Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH

RUANG LINGKUP MANAJEMEN PERPUSTAKAAN


Makalah ini dibuat untuk memenuhi tugas mata kuliah Manajemen Perpustakaan

DOSEN PENGAMPU:
Dr. Hj. Muslimah, S.Pd.I., M.Pd.I

DISUSUN OLEH:
Kelompok 3
Kelas : Lokal A MPI Semester 6
ASPARAYDI (T.MPI.1.2021.016)
SATIROH (T.MPI.1.2021.008)

YAYASAN PENDIDIKAN ISLAM SYEKH MAULANA QORI INSTITUT


AGAMA ISLAM SYEKH MAULANA QORI BANGKO FAKULTAS
TARBIYAH DAN KEGURUAN PROGRAM STUDI
MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM
2024
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh


Puji syukur penulis ucapkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas rahmat
dan hidayah-Nya, penulis dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul
“Ruang Lingkup Manajemen Perpustakaan” ini dengan baik dan tepat waktu.
Makalah ini penulis susun untuk memenuhi tugas mata kuliah “Manajemen
Perpustakaan”
Ucapan terimakasih tidak lupa penulis ucapkan kepada Ibu Dr. Hj.
Muslimah, S.Pd.I., M.Pd.I selaku dosen pengampu Mata Kuliah “Manajemen
Perpustakaan” yang telah memberikan bimbingan dalam penulisan makalah ini.
Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada teman-teman yang selalu setia
membantu dan memberikan dukungan moril kepada penulis.
Penulis menyadari, makalah ini jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu,
penulis sangat mengharapkan saran dan kritikan yang membangun dari dosen
pengampu maupun teman-teman demi kesempurnaan Makalah ini.
Walaikumsalam Warahmatullahi Wabarakatuh

Bangko, 26 Maret 2024

Penulis

i
DAFTAR ISI

BAGIAN PENGANTAR Hlm


Halaman judul ..................................................................................................
Kata pengantar ................................................................................................ i
Daftar isi ........................................................................................................ ii
BAB I PENDAHULUAN ...............................................................................
A. Latar Belakang .............................................................................. 1
B. Rumusan masalah .......................................................................... 2
C. Tujuan Penulisan ........................................................................... 2
D. Manfaat Penulisan ......................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN ................................................................................
A. Ruang Lingkup Perpustakaan ........................................................ 3
B. Ruang Lingkup Manajemen Perpustakaan .................................... 5
C. Komponen Manajemen Perpustakaan ........................................... 9
BAB III PENUTUP .......................................................................................
A. Kesimpulan .................................................................................. 12
B. Saran ............................................................................................ 12
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................ 13

ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pada zaman ini yaitu era globalisasi memungkinkan banyaknya akses
untuk mencari informasi dari segala penjuru dunia salah satunya adalah melalui
perpustakaan yang sudah berkembang dan banyak kemajuan. Dengan adanya
perpustakaan kita juga dapat mencari, mengolah ataupun menyimpan data atau
yang dikenal dengan perpustakaan digital. Dalam dunia pendidikan khususnya,
perpustakaan dijadikan sebagai sarana informasi yang diperlukan sebagai
sumber belajar maupun laboratorium belajar yang memungkinkan para tenaga
pendidik dan peserta pendidik meningkatkan kualitasnya. Namun hal yang
paling utama dalam mengoptimalkan fungsi perpustakaan adalah minat baca
yang harus dimiliki seseorang dan juga manajemen perpustakaan yang dapat
meningkatkan minat baca. Namun pada kenyataannya tidak semua sekolah
dapat menyelenggarakan perpustakaan sekolah dengan baik. Masih banyak
kendala yang dihadapi oleh sekolah, salah satunya adalah kurangnya
pengetahuan para pengelola perpustakaan tentang masalah manajemen
perpustakaan.
Dalam mencapai tujuan, visi, dan misi perpustakaan, maka suatu
perpustakaan perlu mengembangkan berbagai aspek yang ada di dalam
perpustakaan. Salah satunya adalah aspek pelayanan. Aspek pelayanan ini
dinilai sebagai salah satu faktor penting dalam berjalannya semua kegiatan
yang ujungnya adalah ke pelanggan atau user. Dengan adanya perpustakaan
kita juga dapat mencari, mengolah ataupun menyimpan data atau yang dikenal
dengan perpustakaan digital. Dalam dunia pendidikan khususnya, perpustakaan
dijadikan sebagai sarana informasi yang diperlukan sebagai sumber belajar
maupun laboratorium belajar yang memungkinkan para tenaga pendidik dan
peserta pendidik meningkatkan kualitasnya. Namun hal yang paling utama
dalam mengoptimalkan fungsi perpustakaan adalah minat baca yang harus
dimiliki seseorang dan juga manajemen perpustakaan yang dapat
meningkatkan minat baca. Masih banyak kendala yang dihadapi oleh sekolah,

