DOSEN PEMBIMBING
PENYUSUN:
Siti Nafisah
230211105741
UNIVERSITAS JEMBER
PENDIDIKAN PROFESI GURU (PPG) PRAJABATAN
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
BIDANG STUDI EKONOMI
2022
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur saya panjatkan kepada Allah Swt. atas ridho-Nya saya dapat menyelesaikan penyusunan
Laporan yang berjudul " Laporan Akhir Perkuliahan Pemahaman Peserta Didik Dan
Pembelajaran”
Laporan ini dibuat untuk memenuhi tugas Ujian Akhir Semester Ganjil mata kuliah Pemahaman peserta
didik PPG Prajabatan Gelombang 1 Tahun 2022/2023, karya ini tidak akan selesai tanpa bantuan orang-
orang di sekeliling yang mendukung dan membantu. Terima kasih saya sampaikan kepada:
1. Ibu Dr. Dwi Retna, M.P. selaku dosen pengampu mata kuliah pemahaman peserta didik
2. Bapak Muhammad Zulianto, M.Pd selaku dosen Pembimbing Lapangan di SMAN 3 Jember
Semoga segala kebaikan dan pertolongan semuanya mendapat berkah dari Allah Swt. dan akhirnya saya
menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kata sempurna, karena keterbatasan ilmu yang saya miliki.
Untuk itu saya dengan kerendahan hati mengharapkan saran dan kritik yang sifatnya membangun dari
semua pihak demi membangun laporan penelitian ini.
Penulis
i
DAFTAR ISI
Contents
KATA PENGANTAR ..................................................................................................................... i
DAFTAR ISI ................................................................................................................................... ii
BAB I. PENDAHULUAN ............................................................................................................. 1
A. Latar Belakang Masalah ...................................................................................................... 1
BAB II. KAJIAN TEORI ............................................................................................................... 4
A. Analisi Permasalahan berdasarkan Kajian Teori ................................................................. 4
1. Motivasi Belajar ............................................................................................................... 4
2. Gaya Belajar ........................................................................................................................ 6
3. Macam-macam Gaya Belajar .............................................................................................. 7
4. Strategi Belajar Menurut Gaya Belajar ................................................................................... 8
BAB III. HASIL PRODUK .......................................................................................................... 10
A. Modul Ajar ......................................................................................................................... 10
BAB IV. PENUTUP ..................................................................................................................... 11
A. Kesimpulan ........................................................................................................................ 11
B. Saran .................................................................................................................................. 11
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................................... 12
LAMPIRAN .................................................................................................................................. 13
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Motivasi belajar merupakan dorongan dari proses belajar dengan kata lain tujuan
dari belajar adalah mendapat hasil yang baik. Banyak siswa yang mengalami masalah
dalam belajar akibatnya hasil belajar yang dicapai rendah. Untuk mengatasi hal tersebut
perlu ditelusuri faktor yang mempengaruhi hasil belajar diantaranya motivasi belajar dan
tingkat kemampuan awal siswa. Salah satu mata pelajaran yang perlu mendapat perhatian
lebih dalam peningkatan mutunya adalah ekonomi. Banyak siswa yang merasa kurang
mampu dalam mempelajari ekonomi karena dianggap sulit, menakutkan bahkan ada
sebagian dari mereka yang tidak suka sehingga ekonomi dianggap sebagai hal yang sulit
oleh mereka. Hal ini menyebabkan siswa malas dan tidak banyak melakukan aktivitas
dalam belajar ekonomi. Kurangnya motivasi dalam belajar akan sangat mempengaruhi
keberhasilan belajar siswa.
Tujuan belajar yang dicapai siswa dapat dipengaruhi oleh dua faktor yaitu faktor
internal dan eksternal ( Nana Sudjana, 2006: 22 ). Penyebab utama kesulitan belajar
(learning disabilities) adalah faktor internal, diantaranya minat, bakat, motivasi, tingkat
intelegensi, sedangkan penyebab utama problema belajar (learning problems) adalah faktor
eksternal antara lain berupa strategi pembelajaran yang tidak tepat, pengelolaan kegiatan
belajar yang tidak membangkitkan motivasi belajar anak, maupun faktor lingkungan yang
sangat berpengaruh pada prestasi belajar yang dicapai oleh siswa. Dalam pengajaran
ekonomi diharapkan siswa benar-benar aktif. Dengan belajar aktif diharapkan memiliki
dampak positif pada siswa tentang apa yang dipelajari akan lebih lama bertahan dalam
benak siswa. Walaupun siswa termasuk dalam kategori mempunyai kemampuan yang
pandai, namun apabila aktivitas dalam belajarnya rendah maka prestasi belajar ekonomi
siswa tersebut tidak akan sebagus siswa yang lebih dalam belajarnya (Noviana, 2005:5).
