Anda di halaman 1dari 19

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Sebagamana amanat Undang-Undang Perpustakaan No. 43 tahun 2007
pasal 3 , menyebutkan bahwa perpustakaan berfungsi sebagai wahana pendidikan,
penelitian, informasi dan rekreasi untuk meningkatkan kecerdasan dan
keberdayaan bangsa. Di pasal 4 juga disebutkan bahwa perpustakaan bertujuan
memberikan layanan kepada pemustaka, meningkatkan kegemaran membaca serta
memperluas wawasan. Sedangkan Perpustakaan Sekolah/Madrasah adalah
perpustakaan yang merupakan bagian integral dari kegiatan pembelajaran dan
berfungsi sebagai pusat belajar untuk mendukung tercapainya tujuan pendidikan
yang berkedudukan di sekolah/madrasah.

Untuk mewujudkan perpustakaan agar menjadi salah satu tempat sumber


dan sarana sekolah yang baik, tentunya tidak terlepas dari rambu-rambu yang
telah ditetapkan secara Nasional. Berdasarkan standarnya bahwa secara umum
sebuah Perpustakaan harus memenuhi beberapa kriteria sebagaimana termaktub
di dalam Standar Nasional Perpustakaan bagian kesatu , pasal 9 point 3 antara
lain:

1. Standar koleksi perpustakaan;


2. Standar sarana dan prasarana;
3. Standar pelayanan perpustakaan;
4. Standar tenaga perpustakaan;
5. Standar penyelenggaraan dan
6. Standar Pengolahan.

Dari kelima standar yang ditelorkan Undang-Undang Perpustakaan


Nasional ternyata standar koleksi perpustakaan menduduki nomor teratas. Artinya
Jantung dari sebuah perpustakaan terletak pada koleksinya.

1
B. Tujuan Pengadaan Bahan Pustaka
Pengadaan bahan pustaka dimaksudkan agar koleksi perpustakaansesuai
dengan kebutuhan pengguna. Kesesuaian diharapkan dapat meningkatkan
pemanfaatan koleksi perpustakaan. Koleksi perpustakaan harus terbina dari suatu
koleksi yang sistematis dan terarah disesuaikan dengan tujuan, rencana, anggaran,
yang tersedia. Dengan adanya pengadaan bahan pustaka maka koleksi
perpustakaan dapat dibina sebaik mungkin sehingga tujuan perpustakaan dapat
tercapai.
Perpustakaan Nasinal RI (2002:6) menyatakan bahwa program
pengembangan koleksi bertujuan untuk :
1. Menetapkan kebijakan pada rencana pengadaan bahan pustaka.
2. Menetapkan metode yang sesuai dan terbaik untuk pengadaan.
3. Mengadakan pemeriksaan langsung pada bahan pustaka yang
dikembangkan. Menetapkan skala prioritas pada bahan pustaka yang
dikembangkan.
4. Mengadakan kerja sama antara perpustkaan pada pengadaan bahan
pustaka dan pelayanan setiap unit perpustakaan
5. Melakukan evaluasi pada koleksi yang dimiliki perpustakaan.

C. Permasalahan

Bagaimanakah caranya agar koleksi perpustakaan kita sesuai dengan


Standar Perpustakaan Sekolah secara Nasional ?
Berdasarkan amanat undang-undang, seyogjanya Perpustakaan Sekolah
harus memiliki :
1. Buku tks 1 eksemplar per mata pelajaran per peserta didik
2. Buku panduan pendidik 1 eksemplar per mata pelajaran per guru
bidang studi
3. Buku pengayaan dengan perbandingan 70 % non fiksi dan 30% fiksi,
dengan ketentuan bila 3 sampai 6 rombongan belajar jumlah buku

2
sebanyak 1000 judul, 7 sampai 12 rombongan belajar jumlah buku
sebanyak 1500 judul, 13 sampai 18 rombongan belajar jumlah buku
sebanyak 2000 judul, 19 sampai 27 rombongan belajar jumlah buku
sebanyak 2500 judul.

Untuk mewujudkan kondisi tersebut, bukanlah hal mudah mengingat


keterbatasan dana yang di alokasikan untuk itu. Sebagaimana juknis di dalam
penggunaan Dana Operasional Sekolah, bahwa alokasi dana untuk pengembangan
perpustakaan hanya sebesar 5 %.

