Anda di halaman 1dari 7

TUGAS INDIVIDU

AGENDA 1
MENYIKAPI ISU
KONTEMPORER

15 September 2021

ANGKATAN : CLXXXIII PROVINSI JAWA TIMUR TAHUN 2021


NAMA : Anisah Yuanita, S.Pd
INSTANSI : UPT Satuan Pendidikan SDN Jogorepuh Pasrepan
NAMA MENTOR : Dra. Tri Retno Widiyanti,M.Pd
JABATAN MENTOR : WIDYAISWARA AHLI / IVd
Isu Strategis Kontemporer yang berkembang di sekitar dan marak terjadi, antara lain:
1. KORUPSI
merupakan perbuatan buruk / penyelewengan/ penyalahgunaan uang negara maupun
perusahaan untuk keuntungan pribadi. Korupsi sangat berpengaruh buruk terhadap
pembangunan dan kesejahteraan masyarakat. Korupsi berdampak menghancurkan tatanan
bidang kehidupan masyarakat, berbangsa dan bernegara, mulai dari bidang sosial budaya,
ekonomi serta psikologi masyarakat.
Penyebab manusia terdorong melakukan korupsi :
 Factor Individu: adanya Sifat Tamak, Lemah Moral dan Gaya Hidup Konsumtif.
 Factor lingkungan :
a. Aspek sikap masyarakat terhadap korupsi ( menghargai seseorang berdasarkan
kekayaannya, kurang menyadari kerugian/korban korupsi, kurang menyadari bahwa
dirinya terlibat korupsi, kurang menyadari bahwa korupsi dapat dicegah/diberantas)
b. Aspek ekonomi (keterdesakan mencukupi kebutuhan karena kurangnya pendapatan)
c. Aspek politis, instabilitas politik, kepentingan politis dalam meraih dan
mempertahankan kekuasaan
d. Aspek organisasi (sikap keteladanan pimpinan, kultur organisasi, kurang
memadainya system akuntabilitas institusi dan kelemahan system pengadilan dan
pengawasan)
Kita wajib berpartisipasi dengan menunjukan sikap antikorupsi. Tindakan membangun
sikap antikorupsi sederhana, misalnya dengan cara:
1) Bersikap jujur dalam kehidupan sehari-hari
2) Menghindari perilaku yang merugikan kepentingan orang banyak atau melanggar
hak orang lain
3) Menghindari konflik kepentingan dalam hubungan kerja, hubungan bisnis
maupun hubungan bertetangga
4) Melaporkan pada penegak hukum apabila menjadi korban perbuatan korupsi

2. NARKOBA
(Narkotika, Psikotropika dan zat aditif lainnya) merupakan zat atau obat yang sangat
bermanfaat dan diperlukan untuk pengobatan penyakit tertentu. Namun, jika disalahgunakan
atau digunakan tidak sesuai dengan standar pengobatan dapat menimbulkan akibat(fisik dan
non fisik) yang sangat merugikan bagi perseorangan atau masyarakat khususnya generasi muda.
Kita sebagai PNS terutama Pendidik wajib berpartisipasi dalam pencegahan penggunaan
dan penyalahgunaan narkoba dengan menunjukan sikap anti narkoba, dengan:
1) Selektif dalam Pergaulan
2) Hindari Keluyuran Malam
3) Jangan Melawan Nasehat Orangtua
4) Miliki Hobby dan Aktivitas Positif
5) Jangan Takut Kehilangan Teman
6) Menyelesaikan masalah yang dihadapi
7) Bentengi Diri dengan Agama
8) Ingat Masa Depan