Berkaitan dengan masalah-masalah di atas, permasalahan yang peneliti temukan dalam
pembelajaran ekonomi di SMAN 3 Jember , setelah mengadakan observasi pendahuluan
antara lain:
1. Siswa menganggap ekonomi merupakan pelajaran yang sulit dan menakutkan.
1
2. Rendahnya motivasi siswa dalam pembelajaran ekonomi, seperti menjawab
pertanyaan dari guru, mengajukan pertanyaan, mengemukakan pendapat,
mempresentasikan hasil perkerjaan, dan mengerjakan pekerjaan rumah.
3. Motivasi yang ditunjukkan siswa pada waktu pembelajaran ekonomi yang tidak
pada tempatnya yaitu siswa lebih suka ribut, berbicara dengan temannya daripada
mendengarkan guru, bahkan ada siswa yang tidur pada waktu guru menerangkan
sehingga kondisi pembelajaran di kelas kurang kondusif.
4. Kurangnya semangat siswa dalam mengikuti pembelajaran ekonomi, seperti
siswa lebih suka bolos atau ke toilet pada saat pelajaran ekonomi
Faktor lain yang menjadi permasalahan dalam proses pembelajaran
ekonomi di kelas X-8 SMAN 3 Jember adalah proses pembelajaran yang
cenderung satu arah dan kurang bervariasi, kurangnya bimbingan dalam
mengerjakan latihan, penyampaian materi ajar terlalu banyak dan waktu kurang,
materi yang bersifat abstrak dan kompleks. kurangnya sarana dan prasarana yang
mendukung proses pembelajaran yang berpengaruh siswa malas belajar. Salah
satu faktor dari dalam diri siswa yang menentukan berhasil tidaknya siswa dalam
proses belajar mengajar adalah motivasi belajar. Dalam kegiatan belajar, motivasi
merupakan keseluruhan daya penggerak di dalam diri siswa yang menimbulkan
kegiatan belajar yang menjamin kelangsungan dari kegiatan belajar.
Motivasi belajar adalah merupakan faktor psikis yang bersifat non
intelektual. Seorang siswa yang mempunyai intelegensi yang cukup tinggi, bisa
gagal karena kurang adanya motivasi dalam belajarnya. Dalam pembelajaran
ekonomi motivasi belajar siswa masih tergolong rendah. Hal tersebut bisa dilihat
dari keinginan siswa dalam belajar masih kurang, kegiatan belajar kurang menarik
karena siswa cenderung pasif.
dan jarang mengajukan pertanyaan. Perhatian dan kemandirian siswa masih
rendah karena siswa hanya bergantung pada apa yang diberikan oleh guru. Proses
belajar mengajar ekonomi yang baik adalah guru harus mampu menerapkan
suasana yang dapat membuat murid antusias terhadap persoalan yang ada sehingga
mereka mampu mencoba memecahkan persoalannya (Mulyono, 2003: 13). Proses
pembelajaran membutuhkan metode yang tepat. Kesalahan menggunakan metode,
2
dapat menghambat tercapainya tujuan pendidikan yang diinginkan. Dampak yang
lain adalah rendahnya minat siswa dalam pembelajaran ekonomi, sehingga hasil
belajar juga menurun. Untuk mengantisipasi masalah tersebut berkelanjutan maka
perlu dicarikan formula pembelajaran yang tepat, sehingga dapat meningkatkan
motivasi belajar siswa pada pelajaran ekonomi.
Suatu konsep akan mudah dipahami dan diingat oleh siswa bila konsep
tersebut disajikan melalui prosedur – prosedur dan langkah – langkah yang tepat,
jelas dan menarik. Dengan meningkatnya motivasi belajar siswa maka kerja sama
belajar siswapun akan bertambah sehingga proses pemahaman tentang materi pada
siswapun akan bertambah pula. Hal ini dapat diterapkan salah satunya dengan
menerapkan pembelajaran berdiferensiasi dengan menyesuaikan dengan gaya
belajar siswa dimana siswa di kelas X-8 memiliki gaya belajar yang bervariasi
mulai dari gaya belajar auditory, visual, dan kinestetik. Kemampuan motivasi
belajar ekonomi ini dapat ditingkatkan dengan menggunakan model pembelajaran
Problem Based Learning berbasis scaffolding yaitu pemberian bantuan dalam
proses pembelajaran, sehingga dalam belajar ekonomi tidak hanya mendengarkan
guru di depan kelas saja, tetapi juga melibatkan siswa secara aktif dalam proses
pembelajaran.
3
BAB II
KAJIAN TEORI
A. Analisi Permasalahan berdasarkan Kajian Teori
1. Motivasi Belajar
a. Pengertian Motivasi Belajar
Manusia dalam kehidupannya dipengaruhi oleh motivasi yang erat kaitannya dengan
harapan dan kemauan belajar, motivasi itu tumbuh dalam diri seseorang agar dapat mencapai
tujuan belajar. Dalam belajar, motivasi itu tumbuh dalam diri seseorang dan dapat
dirangsang dari luar. sedangkan motivasi adalah alasan atau dorongan (KBBI : 2016).
