Anda di halaman 1dari 12

KONSEP DASAR PENGELOLAAN SARANA PRASARANA PERPUSTAKAAN

Makalah ini disusun guna memenuhi tugas mata kuliah Pengelolaan Perpustakaan
Dosen pengampu : Drs. Nur Hamidi, MA

Disusun oleh :
Kelompok 10

Habibatul Mu'azizah 19104010116


Wanto 191040101
Muhammad Yusyfarijal Ma'rufi 19104010140

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM


FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA

2021/2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT,yang telah memberikan kita
kenikmatan sehingga kita bisa mampu menimba ilmu di Universitas tercinta ini. Dan tak lupa
pula sholawat serta salam ,kami sampaikan kepada junjungan kita Nabi Muhammad Saw,
yang telah membawa kita dari zaman jahiliyah ke zaman modern.
Terima kasih kami ucapkan kepada dosen kami, yang telah memberikan kesempatan
kepada kami untuk menyusun makalah ini dan memberikan bimbingan dan arahan dalam
penyusunan makalah ini. Serta tidak lupa pada teman-teman Pendidikan Agama Islam,
semoga kita dapat menempuh pendidikan ini dengan baik.
Makalah ini kami susun sebagai tugas mata kuliah Pengelolaan Perpustakaan yang
berjudul “Konsep Dasar dan Cara Pengelolaan Sarana Prasarana Perpustakaan”
Tak ada gading yang retak , begitu pula dengan makalah kami ini. Kami sadar masih
banyak kekurangan dalam menyusunnya. Saran dan kritik yang membangun sangat kami
harapkan untuk kedepannya.

Penyusun

Kelompok 10
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pada zaman sekarang atau era globalisasi ini memungkinkan banyak orang untuk
mengakses dan mencari informasi dari segala penjuru dunia tidak terkecuali pada sektor
perpustakaan yang sudah banyak didirikan di berbagai daerah. Dengan adanya perpustakaan
kita juga dapat mencari, mengolah, ataupun menyimpan data yang kita butuhkan dengan
perpustakaan digital. Dalam dunia pendidikan khususnya, perpustakaan dijadikan sebagai
sarana informasi yang diperlukan sebagai sumber belajar maupun laboratorium belajar yang
memungkinkan para tenaga pendidik dan peserta pendidik meningkatkan kualitasnya. Namun
hal yang paling utama dalam mengoptimalkan fungsi perpustakaan adalah minat baca yang
harus dimiliki seseorang dan juga manajemen perpustakaan yang dapat meningkatkan minat
baca. Namun pada kenyataannya tidak semua sekolah dapat menyelenggarakan perpustkaan
sekolah dengan baik. Masih banyak kendala yang dihadapi oleh sekolah. Salah satunya buku-
buku yang kurang memadai, penataan rak yang kurang rapid an sebagainya. Kemudian
apabila kita memasuki suatu perpustakaan sekolah, yang kita lihat pertama adalah jajaran
buku dan bahan pustaka lain yang diatur secara rapih di rak buku, rak majalah, maupun rak-
rak bahan pustaka lain. Bahan-bahan pustaka tersebut diatur menurut suatu sistem tertentu
sehingga memudahkan bagi pengunjung untuk menemukan kembali bahan pustaka yang
diperlukan.

B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian sarana dan prasarana perpustakaan?
2. Apa macam-macam jenis sarana dan prasarana perpustakaan?
3. Fungsi dan kegunaan sarana dan prasarana perpustakaan ?
4. Bagaimana cara pengaturan sarana dan prasarana dalam perpustakaan ?
5. Bagaimana cara pemeliharaan saran dan prasarana perpustakaan ?

C. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian sarana dan prasarana perpustakaan.
2. Memahami macam-macam jenis sarana dan prasarana dalam perpustakaan.
3. Memahami fungsi kegunaan sarana dan prasaran perpustakaan.
4. Memahami cara pengaturan sarana dan prasarana perpustakaan.
5. Mengetahui cara pemeliharaan sarana dan prasarana perpustakaan.
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Sarana Dan Prasarana

Sarana dan prasarana perpustakaan adalah semua benda , barang dan inventaris
yang menjadi milik perpustakaan dan digunakan untuk menunjang penyelenggaraan
kegiatan perpustakaan.1

Sarana menurut kamus bahasa Indonesia adalah segala sesuatu yang dapat dipakai,
propaganda untuk mencapai maksud atau tujuan, alat media, syarat, upaya dan
sebagainya. Pengertian sarana tersebut juga ditunjang oleh pendapat dari Winarno
Surakhmad, beliau mengemukakan bahwa sarana adalah sesuatu yang dapat dipergunakan
untuk mencapai suatu tujuan. Sedangkan prasarana adalah segala sesuatu yang dapat
menunjang terlaksananya suatu kegiatan.2

Dalam sebuah lembaga pendidikan, perpustakaan tidak berbeda dengan lembaga


yang lain yang tentu saja membutuhkan sarana dan prasarana untuk menunjang
keberlangsungan lembaga tersebut, yang membedakan dengan institusi lain bagi
perpustakaan terkait dengan penyediaan sarana dan prasarana adalah bahwa perpustakaan
memiliki fungsi pendidikan, pelestarian, informasi, dan rekreasi bagi pemustaka.

Adapun yang dimaksud dengan sarana dan prasarana bagi sebuah perpustakaan
meliputi gedung, perabot, dan peralatan. Prasarana perpustakaan adalah fasilitas yang
mendasar/ penunjang utama terselenggaranya perpustakaan antara lain berupa lahan dan
bangunan atau ruang perpustakaan. Sedangkan sarana perpustakaan adalah peralatan atau
perabot yang diperlukan untuk mempermudah pelaksanaan tugas perpustakaan antara lain
berupa peralatan ruang pengolahan, peralatan ruang koleksi, peralatan ruang pelayanan,
peralatan akses informasi, dll.3

