Anda di halaman 1dari 16

LAPORAN PELAKSANAAN OBSERVASI

MANAJEMEN PERPUSTAKAAN DI KAMPUS 04 UNIVERSITAS NEGERI


GORONTALO

Makalah Ini Diajukan Untuk Memenuhi Mata Kuliah Manajemen Perpustakaan

Dosen Pengampu :Ibu Lia Nurhayati, M.Pd.i

Disusun Oleh :

KELOMPOK 2

1. Putri Ekawati Mokodompi


2. Winanda Paputungan
3. Nur’ain Thalib
4. Erik Abdullah

JURUSAN MANAJEMEN PENDIDIKAN

FAKULTAS ILMU TARBIAH DAN KEGURUAN

IAIN SULTAN AMAI GORONTALO


KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat
rahmat dan karunia-Nya, penyusunan makalah Teks Laporan Observasi ini dapat terselesaikan
dengan cukup baik.

Dalam penyelesaian makalah Teks Laporan Observasi ini, penulis banyak mengalami
kesulitan, terutama disebabkan oleh kurangnya ilmu pengetahuan yang menunjang. Namun,
berkat bimbingan dan bantuan dari pihak lain, akhirnya makalah ini dapat terselesaikan. Karena
itu, sudah sepantasnya penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
memberikan arahan dan bimbingan kepada penulis setiap saat.

Penulis sadar, sebagai seorang pelajar yang masih dalam proses pembelajaran, penulisan
makalah ini masih banyak kekurangannya. Oleh karena itu, penulis sangat mengharapkan adanya
kritik dan saran yang bersifat positif, guna penulisan makalah yang lebih baik lagi. Harapan
penulis, semoga makalah Teks Laporan Observasi yang sederhana ini dapat berguna bagi kita
semua.
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR......................................................................................................i

DAFTAR ISI...................................................................................................................ii

BAB 1 PENDAHULUAN..................................................................................................1

A. LATAR BELAKANG.............................................................................................1
B. RUMUSAN MASALAH.........................................................................................2
C. MANFAAT OBSERVASI.......................................................................................3
D. SASARAN OBSERVASI........................................................................................4
E. LOKASI OBSERVASI...........................................................................................5
F. WAKTU PELAKSANAAN....................................................................................6

BAB II PEMBAHASAN.....................................................................................................7

A. KAJIAN TEORI.....................................................................................................7
B. HASIL OBSERVASI PERPUSTAKAAN DI KAMPUS 04 UNIVERSITAS
NEGERI
GORONTALO.......................................................................................................8
C. KEUNGULAN DAN KEKURANGAN PERPUSTAKAAN.....................................8

BAB III PENUTUPAN.......................................................................................................9

A. KESIMPULAN.......................................................................................................9
B. SARAN..................................................................................................................10
C. DOKUMENTASI....................................................................................................11

DAFTAR PUSTAKA.........................................................................................................12
BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Suatu organisasi baik yang bersifat resmi maupun tidak resmi, pasti memiliki visi dan
misi yang sama yaitu ingin memajukan dan mengembangkan menjadi lebih baik dari
sebelumnya. Maka perlu adanya manajamen dalam suatu organisasi tersebut. Manajmen
merupakan salah satu aspek dalam suatu pekerjaan. Apabila suatu organisasi atau lembaga
tidak memiliki manajmen maka bisa dipastikan akanterbengkalai dan tidak sesuai dengan
apayang diharapkannya. Karena tidak adanya rencana atau rancangan-rancangan kegiatan
yang akan dilakukan kedepannya, dan tujuannya juga tidak jelas.

Contohnya yaitu perpustakaan. Perpustakaan baik yang dimiliki oleh sekolah, kampus
atau daerah tertentu, pastinya memiliki manajmen. Fungsi dari manajmen tersebut yaitu
untuk merencanakan, mengorganisasi, memimpin dan mengendalikan sega aspeknya agar
tujuan dari perpustakaan tersebut bisa efektif dan efisien bagi pengunjungnya.

