Anda di halaman 1dari 11

Makalah manajemen pendidikan Islam

"Manajemen perpustakaan dalam Pendidikan Islam

Dosen pengampu: Siti Rosidah, M.Pd

KELOMPOK 6

Nama kelompok:

-Abdul Sudirja

-Adam Nabawi

-Muhammad Nur Rachman

-Qadrian A.R

FAKULTAS TARBIYAH

Institut Agama Islam Nasional Laa Roiba

2022

KATA PENGANTAR
Puji syukur diucapkan kehadirat Allah SWT atas segala rahmatNya sehingga makalah ini dapat tersusun
sampai dengan selesai. Tidak lupa kami mengucapkan terimakasih terhadap bantuan dari pihak yang
telah berkontribusi dengan memberikan sumbangan baik pikiran maupun materinya.

Kami penulis telah membuat Makalah yang berjudul "Manajemen perpustakaan dalam Pendidikan
Islam", sebagai Salah satu materi dari mata kuliah Manajemen Pendidikan Islam. Yang dibimbingi oleh
Bu Dosen: Siti Rosidah, M.Pd.

Penulis sangat berharap semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman bagi
pembaca. Bahkan kami berharap lebih jauh lagi agar makalah ini bisa pembaca praktekkan dalam
kehidupan sehari-hari.

Bagi kami sebagai penyusun merasa bahwa masih banyak kekurangan dalam penyusunan makalah ini
karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman Kami. Untuk itu kami sangat mengharapkan kritik
dan saran yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.

Cibinong, 28 Maret 2022

Penulis

DAFTAR ISI

COVER................................................................................................................i

KATA PENGANTAR.........................................................................................ii
DAFTAR ISI.......................................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang....................................................................................1

B. Rumusan Masalah...............................................................................1

C. Tujuan Pembahasan Masalah..............................................................1

D. Batasan Masalah.................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN

A. Pengertian Manajemen perpustakaan.................................................4

B. Cara mengetahui dan memahami pengembangan


koleksi................................................................................................5

C. upaya pengelolaan perpustakaan sekolah dari segi pemberian


pinjaman............................................................................................5

D. upaya pengelolaan perpustakaan sekolah dari segi ruang baca ........6

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan......................................................................................10

B. Saran................................................................................................10

DAFTAR RUJUKAN

BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang

Perpustakaan sekolah pada saat ini bisa dikatakan “hidup segan, mati pun tak mampu”, sebab jika kita
lihat kondisinya seperti tidak terurus, artinya bahwa perpustakaan sekolah masih belum dikelolah secara
profesioanal. Bahkan banyak sekolah yang belum mempunyai perpustakaan padahal perpustakaan
sangat diperlukan didalam suatu lembaga pendidikan tertentu.

Dari kondisi tersebut, sesungguhnya perpustakaan sekolah masih membutuhkan banyak bantuan dan
dukungan dari berbagai pihak, baik dari lingkup internal maupun dari luar sekolah. Dukungan dapat
berupa material maupun yang bersifat immaterial. Kondisi perpustakaan yang memprihatinkan itu
diperparah lagi dengan belum dikelolahnya dengan baik, ditambah minimnya petugas perpustakaan lagi
dengan belum dikelolahnya dengan baik, ditambah minimnya petugas perpustakaan dimasing-masing
sekolah yang profesional.

B. Rumusan Masalah

Dari uraian latar belakang di atas maka dapat disimpulkan beberapa rumusan masalah yang akan
dibahas didalam makalah ini, meliputi:

1. Bagaimana pengetian manajemen perpustakaan ?

2. Bagaimana cara mengetahui dan memahami pengembangan koleksi ?

3. Bagaimana upaya pengelolaan perpustakaan sekolah dari segi pemberian pinjaman dalam
meningkatkan minat baca siswa ?

4. Bagaimana upaya pengelolaan perpustakaan sekolah dari segi ruang baca ?

C. Tujuan Pembahasan Masalah

Dalam penyusunan makalah ini, penulis mempunyai beberapa tujuan, yaitu :

1. Untuk mengetahui pengetian manajemen perpustakaan.

2. Untuk mengetahui cara pengembangan koleksi.

3. Untuk memahami upaya pengelolaan perpustakaan sekolah dari segi pemberian pinjaman dalam
meningkatkan minat baca siswa..
4. Untuk mengetahui upaya pengelolaan perpustakaan sekolah dari segi ruang baca.

