Anda di halaman 1dari 12

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat dan anugrah dari-
Nya kami dapat menyelesaikan makalah tentang “Upaya Menarik dan
Mempertahankan Perhatian Siswa Terhadap Kegiatan Pembelajaran” ini.
Sholawat dan salam semoga senantiasa tercurahkan kepada junjungan besar kita,
Nabi Muhammad SAW yang telah menunjukkan kepada kita semua jalan yang
lurus berupa ajaran agama islam yang sempurna dan menjadi anugrah terbesar
bagi seluruh alam semesta.

Penulis sangat bersyukur karena dapat menyelesaikan makalah tentang


Upaya Menarik dan Mempertahankan Perhatian Siswa Terhadap Kegiatan
Pembelajaran. Disamping itu, kami mengucapkan banyak terimakasih kepada
semua pihak yang telah membantu kamu selama pembuatan makalan ini
berlangsung sehingga dapat terselesaikanlah makalah ini.

Demikian yang dapat kami sampaikan, semoga makalah ini dapat


bermanfaat bagi para pembaca. Kami mengharapkan kritik dan saran terhadap
makalah ini agar kedepannya dapat kami perbaiki. Karena kami sadar, makalah
yang kami buat ini masih banyak terdapat kekurangannya.

Jambi, 18 Januari 2024

Penyusun

i
DAFTAR ISI
BAGIAN PENGANTAR
Halaman judul ..................................................................................................

Kata pengantar ................................................................................................ i

Daftar isi ........................................................................................................ ii

BAB I PENDAHULUAN ...............................................................................

1.1 Latar Belakang ............................................................................. 1

1.2 Rumusan masalah......................................................................... 1

1.3 Tujuan Penulisan .......................................................................... 1

BAB II PEMBAHASAN ................................................................................

2.1 A. Menarik Minat Dan Perhatian Siswa....................................... 2

2.3 B. Menarik dan Mengarahkan Perhatian Siswa ........................... 4

2.3 C. Kemampuan Guru Menarik Perhatian Siswa .......................... 7

2.4 D. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kemampuan Guru Menarik

Perhatian Siswa ........................................................................ 9

BAB III PENUTUP .......................................................................................

3.1 Kesimpulan ................................................................................ 11

3.2 Saran ........................................................................................... 11

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................... 12

ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Belajar adalah proses perubahan tingkah laku seseorang (peserta didik)
setelah memperoleh informasi yang disengaja (informasi yang diperoleh dari
pendidik/guru). Dua komponen peting dalam pembelajaran adalah pendidik
dan peserta didik. Pendidik mempunyai peran sebagai orang yang
menyampaikan bahan pelajaran kepada peserta didik.
Dalam menjalankan perannya pendidik harus mampu menarik minat
dan perhatian siswa, agar para siswa meperhatikan apa yang disampaikan oleh
guru. Namun dari pada itu, guru memiliki banyak permasalahan dalam
menjalankan perannya ini, diantaranya membangkitkan motivasi belajar siswa.
Apabila permasalahan ini terjawab maka guru akan lebih mudah
menarik minat dan perhatian siswa. Hal pertama yang harus dilakukan oleh
guru dan menjadi tugas guru adalah membangkitkan motivasi anak sehingga ia
mau melakukan belajar. Motivasi dapat timbul dari dalam diri individu dan
dapat pula timbul akibat pengaruh dari luar dirinya.

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana Menarik Minat Dan Perhatian Siswa?
2. Bagaimana Menarik dan Mengarahkan Perhatian Siswa?
3. Bagaimana Kemampuan Guru Menarik Perhatian Siswa?
4. Apa saja Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kemampuan Guru Menarik
Perhatian Siswa?

