Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

PENDIDIKAN DAN KEWARGANEGARAAN


PENGERTIAN DAN TUJUAN PENDIDIKAN DAN
KEWARGANEGARAAN

DOSEN PENGAMPU:
Diyet Mawati, S.H., M.E

DISUSUN OLEH:
Kelompok 2
ANDIKA SAPUTRA (S.HTN.1.2023.010)
BAYU (S.HTN.1.2023.002

YAYASAN PENDIDIKAN ISLAM SYEKH MAULANA QORI


INSTITUT AGAMA ISLAM SYEKH MAULANA QORI BANGKO
FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM PROGRAM STUDI
HUKUM TATA NEGARA
2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat dan anugrah dari-
Nya kami dapat menyelesaikan makalah tentang “Pengertian dan Tujuan
Pendidikan Kewarganegaraan” ini. Sholawat dan salam semoga senantiasa
tercurahkan kepada junjungan besar kita, Nabi Muhammad SAW yang telah
menunjukkan kepada kita semua jalan yang lurus berupa ajaran agama islam yang
sempurna dan menjadi anugrah terbesar bagi seluruh alam semesta.

Penulis sangat bersyukur karena dapat menyelesaikan makalah tentang


Pengertian dan Tujuan Pendidikan Kewarganegaraan. Disamping itu, kami
mengucapkan banyak terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu
kamu selama pembuatan makalan ini berlangsung sehingga dapat terselesaikanlah
makalah ini.

Demikian yang dapat kami sampaikan, semoga makalah ini dapat


bermanfaat bagi para pembaca. Kami mengharapkan kritik dan saran terhadap
makalah ini agar kedepannya dapat kami perbaiki. Karena kami sadar, makalah
yang kami buat ini masih banyak terdapat kekurangannya.

Bangko, 20 Oktober 2023

Penyusun
DAFTAR ISI

BAGIAN PENGANTAR

Halaman judul...................................................................................................

Kata pengantar.................................................................................................i

Daftar isi ........................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN...............................................................................

1.1 Latar Belakang..............................................................................1

1.2 Rumusan masalah.........................................................................2

1.3 Tujuan Penulisan..........................................................................3

BAB II PEMBAHASAN.................................................................................

2.1 A. Pengertian Pendidikan Kewarganegaraan................................4

2.3 B. Landasan Hukum Pendidikan Kewarganegaraan....................5

2.3 C. Tujuan Pendidikan Kewarganegaraan.....................................6

2.4 D. Ruang Lingkup Pendidikan Kewarganegaraan........................7

BAB III PENUTUP ........................................................................................

3.1 Kesimpulan...................................................................................8

3.2 Saran.............................................................................................9

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................10


BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pendidikan Kewarganegaraan adalah mata pelajaran untuk membentuk
diri supaya menjadi warga Negara yang cerdas dan berkarakter sesuai dengan
Pancasila. Pendidikan Kewarganegaraan merupakan usaha untuk membekali
peserta didik dengan pengetahuan dan kemampuan dasar yang berkenaan
dengan hubungan antar warga negara dengan negara serta pendidikan
pendahuluan bela negara agar menjadi warga negara agar dapat diandalkan
oleh bangsa dan negara. Mata pelajaran ini diajarkan dari SD, SMP, SMA,
bahkan sampai jenjang perkuliahan.
Perjalanan panjang sejarah Bangsa Indonesia sejak era sebelum dan
selama penjajahan ,dilanjutkan era merebut dan mempertahankan kemerdekaan
sampai dengan mengisi kemerdekaan,menimbulkan kondisi dan tuntutan yang
berbeda-beda sesuai dengan zamannya. Kondisi dan tuntutan yang berbeda-
beda diharap bangsa Indonesia berdasarkan kesamaan nilai-nulai kejuangan
bangsa yang dilandasi jiwa,tekad dan semangat kebangsaan. Semangat
perjuangan bangsa yang tidak mengenal menyerah harus dimiliki oleh setiap
warga negara Republik Indonesia.

B. Rumusan Masalah
1. Apa Pengertian Pendidikan Kewarganegaraan?
2. Bagaimana Landasan Hukum Pendidikan Kewarganegaraan?
3. Apa Tujuan Pendidikan Kewargenegaraan?
4. Bagaimana Ruang Lingkup Pendidikan Kewarganegaraan?

