Anda di halaman 1dari 31

Evaluasi Agenda 1

Evaluasi Modul 1: Wawasan Kebangsaan

G. Evaluasi
1. Menurut anda, apakah urgensi ASN harus berwawasan kebangsaan sehingga menjadi bagian
kompetensi ASN ?
Jawaban: Iya…
ASN harus memiliki wawasan kebangsaan yang baik, karena ASN harus menjadi contoh
dan teladan bagi rakyat , karena identitas negara ada pada ASN
2. Uraikan secara singkat sejarah pergerakan kebangsaan Indonesia !
Jawaban : Pergerakan kebangsaan Indonesia merupakan satu masa atau gerakan yang dilakukan
dalam sejarah pergerakan Indonesia. Masa perjuangan yang diawali dengan lahinya Budi
Utomo di tahun 1908 dan mencapai puncaknya pada tahun 1945. Perjuangan tersebut
didasari dengan adanya rasa senasib sepenanggungan dan tekanan serta penderitaan yang
terus menerus karena penjajahan. Hal itu menjadi sebab munculnya sebuah pergerakan dan
menimbulkan semangat kebangsaan untuk bersatu melawan penjajahan dan membebaskan
diri menuju kemerdekaan.
3. Menurut anda, apakah relevansi 4 konsensus dasar kehidupan berbangsa dan bernegara dalam
mewujudkan profesionalitas ASN
Jawaban : iya..
ASN merupakan abdi negara, tonggak penerus hidup kebangsaan Indonesia. Perlunya
seorang ASN memahami dengan baik wawasan kebangsaan dalam menjalankan aktifitas
dan pekerjaannya sebagai abdi negara dan abdi masyarakat. Seorang ASN harus memahami
nilai- nilai konsensius yaitu pancasila, UUD 1945, Bhineka Tunggal Ika, dan negara
Republik Indonesia sebagai satu kesatuan yang utuh.
K. Evaluasi
1. Menurut anda, apakah nilai-nilai dasar Bela Negara masih relevan saat ini ?
Jawaban: iya, masih relevan. Bela negara merupakan sebuah sikap, tekad dan juga perilaku sebagai
seorang warga negara dalam menjaga keutuhan negara dan keselamatan bangsa yang
dilandasi oleh kecintaan kepada Negara kesatuan Republik Indonesia.
2. Jelaskan menurut pendapat anda, ancaman yang paling mungkin terjadi saat ini dan mengancam
eksistensi NKRI!
Jawaban: Ancamana itu ada di dalam tubuh NKRI itu sendiri, Diketahui bahwa Indonsia terdiri dari
beberapa suku dan agama. Maka yang paling mungkin terjadi adalah ancaman dari Suku,
dan Ras, serta perpecahan saparatisme yaitu ancaman dari pulau yang ingin memisahkan diri
dari NKRI.

M. Evaluasi
1. Jelaskan kedudukan Pancasila dalam konteks penyelenggaraan negara Indonesia
Jawaban: Pancasila merupakan pedoman dan pandangan hidup rakyat Indonesia.oleh sebab itu
penyelenggaraan kehidupan bernegara haruslah sesuai dan berlandaskan kepada Pancasila
yang terdiri dari lima sila. Mengabaikan satu sila saja di dalam Pancasila maka tujuan
hidup negara tidak akan tercapai.
2. Jelaskan kedudukan UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945 dalam konteks penyelenggaraan
negara Indonesia .
Jawaban : UUD 1945 adalah pedoman konstitusional dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, dan
akan mejadi landasan bagi penyelenggaraan kehidupan bernegara.UUD 1945 merupakan
sumber dari segala sumber hukum yang ada di Negara Indonesia. seluruh peraturan yang ada
harus bersumber dari UUD 1945
3. Jelaskan nilai-nilai yang terkandung dalam Pembukaan UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945
Jawaban : Nilai yang terkandung antara lain :
1. Nilai religius atau nilai agama, artinya negara menjunjung tingga setiap warga negara
untuk menganut agamanya masing masing.
2. Nilai kemanusiaan, artinya negara sangat peduli kepada warganya yang membutuhkan
bantuan atas dasar kemanusian.
3. Nilai produktivitas, artinya negara memberikan kesempatan seluas luasnya kepada seluruh
warga negara Indonesia untuk mencari kehidupan dan berusaha memenuhi kebutuhannya.
4. Nilai demokrasi, artinya negara menghargai hak dan pendapat warga negaranya.
4. Jelaskan kedudukan batang tubuh dari UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945
Jawaban : Batang tubuh UUD 1945 merupakan satu kesatuan yang tidak terpisahkan, dan merupakan
satu rangkain norma dan nilai yang tepadu. Batang tubuh UUD 1945 merupakan pokok dan
menjadi sumber dari segala perundang undangan di Indonesia.
5. Jelaskan kedudukan dan peran ASN dalam mewujudkan persatuan dan kesatuan Bangsa Indonesia
Jawaban :Peran ASN sangatlah penting dalam menjaga keutuhan dan persatuan bangsa. ASN
sebagai tulang punggung dan abdi negara dalam penyelenggaraan kehidupan dan
persatuan bangsa. ASN harus mengabdikan diri sebagai seorang abdi negara dan
melaksanakan tugasnya untuk melayani masyarakat dengan sebaik baiknya, sehingga
persatuan dan kesatuan bangsa dapat tercapai.

SELESAI AGENDA 1

AGENDA 2
Evaluasi Modul 1, Berorientasi Pelayanan
Evaluasi : Materi Pokok 1 . Konsep Pelayanan Publik
Kerjakan soal-soal Pilihan Ganda di bawah ini. Pada setiap soalnya, pilihlah satu jawaban yang menurut
anda benar.
1. ASN sebagai profesi, salah satunya berlandaskan pada prinsip Nilai Dasar. Hal tersebut tertuang
dalam
a. Undang-Undang Nomor 4 Tahun 2014
b. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014
c. Undang-Undang Nomor 4 Tahun 2015
d. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2015

2. Undang-Undang yang mengatur tentang Pelayanan Publik adalah:

a. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2009


b. Undang-Undang Nomor 52 Tahun 2009
c. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2009
d. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2019
3. Sebutkan yang bukan merupakan fungsi ASN:
a. pelaksana kebijakan publik
b. pelayan publik
c. pengawas kegiatan publik
d. perekat dan pemersatu bangsa
4. Yang dimaksud dengan berorientasi pelayanan adalah
a. Bertanggung jawab terhadap kepercayaan yang diberikan
b. Komitmen memberikan pelayanan prima demi kepuasan masyarakat
c. Saling peduli dan menghargai perbedaan
d. Terus berinovasi dan antusias dalam menggerakkan serta menghadapi perubahan
5. Secara sederhana, definisi pelayanan publik berdasarkan Agus Dwiyanto adalah
a. Semua jenis pelayanan untuk menyediakan barang/jasa yang dibutuhkan oleh masyarakat yang
memenuhi kriteria yaitu merupakan jenis barang atau jasa
b. Pelayanan yang dirasakan melalui loket-loket pelayanan
c. Sumber daya air dan sumber daya mineral yang dikelola oleh Negara/pemerintah
d. Perintah pimpinan/atasan untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat pada jam-jam
pelayanan
6. Yang bukan merupakan unsur penting dalam pelayanan publik adalah
a. Penyelenggara
b. Penerima layanan
c. Tempat pelayanan
d. Kepuasan pelanggan
7. Yang bukan prinsip pelayanan publik yang baik adalah
a. Partisipatif dan transparan
b. Responsif dan tidak diskriminatif
c. Kompleks namun murah
d. Aksesibel
8. “Pelayanan publik yang diselenggarakan oleh pemerintah tidak boleh dibedakan antara satu warga
negara dengan warga negara yang lain atas dasar perbedaan identitas warga negara, seperti status
sosial, pandangan politik, agama, profesi, jenis kelamin atau orientasi seksual, difabel, dan
sejenisnya” adalah prinsip dari …
a. Akuntabel
b. Aksesibel
c. Berkeadilan
d. Tidak diskriminatif
9. “Dalam penyelenggaraan pelayanan publik, pemerintah sebagai penyelenggara pelayanan publik
harus menyediakan akses bagi warga negara untuk mengetahui segala hal yang terkait dengan
pelayanan publik yang diselenggarakan tersebut, seperti persyaratan, prosedur, biaya, dan
sejenisnya” adalah prinsip dari …
a. Responsif
b. Transparan
c. Efektif dan efisien
d. Tidak diskriminatif
10. Nilai berorientasi pelayanan dijabarkan dalam ... panduan perilaku
a. 3
b. 4
c. 5
d. 6

Evaluasi : Materi Pokok 2 Berorientasi pelayanan


Kerjakan soal-soal Pilihan Ganda di bawah ini. Pada setiap soalnya, pilihlah satu jawaban yang menurut
Anda benar.