1
2

salah satunya adalah kurangnya pengetahuan para pengelola


perpustakaan tentang masalah manajemen perpustakaan.
Temuan Penelitian tentang ruang lingkup manajemen perpustakaan
mencakup pentingnya pengelolaan koleksi yang efektif, penerapan teknologi
informasi dalam pengelolaan dan layanan, pentingnya pelatihan staf, serta
strategi pemasaran untuk meningkatkan penggunaan perpustakaan.
Alasan pemakalah untuk meneliti ruang lingkup manajemen
perpustakaan karena kesadaran akan pentingnya peran perpustakaan dalam
mendukung pendidikan, penelitian, dan pengembangan masyarakat. Penelitian
ini dapat membantu memahami bagaimana pengelolaan perpustakaan dapat
ditingkatkan untuk meningkatkan efisiensi, aksebilitas, dan kualitas layanan
kepada pengguna. Selain itu, penelitian ini juga memberikan wawasan tentang
bagaimana proses dalam pengelolaan perpustakaan sehingga terlihat rapi dan
nyaman untuk mencapai tujuan perpustakaan secara lebih efektif.
B. Rumusan Masalah
1. Apa saja Ruang Lingkup Perpustakaan?
2. Bagaimana Ruang Lingkup Manajemen Perpustakaan?
3. Apa saja Komponen Manajemen Perpustakaan?
C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui Ruang Lingkup Perpustakaan
2. Untuk mengetahui Ruang Lingkup Manajemen Perpustakaan
3. Untuk mengetahui Komponen Manajemen Perpustakaan
D. Manfaat Penulisan
1. Manfaat teoritis makalah ini adalah menambah pengetahuan dan
pemahaman penulis berkenaan dengan ruang lingkup manajemen
perpustakaan dan Untuk menambah khazanah dan karya ilmiah,
khususnya di Institut Agama Islam Syekh Maulana Qori Bangko.
2. Manfaat praktis makalah ini diharapkan memberikan sumbangan
informasi dan penjelasan mengenai ruang lingkup manajemen
perpustakaan
BAB II
PEMBAHASAN
A. Ruang Lingkup Perpustakaan
Ruang lingkup perpustakaan itu dibedakan menjadi beberapa
pengertian yaitu :1
1. Manajemen adalah suatu proses penggunaan sumber daya secara efektif
untuk mencapai sasaran.
2. Jabatan fungsional pustakawan adalah jabatan karier pada unit
Perpusdokinfo yang hanya dapat diduduki oleh seseorang yang telah
berstatus sebagai pegawai negeri sipil.
3. Manajemen tenaga fungsional pustakawan adalah pengelolaan pejabat
fungsional pustakawan yang didasarkan pada teori dan prinsip-prinsip
manajemen, yang meliputi unsur perencanaan, pengorganisasian,
pembinaan karir, monitoring dan evaluasi.
4. Unit perpustakaan, dokumentasi dan informasi (Perpusdokinfo) adalah unit
kerja yang telah memiliki sumber daya manusia, ruangan khusus dan
koleksi bahan pustaka sekurang-kurangnya terdiri dari 1000 judul dari
berbagai disiplin ilmu yang sesuai dengan jenis perpustakaan yang
bersangkutan danb dikelola menurut sistem tertentu.
5. Pustakawan adalah seseorang yang memiliki kompetensi yang diperoleh
melalui pendidikan atau pelatihan kepustakawanan serta mempunyai tugas
dan tanggung jawab untuk melaksanakan pengelolaan dan pelayanan
perpustakaan.
6. Pejabat pengguna fungsional pustakawan adalah pejabat struktural atau
fungsional yang diberi wewenang dan tanggung jawab untuk
melaksanakan tugas pembinaan pustakawan pada unit-unit perpusdokinfo
pada instansi pemerintah dan atau unit tertentu lainnya.
7. Kelompok fungsional pustakawan adalah kumpulan fungsional
pustakawan yang bergabung dalam satu unit organisasi perpusdokinfo,