C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui Menarik Minat Dan Perhatian Siswa
2. Untuk mengetahui Menarik dan Mengarahkan Perhatian Siswa
3. Untuk mengetahui Kemampuan Guru Menarik Perhatian Siswa
4. Untuk mengetahui Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kemampuan Guru
Menarik Perhatian Siswa

1
BAB II
PEMBAHASAN
A. Menarik Minat Dan Perhatian Siswa
Kondisi belajar-mengajar yang efektif adalah adanya minat dan
perhatian siswa dalam belajar. Minat merupakan suatu sifat yang relative
menetap pada diri seseorang. Minat ini besar sekali pengaruhnya terhadap
belajar sebab dengan minat seseorang akan melakukan sesuatu yang
diminatinya. Sebaliknya, tanpa minat seseorang tidak mungkin melakukan
sesuatu. Misalnya seorang anak menaruh minat pada bidang kesenian, maka ia
akan berusaha untuk mengetahui lebih banyak tentang kesenian.1
Keterlibatan siswa dalam belajar erat kaitannya dengan sifat-sifat
murid, baik yang bersifat kognitif seperti kecerdasan dan bakat maupun yang
bersifat afektif seperti motivasi, rasa percaya diri, dan minatnya.
William James (1890), dalam buku karya Moh. Uzer Usman yang
berjudul “Menjadi Guru Professional” melihat bahwa minat siswa merupakan
faktor utama yang menentukan derajat keaktifan belajar siswa. Jadi, efektif
merupakan faktor yang menentukan keterlibatan siswa secara aktif dalam
belajar.2
Mengingat pentingnya minat dalam belajar, seorang tokoh pendidikan
lain dari Belgia yakni Ovide Decroly (1871 – 1932) dalam buku karya Moh.
Uzer Usman yang berjudul “Menjadi Guru Professional”, mendasarkan sistem
pendidikannya pada pusat minat yang pada umumnya dimiliki oleh setiap
orang, yaitu minat terhadap makanan, perlindungan terhadap pengaruh iklim
(pakaian dan rumah), mempertahankan diri terhadap macam-macam bahaya
dan musuh, bekerja sama dalam olahraga. Mursell dalam bukunya successful
teaching, dalam buku karya Moh. Uzer Usman yang berjudul “Menjadi Guru
Professional”, memberikan suatu klasifikasi yang berguna bagi guru dalam
memberikan pelajaran kepada siswa. Ia mengemukakan 22 macam minat yang

1
Moh. Uzer Usman, Menjadi Guru Professional, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2003),
hal. 27
2
Sardiman, Interaksi Dan Motivasi Belajar Mengajar, (Jakarta: Rajawali Pers, 2010),
hal. 11

2
diantaranya ialah bahwa anak memiliki minat terhadap belajar. Dengan
demikian, pada hakikatnya setiap anak berminat terhadap belajar, dan guru
sendiri hendaknya berusaha membangkitkan minat anak terhadap belajar.3
Dari pemaparan diatas maka penulis dapat simpulkah bahwa minat
adalah suatu sifat yang menetap dalam diri seseorang, sebagai contoh, ada
seorang anak yang menaruh minat pada bidang otomotif/mesin tentu dia akan
mencari informasi sebanyak-banyaknya tentang ilmu permesinan, dengan dia
mengikuti kursus tentang mesin ataupun mencari informasi dari manapun
tentang permesinan.
Dalam pembelajaran, peran minat sangat besar terutama bagi
keberhasilan pembelajaran yang disampaikan oleh pendidik kepada peserta
didik. Apabila peserta didik telah menaruh minat yang sangat besar terhadap
bahan pelajaran yang akan disampaikan oleh gurunya maka dengan sendirinya
peserta didik akan berusaha mencari sebanyak mungkin informasi tentang
bahan pembelajaran tersebut, bisa melalui buku-buku pelajaran sebagai sumber
belajar, ataupun dari internet, dan dari manapun yang dapat dijadikan informen
terhadap informasi bahan pelajaran tersebut. Misalnya, pelajaran IPA sangat
diminati oleh Anwar. Anwar adalah siswa kelas VII, Anwar mengikuti kursus
diluar sekolah karena Anwar merasa senang dengan pelajaran IPA, dia belajar
dengan giat dan tekun tentang apa yang telah didapatnya dari sekolah dan juga
dari tempat kursusnya. Peran guru disini adalah membangkitkan minat belajar
peserta didik agar mereka lebih giat belajar, sehingga tujuan pendidikan dapat
tercapai.
Setiap siswa tidak sama dalam hal minat untuk mempelajari sesuatu
ilmu pengetahuan. Mungkin ada yang lebih berminat belajar ekonomi, sejarah,
biologi atau yang lain-lain. Minat semacam ini tidak dapat dipaksakan, kalau
ingin mencapai hasil belajar yang optimal. Oleh karena itu, yang penting,

