Anda di halaman 1dari 9

RESUME MATERI MOOC

NAMA : dr. Nurfithri Alami


ANGKATAN : IX
NDH : 03
TANGGAL PEMBELAJARAN MANDIRI : 06 Maret 2023
AGENDA/MATERI : Agenda 1 - Analisis Isu Kontemporer

RESUME HASIL PEMBELAJARAN MANDIRI


A. Perubahan Lingkungan Strategis
Mulai saat ini bangsa Indonesia harus menentukan bentuk masa depannya
agar bukan bangsa lain yang menentukan. Sehingga dibutuhkan perubahan
untuk memberikan manfaat bagi umat manusia. PNS dapat melakukannya
dengan melaksanakan fungsi dan tugasnya dengan baik, yaitu: melaksanakan
kebijakan publik sesuai dengan peraturan perundang-undangan, memberikan
pelayanan publik yang profesional dan berkualitas, serta memperat persatuan
dan kesatuan Negara Republik Indonesia.
Menjadi PNS yang profesional harus memenuhi persyaratan berikut:
mengambil tanggung jawab, menunjukkan sikap mental positif, mengutamakan
keprimaan, menunjukkan kompetensi, serta memegang teguh kode etik.
Ada 4 level lingkungan strategis yang mempengaruhi PNS melakukan
pekerjaannya, yakni: individu, keluarga, masyarakat level lokal dan regional,
nasional, dan dunia. Globalisasi yang terjadi memaksa negara untuk berperan
serta agar tetap dapat berkembang dan tidak tertinggal.
Perubahan cara pandang mengubah tatanan kehidupan berbangsa dan
bernegara ditandai dengan masuknya kepentingan global ke dalam negeri
dalam berbagai aspek, perubahan cara pandang masyarakat memahami pola
kehidupan dan budaya serta keluarga. Perubahan yang membentuk sikap
negatif dapat diatasi dengan memahami perubahan dan perkembangan
lingkungan strategis pada tatanan makro yang juga dapat menambah wawasan
PNS, melingkupi pemahaman terhadap globalisasi, demokrasi, desentralisasi,
dan daya saing nasional. Yang harus dilakukan untuk dapat memahami
keempatnya adalah dengan membenahi diri dan mengembangkan potensi-
potensi yang dimiliki dengan memperhatikan modal insani. Enam komponen
modal manusia yaitu: modal intelektual, emosional, sosial, ketabahan,
etika/moral, kesehatan fisik/jasmani.
RESUME MATERI MOOC

B. Isu-Isu Strategis Kontemporer


Perubahan lingkungan strategis Indonesia adalah dilema antara globalisasi
dan etnik nasionalisme. Isu lainnya adalah terorisme, radikalisasi, narkoba,
kejahatan saiber, tindak pencucian uang. Isu-isu tersebut melibatkan peran
teknologi. Sehingga PNS harus dapat mengenal dan memahami secara kritis
terkait isu-isu strategis kontemporer diantaranya: korupsi, narkoba, paham
radikalisme/terorisme, money laundry, proxy war, dan kejahatan komunikasi
masal seperti cyber crime, Hate Speech, dan Hoax
1. Korupsi
Korupsi adalah penyelewengan atau penyalahgunaan uang negara
(perusahaan) untuk keuntungan pribadi atau orang lain. Penyebab korupsi
antara lain: faktor individu (tamak, moral lemah, konsumtif), faktor
lingkungan (sikap masyarakat, ekonomi, politis, organisasi), dan gratifikasi.
Korupsi berdampak menghancurkan kehidupan masyarakat, berbangsa
dan bernegara, mulai dari bidang sosial budaya, ekonomi serta psikologi
masyarakat. Oleh karena itu, kita wajib memiliki sikap antikorupsi, yang
sederhana misalnya: bersikap jujur, menghindari perilaku yang merugikan
kepentingan orang banyak, menghindari konflik kepentingan, dan
melaporkan pada penegak hukum bila menjadi korban perbuatan korupsi.
2. Narkoba
Narkotiba/narkotika adalah zat atau obat yang berasal dari tanaman atau
bukan tanaman yang menyebabkan penurunan atau perubahan kesadaran,
hilangnya rasa, mengurangi sampai menghilangkan rasa nyeri, dan dapat
menimbulkan ketergantungan, yang dibedakan ke dalam golongan-
golongan.
Pada 9 Desember 2014, Presiden RI menyatakan bahwa “Indonesia
Darurat Narkoba” dan memerintahkan para jajarannya untuk dapat
melakukan penanggulangan atau tanggap darurat sebagai akibat dari
darurat narkoba. Salah satunya adalah dengan membangun kesadaran anti
narkoba, upaya mengurangi permintaan akan narkoba, dan upaya
mengurangi pasokan.
3. Terorisme dan Radikalisme
RESUME MATERI MOOC