Slameto (dalam Djamarah, 2015: 13) merumuskan bahwa belajar adalah suatu proses usaha
yang dilakukan oleh individu untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru
secara keseluruhan sebagai hasil pengalaman individu itu sendiri dalam interaksi dengan
lingkungannya. Secara psikologis, belajar merupakan suatu proses perubahan yaitu
perubahan tingkah laku sebagai hasil dari interaksi dengan lingkungannya dalam memenuhi
kebutuhan hidupnya (Slameto, 2013: 2). Utami dalam Suparijono mendefinisikan bahwa
belajar sebagai kegiatan psiko-fisik-sosio untuk menuju perkembangan pribadi selanjutnya,
belajar merupakan perubahan tingkah laku akibat pengalaman dan lingkungan (JPTK,
Volume 22, Nomor 4, Oktober 2015).
Motivasi menurut Wlodkowsky (Sugihartono dkk, 2013) merupakan suatu kondisi yang
menyebabkan atau menimbulkan perilaku tertentu dan memberi arahan serta ketahanan pada
tingkah laku tersebut. Amir Daim (dalam Habsari, 2005: 74) menyatakan bahwa motivasi
merupakan kekuatan atau tenaga yang dapat memberikan dorongan pada kegiatan yang
dikehendaki dengan asas dan tujuan yang hendak dimaksud. Sedangkan Wahgo Sumijo
(dalam Habsari 2005: 74) menyatakan bahwa motivasi adalah dorongan kerja yang timbul
pada diri seseorang untuk berprestasi dalam mencapai tujuan. Jhon W. Santrock (dalam
Badaruddin, 2015: 14) menjelaskan bahwa motivasi adalah sebuah proses yang memberi
semangat, arah dan kegigihan perilaku. Mc. Donald menyampaikan bahwa motivasi adalah
perubahan energi dalam diri seseorang yang ditandai dengan munculnya “feeling” dan
didahului dengan tanggapan terhadap adanya tujuan. Motivasi mengandung tiga elemen
penting yaitu motivasi mengawali terjadinya perubahan energi pada setiap diri individu
manusia, ditandai dengan munculnya rasa/”feeling”, dan dirangsang karena adanya tujuan.
4
Motivasi dapat juga dikatakan serangkaian usaha untuk menyediakan kondisi-kondisi
tertentu sehingga seseorang mau dan ingin melakukan sesuatu.
Berdasarkan pengertian diatas dapat dipahami bahwa belajar tidak terjadi begitu
saja, melainkan butuh suatu proses yang melibatkan lingkungan, dimana seseorang
mendapatkan pengalaman dan motivasi yang pada ahirnya adalah untuk mencapai
perubahan ke arah positif.
b. Jenis-jenis Motivasi
Menurut (Sudirman: 89) jenis-jenis motivasi terdiri dari dua sudut pandang, yaitu
motivasi yang berasal dalam diri seseorang biasa disebut dengan motivasi intrinsik dan
motivasi yang berasal dari luar yaitu ekstrinsik.
1) Motivasi Intrinsik, Motivasi intrinsik adalah motif-motif yang berasal dari dalam diri
seseorang dimana individu memiliki dorongan untuk melakukan sesuatu tanpa adanya
pengaruh dari luar.
2) Motivasi Ekstrinsik, adalah kebalikan dari motivasi intrinsik dimana motif-motif yang
aktif merupakan motivasi yang dipengaruhi oleh adanya rangsangan dari luar.
Hal ini sejalan dengan yang diungkapkan oleh (Oemar Malik: 112), dimana
motivasi intrinsik adalah motivasi yang tercakup dalam situasi belajar yang bersumber
dari kebutuhan dan tujuan-tujuan siswa sendiri, sedangkan motivasi ekstrinsik adalah
motivasi yang disebabkan oleh adanya faktir dari luar situasi belajar. Dari pengertian
tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa motivasi yang ada pada diri seseorang untuk
melakukan sesuatu terdiri dari dua jenis yaitu motivasi yang hadir sendiri dalam diri
seseorang yang tidak dipengaruhi dari luar dan motivasi yang munculnya karena adanya
pengaruh dari luar diri seseorang. ‘
c. Indikator Motivasi Belajar
Menurut (Nana Sudjana: 61) dalam bukunya Penilaian Hasil Belajar menjelaskan
Indikator motivasi belajar siswa sebagai berikut.
1) Minat dan perhatian siswa terhadap pelajaran
2) Semangat siswa untuk melakukan tugas-tugas belajarnya
3) Tanggung Jawab dalam mengerjakan tugas-tugas belajarnya.
4) Reaksi yang ditunjukkan siswa terhadap stimulus yang diberikan guru
5) Rasa senang dan puas dalam mengerjakan tugas yang diberikan.
5
2. Gaya Belajar
a. Pengertian Gaya Belajar
Gaya belajar merupakan salah satu yang dimiliki oleh setiap individu dalam
menyerap, mengatur, dan mengolah informasi yang diterima. Gaya belajar yang sesuai
adalah kunci keberhasilan siswa dalam belajar. Penggunaan gaya belajar yang dibatasi
hanya dalam satu gaya, terutama yang bersifat verbal atau auditorial, tentunya dapat
menyebabkan banyak perbedaan dalam menyerap informasi. Oleh karena itu, dalam
kegiatan belajar, siswa harus dibantu dan diarahkan untuk mengenali gaya belajar yang
sesuai dengan dirinya sendiri agar hasilnya bisa maksimal.