1
Sulistyo Basuki, Pengantar Ilmu Perpustakaan, (Jakarta: Gramedia Pustaka Utama,
1993), hlm. 3

3
4

dalam rangka melaksanakan tugas kegiatan kepustakawan sesuai dengan


jenjang jabatan pustakawan masing-masing.
8. Pejabat struktural adalah pejabat yang melaksanakan fungsi-fungsi
administratif, manajerial dan kepemimpinan yang diperlukan dalam proses
pengambilan keputusan.
9. Perencanaan adalah suatu proses penentuan dan pentahapan kegiatan yang
akan dijalankan dalam rangka mencapai tujuan tertentu.
10. Pengorganisasian adalah keseluruhan proses pengelompokan orang-orang,
alat-alat, tugas-tugas serta wewenang dan tanggung jawab, sehingga
tercipta suatu organisasi yang dapat digerakkan sebagai suatu kesatuan
yang utuh dan bulat dalam rangka pencapaian tujuan yang telah ditentukan
sebelumnya.
11. Pembinaan karier adalah peningkatan dan pengembangan kemampuan
yang diarahkan untuk peningkatan pangkat dan jabatan fungsional sesuai
dengan ketentuan yang berlaku.
12. Penghargaan (reward) adalah suatu upaya balas jasa yang dilakukan oleh
organisasi institusi atas prestasi yang dicapai pegawai dan berfungsi
sebagai pendorong untuk meningkatkan kualitas dan palayanan kerja untuk
lebih meningkatkan prestasi di masa mendatang.
13. Promosi jabatan adalah suatu penghargaan non finansial yang diberikan
kepada pegawai berupa kenaikan pangkat / jabatan pustakawan, struktural
maupun lainnya didasarkan atas prestasi kerja dan kompetensinya.
14. Mutasi jabatan adalah rangkaian pemindahan jabatan/pangkat dari suatu
jabata/pangkat tertentu ke jabatan/pangkat lainnya dan atau setingkat lebih
tinggi sebagai akibat dari perolehan prestasi yang telah dicapai oleh
pegawai negeri sipil dalam kurun waktu tertentu.
15. Kompetensi adalah kemampuan seseorang untuk melaksanakan suatu
tugas atau pekerjaan yang didasari atas pengetahuan dan keterampilan
sikap, nilai, perilaku dan karakteristik yang dipersyaratkan untuk
melaksanakan pekerjaan tertentu dengan tingkat kesuksesan yang optimal.
5

