Disusun Oleh:
dr. Aisah Rahmawati
Pendamping:
dr. Nia Tri Mulyani
dr. Jauhar Muhammad
Oleh:
dr Aisah Rahmawati
Untuk memenuhi salah satu persyaratan menyelesaikan Program Internsip Dokter Indonesia di
RSU Muhammadiyah Siti Aminah Bumiayu, Kabupaten Brebes.
Mengetahui,
Pendamping Internship
Pembimbing
Aisah Rahmawati
Rumah Sakit Umum Muhammadiyah Siti Aminah, Bumiayu
Email : aisahrahmawati29@gmail.com
Abstrak
Latar belakang :
Kehamilan ektopik ialah suatu kehamilan dengan pertumbuhan sel telur yang telah dibuahi dan tidak
menempel pada dinding endometrium kavum uteri. Bila kehamilan tersebut mengalami proses
pengakhiran (abortus) maka disebut dengan kehamilan ektopik terganggu (KET).
Kasus:
Wanita G4P1A2 usia kehamilan 7 minggu ke IGD RS dengan keluhan nyeri perut mendadak sejak
kemarin, nyeri dirasakan terus menerus. Keluar flek + merah sejak kemarin, pasien mengganti
pembalut 1x hari ini, mual dan muntah 3x, pusing (-), badan lemas (+). Pasien sudah berobat ke
bidan tak ada perubahan.
P e n i l a i a n a w a l airway didapatkan clear, suara tambahan (-), sumbatan jalan nafas (-), breathing
didapatkan pernafasan spontan, otot bantu pernafasan (-), SpO2 96%, circulation didapatkan nadi
reguler, cepat, tidak kuat angkat, akral dingin, pucat, CRT>2 detik, dan disability didapatkan alert.
Keadaan umum pasien tampak kesakitan kesadaran composmentis, tekanan
d a r a h 9 0 / 6 0 m m h g , n a d i 120 x/menit, rr 19 x/menit, Suhu 36.5oC. Pemeriksaan fisik mata
didapatkan konjungtiva anemis (+/+), abdomen simetris tegang, TFU tidak teraba, nyeri tekan
seluruh lapang abdomen, defans musculer (+). Pemeriksaan dalam didapatkan nyeri goyang portio
(+), cavum douglas menonjol. Ekstremitas Capillary refill >2 detik, akral dingin (+/+/+/+), pucat
(+/+/+/+). Dari pemeriksaan penunjang laboratorium hemoglobin terdapat penurunan, leukosit
terdapat peningkatan, USG Abdomen tampak cairan bebas intraabdomen. D i d i a g n o s a K E T
d e n g a n s yo k h i p o v o l e m i k g r a d e I I e c p e r d a r a h a n i n t r a a b d o m i n a l d i d a p a t k a n
n ye r i g o ya n g p o r t i o , c a v u m d o u g l a s m e n o n j o l , p a d a U S G a b d o m e n t a m p a k
cairan bebas intraabdomen.
Diskusi :
Terjadinya kehamilan ektopik terganggu dapat terjadi secara tiba tiba pada seluruh kasus
kehamilan ektopik. Kehamilan ektopik terganggu merupakan suatu kegawatdaruratan dalam
obstetri yang perlu penanganan segera.
Wanita G4P1A2 usia kehamilan 7 minggu ke IGD RS dengan keluhan nyeri perut mendadak
sejak kemarin. Nyeri dirasakan terus menerus, keluar flek + warna merah sejak kemarin,
pasien mengganti pembalut 1x hari ini, mual dan muntah 3x, pusing (-) badan lemas (+)
3. Riwayat keluarga :
Tidak ada anggota keluarga yang memiliki keluhan yang sama seperti ini
4. Riwayat menstruasi dan kontrasepsi
Riwayat menstruasi siklus teratur, jumlah dan durasi normal.
Menstruasi pertama usia 13 tahun.
Pasien mengatakan HPHT 6 Februari 2019
Penggunaan kontrasepsi (-)
6. Riwayat Obsetrik :
Anak I laki – laki, lahir spontan, lahir di bidan, BBL 3000 gram, 9 tahun.