Gaya belajar terdiri dari kata gaya dan belajar. Dalam kamus besar bahasa
Indonesia, gaya adalah tingkah laku, gerak gerik dan sikap. Sedangkan belajar adalah
berusaha memperoleh kepandaian atau menuntut ilmu. Menurut slameto, belajar
adalah suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu
perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan sebagai hasil pengalamannya
sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya. Definisi dari gaya belajar adalah
karakteristik kognitif, efektif, dan perilaku psikososial yang berfungsi sebagai
insikator yang relative stabil tentang bagaimana peserta didik mempersepsikan,
berinteraksi dengan, dan menanggapi lingkungan belajar.
Grasha dan Riechman (1996) menganggap bahwa gaya belajar sebagai interaksi
sosial dan mereka mendefinisikannya sebagai peran yang berbeda bagi siswa dalam
interaksi dengan teman sekelas, guru dan lingkungan belajar. Mereka menyarankan
bahwa gaya belajar dapat diidentifikasi melalui dimensi sosial dan emosional seperti
sikap terhadap pembelajaran, guru, teman sekelas hingga lingkungan belajar. Menurut
(Hamzah :180) dalam bukunya yang berjudul “Orientasi Baru dalam Psikologi
Pembelajaran”, Gaya Belajar adalah kemampuan seseorang untuk memahami dan
menyerap pelajaran sudah pasti berbeda tingkatnya ada yang sedang da nada pula yang
lambat.
Dari beberapa devinisi gaya belajar di atas dapat disimpulkan bahwa gaya belajar
adalah cara yang digunakan seseorang dalam proses belajar meliputi cara seseorang
menyerap, mengatur dan mengelola informasi yang didapatkan sehingga pelajaran
dapat dipahami dan berjalan efektif.
6
3. Macam-macam Gaya Belajar
Gaya belajar setiap siswa memiliki karakteristik masing-masing dan telah dijelaskan
oleh De Porter dan Hermacki; “bahwa terdapat 3 modalitas (tipe) dalam gaya belajar yaitu
visual, auditori, dan kinestetik. Pelajar visul belajar melalui apa yang mereka lihat. Auditori
belajar dengan cara mendengar dan kinestetik belajar lewat gerak dan menyentuh.
Penjelasannya sebagai berikut:
a) Gaya belajar Visual
Gaya belajar visual adalah suatu kecenderungan memproses informasi melalui mata atau
panca indra penglihatan. Beberapa ciri dari orang visual adalah rapi dan teratur, berbicara
dengan cepat, perencanaan dan pengaturan jangka panjang yang baik, teliti terhadap detai,
mementingkan penampilan, baik dalam hal pakaian maupun prestasi, mengingat apa yang
dilihat daripada yang didengar, biasanya tidak terganggu oleh keributan, pembaca cepat dan
tekun, lebih suka membaca daripada dibacakan.
Dorongan pelajar visual membuat banyak symbol dan gambar dalam catatan mereka.
Dalam matematika dan ilmu pengetahuan, tabel dan grafik akan memperdalam pemahaman
mereka. Peta pikiran dapat menjadi alat yang bagus bagi para pelajar visual dalam mata
pelajaran apa pun. Karena para pelajar visual belajar terbaik saat mereka mulai dengan
“gambaran keseluruhan”, melakukan tinjauan umum mengenai bahan pelajaran akan sangat
membantu. Membaca bahan secara sekilas, misalnya, memberikan gambaran umum
mengenai bahan bacaan sebelum mereka terjun ke dalam perinciannya.
b. Gaya Belajar Auditory
Gaya belajar audio adalah suatu kecenderungan memproses informasi melalui telinga
atau indra pendengaran. Beberapa ciri dari orang audio adalah berbicara kepada diri sendiri
saat bekerja, mudah terganggu oleh keributan, senang membaca dengan keras, senang
mendengarkan, kesulitan menulis namun hebat dalam berbicara,
Para pelajar dengan gaya belajar auditory mungkin lebih suka merekam daripada
mencatat, karena mereka suka mendengarkan informasi secara berulang-ulang. Mereka
mengulang sendiri dengan keras apa yang guru katakan, mereka suka menyimak dan
mendengarkan penjelasan dari guru. Ada juga pelajar auditory yang suka belajar sambil
mendengarkan musik.
c. Gaya Belajar Kinestetik
7
Gaya belajar kinestetik adalah suatu kecenderungan memproses informasi melalui
tangan dan kaki atau indra peraba. Mereka belajar dengan cara bergerak, bekerja dan
menyentuh. Beberapa ciri dari orang kinestetik adalah berbicara dengan perlahan,
menanggapi perhatian fisik, menyentuh orang untuk mendapatkan perhatian mereka, berdiri
dekat ketika berbicara dengan orang, menghafal dengan cara berjalan dan melihat banyak
menggunakan isyarat tubuh, tidak dapat duduk diam dalam waktu yang lama.