B. Macam-Macam Jenis Sarana dan Prasarana Perpustakaan

1 Sutarno NS,Manajemen Perpustakaan suatu pendekatan praktik,(Jakarta : Sagung Seto, 2006),hal 218
2 http://id.shvoong.com/social-sciences/education/2257786-Pengertian-Sarana Prasarana/#ixzz2zVqkR3Wm
3 http://semasajogja.wordpress.com/2009/10/10/Sarana-dan-Prasarana-Perpustakaan/
a. Meja Sirkulasi memiliki desain khusus, biasanya desainnnya disesuaikan dengan
aktivitas di sirkulasi dan kebutuhan perlengkapan untuk mendukung layanan ini.
Meja sirkulasi pada umumnya didesain khusus dengan kapasitas daya tampung
buku dan berkas-berkas lainnya dalam jumlah yang banyak. Meja sirkulasi
biasanya terdiri dari beberapa meja yang memungkinkan menunjang aktivitas
layanan secara optimal.
b. Meja Baca sangat dibutuhkan oleh perpustakaan. Meja baca ada bermacammacam,
ada yang berkapasitas untuk dua orang, kapasitas empat orang, dan bahkan untuk
kapasitas 6 orang. Pemilihan jenis meja sangat tergantung dari luas ruangan
perpustakaan.
c. Meja Kerja tidak begitu banyak dibutuhkan oleh perpustakaan, namun demikian
meja ini sangat penting. Segala aktivitas perpustakaan dikendalikan dari meja
kerja. Meja kerja berbeda dari meja sirkulasi, pada umumnya meja kerja adalah
tunggal, dan meja sirkulasi terdiri dari beberapa meja dua atau tiga meja dengan
desain khusus kemudian digabung menjadi satu.
d. Meja/Rak Atlas merupakan meja atau rak secara khusus digunakan untuk
menempatkan atlas. Penempatan atlas biasanya diletakkan secara horizontal,
karena atlas yang baik dan lengkap ukurannya beasr yaitu 50 cm x 70 cm. Karena
ukurannya yang besar tersebut maka diperlukan rak atau meja khusus yang berbeda
dengan rak penempatan buku.
e. Rak Buku atau juga lemari buku untuk menyusun buku-buku perpustakaan
sekolah. Usahakan ukurannya disesuaikan dengan tinggi badan siswa sekolah yang
dilayani. Rak buku biasanya terdiri dari dua sisi yang masing-masing sisi
digunakan untuk penempatan koleksi yang dimiliki perpustakaan. Namun demikian
ada juga rak buku yang hanya satu sisi/satu muka. Rak yang satu muka biasanya di
tempat merapat dengan dinding perpustkaan.
f. Rak Majalah berbeda dengan rak buku. Rak buku pada umumnya memiliki
ketinggian 190 cm dengan empat sampai lima sap untuk penempatan buku, tetapi
untuk rak majalah biasanya rendah terdiri dari 2 sap. Konstruksi yang rendah ini
dimaksudkan untuk memudahkan pengguna mengambil koleksi yang dibutuhkan
(jika layanan menggunakan sistem terbuka).
g. Rak Surat Kabar dapat dimanfaatkan untuk menempatkan surat kabar. Apabila
surat kabar disusun dengan cara dilipat akan cepat rusak atau sobek. Untuk itu
perlu rak khusus, yaitu rak surat kabar yang dapat dibuat dari kayu. Lebarnya
disesuaikan dengan ukuran surat kabar. Rak surat kabar ini dilengkapi dengan alat
penjepit (stick) yang panjangnya 36 inci. Alat penjepit ini harus dibuat sedemikian
rupa sehingga surat kabar mudah dipasang dan dilepaskan.
h. Almari Kabinet digunakan untuk menunjang kelancaran kerja. Berkas-berkas dan
arsip perpustakaan biasanya disimpan di almari kabinet.
i. Almari Katalog atau disebut juga kabinet katalog digunakan untuk menyimpan
kartu katalog. Besarnya lemari katalog sesuai dengan jumlah laci katalog,
sedangkan tingginya sesuai dengan tinggi badan siswa. Setiap laci katalog
dilengkapi dengan alat penusuk kartu atau stang agar kartu-kartu tidak mudah
dicabut keluar atau diambil. Apabila perpustakaan sekolah sudah maju, dimana
jenis kartu katalog yang dibuat bermacam-macam, sebaiknya untuk satu jenis
katalog (misalnya katalog judul) disediakan satu lemari katalog. Di atas lemari
katalog tersebut diberi tulisan “Katalog Judul”.
j. Kereta Buku biasanya sangat dibutuhkan di perpustakaan sekolah yang besar.
Kegunaannya adalah untuk mengangkut buku-buku yang dikembalikan oleh siswa,
yaitu dari meja sirkulasi ke rak buku atau mengangkut buku yang telah diproses
yaitu dari bagian “processing” ke rak buku. Kereta buku harus kuat sehingga dapat
mengangkut buku-buku yang jumlahnya banyak. Kereta buku sebaiknya
menggunakan roda.
k. Papan Display adalah suatu papan yang dapat digunakan untuk memamerkan
informasi buku yang baru datang. Melalui papan display ini dapat ditempelkan
daftar buku yang baru dimiliki oleh perpustakaan. Dengan demikian siswa atau
pengguna mengetahui buku-buku baru.
l. Meja dan Kursi Belajar untuk siswa yang akan membaca atau belajar di
perpustakaan. Meja dan kursi belajar harus kuat, menarik, dan enak dipakai. Meja
dan kursi belajar dapat dibuat dari kayu yang berkualitas tinggi sehingga tidak
mudah rusak. Agar menarik sebaiknya meja dan kursi semuanya seragam, baik
warnanya maupun bentuknya. Bagian bawah meja tidak tertutup sehingga siswa
yang belajar tidak merasa panas. Meja dan kursi belajar harus dibuat sedemikian
rupa sehingga siswa yang sedang membaca atau belajar tidak terganggu oleh siswa
yang lain. Ukuran kursi lebar dan tingginya sesuai dengan keadaan fisik siswa.4