Terorisme adalah istilah yang digunakan untuk penggunaan kekerasan


terhadap penduduk sipil untuk mencapai tujuan politik, dalam skala lebih
kecil dari pada perang.
Pada tahun 2010 diterbitkan perpres yang mengatur tentang
penanggulangan terorisme di Indonesia melalui Badan Nasional
Penanggulangan Terorisme (BNPT) yaitu sebuah lembaga pemerintah non
kementerian (LPNK).
Radikalisme adalah tantangan politik yang bersifat mendasar atau
ekstrem terhadap tatanan yang sudah mapan. Radikalisme merupakan
suatu sikap yang mendambakan perubahan secara total dan bersifat
revolusioner dengan menjungkirbalikkan nilai-nilai yang ada secara drastis
lewat kekerasan dan aksi-aksi yang ekstrem. Ciri-ciri sikap dan paham
radikal adalah: tidak toleran; fanatik; eksklusif; dan revolusioner.
Aksi teror dan radikalisme yang cukup tinggi di Indonesia perlu disikapi
dengan membangun kesadaran antiterorisme dengan langkah tanggap
strategi supaya ancaman teror tidak terjadi, dengan cara pencegahan,
penindakan dan pemulihan.
4. Money Laundering
Money laundering atau Tindakan pencucian uang adalah adalah suatu
perbuatan kejahatan yang melibatkan upaya untuk menyembunyikan atau
menyamarkan asal usul uang atau harta kekayaan dari hasil tindak
pidana/kejahatan sehingga harta kekayaan tersebut seolah-olah berasal dari
aktivitas yang sah.
Beberapa indikator penyebab money laundering marak terjadi
diantaranya: kurangnya koordinasi antar instansi, penegakan hukum tidak
efektif, pengawasan masih sangat minim, sistem pengawasan tidak efektif,
kerjasama dengan pihak internasional masih terbatas.
Adapun dampak negatif pencucian uang, yakni: (1) merongrong sektor
swasta yang sah; (2) merongrong integritas pasar-pasar keuangan; (3)
hilangnya kendali pemerintah terhadap kebijakan ekonomi; (4) timbulnya
distorsi dan ketidakstabilan ekonomi; (5) hilangnya pendapatan negara dari
sumber pembayaran pajak; (6) risiko pemerintah dalam melaksanakan
program privatisasi; (7) merusak reputasi negara; dan (8) menimbulkan
biaya sosial yang tinggi.
RESUME MATERI MOOC

