Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

PENDIDIKAN ANTI KORUPSI


DAMPAK MASIF KORUPSI

DOSEN PENGAMPU:
Akhyarudin, S.Pd.I., M.Pd

DISUSUN OLEH:
Kelompok 4
LIDIA (T.MPI.1.2023.006)
IMRON ROZI (T.MPI.1.2023.007)

YAYASAN PENDIDIKAN ISLAM SYEKH MAULANA QORI


INSTITUT AGAMA ISLAM SYEKH MAULANA QORI BANGKO
FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN PROGRAM STUDI
MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM
2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat dan anugrah dari-
Nya kami dapat menyelesaikan makalah tentang “Dampak Masif Korupsi”.
Sholawat dan salam semoga senantiasa tercurahkan kepada junjungan besar kita,
Nabi Muhammad SAW yang telah menunjukkan kepada kita semua jalan yang
lurus berupa ajaran agama islam yang sempurna dan menjadi anugrah terbesar
bagi seluruh alam semesta.

Penulis sangat bersyukur karena dapat menyelesaikan makalah tentang


Dampak Masif Korupsi. Disamping itu, kami mengucapkan banyak terimakasih
kepada semua pihak yang telah membantu kamu selama pembuatan makalan ini
berlangsung sehingga dapat terselesaikanlah makalah ini.

Demikian yang dapat kami sampaikan, semoga makalah ini dapat


bermanfaat bagi para pembaca. Kami mengharapkan kritik dan saran terhadap
makalah ini agar kedepannya dapat kami perbaiki. Karena kami sadar, makalah
yang kami buat ini masih banyak terdapat kekurangannya.

Bangko, 1 November 2023

Penyusun

i
DAFTAR ISI

BAGIAN PENGANTAR

Halaman judul...................................................................................................

Kata pengantar.................................................................................................i

Daftar isi ........................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN...............................................................................

1.1 Latar Belakang..............................................................................1

1.2 Rumusan masalah.........................................................................1

1.3 Tujuan Penulisan..........................................................................1

BAB II PEMBAHASAN.................................................................................

2.1 A. Pengertian Dampak Masif Korupsi..........................................2

2.3 B. Dampak Masif Korupsi............................................................3

BAB III PENUTUP ........................................................................................

3.1 Kesimpulan.................................................................................10

3.2 Saran...........................................................................................10

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................11

ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Korupsi di tanah negeri, ibarat “warisan haram” tanpa surat wasiat. Ia
tetap lestari sekalipun diharamkan oleh aturan hukum yang berlaku dalam tiap
orde yang datang silih berganti. Hampir semua segi kehidupan terjangkit
korupsi. Apabila disederhanakan penyebab korupsi meliputi dua faktor yaitu
faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal merupakan penyebab
korupsi yang datang dari diri pribadi sedang faktor eksternal adalah faktor
penyebab terjadinya korupsi karena sebab-sebab dari luar.
Faktor internal terdiri dari aspek moral, misalnya lemahnya keimanan,
kejujuran, rasa malu, aspek sikap atau perilaku misalnya pola hidup konsumtif
dan aspek sosial seperti keluarga yang dapat mendorong seseorang untuk
berperilaku korup. Faktor eksternal bisa dilacak dari aspek ekonomi misalnya
pendapatan atau gaji tidak mencukupi kebutuhan, aspek politis misalnya
instabilitas politik, kepentingan politis, meraih dan mempertahankan
kekuasaan, aspek managemen & organisasi yaitu ketiadaan akuntabilitas dan
transparansi, aspek hukum, terlihat dalam buruknya wujud perundang-
undangan dan lemahnya penegakkan hukum serta aspek sosial yaitu
lingkungan atau masyarakat yang kurang mendukung perilaku anti korupsi.

B. Rumusan Masalah
1. Apa Pengertian Dampak Masif Korupsi?
2. Apa saja Dampak Masif Korupsi?

C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui Apa Pengertian Dampak Masif Korupsi
2. Untuk mengetahui Apa saja Dampak Masif Korupsi