C. Fungsi dan Kegunaan Sarana dan Prasarana

4 Darmono, Manajemen dan Tata Kerja Perpustakaan Sekolah (Jakarta: Grasindo, 2004), hlm. 214-216
Fungsi sarana prasarana untuk mencapai standarisasi pemakaian secara maksimal.
Pada dasarnya manajemen perlengkapan sekolah di lakukan dengan maksud agar semua
fasilitas sekolah dalam keadaan kondisi siap pakai. Oleh sebab itu, manajemen
perlengkapan sekolah dapat di katakan berhasil bilaman fasilitas sekolah itu selalu siap
pakai setiap saat, pada setiap seorang personel sekolah akan menggunakannya. Fungsinya
antara lain :
1. Fungsi Efisiensi
Dengan prinsip efisiensi semua kegiatan pengadaan sarana dan prasarana
sekolah di lakukan dengan perencanaan yang hati-hati, sehingga bisa memperoleh
fasilitas yang berkualitas baik dengan harga yang relatif murah. Dengan prinsip
efisiensi berarti bahwa pemakaian semua fasilitas sekolah hendaknya dilakukan
dengan sebaik-baiknya, sehingga dapat mengurangi pemborosan. Maka perlengkapan
sekolah hendaknya di lengkapi dengan petunjuk teknis penggunaan dan
pemeliharaannya. Petunjuk teknis tersebut di komunikasikan kepada semua personil
sekolah yang di perkirakan akan menggunakannya. Selanjutnya, apabila dipandang
perlu, dilakukan pembinaan terhadap semua personel.
2. Fungsi administratif
Di Indonesia terdapat sejumlah peraturan perundang-undangan yang
berkenaan dengan sarana dan prarana pendidikan sebagai contoh adalah peraturan
tentang inventarisasi dan penghapusan perlengkapan milik negara. Dengan prinsip
administratif berarti semua perilaku pengelolaan perlengkapan pendidikan di sekolah
itu hendaknya selalu memperhatikan undang-undang, peraturan, instruksi, dan
pedoman yang telah di berlakukan oleh pemerintah. Sebagai upaya penerapannya,
setiap penanggung jawab pengelolaan perlengkapan pendidikan hendaknya
memahami semua peraturan perundang-undangan tersebut dan menginformasikan
kepada semua personel sekolah yang di perkirakan akan berpartisipasi dalam
pengelolaan perlengkapan pendidikan.
3. Fungsi Kejelasan Tanggung Jawab
Di Indonesia tidak sedikit adanya kelembagaan pendidikan yang sangat besar
dan maju. Oleh karena besar, sarana dan prasarananya sangat banyak sehingga
manajemennya melibatkan banyak orang. Bilamana hal itu terjadi maka perlu adanya
pengorganisasian kerja pengelolaan perlengkapan pendidikan. 5