1. Yang mana kah diantara panduan perilaku berikut yang merupakan kode etik dari nilai berorientasi
pelayanan?

a. Meningkatkan kompetensi diri untuk menjawab tantangan yang selalu berubah

b. Membangun lingkungan kerja yang kondusif

c. Memahami dan memenuhi kebutuhan masyarakat

d. Melaksanakan tugas dengan kualitas terbaik

2. Yang mana kah diantara panduan perilaku berikut yang merupakan kode etik dari nilai berorientasi
pelayanan?

a. Terbuka dalam bekerja sama untuk menghasilkan nilai tambah

b. Ramah, cekatan, solutif dan dapat diandalkan

c. Memegang teguh ideologi Pancasila, Undang-Undang Dasar 1945, setia kepada NKRI serta
pemerintahan yang sah

d. Membangun lingkungan kerja yang kondusif

3. Yang mana kah diantara panduan perilaku berikut yang merupakan kode etik dari nilai berorientasi
pelayanan?

a. Menjaga nama baik sesama ASN, Pimpinan, Instansi, dan Negara

b. Terus berinovasi dan mengembangkan kreativitas

c. Cepat menyesuaikan diri menghadapi perubahan

d. Melakukan perbaikan tiada henti

4. Dalam memahami dan memenuhi kebutuhan masyarakat, kedudukan masyarakat dalam konteks
tersebut adalah sebagai …

a. masyarakat sebagai wajib pajak

b. masyarakat sebagai pengawas kinerja pemerintah

c. masyarakat sebagai elemen adanya negara

d. masyarakat sebagai penerima layanan

5. Pengertian masyarakat dalam Undang-Undang Nomor 25/2009 tentang Pelayanan Publik adalah …
a. seluruh pihak, baik warga negara maupun penduduk sebagai orang-perseorangan, kelompok,
maupun badan hukum yang berkedudukan sebagai penerima manfaat pelayanan publik, baik secara
langsung maupun tidak langsung

b. warga negara Indonesia sebagai orang-perseorangan, kelompok, maupun badan hukum yang
berkedudukan sebagai penerima manfaat pelayanan publik, baik secara langsung maupun tidak
langsung

c. seluruh pihak, baik warga negara maupun penduduk sebagai orang-perseorangan, kelompok,
maupun badan hukum yang berkedudukan sebagai penerima manfaat pelayanan publik secara
langsung

d. warga negara Indonesia sebagai orang-perseorangan, kelompok, maupun badan hukum yang
berkedudukan sebagai penerima manfaat pelayanan publik secara langsung

6. Beberapa perilaku pelayanan prima yang perlu dibudayakan dalam organisasi antara lain sebagai
berikut, kecuali …

a. Menyapa dan memberi salam

b. Ramah

c. Cepat dan terlihat sibuk

d. Berpenampilan rapih

7. Karakteristik dalam memberikan pelayanan prima ditunjukkan dengan upaya perbaikan secara
berkelanjutan melalui berbagai cara berikut ini, kecuali …

a. Pendidikan dan pelatihan

b. Standardisasi dan sertifikasi kompetensi pemberi layanan

c. Pengembangan ide kreatif

d. Kolaborasi dan benchmark

8. Seorang ASN diharapkan dapat diandalkan untuk memberikan pelayanan prima yang dicontohkan
dengan …

a. Melakukan pelayanan maksimal sesuai dengan tugas fungsinya

b. Melakukan pelayanan maksimal untuk kepuasan masyarakat meskipun dengan menyerobot tugas
fungsi rekan yang lain

c. Melakukan pelayanan maksimal jika diminta oleh atasan/pimpinan

d. Melakukan pelayanan terbaik jika akan dilakukan evaluasi eksternal


9. Memberikan layanan melebihi harapan customer ditunjukkan dengan ...

a. meningkatkan mutu layanan dan tidak boleh berhenti ketika kebutuhan customer sudah dapat
terpenuhi

b. Selalu menanyakan dan melakukan survey kepuasan masyarakat

c. Mencari tahu ekspektasi customer di masa yang akan datang tentang layanan apa yang diharapkan

d. Menunggu perintah atasan terkait terobosan baru

10. Tujuan utama dari Nilai Dasar ASN adalah …

a. Menjadi dasar pembentukan peraturan internal tentang kewajiban masuk kerja

b. Menjadi pedoman perilaku bagi para ASN dan menciptakan budaya kerja yang mendukung
tercapainya kinerja terbaik

c. Menjadi pertimbangan pimpinan unit kerja dalam menentukan rekanan dalam proyek strategis

d. Menjadi instrumen pengukuran kinerja ASN oleh masyarakat


Evaluasi :Modul 2

Evaluasi Materi 1.Potret Layanan Publik di Indonesia ( hal 14 )

1.Soal Latihan

a. Banyak perbaikan yang terjadi di layanan publik yang bisa ditemukan di keseharian Anda, pilihlah salah satu
kasus yang pernah Anda alami, dan tulislah perubahan/perbaikan yang terjadi dari kondisi sebelumnya.

Jawaban : Tentang Kasus pelayanan publik di kelurahan. Ke kantor kelurahan pagi pagi, ternyata pegawainya
saja belum datang. Dan mereka begitu santai dalam mengerjakan tugasnya .Hanya mendapatkan
sebuah surat pengantar untuk mendapatkan KTP harus bersusah payah. Antrian yang lama dan kadang
blanko yang kosong serta petuga yang belum datang.

perubahan/perbaikan yang terjadi dari kondisi sebelumnya adalah Pegawai kelurahan sudah datang tepat
waktu dan layanan antrian sudah berkurang karena petugas di loket sudah lebih dahulu hadir untuk
melayani masyarakat.

b. Masih ada beberapa layanan publik yang belum berubah dari versi buruknya, pilihlah salah satu layanan yang
Anda ketahui masih belum berubah tersebut, dan tuliskan harapan perubahan yang Anda inginkan.

Jawaban : Masih maraknya pungutan liar sampai saat ini. Masih banyaknya masyarakat yang mengambil
jalan pintas dengan cara menyuap, sehingga terjadi simbolis mutualisme. jadi tidak ada yang dirugikan.
Akhirnya budaya ini menyebar ke masyarak. Memberikan tip atau sogokan kepada petugas.

Harapan perubahan yang Anda inginkan adalah Mayarakat sebaiknya sadar untuk mengikuti aturan dan
prosedur dalam mengurus sesuatu agar teratur. Pegawai pelayanan juga tidak menerima tip sehingga
masyarakat merasa segan dan lebih hati-hati dan tertib dalam menjalankan kewajibannya sebagai warga
masrakat yang baik dan sedang membutuhkan layanan yang baik pula.

c. Lihatlah video unik pada tautan ini yang berakting terkait sebuah layanan yang sudah berubah dari bentuk
selebelumnya: https://www.instagram.com/reel/CX3Oa0rJoQ7/?utm_mediu m=share_sheet dan tuliskan
pendapat Anda

Jawaban………………….

Evaluasi Materi 2 : KONSEP AKUNTABILITAS (hal 24)

Soal Latihan

1. Dalam hal penyelenggaraan pemerintahan, sering kita dengan istilah kata responsibilitas dan akuntabilitas.
Kedua kata tersebut mempunyai arti dan makna yang berbeda. Apa yang membedakan antara responsibilitas
dan akuntabilitas dilihat dari pengertiannya? Dan berikan pendapat anda terkait konsep responsibiltas dan
akuntabilitas tersebut?
Jawaban : Responsibilitas adalah kewajiban untuk bertanggung jawab.
Akuntabilitas adalah kewajiban pertanggungjawaban yang harus dicapai.
pendapat anda terkait konsep responsibiltas dan akuntabilitas tersebut?
Jawaban : Responsibilitas adanya kewajiban moral untuk menyelesaikan kewajiban atau tugas yang
dibebankan sehingga menjadi dasar adanya tanggung jawab.
Akuntabilitas adanya pertanggungjawaban dari tugas yang dipercayakan kepada seseorang.

2. Bacalah kembali pembuka Bab II yang dikutip dari Laporan Tahun 2020 Ombudsman Republik Indonesia,
menurut Anda, bagaimana kasus itu bila dilihat dari konteks Akuntabilitas?

Jawaban : Jika dilihat dari konteks akuntabilitas adalah pihak kepolisian melakukan pertanggungjawaban dari
tugas yang diberikan kepada pelopor .

3. Dalam hal pelayanan publik, masih sering diketemukan keluhan dari masyarakat terhadap kinerja pelayan
publik. Masyarakat merasakan kinerja yang lambat, berbelit-belit, maupun tidak efisien ketika berhadapan
dengan pelayan publik ataupun birokrasi publik. Padahal sejatinya sebagai abdi negara, birokrasi publik harus
memberikan pelayanan yang baik kepada masyarakat, Menurut anda, seberapa penting nilai-nilai akuntabilitas
publik jika dikaitkan dengan fenomena tersebut? Jelaskan

Jawaban : Eksistensi atau keberadaan sebuah negara tergantung kepada masyarakat.Oleh sebab itu menjadi
kewajiban bagi negara untuk memberikan pelayanan dan baik dan bertanggungjawab.

