Anda di halaman 1dari 4

Nama : Farah Nur Rohmah

NIM : 4301022202

LEMBAR KERJA 1
Merancang perencanaan pembelajaran dan asesmen

Berdasarkan pengetahuan dan pengalaman Anda, silakan Anda refleksikan bagaimana


pembelajaran paradigma baru dan asesmen semestinya dirancang dan dilaksanakan.
1. Bagaimana semestinya guru merancang dan melaksanakan pembelajaran dan asesmen
paradigma baru dan asesmen yang efektif?
Untuk merancang dan melaksanakan pembelajaran dan asesmen yang efektif dengan
paradigma baru, guru perlu melakukan beberapa hal, di antaranya:
1. Mengidentifikasi tujuan pembelajaran yang jelas dan spesifik sesuai dengan
kurikulum yang berlaku.
2. Menyusun materi pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan siswa dan
membuatnya menjadi mudah dipahami.
3. Menggunakan metode pembelajaran yang beragam dan menyenangkan sesuai dengan
kebutuhan siswa dan materi yang akan diajarkan.
4. Menciptakan lingkungan pembelajaran yang nyaman dan mendukung, seperti dengan
menjaga kebersihan kelas dan menghadirkan peralatan pembelajaran yang memadai.
5. Memfasilitasi proses belajar siswa dengan memberikan bimbingan, umpan balik, dan
dukungan yang tepat selama kegiatan pembelajaran berlangsung.
6. Menilai hasil belajar siswa secara obyektif dengan menggunakan beragam instrumen
penilaian yang tepat, seperti tes tertulis, observasi, atau proyek terstruktur.
7. Menyusun laporan hasil belajar siswa secara berkala untuk memantau kemajuan
pembelajaran siswa dan memberikan umpan balik yang tepat agar siswa dapat
memperbaiki kekurangan yang ada.
8. Terus belajar dan mengikuti perkembangan terbaru dalam bidang pembelajaran dan
mengaplikasikannya dalam proses pembelajaran di kelas.

2. Apa yang menjadi standar acuan kompetensi dalam merancang pembelajaran berbasis
asesmen yang efektif?
Standar acuan kompetensi yang harus diperhatikan dalam merancang pembelajaran
berbasis asesmen yang efektif meliputi:
1. Kurikulum yang berlaku di sekolah atau lembaga pendidikan yang bersangkutan.
Kurikulum ini menjadi acuan dasar dalam merancang pembelajaran dan asesmen
yang sesuai dengan tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan.
2. Kebutuhan siswa. Mengetahui kebutuhan siswa merupakan hal yang penting dalam
merancang pembelajaran dan asesmen yang efektif. Hal ini bisa diperoleh dengan
cara melakukan observasi terhadap siswa, menggunakan angket, atau melakukan
wawancara dengan siswa atau orang tua siswa.
3. Standar kompetensi nasional atau internasional yang berlaku. Standar kompetensi ini
merupakan acuan dalam menentukan tingkat kemampuan siswa yang harus dicapai
setelah mengikuti proses pembelajaran.
4. Aspek-aspek yang harus diukur dalam asesmen. Aspek-aspek ini bisa berupa
pengetahuan, keterampilan, sikap, atau kompetensi sosial yang harus dicapai oleh
siswa setelah mengikuti proses pembelajaran.
5. Instrumen penilaian yang tepat. Memilih instrumen penilaian yang tepat merupakan
hal yang penting agar asesmen yang dilakukan dapat mengukur dengan tepat
kemampuan siswa. Instrumen penilaian yang tepat bisa berupa tes tertulis, observasi,
atau proyek terstruktur.

3. Apa yang Anda ketahui dengan modul ajar sebagai sebuah perangkat pembelajaran?
Modul ajar adalah sebuah perangkat pembelajaran yang merupakan kumpulan materi
pembelajaran yang disusun secara sistematis, terstruktur, dan terkait dengan tujuan
pembelajaran yang ingin dicapai. Modul ajar biasanya terdiri dari beberapa bagian, di
antaranya: tujuan pembelajaran, konten materi, metode dan strategi pembelajaran, dan
evaluasi atau penilaian. Modul ajar dapat digunakan sebagai bahan ajar yang bisa
digunakan secara individual atau bersama-sama dengan bahan ajar lainnya, sesuai dengan
kebutuhan pembelajaran peserta didik. Modul ajar juga dapat dikembangkan sesuai
dengan kondisi dan kebutuhan peserta didik, sehingga dapat menjadi salah satu alternatif
pembelajaran yang efektif dalam meningkatkan hasil belajar peserta didik.