16. Monitoring adalah suatu proses pemantauan atau pengendalian dalam


penyelenggaraan kegiatan pada periode tertentu secara terus menerus dan
bertujuan untuk menilai sejauh mana perubahan yang telah dilaksanakan.
17. Evaluasi adalah suatu pengawasan yang dilakukan dengan mengadakan
pengukuran terhadap keseluruhan proses penyelenggaraan yang telah
selesai dilaksanakan.
Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan pentingnya ruang lingkup
perpustakaan bahwa perpustakaan memegang peran krusial dalam
menyediakan akses ke informasi, mendukung pembelajaran dan riset, serta
mempromosikan literasi informasi di masyarakat. Dengan ruang lingkup yang
luas perpustakaan tidak hanya berfungsi sebagai penyimpanan informasi tetapi
juga sebagai pusat pembelajaran, inovasi dan pertukaran pengetahuan.
Pengelolaan yang efektif dari berbagai komponen dalam ruang lingkup
perpustakaan menjadi kunci untuk memastikan bahwa perpustakaan dapat
memenuhi tuntutan dan kebutuhan masyarakat yang semakin beragam dan
berkembang pesat.
B. Ruang Lingkup Manajemen Perpustakaan
Pada dasarnya ruang lingkup manajemen perpustakaan terdiri dari
kegiatan-kegiatan yang dilakukan untuk mengolah koleksi perpustakaan.
Pengolahan koleksi merupakan suatu kegiatan dalam rangka mempersiapkan
bahan pustaka dengan suatu sistem, agar mudah dan cepat dalam mencari
bahan pustaka yang diperlukan.
Pengolahan atau “processing” adalah pekerjaan yang diawali sejak
koleksi diterima di perpustakaan sampai dengan penempatan di rak atau di
tempat tertentu yang telah disediakan. Selanjutnya, koleksi tersebut siap
digunakan oleh pemakai.2 Adapun kegiatan dalam pengolahan bahan pustaka
dapat meliputi kegiatan-kegiatan berikut:
1. Inventarisasi

2
M. T. Sumantri, Panduan Penyelenggaraan Perpustakaan Sekolah, (Bandung: Remaja
Rosdakarya, 2008), hlm. 33
6

Kegiatan inventarisasi bahan pustaka merupakan tahap awal dari


pengolahan koleksi. Kegiatan ini adalah pencatatan identitas bahan
pustaka pada buku induk, kartu inventarisai, atau kartu indeks dan
sejenisnya atau secara elektronik yaitu memasukkan data ke pangkalan
data registrasi.3 Data pustaka yang didaftarkan pada buku induk meliputi:
1) Nama pengarang
2) Judul buku
3) Tanggal diterima di perpustakaan
4) Tahun terbit
5) Edisi keberapa
6) Nama penerbit
7) Tempat dan tahun terbit
8) Sumber (membeli, sumbangan atau lainnya)
9) Keterangan lain yang dianggap perlu, seperti harga, jumlah eksemplar,
dan seri.4
2. Klasifikasi
Klasifikasi adalah pengelompokan yang sistematis dari pada
sejumlah objek, gagasan, buku atau benda-benda lain ke dalam kelas atau
golongan tertentu berdasarkan ciri-ciri yang sama. Dalam klasifikasi suatu
koleksi dipergunakan penggolongan berdasarkan ciri tertentu (fisik, bentuk
dan jenis koleksi).5
Umumnya jenis klasifikasi yang sering dipakai adalah klasifikasi
fundamental yang dalam hal ini menggunakan klasifikasi DDC (Dewey
Decimal Classification). DDC merupakan klasifikasi berdasarkan disiplin,
bukan hanya pengelompokan bahan pustaka berdasarkan subjek belaka.
Pembagian kelas utama dan subkelas berdasarkan disiplin akademis atau
bidang kajian, bukan berdasarkan subjek. Hasilnya ialah subjek yang sama

3
Opong Sumiati, Pengelolaan Perpustakaan Sekolah, (Tangerang Selatan: Universitas
Terbuka, 2013), hlm. 5-1
4
Sutarno NS, Manajemen Perpustakaan: Suatu Pendekatan Praktik, (Jakarta: Sagung
Seto, 2006), hlm. 179-180
5
F. Rahayuningsih, Pengelolaan Perpustakaan, (Yogyakarta: Graha Ilmu, 2007), hlm.
47-48.
7

