Anda di halaman 1dari 4

Agenda I

SIKAP PERILAKU BELA NEGARA


oleh : bonaventura sitorus (XXXI_04)

Tujuan
Memiliki pemahaman Wawasan Kebangsaan melalui pemaknaan terhadap nilai-nilai bela Negara
sehingga memiliki kemampuan untuk menunjukkan sikap perilaku bela Negara dalam suatu
kesiapsiagaan yang mencerminkan sehat jasmani dan mental menghadapi isu kontemporer dalam
menjalankan tugas jabatan sebaga PNS profesional pelayan masyarakat.

Modul 1 : Wawasan Kebangsaan dan Nilai-nilai Bela Negara


Mengapa perlu ?
Wawasan kebangsaan merupakan salah satu langkah kongkrit untuk mewujudkan tujuan
nasional yang menjadi kepentingan nasional sebagai bekal mengawali pengabdian kepada
negara.

Sejarah Penting
1. Terbentuknya organisasi Boedi Oetomo pada 20 Mei 1908 (diperingati sebagai hari
Kebangkitan Nasional)
2. Terbentuknya PI pada tahun 1925 (organisasi pertama yang memuat istlilah "indonesia")
3. Dilaksanakannya Kongres Pemuda I & II yang kemudian pelaksanaannya diperingati

sebagai hari sumpah pemuda (28 Oktober)


4. Terbentuknya BPUPKI
5. Terbentuknya PPKI

4 Konsensus Dasar

1.Pancasila
Pancasila sebagai Ideologi, pandangan hidup dan pemesatu bangsa, dibentuk pada sidang
BPUPKI yang dilaksanakan pada 29 Mei 1945 - 1 Juni 1945, dan tanggal 1 Juni di sahkan
sebagai hari lahirnya pancasila.
2. UUD Negara Republik Indonesia
Dirancang pada sidang PPKI yang dilaksanakan pada 18 Agustus 1945, berfungsi
membatasi kekuasaan pemerintah sedemikian rupa, sehingga penyelenggaraan
kekuasaan tidak bersifat sewenang-wenang
3. Bhineka Tunggal Ika
Merupakan semboyan Negara Indonesia yang artinya "Berbeda beda tetapi tetap Satu
Jua" (oleh Empu Tantular -> Kitab Sutasoma)
4. NKRI
Lahir pada 17 Agustus 1945 Namun bila ditinjau dari sudut hukum tata negara, NKRI lahir
pada 18 Agustus 1945 setelah disahkannya UUD 1945 dan dipilihnya Presiden & wakilnya
Lanjutan

Bendera,Bahasa, Lambang dan Lagu kebangsaan


Bendera---> Sang Merah Putih (atas Merah, Bawah Putih, Lebar = 2/3 Panjang)
Bahasa---> Bahasa Indonesia (Pasal 36 UUD 1945) yang diikrarkan pada Kongres Sumpah
Pemuda
Lambang---> Garuda Pancasila dengan semboyan Bhineka Tunggal Ika. Garuda
menghadap kekanan, perisai berisi lambang pancasila yang tergantung dileher dan
jumlah sayap berbulu 17, ekor berbulu 8,

pangkal ekor berbulu 19, dan leher berbulu 45.
Lagu Kebangsaan---> Indonesia Raya (oleh W.R. Supratman)

Keempat Konsensus dasar, Bendera, Bahasa, Lambang dan Lagu Kebangsaan merupakan Identitas
dan jati diri NKRI.

Bela Negara
Dasar HUkum
UUD 1945 pasal 27(3) & pasal 30(1), Permenhan No. 32/2016 (Pedoman pembinaan
Kesadaran Bela Negara), UU No. 23/2019 (Pengelolaan SD Nasional untuk Pertahanan
Negara)
Bela Negara adalah tekad, sikap, dan perilaku serta tindakan warga negara, baik
secara perseorangan maupun kolektif dalam menjaga kedaulatan negara, keutuhan
wilayah, dan keselamatan bangsa dan
negara yang dijiwai oleh kecintaannya kepada
Negara Kesatuan Republik Indonesia yang berdasarkan Pancasila dan UndangUndang
Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 dalam menjamin kelangsungan hidup
bangsa Indonesia dan Negara dari berbagai Ancaman
Nilai Bela Negara :
1) cinta tanah air; 2) sadar berbangsa dan bernegara; 3) setia pada Pancasila sebagai
ideologi negara; 4) rela berkorban untuk bangsa dan negara; dan 5) kemampuan awal Bela
Negara

Modul 2: Analisis Isu Kontemporer


Perubahan Lingkungan Strategis
Perubahan adalah sesuatu yang tidak bisa dihindari dan menjadi bagian dari perjalanan
peradaban manusia.
Perubahan adalah sesuatu yang tidak bisa dihindari dan menjadi bagian dari perjalanan
peradaban manusia. ada empat level sesuai bidang tugas masing-masing, yakni: individu,
keluarga (family), Masyarakat pada level lokal dan regional (Community/ Culture), Nasional
(Society), dan Dunia (Global).
Perubahan cara pandang individu tentang tatanan berbangsa dan bernegara (wawasan
kebangsaan), telah mempengaruhi cara pandang masyarakat dalam memahami pola kehidupan
dan budaya yang selama ini dipertahankan/diwariskan secara turun temurun. Perubahan
lingkungan masyarakat juga mempengaruhi cara pandang keluarga sebagai miniature dari
kehidupan sosial (masyarakat).
Lanjutan

Ada enam komponen dari modal manusia yang mempengaruhi perubahan : kecerdasan,
emosional, sosial, ketabahan, etika, dan kesehatan.