Para pelajar kinestetik suka belajar melalui gerakan dan paling baik menghafal
informasi dengan mengasosiasikan gerakan dengan setiap fakta. Banyak pelajar kinestetik
menjauhkan diri dari bangku, mereka lebih suka duduk di lantai dan menyebarkan pekerjaan
disekeliling mereka.
4. Strategi Belajar Menurut Gaya Belajar
1) Strategi untuk mempermudah proses belajar visual, sebagai berikut:
a) Gunakan materi visual, seperti gambar-gambar, diagram dan peta.
b) Gunakan warna untuk mengingat hal hal-hal penting.
c) Baca buku-buku berilustrasi.
d) Gunakan multimedia, contohnya computer dan video.
e) Cobalah mengilustrasikan ide-ide dalam gambar.
2) Strategi untuk mempermudah proses belajar auditori, sebagai berikut:
a) Berpartisipasi dalam diskusi, baik didalam kelas maupun di dalam keluarga
b) Membaca materi pelajaran dengan keras.
c) Menggunakan musik dalam belajar.
d) Mendiskusikan ide secara verbal.
e) Merekam materi pelajaran ke dalam kaset dan mendengarkannya sebelum tidur.
3) Strategi untuk mempermudah proses belajar kinestetik, sebagai berikut:
a) Jangan paksakan diri untuk belajar sampai berjam-jam
b) Belajar sambil mengeksplorasi lingkungan, misalnya untuk mempelajari konsep baru
membaca di tempat yang rindang.
c) Mengunyah permen karet pada saat belajar bila perlu dan memungkinkan.
d) Gunakan warna terang untuk mengingat hal-hal penting dalam bacaan.
e) Belajar sambil mendengarkan musik.
8
Berdasarkan kajian teori diatas maka dapat disimpulkan bahwa untuk meningkatkan
motivasi belajar di kelas X-8 SMAN 3 Jember. Diperlukan strategi dengan menggunakan
pembelajaran berdiferensiasi dimana guru dapat memberikan LKPD yang berbeda yang
disesuaikan dengan gaya belajar siswa, dimana siswa dengan gaya belajar visual dapat
diberikan Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) dengan media infografis atau gambar yang
disesuaikan dengan topik bahasan mata pelajaran. Sedangkan siswa dengan gaya belajar
auditory diberikan LKPD dengan media video pembelajaran agar mereka mampu
mengkonstruksi pembelajaran mereka sendiri Bersama dengan kelompoknya. Sedangkan
siswa dengan gaya belajar Kinestetik diberikan kebebasan untuk mengeksplorasi
kemampuannya dengan memberikan LKPD yang berupa hasil karya berupa mind map
atau Infografis. Masing-masing kelompok kemudian mempresentasikan hasil diskusinya
di depan kelas kemudian rekan lainnya memberikan tanggapan. Setelah pembelajaran
selesai guru dan siswa memberikan refleksi tentang pembelajaran hari ini untuk kemudian
diberikan rencana tindak lanjut berikutnya.
9
BAB III
HASIL PRODUK
A. Modul Ajar
Berdasarkan permasalahan yang terjadi di SMAN 3 Jember yaitu rendahnya motivasi
belajar siswa dalam mata pelajaran ekonomi dapat diatasi dengan strategi membuat
rencana pembelajaran yang pada pembelajaran abad 21 ini dikenal dengan modul ajar.
Modul ajar yang dibuat yiatu tentan materi Lembaga Jasa Keuangan dengan Sub Materi
Bank dan Produk perbankan.
No Nama Produk Hasil Produk
1. Modul ajar dapat diakses dengan cara scan
Barcode di samping.
10
BAB. IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Motivasi belajar merupakan suatu dorongan yang membuat individu untuk melakukan
sesuatu, baik dorongan dari dalam diri individu maupun dari luar individu. Dengan
meningkatnya motivasi belajar siswa maka kerja sama belajar siswapun akan bertambah
sehingga proses pemahaman tentang materi pada siswapun akan bertambah pula. Hal ini
dapat diterapkan salah satunya dengan menerapkan pembelajaran berdiferensiasi dengan
menyesuaikan dengan gaya belajar siswa dimana siswa di kelas X-8 memiliki gaya belajar
yang bervariasi mulai dari gaya belajar auditory, visual, dan kinestetik. Kemampuan
motivasi belajar ekonomi ini dapat ditingkatkan dengan menggunakan model
pembelajaran Problem Based Learning berbasis scaffolding yaitu pemberian bantuan
dalam proses pembelajaran.
B. Saran
a. Sebaiknya dalam pembelajaran guru perlu mengembangkan strategi yang lebih
beragam dan bervariasi agar dapat mendorong motivasi belajar siswa menjadi kebih
aktif.
b. Mengembangkan kemampuan dalam membuat media pembelajaran yang lebih
interaktif guna mendorong kreativitas belajar siswa.
11
DAFTAR PUSTAKA
Achmad, Badaruddin. (2015). Peningkatan Motivasi Belajar Peserta didik Melalui. Bimbingan
Konseling. Jakarta: Abe Kreatifindo. Alimudin dan Kustiah. (2012).
