Anda di halaman 1dari 40

MODUL PEMBELAJARAN

LEMBAR KERJAPESERTADIDIK
KELAS IX/ GANJIL

DISUSUN OLEH:

ANDI HUDARSI PATTA,S.Pd.

NAMA : ……………………………………………..

NIS : ……………………………………………..

KELAS : ……………………………………………..

Kata Pengantar
Segala puji dan syukur penulis panjatkan ke hadirat Tuhan YME atas
limpahan rahmat dan karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan penyusunan modul
ini. Shalawat dan salam dengan ucapan Allahumma sholli ‘ala Muhammad wa ‘ala
ali Muhammad penulis sampaikan untuk junjungan kita Nabi besar Muhammad
Sallallahu wa ‘alihi wasallam.

Modul ini disusun untuk memenuhi kebutuhan peserta didik. Modul ini
disusun dengan kualifikasi merangkum 1 materi pembelajaran Bahasa Indonesia
di semester ganjil. Seperti layaknya sebuah modul ini secara mandiri dapat
mengukur tingkat ketuntasan siswa.

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa modul ini tentu punya banyak


kekurangan, untuk itu penulis dengan berlapang dada menerima masukan dan
kritikan dari berbagai pihak demi kesempurnaan di masa yang akan datang.
Semoga semua ini dapat menjadi motivasi kepada peserta didik untuk
meningkatkan kemampuan mereka di pelajaran Bahasa Indonesia.

Kaburu, November 2022

Penulis
SURAT KETERANGAN
No.001/PERP.SMPN.35/I/2022

Yang bertanda tangan dibawah ini menerangkan dengan sebenar-benarnya bahwa karya
ilmiah:
1. Identitas Penulis
Nama : Andi Hudarsi Patta,S.Pd.
Unit Kerja : UPT SMPN Kaburu No.35 Kepulauan Selayar
2. Jenis Karya : Modul Pembelajaran dengan judul Lembar kerja
peserta didik teks cerpen.

Telah di dokumentasikan di perpustakaan UPT SMPN Kaburu No.35 Kepulauan Selayar


dengan nomor induk inventaris : INV/LKPD/I/2022/001
dan nomor klasifikasi : 11.11.01.02.011

Kaburu, November
2022
Mengetahui,
Kepala SMPN No.35 Kep.Selayar Kepala Perpustakaan

Suriati,S.Pd. Andi Nasrum Nomang, S.Ag


NIP.197704062007012031 NIP 197012252009031003

LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK

A. Identitas LKPD
a. Nama Siswa :
b. Mata Pelajaran : Bahasa Indonesi a

c. Kelas : XII

d. Tahun Pelajaran :
2022/2023 Semester : Ganjil

e. Guru Mata Pelajaran :

B. Kompetensi Dasar
3.4 Mengidentifikasi informasi dari laporan percobaan yang didengar dan dibaca.
4.4 Menyimpulkan tujuan, bahan atau alat, langkah, dan hasil dalam laporan
percobaan yang didengar dan/atau dibaca.

C. Indikator
3.4.1 Mengidentifikasi teks laporan percobaan
3.4.2 Menyimpulkan tujuan, bahan/alat, langkah, dan hasil dalam teks laporan
percobaan yang didengar dan dibaca.
D. Petunjuk Belajar
a. Terdapat beberapa hal yang perlu diperhatikan terkait dengan
pembelajaran pada bahan ajar kali ini.
b. Bacalah dengan cermat materi yang terdapat pada bahan ajar agar lebih
mudah memahami materi.
c. Buatlah rangkuman setelah mempelajari materi ajar ini. Tidak perlu
melihat rangkuman yang sudah ada dalam modul ini. Rangkuman yang
terdapat dalam modul ini digunakan sebagai pembanding.
d. Untuk mengetahui penguasaan materi yang telah dibaca, kerjakan tugas
atau latihan yang terdapat pada bahan ajar ini. Kerjakan dengan
sungguh-sungguh
E. Tujuan yang Akan Dicapai
Setelah kegiatan pembelajaran peserta didik dapat mengidentifikasi teks
laporan percobaan dengan baik. Model pembelajaran yang digunakan yaitu problem
based learning. Peserta didik dapat menyimpulkan teks laporan percobaan secara
tepat, jujur, disiplin, dan bertanggungjawab
F. Rangkuman Materi

Bahan Ajar /Materi Pembelajaran


Pengertian Teks Laporan Percobaan

Teks laporan percobaan adalah teks yang menceritakan tentang percobaan yang


dilakukan oleh peneliti. Biasanya, teks seperti ini digunakan untuk melaporkan hasil
percobaan, karya ilmiah, atau laporan praktikum.

Tujuan Teks Laporan Percobaan

Lalu, apa tujuan dari teks laporan percobaan? Tujuan dari teks laporan percobaan
adalah untuk memberikan informasi tentang proses percobaan yang dilakukan
termasuk hasil dari penelitian tersebut. Percobaan yang dilakukan bisa dilakukan
bisa melalui eksperimen atau pengamatan. Maka, isi dari teks laporan percobaan
harus disusun secara sistematis mulai dari tujuan, proses, hingga hasil yang
didapatkan. Nah, percobaannya ini dapat dilakukan secara mandiri ataupun
berkelompok.

Ciri-ciri Teks Laporan Percobaan

Apa saja sih ciri-ciri teks laporan percobaan? Simak berikut ini:

1. Disusun berdasarkan hasil percobaan.


2. Pembahasan dikemukakan secara objektif.
3. Menyampaikan fakta, bukan opini.
4. Disusun secara sistematis dan lengkap.
5. Menggunakan bahasa baku dan ilmiah.
6. Bersifat tidak memihak (netral). 

