Anda di halaman 1dari 5

TUGAS AGENDA 1 hari ke 2

KELOMPOK II KELAS A2
ANALISA ISU-ISU KONTEMPORER
TUTOR : La Mimi Adam, S.Sos., M.Si.
Disusun Oleh :
1. Salis Rizka (Ketua Kelompok)
2. dr. Aisah Rahmawati
3. Imroatul Khoiroh
4. Yusuf Mufti
Isu kontemporer adalah isu yang dulu pernah terjadi, dan masih berlangsung sampai sekarang, atau
segala hal yang berkaitan dengan saat ini, yang dapat menjadi pemicu munculnya perubahan lingkungan
strategis dan berdampak terhadap kinerja birokrasi (secara umum) dan pada pelaksanaan tugas jabaran
PNS sebagai pelayan masyarakat (secara khusus).
Berdasarkan definisi tersebut, berikut kami deskripsikan isu-isu kontemporer yang berpotensi
menimbulkan ancaman, tantangan, hambatan dan gangguan terhadap kehidupan bermasyarakat,
berbangsa dan bernegara.
A. Korupsi
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), korupsi adalah penyelewengan atau
penyalahgunaan uang negara (perusahaan, organisasi, yayasan, dan sebagainya) untuk keuntungan
pribadi atau orang lain. Definisi lainnya dari korupsi disampaikan World Bank pada tahun 2000, yaitu
“korupsi adalah penyalahgunaan kekuasaan publik untuk keuntungan pribadi". Definisi World Bank
ini menjadi standar internasional dalam merumuskan korupsi. Dalam Undang-Undang Nomor 31
Tahun 1999 korupsi diklasifikasikan ke dalam: merugikan keuangan negara, suap-menyuap,
penggelapan dalam jabatan, pemerasan, perbuatan curang, benturan dalam pengadaan, gratifikasi.
Korupsi akan merusak sistem tatanan masyarakat, penderitaan sebagian besar masyarakat
dalam berbagai sektor, ekonomi biaya tinggi, munculnya berbagai masalah sosial dalam masyarakat,
dan sikap frustasi, ketidakpercayaan, dan apatis terhadap pemerintah.
Tantangan investigasi korupsi saat ini, yang meliputi skala korupsi yang semakin meluas,
bahkan melibatkan korporasi, skema korupsi yang semakin rumit, praktik korupsi yang bersifat lintas
batas negara/multi yurisdiksi, hingga penggunaan teknologi mutakhir yang menyulitkan dalam
penelusurannya.
Selain tantangan yang dihadapi, terdapat hambatan dan juga gangguan dalam melakukan
pemberantasan korupsi. Adapun hambatan yang ditemukan antara lain berupa hambatan struktural,
kultural, instrumental, dan manajemen. Sedangkan gangguan dalam melakukan pemberantasan
korupsi antara lain : korupsi berpengaruh negatif terhadap rasa keadilan sosial dan kesetaraan sosial,
efek yang paling berbahaya dari korupsi pada jangka panjang adalah rusaknya generasi muda, praktik
korupsi yang meluas dalam politik seperti pemilu yang curang, kekerasan dalam pemilu, money
politics dan lain lain juga dapat menyebabkan rusaknya demokrasi, korupsi merusak perkembangan
ekonomi suatu bangsa, serta korupsi juga menyebabkan tidak efisiennya birokrasi dan meningkatnya
biaya administrasi.
Sumber data :
1. Sejarah Panjang Pemberantasan Korupsi Di Indonesia
https://acch.kpk.go.id/id/component/content/article?id=144:sejarah-panjang-pemberantasan-
korupsi-di-indonesia
2. Periode tahun 2012 - 2016, berdasarkan Laporan Tahunan Komisi Pemberantasan Korupsi
(KPK) https://www.bpkp.go.id/jateng/konten/2954/KORUPSI
3. Kerugian negara akibat korupsi di Indonesia https://aclc.kpk.go.id/materi-
pembelajaran/ekonomi-bisnis/infografis/kerugian-negara-akibat-korupsi-di-indonesia