3
S. Nasution, Didaktif Asas-Asas Mengajar, (Jakarta: Bumi Aksara, 2010), hal. 76

3
bagaimana guru dapat menciptakan program yang dapat menyalurkan minat
masing-masing.4
Karena minat peserta didik tidak sama dalam hl mempelajari sesuatu
ilmu pengetahuan, maka dapat penulis simpulkan, guru harus menciptakan
program yang dapat menyalurkan minat-minat peserta didik. Misalnya, bagi
siswa yang menaruh minat terhadap ilmu pengetahuan ekonomi, maka guru
dapat memfasilitasi dan menciptakan kondisi untuk menyalurkan minat siswa
tersebut dengan dibuatnya koperasi sekolah. Adapun siswa lain yang menaruh
minat terhadap pelajaran olahraga (sepak bola, bulu tangkis, basket) maka guru
bisa menciptakan pelajaran-pelajaran ekstra kurikuler. Bagi siswa lain yang
menaruh minat terhadap pelajaran IPA maka guru bisa menyalurkan minat
siswa tersebut dengan adanya ekstra kurikuler PMR (palang merah remaja).
Dengan menyalurkan minat-minat peserta didik dan tidak memaksakan
minatnya tersebut diharapkan hasil belajar yang dicapai peserta didik adalah
maksimal dan optimal, serta tujuan pendidikan akan tercapai.
B. Menarik dan Mengarahkan Perhatian Siswa
Perhatian bersifat lebih sementara dan ada hubungannya dengan minat.
Perbedaannya ialah minat sifatnya menetap sedangkan perhatian sifatnya
sementara, adakalanya menghilang. Misalnya seorang anak sedang belajar
diruang depan, tiba-tiba adiknya menangis. Ia segera mendekatinya. Hilangnya
perhatian anak itu terhadap belajar. Sesudah adiknya diam, ia mulai lagi
memusatkan perhatiannya terhadap belajar. Bila tidak ada perhatian ia tidak
mungkin dapat belajar. Jadi, perhatian itu sebetar hilang, sebentar timbul lagi,
sedangkan minat selalu atau tetap ada.5
Apabila kita perhatikan, dalam kegiatan belajar-mengajar akan didapat
dua macm tipe perhatian.
1. Perhatian terpusat (terkonsentrasi)
Perhatian terpusat hanya tertuju pada satu objek saja. Misalnya
seorang anak sedang belajar. Ia tidak memperhatikan adiknya menagis.
4
Sumadi Suryabrata, (2011), Psikologi Pendidikan, Jakarta: PT Raja Grafindo Persada,
hal. 34
5
Wasty Soemanto, psikologi pendidikan, ( Jakarta: PT Rineka Cipta, 2012 ), hal. 35