mungkin memperoleh tempat kelas lebih dari satu. Sebagai contoh untuk
subjek keluarga, bisa digolongkan dalam kelas etika, agama, sosiologi,
adat istiadat, keluarga berencana, rumah tangga, atau pada subjek lainnya.6
3. Katalogisasi
Katalogisasi merupakan proses pembuatan daftar keterangan
lengkap suatu koleksi yang disusun berdasarkan aturan tertentu. Hasil
pekerjaan katalogisasi adalah katalog yang berisi keterangan-keterangan
yang lengkap tentang keadaan fisik suatu koleksi. Sebagai kegiatan teknis,
pengkatalogan dimaksudkan untuk mengelompokkan koleksi perpustakaan
berdasarkan ciri tertentu.
Pengelompokkan ini dimaksudkan untuk memudahkan
pengorganisasian bahan pustaka sehingga mudah untuk ditemukan
kembali jika sewaktu-waktu diperlukan. Terdapat beberapa bentuk katalog
yaitu dalam bentuk kartu, buku maupun yang terbacakan mesin yang
dikenal dengan OPAC (Online Public Access Catalogue). Dewasa ini
banyak perpustakaan yang sudah menyediakan OPAC, sehingga katalog
berbentuk kartu sudah jarang digunakan.7
4. Pembuatan kelengkapan pustaka
Pembuatan kelengkapan pustaka adalah kegiatan menyiapkan dan
membuat kelengkapan pustaka agar pustaka itu siap dipakai, mudah
dipergunakan, dan untuk memelihara agar koleksi tetap dalam keadaan
baik.8 Kegiatan itu antara lain:
1) Label nomor penempatan atau call number
Merupakan lembaran kertas persegi kecil dengan ukuran
tertentu untuk keperluan mencantumkan nomor panggil yang akan
ditempelkan dipunggung buku.
2) Blangko kartu buku

6
Ibrahim Bafadal, Pengelolaan Perpustakaan Sekolah, (Jakarta: Bumi Aksara, 2014),
hlm. 3
7
Deni Darmawan, Sistem Informasi Manajemen, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2013),
hlm. 73
8
Sugijanto, Cara Praktis Mengelola Perpustakaan, (Solo: Era AdicitraIntermedia, 2009),
hlm. 30-31
8

Adalah blangko kartu dengan ukuran tertentu yang berisi isian


ataupun kolom. Kegunaan kartu ini sebagai arsip apabila buku tersebut
sedang dipinjam.
3) Kantong kartu buku
Kantong kartu buku ini ditempatkan di sampul belakang bagian
dalam dari buku yang bersangkutan.
4) Blangko tanggal pengembalian
Adalah blangko yang berisi kolom-kolom untuk isian
keterangan tanggal kembali buku yang sedang dipinjam.
5) Sampul
Setiap bahan pustaka yang telah diproses harus disampul dengan
plastik bening agar koleksi terjaga kebersihannya dan tidak mudah
rusak.
5. Penyusunan kartu katalog
Setelah kartu dibuat, tahap berikutnya adalah penyusunan kartu-
kartu katalog di rak atau lemari katalog. Penyusunan kartu katalog
disesuaikan dengan jenis kartu katalog. Menurut jenisnya, katalog dapat
dibedakan menjadi:
1) Katalog pengarang di susun secara alfabetis menurut nama pengarang.
2) Katalog judul di susun secara alfabetis menurut judul buku.
3) Katalog subyek adalah katalog yang berkaitan dengan pokok
masalah/isi buku.
4) Katalog check-list Merupakan kartu pengarang tapi khusus dibuat
untuk disimpan di rak katalog di ruangan teknis sebagai kartu kontrol,
jika perpustakaan akan mengadakan buku baru.
6. Penyusunan koleksi di rak
Setelah pengolahan fisik buku selesai, maka buku siap untuk
ditempatkan di rak. Istilah yang digunakan untuk penyimpanan buku di
rak adalah penggerakan (shelving). Penggerakan adalah penyusunan
buku di rak yang disusun berdasarkan nomor panggil yang tercantum
dalam punggung buku.
9