5 http://hendrapgmi.blogspot.com/2012/10/Manajemen-Sarana-dan-Prasarana-Sekolah.html
D. Cara Pengaturan Sarana dan Prasarana Perpustakaan
1). Penataan Meja dan Kursi Belajar
Bahan-bahan pustaka tidak semuanya dapat dibawa pulang, ada yang
hanya dibaca di ruang perpustakaan, misalnya buku-buku referensi, majalah, surat
kabar, buletin, jurnal semuanya hanya boleh dibaca di ruang perpustakaan. Oleh
sebab itu diruang perpustakaan harus disediakan meja dan kursi belajar dengan
aman, nyaman, dan tenang, meja dan kursi belajar harus ditata dengan
sebaikbaiknya. Penataan meja dan kursi belajar yang baik diintegrasikan dengan
tempat atau rak-rak buku.
Perpustakaan perlu juga menyediakan beberapa meja dan kursi belajar
yang sengaja ditata untuk kepentingan belajar kelompok, diskusi kelompok, dan
mengerjakan tugas-tugas kelompok. Sebaiknya meja dan kursi belajar kelompok
ini ditata dan ditempatkan di ruang-ruang tersendiri, yaitu ruang belajar kelompok
agar tidak menggangu orang lain yang sedang belajar perorangan. Ruang belajar
kelompok bisa dipakai oleh 5-15 orang. Seandainya tidak ada ruang-ruang kecil
untuk belajar kelompok ini sebaiknya penempatannya agak jauh dari tempat
belajar perorangan atau dibatasi oleh rak-rak buku sehingga suara kegaduhan yang
mungkin timbul akibat diskusi tidak terlalu keras dan tidak terlalu mengganggu
orang lain yang sedang belajar perorangan. Meja dan kursi belajar untuk belajar
kelompok harus ditata sedemikian rupa sehingga siswa yang belajar kelompok
kohensif dan produktif.6
2). Penataan Ruang Kerja Petugas
Dalam penyelenggaraan perpustakaan terdapat kepala perpustakaan, petugas
tata usaha, petugas teknis, dan petugas pelayanan pembaca. Selanjutnya perpustakaan
harus dilengkapi dengan ruang atau gedung yang luas dan di dalamnya terbagi lagi
menjadi beberapa ruang yang digunakan oleh petugas perpustakaan. Sehinggan
petugas perpustakaan tersebut dapat dengan leluasa mengatur dan mengondisikan
yang terdapat di dalam perpustakaan. Suatu tata ruang perlu diadakan perubahan
tatanan sewaktu-waktu, mungkin karena ada tambahan petugas baru atau tambahan
perlengkapan.7

E. Pemeliharaan Sarana dan Prasarana Perpustakaan

6 Darmono, Manajemen dan Tata Kerja Perpustakaan Sekolah (Jakarta: Grasindo, 2004), hlm. 210-212
7 Ibrahim Bafadal, Pengelolaan Perpustakaan Sekolah (Jakarta: Bumi Aksara, 2006), hlm. 163-165
Dalam pemeliharaan ini ada dua cara kegiatan yang bisa ditempuh agar
kondisi perpustakaan dengan segala fasilitas, perabotan dan perlengkapannya tetap
dalam keadaan baik.
1. Tindakan Preventif
Tindakan preventif ini dimaksudkan untuk mencegah sebelum bahan
atau koleksi perpustakaan termasuk segala fasilitas, dan perabotan serta
perlengkapannya mengalamai kerusakan. Caranya antara lain sebagai berikut:
a. Membersihkan secara rutin seluruh perabotan dan perlengkapan perpustakaan,
termasuk keadaan ruangan yang harus selalu dalam keadaan bersih.
b. Membungkus atau memberi sampul setiap buku yang dimiliki oleh
perpustakaan
c. Mengatur ventilasi udara supaya tetap dalam keadaan normal, tidak terlaluy
dingin, dan tidak terlalu panas. Sinar matahari diusahakan supaya tidak
langsung menembus ruangan perpustakaan
d. Membersihkan koleksi buku dan lainnya dengan menggunakan kebut
pembersih atau dengan lap yang bersih
e. Memberi peringatan kepada para pengguna agar secara bersama-sama turut
menjaga kebersihan dan kelestarisan perpustakaan
f. Memasang rambu-rambu peringatan diruang perpustakaan yang isinya
memohon kepada pengunjung agar menjaga kebersihan dan keamanan.