B. Rumusan Masalah
1. Kajian teori manajemen perpustakaan
2. Hasil observasi perpustakaan Universitas Negeri Gorontalo

C. Manfaat Observasi

Menambah Wawasan dan Pengetahuan dari yang belum tahu menjadi tahu

D. Sasaran Observasi

1. Koleksi Perpustakaan

2. Sarana dan prasarana perpustakaan

3. Pelayanan perpustakaan

4. Tenaga perpustakaan

5. Penyelenggaraan dan pengelolaan perpustakaan

6. Komponen penguat perpustakaan

E. Lokasi Observasi
Perpustakaan Kampus 4 Universitas Gorontalo

F. Waktu Pelaksanaan Observasi

Hari Senin-12-04-2021, jam 13.00 sd


BAB II

PEMBAHASAN

A. Kajian teori
1. Pengertian Manajemen Perpustakaan
Manajemen perpustakaan merupakan upaya pencapaian tujuan dengan
pemanfaatan sumber daya manusia, informasi, sistem dan sumber dana dengan tetap
memperhatikan fungsi manajeman, peran dan keahlian. Untuk dapat mencapai tujuan
perlu sumber daya manusia dan non manusia berupa sumber dana, teknik, fisik,
perlengkapan, alam, informasi, ide, peraturan-peraturan dan teknologi. Sumber daya
tersebut dikelola melalui proses manajemen yang meliputi perencanaan,
pengorganisasian, kepemimpinan dan pengawasan yang diharapkan mampu
mengeluarkan produk berupa barang atau jasa.
Manajemen perpustakaan pada dasarnya adalah proses mengoptimalkan
kontribusi manusia, material, anggaran untuk mencapai tujuan perpustakaan. Kemudian
dalam pengeratian lain disebutkan bahwa manajemen perpustakaan adalah proses
pengelolaan perpustakaan dengan didasarkan pada prinsip prinsip dan teori-teori
manajemen.
Untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan, maka kegiatan manajemen
perpustakaan dapat dilaksanakan atau direalisasikan. Dari pengertian diatas jelaslah
bahwa manajemen perpustakaan merupakan suatu proses pengelolaan dan pengoptimalan
sumberdaya manusia(pustakawan) dalam rangka mencapai tujuan perpustakaan yang
didasarkan pada prinsip-prinsip organisasi perpustakaan dan teori-teori yang ada dalam
perpustakaan.

2. Konsep Dasar Manajemen Perpustakaan


Manajemen dalam perpustakaan sekolah bukan sekedar kegiatan menempatkan buku-
buku di rak, akan tetapi lebih dari itu sangat kompleks, berkelanjutan, dan selalu berubah.
Jadi manajemen merupakan sebuah proses yang memfokuskan pada memperhatikan
kegiatan dari hari ke hari, menghadapi permasalahan isi dan integrasi dengan tujuan-
tujuan sekolah. Kegiatan manajemen adalah kegiatan yang mencerminkan adanya sebuah
sistem, terkait dan terdiri dari beberapa aspek atau faktor untuk mendukungnya. Beberapa
faktor yang dapat ditemui dalam sebuah proses manajemen perpustakaan diantaranya
adalah:
1. Kebijakan dan prosedur
2. Manajemen Koleksi
3. Pendanaan dan Pengadaan
4. Manajemen Fasilitas
5. Sumber Daya Manusia
6. Perencanaan
Bagi pengelola perpustakaan (guru-pustakawan). kegiatan manajemen merupakan
bagian atau peran serta dalam pendidikan di sekolah Secara efektif perpustakaan harus
mampu mendukung kurikulum dan program-program sekolah. Untuk mewujudkan
manajemen perpustakaan yang baik, maka pengelola perpustakaan perlu:
1. Mengembangkan kemampuan professional sebagal guru-pustakawan.
2. Memperhatikan kemampuan yang diperlukan dan prosedur yang dibutuhkan untuk
dapat mengelola perpustakaan secara efektif dari perpustakaan yang sekedar bertahan
hidup menjadi perpustakaan yang benar-benar berjalan secara baik.
3. Mengembangkan kebijakan dan prosedur dengan prinsip-prinsip yang
mengaktualisasikan visi dari perpustakaan sekolah.
4. Memperlihatkan keterkaitan antara sumber-sumber informasi dan tujuan dan prioritas
sekolah, serta program perpustakaan.
5. Menunjukkan peran guru-pustakawan melalui rencana manajemen.