BAB I

PEMBAHASAN
A. Pengertian Pengembangan Manajemen Perpustakaan

Banyak ahli yang telah mengupas makna dari istilah manajemen. Menurut samsudin, kata
manajemen berasal dari bahasa inggris yaitu management yang berarti mengatur atau mengelolah.
James F.Stoner menyebutkan bahwa manajemen adalah proses
perencanaan,pengorganisasian,pengarahan, dan pengawasan para anggota dan sumberdaya lainnya
untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Ibrahim bafadal menerangkan bahwa pemahaman
perpustakaan secara umum adalah dasar memahami perpustakaan sekolah. Sebab, perpustakaan
sekolah adalah bagian dari perpustakaan secara umum.

Perpustkaan dalam Kamus Besar Indonesia berasal dari kata pustaka yang berarti kitab,buku, atau buku
primbon. Sebagai sebuah istilah perpustakaan sendiri dalam KBBI artinya tempat, gedung, ruang yang
disediakan untuk pemeliharaan dan penggunaan koleksi buku dan lainnya. Atau arti yang kedua, yaitu
koleksi buku, majalah, dan bahan kepustukaan lain yang disimpan untuk dibaca, diplajari, dan
dibicarakan.

Menurut Sulistyo Basuki, perpustakaan adalah sebuah ruangan, bagian sebuah gedung, ataupun gedung
yang digunakan untuk menyimpan buku dan terbitan lainnya. Sedangkan menurut Ibrahim Bafadal,
perpustakaan adalah suatu unit kerja dari suatu badan atau lembaga tertentu yang mengelolah bahan-
bahan pustaka, baik berupa buku-buku maupun bukan berupa buku (non book material), yang diatur
secara sistematis menurut aturan tertentu sehingga dapat digunakan sebagai sumber informasi oleh
setiap pemakainya.

Jadi, perpustakaan tidak hanya menyimpan buku, tetapi juga bisa media cetak lainnya seperti majalah,
pemflet, laporan, dan manuskrip atau naskah. Selain itu perpustakaan juga bisa berisi berbagai karya
audiovisual seperti film, slide, kaset, dll.

Jadi, pengertian dari manajemen perpustakaan sekolah adalah proses perencanaan, pengorganisasian,
pengarahan, pengawasan dan pelaporan guna mencapai tujuan penyelenggaraan perpustakaan sekolah.
[1]

B. Pengembangan Koleksi

Koleksi perpustakaan merupakan salah satu faktor utama (pilar) sebuah perpustakaan. Oleh
karena koleksi perpustakaan akan memberikan ciri dan warna sebagai berikut :

Memberikan ciri sebagai jenis perpustakaan yang dibentuk. Misalnya perpustakaan umum, koleksinya
mencangkup semua disiplin ilmu dan dimaksudkan untuk dipakai oleh smua lapisan masyarakat,
sehingga penekanannya terletak pada variasi jeniskoleksi.

Pengembangan koleksi merupakan proses memastikan bahwa kebutuhan informasi dari para
pemakai akan terpenuhi secara tepat waktu dan tepat guna dengan memanfaatkan sumber-sumber
informasi yang dihimpun oleh perpustakaan. Sumber-sumber informasi tersebut harus dikembangkan
sebaik-baiknya sesuai dengan kondisi perpustakaan dan masyarakat yang dilayani.