Anak II abortus, kuretase, Sp.OG, 2013
Anak III abortus, kuretase, Sp.OG, 2015
Anak IV hamil sekarang
7. Riwayat ANC
Pasien baru 1x melakukan ANC ke bidan kemarin. Test kehamilan (+)
❖ Vital signs
TD ; 90/60 mmHg
Nadi : 120 x/menit, regular, cepat, isi dan tegangan kurang
Frekuensi napas : 19 x/menit
Suhu tubuh : 36.5° C per aksilla
❖
Kepala : Mesosefal
❖
Mata : konjungtiva anemis (+/+), sklera ikterik (-/-), edem palpebra (-/-), cowong (-/-)
❖
Mulut / Hidung: sianosis (-), nafas cuping hidung (-), discharge (-)
❖
Leher : limfonodi tak teraba, JVP tidak meningkat, deviasi trakea (-)
❖
Thoraks : dbn
❖ Abdomen (Status Obstetric)
Inspeksi : simetris, tegang.
Palpasi : TFU tidak teraba, nyeri tekan seluruh lapang abdomen, defans
musculer +
PEMERIKSAAN PENUNJANG :
a. Laboratorium
• Darah Rutin
Hemoglobin : 4,8 g/dl (L) 4,5 g/dl (19.00)
Leukosit : 25800/ul (H)
Trombosit : 312000/ul
Hematokrit : 14,4% (L)
CT : 18 (H)
BT :6
Golongan darah :A
Rhesus :+
• GDS : 201,0 (H)
• HbsAg, HIV, SIFILIS: non reaktif
• Elektrolit
Kalium : 3,8 mmol/l
Natrium : 129,6 mmol/l (L)
Clorida : 101,7 mmol/l
Calsium : 1,13 mmol/l
• Urin Rutin
Urinalisa : leukosit 2+ (H)
Urinalisa sedimen : leukosit 5-9 (H)
• Test kehamilan kualitatif (+)
b. Penunjang Lain
• USG Abdomen
DIAGNOSIS
Wanita G4P1A2 hamil 7 minggu dengan KET (Kehamilan Ektopik Terganggu), syok
hipovolemik grade II et causa perdarahan intraabdominal.
DD : Abortus
Infeksi pelvis
Kista ovarium
TERAPI
Konsul Sp.OG
Advice :
Injeksi Ceftriaxon 2 gram extra
Rujuk RS lain – laparatomi eksplorasi
ICU
Daftar Pustaka :
1. Prawirohardjo S. Kehamilan Ektopik dalam Ilmu Kebidanan Jakarta: Yayasan Bina
Pustaka; 2011.
2. Stulberg D, Cain R. Ectopic Pregnancy Rates in The Medical Population American
Journal of Obstetric and Gynecology. 2013; 1:p.208-274.
3. Cunningham F, Grant N, Leveno K. Ectopic Pregnancy : William’s Obstetrics USA: The
Mc Graw – Hill Company; 2005.
4. Barash J H, Buchanan E M, Hillson C. Diagnosis and Management of Ectopic Pregnancy.
American Family Physician. 2014.
5. Clinical Practice Guideline: The Diagnosis and Management of Ectopic
Pregnancy.Institute of Obstetricians & Gynecologist. 2014. No:33.
Hasil pembelajaran :
1. Mengetahui definisi kehamilan ektopik terganggu
2. Mengetahui etiologi kehamilan ektopik terganggu
3. Mengetahui faktor risiko kehamilan ektopik terganggu
4. Mengetahui manifestasi klinis kehamilan ektopik terganggu
5. Penegakkan diagnosis kasus – kasus kehamilan ektopik terganggu
Rangkuman hasil pembelajaran portofolio:
1. Subyektif:
- Keluhan utama pasien datang
Wanita G4P1A2 usia kehamilan 7 minggu ke IGD RS dengan keluhan nyeri perut
mendadak sejak kemarin, nyeri dirasakan terus menerus.
- Keluhan penyerta:
Keluar flek + merah sejak kemarin, pasien mengganti pembalut 1x hari ini, mual dan
muntah 3x, pusing (-), badan lemas (+)
- Pasien sudah berobat ke bidan tak ada perubahan
2. Obyektif:
Ku : tampak kesakitan
Kesadaran : E4V5M6
VS : TD; 90/60, Nadi:120 x/m, RR: 19 x/m, Suhu: 36.5oC BB: 45 kg
Mata : konjungtiva anemis (+/+)
Abdomen (Status Obstetric)
Inspeksi : simetris, tegang.