B. Terorisme
Terorisme adalah perbuatan yang menggunakan kekerasan atau ancaman yang menimbulkan
teror atau rasa takut secara meluas, yang dapat menimbulkan korban massal atau kerusakan dengan
motif ideologi, politik, atau gangguan keamanan. Terorisme merupakan kejahatan luar biasa yang
menjadi musuh dunia karena nyawa manusia menjadi korban, menganggu stabilitas keamanan,
menghancurkan tatanan ekonomi dan pembangunan, sehingga terorisme berdampak negatif terhadap
masyarakat.
Dampak terorisme dapat terlihat pada semua aspek kehidupan masyarakat: ekonomi,
keagamaan, sosial dan politik. Dari segi ekonomi, pelaku ekonomi merasa ketakutan untuk
berinvestasi di Indonesia karena keamanan yang tidak terjamin. Bahkan mereka yang telah
berinvestasi pun akan berpikir untuk menarik modalnya lalu dipindahkan ke luar negeri. Dampak yang
sangat penting tetapi sulit dikuantifikasi adalah terhadap kepercayaan pelaku-pelaku ekonomi di
dalam dan di luar negeri. Perubahan tingkat kepercayaan akan mempengaruhi pengeluaran konsumsi,
investasi, ekspor dan impor. Dari segi keamanan, masyarakat tidak lagi merasa aman di negerinya
sendiri. Dari segi politik, situasi politik dalam negeri tidak akan stabil karena persoalan terorisme.
Dari segi pariwisata, Indonesia akan kehilangan pemasukan devisa yang tinggi. Hal ini terbukti saat
kejadian Bom Bali I dan II, sektor pariwisata khususnya di Pulau Bali menjadi lesu. Padahal dari segi
ekonomi, pariwisata telah menyumbang kemakmuran bagi rakyat, karena di bidang ini telah
mempekerjakan sejumlah orang di bidang perhotelan, kuliner, pertokoan, dan sebagainya.
Tantangan dalam menghadapi terorisme saat ini adalah semakin mudahnya akses internet
yang dilakukan teroris dan malah lebih efektif dalam mendoktrin generasi muda untuk mendukung
ideologi mereka dan kemudian ikut melakukan aksi teror.
Selain ancaman, tantangan dan gangguan yang dihadapi, ada juga hambatan dalam
menangani masalah terorisme, diantaranya masalah deradikalisasi yang belum berjalan optimal,
masalah pemahaman aqidah yang keliru bahwa aksi terorisme bagian dari jihad, Lemahnya
kesadaran masyarkat dan kurang aktifnya kegiatan RT/RW, pasifnya partisipasi masyarakat dalam
menuntaskan terorisme, faktor geografis terutama wiayah yang sulit ditembus.
Sumber Data :
https://nasional.kompas.com/read/2022/04/28/01300071/7-kasus-terorisme-terbesar-di-
indonesia?page=all
https://nasional.sindonews.com/berita/783531/14/ini-hambatan-polri-cegah-aksi-terorisme

C. Narkoba
Narkotika dan obat-obat terlarang adalah zat atau obat baik yang bersifat alamiah, sintetis, maupun
semi sintetis yang menimbulkan efek penurunan kesadaran, halusinasi, serta daya rangsang.
Sementara menurut UU Narkotika pasal 1 ayat 1 menyatakan bahwa narkotika merupakan zat buatan
atau pun yang berasal dari tanaman yang memberikan efek halusinasi, menurunnya kesadaran, serta
menyebabkan kecanduan.
Ancaman pada narkoba yaitu mempengaruhi kualitas hidup penggunanya misalnya susah
berkonsentrasi saat bekerja, mengalami masalah keuangan, hingga harus berurusan dengan pihak
kepolisian jika terbukti melanggar hukum. Tantangan: peredaran gelap narkoba kini sudah mulai
menggunakan akses teknologi yang makin canggih. Modus baru itu dinilai ampuh untuk menjauhkan
dari endusan aparat penegakkan hukum. Hambatan: alokasi dana dalam pelaksanaan upaya
penanggulangan yang minim, fasilitas Laboratorium yang kurang memadai, kurangnya kepedulian
masyarakat untuk memberikan informasi mengenai peredaran. Gangguan yang ditimbulkan akibat
narkoba adalah gangguan kesehatan seperti dehidrasi halusinasi, menurunnya tingkat kesadaran
sampai dengan kematian sehingga dapat merusak sumber daya manusia Indonesia yang tentunya
sangat merugikan pembangunan karakter bangsa.
Selama 10 tahun terakhir penanganan kasus narkoba oleh BNN meningkat 9x lipat dimana tahun
2011 sebanyak 83 kasus sedangkan tahun 2021 sebanyak 766 kasus dimana puncak kasus pada tahun
2018 sebanyak 1.039 kasus.
Sumber Data : https://puslitdatin.bnn.go.id/portfolio/data-statistik-kasus-narkoba/