3. Faktor-faktor Manajemen Perpustakaan


a. Prosedur dan Kebijakan
Prosedur merupakan ‘cara’ atau ‘bagaimana’ kegiatan dan aksi-aksi akan dapat
mengimplementasikan sebuah rencana spesifik atau menjalankan sebuah kebijakan.
kebijakan sendiri mengarah pada ‘mengapa’ atau ‘apa’ prinsip-prinsip dari organisasi
(sekolah/perpustakaan). Kadang kala sebuah kebijakan terhadap perpustakaan sekolah
sangat dipengaruhi oleh kondisi kebijakan di lingkungannya, baik dari sekolah atau
pemilik sekolah, dinas pendidikan, pemerintah atau mungkin departemen pendidikan.
Sebagai pengelola perpustakaan (guru-pustakawan), maka kita perlu secara jelas
memahami bagaimana mengelola perpustakaan secara efektif, dimana kebijakan sekolah,
yayasan, pemerintah dan kebijakan lainnya harus dijalankan, dan prosedur harus dapat
merefleksikan kebutuhan-kebutuhan sekolah itu sendiri. Kebijakan disini termasuk
didalamnya pendanaan, pengelola, dukungan untuk guru-pustakawan dan faktor-faktor
lain yang berhubungan. Hal-hal yang perlu dilakukan Guru-pustakawan atau pengelola
kaitannya dengan prosedur dan kebijakan adalah:
a. Melihat kembali sumber-sumber yang dimiliki dan mendefinisikannya sesuai
kebutuhan dan perkembangan kebijakan sekolah
b. Melihat, memperhatikan dan memperbaharui prosedur-prosedur lokal-Sirkulasi,
Pemesanan pustaka, dll
c. Membuat sebuah pernyataan visi dari perpustakaan sekolah yang sesuai dengan
kebijakan yang ada.
d. Memperhatikan kebijakan-kebijakan baru dari sekolah mengenai perpustakaan
sekolah.
e. Perpustaakaan juga perlu melakukan perencanaan strategis dalam menentukan
prosedur dan kebijakan dari perpustakaan itu sendiri, caranya:
1. Mulailah dari sebuah visi.
2. Kemudian lakukan 'assessment’ kebutuhan-kebutuhan yang harus dipenuhi
3. Membuat sebuah kebijakan dan prosedur untuk berbagai macam wilayah
manajemen dimana anda bertanggungjawab di dalamnya.
Yakinkan dalam proses ini memperhatikan prinsip prinsip dalam kelompok yang
mempunyai minat berbeda di sekolah Selalu lakukan cek pada kebijakan yang telah
kita buat, apakah ada permasalahan atau complain? Yang terpenting bahwa setiap
membuat sebuah kebijakan atau prosedur harus selalu mempertimbangkan visi,
kebutuhan, dan keadaan dari sekolah atau lembaga induknya. Karena pada prinsipnya
perpustakaan sekolah harus dapat mencerminkan visi dan misi sebuah lembaga
pendidikan sekolah.
b. Manajemen Koleksi
Manajemen koleksi merupakan area kunci dari tangungjawab seorang guru
pustakawan. Koleksi sendiri dapul didefiniskan sebagai sebuah bahan pustaka atau
sejenisnya yang dikumpulkan, dikelola, dan diolah dengan kriteria tertentu. Pengelolaan
koleksi yang baik akan menentukan sukses tidaknya sebuah program perpustakaan
sekolah. Karena tanpa dikelola dengan baik, maka koleksi akan tetap menjadi kumpulan
atau tumpukan buku yang tidak bermakna. Salah satu karakteristik dari sebuah koleksi