3. TERORISME dan RADIKALISME


merupakan suatu istilah yang digunakan untuk penggunaan kekerasan terhadap
penduduk sipil/non kombatan untuk mencapai tujuan politik, dalam skala lebih kecil dari pada
perang. Radikalisme merupakan pertentangan yang sifatnya ideologis. Terorisme merupakan
kejahatan luar biasa yang menjadi musuh dunia karena nyawa manusia menjadi korban,
menganggu stabilitas keamanan, menghancurkan tatanan ekonomi dan pembangunan, sehingga
terorisme berdampak negatif terhadap
masyarakat. Radikal Terorisme adalah suatu gerakan atau aksi brutal mengatasnamakan ajaran
agama/ golongan, dilakukan oleh sekelompok orang tertentu, dan agama dijadikan senjata
politik untuk menyerang kelompok lain yang berbeda pandangan.
Berikut ini adalah potensi-potensi terorisme:
• Terorisme yang dilakukan oleh negara lain di daerah perbatasan Indonesia.
• Terorisme yang dilakukan oleh warga negara yang tidak puas atas kebijakan
negara.
• Terorisme yang dilakukan oleh organisasi dengan dogma dan ideologi tertentu.
• Terorisme yang dilakukan oleh kaum kapitalis Ketika memaksakan bentuk atau
pola bisnis dan investasi kepada masyarakat.
• Teror yang dilakukan oleh masyarakat kepada dunia usaha, beberapa demonstrasi
oleh masyarakat yang ditunggangi oleh provokator terjadi secara anarkis dan
menimbulkan kerugian yang cukup besar bagi perusahaan.

Salah satu upaya yang dilakukan pemerintah dalam menghambat dan menanggulangi
aksi Terorisme dan Radikalisme adalah sebagai berikut :

• menyusun kebijakan, strategi, dan program nasional di bidang penanggulangan


terorisme;
• mengkoordinasikan instansi pemerintah terkait dalam pelaksanaan dan
melaksanakan kebijakan di bidang penanggulangan terorisme;
• melaksanakan kebijakan di bidang penanggulangan terorisme dengan membentuk
satuan-satuan tugas yang terdiri dari unsur-unsur instansi pemerintah terkait sesuai
dengan tugas, fungsi, dan kewenangan masing-masing.

Upaya menimbulkan peranan aktif individu dan/atau kelompok masyarakat dalam


membangun kesadaran antiterorisme yang dapat dilakukan adalah, sebagai berikut :
- Menanamkan pemahaman bahwa terorisme sangat merugikan;
- Menciptakan kolaborasi antar organisasi kemasyarakatan dan pemerintah untuk
mencegah tersebarnya pemahaman ideologi ekstrim di lingkungan masyarakat;
- Membangun dukungan masyarakat dalam deteksi dini potensi radikalisasi dan
terorisme;
- Mensosialisasikan teknik deteksi dini terhadap serangan teroris, kepada kelompok-
kelompok masyarakat yang terpilih;
- Penanaman materi terkait bahaya terorisme pada Pendidikan formal dan informal
terkait dengan peran dan posisi Negara:
- Negara ini dibentuk berdasarkan kesepakatan dan kesetaraan, di mana di dalamnya
tidak boleh ada yang merasa sebagai pemegang saham utama, atau warga kelas satu.
- Aturan main dalam bernegara telah disepakati, dan Negara memiliki kedaulatan
penuh untuk menertibkan anggota negaranya yang berusaha secara sistematis untuk
merubah tatanan, dengan cara-cara yang melawan hukum.
- Negara memberikan perlindungan, kesempatan, masa depan dan pengayoman
seimbang untuk meraih tujuan nasional masyarakat adil dan makmur, sejahtera,
aman, berkeadaban dan merdeka
- Melibatkan peran serta media nasional untuk membantu menyebarkan pemahaman
terkait ancaman terorisme dan upaya pencegahan yang dapat dilakukan oleh
masyarakat; Membangun kesadaran keamanan bersama yang terkoordinasi dengan
aparat keamanan/pemerintahan yang berada di sekitar wilayah tempat tinggal.