B. Uno, Hamzah. 2013. Teori Motivasi dan Pengukurannya. Jakarta: Bumi Aksara.
DePorter, Bobbi & Hernacki, Mike. 2006. Quantum Learning: Membiaasakan Belajar Nyaman
& Menyenangkan. Bandung: PT.Mizah Pustaka
Djamarah, Syaiful Bahri. (2015). Psikologi Belajar. Jakarta : Rineka Cipta
Grasha, A.F., Riechmann S., 1974. A Rational to Developing and Assessing the Construct
Validity of a Student Learning Style Scale Instrumen. Journal of Psychology.
Hamalik, Oemar. 2008. Proses Belajar Mengajar. Jakarta: Bumi Aksara
Hapsari, Sri.2005. Psikologi Pendidikan. Jakarta: PT.Remaja
Nuryati, Titik. 2012. Peningkatan Hasil Belajar Matematika pada Materi Bilangan Bulat
Melalui Penerapam Metode Kumon Kelas II SD Negeri Kebonharjo, Polanharjo Klaten
Tahun Pelajaran 2011/2012. Skripsi thesis, Universitas Muhammadiyah Surakarta.
Slameto. 2013. Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta
Sudjana, Nana. 2009. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: PT. Remaja
Rosdakarya.
Sugihartono, dkk. (2013). Psikologi Pendidikan. Yogyakarta: UNY Press.
12
LAMPIRAN
1. MODUL AJAR
2. LKPD
3. BAHAN AJAR
13
14
MODUL AJAR
Elemen: Pemahaman Pada akhir fase E, Peserta didik memahami Konsep sistem pembayaran dan
Konsep memahami konsep uang sebagai system pembayaran. Peserta didik memahami
berbagai bentuk alat pembayaran non tunai yang berlaku di Indonesia serta
memahami penggunaannya. Peserta didik memahami Konsep Bank dan Industri
Keuangan Non Bank dan memahami berbagai produk yang dihasilkan guna
mendukung tercapainya keterampilan literasi keuangan.
Elemen: Keterampilan 1. Mengamati.
Proses Peserta didik mengamati video pembelajaran tentang Sistem
Pembayara dan menganalisis manfaatnya bagi kehidupan
1. Mempertanyakan dan memprediksi.
2. Merencanakan dan melakukan penyelidikan
3. Memproses, menganalisis data dan informasi
4. Mengevaluasi dan refleksi
5. Mengomunikasikan hasil
Tujuan Pembelajaran
Memahami pengertian sistem pembayaran dan jenis-jenis sistem pembayaran di Indonesia. Memahami prinsip
sistem pembayaran dan sistem pembayaran tunai dan non tunai
Indikator Keberhasilan Tujuan Pembelajaran
1. Mendeskripsikan pengertian sistem pembayaran
2. Mengidentifikasi komponen, prinsip, dan perkembangan sistem pembayaran di Indonesia
3. Menganalisis sistem pembayaran tunai dan non tunai
15
• Peserta didik dapat menjelaskan pengertian sistem pembayaran dengan menelaah artikel, video
pembelajaran, dan membuat mind map/ infografis secara gotong-royong
• peserta didik dapat mengidentifikasi peran bank sentral dalam sistem pembayaran pembayaran dengan
menelaah artikel, video dan m dan membuat mind map/ infografis secara gotong-royong
• peserta didik dapat menganalisis sistem pembayaran tunai dan non tunai dengan menelaah artikel, video
pembelajaran, dan dan membuat mind map/ infografis secara gotong-royong
Pemahamana Bermakna
Literasi keuangan merupakan salah satu topik yang cukup sering menjadi perbincangan saat ini. Terutama
bagi generasi muda, pengetahuan mengenai literasi keuangan dianggap menjadi hal yang cukup
bermanfaat untuk dipelajari sedari dini. Pasalnya, hal tersebut dinilai membantu tidak hanya untuk
meningkatkan kemampuan dalam menabung dan berinvestasi saja, tetapi juga memberikan manfaat
bagaimana caranya mengelola dan menggunakan uang secara bijak.
Pertanyaan Pemantik
1. Perhatikan video tentang produk bank pada PPT.
2.
Sumber Belajar
1. Bahan Ajar tentang Sistem Pembayaran
2. Video tentang sistem pembayaran untuk siswa dengan Gaya belajar Auditory
16
3. Video untuk siswa dengan gaya belajar Visual
4. Untuk siswa dengan gaya belajar Kinestetik membuat infografis berdasarkan artikel berikut :
Asesmen (Penilaian)
Bentuk penilaian : Individu dan Kelompok
17
Assessment of learning Penilaian sumatif berupa Postest
a. Soal Pengayaan
Bagi peserta didik yang telah memenuhi Kriteria Ketercapaian Tujuan Pemebelajaran (KKTP),
maka guru bisa memberikan tambahan pembelajaran misalnya sebagai berikut :
Peserta didik dipersilahkan melakukan wawancara singkat terhadap keluarga di rumah tentang
pembayaran tunai dan non tunai yang pernah dilakukan ?
b. Soal Remidial
Bagi peserta didik yang belum memenuhi Kriteria Ketercapaian Tujuan Pemebelajaran (KKTP), maka guru
bisa memberikan tambahan pembelajaran misalnya sebagai berikut :
Peserta didik dipersilahkan mencari bahan ajar dalam bentuk buku, artiekl ataupun video di Youtube
mengenai materi relevan yang diajarkan kemudian membuat rangkuman atas video tersebut.