Evaluasi Materi 3 : AKUNTABEL DALAM KONTEKS ORGANISASI PEMERINTAHAN ( hal 61 )

1.Konflik kepentingan adalah situasi yang timbul di mana tugas publik dan kepentingan pribadi bertentangan. Ada
dua jenis umum Konflik Kepentingan yaitu Keuangan (Penggunaan sumber daya lembaga termasuk dana,
peralatan atau sumber daya aparatur untuk keuntungan pribadi) dan Non-Keuangan (Penggunaan posisi atau
wewenang untuk membantu diri sendiri dan / atau orang lain). Ada contoh studi kasus seperti berikut: Bahwa ada
seseorang Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) menunjuk satu pemenang tender proyek pengadaan barang dan jasa
publik tanpa melalui proses yang akuntabel dan transparan (terindikasi ada permainan atau kongkalikong antara
pemberi dan penerima proyek). Dilihat dari jenis umum konflik kepentingan, temasuk jenis konflik
kepentingan apakah studi kasus tersebut? Jelaskan.
Jawaban : Konflik kepentingan keuangan . penjelasannya salah satu faktor terjadinya tindak pidana korupsi
adalah karena faktor kepentingan. Konflik kepentingan . Hubungan antar seorang penyelenggara
pengambil kebijakan yang terlibat dalam pengadaan barang dan jasa sangat berpengaruh pada keputusan
yang diambil penyelenggara Negara hal dapat mendorong terjadinya tindak pidana korupsi
2. Berdasarkan tulisan tersebut pada halaman 62 dan 63 , isilah tabel berikut!
Jawaban :

No Point point yang dianalisis Jawaban


1 Kondisi apa yang membuat berita itu Kondisi penyediaan makan dan minum petugas jaga
berpotensi menjadi kasus Tindak di rumah jabatan serta perjalanan dinas ASN yang
Pidana Korupsi? tidak sesuai
2 Jenis tindak pidana korupsi apa yang Tindak pidana korupsi penyelewengan anggaran
relevan dengan berita itu? keuangan makan dan minum
3 Siapa saja pihak di dalam berita itu Bagian keuangan di Pemkop Dumai ,
yang akan terjerat dalam kasus dinas aparatur sipil negara (ASN) di Pemerintah Kota
korupsi? Dumai, dan di bagian umum
4 Kondisi apa yang bisa menjadikan Adanya penggelembungan dana anggaran makan
cerita di dalam berita itu menjadi minum yang tidak sesuai. jumlahnya selalu sama dan
sebuah kasus Tindak Pidana Korupsi? terdapat selisih yang sangat signifikan.
5 Apa dampak yang akan terjadi ke Pemerintah lebih berhati-hati lagi terutama bagian
depannya setelah berita itu terjadi? umum pemkot Dumai dan masyarakat bisa tidak lagi
percaya pada kinerja para petugas di pemkot dumai
6 Bila Anda harus memilih salah satu Menjelaskan kepada bagian umum atau bagian
perang dalam berita itu, Apa yang akan keuangan untuk tidak me mark-up atau
Anda lakukan? menggelembungkan dana. Menulis nota pembelian
sesuai pesanan atau sesuai peruntukannya.
7 Kondisi apa yang membuat berita itu Kondisi penyediaan makan dan minum petugas jaga
berpotensi menjadi kasus Tindak di rumah jabatan serta perjalanan dinas ASN yang
Pidana Korupsi? tidak sesuai
8 Jenis tindak pidana korupsi apa yang Tindak pidana korupsi penyelewengan anggaran
relevan dengan berita itu keuangan pemkot dumai

Evaluasi :Modul 3
Evaluasi Materi 1 : Tantangan Lingkungan Strategis ( hal 9)

Berikan tanda Benar (B) atau Salah (S) untuk masing-masing pernyataan dibawah ini, dengan memberikan tanda
silang (X) untuk jawaban yang benar:

1. Implikasi VUCA menuntut diantaranya penyesuaian proses bisnis, karakter dan tuntutan keahlian baru sesuai
dengan tren keahlian 2025 dari World Economic Forum (B – S).

2. Adaptasi terhadap keahlian baru perlu dilakukan setiap waktu, sesuai kecenderungan kemampuan
memanfaatkan kemajuan teknologi informasi dalam meningkatkan kinerja organisasi lebih lambat, dibandikan
dengan tawaran perubahan teknologi itu sendiri (B – S).

3. Lingkarilah jawaban paling sesuai!

Perilaku ASN untuk masing-masing aspek BerAkhlak sebagai berikut:

A. Berorientasi Pelayanan:

a. Memahami dan memenuhi kebutuhan masyarakat

b. Ramah, cekatan, solutif, dan dapat diandalkan

c. Melakukan perbaikan tiada henti.

B. Akuntabel:

a. Menghargai setiap orang apapun latar belakangnya

b. Suka mendorong orang lain

c. Membangun lingkungan kerja yang kondusif.

C. Kompeten:

a. Meningkatkan kompetensi diri untuk mengjawab tantangan yang selalu berubah

b. Membantu orang lain belajar

c. Melaksanakan tugas dengan kualitas terbaik.

D. Harmonis:

a. Melaksanakan tugas dengan jujur, bertanggung jawab, cermat, disiplin dan berintegritas tinggi

b. Menggunakan kelayakan dan barang milik negara secara bertanggung jawab, efektif, dan efesien

E. Loyal:

a. Memegang teguh ideology Pancasila, Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia tahun 1945, setia
kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia serta pemerintahan yang sah

b. Menjaga nama baik sesame ASN, pimpinan, insgansi, dan negara

c . Menjaga rahasia jabatan dan negara

F. Adaptif:
a. Cepat menyesuaikan diri menghadapi perubahan

b. Terus berinovasi dan mengembangakkan kreativitas;

c. Bertindak proaktif

G. Kolaboratif:

a. Memberi kesempatan kepada berbagai pihak untuk berkontribusi

b. Terbuka dalam bekerja sama untuk menghasilkan nilai tambah

c. Menggaerakkan pemanfaatan berbagai sumberdaya untuk tujuan bersama

Evaluasi Materi 2 : kebijakan pembangunan Aparatur

Berikan alasan untuk masing-masing pernyataan di bawah ini:

1. Jelaskan secara ringkas, mengapa sistem merit tersebut penting dalam pengelolaan ASN?
Jawaban : Agar konsep pengembangan ASN yang berintegritas, beretika dan berpikir rasonal dan koloboratif dan
pengambil keputusan yang tegas dan mampu berinovasi serta bekerja secara tuntas dan maksimal
2. Jelaskan secara ringkas, mengapa pembangunan birokrasi berkelas dunia tersebut penting?

Jawaban : Sebagai upaya strategis untuk membangun ASN yang lebih berdaya guna dan berhasil guna dalam
mengembang tugas umum pemerintahan serta pembangunan nasional.

3.Jelaskan secara ringkas, mengapa 8 (delapan) karakteristik i ini penting bagi ASN?

Jawaban : Dapat membantu memudahkan pengelolaan data dan informasi serta mempercepat proses kerja
dalam administrasi ASN. Perlu dikembangkan juga agar dapat menyesuaikan dengan perkembangan
teknologi dan kebutuhan pelayanan publik yang semakin kompleks.

Evaluasi Materi 3 : Pengembangan Kompetensi ( hal 29 )

Berikan pernyataan Benar (B) atau Salah (S) untuk masing-masing pernyataan dibawah ini dengan memberikan
tanda silang (X) untuk jawaban yang dianggap sesuai!

1. Konsepsi kompetensi adalah meliputi tiga aspek penting berkaitan dengan perilaku kompetensi meliputi aspek
pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang diperlukan dalam pelaksanaan peranan jabatan (B – S).

2. Sesuai Peraturan Menteri PANRB Nomor 38 Tahun 2017 tentang Standar Kompetensi ASN, kompetensi
meliputi: 1) Kompetensi Teknis adalah pengetahuan, keterampilan, dan sikap/perilaku yang dapat diamati,
diukur dan dikembangkan yang spesifik berkaitan dengan bidang teknis jabatan2) Kompetensi Sosial Kultural
adalah pengetahuan, keterampilan, dan sikap/perilaku yang dapat diamati, diukur, dikembangkan untuk
memimpin dan/atau mengelola unit organisasi; dan 3) Kompetensi Manajerial adalah pengetahuan,
keterampilan, dan sikap/perilaku yang dapat diamati, diukur, dan dikembangkan terkait dengan pengalaman
berinteraksi dengan masyarakat majemuk dalam hal agama, suku dan budaya, perilaku, wawasan kebangsaan,
etika, nilai-nilai, moral, emosi dan prinsip, yang harus dipenuhi oleh setiap pemegang Jabatan untuk
memperoleh hasil kerja sesuai dengan peran, fungsi dan Jabatan (B – S).
3. Pendekatan pengembangan dapat dilakukan dengan digital dan non-klasikal, baik untuk kompetensi teknis,
manajerial, dan social kultural (B – S).

4. Salah satu kebijkan yang penting dengan berlakunya Undang Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang ASN
adanya hak pengembangan pegawai, sekurang-kurangnya 20 (dua puluh) Jam Pelajaran bagi PNS dan maksimal
24 (dua puluh empat) Jam Pelajaran bagi Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) (B – S).

5. Dalam menentukan pendekatan pengembangan talenta ASN ditentukan dengan peta nine box pengembangan,
dimana kebutuhan pengembangan pegawai, sesuai dengan pemetaan pegawai dalam nine box tersebut (B – S).

Evaluasi Materi 4 : Perilaku Kompeten ( hal 54 )

1. Sebutkan ciri-ciri yang berkaitan dengan ASN berkinerja yang berAkhlak dengan memberikan tanda silang (X)
pada pernyataan Benar (B) atau Salah (S):

a. Setiap ASN sebagai profesional sesuai dengan pelayanan, kompetensi, dan berkinerja (B - S).

b. ASN terikat dengan etika profesi ASN sebagai pelayan publik (B - S).

c. Perilaku etika professional ASN secara operasional tunduk pada perilaku berAkhlak (B - S).