Ini adalah tantangan kita sebagai petugas perpustakaan sekolah. Apakah


kita akan diam menunggu atau melakukan sesuatu demi terwujudnya
perpustakaan sekolah yang mumpuni dan madani, sehingga sebagai salah satu
sarana dan sumber belajar di sekolah akan terwujud. In shaa Allah. Penulis
teringat dengan istilah yang sering digunakan Bunda Yuniar, Pengawas Sekolah
Kami “Jika hendak seribu daya, jika tak hendak seribu dalih”.

D. Manfaat
Melalui karya tulis Best Practice dengan judul PENINGKATAN
PENGADAAN BUKU PUSTAKA PADA SMA N 1 RANTO PEUREULAK
ini, kiranya mampu memberikan salah satu solusi bagi para pembaca semua
bahwa tidak ada yang tidak mungkin jika kita mau melakukannya. Bertambah
koleksi tidak harus membeli dan meminta bukan berarti lemah diri. Ini adalah
sebuah pencapaian yang mudah dan menyenangkan jika kita mau mencobanya.
In shaa Allah.

3
BAB II
KAJIAN PUSTAKA

A. Pengertian Peningkatan

Peningkatan menurut KBBI adalah proses, cara, perbuatan meningkatkan


(usaha, kegiatan, dan sebagainya. Sedangkan menurut seorang ahli bernama Adi
S, peningkatan berasal dari kata tingkat. Yang berarti lapis atau lapisan dari
sesuatu yang kemudian membentuk susunan. Tingkat juga dapat berarti pangkat,
taraf dan kelas. Sedangkan peningkatan berarti kemajuan. Secra umum,
peningkatan merupakan upaya untuk menambah derajat, tingkat, dan kualitas
maupun kuantitas. Peningkatan juga dapat berarti penambahan keterampilan dan
kemampuan agar menjadi lebih baik. Selain itu, peningkatan juga berarti
pencapaian dalam proses, ukuran, sifat, hubungan dan sebagainya.
Sedangkan hasil dari sebuah peningkatan dapat berupa kuantitas dan
kualitas. Kuantitas adalah jumlah hasil dari sebuah proses atau dengan tujuan
peningkatan. Sedangkan kualitas menggambarkan nilai dari suatu objek karena
terjadinya proses yang memiliki tujuan berupa peningkatan. Hasil dari suatu
peningkatan juga ditandai dengan tercapainya tujun pada titik tertentu. Dimana
saat suatu usaha atau proses telah sampai pada titik tersebut maka akan timbul
perasaan puas dan bangga atas pencapaian yang telah diharapkan.

B. Pengertian Pengadaan Bahan Pustaka

Pengadaan bahan pustaka adalah upaya meningkatkan kualitas dan


kuantitas bahan pustaka serta merupakan salah satu dari kegiatan pelayanan
teknis pada suatu perpustakaan dalam usaha untuk memberikan informasi yang
dibutuhkan oleh pengguna sesuai dengan perkembangan zaman.
Upaya peningkatan kualitas bahan pustaka dilakukan dengan mengadakan
bahan pustaka yang belum dimiliki atau yang terbaru sesuai dengan

4
perkembangan ilmu, pengetahuan, dan teknologi, sebaliknya peningkatan
kuantitas bahan pustka adalah upaya peningkatan jumlah bahan pustaka agar
kebutuhan warga sekolah dapat dipenuhi.
Melalui kegiatan pengadaan bahan pustaka tersebut, perpustakaan
berusaha menghimpun bahan pustaka yang akan dijadikan koleksi perpustakaan
baik itu koleksi seperti buku, majalah, jurnal, surat kabar, brosur dan koleksi non
cetak seperti kaset, audio visual, microfilm, mikrofis, piringan hitam, video kaset,
CD-ROM dan lain-lain. Penghimpunan atau pendataan bahan pustaka tersebut
berfungsi sebagai :
1. Pedoman bagi para selector untuk bekerja lebih terarah.
2. Sarana komunikasi untuk memberitahukan pada para pemakai,
administrator, dewan Pembina dan pihak lain, tentang cakupan dan
ciri-ciri koleksi yang telah ada dan rencana untuk pengembangan
selanjutnya.
3. Sarana perencanaan untuk membantu dalam proses alokasi dana.

Sedangkan menurut Darmono (2001 :55) Kebijakan pengadaan koleksi


berfungsi sebagai pedoman, saran komunikasi, dan perencanaan sebab kebijakan
tersebut :
1. Menjelaskan cakupan koleksi yang telah ada dan rencana
pengembangan selanjutnya, agar diketahui oleh staf perpustakaan,
pemakai, administrator, dan dewan Pembina perpustakaan.
2. Memberikan descripsi yang sistematis tentang strategi pengolahan dan
pengembangan koleksi yang di terapkan di perpustakaa.
3. Menjadi pedoman bagi para petugas perpustakaan/pustakawan dalam
menyeleksi bahan koleksi, sehinggga terbentuklah koleksi yang
responsive dan seimbang dengan pemanfaat dana yang sebijaksana
mungkin.
4. Menjadi standar tolok ukur untuk menilaki sejauh mana sasaran
pengembangan koleksi tercapai
5. Berfungsi sebagai sumber informasi dan panduan bagi staf yang baru
mulai berpartisipasi dalam pengembangan koleksi.