perpustakaan sekolah adalah beragamnya jenis sumber atau bahan pustaka tergantung
pada kebutuhan pengajar, ukuran atau jumlah koleksi. bagaimana cara mengaksesnya dan
keterbaruan. Banyak hal sebetulnya yang dapat dilakukan untuk mengelola koleksi, mulai
dari pengadaan, pengolahan teknis (seperti inventarisasi, klasifikasi, pelabelan,
penempatan, pemilihan), dan memang tentunya itu membutuhkan perhatian yang serius
dari guru-pustakawan. Dalam manajemen koleksi sebetulnya jumlah bukan suatu hal
yang menjadi sangat prinsip, akan tetapi lebih penting bagaimana koleksi itu dapat
dimanfaatkan dengan baik atau tidak.
"It does not matter how many books you may have, but whether they are good or
not” - Lucius Annaeus Seneca (3 B.C. 65 A.D), Epistolae Morale
Beberapa hal yang masuk dalam manajemen koleksi diantaranya adalah:
1) Pemetaan koleksi dan kurikulum
2) Seleksi: Kebijakan dan Prosedur
3) Kegiatan Katalogisasi
4) Pemilahan/Weeding
5) Rencana Pengembangan Koleksi
c. Pendanaan dan Pengadaan
Pendanaan adalah masalah yang sering menjadi ‘momok’ bagi sebagian pengelola
perpustakaan dalam mengembangkan perpustakaannya. Untuk itu masalah pendanaan ini
harus direncanakan sedini mungkin. Melalui sebuah 'assesment' terhadap koleksi dan
tujuan pengembangan program-program. sebuah rencana pendanaan dapat dilakukan dan
dikeluarkan dalam sebuah dokumen perencanaan bagi perpustakaan sekolah. Sebuah
rencana pendanaan akan membantu kita dalam meyakinkan dewan sekolah atau pemilik
sekolah untuk menyetujui dan juga sebagai bukti akuntabilitas dari program program
perpustakaan. Rencana pendanaan harus menjadi bagian integral dari pendanaan rutin
sekolah. Langkah selanjutnya apabila sudah disetujui, maka tugas dari pengelola
perpustakaan untuk merancang dan mengawal penggunaan dana yang sudah diajukan.
Hal ini harus dilakukan secara sistematis dan sesuai dengan prosedur yang sudah
dirancang sebelumnya. Kegiatan pendanaan ini sangat erat hubungannya dengan sebuah
kegiatan pengadaan. Pengadaan di perpustakaan dapat meliputi pengadaan koleksi,
fasilitas, ruang, alat maupun lainnya.
Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam rencana pendanaan:
1) Pertimbangkan biaya untuk pengiriman, biaya repackaging, biaya untuk pajak,
dan sebagainya.
2) Usahakan agar pengadaan bahan pustaka 30% fiksi dan 70% non-fiksi namun
perlu juga dipikirkan atau disesuaikan dengan kebutuhan anak-anak. Misal untuk
anak-anak SD mungkin juga proporsi tersebut akan berbeda dengan anak-anak
SMP, karena biasanya untuk anak-anak SD seringkali membutuhkan buku-buku
yang mudah untuk dipahami.
3) Rencana pendanaan harus berkesinambungan dari tahun ke tahun.
Tiap sekolah atau institusi mungkin mempunyai formal perbedaan dalam hal
pendanaan, yakinkan bahwa hal ini sesuai dengan kebijakan yang ada.
1) Masukan pendanaan untuk buku atau koleksi yang rusak atau hilang