4
Perhatiannya hanya tertuju kepada pelajaran. Apa pun yang terjadi disekitar
itu, tidak diperhatikannya, dan ia terus belajar. Dalam kegiatan belajar
dikelas, seorang siswa hendaknya menggunakan perhatian terpusat pada
pelajaran sehingga pelajaran yang diterimanya dapat dipahami dengan baik.
Oleh karena itu, guru berusaha untuk memusatkan perhatian siswa terhadap
apa yang disampaikannya. Hal ini dapat dilakukannya dengan
mengguanakan berbagai alat peraga pengajaran dalam penyajian materi
pelajaran kepada anak didiknnya.
2. Perhatian terbagi (tidak terkonsentrasi)
Perhatian tertuju kepada berbagai hal atau objek secara sekaligus.
Misalnya seorang guru yang sedang mengajar memperhatikan bahan
pelajarannya, memperhatikan setiap murid yang sedang dihadapinya, dan
juga memperhatikan apa yang sedang diucapkannya. Dengan demikian,
guru tidak hanya memperhatikan pelajarannya, tetapi juga harus
memperhatikan segala sesuatu yang terjadi disekitarnya.6
C. Kemampuan Guru Menarik Perhatian Siswa
Proses belajar mengajar merupakan inti dari proses pendidikan dengan
guru sebagai pemegang peranan utama. Dalam proses belajarmengajar
sebagian besar hasil belajar siswa ditentukan oleh peranan guru. Guru yang
kompoten akan lebih mampu menciptakan lingkungan belajar yang efektif dan
akan lebih mampu mengelola proses belajar mengajar, sehingga hasil belajar
siswa berada pada tingkat optimal. Beberapa kemampuan guru yang
diharapkan dalam proses belajar mengajar, meliputi :
1. Kemampuan dalam mempersiapkan pengajaran
2. Kemampuan merencanakan proses belajar mengajar, terdiri dari :
a. Merumuskan tujuan pengajaran
b. Memilih metode alternative
c. Memilih metode yang sesuai dengan tujuan pengajaran
d. Merencanakan langkah-langkah pengajaran

6
Hamdan, Strategi Belajar Mengajar, (Bandung: CV Pustaka Setia, 2011), hal. 72

5
3. Kemampuan mempersiapkan bahan pengajaran, terdiri dari :
a. Menyiapkan bahan yang sesuai dengan tujuan
b. Menyiapkan pengayaan bahan pengajaran
4. Kemampuan merencanakan media dan sumber, terdiri dari
a. Memilih media pengajaran yang tepat
b. Memilih sumber pengajaran yang tepat
5. Kemampuan merencanakan penilaian terhadap prestasi siswa, terdiri dari :
a. Menyusun alat penilaian hasil pengajaran
b. Kemampuan dalam melaksanakan pengajaran
Kemampuan adalah kesanggupan. Seorang apabila ia mampu
menerapkan beberapa kemampuan di atas dalam proses pembelajaran, maka ia
akan mampu menarik siswanya dalam prose pembelajaran, sehingga proses
pembelajaran bisa berjalan dengan efektif dan efesien. Dalam proses
pembelajaran, guru memegang peranan yang amat penting dalam usaha
menimbulkan atau meningkatkan perhatian dari siswa. Sehingga siswa akan
melakukan aktivitas pembelajaran dengan lebih baik, baik pada proses maupun
hasil pembelajaran. Oleh karena itu, uru selalu mengusahakan agar siswa
senantiasa memberikan perhatian yang besar terhadap kegiatan pembelajaran.
Rangsangan-Rangsangan yang diberikan guru hendaknya dapat menarik
perhatian siswa dengan cara antara lain menggunakan metode mengajar,
menggunakan media dan alat bantu, menggunakan gaya mengajar yang baik,
menciptakan suasana lingkungan belajar yang menyenangkan, dan
sebagainya.7
Ada beberapa hal yang harus dilakukan guru agar dapat menarik
perhatian siswa dalam proses pembelajaran :
1) Guru menggunakan metode yang bervariasi dalam proses pembelajaran.
2) Guru menggunakan media yang sesuai dengan tujuan belajar dan materi
yang diajarkan.
3) Guru menggunakan gaya bahasa yang tidak monoton.