Kebijakan pengembangan koleksi merupakan alat perencanaan dan sarana untuk mengkomunikasikan
tujuan dan kebijakan pengembangan koleksi. Agar kebijakan pengembangan koleksi dapat dilaksanakan
secara terarah, kebijakan pengembangan koleksi harus disusun secara tertulis. Tanpa adanya kebijakan
tertulis, kesalah pahaman akan terjadi sehingga pengembangan koleksi yang mutakhir dan relevan tidak
akan terpenuhi.

Pada akhirnya pengembangan koleksi bertujuan untuk 1. Menambah jumlah, 2. Meningkatkan dan jenis
bahan bacaan serta, 3. Meningkatkan mutunya sesuai dengan kebutuhan masyarakat pemakai. Pada sisi
yang lain jika koleksi terus bertambah, sedangkan ruangan, rak dan tempat menyimpan tidak
dikembangkan, maka pada suatu saat nanti perpustakaan akan penuh. Koleksi yang sudah relatif lama
dan tidak terpakai lagi sebaiknya didata dan di tata kembali. Untuk menghindari keadaan yang demikian,
maka dalam kegiatan pengembangan koleksi harus disertai kegiatan penyiangan. Untuk memisahkan
koleksi yang kada luarsa, rusak,dan tidak terpakai lagi, dikeluarkan dari jajaranya di rak buku, dan
tempatnya dipergunakan untuk koleksi yang baru.[2]

C. Upaya pengelolaan perpustakaan sekolah dari segi pemberian pinjaman

Untuk mengelola sebuah perpustakaan diperlukan kemampuan manajemen yang baik agar arah
kegiatan sesuai dengan yang diinginkan. Kemampuan manajemen itu juga perlu diperlukan untuk
menjaga keseimbangan tujuan-tujuan yang berbeda dan mampu dilaksanakan secara efisien dan efektif.
Pengetahuan dasar dalam mengeola perpustakaan agara berjalan dengan baik adalah ilmu manajemen,
karena manajemen sangat diperlukan dalam berbagai kehidupan untuk mengatur langkah-langkah yang
harus dilaksanakan oleh seluruh elemen dalam suatu pepustakaan. Oleh karena itu, dalam proses
manajemen diperlukan adanya proses perencanaan, pengorganisasian, kepemimpinan, dan
pengendalian. Di samping itu, manajemen juga dimaksudkan agar mereka yang terlibat dalam suatu
perpustakaan melakukan tugas dan pekerjaan yang benar dengan cara yang benar. Yang mempunyai
tugas untuk memberikan pinjaman dalam perpustakaan yakni pustakawan. Pustakawan atau librarian
adalah seorang tenaga kerja bidang perpustakaan yang telah memiliki pendidikan ilmu perpustakaan,
baik melalui pelatihan, kursus, seminar, maupun dengan kegiatan sekolah formal. Pustakawan ini orang
yang bertanggung jawab terhadap gerak maju roda pepustakaan. Maka, diwilayah Pegawai Negeri Sipil
(PNS), pustakawan termasuk ke dalam jabatan fungsional. Secara umum, kata pustakawan merujuk para
kelompok atau perorangan dengan karya atau profesi di bidang dokumentasi, informasi, dan
perpustakaan

Pengembangan daya atau kekuatan pustakawan biasanaya diperoleh dari kualitas layanan kepada pihak
lain, dan itu memang harus dipisahkan dengan harga diri. Maka, yang perlu dilakukan adalah kerjasama,
konsultasi, peningkatan, pengelolaan, keramah-tamahan, dan kesabaran. Sepintas seperti metode
klasik, tetapi sebenarnya ini adalah dasar mengubah pustakawan yang cenderung pasif menjadi lebih
aktif karena nampaknya pendekatan ini adalah pendekatan lokal (budaya) yang sudah dipahami
bersama.[3]
D. upaya pengelolaan perpustakaan sekolah dari segi ruang baca