2) Yakinkan bahwa setiap pengeluaran dana tercatat dengan baik untuk keperluan
akuntabilitas.
3) Dokumen pendanaan akan sangat membantu kita dalam merancang pengeluaran
operasional perpustakaan.
4) Yakinkan bahwa proses seleksi bahan pustaka memperhatikan rencana pendanaan
yang ada.
5) Buatlah Diagram Alur Pendanaan yang menggambarkan semua proses selama 1
tahun misalnya.
6) Buatlah sebuah keterangan yang menunjukkan implikasi rencana pendanaan
dengan tujuan kurikulum dan program sekolah.
d. Fasilitas
Fasilitas perpustakaan menjadi sisi lain yang perlu diperhatikan dalam pengelolaan
perpustakaan. Seringkali yang terjadi masalah perpustakaan adalah masalah ketiadaan
atau ‘ketidakberdayaan' fasilitas. Mulai dari ketiadaan tempat, ketiadaan koleksi,
ketiadaan sarana pendukung, dan sarana prasarana lainnya. Biasanya tiap level sekolah
mempunyai karakteristik masing-masing dalam perencanan fasilitas. Namun yang
penting dalam pengelolaan fasilitas harus diperhatikan 3 hal yakni:
a. Nyaman (Comfort)
b. Terbuka (Welcome)
c. Kemudahan bagi penggana (User-friendly)
Ketika kita merancang sebuah fasilitas untuk perpustakaan sekolah, setidaknya
ada beberapa prinsip yang harus dipenuhi:
Tata letak harus dapat menunjukkan bahwa perpustakaan dapat difungsikan
dengan baik.
a. Desain harus memperhatikan aspek estetika dan ergonomis.
b. Akses ke bahan pustaka ruang dan informasi harus mudah bagi semua pengguna.
c. Harus diperhatikan masalah arus lalu-lintus pengguna, keselamatan dan
keamanan.
d. Ruangan sedapat mungkin mengakomodir kebutuhan pengguna, juga tentunya
untuk keperluan penyimpanan dan pengolahan.
Namun demikian guru-pustakawan dapat mengeksplorasi sendiri kebutuhan dan
juga hal-hal lain menyangkut fasilitas ini. Ya mungkin dengan terlebih dahulu melihat
kemampuan dan kemauan sekolah dalam pengembangan perpustakaan sekolahnya.
e. Manajemen SDM
Faktor lain yang penting dalam pengelolaan perpustakaan sekolah adalah masalah
sumber daya manusia (SDM) yang mengelolanya. Kita sering menemui bahwa pekerjaan
yang berhubungan dengan perpustakaan hanya menjadi kerjaan ‘sampingan' sehingga
tidak dikelola secara baik. Bahkan dalam beberapa kasus ketiadaan SDM ini membuat
sekolah sama sekali tidak memperdulikan adanya perpustakaan sebagai bagian integral
dari sistem pendidikannya. SDM atau staf pengelola perpustakaan merupakan kunci
utama dalam kesuksesan sebuah perpustakaan. Inovasi dan ide-ide kreatifnya akan
membawa perpustakaan menjadi perpustakaan yang berdayaguna dan juga nyaman
digunakan oleh murid maupun guru. Untuk itu, pengelolaan perpustakaan memang
membutuhkan guru atau pengelola yang cukup tahu masalah manajemen, mempunyai
ide-ide segar dan bekerja secara professional di perpustakaan. Setidaknya ada beberapa
SDM dalam perpustakaan sekolah:
a. Guru Pustakawan: Guru pustakawan merupakan orang yang bertanggungjawab
secara penuh terhadap perpustakaan. Guru pustakawan harus mempunyai