2. Berikut pernyataan di bawah ini menggambarkan perilaku kompeten ASN untuk meningkatkan kompetensi diri
yang relevan/tepat dengan memberikan tanda Benar (B) atau Salah (S):

a. Meningkatkan kompetensi diri untuk menjawab tantangan yang selalu berubah adalah diperlukan diutamakan
untuk jabatan strategis di lingkungan ASN (B - S).

b. Pendekatan pengembangan mandiri ini disebut dengan Heutagogi atau disebut juga sebagai teori “net-centric”,
yang merupakan pengembangan berbasis pada sumber pembelajaran utama dari perkembangan ilmu pengetahuan
dan teknologi (B - S).

c. Perilaku ASN pembelajar yaitu melakukan konektivitas dalam basis online network (B - S).

d. Sumber pembelajaran bagi ASN antara lain dapat memanfaatkan sumber keahlian para pakar/konsultan, yang
mungkin dimiliki unit kerja atau instansi tempat ASN bekerja (B - S).

e. Pengetahuan ASN dihasilkan jejaring informal (networks), yang mengatur diri sendiri dalam interaksi dengan
pegawai dalam organisasi (B - S).

3. Perilaku kompeten ASN dalam membantu orang lain belajar yang tepat di bawah ini dengan memberikan tanda
Benar (B) atau Salah (S):

a. Sosialisasi dan Percakapan di ruang istirahat atau di kafetaria kantor sering kali tidak menjadi ajang transfer
pengetahuan, tetapi lebih sebagai obrolan santai kurang bermakna pengetahuan (B - S).

b. Perilaku berbagi pengetahuan bagi ASN pembelajar yaitu aktif dalam forum terbuka (Knowledge Fairs and
Open Forums), dimana setiap ASN wajib melanjutkan kepada pendidikan lebih tinggi (B - S).

c. Mengambil pengetahuan yang terkandung dalam dokumen kerja seperti memo, laporan, presentasi, artikel, dan
sebagainya dan memasukkannya ke dalam repositori di mana ia dapat dengan mudah disimpan dan diambil
(Knowledge Repositories) merupakan bagian perilaku kompeten yang diperlukan (B - S).
d. Aktif untuk akses dan transfer Pengetahuan (Knowledge Access and Transfer), dalam bentuk pengembangan
jejaring ahli (expert network), pendokumentasian pengalamannya/pengetahuannya, dan mencatat pengetahuan
bersumber dari refleksi pengalaman (lessons learned) adalah bagian ciri dari perilaku kompeten ASN (B - S).

4. Upaya melakukan kerja terbaik sebagai bagian perilaku kompeten ASN yang sesuai di bawah ini dengan
memberikan pernyataan Benar (B) atau Salah (S):

a. Sejalan dengan kecenderungan setiap organisasi, baik instansi pemerintah maupun swasta, bersifat dinamis,
hidup dan berkembang melalui adaptasi terhadap perubahan lingkungan dan melakukan karya terbaik bagi
pekerjaannya (B - S).

b. Berkarya terbaik dalam pekerjaan selayaknya tidak dilepaskan dengan apa yang menjadi terpenting dalam nilai
hidup seseorang (B – S)

Evaluasi Modul : 4

Evaluasi Materi 1 : Keanekaragaman bangsa dan budaya Indonesia ( hal 20 )

1. Sebutkan dan Jelaskan keanekaragaman sukus bangsa dan


budaya dari tempat anda berasal dan berikan contohnya?

Jawaban : Kebudayaan Suku Makassar

1. Suku Makassar mempunyai rumah adat yang bernama Balla lompoa


2. Baju adat khas suku Makassar bernama Baju Bodo
3. Tari adat yang paling terkenal dari suku Makassar adalah Tari Pakarena
4. Makanan Khas yaitu pallubasa, contoh makassar, kue cucuru bayao, putri hijau dan lain lain
Penjelasannya : Keragaman ini telah melahirkan budaya Indonesia yang sangat kaya dan unik, seperti rumah
adat, upacara adat, pakaian adat tradisional, tarian adat tradisional, alat musik dan lagu tradisional, senjata
tradisional, dan berbagai makanan khas.

2.Jelaskan potensi dan tantangan keanekaragaman dilingkungan anda bekerja

Jawaban : Tantangan Keberagaman di Tempat Kerja


 Masalah komunikasi.
 Kesalahpahaman budaya
 Kebutuhan yang berbeda
 Memiliki standar tetap untuk sebuah tujuan.
 Mendorong karyawan bekerja dengan tim yang beragam
 Memberikan lingkungan berkomunikasi yang nyaman.
Keberagaman masyarakat juga memiliki potensi menimbulkan berbagai masalah dalam masyarakat. Akibat
dari keberagaman masyarakat Indonesia tersebut yaitu adanya perbedaan
Bentuk Konflik Berdasarkan Jenis konflik Antar Suku, konflik Antar Agama, konflik Antar Ras, konflik Antar
Golongan.
3. Jelaskan sikap dan perilaku ASN dalam lingkungan yang penuh dengan keberagaman?
Jawaban : Bangga terhadap kebudayaan asli Indonesia. percaya diri ketika memperkenalkan kebudayaan. 3.
Tidak menjelek-jelekkan budaya dari daerah lain.

Evaluasi Materi 2: Mewujudkan suasana harmonis dalam lingkungan bekerja dan memberikan
keragaman kepada masyarakat ( hal 36 )

1. Jelaskan keberadaan dan pemberlakuan kode etik dilingkungan tempat anda bekerja?

Jawaban : Kode etik guru di Indonesia terdiri dari guru berbakti membimbing peserta didik untuk membentuk
manusia Indonesia seutuhnya yang berjiwa Pancasila, memiliki dan melaksanakan kejujuran professional dan
guru berusaha memperoleh informasi tentang peserta didik sebagai bahan melakukan bimbingan dan
pembinaan

2.Sebutkan etika ASN yang mendukung terwujudnya suasana harmonis

Jawaban : Memberikan pelayanan dengan empati, hormat dan santun, tanpa pamrih dan tanpa unsur pemaksaan;
Memberikan pelayanan secara cepat, tepat, terbuka, dan adil, serta tidak diskriminatif, Tanggap terhadap
keadaan lingkungan masyarakat; Berorientasi kepada peningkatan kesejahteraan masyarakat dalam
melaksanakan tugas.

3. Berikan contoh kejadian yang menunjukkan nilai etika dan pelanggaran etika dilingkungan anda bekerja.
Apa upaya yang dapat anda lakukan untuk mengantisipasi kemungkinan pelanggaran etika tersebut.

Jawaban: Pelanggaran Kode Etik


 Tidak menjaga citra, Reputasi dan kehormatan
 Tidak bertanggung jawab, tidak jujur, tidak responsif, tidak tegas dan tidak humanis.
 Tidak menaati hukum.
 Melakukan permufakatan pelanggaran Kode Etik sebagai guru
Upaya yang dilakukan untuk Mengatasi Pelanggaran Kode Etik Profesi
 Menindak tegas dan memberikan sanksi berat pada oknum-oknum guru
 Sebelum menjadi guru, seorang calon guru seharusnya diberi tes psikologi.
 Mewajibkan seorang guru untuk membaca dan menjalankan profesinya.
4. Jelaskan pengertian kondisi harmonis dan manfaatnya dalam bekerja melayani masyarakat?

Jawaban : Pengertian harmonis adalah Harmonis adalah sebuah istilah yang memiliki arti seia sekata. Biasanya
hal itu ada kaitannya dengan rasa, gagasan, aksi serta minat. Keharmonisan antar rekan kerja sangat
membawa dampak positif, salah satunya adalah pekerjaan terselesaikan dengan baik. Harus disadari bahwa
hal tersebut menjadi tujuan utama kita dalam bekerja yakni menciptakan keharmonisan.

5. Apakah suasana harmonis telah anda rasakan dilingkungan anda bekerja saat ini? Jelaskan jawaban anda ? Apa
upaya anda dalam turut mewujudkam suasana harmonis dilingkungan anda bekerja?

Jawab : iya telah dirasakan.penjelasannya .Penjelasannya keharmonisan antar rekan kerja sangat membawa
dampak positif, salah satunya adalah pekerjaan terselesaikan dengan baik. Harus disadari bahwa hal tersebut

menjadi tujuan utama kita dalam bekerja yakni menciptakan keharmonisan.

Evaluasi Materi 3 : Studi Kasus . Penerapan nilai harmonis alam lingkungan ( hal 41 )

1. Anda diminta mengidentifikasi potensi disharmonis yang terjadi dalam artikel tersebut.( hal 38- 41 )

Jawaban : identifikasi potensi diharmonis Disharmonis sosial dalam kawasan hutan produksi masih marak
terjadi. Mulai dari oknum hingga masyarakat adat atau sekitar terlibat

2. Analisis penyebabnya.

Jawaban : penyebabnya adalah adanya kewenangan dari bebrpa pihak yang merasa memiliki dan berpengaruh
kuat terhadap kawasan hutan produksi dengan pemegang izin usaha pemanfaatan hasil hutan kayu (IUPHHK).