1
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Dampak Masif Korupsi
Sebelum kami mengurai tentang dampak masif korupsi,terlebih dahulu
kami menjelaskan makna dan pengertian mengenai dampak masif korupsi.1
Dampak : akibat yang timbul / yang terjadi
Masif : sesuatu yang terjadi secara besar besaran atau yang terjadi
dalam skala luas.
Korupsi : menyalahgunakan atau menyimpang.
Dampak masif korupsi maksudnya adalah akibat yang ditimbulkan dari
perbuatan korupsi yang dilakukan dalam skala luas yang terjadi di semua
lembaga dari tingkat atas sampai tingkat bawah serta besarnya nilai korupsi
yang di lakukan hingga dapat merusak atau bahkan menghancurkan sendi-
sendi kehidupan di berbagai bidang baik ekonomi, sosial, pendidikan,
budaya,hankam dan lain-lain.
Ada dua faktor yang menyebabkan timbulnya perbuatan korupsi yaitu :
faktor internal dan faktor external.2
1. Faktor internal disebabkan oleh diri manusia sendiri
a. Sifat tamak atau rakus manusia
b. moral yang kurang kuat.
c. gaya hidup konsumtif, serta bisa juga di dorong oleh keinginan
keluaraga.
2. Faktor external adalah disebabkan oleh pengaruh lingkungan yang di
hadapi manusia
a. Aspek sikap masyarakat yang pasif terhadap korupsi.
b. Kebutuhan ekonomi yang mendesak untuk dipenuhi.
c. Kepentingan politik dalam rangka meraih dan atau mempertahankan
kekuasaan.

1
Nadiatus Salama, Fenomena Korupsi Indonesia (Kajian Mengenai Motif dan Proses
Terjadinya Korupsi), Pusat Penelitian IAIN Walisongo Semarang, 2010, hal. 16
2
Surachmin, Suhandi Cahaya, Strategi dan Teknik Korupsi Mengetahui untuk Mencegah,
Sinar Grafika, Jakarta, 2011, hal. 106

2
B. Dampak Masif Korupsi
Berbagai studi komprehensif mengenai dampak korupsi terhadap
ekonomi serta variabel-variabelnya telah banyak dilakukan hingga saat ini.
Dari hasil studi tersebut jelas terlihat berbagai dampak negatif akibat korupsi.
Korupsi dapat memperlemah investasi dan pertumbuhan ekonomi hingga dapat
mengakibatkan penurunan tingkat produktivitas yang dapat diukur melalui
berbagai indikator fisik, seperti kualitas jalan raya. Korupsi tidak hanya
berdampak terhadap satu aspek kehidupan saja.
Korupsi menimbulkan efek domino yang meluas terhadap eksistensi
bangsa dan negara. meluasnya praktik korupsi di suatu negara akan
memperburuk kondisi ekonomi bangsa, misalnya harga barang menjadi mahal
dengan kualitas yang buruk, akses rakyat terhadap pendidikan dan kesehatan
menjadi sulit, keamanan suatu negara terancam, kerusakan lingkungan hidup,
dan citra pemerintahan yang buruk di mata internasional sehingga
menggoyahkan sendi sendi kepercayaan pemilik modal asing, krisis ekonomi
yang berkepanjangan, dan negara pun menjadi semakin terperosok dalam
kemiskinan.3
Adapun berbagai dampak masif korupsi yang merongrong berbagai
aspek kehidupan berbangsa dan bernegara akan diuraikan sebagai berikut :4
1. Dampak Ekonomi
Korupsi memiliki berbagai efek penghancuran yang hebat terhadap
berbagai sisi kehidupan bangsa dan negara, khususnya dalam sisi ekonomi
sebagai pendorong utama kesejahteraan masyarakat. Korupsi memiliki
korelasi negatif dengan tingkat investasi, pertumbuhan ekonomi, dan
dengan pengeluaran pemerintah untuk program sosial dan kesejahteraan.
Hal ini merupakan bagian dari inti ekonomi makro. Kenyataan bahwa
korupsi memiliki hubungan langsung dengan hal ini mendorong

3
Bendaharo Saifuddin. Dampak Dan Upaya Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi Di
Indonesia. Jurnal Warta Edisi I, Jakata : Rineka Cipta, 2017, hal. 52
4
Eko Handoyo. Pendidikan Anti Korupsi Edisi Revisi. Yogyakarta : Ombak, 2013, hal.
89-107