kemampuan untuk mengelola perpustakaan, memahami visi dan misi sekolah, dan
juga memahami kurikulum yang diterapkan di perpustakaan.
b. Staf Pendukung: Biasanya diambilkan dari staf yang mempunyai kemampuan
teknis dalam bidang perpustakaan, yang akan membantu guru-pustakawan dalam
mengelola perpustakaan dalam keseharian.
c. Staf Divisi: Biasanya seorang staf yang mempunyai kemampuan khusus dalam
pengelolaan perpustakaan, seperti dalam pembuatan OPAC, Katalogisasi,
Pengelolaan koleksi referensi, Pengelolaan Koleksi Multimedia, Rancangan
Program Khusus seperti “kemampuan membaca", dan sebagainya.
d. Murid Pustakawan: Murid atau siswa juga dapat dijadikan pengelola perpustakaan
terutama apabila adanya keterbatasan SDM di sekolah. Murid Pustakawan ini
dengan diberikan pelatihan singkat dapat membantu paling tidak pelayanan di
perpustakaan.
f. Perencanaan
Perencanaan merupakan hal yang sangat penting dalam sebuah manajemen
perpustakaan Untuk itu mulailah selalu dengan perencanaan dalam pengelolaan
perpustakaan sekolah. Perencanaan akan menentukan sejauh mana perpustakaan sekolah
dapat berjalan dengan baik dan mendukung proses pembelajaran yang inovatif di sekolah.
g. Implementasi Manajemen Perpustakaan
Terkait dengan permasalahan yang ada di perpustakaa, maka perpustakaan
kiranya harus melaksanakan manajemennya dengan baik yang mengacu pada fungsi
manajemen yang sebenarnya. Pada prinsipnya tugas seorang kepala perpustakaan sekolah
adalah sama dengan tugas seorang kepala perpustakaan lainnya, dimana tugas tersebut
dapat dibagi dalam beberapa fungsi yang disebut POSDCORB yaitu Akronim Dari
Planning. Organizing. Staffing. Directing, Coordinating Dan Budgeting.
1. Perencanaan Planning)
Penetapan tujuan, penentuan strategi, kebijaksanaan, prosedur dan dana yang
dibutuhkan untuk mencapai tujuan.
2. Pengorganisasian (Organizing)
Penentuan struktur formal dengan mengelompokkan aktifitas aktifitas kedalam
bagian-bagian, koordinasi dan pendelegasian wewenang kepada individu-individu
untuk melaksanakan tugasnya.
3. Penyusunan personalia (Staffing)
Penempatan staf pada berbagai posisi sesuai dengan kemampuannya.Fungsi ini
mencakup kegiatan penilaian karyawan untuk promosi, transfer atau bahkan demosi
dan pemecatan serta latihan dan pengembangan karyawan.
4. Pengarahan (Directing)
Sesudah rencana dibuat, organisasi dibentuk dan disusun personalianya, langkah
selanjutnya menugaskan staf untuk bergerak menuju tujuan yang telah ditentukan.
5. Koordinasi (Coordinating)
Pengkoordinasian berbagai kegiatan pada pekerjaan-pekerjaan.
6. Pelaporan (Reporting)
Pimpinan harus selalu mengetahui apa yang sedang dilakukan, karena itu laporan
diperlukan.
Penganggaran (Budgeting Pembiayaan dalam bentuk rencana anggaran dan
pengawasan anggaran. Meskipun demikian tidak mustahil bila perpustakaan sekolah
belum bisa melaksnakan peranannya sebagaimana mestinya.