19
Langkah 2: • Peserta didik mendefinisikan masalah dari suatu bacaan TPAC
Mengorganisasi tentang “Ssitem Pembayaran” K4C
siswa untuk • Guru memberikan arahan bahwa peserta didik yang telah (Collaborat
belajar dikelompokkan sesuai dengan gaya belajar (visual, auditory, ion)
dan kinestetik) akan melakukan proses belajar sesuai dengan
gaya belajarnya
• Peserta didik yang telah bergabung dengan kelompoknya
akan melakukan proses belajar yang berbeda. Pada
kelompok gaya belajar visual melalui telaah artikel,
kelompok gaya belajar auditory dengan melihat video
pembelajaran, serta kelompok gaya belajar kinestetik
membuat infografis (melalui diferensiasi proses sesuai
dengan gaya belajar peserta didik yangmeliputi: visual,
auditory dan kinestetik)
• Peserta didik dengan saling gotong royong
secaraberkelompok memecahkan permasalahan yang
berhubungan dengan bank dan produk bank (sesuai dengan
profil pelajar Pancasila: gotong royong)
20
Langkah 5: • Peserta didik melakukan refleksi dan evaluasi (dalam bentuk 4C
Menganalisis dan komentar, menuliskan apa saja yang telah dipelajari, serta apa (Collaborati
mengevaluasi proses kesulitan yang dihadapi) dari hasil diskusi atau kegiatan on and
pemecahanmasalah pembelajaran yang telah dilakukan. Communica
tion)
Kegiatan Penutup (20 Menit)
• Guru memberikan penguatan atas materi yang telah dipelajari bersama
• Peserta didik menyimpulkan pembelajaran yang sudah dibahas
• Peserta didik mengerjakan posttest
• Guru menyampaikan rencana pembelajaran selanjutnya yaitu mengenai
alat pembayaran.
• Guru mengarahkan siswa untuk berdo’a sebelum selesai pembelajaran
21
Refleksi
Pertanyaan kunci dalam melakukan refleksi pembelajaran:
1. Apa yang membuatmu tertarik saat belajar tadi? Mengapa?
2. Apa hal penting yang kamu pelajari hari ini? Mengapa itu penting?
3. Apa yang ingin kamu pelajari lebih lanjut? Mengapa?
4. Apakah kesulitan yang kamu jumpai dalam proses belajar hari ini?
5. Bagaimana caramu mengatasi kesulitan tersebut?
Glosarium
Bank, badan usaha di bidang keuangan yang menarik dan mengeluarkan uang dalam masyarakat, terutama
memberikan kredit dan jasa dalam lalu lintas pembayaran dan peredaran uang
Bunga, imbalan jasa untuk penggunaan uang atau modal yang dibayar pada waktu tertentu berdasarkan
ketentuan atau kesepakatan, umumnya dinyatakan sebagai persentase dari modal pokok
Derivatif, turunan atau sesuatu yang dihasilkan dari pengembangan hal yang lain
Devisa, alat pembayaran luar negeri yang dapat ditukarkan dengan uang dalam negeri
Diskonto, potongan atau bunga yang harus dibayar oleh orang yang menjual wesel atau surat dagang yang
diuangkan sebelum waktunya
Etimologis, cabang ilmu bahasa yang menyelidiki asal-usul kata serta perubahan dalam bentuk dan makna
Firma, hh perserikatan dagang yang didirikan untuk menjalankan usaha dagang bersama di bawah satu nama
yang setiap pesertanya turut bertanggung jawab: perserikatan dagang ada yang berbentuk, dan ada pula yang
berbentuk perseroan
Firms, perusahaan
Giro, simpanan pada bank yang penarikannya dapat dilakukan setiap saat dengan menggunakan cek atau surat
perintah pembayaran lain atau dengan cara pemindahbukuan
22
Households, entitas rumah tangga
Inflasi, kemerosotan nilai uang (kertas) karena banyaknya dan cepatnya uang (kertas) beredar sehingga
menyebabkan naiknya harga barang-barang: pemerintah berhasil mengendalikan
Uang giral, alat pembayar (penukar) dalam bentuk surat-surat berharga (seperti cek)
23
Daftar Pustaka
Dinar, M., Hasan, M. 2018. Pengantar Ekonomi: Teori dan Aplikasi. Bekasi: Pustaka Taman Ilmu.
Geminastiti, Kinanti dan Nella Nurlita. 2013. Ekonomi untuk SMA/MA Kelas X. Bandung: Yrama
Widya.
Ismawanto. 2009. Ekonomi Jilid 1 untuk SMAdan SMK Kelas X. Yogyakarta: CV. GEMA ILMU.