5
6. Memperlancar koordinasi antara anggota staf pengadaan koleksi.
Memperlancar kerjasama antar perpustakaan dalam pengembangan
koleksi.
7. Membantu menjaga kontinuitas. Khususnya apabila koleksi besar,
serta menjadi kerangka kerja yang memperlancar transisi dari
pustakawan lama ke pustakawan pengantinya.
8. Membantu petugas pustaka/pustakawan mengahapi pengadaan
berkenaan dengan bahan yang telah diseleksi atau di tolak.
9. Mengurangi pengaruh kolektor tertentu dan selera pribadi
10. Membantu mempertanggung jawabkan alokasi anggaran.
11. Menjadi saran komunikasi, baik dengan masyarakat yang dilayani
maupun pihak lain yang memerlukan informasi mengenai tujuan dan
rencana pengadaan dan pengembangan koleksi.

Menurut Sutarno(2006:174) “Pengadaan atau akusisi koleksi bahan


pustaka merupakan proses awal dalam mengisi perpustakaan dengan sumber-
sumber informasi”
Beberapa pengertian pengadaan yang di kemukaan oleh para ahli antara
lain :
1. Menurut pendapat Sumantri, (2002:29) Pengadaan bahan pustaka atau
koleksi adalah proses menghimpun dan menyeleksi bahan pustaka
yang akan dijadikan koleksi, hendaknya koleksi harus relevan dengan
minat dan kebutuhan peminjam serta lengkap dan aktual.
2. Menurut Darmono, (2001:57) pengadaan bahan pustaka merupakan
rangkaian dari kebijakan pengembangan koleksi akhirnya akan
bermuara pada kegiatan pengadaan bahan pustaka.
3. Menurut Sulistyo Basuki (2001:27) Pengadaan bahan pustaka
merupakan konsep yang mengacu kepada prosedur sesudah kegiatan
pemilihan untuk memperoleh document, yang digunakan untuk
menggembangkan dan membina koleksi atau himpunan dokumen yang

6
diperlukan untuk memenuhi kebutuhan informasi serta mencapai
sasaran unit informasi.
Dari uraian beberapa pengertian pengadaan bahan pustaka yang
dikemukakan oleh para ahli diatas dapat disimpulkan bahwa pengadaan bahan
pustaka adalah rangkaian kegiatan untuk menghimpun dan menyeleksi bahan
pustaka yang sekaligus berdasarkan peraturan kebijakan pengadaan bahan pustaka
sehingga dapat memenuhi bahan pustaka yang diminati oleh penggujungnya.

Sehingga dapatlah disimpulkan bahwa Peningkatan Pengadaan Bahan


Pustaka adalah suatu proses, cara, perbuatan dan sebagainya yang bertujuan untuk
pengumpulan bahan pustaka yang layak,relevan dan mengikuti perkembangan
zaman, sehingga mampu menyajikan bahan pustaka yang baik kepada
pemustakanya.

7
BAB III
METODE

A. Strategi Pemecahan Masalah


Kata ajaib “Jika hendak seribu daya jika tak hendak seribu dalih “yang
sering penulis dengar dari seorang ibu hebat, Bunda Yuniar ,M.Hum (Pengawas
Pendidikan Tingkat SMA di ATAM) akhirnya memberikan semangat untuk
mewujudkan Perpustakaan SMA N 1 Ranto Peureulak menjadi perpustakaan yang
kaya akan referensi sehingga mampu memanjakan pemustaka dalam mencari
bahan yang mereka butuhkan. Adapun beberap metode yang penulis lakukan dalam
pengadaan bahan pustaka adalah sebagai berikut :