Dari Segi Ruang Baca

Gedung perpustakaan merupakan sarana yang amat penting dalam penyelenggarakan perpustakaan.
Dalam gedung itulah segala aktivitas dan program perpustakaan dirancang dan diselenggarakan.
Pembangunan gedung perpustakaan perlu memperhatikan factor-faktor fungsional dari kegiatan
perpustakaan. Memang secara umum gedung perpustakaan sama dengan gedung lainnya, yang
membedakan adalah gedung perpustakaan merupakan sarana yang berfungsi sebagai fasilitas layanan,
untuk itu gedung perpustakaan harus memperhatikan kemudahan arus pergerakan manusia sebagai
pengguna (user) perpustakaan. Maka, perlu diperhatikan bagaimana ruangan itu didesain antara lain;

a) Nilai Sebuah Ruang Perpustakaan

Ruangan perpustakaan bukan sekedar sekat yang memisahkan ruang satu dengan ruang yang lainnya.
Penataan ruangan perpustakaan perlu dilakukan secara hati-hati dan mempertimbangkan berbagai
aspeknya. Perpustakaan merupakan kegiatan yang berorientasi pada pelayanan dalam bentuk jasa, dan
orang yang datang memanfaatkannya biasanya secara sukarela. Untuk dapat memikat perhatian mereka
agar mau datang ke perpustakaan, salah satu cara yang bisa dilakukan adalah memalui penataan
ruangan yang menarik dan fungsional. Tentunya, pandangan ini dilihat dari kepentingan pemakai
perpustakaan sehingga maksud melayani pengguna (user) dapat dilakukan secara optimal karena
memang telah mempertimbangkan kesesuaian fungsinya.

b) Aspek Penataan Ruangan

Agar menghasilkan penataan ruangan perpustakaan yang optimal serta dapat menunjang kelancaran
tugas perpustakaan sebagai lembaga pemberi jasa, sebaiknya pustakawan perlu memperhatikan hal-hal
sebagai berikut :

1) Aspek Fungsional

Artinya, penataan harus mampu mendukung kinerja perpustakaan secara keseluruhan, baik bagi
petugas maupun bagi pengguna perpustakaan. Penataan yang fungsional dapat tercipta jika antar-
ruangan mempunyai hubungan yang fungsional sehingga arus barang (bahan pustaka) dan peralatan
lainnya serta arus dan pergerakan pengguna perpustakaan dapat mengalir dengan lancar. Antar-ruang
saling mendukung sehingga betul-betul tercipta fungsi penataan ruang secara optimal.

2) Aspek Psikologis Pengguna

Artinya, penataan rungan bisa mempegaruhi aspek psikologi pengguna. Dilihat dari aspek ini, tujuan
penataan ruangan adalah agar pengguna perpustakaan bisa nyaman, leluasa bergerak di perpustakaan,
dan merasa tenang. Kondisi ini dapat diciptakan melalui penataan ruangan yang harmonis dan serasi,
termasuk dalam hal penataan perabot perpustakaan. Pilihan warna didinding juga dapat mempengaruhi
rasa tenang, pilihan warna dasar ruangan hendaknya tidak terlalu tajam dan mencolok. Warna netral
sangat menunjang suasana tenang di perpustakaan.

3) Aspek Estetika

Keindahan penataan ruangan salah satunya bisa melalui penataan ruang dan perabot yang digunakan.
Penataan ruangan yang serasi, bersih, dan tenang bisa mempengaruhi kenyamanan pengguna
peprustakaan untuk berlama-lama berada di perpustakaan.

4) Aspek Keamanan Bahan Pustaka

Keamanan bahan pustaka bisa dikelompokkan dalam dua bagian. Pertama, factor keamanan bahan
pustaka akibat kerusakan secara alamiah; dan kedua, factor kerusakan akibat manusia. Penataan
ruangan harus memperhatikan kedua factor tersebut. Masuknya sinar matahari dengan panas yang
cukup tinggi secara langsung keruangan baik untuk dihindari, apalagi langsung mengenai koleksi. Hal ini
perlu didesain sesuai tingkat kebutuhan tersebut. Begitu pula desain untuk hal pengawasan yang dapat
mengantisipasi kerusakan karena factor manusia.