B. Hasil Observasi Perpustakaan Di Kampus 04 Universitas Negeri Gorontalo


1. Koleksi perpustakaan Universitas Negeri Gorontalo
Jenis koleksi yang ada dalam suatu perpustakaan umumnya disesuiakan dengan
jenis perpustakaanya dan siapa penggunanya. Pengembangan koleksi juga disesuaikan
dengan tujuan atau visi suatu lembaga dimana perpustakaan itu bernaung.
Perpustakaan perguruan tinggi, sebagaimana halnya perpustakaan universitas
negeri gorontalo, perpustakaan Universitas Negeri Gorontalo memiliki koleksi yang
bermacam-macam. Berdasarkan formatnya terdiri dari :
 Buku
 Buku rujukan
 Koleksi karya ilmiah
 Tesis, skripsi dan disertasi
 Majalah
 Direktori
 Bibliografi
 autobiografi
 jurnal

2. Sarana dan Prasarana perpustakaan Universitas Negeri Gorontalo


salah satu perpustakaan provinsi gorontalo yang memilki lift, dan memiliki
scanrobot, Peminjaman mandiri, beberapa komputer, BI Corner, ruang diskusi, mushola,
aula, loker dan internet access

3. Pelayanan perpustakaan Universitas Negeri Gorontalo


Pelayanan perpustakaan Universitas Negeri Gorontalo Ada 2, ada pelayanan
perpustakaan bersifat langsung atau terbuka dan pelayaan perpustakaan tertutup. Untuk
pelayanan terbuka mahasiswa datang mencari buku yang diinginkan masuk dirak lalu
meminjam buku. Kalau pelayanan tertutup mahasiswa datang di bagian referensi
meminjam buku hanya pinjam ditempat tidak bisa diluar.
4. Tenaga perpustakaan Universitas Negeri Gorontalo
Pelayaan perpustakaan Universitas Negeri Gorontalo memiliki 10 orang
pustakawan kemudian 4 dosen dan 13 orang tenaga kontrak
5. Penyelengaraan dan pengelolaan perpustakaan Universitas Negeri Gorontalo
Penyelengaraan dan pengelolaan perpustakaan Universitas Negeri Gorontalo
mimiliki aplikasi SLIMS(Sline Library Management System) yang ada diperpustakaan
kampus 1 UNG di aplikasi ini mereka mengelola buku, mengsi barcode, cardnumber,
lambang atau tanda.
6. Prestasi Perpustakaan Universitas Negeri Gorontalo
Perpustakaan Universitas Negeri Gorontalo sudah terakreditas A, dan sudah
meraih juara 1 ditingkat provinsi dan bersaing di nasional, kemudian mereka pernah
mengikuti studibanding di amerika selama 1 bulan, jadi ada beberapa progam disana
yang mereka kelaborasikan dengan perpustakaan yang diikuti oleh kepala pustakawan
dan bidang IT untuk melihat cara penyelenggaraa dan penggeloaan perpustakaan di
amerika. Dan kemudianmelakukan MOU denganKabupaten/Kota Se-
ProvinsiGorontalo.

C. Keungulan dan kekurangan perpustakaan

BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan

Perpustakaan merupakan sebuah unit kerja yang didalamnya terdapat berbagai


aktivitas di dalamnya yang berkenan dengam hal-hal yang terkait dengan bidang
perpustakaan. maka dapat disimpulkan bahwa manajemen perpustakaan adalah upaya
yang dilakukan oleh pengelola perpustakaan untuk mencapai tujuan dengan
memanfaatkan sumber daya manusia, informasi, sistem dan sumber dana secara optimal
berdasarkan teori dan prinsip manajemen.

B. Saran

Untuk perpustakaan universitas negeri gorontalo sudah cukup baik dalam segala
hal karena mereka sudah menerapkan 6 komponen pengelolaan perpustakaan yang
menjadi persyaratan untuk mendapatkan predikat

C. Dokumentasi
DAFTAR PUSTAKA

sutarno NS, 2003, Perpustakaan dan masyarakat, Jakarta: yayasan obor Indonesia,
Larasati Milburga, et al, 1991, Membina Perpustakaan Sekolah, Yogyakarta: Kanisius,
Siahaan, Hotlan.2011. Manajemen dan Kebijakan di Perpustakaan Perguruan Tinggi diakses dari
http://repository.usu.ac.id/handle/123456789/29856 pada tanggal 14 Januari 2014 pukul 22:10 WIB
Sudirman Anwar, Said Maskur, Manajemen Perpustakaan (Riau: PT. Indragiri, 2019), hal. 11-26.
Bafadal, Ibrahim. 2001. Pengelolaan Perpustakaan Sekolah. Malang: Bumi Aksara

Anda mungkin juga menyukai