3. Analisis bagaimana solusi yang dilakukan oleh entitas untuk mengatasi permasalahan tersebut.

Jawaban : Dirjen Pengelolaan Hutan Produksi Lestari (PHPL), membuat terobosan yang disebut dengan
Simplik. Simplik adalah sistem informasi pemetaan disharmonis yang bertujuan untuk dapat melakukan
pemetaan danresolusi disharmonis pada IUPHHK. Sistem ini berpedoman pada peraturan Kementerian
Kehutanan dan Lingkungan Hidup. “Bagi pemerintah, Simplik ini yang merupakan pengejawantahan
(penjelmaan) Perdirjen PHPL No. P.5 /2016 yang akan membantu mengetahui kinerja aspek sosial setiap
IUPHHK di seluruh Indonesia sehingga hutan produksi mampu mensejahterakan masyarakat sebagaimana
amanat konstitusi,”

Praktik Studi Kasus Mandiri

1. Sebagai ASN anda diharapkan mampu mengatasi kondisi disharmoni dilingkungan bekerja

2. Identifikasi permasalahan yang dapat menimbulkan potensi disharmonis dilingkungan anda bekerja
3. Analisis penyebab dari potensi disharmonis tersebut

4. Analisi solusi yang adapat anda berikan untuk mengatasi potensi disharmonis tersebut

5. Sebagai alat bantu anda dapat menggunakan matriks berikut:

No Masalah/Potensi Penyebab Alternatif Alternatif Solusi Prosedur


Disharmonis

1 Tidak mau Kesulitan dalam Tidak memberikan Memberikan teman


bekerjasma menyesuaikan diri kesempatan untuk dalam kelompok yang
dalam kelompok bermain sendiri di kenal dan yang
tidak dikenal
2 Kurang dapat Kesulitan dalam Memberikan kesempatn Membangun
bersosialisasi dengan mewujudkan hubungan untuk salng bergotong Kerjasama dengan
teman yang harmonis royong di lingkungan memberikan tugas
sekolah . yang sejalan dengan
karakter temannya

Evaluasi Modul 5

Latihan Materi 1
Pertanyaan :

1. Dari kasus tersebut, uraikan aspek-aspek yang dapat mempengaruhi loyalitas seseorang pada sebuah organisasi.

Jawaban : Kesetiaan kepada pimpinan. pemberian batasan-batasan yang jelas tentang makna kesetiaan atau
loyalitas, yang jadi salah satu indikator bagi pegawai untuk dinilai tentang kesetiaan dan loyalitasnya itu

2. Terdapat 3 (tiga) panduan perilaku loyal dalam Core Value ASN, berikan contoh tindakan yang dapat Anda
lakukan diInstansi/Unit Kerja Anda sebagai perwujudan dari masing-masing panduan perilaku loyal tersebut.

Jawaban : Selalu bersikap ramah kepada siapa saja, terutama kepada masyarakat . Dapat diandalkan serta
cekatan dan dapat memberikan solusi atas masalah yang sedang dihadapi di instansi tempat bekerja .

3. Berdasarkan kasus di atas jelaskan upaya-upaya yang dapat dilakukan untuk meningkatkan loyalitas seorang
ASN terhadap bangsa dan negaranya.

Jawaban : Setiap ASN harus senantiasa menjunjung tinggi kehormatan negara, pemerintah, dan martabat pegawai
negeri sipil, serta senantiasa mengutamakan kepentingan negara daripada kepentingan sendiri,
seseorang atau golongan sebagai wujud loyalitasnya terhadap bangsa dan negara. Agar para ASN
mampu menempatkan kepentingan bangsa dan Negara di atas kepentingan lainnya dibutuhkan
langkah-langkah konkrit, diantaranya melalui pemantapan Wawasan Kebangsaan. Selain
memantapkan Wawasan Kebangsaan, sikap loyal seorang ASN dapat dibangun dengan cara terus
meningkatkan nasionalismenya kepada bangsa dan negara.

Evaluasi Materi 1

Untuk membantu mengevalusi/mengukur tingkat pemahaman Anda terhadap Materi Pokok 1 ini, cobalah Anda
kerjakan soal-soal Pilihan Ganda di bawah ini (Pada setiap soalnya, pilihlah satu jawaban yang menurut Anda
benar).

1. Secara etimologis, istilah “loyal” diadaptasi dari bahasa Prancis yaitu “Loial” yang artinya:

a. Mutu dari sikap patuh

b. Mutu dari sikap taat

c. Mutu dari sikap setia

d. Mutu dari sikap hormat

2. Loyalitas seseorang terhadap organisasinya akan timbul melalui :

a. Paksaan

b. Kesadaran sendiri

c. Pelatihan

d. Doktrinasi Modul Loyal

3. Loyalitas merupakan kualitas kesetiaan atau kepatuhan seseorang kepada orang lain atau sesuatu (misalnya
organisasi) yang ditunjukkan melalui:
a. Ide dan pemikiran

b. Sikap dan tindakan

c. Ketaatan dan pemikiran

d. Integritas dan idealisme

4. Terdapat beberapa aspek yang dapat digunakan oleh organisasi untuk mengukur loyalitas pegawai diantaranya:

a. Tanggung Jawab pada Pimpinan

b. Kemauan untuk Bekerja Sama

c. Rasa Percaya Diri

d. Hubungan Antar Organiasi

5. Ketika seorang pegawai memiliki sikap sesuai dengan pengertian loyalitas, maka secara otomatis ia akan
merasa memiliki tanggung jawab yang besar terhadap organisasinya, yang ditunjukannya dengan cara:

a. Berhati-hati dan lambat dalam mengerjakan tugas-tugasnya

b. Mengerjakan banyak tugas dalam waktu yang bersamaan

c. Berani untuk mengembangkan berbagai inovasi demi kepentingan organisasi

d. Loyal terhadap pimpinan

6. Sesungguhnya seorang pegawai yang loyal dapat dilihat dari seberapa besar dia menunjukkan integritas mereka
saat bekerja. Integritas yang sesungguhnya adalah:

a. Melakukan hal yang masif, dengan mengetahui bahwa orang lain tidak mengetahuinya apakah Anda
melakukannya atau tidak.

b. Melakukan hal yang cerdas, dengan mengetahui bahwa orang lain tidak mengetahuinya apakah Anda
melakukannya atau tidak.

c. Melakukan hal yang benar, dengan mengetahui bahwa orang lain tidak mengetahuinya apakah Anda
melakukannya atau tidak.

d. Melakukan hal yang inovatif, dengan mengetahui bahwa orang lain tidak mengetahuinya apakah Anda
melakukannya atau tidak.

7. Bagi seorang Pegawai Negeri Sipil, kata loyal dapat dimaknai sebagai kesetiaan terhadap:

a. Pimpinan

b. Pekerjaan

c. Profesi

d. NKRI
8. Loyal, merupakan salah satu nilai yang terdapat dalam Core Values ASN yang dimaknai bahwa setiap ASN
harus:

a. Berdedikasi dan mengutamakan kepentingan bangsa dan negara

b. Setia dan mengutamakan kepentingan bangsa dan negara

c. Berintegritas dan mengutamakan kepentingan bangsa dan negara

d. Berakuntabilitas dan mengutamakan kepentingan bangsa dan negara

9. Salah satu tindakan yang merupakan perwujudan dari panduan perilaku “Menjaga nama baik sesama ASN,
pimpinan instansi dan negara” adalah:

a. Tidak melaporkan pimpinan yang melakukan pelanggaran

b. Memanfaatkan media sosial untuk mempromosikan kebudayaan bangsa

c. Memahami dan mengamalkan nilai-nilai Pancasila

d. Tidak menyebarluaskan informasi penting instansi secara sembarangan

10. Secara umum, sikap loyal seorang pegawai terhadap organisasinya dapat dibangun dengan cara:

a. Membangun rasa kecintaaan dan memiliki serta meningkatkan ketakwaan

b. Meningkatkan kesejahteraan dan memenuhi kebutuhan rohani

c. Memberikan kesempatan peningkatan karir dan evalusi komprehensif

d. Melakukan evaluasi berkala dan meningkatkan kinerja

Latihan Tugas materi 2

Untuk membantu Anda memahami uraian materi tentang Panduan Perilaku Loyal, cobalah Anda kerjakan soal-
soal latihan Studi Kasus di bawah ini. Soal-soal tersebut dapat Anda jawab secara perorangan atau dengan
mendiskusikannya bersama rekan-rekan peserta yang lainnya ( teks kasus di halaman 42-43 )

Pertanyaan:

1. Jelaskan tentang Loyal sebagai Aktualisasi Kesadaran Bela Negara bagi ASN kaitannya dengan radikalisme
dan/atau intoleran.