C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui Pengertian Pendidikan Kewarganegaraan
2. Untuk mengetahui Landasan Hukum Pendidikan Kewarganegaraan
3. Untuk mengetahui Tujuan Pendidikan Kewargenegaraan
4. Untuk mengetahui Ruang Lingkup Pendidikan Kewarganegaraan

1
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Pendidikan Kewarganegaraan
Menurut Kep. Dirjen dikti No.267/Dikti/2000 materi Pendidikan
Kewarganegaran adalah pendidikan tentang hubungan warga negara dengan
negara, dan Pendidikan Pendahuluan Bela Negara (PPBN). Dalam UU No. 20
Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional dinyatakan bahwa di setiap
jenis, jalur dan jenjang pendidikan wajib memuat Pendidikan Bahasa,
Pendidikan Agama, dan Pendidikan Kewarganegaraan.
Kep. Mendikbud No. 056/U/1994 tentang Pedoman Penyusunan
Kurikulum Pendidikan Tinggi dan Penilaian Hasil Belajar Mahasiswa
menetapkan bahwa “Pendidikan Pancasila, Pendidikan Agama, dan Pendidikan
Kewarganegaraan termasuk dalam Mata Kuliah Umum (MKU) dan wajib
diberikan dalam kurikulum setiap program studi”.
Beberapa pandangan para pakar tentang Pendidikan Kewarganegaraan
adalah sebagai berikut:
1. Henry Randall Waite dalam penerbitan majalah The Citizendan Civics,
pada tahun 1886, merumuskan pengertian Civics dengan The sciens of
citizenship, the relation of man, the individual, to man in organized
collections, the individual in his relation to the state. Dari definisi tersebut,
Civics dirumuskan dengan Ilmu Kewarganegaraan yang membicarakan
hubungan manusia dengan manusia dalam perkumpulan-perkumpulan
yang terorganisasi (organisasi sosial, ekonomi, politik) dan antara
individu- individu dengan negara.
2. Stanley E. Dimond berpendapat bahwa civics adalah citizenship
mempunyai dua makna dalam aktivitas sekolah. Yang pertama,
kewarganegaraan termasuk kedudukan yang berkaitan dengan hukum yang
sah. Yang kedua, aktivitas politik dan pemilihan dengan suara terbanyak,
organisasi pemerintahan, badan pemerintahan, hukum, dan tanggung
jawab.

2
3. Menurut Merphin Panjaitan, Pendidikan Kewarganegaraan adalah
pendidikan demokrasi yang bertujuan untuk mendidik generasi muda
menjadi warga negara yang demokrasi dan partisipatif melalui suatu
pendidikan yang dialogial. Sementara Soedijarto mengartikanPendidikan
Kewarganegaraan sebagai pendidikan politik yang bertujuan untuk
membantu peserta didik untuk menjadi warga negara yang secara politik
dewasa dan ikut serta membangun sistem politik yang demokratis
Dari definisi tersebut, semakin mempertegas pengertian civic
education (Pendidikan Kewarganegaraan) karena bahannya meliputi pengaruh
positif dari pendidikan di sekolah, pendidikan di rumah, dan pendidikan di luar
sekolah. Unsur-unsur ini harus dipertimbangkan dalam menyusun
program Civic Education yang diharapkan akan menolong para peserta didik
(mahasiswa) untuk:
a. Mengetahui, memahami dan mengapresiasi cita-cita nasional.
b. Dapat membuat keputusan-keputusan yang cerdas dan bertanggung jawab
dalam berbagai macam masalah seperti masalah pribadi, masyarakat dan
negara.
Jadi, Pendidikan Kewarganegaraan adalah program pendidikan
berdasarkan nilai-nilai pancasila sebagai wahana untuk mengembangkan dan
melestarikan nilai-nilai luhur dan moral yang berakar dari budaya bangsa
Indonesia yang diharapkan dapat menjadi jati diri yang diwujudkan dalam
bentuk perilaku yang diwujudkan dalam kehidupan sehari-hari para mahasiswa
baik sebagai individu, sebagai calon guru/pendidik, anggota masyarakat dan
makhluk ciptaan Tuhan Yang Maha Esa.
Melalui Pendidikan Kewarganegaraan, warga negara NKRI diharapkan
mampu memahami, menganalisis, dan menjawab masalah-masalah yang
dihadapi masyarakat, bangasa dan negaranya secara berkesinambungan dan
konsisten dengan cara cita-cita dan tujuan nasionalnya sebagaimana yang
digariskan dalam pembukaan Undang-Undang Dasar 1945.

