ABSTRAK
Rangkaian tindakan terorisme di Indonesia telah menelan banyak korban jiwa dan harta serta
menghancurkan sendi-sendi kehidupan masyarakat. Mengungkap dan mendeteksi secara dini
setiap aksi terorisme adalah sebuah keniscayaan. Upaya memberantas terorisme haruslah
dilandasi oleh kepentingan bersama dan pemikiran secara objektif dan seksama. Ini penting
sebab bila upaya pemberantasan terorisme dilakukan secara serampangan, dengan
memberikan label teroris pada kelompok masyarakat tertentu, justeru merupakan aksi
terorisme itu tersendiri. Pencegahan dan penanggulangan terorisme membutuhkan suatu
kejasama secara menyeluruh. Selain kualitas dan kuantitas aparat yang telah dibentuk
pemerintah juga perlu adanya dukungan terhadap kepedulian masyarakat, karena dengan
melibatkan masyarakat penanggulanan dan pencegahan secara dini terhadap seluruh aksi atau
kegiatan terorisme dapat dengan mudah diatasi dengan segera.
PENDAHULUAN
Terorisme dewasa ini menjadi isu global maupun berita yang sangat krusial yang terjadi di
lapisan masyarakat Indonesia, dan seolah menjadi ancaman yang serius bagi republik tercinta
ini yaitu Indonesia. Dengan fakta kemajemukan religi dan budaya, kondisi geografis
kepulauan, dan sistem pemerintahan yang ada sekarang, sebenarnya bangsa Indonesia berada
dalam ancaman-ancaman terorisme yang luar biasa, baik dari dalam maupun dari luar.
Indonesia memiliki potensi terorisme yang sangat besar dan perlu langkah antisipasi yang
ekstra cermat. Kebijakan-kebijakan pemerintah yang kadang tidak dipahami oleh orang
tertentu cukup dijadikan alasan untuk melakukan teror.
Beberapa potensi terorisme di Indonesia dilakukan oleh negara lain di daerah perbatasan
Indonesia. Beberapa kali negara lain melakukan pelanggaran masuk ke wilayah Indonesia
dengan menggunakan alat-alat perang sebenarnya adalah bentuk terorisme. Lebih berbahaya
lagi seandainya negara di tetangga sebelah melakukan terorisme dengan memanfaatkan
warga Indonesia yang tinggal di perbatasan dan kurang diperhatikan oleh negera.
Nasionalisme yang kurang dan tuntutan kebutuhan ekonomi bisa dengan mudah orang diatur
untuk melakukan teror. Terorisme yang dilakukan oleh warga negara yang tidak puas atas
kebijakan negara. Misalnya bentuk-bentuk teror di Papua yang dilakukan oleh OPM.
Tuntutan merdeka mereka ditarbelakangi keinginan untuk mengelola wilayah sendiri tanpa
campur tangan pemerintah. Perhatian pemerintah yang dianggap kurang menjadi alasan
bahwa kemerdekaan harus mereka capai demi kesejahteraan masyarakat. Terorisme jenis ini
juga berbahaya, dan secara khusus teror dilakukan kepada aparat keamanan.
Lebih lanjut Terorisme yang dilakukan oleh organisasi dengan dogma dan ideologi tertentu.
Pemikiran sempit dan pendek bahwa ideologi dan dogma yang berbeda perlu ditumpas
menjadi latar belakang terorisme. Bom bunuh diri, atau aksi kekerasan yang terjadi di Jakarta
sudah membuktikan bahwa ideologi dapat dipertentangkan secara brutal. Pelaku terorisme ini
biasanya menjadikan orang asing dan pemeluk agama lain sebagai sasaran. Terorisme yang
dilakukan oleh kaum kapitalis ketika memaksakan bentuk atau pola bisnis dan investasi
kepada masyarakat. Contoh nyata adalah pembebasan lahan masyarakat yang digunakan
untuk perkebunan atau pertambangan tidak jarang dilakukan dengan cara yang tidak elegan.
Terorisme bentuk ini tidak selamanya dengan kekerasan tetapi kadang dengan bentuk teror
sosial, misalnya dengan pembatasan akses masyarakat.
Teakhir teror yang dilakukan oleh masyarakat kepada dunia usaha, beberapa demonstrasi
oleh masyarakat yang ditunggangi oleh provokator terjadi secara anarkis dan menimbulkan
kerugian yang cukup besar bagi perusahaan. Terlepas dari siapa yang salah, tetapi budaya
kekerasan yang dilakukan oleh masyarakat adalah suatu bentuk teror yang mereka pelajari
dari kejadian-kejadian yang sudah terjadi (Riyanta, 2009).
Selama 10 tahun terakhir,terhitung sejak tahun 2000 telingan masyarakat Indonesia sudah
akrab dengan sebuah tindakan tindakan terorisme khususnya bom yang meledak di sejumlah
titik rawan di republik kita ini. Berikut adalah serangkaian bom yang berhasil meresahkan
masyarakat, Berikut daftar serangkaian aksi teror di Indonesia. Menyadari sedemikian
besarnya kerugian yang ditimbulkan oleh suatu tindak terorisme, serta dampak yang
dirasakan secara langsung oleh Indonesia sebagai akibat dari ragedi Bali, dan peristiwa
peristiwa yang lainnya, merupakan kewajiban pemerintah untuk secpatnya mengusut tuntas
tindak pidana terorisme itu dengan memidana pelaku dan aktor intelektual dibalik peristiwa
tersebut.
Terhitung dari tahun 2000 bangsa Indonesia dan rakyat Indonesia sudah akrab dengan aksi
aksi kekerasan seperti terorisme, yang salah satunya adalah serangkaian peledakan bom yang
terjadi di sejumlah titik vital republik ini. Kran reformasi yang terbuka lebar meniscayakan
segala bentuk gerakan, termasuk gerakan radikal dan fundamentalis, mengepakkan sayapnya
mencari pengaruh dan beraksi. Lahirlah kemudian beragam aksi teror bom. Dari latar
belakang yang sudah di paparkan diatas dapat diambil sebuah pokok masalah bagaimana
memberikan solusi konkrit penanggulangan tindakan terorisme, yang kerap terjadi di
Indonesia.
KESIMPULAN
Terorisme tidak identik dengan agama atau bangsa. Siapa pun bisa menjadi teroris. Siapa pun
pelakunya, apa pun bentuk tindakannya, kegiatan terorisme hanya menghadirkan kerugian
pada masyarakat. Terorisme sepanjang sejarah manusia menjadi momok yang amat
manakutkan. Ini terutama karena terorisme sebagai sebuah gerakan bersenjata senantiasa
menyebabkan banyak korban jiwa dari masyarakat sipil tak berdosa. Karenanya terorisme
senantiasa identik dengan kekerasan dan darah. Pengasosiasian jihad dengan teroris pada
masa kini tak bisa lain disebabkan kenyataan, bahwa jihad dalam pengertian perang
melibatkan elemen elemen kekerasan yang dikategorisasikan sebagai terorisme.
DAFTAR PUSTAKA