4. MONEY LAUNDERING (PENCUCIAN UANG)


Secara sederhana definisi pencucian uang adalah suatu perbuatan kejahatan yang
melibatkan upaya untuk menyembunyikan atau menyamarkan asal usul uang atau harta
kekayaan dari hasil tindak pidana/kejahatan sehingga harta kekayaan tersebut seolah-olah
berasal dari aktivitas yang sah.
Lebih lanjut, menurut penelitian yang dilakukan oleh IMF bersama dengan Bank Dunia
(Jackson, J, The Financial Action Task Force: An Overview, CRS Report for Congress, March
2005), ada beberapa indikator yang menyebabkan kegiatan money laundering marak terjadi,
diantaranya:
1) kurangnya koordinasi antar instansi pemerintah dalam satu negara, terutama terkait
dengan otoritas pengawasan keuangan dan investigasi di sektor finansial.
2) penegakan hukum yang tidak efektif, disebabkan oleh kurangnya pengetahuan dan
keterampilan, serta keterbatasan sumberdaya manusia yang mempunyai kapasitas
dalam menyelidiki adanya praktik money laundering.
3) pengawasan yang masih sangat minim, dikarenakan jumlah personel yang tidak
memadai.
4) sistem pengawasan yang tidak efektif dalammengidentifikasi aktivitas yang
mencurigakan.
5) kerjasama dengan pihak internasional yang masih terbatas.

Adapun dampak negatif pencucian uang secara garis besar dapat dikategoikan dalam
delapan poin sebagai berikut, yakni: (1) merongrong sektor swasta yang sah; (2) merongrong
integritas pasar-pasar keuangan; (3) hilangnya kendali pemerintah terhadap kebijakan ekonomi;
(4) timbulnya distorsi dan ketidakstabilan ekonomi; (5) hilangnya pendapatan negara dari
sumber pembayaran pajak; (6) risiko pemerintah dalam melaksanakan program privatisasi; (7)
merusak reputasi negara; dan (8) menimbulkan biaya sosial yang tinggi.

5. PROXY WAR
Seiring dengan perkembangan teknologi, sifat dan karakteristik perang telah bergeser.
Isu strategis kontemporer masa kini yang terjadi dan perlu diwaspadai oleh Indonesia, salah
satunya adalah proxy war. Proxy war tidak melalui kekuatan militer, tetapi perang melalui
berbagai aspek kehidupan berbangsa dan bernegara. Baik melalui politik, melalui ekonomi,
sosial budaya, termasuk hukum.
Proxy war merupakan sebuah konfrontasi antar dua kekuatan besar dengan
menggunakan pemain pengganti untuk menghindari konfrontasi secara langsung dengan alasan
mengurangi risiko konflik langsung yang berisiko kehancuran fatal. Dalam proxy war, tidak
bisa terlihat siapa lawan dan siapa kawan. Dilakukan non state actor, tetapi dikendalikan oleh
sebuah negara. Ini karena ada banyak negara yang ingin menguasai sumber daya alam
Indonesia melalui proxy war. Hal tersebut terjadi karena kesuburan tanah Indonesia, posisi
geografis yang sangat strategis, serta memiliki kekayan alam hayati dan non hayati yang luar
biasa.

6. KEJAHATAN MASS COMMUNICATION (CYBER CRIME, HATE SPEECH, DAN


HOAX)

Isu Mass Comuunication dalam bentuk Cyber Crime atau kejahatan saiber, Hate Speech
atau ujaran kebencian dan Hoax atau berita palsu yang tidak bisa dipertanggungjawabkan
kebenarannya terjadi dan beroperasi di dunia maya dengan menggunakan komputer, jaringan
komputer dan internet.