3
pemerintah berupaya menanggulangi korupsi, baik secara preventif,
represif maupun kuratif.
Dalam sektor privat, korupsi mengakibatkan meningkatnya ongkos
niaga manajemen karena harus bernegosiasi dengan para pejabat korup.
Kegagalan negosiasi bisa berakibat pembatalan suatu perjanjian kerja
sama ekonomi termasuk kerjasama dalam bidang investasi ekonomi.
Sampai saat ini kerjasama penanaman modal atau investasi antara
pemerintah dengan pihak dalam negeri (PMDN) ataupun pihak asing
(PMA) untuk pembangunan negara dan masyarakat seringkali mengalami
kesulitan karena berbagai faktor antara lain korupsi dan ketidakpastian
hukum. Berbagai organisasi ekonomi internasional serta para pengusaha
dalam dan luar negeri sudah lama menyadari bahwa suburnya korupsi
pada suatu negara merupakan ancaman serius bagi investasi ekonomi
Contoh dampak ekonom:
a. Lesunya Pertumbuhan Ekonomi dan Investasi, Korupsi bertanggung
jawab terhadap lesunya pertumbuhan ekonomi dan investasi dalam
negeri.Korupsi juga mempersulit pembangunan ekonomi dengan
membuat distorsi dan ketidak efisien yang tinggi.
b. Penurunan Produktifitas, Negara yang korup menimbulkan
produktifitas yang semakin menurun. Hal ini terjadi seiring dengan
terhambatnya sektor industri dan produksi yang berkembang lebih
baik atau melakukan pengembangan kapasitas.
c. Rendahnya Kualitas Barang dan Jasa Bagi Publik, Rusaknya jalan-
jalan, ambruknya jembatan, tergulingnya kereta api dan yang lainnya
adalah contoh nyata bahwa di negara kita ini kualitas barang dan jasa
sangatlah rendah.Pejabat birokrasi yang korup akan menambah
kompleksitas proyek yang ada untuk menyembunyikan berbagai
korup yang mereka lakukan.
Korupsi memiliki dampak hebat, utamanya terhadap ekonomi.
bahwa korupsi menyebabkan 6 (enam) hal berikut :
1) investasi menjadi rendah, termasuk investasi langsung dari luar negeri.

4
2) mengurangi pertumbuhan ekonomi.
3) mengubah komposisi belanja pemerintah dari aktivitas sangat
produktif menjadi aktivitas kurang produktif.
4) ketidaksamaan dan kemiskinan menjadi lebih besar.
5) mengurangi efisiensi bantuan.
6) menyebabkan negara mengalami krisis.
2. Dampak Sosial dan Masyarakat
Bagi masyarakat miskin, korupsi mengakibatkan dampak yang luar
biasa dan saling bertaut satu sama lain. Pertama dampak langsung yang
dirasakan oleh orang miskin yakni semakin mahalnya jasa berbagai
pelayanan publik, rendahnya kualitas pelayanan, dan pembatasan akses
terhadap berbagai pelayanan vital seperti air, kesehatan, dan pendidikan.
Contoh dampak sosial dan masyarakat:
a. Mahalnya Harga Jasa dan Pelayanan Publik, Praktek korupsi yang terjadi
menciptakan biaya ekonomi yang tinggi.Beban yang ditanggung para
pelaku ekonomi akibat korupsi disebut high cost economy.
b. Pengentasan Kemiskinan Berjalan Lambat, Pengentasan kemiskinan
dirasakan sangat lambat.Hal ini terjadi karena berbagai sebab seperti
lemahnya koordinasi dan pendataan, pendanaan dan lembaga.
c. Terbatasnya Akses bagi Masyarakat Miskin, Korupsi membuat semua
harga melambung tinggi dan semakin tidak terjangkau oleh rakyat
miskin.Kondisi ini mengakibatkan rakyat miskin semakin tidak bisa
mendapatkan berbagai macam akses dalam kehidupannya.
3. Dampak terhadap Politik dan Demokrasi
Dampak masif korupsi terhadap politik dan demokrasi antara lain:
a. Memunculkan kepemimpinan korup karena kondisi politik yang carut
marut dan cenderung koruptif.
b. Hilangnya kepercayaan publik pada demokrasi karena terjadinya tindak
korupsi besar-besaran yang dilakukan oleh petinggi pemerintah,
legislatif, yudikatif atau petinggipartai politik.
Contoh dampak terhadap politik dan demokrasi :

