Indonesia. Pihak eksternal tampaknya sudah sepakat dengan skenario bahwa Indonesia harus keluar dari Timor
Timur. Ketika akhirnya diadakan referendum di bawah pengawasan PBB di Timor Timur, petugas pelaksana
referendum yang seharusnya bersikap netral ternyata praktis didominasi mutlak oleh kubu pro-kemerdekaan.
Sehingga, akhirnya lepaslah Timor Timur dari tangan Indonesia. Untuk mengatasi proxy war agar tidak
memecah belah persatuan Indonesia bisa dilakukan dengan Membangun Kesadaran Anti-Proxy dengan
mengedepankan Kesadaran Bela Negara melalui pengamalan nilai-nilai Pancasila Sebagai warga Indonesia
sudah seharusnya menjujung tinggi nilai Nasionalisme sebagai paham yang menciptakan dan mempertahankan
kedaulatan suatu negara dengan mewujudkan satu konsep identitas bersama untuk sekelompok manusia.

2. Aksi Teror Bom Gereja Katedral Makassar


Terorisme masih menjadi ancaman serius bagi Negara Kesatuan Republik Indonesia. Ancaman aksi
teror di Indonesia pada tahun 2017 diperkirakan masih sangat kuat. Pelaku teror lone wolf terus meningkat
seiring dengan mudahnya komunikasi dan interaksi dengan menggunakan teknologi internet yang berdampak
pada self radicalization. Dari rekaman video yang didapat, tampak detik-detik sebelum ledakan terjadi pukul
10.28 Wita, Minggu (28/3). Terlihat 2 mobil terparkir di depan gereja yang beralamat di Jalan Kajaolalido itu.
Di trotoar terlihat sekitar 4 orang yang berjalan. Setelah itu, tampak 1 unit mobil warna putih melintas dan
sedetik kemudian ledakan terjadi yang belum diketahui sumbernya dari mana. Kemudian asap putih
membubung tinggi. Pelaku bom bunuh diri di depan Gereja Katedral Makassar terdiri dari 2 orang. Para pelaku
tersebut sempat dicegah oleh sekuriti untuk memasuki Gereja. 2 pelaku tersebut berboncengan menggunakan
sepeda motor.
3. Isu Kontemporer Hate Speech Yahya Waloni dan Muhammad Kece
Yahya Waloni dan Muhammad Kece dilaporkan oleh komunitas Masyarakat Cinta Pluralisme ke
Bareskrim Polri atas dugaan penistaan agama. Yahya Waloni dinilai menistakan agama setelah menyebut Bible
itu palsu dalam ceramahnya. Sedangkan Muhammad Kece mengubah beberapa kalimat dalam ajaran islam yang
menyebut nama Nabi Muhammad SAW. Keduanya melakukan melakukan ujaran kebencian melalui media
digital, sehingga aksi tersebut dapat diakse oleh seluruh lapisan masyarakat dan mengakibatkan provokasi yang
komplek di kalangan organiasi keagamaan. Muhammad Kece ditangkap Badan Reserse dan Kriminal Polisi
Republik Indonesia (Bareskrim Polri) di Bali, Selasa, 24 Agustus 2021. Dua hari berselang, Kamis, 26 Agustus
2021, Bareskrim Polri menangkap Yahya Waloni. (source: https://www.suarapemredkalbar.com)
Video penangkapan kedua tokoh ini dapat dilihat pada akun kanal Youtube Pikiran Rakyat
https://www.youtube.com/watch?v=J2koP3sbpS8. Dengan semakin pesatnya perkembangan dunia digital dan
pemanfaatannya, khususnya di masa pandemic Corona Virus Disease-19 (Covid-19) saat ini, media sosial turut
memberikan ruang besar bagi hasutan dan provokasi kebencian berdasarkan agama.