Jawaban : Pentingnya kesadaran bela bela negara untuk mencegah radikalisme teutama bagi ASN . bela negara
berguna untuk menangkal paham radikalisme dan memperkuat pemahaman dan ideologi Pancasila. ASN di
Indonesia memang harus memiliki loyalitas ideologi. ASN di Indonesia diwajibkan untuk setia dan menjalankan
prinsip ideologi Pancasila dalam pekerjaan di lembaga birokrasi pemerintahan maupun dalam relasi sosial
kemasyarakatan. Loyalitas ASN terhadap ideologi negara dan konstitusi adalah sesuatu yang tidak bisa ditawar
dan merupakan harga mati. ASN bekerja untuk mengabdi kepada kepentingan rakyat dan keutuhan negara

2. Berdasarkan kasus di atas jelaskan jenis pemikiran radikal ASN yang tidak mencerminkan keloyalan terhadap
bangsa dan negara.
Jawaban : Pertama, pemikiran ASN yang menolak konsepsi negara Pancasila, dan justru menyepakati konsepsi
negara Khilafah atau negara Islam (teokrasi). Banyak PNS/ASN yang terkontaminasi ajaran radikal
menolak eksistensi negara Pancasila dan enggan melaksanakan kegiatan yang mengekspresikan spirit
nasionalisme. Mereka menolak mengikuti upacara bendera dan melaksanakan ritual menghormati bendera
yang dianggap musyrik. Kedua, pemikiran ASN yang menyetujui tindakan kekerasan dan atau terorisme
yang berlabel "jihad". Pemikiran ASN tersebut didasari doktrin yang mereka yakini bahwa kekerasan dan
atau terorisme yang bermotivasi jihad sesuai prinsip "teologis" yang mereka anut

3. Berdasarkan kasus di atas jelaskan beberapa tindakan yang harus dilakukan oleh pemerintah, terhadap ASN
yang telah terpapar paham radikalisme dan/atau intoleran

Jawaban : Perlunya reedukasi ideologi negara di kalangan ASN yang telah terpapar paham
radikalisme/terorisme. Reedukasi dilakukan kepada ASN yang terbukti terlibat dalam kepengurusan
organisasi radikal dan/atau terlarang. Dibutuhkan penelitian khusus (litsus) terhadap ASN yang berpotensi
terpapar pemikiran dan konsepsi radikalisme. Litsus dilakukan bagi ASN yang nyata-nyata menolak
paham negara Pancasila dalam berbagai sikapnya. Serta mengambil tindakan tegas pemberhentian bagi
ASN yang telah terbukti aktif dalam kegiatan radikalisme dan terorisme. ASN yang nyata-nyata telah
melanggar sumpah Korpri harus dikeluarkan dari jabatan/status ASN.

Evaluasi Materi 2

Untuk membantu mengevalusi/mengukur tingkat pemahaman Anda terhadap Materi Pokok 2 ini, cobalah Anda
kerjakan soal-soal Pilihan Ganda di bawah ini (Pada setiap soalnya, pilihlah satu jawaban yang menurut Anda
benar).

1. ASN sebagai profesi, salah satunya berlandaskan pada prinsip Nilai Dasar. Hal tersebut tertuang dalam:

a. PP Nomor 11 Tahun 2017 Pasal 4

b. PP Nomor 11 Tahun 2017 Pasal 5

c. UU Nomor 5 Tahun 2014 Pasal 4

d. UU Nomor 5 Tahun 2014 Pasal 5

2. Loyalitas seorang ASN dapat diwujudkan dengan cara melaksanakan dengan sebaik-baiknya Kode Etik dan
Kode Perilaku ASN. Kode Etik dan Kode Perilaku tersebut dirumuskan dengan tujuan untuk:

a. Meningkatkan produktivitas kerja ASN

b. Menjaga martabat dan kehormatan ASN

c. Menjaga wibawa pemerintah

d. Meningkatkan kualitas pelayanan publik

3. Yang tidak termasuk panduan perilaku Loyal dalam Core Values ASN adalah:

a. Memegang teguh ideologi Pancasila, Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia tahun 1945, setia
kepada NKRI serta pemerintahan yang sah
b. Melindungi segenap tumpah darah Indonesia dengan integritas dan semangat juang yang tinggi

c. Menjaga nama baik sesama ASN, pimpinan instansi dan negara

d. Menjaga rahasia jabatan dan negara

4. Kode etik dan kode perilaku ASN yang terkait dengan Panduan Perilaku Loyal “Memegang Teguh ideologi
Pancasila, Undang- Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Setia kepada NKRI serta
Pemerintahan yang Sah” adalah:

a. Setia dan mempertahankan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 serta
pemerintahan yang sah

b. Melaksanakan tugasnya sesuai dengan perintah atasan atau Pejabat yang Berwenang sejauh tidak
bertentangan dengan ketentuan peraturan perundang-undangan dan etika pemerintahan

c. Melaksanakan kebijakan yang dirumuskan pejabat pemerintah yang berwenang;

d. Menaati ketentuan peraturan perundang-undangan

5. Panduan Perilaku Loyal “Menjaga Nama Baik Sesama ASN, Pimpinan Instansi dan Negara” yang terkait
dengan Kewajiban ASN adalah:

a. Memberikan layanan kepada publik secara jujur, tanggap, cepat, tepat, akurat, berdaya guna, berhasil guna, dan
santun

b. Memegang teguh nilai dasar ASN dan selalu menjaga reputasi dan integritas ASN

c. Menunjukkan integritas dan keteladanan dalam sikap, perilaku, ucapan dan tindakan kepada setiap orang, baik
di dalam maupun di luar kedinasan

d. Melaksanakan ketentuan peraturan perundangundangan mengenai disiplin Pegawai ASN

6. Panduan Perilaku Loyal “Menjaga Rahasia Jabatan dan Negara” yang terkait dengan Kewajiban ASN adalah:

a. Menjaga kerahasiaan yang menyangkut kebijakan negara

b. Memberikan informasi secara benar dan tidak menyesatkan kepada pihak lain yang memerlukan informasi
terkait kepentingan kedinasan

c. Menyimpan rahasia jabatan dan hanya dapat mengemukakan rahasia jabatan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan

d. Memelihara dan menjunjung tinggi standar etika yang luhur

7. Sifat dan sikap loyal warga negara termasuk PNS terhadap bangsa dan negaranya dapat diwujudkan dengan
mengimplementasikan Nilai-Nilai Dasar Bela Negara dalam kehidupan sehari-harinya. Pasal 27 Ayat (3) UUD
NRI Tahun 1945 menyebutkan bahwa:

a. Setiap ASN berhak dan wajib ikut serta dalam upaya pembelaan negara.

b. Setiap penduduk Indonesia berhak dan wajib ikut serta dalam upaya pembelaan negara.
c. Setiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam upaya pembelaan negara.

d. Setiap Aparatur Pemerintah Sipil dan Militer berhak dan wajib ikut serta dalam upaya pembelaan negara.

8. Berdasarkan UU No 23 Tahun 2019 tentang Pengelolaan Sumberdaya Nasional untuk Pertahanan Negara, yang
tidak termasuk Nilai-Nilai Dasar Bela Negara adalah:

a. Cinta Bangsa Indonesia

b. Sadar Berbangsa dan Bernegara

c. Setia pada Pancasila sebagai Ideologi Negara

d. Kemampuan Awal Bela Negara

9. Nilai Setia pada Pancasila sebagai Ideologi Negara, dapat diaktualisasikan dengan sikap dan perilaku sebagai
berikut:

a. Mentaati, melaksanakan dan tidak melanggar semua peraturan perundang-undangan yang berlaku di
Wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia serta menjadi pelopor dalam penegakan
peraturan/perundangan di tengah-tengah masyarakat

b. Setia dan mempertahankan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 serta
pemerintahan yang sah

c. Memelihara dan menjunjung tinggi standar etika yang luhur

d. Memberikan layanan kepada publik secara jujur, tanggap, cepat, tepat, akurat, berdaya guna, berhasil guna,
dan santun

10. Nilai Rela Berkorban untuk Bangsa dan Negara, dapat diaktualisasikan dengan sikap dan perilaku sebagai
berikut:

a. Menjalankan tugas secara profesional dan tidak berpihak

b. Berpikir, bersikap dan berbuat yang sesuai peran, tugas dan fungsi ASN

c. Bersedia secara sadar untuk membela bangsa dan negara dari berbagai macam ancaman

d. Mengabdi kepada negara dan rakyat Indonesia

Latihan tugas materi 3

Untuk membantu Anda memahami uraian materi tentang Loyal Dalam Konteks Organisasi Pemerintah, cobalah
Anda kerjakan soal-soal latihan studi kasus di bawah ini. Soal-soal tersebut dapat Anda jawab secara perorangan
atau dengan mendiskusikannya bersama rekan-rekan peserta yang lainnya ( teks bacaan di halaman 70)

Pertanyaan:

1. Jelaskan apa yang dimaksud dengan “Pengebiran Makna Loyalitas PNS” dan berikan contohnya.

Jawaban : loyalitas adalah kesetiaan atau kepatuhan. Dalam organisasi modern, termasuk organisasi
pemerintahan mengkondisikan loyalitas pada aturan, bukan person. Tetapi dalam praktiknya loyalitas
selalu disimpangkan sebagai kesetiaan pada person. Pemimpin dalam pemerintahan yang ingin berkuasa
kembali, sering kali menuntut bawahannya untuk loyal kepadanya.

Contohnya : Misalnya saja seorang presiden dan wakil presiden, gubernur dan wakil gubernur, bupati dan
wakil bupati atau wali kota dan wakil wali kota yang ingin terpilih kembali dalam pemilu atau
pemilukada untuk melanjutkan kekuasaannya, menuntut agar PNS atau pegawai yang dipimpinnya untuk
memilih diri dan pasangannya.