5
1) Munculnya Kepemimpinan Korup, Kondisi politik yang carut marut
dan cenderung sangat koruptif menghasilkan masyarakat yang tidak
demokratis. Perilaku koruptif dan tindak korupsi dilakukan dari tingkat
yang paling bawah. Konstituen di dapatkan dan berjalan karena adanya
suap yang diberikan oleh calon-calon pemimpin partai, bukan karena
simpati atau percaya terhadap kemampuan dan kepemimpinannya.
2) Hilangnya Kepercayaan Publik pada Demokrasi, Demokrasi yang
diterapkan di Indonesia sedang menghadapi cobaan berat yakni
berkurangnya kepercayaan masyarakat terhadap demokrasi.
3) Menguatnya Plutokrasi, Korupsi yang sudah menyandera pemerintahan
pada akhirnya akan menghasilkan konsekuensi menguatnya plutokrasi
(sitem politik yang dikuasai oleh pemilik modal/kapitalis) karena
sebagian orang atau perusahaan besar melakukan ‘transaksi’ dengan
pemerintah, sehingga pada suatu saat merekalah yang mengendalikan
dan menjadi penguasa di negeri ini.
4. Dampak Terhadap Otoritas Pemerintahan
Korupsi yang berdampak sosial sering bersifat samar, dibandingkan
dengan dampak korupsi terhadap organisasi yang lebih nyata. Kedua, publik
cenderung meragukan citra dan kredibilitas suatu lembaga yang diduga
terkait dengan tindak korupsi. Ketiga, lembaga politik diperalat untuk
menopang terwujudnya berbagai kepentingan pribadi dan kelompok. Ini
mengandung arti bahwa lembaga politik telah dikorupsi untuk kepentingan
yang sempit (vested interest).
Contoh dampak korupsi di bidang otoritas pemerintahan :
a. Matinya Etika Sosial Politik, Korupsi bukan suatu tindak pidana biasa
karena ia merusak sendi-sendi kehidupan yang paling dasar yaitu etika
sosial bahkan kemanusiaan.Kejujuran sudah tidak ditegakkan lagi.
Kejujuran yang dihadapi dengan kekuatan politik adalah sesuatu yang
tidak mendidik dan justru bertentangan dengan etika dan moralitas.
b. Tidak efektifnya peraturan dan perundang-undangan, Dewasa ini
banyak sekali seseorang yang memiliki perkara atau permasalahan ingin

6
diposisikan sebagai pihak yang benar.Oleh sebab itu banyak upaya yang
dilakukan oleh seseorang dalam memenangkan perkaranya seperti
menyuap hakim,memberikan iming-iming, gratifikasi bahkan sampai
kepada ancaman nyawa.
c. Birokrasi Tidak Efisisen, Menurut Survei Oleh PERC menunjukkan
bahwa indonesia menempati peringkat kedua dengan birokrasi terburuk
di Asia.Banyak investor yang tertarik menanamkan modalnya di
Indonesia, namun untuk mendapatkan perizinan usaha dan investasi
harus melalui birokrasi yang berbelit-belit.
5. Dampak Kerusakan Lingkungan
Dampak masif korupsi juga dapat mengakibatkan kerusakan
lingkungan yang ditandai dengan menurunnya kualitas lingkungan karena
adanya ekslpoitasi besar-besaran sumber daya alam, menurunnya kualitas
hidup yang juga akan berdampak pada menurunnya kualitas hidup manusia
yang ada di dalamnya, serta kualitas hidup global. Kebanyakan manusia
menempatkan lingkungan hidup hanya sebagai bahan eksploitasi untuk
tujuan jangka pendek. Kondisi ini tentu sangat medesak untuk segera
dikendalikan. Perlu diadakan suatu sistem yang konkrit untuk melakukan
perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup secara berkelanjutan. Jika
tidak, kerusakan lingkungan hidup sudah pasti akan menjadi ancaman besar
bagi peradaban masyarakat dunia.
Contoh dampak kerusakan lingkungan:
a. Eksploitasi secara berlebihan dan pecemaran yang kian meningkat, baik
air tanah, sungai, danau, rawa, maupun air laut.
b. Merosotnya kualitas tanah dan hutan akibat tekanan penduduk dan
eksploitasi besar-besaran untuk keperluan pembangunan.
c. Menciutnya keanekaan hayati akibat rusaknya habitat lingkungan
berbagai tumbuh-tumbuhan dan hewan.
6. Dampak Pada Daya Saing Bangsa
Korupsi menyebabkan menurunnya peringkat indeks daya saing
Indonesia di mata dunia. Pada bulan September 2016, World Economic