D. Kejahatan Mass Communication (Hate Speech)


Kejahatan Mass Communication atau disebut juga kejahatan media massa terjadi apabila ada
komunikasi penyampaian pesan dari satu pihak kepada minimal satu pihak atau lebih. Kategori
kejahatan mass communication secara umum terdiri atas Hate Speech, Cyber Crime, dan Hoax.
Perantara media massa bisa melalui media cetak (seperti surat kabar, majalah, buletin), media
elektronik (misalnya radio dan televisi), dan media online (contohnya website dan media sosial). Salah
satu isu kontemporer di Indonesia terkait kejahatan mass communication adalah hate speech (ujaran
kebencian).
Hate Speech atau Ujaran Kebencian dapat menjadi ancaman ketentraman dan stabilitas
kondisi di masyarakat. Hal ini dikarenakan Ujaran Kebencian dapat bersifat provokatif dan
penghinaan kepada masyarakat, yang terkadang terjadi secara khusus kepada suku tertentu, komunitas
agama tertentu, sosok pimpinan wilayah tertentu maupun kebijakannya. Hal ini juga bisa menjadi
hambatan maupun gangguan dalam mempersatukan bangsa Indonesia.
Dampak Ujaran Kebencian yang tidak diantisipasi akan menimbulkan prasangka tidak baik, ada
pihak yang dirugikan, nama baiknya direndahkan, dan.bila meluas akan terjadi konflik antar kelompok
massa.
Sumber Data :
● Berita tentang penghinaan terhadap prestasi MURI oleh TNI-Polri
https://regional.kompas.com/read/2022/06/30/064330778/menghina-tni-polri-soal-rekor-muri-
pemuda-di-maluku-tengah-ditangkap-kini
● Video berita tentang Roy Suryo dinilai menghina umat Budha dan Presiden Jokowi
https://www.youtube.com/watch?v=Z1D-9yernH8
● Ujaran Kebencian kepada MUI https://www.youtube.com/watch?v=_MQdi8rtuXo

Dari keempat isu kontemporer yang kami deskripsikan, berikutnya kami tentukan satu isu yang
menjadi prioritas untuk dibahas karena menurut kami paling berbahaya. Dalam penentuan isu prioritas,
kami menggunakan Teknik Tapisan Isu yakni Teknik APKL (Aktual Problematik Kekhalayakan
Kelayakan) sebagaimana tercantum pada tabel di bawah ini :

Isu A P K L Jumlah Urutan Prioritas Isu

1. Korupsi 4 5 5 5 19 2

2. Terorisme 3 5 5 5 18 3

3. Narkoba 3 5 5 5 18 4

4. Hate Speech 5 5 5 5 20 1

Melalui teknik tapisan isu diatas, maka diperoleh hasil peringkat pertama isu yang dipilih
adalah isu Hate Speech atau Ujaran Kebencian. Isu Ujaran Kebencian yang awalnya tampak sepele,
namun bila memperhatikan dampak jangka panjang, bisa sangat berbahaya. Apalagi dengan adanya
kekuatan dan kehebatan sosial media, maka pada waktu tertentu hate speech bisa menjadi alat adu
domba yang mengakibatkan pada permusuhan dan pertumpahan darah.
Teknik Fishbone Diagram
Untuk melihat sebab-sebab terjadinya isu hate speech maka kami gunakan teknik Fishbone Diagram.
SEBAB AKIBAT

Surroundings System

Pergaulan Tingkat Pendidikan rendah

Komunitas negatif Kurang Pendidikan Keluarga


Bahaya Hate
Speech (Ujaran
Platform media sosial
Kebencian)
Kurang pengendalian diri
aaaaaaaaaaaaaaaaa
aaaaaaaaaaaaaaaaa
Kurang memahami UU ITE Viral, Popularitas
aaaaaaaaaaaaaaaaa
aaaaaaaaaaaaaaaaa
aaaaaaaaaaaaaaaaa
Skills Suppliers
aaaaaaaaaaaaaaaaa
aaaaaaaaaaaaaaaaa
aaaaaaaaaaaaaaaaa
aaaaaaaaaaaaaaaaa
aaaaaaaaaaaaaaaaa
aaaaaaaaaaaaaaaaa
Upaya Pencegahan atau Penyelesaian aaaaaaaaaaaaaaaaa
secara Kebijakan maupun Teknis atas Hate Speech
aaaaaaaaaaaaaaaaa
1. Perlunya pemahaman tentang UU ITE serta penerapannya di media sosial
aaaaaaaaaaaaaaaaa
aaaaaaaaaaaaaaaaa
2. Selektif dalam memilih pergaulan aaaaaaaaaaaaaaaaa
aaaaaaaaaaaaaaaaa
3. Belajar mengendalikan diri agar tidak mudah terpengaruh pergaulan negatif
aaaaaaaaaaaaaaaaa
aaaaaaaaaaaaaaaaa
4. Tidak cepat merespon isu yang belum tentu kebenarannya
aaaaaaaaaaaaaaaaa
aaaaaaaaaaaaaaaaa
5. Mengklarifikasi kebenaran dari setiap informasi yang diterima
aaaaaaaaaAAAAAAA
AAAAAAAAAAAAAA
Selain upaya pencegahan diatas, kita juga bisa ikut berperan serta aktif dalam mencegah
AAAAAAAAAAAAA hate
speech. Peran yang bisa kita lakukan sebagai upaya pencegahan antara lain yaitu ikut berperan serta
aktif dalam bersosial media. Jika kita melihat ada postingan hate speech sebaiknya segera dikonfirmasi
kepada yang mengirim postingan tersebut bahwa hal tersebut tidak patut untuk disebarluaskan. Selain
itu, sebagai ASN, kita tidak ikut menyebarluaskan informasi yang kebenarannya belum dapat
dipertanggungjawabkan.

Anda mungkin juga menyukai