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

1. Pengertian Pengembangan Manajemen Perpustakaan

Koleksi perpustakaan merupakan salah satu faktor utama (pilar) sebuah perpustakaan. Oleh karena
koleksi perpustakaan akan memberikan ciri dan warna sebagai Jadi, perpustakaan tidak hanya
menyimpan buku, tetapi juga bisa media cetak lainnya seperti majalah, pemflet, laporan, dan
manuskrip atau naskah. Selain itu perpustakaan juga bisa berisi berbagai karya audiovisual seperti film,
slide, kaset, dll.

2. Pengembangan Koleksi

Pengembangan koleksi merupakan proses memastikan bahwa kebutuhan informasi dari para
pemakai akan terpenuhi secara tepat waktu dan tepat guna dengan memanfaatkan sumber-sumber
informasi yang dihimpun oleh perpustakaan. Sumber-sumber informasi tersebut harus dikembangkan
sebaik-baiknya sesuai dengan kondisi perpustakaan dan masyarakat yang dilayani.

Kebijakan pengembangan koleksi merupakan alat perencanaan dan sarana untuk mengkomunikasikan
tujuan dan kebijakan pengembangan koleksi. Agar kebijakan pengembangan koleksi dapat dilaksanakan
secara terarah, kebijakan pengembangan koleksi harus disusun secara tertulis. Tanpa adanya kebijakan
tertulis, kesalah pahaman akan terjadi sehingga pengembangan koleksi yang mutakhir dan relevan tidak
akan terpenuhi.

3. Upaya pengelolaan perpustakaan sekolah dari segi pemberian pinjaman

Untuk mengelola sebuah perpustakaan diperlukan kemampuan manajemen yang baik agar arah
kegiatan sesuai dengan yang diinginkan. Kemampuan manajemen itu juga perlu diperlukan untuk
menjaga keseimbangan tujuan-tujuan yang berbeda dan mampu dilaksanakan secara efisien dan efektif.

4. Upaya pengelolaan perpustakaan sekolah dari segi ruang baca

Dari Segi Ruang Baca

Gedung perpustakaan merupakan sarana yang amat penting dalam penyelenggarakan perpustakaan.
Dalam gedung itulah segala aktivitas dan program perpustakaan dirancang dan diselenggarakan.
Pembangunan gedung perpustakaan perlu memperhatikan factor-faktor fungsional dari kegiatan
perpustakaan.

B. SARAN

a. Bagi pembaca sebaiknya harus lebih mengetahui tentang manejemen perpustakaan

b. Bagi pengajar sebaiknya jangan menjadiakn makalah ini sebagai satu- satunya acuan untuk
referensi membuat makalah

DAFTAR RUJUKAN

M. Amin, Abdullah. 2003. Dasar-dasar Ilmu Perpustakaan Dan Informasi. Yogyakarta: Jurusan Ilmu
Perpustakaan dan Informal Fakultas Adab IAIN Sunan Kalijaga Yogyakarta.
Wiji, Suwarno. 2011. Perpustakaan & Buku: Wacana Penulisan dan Penerbitan. Jogjakarta: AR-RUZZ
MEDIA.

http:///E:/makalah-manajemen-perpustakaan.html

http://sumut.kemenag.go.id/

[1] http:///E:/makalah-manajemen-perpustakaan.html diakses pada 29 april 2015 pada pukul 11:38

[2] http://sumut.kemenag.go.id/ diakses pada tanggal 29 April 2015 pada pukul 12:22

[3] Suwarno, Wiji. 2011. Perpustakaan & Buku: Wacana Penulisan dan Penerbitan. Jogjakarta: AR-
RUZZ MEDIA….hal. 33

[4] Abdullah, M. Amin. 2003. Dasar-dasar Ilmu Perpustakaan Dan Informasi. Yogyakarta: Jurusan Ilmu
Perpustakaan dan Informal Fakultas Adab IAIN Sunan Kalijaga Yogyakarta….hal. 271

Anda mungkin juga menyukai