A. IDENTITAS
Nama Penulis : MGMP Bahasa Indonesia
Satuan Pendidikan : SMP Negeri Bandung
Jenjang/Kelas : SMP / VII
Fase :D
Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia
Alokasi waktu : 1 x pertemuan (120 menit)
Semester : 1 (satu)
Tahun Pelajaran : 2022-2023
Kata Kunci : Mengungkapkan, pendangan, puisi rakyat
B. KOMPETENSI AWAL
Kompetensi awal yang perlu dimiliki peserta didik, yaitu mampu memahami dengan baik
karakteristik puisi rakyat.
C. PROFIL PELAJAR PANCASILA
Kreatif
Elemen kunci
Menghasilkan karya dan tindakan yang orisinil.
(Peserta didik mampu mengungkapkan pemahamannya terhadap puisi rakyat audiovisual)
Bernalar kritis
Elemen kunci:
memperoleh dan memproses informasi dan gagasan
(Peserta didik mampu menilai tanggapannya terhadap puisi rakyat)
F. MODEL PEMBELAJARAN
Pembelajaran dilaksanakan dengan tatap muka menggunakan model discovery learning
KOMPONEN INTI
Capaian Pembelajaran
Pada akhir fase D, peserta didik memiliki kemampuan berbahasa untuk berkomunikasi dan
bernalar sesuai dengan tujuan, konteks sosial, dan akademis. Peserta didik mampu
memahami,mengolah, dan menginterpretasi informasi paparan tentang topik yang beragam dan
karya sastra.Peserta didik mampu berpartisipasi aktif dalam diskusi, mempresentasikan, dan
menanggapi informasi nonfiksi dan fiksi yang dipaparkan; Peserta didik menulis berbagai teks
untuk menyampaikan pengamatan dan pengalamannya dengan lebih terstruktur, dan menuliskan
tanggapannya terhadap paparan dan bacaan menggunakan pengalaman dan pengetahuannya.
Peserta didik mengembangkan kompetensi diri melalui pajanan berbagai teks penguatan
karakter.
C. PEMAHAMAN BERMAKNA
Saat kalian memahami sesuatu hal dengan baik, tentunya kalian dapat mengaplikasikan
dalam bentuk nyata, saat puisi rakyat sudah kalian pahami kebermanfaatannya kalian akan
dapat memberi tanggapan dan penghargaan yang baik terhadap salah satu karya leluhur ini.
D. PERTANYAAN PEMANTIK
1. Setelah kalian memahami dengan baik teks puisi rakyat apa yang kalian rasakan?
2. Sikap nasionalisme atau cinta budaya yang kalian rasakan?
3. Pernahkah terpikir kalian memberi ulasan tentang tiga karya tersebut?
E. KEGIATAN PEMBELAJARAN
Pertemuan 1
Refleksi Pendidik
Kelas :
Hari/tanggal :
PETUNJUK PENGISIAN
Sebagai penguat dalam pemahaman materi puisi rakyat, buatlah materi presentasi dalam
bentuk peta konsep pengetahuan sampai praktik pembacaan karya!
1. Kupas tuntas kembali pemahamanmu tentang puisi rakyat, jabarkansemua hal yang
kalian pahami tentang puisi rakyat secara terperinci!
2. Buatlah masing-masing satu karya yang berbentuk pantun, syair, gurindam!
3. Berikan tanggapan Kalian terhadap karya yang berbentuk puisi rakyat!
4. Jelaskan pandangan kalian seebagai generasi muda menanggapi karya tradisonal?
2) Rubrik Penilaian
2. Assesmen Formatif
1) Instrumen LKPD
2) Rubrik Penilaian
No Pertanyaan Skor Keterangan
1. Ketepatan isi presentasi 100 80 - 100 Tepat
60 – 70 Kurang
tepat
10 - 50 Tidak tepa
2. Ketepatan bahasa 100 80 - 100 Tepat
60 – 70 Kurang
tepat
10 - 50 Tidak tepa
3. Ketepatan Intonasi 100 80 - 100 Tepat
60 – 70 Kurang
tepat
10 - 50 Tidak tepa
4. Kreativitas hasil tayangan presentasi 100 80 - 100 Tepat
60 – 70 Kurang
tepat
10 - 50 Tidak tepat
Total skor maksimal : 4
3. Assesmen Sumatif
Hasil produk peserta didik.
C. PENGAYAAN DAN REMEDIAL
Pengayaan
Pengayaan diberikan kepada peserta didik dengan pencapaian tinggi. Peserta didik tersebut
secara berkelompok mencari bentuk puisi rakyat yang lain untuk dibuat evalusi karya.
Remedial
Remedial diberikan kepada peserta didik dengan kesulitan belajar yang tidak memenuhi
KKTP. Peserta didik tersebut ditugaskan mencari sebanyak 3 karya berbentuk pantun,
syair, dan gurindam di internet.
D. BAHAN BACAAN PENDIDIK DAN PESERTA DIDIK
1. Bahan Bacaan Siswa
Puisi rakyat adalah warisan bangsa berupa puisi, syair, pantun, dan gurindam yang
memiliki nilai pesan moral, agama, dan budi pekerti. Puisi lama biasanya disampaikan
dari mulut ke mulut dan biasanya tidak diketahui penulis atau pengarangnya. Puisi
lama terlihat kaku karena aturan-aturan seperti jumlah kata dalam tiap baris, jumlah
baris dalam tiap bait, dan juga pengulangan kata yang bisa di awal atau di akhir sajak
atau yang dikenal dengan sebutan rima.