2. Berdasarkan kasus di atas, jelaskan beberapa ciri/karekter pegawai yang loyal terhadap organisasinya.

Jawaban : Sikap loyal seorang PNS dapat tercermin dari komitmennya dalam melaksanakan sumpah/janji yang
diucapkannya ketika diangkat menjadi PNS sebagaimana ketentuan perundangundangangan yang
berlaku

3. Terangkanlah bagaimana Penegakkan Disiplin sebagai Wujud Loyalitas PNS berdasrkan contoh kasus di atas.

Jawaban : Seorang ASN memiliki 3 (tiga) fungsi yaitu sebagai pelaksana kebijakan publik, pelayan publik
serta perekat dan pemersatu bangsa. Kemampuan ASN dalam melaksanakan ketiga fungsi tersebut
merupakan perwujudan dari implementai nilai-nilai loyal dalam konteks individu maupun sebagai bagian
dari Organisasi Pemerintah.

Evaluasi Materi 3

Untuk membantu mengevalusi/mengukur tingkat pemahaman Anda terhadap Materi Pokok 3 ini, cobalah Anda
kerjakan soal-soal Pilihan Ganda di bawah ini (Pada setiap soalnya, pilihlah satu jawaban yang menurut Anda
benar).

1. Setiap calon PNS pada saat diangkat menjadi PNS wajib mengucapkan sumpah/janji. Dimana dalam bunyi
sumpah/janji tersebut mencerminkan bagaimana Core Value Loyal semestinya dipahami dan diimplementasikan
oleh setiap PNS. Ketentuan mengenai sumpah/janji tersebut diatur dalam UU ASN pasal:

a. 63

b. 64

c. 65

d. 66

2. Dalam sumpah/janjinya PNS berkomitmen untuk:

a. Melaksanakan fungsi ASN dengan baik

b. Menjunjung tinggi kehormatan negara, pemerintah, dan martabat pegawai negeri sipil, serta akan senantiasa
mengutamakan kepentingan negara dari pada kepentingan saya sendiri, seseorang atau golongan

c. Menjadi PNS yang profesional dan berkompeten

d. Taat kepada Tuhan Yang Maha Esa


3. ASN adalah aparat pelaksana (eksekutor) yang melaksanakan segala peraturan perundang-undangan yang
menjadi landasan kebijakan publik di berbagai bidang dan sektor pemerintahan, oleh karena itu ASN harus
memiliki:

a. Nilai-nilai kepublikan

b. Nilai-nilai kelayakan

c. Nilai-nilai kesopanan

d. Nilai-nilai loyal

4. Sebagai wujud loyalitasnya, seorang ASN ketika melaksanakan berbagai kebijakan publik hendaknya
senantiasa:

a. Mengutamakan kepentingan publik dan masyarakat terbatas

b. Mengutamakan pelayanan yang berorientasi pada kepentingan publik

c. Berintegritas tinggi dalam menjalankan tugasnya sesuai dengan perintah atasan

d. Mengutamakan mutu pelayanan

5. Berikut ini adalah prinsip-prinsip pelayanan publik yang harus dipahami dan dipraktikkan oleh setiap Aparatur
Sipil Negara yang berada di garis depan dalam memberikan pelayanan publik bagi masyarakat:

a. Partisipatif; Transparan; Tidak diskriminatif; serta Mudah dan murah.

b. Efektif dan efisien; Aksesibel, Akuntabel dan Ramah.

c. Responsif; Berkeadilan; Tepat waktu dan Sabar

d. Tidak diskriminatif; Akuntabel; Jujur dan Berkeadilan.

6. Berikut adalah beberapa contoh persoalan pelayanan publik yang masih kerap terjadi di Indonesia:

a. Pemberi layanan yang humanis dan diskriminatif

b. Tidak ada kepastian jumlah dan waktu penyelesaian layanan

c. Prosedur yang sulit dipenuhi dan harus melalui tahapan yang berbelit-belit

d. Tidak responsif terhadap ketersediaan sumberdaya

7. Pegawai ASN harus menerapkan budaya pelayanan, dan menjadikan prinsip melayani sebagai suatu
kebanggaan. Munculnya rasa kebanggaan dalam memberikan pelayanan akan menjadi modal dalam
melaksanakan pekerjaan. Pernyataan tersebut merupakan salah satu dari beberapa karakteristik dari:

a. Budaya birokrasi yang berkualitas

b. Budaya birokrasi yang akuntabel

c. Budaya birokrasi yang melayani

d. Budaya birokrasi yang mengayomi


8. Agar seorang ASN dapat menjalankan fungsinya sebagai perekat dan pemersatu bangsa sebagai wujud
loyalitasnya terhadap bangsa dan negara, maka dia harus mampu untuk:

a. Bersikap netral dan adil sesuai kebutuhan

b. Mengayomi kepentingan kelompok-kelompok mayoritas

c. Menjadi figur dan teladan di dalam keluarga

d. Menjadi bagian dari problem solver (pemberi solusi) bukan bagian dari sumber masalah (trouble maker)

9. Nilai Kehutanan dalam Pancasila dapat dimaknai sebagai berikut:

a. Bahwa nilai-nilai Ketuhanan juga dapat diimplementasikan dengan cara mengembangkan etika moral di
masyarakat

b. Bahwa nilai-nilai Ketuhanan melengkapi nilai-nilai lain yang dibutuhkan dalam kehidupan berbangsa dan
bernegara seperti persatuan, kemanusiaan, permusyawaratan, dan keadilan sosial

c. Bahwa kekuasaan (jabatan) itu tidak hanya amanat manusia tapi juga amanat Tuhan. Maka, kekuasaan
(jabatan) harus diemban dengan penuh tanggung jawab dan sungguh-sungguh

d. Bahwa nilai-nilai Ketuhanan diharapkan bisa memperkuat pembentukan karakter dan kepribadian, melahirkan
etos kerja yang seadanya, dan memiliki kepercayaan diri untuk mengembangkan potensi diri sebagai ASN

10. Loyalitas seorang ASN dapat tercermin dari kemampuannya mengamalkan nilai-nilai yang terkandung pada
sila ke-3 Pancasila dengan cara:

a. Menghargai, mentoleransi dan menseragamkan keberagaman

b. Memberikan pelayanan yang partisipatif, diskriminatif dan prima

c. Membangun rasa kebangsaan dengan membangkitkan sentimen nasionalisme

d. Menumbuhkkembangkan semangat gotong royong di kalangan tertentu


Evaluasi Modul 6 : Adaptif

Latihan Materi 3. Memahami Adaptif

Latihan Dalam kelas, bentuk kelompok kecil, dan ikuti instruksi berikut ini:

1. Diskusikan dalam kelompok bagaimana praktek dari penerapan adaptasi dalam penyelenggaraan tugas dan
fungsi organisasi yang merespon perubahan lingkungannya, baik dari sudutu pandang praktek individu
maupun organisasi.

Jawaban : ORGANISASI tidak dapat menghindari perubahan, khususnya jika perubahan itu bersumber dari
lingkungan eksternal. Organisasi yang tidak mampu beradaptasi dengan perubahan yang bersumber dari
lingkungan eksternal akan mengakibatkan organisasi tersebut tidak dapat bertahan

2. Paparkan secara singkat dalam kelas, bagaimana persamaan dan perbedaan yang mungkin muncul dalam
praktek penerapan adaptasi dari organisasi yang berbeda

Jawaban : Adaptasi merupakan suatu problema yang perlu dipecahkan ketika seseorang ataupun sekelompok
orang berkomunikasi dengan pihak lain yang berbeda budaya. Proses adaptasi antar budaya merupakan proses
interaktif yang berkembang melalui kegiatan komunikasi individu pendatang dengan lingkungan sosial
budayanya yang baru

Latihan Materi 6. Studi kasus adaptif

Diskusikan dengan teman dalam kelompok, apakah kegunaan dan kelemahan dari aplikasi PeduliLindungi.
Bagaimana adaptasi yang harus dilakukan oleh pemerintah dan masyarakat dalam memaksimalkan
pemanfaatan teknologi ini.

Jawaban : PeduliLindungi merupakan aplikasi yang dikembangkan untuk membantu instansi pemerintah

melakukan pelacakan digital guna menghentikan penyebaran virus Corona ."Aplikasi ini terus-menerus
meminta akses lokasi, terutama akses GPS [global positioning system] walaupun sedang tidak digunakan.
Tidak bisa diganti setelannya menjadi [meminta] akses lokasi ketika digunakan saja. Aplikasi ini juga bolak-
balik memberikan notifikasi," katanya kepada Bisnis melalui sambungan telepon belum lama ini. Ismail
menilai aplikasi PeduliLindungi seharusnya dibuat seperti aplikasi pada umumnya yang bisa diatur akses
lokasi dan akses lainnya oleh pengguna. Dengan demikian, pengguna tak merasa seperti diawasi atau dipantau
terus menerus pergerakannya oleh pemerinah lewat aplikasi ini.

SELESAI AGENDA 2

Agenda 3
Modul 1. Smart ASN

Materi 1 :

Soal Latihan

1) Peserta diminta menjelaskan secara singkat program literasi digital yang ada di Indonesia

Jawaban : Ada empat pilar modul literasi digital, yaitu digital ethics, digital security, digital skill, dan digital
culture.