Susunan pertama berdasarkan nomor klasifikasi, selanjutnya


berdasarkan abjad nomor buku yang diawali dengan abjad tiga huruf
pertama nama pengarang, abjad huruf pertama judul, dan unsur pembeda
lainnya. Penggerakan yang baik akan memudahkan pengguna untuk
menemukan apa yang dibutuhkan.
Dengan demikian dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa ruang
lingkup manajemen perpustakaan meliputi pengolahan koleksi dengan
mempersiapkan bahan pustaka kedalam suatu sistem atau penyusunan
didalam rak sehingga mudah ditemukan apabila diperlukan. Adapun aspek
dalam ruang lingkup manajemen perpustakaan meliputi inventarisasi,
klasifikasi, Katalogisasi, pembuatan kelengkapan pustaka, penyusunan kartu
katalog, serta penyusunan koleksi di rak.
C. Komponen Manajemen Perpustakaan
Komponen dalam manajemen perpustakaan, yang dalam hal ini
komponen manajemen perpustakaan otomasi antara lain mencakup:
1. Sumber daya manusia (brainware)
Sumber daya manusia dalam sistem otomasi merupakan petugas
perpustakaan yang mengoperasikan sistem komputer dan petugas
perpustakaan yang bertaggung jawab atas pemilihan dan pemeliharaan
sistem komputer, serta pemeriksaan aplikasi apakah sudah sesuai dengan
kebutuhan dan komputer yang digunakan. SDM sistem otomasi di
perpustakaan dapat terdiri dari petugas perpustakaan sebagai operator
sistem, manajer sistem, dan pengguna sistem. Semua komponen SDM ini
perlu pula dikaji secara ringkas untuk mengetahui peranan dan fungsi serta
pembagian dan cara kerjanya masing-masing dalam mendukung sistem
otomasi perpustakaan secara keseluruhan.9
2. Perangkat keras (hardware
Perangkat keras yaitu perlengkapan fisik sebuah komputer yang
terdiri atas peralatan sebagai berikut:

9
Darmono, Perpustakaan Sekolah: Pendekatan Aspek Manajemen dan Tata Kerja,
(Jakarta: Grasindo, 2007), hlm. 3
10

1) Unit masukan (input)


Unit ini berfungsi sebagai media untuk memasukkan data dari
luar ke dalam suatu memori dan prosesor untuk diolah guna
menghasilkan informasi yang diperlukan. Perangkat masukan umumnya
terdiri dari keyboard dan mouse,selain itu terdapat scanner, barcode
scanner, touch panel dan microphone.
2) Unit keluaran (output)
Unit keluaran adalah alat untuk menampilkan hasil pengolahan
yang dilakukan oleh sistem komputer. Perangkat keluaran terdiri atas
monitor, printer, dan speaker.
3) Unit penyimpanan (storage)
Yaitu perangkat keras yang berfungsi sebgai media untuk
menyimpan data dan program secara permanen. Unit penyimpanan ada
dua jenis, yaitu perangkat penyimpanan eksternal dan internal.
Perangkat penyimpanan eksternal terdiri dari harddisk, floppy disk,
CD-R, magnetic tape, dan lain-lain. Sedangkan perangkat penyimpanan
internal terdiri dari RAM dan ROM.
4) Unit tambahan (peripheral)
Yaitu perangkat keras yang digunakan untuk berhubungan
dengan komputer lain, misalnya modem, LAN, wavelan. Pada dasarnya
segala barang atau material yang ada dalam perpustakaan merupakan
perangkat keras, tidak hanya perangkat komputer namun semua perabot
atau sarana prasarana yang menunjang kegiatan di perpustakaan.
3. Perangkat lunak (software)
Software adalah kumpulan dari program yang digunakan untuk
menjalankan aplikasi tertentu pada komputer. Sedangkan program
merupakan kumpulan perintah komputer yang tersusun secara sistematis.
Pada perpustakaan, perangkat lunak digunakan untuk melaksanakan
berbagai proses pekerjaan di perpustakaan yang meliputi pengembangan,
pengolahan, penelusuran, sirkulasi, statistik dan sebagainya. Perangkat
lunak aplikasi perpustakaan misalnya CDS/ISIS, WINISIS, SIPISIS, NCI
11

