WAWASAN KEBANGSAAN
Sejarah pergerakan kebangsaan indonesia dimulai pada masa pendudukan
Belanda di Indonesia dengan berdirinya organisasi pemuda Boedi Oetomo ditahun
1908 hingga diadakannya kongres pemuda yang melahirkan 3(tiga) klausul yang
menjadi dasar dari sumpah pemuda di tahun 1928, kemudian di masa pendudukan
Jepang pergerakan kebangsaan ini semakin kuat terbukti dengan merdekanya bangsa
Indonesia pada tanggal 17 agustus 1945, yang mana kemerdekaan ini didapatkan
melalui perjuang dan persatuan bangsa Indonesia. Era baru indonesia dimulai setelah
proklamasi kemerdekaan tersebut para tokoh bangsa saling bermusyawah untuk
menentukan ideologi dan tujuan negara kedepannya, tidak ada keputusan yang
diambil karena kekuasaan individu tetapi semua demi kesejahteraan seluruh rakyat
indonesia, ini mencerminkan bagaimana para tokoh pendiri bangsa mengambil
keputusan bukan berdasarkan yang lebih dominan tapi harus untuk kesejahteraan
bersama.
Wawasan kebangsaan adalah cara pandang bangsa Indonesia dalam rangka
mengelola kehidupan berbangsa dan bernegara yang dilandasi oleh jati diri bangsa
(nation character) dan kesadaran terhadap sistem nasional (national system) yang
bersumber dari Pancasila, UUD NRI Tahun 1945, NKRI, dan Bhinneka Tunggal Ika,
guna memecahkan berbagai persoalan yang dihadapi bangsa dan negara demi
mencapai masyarakat yang aman, adil, makmur, dan sejahtera.
4 (empat) konsesus dasar berbangsa dan bernegara
1. Pancasila
Pancasila secara sistematik disampaikan pertama kali oleh Ir. Soekarno di depan
sidang BPUPKI pada tanggal 1 Juni 1945, dinyatakan bahwa Pancasila merupakan
philosofische grondslag, suatu fundamen, filsafaat, pikiran yang sedalam-
dalamnya, merupakan landasan atau dasar bagi negara merdeka yang akan
didirikan. Pancasila juga berfungsi sebagai bintang pemandu atau Leitstar, sebagai
ideologi nasional, sebagai pandangan hidup bangsa, sebagai perekat atau
pemersatu bangsa dan sebagai wawasan pokok bangsa Indonesia dalam mencapai
cita-cita nasional.
Pembinaan Kesadaran Bela Negara adalah segala usaha, tindakan, dan kegiatan
yang dilaksanakan dalam rangka memberikan pengetahuan, pendidikan, dan/atau
pelatihan kepada warga negara guna menumbuh kembangkan sikap dan perilaku serta
menanamkan nilai dasar bela negara.
NASIONALISME
Nasionalisme adalah sikap mencintai bangsa dan negara sendiri. Nasionalisme
terbagi atas:
1. Nasionalisme dalam arti sempit, yaitu sikap mencintai bangsa sendiri secara
berlebihan sehingga menggap bangsa lain rendah kedudukannya, nasionalisme ini
disebut juga nasionalisme yang chauvinisme, contoh Jerman pada masa Hitler.
2. Nasionalisme dalam arti luas, yaitu sikap mencintai bangsa dan negara sendiri dan
menggap semua bangsa sama derajatnya.
Ada tiga hal yang harus kita lakukan untuk membina nasionalisme Indonesia:
1. Mengembangkan persamaan diantara suku-suku bangsa penghuni nusantara
2. Mengembangka sikap toleransi
3. Memiliki rasa senasib dan sepenanggungan diantara sesama bangsa Indonesia
Empat hal yang harus kita hidari dalam memupuk sermangat nasionalisme
adalah:
1. Sukuisme, menganggap suku bangsa sendiri paling baik.
2. Chauvinisme, mengganggap bangsa sendiri paling unggul.
3. Ektrimisme, sikap mempertahankan pendirian dengan berbagai cara kalau perlu
dengan kekerasan dan senjata.
4. Provinsialisme, sikap selalu berkutat dengan provinsi atau daerah sendiri.