5. Proxy War
Saat ini, perang proksi tidak harus dilakukan dengan menggunakan
kekuatan militer. Segala cara lain bisa digunakan untuk melemahkan atau
menaklukkan lawan. Dimensi ketahanan nasional suatu bangsa bukan
hanya ditentukan oleh kekuatan militernya, tetapi juga ada aspek ideologi,
politik, ekonomi, dan sosial-budaya, aspek-aspek ini juga bisa dieksploitasi
untuk melemahkan lawan. Indonesia pernah punya pengalaman pahit dalam
perang proksi ini. Dalam kasus lepasnya provinsi Timor Timur dari Indonesia
lewat referendum, Indonesia sebelumnya sudah diserang secara diplomatik
dengan berbagai isu pelanggaran HAM oleh berbagai lembaga non-
pemerintah internasional, serta sekutu-sekutunya di dalam negeri. Berbagai
pemberitaan media asing sangat memojokkan posisi Indonesia.
Isu proxy war berikutnya adalah isu pertentangan Sunni versus Syiah di
Indonesia, semarak lewat “gerakan anti-Syiah” di media sosial, hal ini bisa
dipandang sebagai wujud perang proksi, antara Arab Saudi yang Sunni dan
Iran yang Syiah. Medan konfliknya bukan di Arab Saudi dan bukan pula di
Iran, tetapi justru di Indonesia. Konflik ini bisa berkembang menjadi
bentrokan besar terbuka, jika tidak diredam oleh ormas Islam moderat
seperti NU dan Muhammadiyah.
Isu perang proksi yang ada dapat melemahkan dan menghacurkan
bangsa sehingga kita harus membangun kesadaran anti-proxy dengan
mengedepankan kesadaran bela negara melalui pengamalan nilai-nilai
Pancasila.
6. Kejahatan Mass Communication (Cyber Crime, Hate Speech, dan Hoax)
Ada empat tipe kejahatan dalam komunikasi massa yang terjadi di
masyarakat, yaitu:
a. White Collar Crime (Kejahatan Kerah Putih), contohnya penghindaran
pajak, penggelapan uang perusahaan, manipulasi data keuangan
sebuah perusahaan (korupsi), dan lain sebagainya.
b. Crime Without Victim (Kejahatan Tanpa Korban), misalnya perjudian,
mabuk-mabukan, dan hubungan seks yang tidak sah tetapi dilakukan
secara sukarela.
RESUME MATERI MOOC

c. Organized Crime (Kejahatan Terorganisir), contohnya penyedia jasa


pelacuran, penadah barang curian, perdagangan anak dan perempuan
untuk komoditas seksual atau pekerjaan ilegal, dan lain sebagainya.
d. Corporate Crime (Kejahatan Korporasi) yang terbagi lagi menjadi
kejahatan terhadap konsumen, kejahatan terhadap publik, kejahatan
terhadap pemilik perusahaan, dan kejahatan terhadap karyawan.
Beberapa contoh kasus pelanggaran peraturan perundangan terkait
komunikasi massa: pencemaran nama baik, penistaan agama, penghinaan
kepada etnis dan budaya tertentu.
Cyber crime atau kejahatan saiber merupakan bentuk kejahatan yang
terjadi dan beroperasi di dunia maya dengan menggunakan komputer,
jaringan komputer dan internet. Terdapat beberapa jenis cyber crime yaitu:
a. Unauthorized Access, merupakan kejahatan memasuki atau menyusup
ke dalam suatu sistem jaringan komputer secara tidak sah
b. Illegal Contents, kejahatan ini dilakukan dengan cara memasukkan data
atau informasi ke internet tentang suatu hal yang tidak benar, tidak etis,
dan dapat dianggap sebagai melanggar hukum atau menggangu
ketertiban pada masyarakat umum, contohnya adalah penyebaran
pornografi atau berita yang tidak benar.
c. Penyebaran virus guna melakukan penyusupan, perusakan atau
pencurian data.
d. Cyber Espionage, Sabotage, and Extortion. Cyber Espionage adalah
kejahatan dengan cara memanfaatkan jaringan internet untuk melakukan
kegiatan mata-mata terhadap pihak lain. Sabotage and Extortion adalah
kejahatan yang dilakukan dengan membuat gangguan, perusakan atau
penghancuran terhadap suatu data, program komputer atau sistem
jaringan komputer yang terhubung dengan internet.
e. Carding merupakan kejahatan yang dilakukan untuk mencuri nomor kartu
kredit milik orang lain dan digunakan dalam transaksi perdagangan di
internet.
f. Hacking dan Cracker. Hacking adalah kegiatan untuk mempelajari sistem
komputer secara detail sampai bagaimana menerobos sistem yang
dipelajari tersebut. Aktivitas cracking di internet memiliki lingkup yang
sangat luas, mulai dari pembajakan account milik orang lain, pembajakan
RESUME MATERI MOOC