3
B. Landasan Hukum Pendidikan Kewarganegaraan
Pendidikan kewarganegaraan juga memiliki landasan hokum, yaitu
sebagai berikut:
1. UUD 1945
a. Pembukaan UUD 1945, alinea kedua dan keempat (cita-cita, tujuan dan
aspirasi Bangsa Indonesia tentang kemerdekaanya).
b. Pasal 27 (1), kesamaan kedudukan Warganegara di dalam hukum dan
pemerintahan.
c. Pasal 27 (3), hak dan kewajiban Warganegara dalam upaya bela negara.
d. Pasal 30 (1), hak dan kewajiban Warganegara dalam usaha pertahanan
dan keamanan negara.
e. Pasal 31 (1), hak Warganegara mendapatkan pendidikan.
2. UU Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional.
3. Surat Keputusan Dirjen Dikti Nomor 43/DIKTI/Kep/2006 tentang Rambu-
Rambu Pelaksanaan Kelompok Pengembangan Kepribadian di Perguruan
Tinggi.
C. Tujuan Pendidikan Kewarganegaran
Menyadari betapa pentingnya peran Pendidikan kewarganegaraan
dalam proses pembudayan dan pemberdayaan peserta didik sepanjang hayat,
melalui pemberian keteladanan, pembangunan kemampuan, dan
pengembangan kreativitas peserta didik dalam proses pembelajaran maka
dengan melalui Pendidikan kewarganegaraan sekolah perlu dikembangkan
sebagai pusat pengembangan wawasan, sikap, dan keterampilan hidup dan
berkehidupan yang demokratis untuk membangun kehidupan demokratis.
Karakter utama warga negara yang cerdas dan baik adalah dimilikinya
komitmen untuk secara konsisten, mau dan mampu memelihara, dan
mengembangkan cita-cita dan nilai demokrasi sesuai perkembangan zaman,
dan secara efektif menangani dan mengelola krisis yang selalu muncul untuk
kemaslahatan masyarakat Indonesia sebagai bagian integral dari masyarakat
global yang damai dan sejahtera.

4
Dalam pelaksanaan Pendidikan Kewarganegaraan di perguruan tinggi,
keputusan Dirjen Dikti No. 40/Dikti/Kep/2006 seperti yang dikutip oleh

Kaelan (2016: 2) mengemukakan bahwa tujuan Pendidikan Kewarganegaraan


dirumuskan berdasarkan visi misi kompetensi:
1. Visi, Pendidikan Kewarganegaraan di perguruan tinggi memiliki tanggung
jawab untuk mengembangkan karakter kebangsaan bagi mahasiswa
seutuhnya. Sebagai generasi bangsa, mahasiswa harus memiliki visi
intelektual, religius, berkeadaban, berkemanusiaan serta cinta tanah air dan
bangsa.
2. Misi, membantu mahasiswa memantapkan kepribadian serta konsisten
terhadap penerapan nilai-nilai Pancasila, rasa kebangsaan dan cinta tanah air
serta bertanggung jawab dalam pengembangan iptek dan seni. Tentunya hal
ini juga sesuai dengan tujuan pembelajaran
Pendidikan Kewarganegaran di perguruan tinggi seperti yang tertuang
dalam Buku Modul Kuliah Kewarganegaraan (2012: 7-8) di antaranya adalah;
a) mengembangkan sikap dan perilaku kewarganegaraan yang mengapresiasi
nilai-nilai moral-etika dan religius; b) menjadi warga negara yang cerdas
berkarakter, menjunjung tinggi nilai kemanusiaan; c) menumbuhkembangkan
jiwa dan semangat nasionalisme, dan rasa cinta pada tanah air; d)
mengembangkan sikap demokratik berkeadaban dan bertanggung jawab, serta
mengembangkan kemampuan kompetitif bangsa di era globalisasi; dan e)
menjunjung tinggi nilai-nilai keadilan.
Pada Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003
tentang Sistem Pendidikan Nasional yang menekankan bahwa dalam
pembentukan warga negara agar bisa memiliki rasa kebangsaan dan cinta tanah
air. Pendidikan kewarganegaraan bagi bangsa Indonesia untuk mengubah
karakter dari setiap manusia Indonesia agar kiranya lebih memiliki nilai-nilai
atau pemahaman tentang negara Indonesia. Negara Indonesia perlu
menyelenggarakan pendidikan kewarganegaraan bagi warga negara. Sebab,
setiap warga negara dalam hal ini generasi muda bangsa adalah merupakan
orang yang pertama harus mendapatkan pengetahuan mengenai sikap atau