g. Tetap menjaga kerapihan letak buku-buku atau koleksi perpustakaan,


termasuk perlengkapan dan perabotannya agar selalu dalam keaadaan siaga

2. Tindakan Kuratif

Tindakan kuratif artinya perbaikan barang yang sudah terlanjur rusak. Tindakan
perbaikan bisa dilakukan dengan cara-cara sebagai berikut:
a. Melaksanakan penjilidan sederhana terhadap buku-buku yang rusak sebagian,
seperti: misalnya kulit buku yang sobek sebgian, lepas dan kerusakan
sejenisnya
b. Melaksanakan penyemprotan dengan menggunkan obat-obat anti serangga
guna membunuh serangga pengganggu yang bercokol disela-sela buku dan
bahan kolesi lain di perpustakaan
c. Mennganti bahan-bahan yang sudah rusak sekali dengan bahan yang baru
terutama jika buku-buku tersebut banyak peminatnya
d. Meminta ganti rugi kepada pengguna perpustakaan yanag dengan sengaja
telah merusak atau menghilangkan koleksi milik perpustakaan8

8 Pawit M Yusuf dan Yaya Suhendar, Pedoman Penyelenggaraan Perpustakaan Sekolah (Jakarta:Kencana.
2010), hlm 119-122
BAB III
KESIMPULAN

1. Sarana dan prasarana perpustakaan adalah semua benda, barang dan inventaris yang
menjadi milik perpustakaan dan digunakan untuk menunjang penyelenggaraan kegiatan
perpustakaan
2. Macam-Macam Jenis Sarana dan Prasarana Perpustakaan
a. Meja Sirkulasi memiliki desain khusus, biasanya desainnnya disesuaikan dengan aktivitas
di sirkulasi dan kebutuhan perlengkapan untuk mendukung layanan ini.
b. Meja Baca sangat dibutuhkan oleh perpustakaan. Meja baca ada bermacammacam, ada
yang berkapasitas untuk dua orang, kapasitas empat orang, dan bahkan untuk kapasitas 6
orang.
c. Meja Kerja tidak begitu banyak dibutuhkan oleh perpustakaan, namun demikian meja ini
sangat penting.
d. Meja/Rak Atlas merupakan meja atau rak secara khusus digunakan untuk menempatkan
atlas.
3. Fungsi dan Kegunaan Sarana dan Prasarana Perpustakaan : Fungsi administratif, fungsi
efisiensi, fungsi kejelasan tanggung jawab
4. Cara Pengaturan Sarana dan Prasarana Perpustakaan
a. Penataan Meja dan Kursi Belajar
b. Penataan Ruang Kerja Petugas
5. Pemeliharaan Sarana dan Prasarana Perpustakaan
a. Tindakan Preventif

b. Tindakan Kuratif
DAFTAR PUSTAKA

Darmono, 2004. Manajemen dan Tata Kerja Perpustakaan Sekolah. Jakarta: Grasindo

Ibrahim Bafadal, 2006. Pengelolaan Perpustakaan Sekolah .Jakarta: Bumi Aksara

Darmono, 2004.Manajemen dan Tata Kerja Perpustakaan Sekolah.Jakarta: Grasindo

Pawit M Yusuf dan Yaya Suhendar,2010. Pedoman Penyelenggaraan Perpustakaan


Sekolah .Jakarta:Kencana

Sutarno NS, 2006.Manajemen Perpustakaan suatu pendekatan praktik, Jakarta : Sagung


Seto,

http://hendrapgmi.blogspot.com/2012/10/Manajemen-Sarana-dan-PrasaranaSekolah.html

http://id.shvoong.com/social-sciences/education/2257786-Pengertian-Sarana
Prasarana/#ixzz2zVqkR3Wm
http://semasajogja.wordpress.com/2009/10/10/Sarana-dan-Prasarana-Perpustakaan/

Anda mungkin juga menyukai