Kasmir. 2014. Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya. Jakarta: Rajawali Pers. Marit, E.L,
dkk.2021. Pengantar Ilmu Ekonomi. Medan: Yayasan Kita Menulis. Pindyck S Robert
dan Daniel L. Rubinfeld. 2012. Mikroekonomi. Jakarta: Erlangga.
Pratiwi, Mega Alfiani, dkk. 2021. PR Buku Interaktif Ekonomi Untuk SMA/MA Peminatan Ilmu-Ilmu
Sosial Kelas X Semester 2. Yogyakarta: Intan Pariwara.
Rudianto, Alam. 2016. Ekonomi untuk SMA/MA Kelas X Edisi Revisi. Jakarta : Erlangga
Sumber lain:
www.bi.go.id
www.lps.go.id
www.ojk.go.id
24
25
Lampiran 3: Lembar Refleksi Peserta Didik
26
Lampiran 4: Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) dan Rubrik Penilaian LKPD
(Terlampir)
KELAS : X
27
Lampiran 7: Rubrik Penilaian Gotong Royong
28
Komunikasi - Aktif menyimak untuk memahami dan menganalisis
untuk informasi, gagasan, emosi, keterampilan dan
mencapai keprihatinan yang disampaikan oleh orang lain dan
tujuan bersama kelompok menggunakan berbagai simbol dan media
secara efektif, serta menggunakan berbagai strategi
komunikasi untuk menyelesaikan masalah guna
mencapai berbagai tujuan bersama (skor 3)
- Kurang dapat menyimak dan menggunakan strategi
komunikasi untuk mencapai tujuan bersama (skor 2)
- Tidak dapat menyimak dan menggunakan strategi
komunikasi untuk mencapai tujuan bersama (skor
1)
Saling - Menyelaraskan kapasitas kelompok agar para
ketergantungan anggota kelompok dapat saling membantu satu sama
positif lain memenuhi kebutuhan mereka baik secara
individual maupun kolektif (skor 3)
- Kurang dapat menyelaraskan kapasitas kelompok
dalam memenuhi kebutuhan baik secara individual
maupun kolektif (skor 2)
- Tidak dapat menyelaraskan kapasitas kelompok
dalam memenuhi kebutuhan baik secara individual
maupun kolektif (skor 1)
Koordinasi - Menyelaraskan dan menjaga tindakan diri dan
sosial anggota kelompok agar sesuai antara satu dengan
lainnya serta menerima konsekuensi tindakannya
dalam rangka mencapai tujuan bersama (skor 3)
- Kurang dapat menyelaraskan dan menjaga tindakan
diri dan anggota kelompok serta kurang menerima
konsekuensi tindakannya dalam rangka mencapai
tujuan bersama (skor 2)
- Tidak dapat menyelaraskan dan menjaga tindakan
diri dan anggota kelompok serta tidak menerima
konsekuensi tindakannya dalam rangka mencapai
tujuan bersama (skor 1)
29
Kategori Penilaian
Nilai Kategori
86 ≤ x ≤ 100 Sangat Baik
76 ≤ x ≤ 85 Baik
60 ≤ x ≤ 75 Cukup
55 ≤ x ≤ 59 Kurang
≤ 54 Sangat kurang
30
LKPD 1
LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD)
2.
3.
4.
5.
6.
Petunjuk Pengerjaan:
1. Amati Infografis berikut
https://www.bi.go.id/id/fungsi-utama/sistem-
pembayaran/PublishingImages/default/EVOLUSI-SISTEM-PEMBAYARAN-[1.jpg
https://www.bi.go.id/id/fungsi-utama/sistem-pembayaran/default.aspx
31
LKPD 2
LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD)
2.
3.
4.
5.
6.
Petunjuk Pengerjaan:
1. Tonton Video dibawah ini berikut
https://www.youtube.com/watch?v=ABMfSJLl0WI
32
LKPD 3
LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD)
2.
3.
4.
5.
6.
Petunjuk Pengerjaan:
1. Tonton Video dibawah ini berikut
Sumber : https://www.youtube.com/watch?v=Q-CNQQJJZyY&t=101s
33
BAHAN AJAR
EKONOMI UNTUK
depositphotos_414121442-stock-illustration-bank-building-icon-vector-illustration.jpg
SEKOLAH MENENGAH
ATAS (SMA) KELAS X
SISTEM PEMBAYARAN
Penyusun
SITI NAFISAH, S.Pd
Disetujui oleh
Dra. Ismiyati
depositphotos_414121442-stock-illustration-bank-building-icon-vector-illustration.jpg
TUJUAN PEMBELAJARAN
Memahami pengertian bank dan lembaga keuangan perbankan di Indonesia. Memahami fungsi
dan tujuan lembaga keuangan dan menganalisis jenis bank yang ada di Indonesia.
Terkait dengan alat pembayaran tunai, Bank Indonesia berupaya untuk memenuhi
kebutuhan uang kartal di masyarakat, baik dalam nominal yang cukup, jenis pecahan yang
sesuai, tepat waktu, maupun kondisi yang layak edar.