Puisi rakyat yang kita kenal antara lain
GURINDAM
Gurindam adalah puisi lama yang berasal dari negeri India, istilah gurindam berasal
dari bahasa India, yaitu kirindam berarti mula-mula atau perumpamaan. Gurindam
sarat nilai agama dan moral. Tidak dapat dipungkiri gurindam bagi orang dulu sangat
penting dan dijadikan norma dalam kehidupan. Gurindam memiliki ciri khas sebagai
berikut:
1) Terdiri dua baris dalam sebait
2) Tiap baris memiliki jumlah kata sekitar 10 – 14
3) Tiap baris memiliki rima sama yaitu a-a, b-b, dst
4) Merupakan satu kesatuan yang utuh
5) Baris pertama berisi soal, masalah, atau perjanjian, baris kedua berisi jawaban,
akibat, masalah atau perjanjian pada baris pertama (isi atau maksud gurindam
terdapat pada baris kedua)
6) Isi gurindam biasanya berupa nasihat, filosofi hidup, atau kata-kata mutiara.
PANTUN
Pantun adalah puisi Melayu yang mengakar dan membudaya dalam masyarakat.
Pantun dikenal dengan banyak nama di berbagai bahasa di Nusantara, tonton
(tagalog), tuntun (jawa), pantun (Toba) yang memilki arti kurang lebih sama, yaitu
sesuatu ucapan yang teratur, arahan yang menarik mendidik bentuk kesantunan.
Ciri-ciri pantun yaitu:
1) Tiap bait terdriri dari 4 baris
2) Tiap baris terdiri 8 – 12 suku kata
3) Rima akhir tiap baris adalah a-b-a-b
4) Baris 1 dan 2 sampiran baris 3 dan 4 isi.
SYAIR
Syair adalah salah satu puisi lama, Syair berasal dari Persia dan di bawa masuk ke
Nusantara bersama dengan masuknya Islam ke Indonesia. Kata atau istilah syair
berasal dari bahasa Arab yaitu syi’ir atau syuür yang berarti perasaan yang
menyendiri, kemudian kata syuür berkembang menjadi syi”ru yang berarti puisi
dalam pengetahuan umum. Dalam perkembangannya syair tersebut mengalami
perubahan dan modifikasi sehingga menjadi khas Melayu. Tidal lagi mengacu
pada tradisi sastra negeri Arab.
Ciri syair antara lain:
1) Setiap bait terdiri dari 4 baris
2) Setiap baris terdriri 8 – 14 suku kata
3) Bersajak a-a-a-a
4) Semua adalah isi
5) Bahasa yang digunakan bahasa kiasan.
2. Bahan Bacaan Guru
Puisi rakyat merupakan warisan budaya yang harus kita pelihara. Hal iu karena puisi
rakyat mengandung pesan moral, nilai-nilai, dan karakter yang baik. Puisi rakyat
adalah warisan bangsa berupa puisi, syair, pantun, dan gurindam yang memilki pesan
moral, agama, dan budi pekerti. Ada pula jenis puisi rakyat yang berpa matra, bidal,
pepatah, hingga seloka. Dengan demikiian puisi rakyat merupakan karya tradisional
yang diwariskan secara turun temurun.
Pantun adalah jenis puisi rakyat melayu yang mengakar dan membudaya dalam
masyakat Indonesia yang mempunyai ciri tertentu.
Gurindam adalah puisi lama yang berasal dari India yaitu Kirindam yang artinya
mula-mula atau perumpamaan. Gurindam pada zaman dulu digunakan sebagai syarat
nilai, agama dan moral. Namun seiring waktu gurindam juga mengalami
perkembangan yang juga disebut sebagai warisan budaya. Gurindam juga
mempunyai syarat kebahasaan yang membedakan dengan puisi lama yang lain.
Syair adalah salah satu jenis puisi rakyat yang berasal dari persia atau Iran di bawa
ke Indonesia bersamaan dengan masuknya Islam. Namun pada perkembangannya
syair juga mengalami perubahan menjadi puisi lama khas melayu dan tidak lagi
mengacu pada tradisi sastra syair Arab. Syair juga mempunyai ciri-ciri khusus
Contoh pantun
Air surut memungut bayam
Sayur diisi ke dalam kantung
Jangan diikuti tabiat ayam
Bertelur sebiji riuh sekampung
Contoh Gurindam
Jika hendak mengenal orang mulia
Lihatlah kepada kelakuan dia.
Contoh syair
SYAIR PERAHU
Karya : Hamzah Fanzur
Inilah gerangan suatu madah
Mengarangkan syair terlalu indah
Membetuli jalan tempat berpindah
Di sanalah iktikat diperbetuli sudah
E. GLOSARIUM
Pandangan : Proses memandang
Puisi rakyat : Puisi warisan rakyat
F. DAFTAR PUSTAKA
Anggraena Yoga, dkk. 2022. Panduan Pembelajaran dan Asesmen Pendidikan Anak Usia
Dini, Pendidikan Dasar, dan Menengah. Jakarta: Badan Standar Kurikulum dan
Asesmen Pendidikan, Kemdikbudristek.
Rakhma Subarna, dkk. 2021. Bahasa Indonesia SMP Kelas VII. Jakarta: Pusat Kurikulum
dan Perbukuan, Balitbang, Kemdikbudristek.
Sofie Dewayani, dkk. 2021. Buku Panduan Guru Bahasa Indonesia SMP Kelas VII.
Jakarta: Pusat Kurikulum dan Perbukuan, Balitbang, Kemdikbudristek.
https://ditsmp.kemdikbud.go.id/puisi-rakyat-warisan-budaya-yang-melekat/#:~:text=Puisi
%20rakyat%20adalah%20warisan%20bangsa,tidak%20diketahui%20penulis
%20atau%20pengarangnya.
https://www.99.co/blog/indonesia/contoh-puisi-rakyat/