Dengan memperhatikan begitu besar pengaruh media komunikasi dalam membentuk


persepsi, opini, sikap maupun perilaku sampai dengan tindakan, maka kehati-hatian serta
kesadaran dalam menggunakan media menjadi penting. Berikut ini beberapa tips dalam
menggunakan media sosial agar terhindardari risiko pelanggaran hukum:
1) Memahami regulasi yang ada.
Memahami regulasi atau UU yang terkait dengan IT penting agar mengetahui
dengan pasti mana yang boleh dan mana yang tidak dalam menggunakan media sosial
Perlu memperhatikan secara khusus pada pasal atau bab tentang jenis pelanggaran dan
sangsinya. Pemahaman regulasi juga termasuk memahami syarat dan ketentuan yang
dibuat oleh masing-masing media social.
2) Menegakan etika ber-media sosial.
Etika ini penting untuk menjaga kepentingan diri dan orang lain aar tidak
terganggu satu sama lain. Biasanya kesulitan terbesar dalam menegakkan etika adalah
ketika pengguna media lebih suka dengan sifat anonimitas yang menyembunyikan
identitas asli dia dalam bermedia sosial.
3) Memasang identitas asli diri dengan benar.
Walaupun anonimitas merupakan salah satu karakter dunia maya, namun penting
untuk mencantumkan identitas asli sebagai bagian dari etika. Namun demikian
informasi yang cantumkan tidak boleh bersifat pribadi seperti nomor telepon, alamat
email, nomor rekening atau alamat rumah.
4) Cek terlebih dahulu kebenaran informasi yang akan dibagikan (share) ke publik.
Melakukan pengecekan terhadap kebenaran informasi juga wajib dilakukan oleh
pengguna sosial. Jangan sampai hanya karena keinginan untuk eksis atau mendapatkan
pujian dari publik, maka kita tidak melakukan filter terhadap berita yang belum teruji
kebenarannya.
5) Lebih berhati-hati bila ingin memposting hal-hal atau data yang bersifat pribadi.
Postingan hal-hal yang bersifat prbadi merupakan hak dari pengguna media
sosial. Namun demikian perlu kehati-hatian dalam melakukannya. Terlebih banyaknya
pelaku kejahatan di dunia maya yang menggunakan data pribadi untuk mengambil
keuntungan ilegal.
Sebagai ASN terutama Pendidik dalam menyikapi Isu Strategis Kontemporer
terhadap Anak Didik, Orang Tua dan Masyarakat dapat ditunjukkan dalam sikap dan
perilaku berikut :

1. Mengasah pembentukan karakter dan etos kerja yang berwawasan


kebangsaan,agar dapat menjadi benteng yang tangguh untuk mengantisipasi diri
agar tidak terjerumus dalam hal-hal yang berkaitan dengan Korupsi, Narkoba,
Terorisme dan Radikalisme, Pencucian Uang, Proxy War, Mass Communication.
2. Melakukan Kegiatan Parenting dengan Tema Isu Strategis Kontemporer. Isi
Kegiatan Parenting tersebut adalah memberi informasi, jenis, penjelasan, dampak
dan akibat mengenai Isu yang Terjadi di sekitar ( Korupsi, Narkoba, Terorisme
dan Radikalisme, Pencucian Uang, Proxy War, Mass Communication) yang
kemudian kegiatan ini pun diikuti oleh anak didik kita.
3. Memberi contoh dan membiasakan anak untuk mawas diri terhadap
perkembangan Isu Strategis Kontemporer ( Korupsi, Narkoba, Terorisme dan
Radikalisme, Pencucian Uang, Proxy War, Mass Communication)
4. Membuka layanan pengaduan mengenai permasalahan yang berkaitan dengan
isu-isu tersebut untuk membantu memecahkan masalah yang dihadapi peserta
didik dan orang tua.

Strategi bersikap sebagai ASN dalam menghadapi Isu


Strategis Kontemporer yang harus ditunjukan adalah dengan
cara-cara objektif dan dapat dipertanggungjawabkan serta
terintegrasi/komprehensif. Oleh karena itu dibutuhkan
kemampuan berpikir kritis, analitis, dan objektif terhadap
satu persoalan, sehingga dapat merumuskan alternatif
pemecahan masalah yang lebih baik dengan dasar analisa
yang matang.

Anda mungkin juga menyukai