4. Mengapa guru perlu mengembangkan modul ajar?


Guru perlu mengembangkan modul ajar karena ada beberapa keuntungan yang dapat
diperoleh, di antaranya:
1. Mempermudah proses perencanaan pembelajaran. Modul ajar merupakan panduan
yang terstruktur dan terorganisir yang mempermudah guru dalam mempersiapkan
kegiatan pembelajaran.
2. Menyajikan materi pembelajaran secara terstruktur dan sistematis. Modul ajar
menyajikan materi pembelajaran secara terstruktur dan sistematis, sehingga
memudahkan siswa dalam memahami dan menyerap materi pembelajaran yang
disajikan.
3. Menyediakan sumber belajar yang bervariasi. Modul ajar biasanya disertai dengan
berbagai sumber belajar, seperti teks, gambar, video, atau tugas-tugas yang
bervariasi, sehingga memudahkan siswa dalam memahami materi pembelajaran.
4. Mengurangi beban kerja guru. Dengan menggunakan modul ajar, guru tidak perlu
membuat materi pembelajaran dari awal setiap kali mengajar, sehingga dapat
mengurangi beban kerja guru.
5. Memudahkan proses penilaian. Modul ajar biasanya sudah dilengkapi dengan soal-
soal latihan atau tugas yang dapat digunakan sebagai alat penilaian. Hal ini
memudahkan guru dalam melakukan penilaian terhadap hasil belajar siswa.

5. Apa yang Anda ketahui dengan asesmen diagnostik? Kapan asesmen diagnostik perlu
dilakukan dan untuk apa?
Asesmen diagnostik adalah proses penilaian yang dilakukan untuk mengetahui tingkat
kemampuan siswa pada saat pertama kali mengikuti proses pembelajaran. Asesmen
diagnostik biasanya dilakukan pada awal semester atau pada awal proses pembelajaran.
Tujuan dari asesmen diagnostik adalah untuk menentukan tingkat kemampuan siswa pada
saat itu, mengetahui kekuatan dan kelemahan siswa, serta menentukan cara pembelajaran
yang tepat bagi siswa. Asesmen diagnostik dapat dilakukan dengan menggunakan
berbagai instrumen penilaian, seperti tes tertulis, observasi, atau wawancara. Hasil dari
asesmen diagnostik dapat digunakan oleh guru untuk menyusun rencana pembelajaran
yang sesuai dengan kebutuhan siswa dan menetapkan tujuan pembelajaran yang ingin
dicapai.

6. Pemahaman seperti apa yang perlu dimiliki pendidik (guru) untuk melaksanakan asesmen
yang efektif?
Pendidik (guru) perlu memiliki pemahaman yang memadai tentang asesmen yang efektif,
di antaranya:
1. Memahami tujuan dari asesmen yang dilakukan. Asesmen harus memiliki tujuan
yang jelas dan spesifik, seperti untuk mengetahui tingkat kemampuan siswa, menilai
hasil belajar siswa, atau menentukan cara pembelajaran yang tepat bagi siswa.
2. Memahami prinsip-prinsip asesmen yang efektif. Prinsip-prinsip asesmen yang
efektif meliputi validitas, reliabilitas, objektivitas, dan fairness.
3. Memahami cara menentukan instrumen penilaian yang tepat. Guru perlu memahami
cara menentukan instrumen penilaian yang tepat sesuai dengan tujuan asesmen yang
ingin dicapai, serta cara mengembangkan dan menyusun soal-soal yang tepat untuk
dijadikan alat penilaian.
4. Memahami cara mengumpulkan, menganalisis, dan menginterpretasikan hasil
asesmen. Guru perlu memahami cara mengumpulkan, menganalisis, dan
menginterpretasikan hasil asesmen dengan benar, sehingga dapat memberikan umpan
balik yang tepat bagi siswa dan membantu dalam menentukan kebijakan
pembelajaran yang tepat.
5. Memahami cara menyusun laporan hasil asesmen. Guru perlu memahami cara
menyusun laporan hasil asesmen yang jelas dan terstruktur, sehingga dapat
memberikan informasi yang berguna bagi siswa, orang tua siswa, dan pihak lain yang
terkait dengan proses pembelajaran.

7. Gambaran perencanaan, pelaksanaan, dan pengolahan asesmen seperti apa yang merujuk
pada prinsip dan paradigma asesmen pembelajaran paradigma baru?
Perencanaan, pelaksanaan, dan pengolahan asesmen yang merujuk pada prinsip dan
paradigma asesmen pembelajaran paradigma baru bisa dilihat sebagai berikut:
1. Perencanaan asesmen. Guru merumuskan tujuan asesmen yang jelas dan spesifik,
menentukan aspek-aspek yang harus diukur, dan menentukan instrumen penilaian
yang tepat sesuai dengan tujuan asesmen yang ingin dicapai.
2. Pelaksanaan asesmen. Guru menyusun dan menyajikan soal-soal atau tugas yang
sesuai dengan instrumen penilaian yang telah ditentukan, serta memfasilitasi proses
penilaian dengan memberikan petunjuk dan dukungan yang tepat.
3. Pengolahan hasil asesmen. Guru mengumpulkan, menganalisis, dan
menginterpretasikan hasil asesmen dengan benar, serta menyusun laporan hasil
asesmen yang jelas dan terstruktur.
Prinsip-prinsip asesmen yang harus diperhatikan dalam proses ini meliputi validitas,
reliabilitas, objektivitas, dan fairness. Sedangkan paradigma asesmen yang merujuk pada
pendekatan pembelajaran paradigma baru adalah asesmen yang menekankan pada proses
belajar siswa dan memfokuskan pada perkembangan kompetensi siswa, bukan hanya hasil
akhirnya. Asesmen ini juga merupakan bagian integral dari proses pembelajaran dan tidak
hanya dilakukan pada akhir proses pembelajaran saja.

Anda mungkin juga menyukai