7
Mohamad Surya, Psikologi Guru Konsep Dan Aplikasi, (Bandung : Alfabeda, 2013),
hal. 40

6
4) Guru mengemukakan pertanyaan-pertanyaan yang membimbing.
Berdasrkan uraian diatas, dapat disimpulkan bahwa banyak hal yang
bisa dilakukan seorang gur dalam proses pembelajaran agar bisa menarik
perhatian siswanaya. Apabila guru sudah mampu menarik perhatian siswa
dalam prose pembelajaran, maka proses pembelajran akan menjadi lebih efektif
dan menyenangkan.8
D. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kemampuan Guru Menarik
Perhatian Siswa
Ada dua factor yang mempengaruhi kemampuan guru menarik
perhatian siswa, yaitu factor yang berasal dari dalam diri guru (internal ) dan
faktor yang berasal dari luar diri guru ( eksternal).9
Faktor internal meliputi :
1. Tingkat pendidikan
Tingkat pendidikan akan sangat mempengaruhi baik tidaknya kinerja
guru. Kemampuan seseorang sangat dipengaruhi oleh tingkat
pendidikannya, karena melalui pendidikan itulah seseorang mengalami
proses belajar. Selama menjalani proses pendidikannya seseorang akan
memperoleh banyak masukan baik berupa ilmu pengetahuan maupun
keterampilan yang mempengaruhi pola berpikir dan perilakunya. Sehingga
besar kemungkinan ia juga akan mampu melaksanakan proses pembelajaran
dengan baik.
2. Keikutsertaan dalam berbagai pelatihan dan kegiatan ilmiah
Untuk memilki kemampuan yang baik, guru perlu mengikuti
berbagai pelatihan dan kegiatan ilmiah agar pengetahuan dimiliki guru
bertambah dan guru dapat mengaplikasikan ilmu yang dimilikinya kepada
para siswa untuk kemajuan hasil belajar siswa.

8
Dimyati & Mudjiono, Belajar Dan Pembelajaran, (Jakarta: PT Rineka Cipta: 2000), hal.
42
9
Suryosubroto, B, Proses Belajar Mengajar di Sekolah, (Jakarta: Rineka Cipta, 2009).
hal. 17

7
3. Masa kerja dan pengalaman kerja
Masa kerja sangat menetukan dalam pembentukan pengalamankerja
seseorang sehingga akan memperoleh kemampuan kerja yang tinggi.
Pengalaman kerja merupakan salah satu faktor yang menunjang dan
menambah kemampuan seseorang dalam melaksanakan pekerjaan.
Pengalaman mengajar dapat membantu seorang dalam meningkatkan
kecakapan dan kemampuannya dalam melaksanajan proses pembelajaran.

8
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Minat bersifat menetap maka lain halnya dengan perhatian, perhatian
lebih bersifat sementara (sebentar ada dan sebentar menghilang). Motif adalah
daya penggerak yang ada dalam diri seseorang yang mendorong orang tersebut
melakukan aktivitas-aktivitas atau kegiatan-kegiatan guna mencapai tujuan
tertentu.
Proses belajar mengajar merupakan inti dari proses pendidikan dengan
guru sebagai pemegang peranan utama. Dalam proses belajarmengajar
sebagian besar hasil belajar siswa ditentukan oleh peranan guru. Guru yang
kompoten akan lebih mampu menciptakan lingkungan belajar yang efektif dan
akan lebih mampu mengelola proses belajar mengajar, sehingga hasil belajar
siswa berada pada tingkat optimal.

B. Saran
Untuk kesempurnaan pembuatan makalah ini, pembaca di harapkan
memberikan masukan-masukan yang reel agar supaya makalah ini kedepannya
bisa mendekati kesempurnaan, karena pembuat makalah ini adalah manusia
biasa yang tak luput dari kesalahan dan kehilafan.

9
DAFTAR PUSTAKA

B, Suryosubroto. 2009. Proses Belajar Mengajar di Sekolah. Jakarta: Rineka


Cipta
Usman, Moh. Uzer. 2003. Menjadi Guru Professional. Bandung: Remaja
Rosdakarya
Sardisman. 2010. Interaksi Dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: Rajawali
Pers
Nasution, S. 2010. Didaktif Asas-Asas Mengajar. Jakarta: Bumi Aksara
Suryabrata, Sumadi. 2011. Psikologi Pendidikan, Jakarta: PT Raja Grafindo
Persada
Soemanto, Wasty. 2012. psikologi pendidikan. Jakarta: PT Rineka Cipta
Hamdan. 2011. Strategi Belajar Mengajar. Bandung: CV Pustaka

10

Anda mungkin juga menyukai