situs web, probing, menyebarkan virus, hingga pelumpuhan target


sasaran.
g. Cybersquatting and Typosquatting. Cybersquatting merupakan kejahatan
yang dilakukan dengan cara mendaftarkan domain nama perusahaan
orang lain dan kemudian berusaha menjualnya kepada perusahaan
tersebut dengan harga yang lebih mahal. Typosquatting adalah
kejahatan dengan membuat domain plesetan yaitu domain yang mirip
dengan nama domain orang lain.
h. Cyber Terrorism. Tindakan cyber crime termasuk cyber terrorism yang
mengancam pemerintah atau kepentingan orang banyak, termasuk
cracking ke situs resmi pemerintah atau militer.
Hate speech atau ujaran kebencian dalam bentuk provokasi, hinaan atau
hasutan yang disampaikan oleh individu ataupun kelompok di muka umum
atau di ruang publik merupakan salah satu bentuk kejahatan dalam
komunikasi massa. Biasanya sasaran hate speech mengarah pada isu-isu
sempit seperti suku bangsa, ras, agama, etnik, orientasi seksual, hingga
gender. Dampak yang ditimbulkan menjadi sangat luas, karena berpotensi
memecah belah rasa persatuan, pluralisme dan kebhinekaan dalam
kehidupan berbangsa dan bernegara. Oleh karena hate speech merupakan
tindakan kejahatan, maka hate speech ini tergolong peristiwa hukum yang
memiliki dampak atau konsekuensi hukum bagi pelakunya.
Hoax adalah berita atau pesan yang isinya tidak dapat dipertangung
jawabkan atau bohong atau palsu, baik dari segi sumber maupun isi. Hoax
di media sosial biasanya pemberitaan media yang tidak terverifikasi, tidak
berimbang, dan cenderung menyudutkan pihak tertentu; dan bermuatan
fanatisme atas nama ideologi, judul, dan pengantarnya provokatif,
memberikan penghukuman serta menyembunyikan fakta dan data. Dampak
hoax sama besarnya dengan cyber crime secara umum dan hate speech
terhadap publik yang menerimanya. Oleh karenanya kejahatan ini juga
merupakan sesuatu yang perlu diwaspadai oleh seluruh elemen bangsa
termasuk ASN.
Dengan penjabaran di atas maka perlu diperhatikan pentingnya
kesadaran positif menggunakan media komunikasi secara benar dan
bertanggung jawab.
RESUME MATERI MOOC