Isu- isu Strategis Kontemporer


Perlu disadari bahwa PNS sebagai Aparatur Negara dihadapkan pada pengaruh yang datang
dari eksternal juga internal yang kian lama kian menggerus kehidupan berbangsa dan bernegara:
Pancasila, UUD 1945, NKRI dan Bhinneka Tunggal
Ika sebagai konsensus dasar berbangsa dan
bernegara. Fenomena tersebut menjadikan pentingnya setiap PNS mengenal dan memahami
secara kritis terkait isu-isu strategis. Isu-isu tersebut yaitu : Korupsi, narkoba, terorisme, money
laundering, proxy war, mass communicaton.

Teknik Analisis Isu

Secara umum isu diartikan sebagai suatu fenomena/kejadian yang diartikan sebagai masalah.
Namun kita harus mampu menghadapi perubahan lingkungan strategis (internal dan eksternal)
akan memberikan pengaruh besar terhadap keberlangsungan penyelenggaraan pemerintahan,
sehingga dibutuhkan kemampuan berpikir kritis, analitis, dan objektif terhadap satu persoalan,
sehingga dapat dirumuskan alternative pemecahan masalah yang lebih baik dengan dasar
analisa yang matang.
Terdapat 3 (tiga) kemampuan yang dapat mempengaruhi dalam mengidentifikasi dan/atau

menetapkan isu, yaitu kemampuan Enviromental Scanning, Problem Solving, dan berpikir Analysis.

Proses issue scan untuk memahami isu-isu kritikal dengan memetakan dan menganalisa semua
pihak yang terlibat. salah satu pendekatan komprehensif yang dapat digunakan adalah model
Pentahelix. Manfaat dari penggunaan model Pentahelix ini adalah akan terbangunnya sebuah
sinergi antara kerangka berpikir untuk merumuskan isu dan kerangka bertindak berbagai pihak
secara kolaboratif untuk menyelesaikan isu. Model Pentahelix yaitu Government (G), Academics
(A), Business (B), Community (C), dan Media (M) atau disingkat GABCM. Teknik- Teknik analisis Isu
yaitu : Teknik Tapisan dan Teknik Analisis (mind maping, fishbone, dan SWOT.

Modul 3: Kesiapsiagaan Bela Negara


Kesiapsiagaan Bela Negara merupakan kondisi Warga Negara yang secara fisik memiliki
kondisi kesehatan, keterampilan dan jasmani yang prima serta secara kondisi psikis yang memiliki
kecerdasan intelektual, dan spiritual yang baik, senantiasa memelihara jiwa dan raganya memiliki
sifat-sifat disiplin, ulet, kerja keras dan tahan uji, merupakan sikap mental dan perilaku warga
negara yang dijiwai oleh kecintaan kepada NKRI yang berdasarkan Pancasila dan UUD NRI 1945
dalam menjamin kelangsungan hidup berbangsa dan bernegara.
Kesiapsiagaan bela negara bagi CPNS adalah kesiapan untuk mengabdikan diri secara total
kepada negara dan bangsa dan kesiagaan untuk menghadapi berbagi ancaman multidimensional
yang bisa saja terjadi di masa yang akan datang.
Lanjutan

kesiapsiagaan dalam latsar yang dimaksud adalah kesiapsiagan Calon Pegawai Negeri Sipil
(CPNS) dalam berbagai bentuk pemahaman konsep yang disertai latihan dan aktvitas baik fisik
maupun mental untuk mendukung pencapaian tujuan dari Bela Negara dalam mengisi dan
menjutkan cita cita kemerdekaan. Untuk melakukan bela negara, diperlukan suatu kesadaran bela
Negara Nilai-Nilai Dasar Bela Negara

Kemampuan Awal Bela Negara


Salah satu nilai-nilai dasar bela negara adalah memiliki kemampuan awal bela negara, baik
secara fisik maupun non fisik.
1. Kesehatan Jasmani
Dapat dilakukan dengan Kebugaran Jasmani dan Olahraga dan pola hidup sehat (makan
makanan sehat, tidur yang cukup
2. Kesehatan Mental
Hubungan kesehatan jasmani, mental, sosial dan spiritual, dilakukan secara neurobiologis oleh
2 (dua) sistem yaitu sistem 1 dan sistem 2. Kesehatan mental juga berkaitan dengan salah
satunya kemampuan berpikir. Berpikir yang sehat berkaitan dengan kemampuan seseorang
menggunakan logika dan timbangan-timbangan rasional dalam memahami dan mengatasi
berbagai hal dalam kehidupan Cara yang paling mudah memahami kesehatan dalam berpikir
adalah dengan memahami kesalahan dalam berpikir

Rencana Aksi Bela Negara


Aksi Nasional Bela Negara dapat didefinisikan sebagai sinergi setiap warga negara guna
mengatasi segala macam ancaman, gangguan, hambatan, dan tantangan dengan berlandaskan
pada nilai-nilai luhur bangsa untuk mewujudkan negara yang berdaulat, adil, dan makmur.
Wujud internalisasi dari nilai-nilai Bela Negara, maka tugas membuat Rencana Aksi tersebut
yang diberikan kepada peserta Latsar CPNS dengan memperhatikan nilai dan indicator tiap
nilainya

Kegiatan Kesiapsiagaan Bela Negara


Dengan melakukan :
pBB sesuai dengan ketentuann,
memahami konsep keprotokolan, yang bermakna perekat yang pertama. Artinya, setiap orang
yang bekerja pada suatu institusi tertentu akan bersikap dan bertindak mewakili institusi nya jika
yang bersangkutan berada di dalam negeri dan akan mewakili negara jika ia berada di luar
negeri atau forum internasonal,
kewaspadaan dini,
membangun tim ,
dan api semangat Bela Negara

Anda mungkin juga menyukai