BOOKMAN, ALICE, DYNIC, VTLS, dan lain-lain. Pemilihan program


didasarkan pada berbagai faktor pertimbangan, antara lain kemudahan,
kecepatan, efisiensi waktu, keakuratan, dan penampilan data. Selain itu
harus didukung oleh perencanaan yang matang, dana yang mencukupi,
profesionalisme sumber daya manusia, serta kelengkapan sarana prasarana.
4. Data
Data adalah fakta atau apapun yang dapat digunakan sebagai input
dalam menghasilkan informasi. Data bisa berupa bahan untuk diskusi,
pengambilan keputusan, perhitungan atau pengukuran. Database untuk
sistem otomasi perpustakaan adalah database katalog koleksi perpustakaan,
database anggota perpustakaan, database pegawai perpustakaan dan
sebagainya. Database merupakan komponen yang sangat penting dalam
sistem otomasi. Tanpa adanya database yang baik dan benar akan membuat
tujuan dari sistem otomasi perpustakaan tidak akan tercapai.10
Dengan demikian berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa
komponen manajemen perpustakaan tentang komponen-komponen utama
dalam manajemen perpustakaan, termasuk pengelolaan koleksi, pelayanan
kepada pengguna, pengembangan sumber daya manusia, dan penerapan
teknologi informasi sehingga bisa tercapai efektivitas dan keberhasilan dalam
operasi perpustakaan.

10
Deni Darmawan, Sistem Informasi Manajemen, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2013),
hlm. 73-74
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Ruang lingkup manajemen perpustakaan terdiri dari kegiatan-kegiatan yang
dilakukan untuk mengolah koleksi perpustakaan. Pengolahan koleksi
merupakan suatu kegiatan dalam rangka mempersiapkan bahan pustaka
dengan suatu sistem, agar mudah dan cepat dalam mencari bahan pustaka
yang diperlukan. Pengolahan atau “processing” adalah pekerjaan yang
diawali sejak koleksi diterima di perpustakaan sampai dengan penempatan
di rak atau di tempat tertentu yang telah disediakan. Selanjutnya, koleksi
tersebut siap digunakan oleh pemakai.
2. Manajemen perpustakaan melibatkan berbagai aspek yang penting untuk
efektivitas dan keberlanjutan perpustakaan. Ini mencakup pengelolaan
koleksi, pelayanan kepada pengguna, pengembangan sumber daya manusia,
dan teknologi informasi.
3. Dengan memahami dan mengelola dengan baik semua komponen ini
perpustakaan dapat menjadi pusat pengetahuan yang kuat, memberikan
manfaat yang signifikan bagi masyarakat, dan tetap relavan di era digital
saat ini.

B. Saran
Dalam penulisan makalah ini, penulis menyadari bahwa penyusunan
makalah ini tidak luput dari kesalahan dan kekurangan. Oleh karena itu, kritik
dan saran yang konstruktif akan senantiasa penyusun nanti dalam upaya
evaluasi diri. Akhirnya penulis hanya bisa berharap, bahwa dibalik
ketidaksempurnaan penulisan dan penyusunan makalah ini adalah ditemukan
sesuatu yang dapat memberikan manfaat atau bahkan hikmah bagi penulis,
pembaca.

12
13

DAFTAR PUSTAKA

Basuki. Sulistiyo. 1993. Pengantar Ilmu Perpustakaan. Jakarta: Gramedia


Pustaka Utama
Bafadal. Ibrahim. 2014. Pengelolaan Perpustakaan Sekolah. Jakarta: Bumi
Aksara
Darmono. 2007. Perpustakaan Sekolah: Pendekatan Aspek Manajemen dan Tata
Kerja. Jakarta: Grasindo
Darmawan. Deni. 2013. Sistem Informasi Manajemen. Bandung: Remaja
Rosdakarya
NS. Sutarno. 2006. Manajemen Perpustakaan: Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta:
Sagung Seto
Rahayuningsih. F. 2007. Pengelolaan Perpustakaan. Yogyakarta: Graha Ilmu
Sumantri. M.T. 2008. Panduan Penyelenggaraan Perpustakaan Sekolah.
Bandung: Remaja Rosdakarya
Sumiati. Opong. 2013. Pengelolaan Perpustakaan Sekolah. Tangerang Selatan:
Universitas Terbuka
Sugijato. 2009. Cara Praktis Mengelola Perpustakaan. Solo: Era
AdicitraIntermedia

Anda mungkin juga menyukai