7
Forum (WEF) merilis berita bahwa indeks daya saing Indonesia turun dari
peringkat 37 ke 41. Peringkat indeks daya saing ini masih kalah dari
beberapa negara Asia lainnya seperti Jepang (8), Malaysia (25), Korea
Selatan (26), China (28), dan Thailand (34). Pemeringkatan Indeks Daya
Saing oleh World Economic Forum ini memberikan sudut pandang yang
lebih mendalam tentang produktivitas dan kemakmuran masing-masing
negara (Angga Aliya, 2016; Muhamad Idris, 2016).
Menanggapi peringkat indeks daya saing Indonesia ini, Menteri
Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas, Bambang
Brodjonegoro mensinyalir bahwa penyebab utama turunnya daya saing
Indonesia berakar pada masalah klasik yaitu korupsi. Menteri Keuangan Sri
Mulyani Indrawati berkomentar bahwa menurunnya indeks daya saing
Indonesia merupakan pekerjaan rumah yang sangat serius dan patut
dibenahi pemerintah Indonesia. Ia menjelaskan bahwa faktor-faktor yang
berpengaruh terhadap menurunnya indeks daya saing Indonesia antara lain:
korupsi (11,8%), inefisiensi birokrasi pemerintah (9,3%), infrastruktur yang
terbatas (9,0%), akses pendanaan (8,6%), inflasi (7,6%), instabilitas
kebijakan (6,5%), buruknya etos kerja (6,1%) dan lain-lain.
Hal yang perlu dibenahi pada tempat pertama untuk meningkatkan
daya saing Indonesia di mata dunia ialah reformasi birokrasi, terutama
berkaitan dengan roda pemerintahan. Reformasi birokrasi perlu dilakukan
sebab berkaitan erat dengan kemampuan suatu negara menciptakan
kepercayaan, memperbaiki pelayanan, dan kepastian usaha demi terciptanya
indeks daya saing.
7. Dampak Korupsi dalam Penegakan Hukum
Penegakan hukum adalah suatu pekerjaan yang membutuhkan
keseriusan tinggi, komitmen dan semangat menegakkan keadilan yang utuh.
Korupsi dapat menimbulkan berbagai dampak dalam penegakan hukum,
diantaranya adalah sebagai berikut :
a. Pertama, menimbulkan fungsi pemerintahan mandul. Dampak korupsi
yang menghambat berjalannya fungsi pemerintahan, sebagai pengampu

8
kebijakan negara, dapat terjadi karena korupsi menghambat peran
negara dalam pengaturan alokasi, menghambat negara melakukan
pemerataan akses dan asset dan memperlemah peran pemerintah dalam
menjaga stabilitas ekonomi dan politik. Oleh karena itu suatu
pemerintahan yang terlanda wabah korupsi akan mengabaikan tuntutan
pemerintahan yang layak. Hal ini dapat mencapai titik yang membuat
orang tersebut kehilangan sensitifitasnya dan akhirnya menimbulkan
bencana bagi rakyat.
b. Kedua, hilangnya kepercayaan rakyat terhadap lembaga negara.
Korupsi yang terjadi pada lembaga-lembaga negara seperti yang terjadi
di Indonesia dan marak diberitakan di berbagai media massa
mengakibatkan kepercayaan masyarakat terhadap lembaga tersebut
hilang.

9
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari materi di atas, dapat kita ambil kesimpulan bahwa dalam berbagai
studi komprehensif mengenai dampak korupsi terhadap ekonomi serta variabel-
variabelnya telah banyak dilakukan hingga saat ini. Dari hasil studi tersebut
jelas terlihat berbagai dampak negatif akibat korupsi. Korupsi dapat
memperlemah investasi dan pertumbuhan ekonomi hingga dapat
mengakibatkan penurunan tingkat produktivitas yang dapat diukur melalui
berbagai indikator fisik, seperti kualitas jalan raya. Tindakan korupsi sangat
banyak berdampak bagi negara baik dari segi ekonomi, sosial masyarakat,
pemerintah, lingkungan, politik dan demokrasi. Korupsi membuat yang kaya
semakin kaya dan yang miskin tetap miskin.

B. Saran
Demikian makalah yang dapat kami tulis. Kurang lebihnya mohon
maaf, kritik, kekurangan-kekurangan makalah ini. Semoga makalah ini dapat
memberikan manfaat bagi semua, baik kepada pembaca pada umumnya dan
penulis pada khususnya.

10
DAFTAR PUSTAKA

Handoyo, Eko. 2013. Pendidikan Anti Korupsi Edisi Revisi. Yogyakarta : Ombak.
Saifuddin, Bandaharo. 2017. Dampak Dan Upaya Pemberantasan Tindak Pidana
Korupsi Di Indonesia. Jurnal Warta Edisi I
Salam, Nadiatus. 2010. Fenomena Korupsi Indonesia (Kajian Mengenai Motif
dan Proses Terjadinya Korupsi), Pusat Penelitian IAIN Walisongo
Semarang.
Cahaya, Suhandi Surachmin. 2011. Strategi dan Teknik Korupsi Mengetahui
untuk Mencegah, Sinar Grafika, Jakarta

11

Anda mungkin juga menyukai