B. Isu yang paling mengancam


Teknik yang digunakan untuk memilih satu isu yang paling mengancam di antara 3 isu yang sudah dideskripsikan
sebelumnya adalah teknik APKL yang terdiri dari aktual, problematik, kekhalayakan, dan kelayakan.
No Isu Kontemporer A P K L Total Skor
1 Proxy War x V V x 2

2 Aksi Teror Bom Gereja Katedral Makassar V V V V 4

3 Isu Kontemporer Hate Speech Yahya Waloni dan V V V x 3


Muhammad Kece

1. Penyebab Isu Teror bom


Berikut ada tiga penyebab terorisme menurut Analis Kebijakan Divisi Humas Polri Kombes Sulistyo Pudjo
Hartono, yaitu:
● Penyebab pertama terorisme adalah karena seseorang tersentuh. Bisa saja mereka pernah ditinggal oleh
adiknya yang meninggal atau mendapat ajaran teror.
● Penyebab terorisme berikutnya adalah adanya komunitas garis keras pendukung gerakan radikal tersebut
yang memberi doktrin kepada pengikutnya baik secara langsung maupun lewat dunia maya.
● Penyebab terorisme lainnya yaitu adanya ideologi yang terlegitimasi dan mengakar. Misalnya mereka
memperbolehkan untuk membunuh, melakukan kekerasan. Maka dengan adanya ideologi seperti itu,
mereka tidak ragu lagi untuk meneror.

2. Dampak yang akan terjadi jika isu teror bom tidak dicegah atau di antisipasi
a) Dampak di Bidang Pertahanan dan Keamanan Nasional
Hadirnya teror bom secara jelas telah menjadi ancaman terhadap keselamatan warga negara Indonesia yang
berarti ancaman terhadap keamanan nasional secara keseluruhan.
b) Dampak di Bidang Ideologi
Usaha kelompok teroris telah mengancam eksistensi Pancasila dan UUD 1945. Lebih jauh lagi, dampak
negatifnya juga bisa menurunkan rasa nasionalisme.
c) Dampak di Bidang Politik
Aksi terorisme juga ditujukan untuk menyerang orang-orang penting atau institusi-institusi vital yang
menjalankan pemerintahan. Hal ini dapat mengakibatkan terganggunya jalan pemerintahan yang akhirnya
akan merugikan seluruh masyarakat.
d) Dampak di Bidang Ekonomi
Serangan teroris terhadap berbagai sasaran di Indonesia terbukti mampu mengganggu perekonomian
Indonesia. Dampak yang paling cepat dapat dirasakan pada hari yang sama dengan terjadinya teror adalah
pelemahan nilai tukar rupiah.
e) Dampak di Bidang Sosial Kemasyarakatan
Aksi dan tindakan para pelaku teror telah membuat rakyat luas takut dan mulai mewaspadai kejahatan
terorisme.
f) Dampak di Bidang Pendidikan
Lembaga pendidikan khususnya perguruan tinggi terlebih yang berbasis agama kini mulai menjadi
sasaran kecurigaan masyarakat.
g) Dampak Terhadap Hubungan Antar Agama
Di Indonesia, umat Islam terpojok karena para pelaku teror selalu mengaitkan aksinya dengan Islam (jihad).
Citra Islam menjadi buruk di mata umat beragama lain. Dalam jangka panjang, situasi semacam ini dapat
mengancam kesatuan dan persatuan rakyat Indonesia.