5
perilaku dalam pengembangan karakter yang baik dalam kehidupan
bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.
D. Ruang Lingkup Pendidikan Kewarganegaran.
Ruang lingkup mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan meliputi
aspek-aspek sebagai berikut :
1. Persatuan dan kesatuan bangsa, meliputi : Hidup rukun dalam perbedaan,
cinta lingkungan, Kebanggaan sebagai bangsa Indonesia, Sumpah Pemuda,
Keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia, partisipasi dalam
pembelaan negara, sikap positif terhadap Negara Kesatuan Republik
Indonesia, keterbukaan dan jaminan keadilan.
2. Norma, hukum dan peraturan, meliputi: Tertib dalam kehidupan keluarga,
Tata tertib di sekolah, Norma yang berlaku di masyarakat, Peraturan-
peraturan daerah, Norma-norma dalam kehidupan berbangsa dan bernegara,
Sistim hukum dan peradilan nasional, Hukum dan peradilan internasional.
3. Hak asasi manusia meliputi: Hak dan kewajiban anak, Hak dan kewajiban
anggota masyarakat, Instrumen nasional dan internasional HAM,
penghormatan dan perlindungan HAM.
4. Kebutuhan warga negara meliputi: Hidup gotong royong, Harga diri sebagai
warga masyarakat, Kebebasan berorganisasi, Kemerdekaan mengeluarkan
pendapat, Menghargai keputusan bersama, Prestasi diri , Persamaan
kedudukan warga negara.
5. Konstitusi Negara meliputi: Proklamasi kemerdekaan dan konstitusi yang
pertama, Konstitusi-konstitusi yang pernah digunakan di Indonesia,
Hubungan dasar negara dengan konstitusi.
6. Kekuasan dan Politik, meliputi: Pemerintahan desa dan kecamatan,
Pemerintahan daerah dan otonomi, Pemerintah pusat, Demokrasi dan sistem
politik, Budaya politik, Budaya demokrasi menuju masyarakat madani,
Sistem pemerintahan, Pers dalam masyarakat demokrasi.
7. Pancasila meliputi: Kedudukan Pancasila sebagai dasar negara dan ideologi
negara, Proses perumusan Pancasila sebagai dasar negara, Pengamalan nilai-
nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari.

6
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Pendidikan Kewarganegaraan adalah pelajaran yang memfokuskan
dalam rangka pembentukan moral yang wajib kita pelajari mulai dari SD
hingga jenjang perkuliahan. Tujuan dari adanya Pendidikan Kewarganegaraan
di perkuliahan selain karena aturan Undang-Undang yaitu, menumbuhkan
wawasan dan kesadaran bernegara, sikap serta perilaku yang cinta tanah air dan
bersendikan kebudayaan bangsa, wawasan nusantara, serta ketahanan nasional
dalam diri para mahasiswa calon sarjana/ilmuwan warga negara Republik
Indonesia yang sedang mengkaji dan akan menguasai ilmu pengetahuan dan
teknologi serta seni.
Pendidikan Kewarganegaraan adalah mata kuliah yang sangat penting
bagi Mahasiswa, karena dengan dihasilkannya mahasiswa yang berkompetensi
dalam Pendidikan Kewarganegaraan inilah Mahasiswa mampu menciptakan
moral yang berlandaskan pancasila. Dan bisa membantu Negara untuk
meminimalisir masalah yang kompleks dalam permasalahan kesadaran dalam
pendidikan bela negara dan bangsa Indonesia akan menjadi lebih aman dan
tentram.

B. Saran
Penyusun makalah ini hanya mengandalkan sedikit buku referensi.
Maka dari itu penyusun menyarankan agar para pembaca yang ingin
mendalami masalah wasiat agar setelah membaca makalah ini, membaca
sumber-sumber lain yang lebih komplit.

7
DAFTAR PUSTAKA

Muchji, Ahmad (1991). Ringkasan dan Soal MKD Pancasila, Jakarta: Gunadarma
Katuuk, Neltje F (1994). Pendidikan Pancasila, Jakarta: Gunadarma
Karsono, Dedi. 1996. Kewiraan Tinjauan Strategis Dalam Berbangsa dan
Bernegara. Jakarta:Grasindo.
Koerniatmanto Soetoprawira, B. 1996. Hukum Kewarganegaraan dan
Keimigrasian Indonesia. Jakarta:PT. Gramedia Pustaka Indonesia.
Lembaga Ketahanan Nasional. 1980. Kewiraan. Bandung:CV. Karya Kita.
Rosyada, Dede, dkk. 2003. Pendidikan Kewarganegaraan, Demokrasi, HAM dan
Masyarakat Madani. Jakarta: ICCE UIN Syarif Hidayatullah.
Sumarsono, dkk. 2004. Pendidikan Kewarganegaraan. Jakarta:PT. Gramedia
Pustaka Utama.
Ubaidillah, A, dkk. 2000. Pendidikan Kewarganegaraan, Demokrasi, HAM dan
Masyarakat Madani. Jakarta: IAIN Jakarta Press.
Tim Dosen Unimed , Mata Kuliah Pendidikan Kewarganegaraan. Medan: 2011

Anda mungkin juga menyukai