C. Teknik Analisis Isu


Setelah mengenal dan memahami isu-isu strategis kontemporer
menyadarkan kepada kita bahwa untuk menghadapi perubahan lingkungan
strategis (internal dan eksternal) akan memberikan pengaruh besar terhadap
keberlangsungan penyelenggaraan pemerintahan, sehingga dibutuhkan
kemampuan berpikir kritis, analitis, dan objektif terhadap satu persoalan,
sehingga dapat dirumuskan alternatif pemecahan masalah yang lebih baik
dengan dasar analisa yang matang.
1. Memahami Isu Kritikal
Isu adalah masalah yang dikedepankan untuk ditanggapi; kabar yang
tidak jelas asal usulnya dan tidak terjamin kebenarannya; kabar angin;
desas desus. Isu yang tidak muncul di ruang publik dan tidak ada dalam
kesadaran kolektif publik tidak dapat dikategorikan sebagai isu strategis
(kritikal). Isu kritikal adalah topik yang berhubungan dengan masalah-
masalah sumber daya yang memerlukan pemecahan disertai dengan
adanya kesadaran publik akan isu tersebut. Isu kritikal secara umum terbagi
ke dalam tiga kelompok berbeda berdasarkan tingkat urgensinya, yaitu isu
saat ini (current issue), isu berkembang (emerging issue), dan isu potensial.
Kemampuan yang dapat mempengaruhi dalam mengidentifikasi dan
menetapkan isu, yaitu kemampuan Enviromental Scanning, Problem
Solving, dan berpikir analitik.
2. Teknik-Teknik Analisis Isu
a. Teknik Tapisan Isu
Untuk menetapkan isu yang berkualitas (isu yang bersifat actual),
sebaiknya menggunakan kemampuan berpikir kiritis dengan penggunaan
alat bantu penetapan kriteria kualitas isu. Beberapa alat bantu penetapan
kriteria isu yang berkualitas, misalnya menggunakan teknik tapisan
dengan menetapkan rentang penilaian (1-5) pada kriteria AKPK; Aktual:
isu tersebut benar-benar terjadi dan sedang hangat dibicarakan dalam
masyarakat. Kekhalayakan: isu tersebut menyangkut hajat hidup orang
banyak. Problematik: isu tersebut memiliki dimensi masalah yang
kompleks, sehingga perlu dicarikan segera solusinya secara
RESUME MATERI MOOC

komperehensif, dan Kelayakan: isu tersebut masuk akal, realistis,


relevan, dan dapat dimunculkan inisiatif pemecahan masalahnya. Alat
bantu tapisan lainnya misalnya menggunakan kriteria USG dari mulai
sangat USG atau tidak sangat USG. Urgency: seberapa mendesak
suatu isu harus dibahas, dianalisis dan ditindaklanjuti. Seriousness:
Seberapa serius suatu isu harus dibahas dikaitkan dengan akibat yang
akan ditimbulkan. Growth: Seberapa besar kemungkinan memburuknya
isu tersebut jika tidak ditangani segera.
b. Teknik Analisis Isu
Dari sejumlah isu yang telah dianalisis dengan teknik tapisan,
selanjutnya dilakukan analisis secara mendalam menggunakan alat
bantu dengan teknik berpikir kritis, misalnya menggunakan sistem
berpikir mind mapping, fishbone, SWOT, tabel frekuensi, analisis
kesenjangan, dll.
- Mind mapping adalah teknik pemanfaatan keseluruhan otak dengan
menggunakan citra visual dan prasarana grafis lainnya untuk
membentuk kesan.
- Fishbone Diagram berupaya memahami persoalan dengan
memetakan isu berdasarkan cabang-cabang terkait yang lebih
menekankan pada hubungan sebab akibat. Fishbone diagram akan
mengidentifikasi berbagai sebab potensial dari satu efek atau
masalah, dan menganalisis masalah tersebut melalui sesi
brainstorming.
- Analisis SWOT adalah suatu metoda analisis yang digunakan untuk
menentukan dan mengevaluasi, mengklarifikasi dan memvalidasi
perencanaan yang telah disusun, sesuai dengan tujuan yang ingin
dicapai. Analisis ini merupakan suatu pendekatan memahami isu
kritikal dengan cara menggali aspek-aspek kondisi yang terdapat di
suatu wilayah yang direncanakan maupun untuk menguraikan
berbagai potensi dan tantangan yang akan dihadapi dalam
pengembangan wilayah tersebut. Analisis ini didasarkan pada logika
yang dapat memaksimalkan kekuatan (Strengths) dan peluang
RESUME MATERI MOOC

(Opportunities), namun secara bersamaan dapat meminimalkan


kelemahan (Weaknesses) dan ancaman (Threats).

Anda mungkin juga menyukai