3. Rekomendasi
a) Pemberantasan terorisme harus lebih transparan dan inklusif, melibatkan berbagai pihak, kerja sama, dan
jaringan, serta tidak hanya secara eksklusif menyertakan kepolisian dan BNPT saja. Cetak biru tata kelola
kelembagaan yang lebih jelas dalam pemberantasan terorisme diperlukan ke depannya. Harus ada upaya
strategis dan efektif dari BNPT untuk mengembangkan dan memberdayakan lembaga yang sudah ada, baik
ditingkat pusat, daerah, maupun kawasan, serta membuka ruang bagi lembaga-lembaga nonpemerintah
(ormas, lembaga pendidikan, dan LSM) untuk aktif terlibat dalam pemberantasan terorisme
b) Sebagai ASN sekaligus Akademisi dapat berperan dalam Tri Dharma Perguruan Tinggi. Melakukan
pengajaran berbasis moderasi beragama, nilai-nilai Islam Rahmatan lil alamin, nilai-nilai kebangsaan
kepada mahasiswa ataupun peserta didik. Lalu penelitian dan pengabdian pada masyarakat juga dapat
dilakukan terhadap hal-hal yang membantu pencegahan radikalisme dan terorisme.
c) Sebagai ASN juga dapat berkolaborasi dengan tokoh masyarakat, tokoh agama dan tokoh pemuda lokal
untuk mencegah aksi terorisme melalui
● Ceramah, khutbah, seminar, penyuluhan dan kegiatan lainnya di tengah masyarakat berbasis moderasi
beragama.
● Mengajak para pemuda untuk aktif dalam kegiatan-kegiatan yang positif dan bermanfaat untuk
masyarakat.

4. Teknik Analisis Isu


Teknik analisis isu yang digunakan dalam analisis ini yaitu Mind Mapping. Mind mapping adalah teknik
pemanfaatan keseluruhan otak dengan menggunakan citra visual dan prasarana grafis lainnya untuk membentuk
kesan (DePorter, 2009: 153). Mind mapping merupakan cara mencatat yang mengakomodir cara kerja otak
secara natural.

Domestik
Provokasi Faktor
Faktor struktural
Modernisasi
pemicu
Politik Global
Teror
Bom

Transportasi
Ketidak puasan Fakto
Faktor
aktual mutivasional
struktural Era modren

Teknologi
Senjata

Lamanya Kontrol
negara

Gambar 1. Mind Mapping Isu Teror Bom

5. Hasil Analisis
Penyebab adanya teror bom yang meresahkan seluruh lapisan masyarakat dan memicu ketidakstabilan
kedaulatan negara dibagi kedalam 2 faktor , yaitu :
1) Faktor Pemicu
● Provokasi, adanya suatu oknum yang membenci suatu Ras, Suku, dan Agama tertentu karena baginya
mereka bukan bagian dari masyarakat minoritas sehingga harus dikucilkan atau bisa juga dilenyapkan.
● Politik, adanya kepentingan tertentu untuk menghancurkan nama baik kelompok, suku, ras, dan agama
sehingga oknum merasa diuntungkan.

2) Faktor Motivasional
● Ketidakpuasan Aktual, adanya beberapa kelompok yang merasa dirugikan dari kebijakan pemerintah
sehingga membuat mereka melakukan perbuatan anarkis.
Sebab yang ditimbulkan dari Teror Bom sangat berdampak bagi seluruh lapisan masyarakat sehingga
menimbulkan 2 Faktor, yaitu :
1) Faktor Struktural
● Domestik, adanya kesenjangan antar masyarakat dalam suatu daerah.
● Modernisasi, menimbulkan sungkannya kemajuan daerah tersebut untuk berkembang.
● Global, terganggunya kedaulatan negara dan menimbulkan ketidakstabilan keamanan negara.
2) Faktor Fasilitator
● Transportasi, kegiatan menjadi terkendala karena banyak masyarakat yang akan takut untuk keluar
rumah.
● Era Modern, sulitnya daerah atau negara untuk berkembang dikarenakan pengusaha akan kesulitan
melakukan perekonomian.
● Teknologi Senjata, semakin gencarnya suatu negara untuk berperang sehingga akan menimbulkan
banyak korban.
● Lemahnya Kontrol Negara, keadaan negara menjadi tidak stabil sehingga politiknya mengalami
gangguan yang berdampak pada seluruh masyarakat.

Anda mungkin juga menyukai