2) Peserta diminta menjelaskan tentang digital skill, digital ethics, digital culture, dan digital safety

Jawaban : 1. Digital skills berbicara tentang kecakapan dalam memahami teknologi informasi dan komunikasi
(TIK) dari segi perangkat lunak dan keras, serta sistem operasi digital.

2. Digital culture merupakan pilar literasi digital mengenai kemampuan untuk membangun wawasan
kebangsaan ketika berinteraksi di ruang digital. Pilar ini menekankan bahwa Pancasila dan Bhinneka
Tunggal Ika merupakan nilai-nilai yang harus dijadikan sebagai landasan kecakapan digital.

3. Digital ethics dapat diartikan sebagai kemampuan untuk menyesuaikan diri, berpikir rasional, dan
mengutamakan netiket (etika berinternet). Sesuai namanya, indikator pertama dari pilar digital ethics
adalah mampu memahami dan menerapkan netiket dalam kehidupan digital.

4. Digital safety merupakan kemampuan seseorang menyadari dan meningkatkan perlindungan dan
keamanan data pribadinya.

3) Peserta diminta menjelaskan contoh implementasi literasi digital dalam kehidupan bermedia digital

Jawaban : siswa dan mahasiswa yang melakukan sekolah daring, memanfaatkan internet dan aplikasi
pendukung belajar online lainnya. 2. Contoh praktik literasi digital adalah perusahaan yang melakukan
meeting atau rapat secara online dengan aplikasi pendukung.

Materi 2 :

Soal Latihan

1) Peserta diminta mengaitkan fenomena-fenomena di media sosial sesuai dengan 4 pilar literasi digital

Jawaban :  saling berbagi informasi atau pesan ke masyarakat. Kurasi: kemampuan untuk memahami,
mengakses, dan menyimpan informasi. Termasuk juga kemampuan bekerjasama untuk mengumpulkan,
mencari, dan mengorganisasi informasi berharga.

2) Peserta diminta menganalisis perilaku masyarakat Indonesia di dunia digital

Jawaban : Masyarakat digital (masyarakat jejaring) adalah masyarakat yang elemen di dalamnya terhubung
melalui jaringan teknologi informasi dan komunikasi sehingga memengaruhi pola interaksi yang terjadi.

3) Peserta diminta mengelaborasi cara-cara menerapkan 4 pilar literasi digital dalam kehidupan bermedia digital

Jawaban :menjaga informasi yang bersifat pribadi. menaga etika berkomunikasi. menjaga kebijakan memilih
teman medsos. menjaga kebijakan dalam memposting.
Materi 3 :

Soal Latihan

1) Peserta diminta mengelaborasi cara-cara memutus rantai penyebaran hoaks

Jawaban : 1.Kembangkan rasa penasaran setiap saat, jangan langsung menyebarkan suatu berita tanpa mengecek
kebenarannya. 2.Berhati-hati dengan judul berita yang provokatif. ... 3.Konfirmasi keaslian alamat situs yang
beredar.

2) Fenomena pinjaman online yang marak di Indonesia sangat merugikan masyarakat, bukan hanya kerugian
materi namun juga pencurian identitas korban. Peserta diminta menyikapi fenomena tersebut

Jawaban : Selama ini OJK telah melakukan berbagai kebijakan untuk memberantas pinjaman online ilegal.
Melalui Satgas Waspada Investasi (SWI). SWI rajin melakukan cyber patrol, melakukan pemblokiran rutin
situs dan aplikasi pinjol ilegal. Lalu menertibkan koperasi simpan pinjam yang menawarkan pinjaman
online.

3) Peserta diminta memberi pendapat tentang makna bijak dalam bermedia digital

Jawaban : Bijak bermedia digital itu berarti tahu batas penggunaan teknologi digital. Terlalu
berlebihan menggunakan media digital juga dapat membahayakan diri karena ada hal-hal yang
tidak bisa terselesaikan dengan teknologi. “Kita perlu tahu diri dan tahu keperluan dalam
bermedia.
Modul 2. Manajemen ASN

Materi 1 :

Anda dapat mengerjakan latihan berikut sendiri atau mendiskusikan dengan teman Anda.

a. Coba jelaskan esensi penting dari manajemen aparatur sipil negara sesuai dengan UU ASN dan apa impilkasi
esensi tersebut terhadap Anda sebagai pegawai ASN

Jawaban: Manajemen ASN lebih menekankan kepada pengaturan profesi pegawai sehingga diharapkan agar
selalu tersedia sumber daya aparatur sipil Negara yang unggul selaras dengan perkembangan jaman.

b. Coba jelaskan kedudukan dan peran dari aparatur sipil negara dan apa yang perlu dilakukan oleh Anda sebagai
pegawai ASN.

Jawaban : menjalankan kebijakan yang ditetapkan oleh pimpinan instansi pemerintah serta harus bebas dari
pengaruh dan intervensi semua golongan dan partai politik

c. Coba jelaskan dengan singkat hak dan kewajiban ASN dan bagaimana Anda harus bersikap agar hak dan
kewajiban tersebut seimbang

Jawaban : hak adalah kuasa menerima atau melakukan suatu yang semestinya diterima atau dilakukan oleh pihak
tertentu. Kewajiban adalah sebuah beban memberikan suatu hal yang sudah semestinya diberikan oleh
pihak tertentu. Agar dapat melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya dengan baik dapat meningkatkan
produktivitas, menjamin kesejahteraan ASN dan akuntabel, maka setiap ASN diberikan hak. Setelah
mendapatkan haknya maka ASN juga berkewajiban sesuai dengan tugas dan tanggungjawabnya

d. Coba jelaskan kode etik dan kode perilaku ASN dan bagaimana Anda dapat melaksanakan kode etik dan kode
perilaku tersebut

Jawaban :1. melaksanakan tugasnya dengan jujur, bertanggung jawab, dan berintegritas tinggi;


2.melaksanakan tugasnya dengan cermat dan disiplin;
3.melayani dengan sikap hormat, sopan, dan tanpa tekanan;
4.melaksanakan tugasnya sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan;

Materi 2 :

Soal Latihan

a. Jelaskan makna dan keuntungan penerapan sistem merit?

Jawaban : Manfaat sistem merit ASN. Pemberlakukan merit sistem dalam birokrasi Indonesia bertujuan untuk
menghasilkan ASN yang profesional dan berintegritas dengan menempatkan mereka pada jabatan-
jabatan birokrasi pemerintah sesuai kompetensinya; pemberian kompensasi yang adil dan layak;
mengembangkan kemampuan ASN melalui bimbingan dan diklat
b. Berikan contoh penerapan sistem merit dalam penilaian kinerja pegawai?

Jawaban : Sistem ini seolah menjadi kritik atas suburnya praktek nepotisme, dan primordialisme di dunia kerja.
Oleh karenanya sistem merit menjadi salah satu hasil dari agenda reformasi birokrasi yang dicanangkan
Presiden untuk menciptakan birokrasi netral dan mampu melayani kebutuhan publik serta bebas dari KKN.
Materi 3 :

Latihan/Tugas Agar Anda bisa lebih memahami apa yang sudah Anda baca dan pelajari dari modul ini, latihan
berikut bisa memperkuat pemahaman Anda tentang Mekanisme Pengelolaan ASN. Anda dapat mengerjakan
latihan berikut sendiri atau mendiskusikan dengan teman Anda.

a. Coba jelaskan perbedaan antara manajemen PNS dan Manajemen PPPK

Jawaban : Status kepegawaian; PNS adalah pegawai ASN yang diangkat sebagai pegawai tetap oleh PPK dan
memiliki nomor induk pegawai secara nasional. Sementara PPPK adalah pegawai ASN yang diangkat
sebagai pegawai dengan perjanjian kerja oleh PPK, sesuai kebutuhan instansi pemerintah dan ketentuan
perundang-undangan.

b. Bagaimana perbedaan mekanisme pengisian jabatan pimpinan tinggi ASN dan penggantian jabatan pimpinan
tinggi ASN

Jawaban : Peiabat pimpinan tinggi harus memenuhi target kinerja tertentu sesuai perjanjian kinerja yang sudah
disepakati dengan pejabat atasannya. Pejabat pimpinan tinggi yang tidak memenuhi kinerja yang
diperjanjikan dalam waktu 1 (satu) tahun pada suatu Jabatan, diberikan kesempatan selama 6 (enam) bulan
untuk memperbaiki kinerjanya.

c. Coba diskusikan peranan sistem informasi ASN dalam pengelolaan ASN

Jawaban : Sebagai pelaksana kebijakan publik, pelayan publik, perekat dan pemersatu bangsa. NS harus bebas
dari pengaruh dan intervensi semua golongan dan partai politik. Tugas PNS dan PPPK sebagai pegawai ASN
yatu melaksanakan kebijakan publik yang dibuat oleh Pejabat Pembina Kepegawaian sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan, memberikan pelayanan publik yang profesional dan berkualitas,
serta mempererat persatuan dan kesatuan NKRI. Berdasarkan Pasal 12 UU Nomor 5 Tahun 2014, pegawai
ASN (PNS dan PPPK) berperan sebagai perencana, pelaksana, dan pengawas penyelenggaraan tugas umum
pemerintahan dan pembangunan nasional melalui pelaksanaan kebijakan dan pelayanan publik yang
profesional, bebas dari intervensi politik, serta bersih dari praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme.

SELESAI AGENDA 3

Anda mungkin juga menyukai