1. Pembelian : kegiata ini biasanya dilakukan dengan terlebih dahulu


membuat permohonan pembelian bahan pustaka kepada Kepala
Sekolah. untuk meringankan biaya pembelian, penulis biasa nya
mengusulkan melakukan pembelian melalui bursa buku-buku bekas
atau menelusuri pameran-pameran buku karena pameran buku
biasanya memberikan diskon besar-besaran
2. Tukar menukar : penulis juga melakukan kerjasama dengan
Perpustakaan Daerah dan Perpustakaan Wilayah dengan cara pinjam
pakai jangka panjang. Sehingga pemustaka bisa memafaatkan koleksi
dari perpustakaan lain.
3. Hibah : untuk mendapatkan buku secara cuma-Cuma Hibah maka
penulis sebagai tenaga perpustakaan sekolah selalu pro aktif bekerja
sama dalam mencari individu / perseorangan ( alumni, komite,
maupun para siswa, dewan guru dan tendik ), unit kerja atau instansi
atau LSM mana yang dapat menghadiahkan buku-bukunya bagi
keperluan perpustakaan. Pendekatan ini sangat diperlukan, karena
dengan adanya permohonan yang resmi dari pejabat perpustakaan dan
dengan di dukung oleh Kepala Sekolah akan memudahkan proses
petugas perpustakaan/pustakawan dalam memperolah buku-buku yang
diperlukan perpustakaan secara Cuma- cuma.

8
4. Sumbangan : perpustakaan dan pustakawan harus pro aktif mencari
perpustakaan yang akan mengadakan penyiangan koleksi, sehingga
bisa disumbangkan dan dimanfaatkan oleh perpustakaan kita.
5. Kerjasama : Kita bisa mendapatkan bahan pustaka dengan melakukan
kerjasama, misalnya dengan penerbit dan penulis dengan mendapatkan
harga-harga yang serendah-rendahnya dengan kualitas yang sama
dengan buku yang bagus dan mahal
6. Terbitan sendiri. : metoda pengadaan koleksi yang terakhir adalah
dengan memproduksi sendiri koleksi perpustakaan. Contoh kliping
atau karya tulis yang dihasilkan siswa, pustakawan, maupun guru baik
dia berupa PTK maupun karya tulis lainnya yang kemudian di himpun
menjadi koleksi perpustakaan.

B. Alasan Pemilihan Metode Dalam Pemecahan Masalah

Pemecahan masalah yang dipilih penulis untuk permasalahan di atas sudah


melalui berbagai pertimbangan dan tentunya sangat berdaya guna dalam rangka
peningkatan Pengadaan Bahan Pustaka di sekolah.

C. Implementasi Strategi Pemecahan Masalah


Penerapan srategi pemecahan masalah yang dipilih dalam upaya
meningkatkan jumlah koleksi Bahan Pustaka dilakukan dengan cara sebagai
berikut :
1. Mendata koleksi apa saja yang akan kita kembangkan sebagai bahan
pustaka.
2. Mengadakan pertemuan rapat dengan komite sekolah, menyampaikan
segala hal yang berkenaan dengan upaya peningkatan koleksi Bahan
Pustaka Sekolah.
3. Mendata pihak mana saja yang akan kita berikan proposal.
4. Menyiapkan proposal permohonan bahan pustaka, diketahui oleh Kepala
Sekolah dan komite sekolah.

9
5. Memberikan sugesti yang baik kepada para siswa, guru dan tenaga tendik
akan pentingya bersedekah buku bacaan.
6. Setiap alumni yang akan meninggalkan SMA N 1 Ranto Peureulak wajib
memberikan sumbangan buku, tidak harus baru memang tetapi yang punya
manfaat.
7. Tetap menjaga hubugan yang baik dan harmonis dengan Perpustakaan
Daerah maupun Wilayah.

D.  Hasil Atau Dampak Yang Dicapai Dari Strategi Yang Dipilih


Setelah melakukan beberapa cara, maka diperolehlah hasil yang cukup
mengembirakan, yaitu :
1. Jumlah koleksi Bahan Pustaka, khususnya buku bertambah secara
signifikan.
2. Antusiasme para siswa, guru dan tenaga kependidikan dalam mengunjungi
Perpustakaan baik pada saat jam istirahat maupun pada saat jam belajar.
Tak jarang malah para siswa meminta kepada gurunya untuk belajar di
Perpustakaan.

E. Kendala-Kendala Yang Dihadapi


Pelaksanaan strategi yang dipilih untuk meningkatkan jumlah koleksi
Bahan Pustaka SMA N 1 Ranto Peureulak bukan tanpa kendala. Adapun beberapa
kendala yang dihadapi adalah:
1. Terbatasnya dana yang dialokasikan untuk perpustakaan, hanya 20 % dari
dana Bantuan Operasional Sekolah.
2. Daftar buku yang dibelikan/diberikan terkadang merupakan buku yang
kurang sesuai dengan pemustaka, misalnya dapat bantuan buku-buku SD.
3. Buku-buku yang diterima terkadang mengalami kerusakan atau cacat dan
tidak sesuai dengan pesanan, sehingga haltersebut menghabat dalam
kegiatan pengadaan bahan pustaka buku.
4. Munculnya sikap skeptis sebagian para siswa, sehingga seringkali sikap ini
mempengaruhi siswa yang lain.