Palpasi: : TFU tidak teraba, nyeri tekan seluruh lapang abdomen, defans musculer +
Pemeriksaan Dalam : nyeri goyang portio (+), cavum douglas menonjol
Ekstremitas
Edema :(-/-/-/-)
Capillary refill : >2 detik
Akral dingin : (+/+/+/+)
Pucat (+/+/+/+)
4. Planning
Terapi
Konsul Sp.OG
Advice :
Injeksi Ceftriaxon 2 gram extra
Rujuk RS lain – laparatomi eksplorasi
ICU
Edukasi
Menjelaskan kepada keluarga pasien bahwa saat ini pasien dalam keadaan yang gawat
sehingga memerlukan penanganan lebih lanjut di RS yang lebih besar untuk dilakukannya
operasi dan butuh ruangan khusus yaitu ICU sehingga dilakukan rujukan.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Definisi
Kehamilan ektopik ialah suatu kehamilan dengan pertumbuhan sel telur yang telah
dibuahi dan tidak menempel pada dinding endometrium kavum uteri. Bila kehamilan tersebut
mengalami proses pengakhiran (abortus) maka disebut dengan kehamilan ektopik terganggu
(KET).
Kehamilan ektopik merupakan masalah kesehatan bagi wanita pada usia reprodukt
if karena merupakan penyebab utama kematian pada trimester pertama kehamilan di Amer
ika Serikat, yaitu 9% dari seluruh kematian pada kehamilan.
Frekuensi kehamilan ektopik adalah 1% dari seluruh kehamilan dan 90% kasus
terjadi pada tuba fallopi. Selain di tuba fallopi, kehamilan ektopik dapat juga terjadi di ov
arium, serviks, atau rongga abdomen.
Faktor risiko
Riwayat kerusakan tuba, baik karena kehamilan ektopik sebelumnya atau karena
pembedahan tuba merupakan risiko tertinggi terjadinya kehamilan ektopik.
Riwayat infeksi tuba atau penyakit menular seksual lain juga merupakan faktor
risiko umum. Satu kali serangan salpingitis dapat diikuti oleh kehamilan ektopik pada
hampir 9% wanita.
Patofisiologi
Beberapa hal dibawah ini ada hubungannya dengan terjadinya kehamilan ektopik:
Manifestasi Klinik
Diagnosis
Diagnosis klinik kehamilan ektopik dapat ditegakkan dari ditemukannya trias kli
nik klasik, yaitu nyeri abdomen, amenore, dan perdarahan vagina.
Akan tetapi pada kenyataanya hanya 50% penderita yang menunjukkan trias klin
ik klasik. Nyeri abdomen dialami oleh 75% penderita, sedangkan perdarahan vagina
hanya didapatkan pada 40‐50% penderita.
Kehamilan ektopik diidentifikasi dengan menggabungkan temuan klinis serta
pemeriksaan serum dan sonografi transvagina.
Diagnosis Banding
Penatalaksanaan
Indikasi pembedahan adalah gejala simptomatik dengan gambaran free fluid level
intraperitoneal, kadar βHCG yang sangat tinggi, tidak adanya kontraindikasi pemberian
metotreksat dan adanya kegagalan terapi medis sebelumnya. Jenis tindakan l aparoskopi atau
laparotomi bergantung pada keadaan hemodinamik
Laparotomi juga biasanya dilakukan pada wanita dengan pendarahan intraperitoneal
ekstensif, keadaan hemodinamik yang tidak stabil maupun adanya gambaran buruk saat
dilakukan laparoskopi.
Komplikasi
Kehamilan abdominal merupakan salah satu jenis kehamilan ektopik yang memilik
i resiko paling tinggi dibandingkan dengan kehamilan ektopik di tempat lain. Frekuensi k
ehamilan abdominal 1:10.000 kelahiran hidup. Angka kematian pada kehamilan abd
ominal adalah 7,7 kali bila dibandingkan dengan kehamilan tuba dan 90 kali dari keh
amilan intrauterine.
Kehamilan abdominal merupakan diagnosis klinik kehamilan ektopik yang paling su
lit ditegakkan, padahal kehamilan abdominal membutuhkan penanganan sesegera mungkin
.
Kesalahan dan keterlambatan diagnosis akan sangat meningkatkan mortalitas pada
kehamilan abdominal.
Diagnosis kehamilan abdominal umumnya baru ditegakkan setelah dilakukan laparo
tomi, hanya kurang dari separuh kasus kehamilan abdominal yang dapat ditegakkan sebel
um laparotomi.
Kesimpulan
Terjadinya kehamilan ektopik terganggu dapat terjadi secara tiba tiba pada seluruh kasus
kehamilan ektopik. Kehamilan ektopik terganggu merupakan suatu kegawatdaruratan dalam
obstetri yang perlu penanganan segera.
Perlunya diagnosis dini maupun observasi klinis sangat diperlukan mengingat
pentingnya kelangsungan hidup ibu maupun prognosis reproduksi selanjutnya.