10
5. Kurang dukungan dari para guru dan tendik, mereka kurang tertarik untuk
menyumbangkan sebagian Bahan Pustaka yang mereka punya.
6. Tidak semua proposal yang kita ajukan mendapat tanggapan.

F. Faktor – Faktor Pendukung


Beberapa factor pendukung yang memungkinkan strategi pemecahan
masalah ini dapat terus diterapkan antara lain adalah :
1. Besarnya dukungan Kepala Sekolah dalam mensukseskan program ini,
selain memberikan bantuan materil Kepala Sekolah juga memberikan ide-
ide dan semangat.
2. Besarnya dukungan komite, sebagai perwakilan dari orang tua siswa.
3. Dukungan teman-teman seperjuangan yang selalu memberikan semangat
dan motivasi, agar strategi ini tetap dilakukan.
4. Wajah bahagia para siswa dan guru saat melihat buku bacaan yang baru.

11
BAB IV
PENUTUP

A. Kesimpulan

Pengadaan bahan pustaka pada perpustakaan sekolah adalah sebagai salah


satu tugas dari petugas perpustakaan/pustakawan. Tugas ini juga melibatkan
beberapa orang yang turut menentukan seberapa pentingkah suatu bahan pustaka
itu diadakan, antara lain: Kepala sekolah, Komite, Guru, Siswa dan beberapa
kalangan yang dianggap kompeten dalam ini. Tujuan dari keterlibatan mereka
tidak lain agar apa yang dipilih sebagai bahan pustaka benar-benar berdaya guna
dan tidak mubazir.
Bahan pustaka pada perpustakaan sekolah meliputi, buku ( buku paket
wajib, buku penunjang kurikulum, buku pengayaan, buku bacaan, buku referensi,
buku biografi, terbitan berkala (majalah, surat kabar), dan audio visual.
Kesemuanya ini sudah aturan yang mengatur tentang seberapa presentase tiap
bagian dari bahan tersebut.
Sebagai petugas perpustakaan sekolah sudah sepantasnya mampu
membuktikan diri sebagai seorang yang professional dan cakap pada tugas, yang
salah satunya adalah mampu meningkatkan pengadaan Bahan Pustaka. Mengingat
Perpustakaan Sekolah merupakan bagian integral dari kegiatan sekolah, dan
merupakan pusat sumber belajar untuk mendukung tercapainya pendidikan
sekolah.
Oleh sebab itu, upaya membangun diri untuk menjadi tenaga
keperpustakaan yang berprestasi dan professional dengan dilandasi semangat
juang yang tinggi adalah suatu keharusan. Bila semua tenaga keperpustakaan telah
berprestasi dan bersemangat juang tinggi, maka akan dengan mudah tercipta
Perpustakaan Sekolah yang berstandar nasional. In shaa Allah.
Demikian ulasan saya terkait dengan upaya peningkatan Pengadaan Bahan
Pustaka Sekolah. Semoga segala upaya tersebut dapat diridhoi oleh Allah SWT.

12
Untuk kemajuan perpustakaan Sekolah SMA N 1 Ranto Peureulak pada
khususnya dan kemajuan pendidikan di Indonesia pada umumnya.

Bila ada kata yang salah mohon diperbaiki dan atas semua kekhilafan
mohon dimaafkan. Terimakasih.

B. Saran

Melihat begitu banyak cara yang bisa dilakukan untuk meningkatkan


pengadaan bahan pustaka sekolah, tidaklah berlebihan jika penulis memberikan
saran untuk semua petugas perpustakaan sekolah pada khususnya agar tetap
semanggat dalam berkarya. Jangan letih berupaya untuk meningkatkan jumlah
bahan pustaka di sekolah masing-masing.
Meminta bukan berarti kita lemah, tapi karena kita kreatif dalam
keterbatasan, kita meminta untuk kemajuan anak didik kita, generasi Bangsa. Jika
koleksi perpustakaan sekolah kita sudah memenuhi standar nasional, tentu akan
berpengaruh juga pada akreditas sekolah, akreditas perpustakaan, tentunya akan
berpengaruh pula pada seluruh aspek kehidupan pelaku dan lingkungannya. In
shaa Allah.

13
DOKUMENTASI

14
15
16
17
18
GRAFIK PEMASUKAN

19

Anda mungkin juga menyukai