Kaidah Kebahasaan Teks Laporan Percobaan

 
1. Menggunakan sinonim dan antonim

Pada teks laporan percobaan, biasanya terdapat kata yang bersinonim atau bahkan
berantonim. Biasanya, kata-kata ini terdapat pada bagian langkah-langkah
percobaan.
2. Menggunakan kata bilangan

Pada teks laporan percobaan, akan ditemukan kata bilangan yang menunjukkan
jumlah bahan yang digunakan dalam percobaan.
3. Menggunakan kalimat perintah

Pada teks laporan percobaan, terdapat kalimat perintah seperti sebaiknya, hindari,


campurkan, satukan, aduklah, lilitkan, dan lainnya.
4. Menggunakan kata hubung

Pada teks laporan percobaan, akan ditemukan kata hubung dan, tetapi, apabila, saat,
jika, sehingga, meskipun, dan lainnya.

Cara Membuat Teks Laporan Percobaan

Setelah selesai melakukan percobaan, kalian tentu ditugaskan untuk menuliskan


hasilnya ke dalam teks laporan percobaan. Nah, gimana sih cara membuatnya?
Simak penjelasannya berikut ini, yuk!

 
1. Membuat kerangka berdasarkan struktur teks laporan percobaan

Pertama, buatlah kerangka sesuai struktur teks laporan percobaan. Mulai dari tujuan
percobaan, alat dan bahan saat melakukan percobaan, serta langkah-langkah dari
awal hingga akhir percobaan. Kemudian, tuliskan hasil percobaan dalam bentuk
tabel, grafik, bagan atau gambar agar pembaca lebih mudah melihat hasilnya.
Setelah itu, tuliskan kesimpulan dari percobaan.

 
2. Mengembangkan kerangka menjadi sebuah teks yang utuh

Setelah selesai membuat kerangka, kamu harus mengembangkannya menjadi


sebuah teks yang utuh. Jangan lupa untuk memperhatikan kaidah kebahasaan yang
digunakan agar teks laporan percobaan mudah dipahami.

Contoh Teks Laporan Percobaan

Membuat Slime Tanpa Boraks

Tujuan:
Kamu bisa membuat slime di rumah dengan bahan aman dan biaya yang lebih hemat
daripada membeli di luar. Kegiatan ini dapat membuat kamu menjadi lebih kreatif dan
inovatif.

Alat dan Bahan:

 Lem povinal secukupnya


 Detergen bubuk secukupnya
 Pembersih lantai secukupnya
 Alat pengaduk (bisa dengan mikser, sendok, atau tangan)
 Air secukupnya
 Detergen cair secukupnya
 Wadah tempat slime (berupa baskom atau lainnya)

Langkah-Langkah:

1. Campurkan terlebih dahulu lem povinal, pembersih lantai, detergen cair, detergen
bubuk, dan air secukupnya ke dalam wadah slime, campuran ini biasa disebut
dengan activator.
2. Berikutnya, aduklah campuran tersebut sampai tercampur rata.
3. Tambahkan lem povinal pada campuran aktivator.
4. Kemudian, aduk hingga struktur atau bentuknya menggumpal.
5. Masukan ke dalam freezer.
6. Kemudian, keluarkan setelah lima sampai sepuluh menit.
7. Aduklah sampai kira-kira bisa untuk dimainkan.
8. Slime siap untuk kamu gunakan.

Hasil:

Saatnya kamu memiliki slime yang aman untuk dimainkan tanpa menggunakan


boraks. Saat ini, slime sangat populer di kalangan anak-anak.

Kesimpulan:

Dengan membuat slime sendiri, pengetahuan dan kreativitas kamu akan bertambah.


Di sisi lain, juga dapat menghemat uang dan mendapatkan slime yang lebih aman
jika terkena kulit karena tidak mengandung boraks.
LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK
Pertemuan Pertama
MATA PELAJARAN : Bahasa Indonesia
MATERI POKOK : Pidato Persuasif
SUB MATERI : Mengidentifikasi dan menyimpulkan teks
laporan percobaan

NAMA SISWA : ......................................................................................


KELAS : IX / Ganjil
Hari/Tanggal : .......................................................................................

A. Cermati struktur teks laporan berikut!

Pernyataan Umum Venus adalah planet dalam sistem tata surya kita.

Venus sama besarnya dengan Bumi. Venus adalah planet.


Warnanya oranye kekuningan dengan beberapa kehitaman. Planet
Uraian ini merupakan planet kedua dari Matahari antara Merkurius dan
  Bumi. Ia mengedari Matahari selama 235 hari Bumi. Venus
berotasi sekali setiap 244 hari Bumi. Venus sangat tua dan
berbatu. Langitnya oranye dengan dengan kilatan cahaya petir.

Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut!

1. Apakah pernyataan umumnya sudah jelas mengklasifikasikan Venus?

……………………………………………………………………………………………
…………………….

2. Bagaimana informasi bagian pernyataan umum yang dikembangkan?

……………………………………………………………………………………………
…………………….

3. Kosakata teknis apa yang digunakan untuk menjelaskan Venus? Berikan contoh!

……………………………………………………………………………………………
……………………
4. Kata apa yang menggambarkan proses dan aksi?

……………………………………………………………………………………………
…………………….

5. Perhatikan cara mengurutkan gambaran tentang Venus! Sudah baik


menurutmu?

……………………………………………………………………………………………
………………………

6. Jika urutan penggambarannya belum baik, apa saranmu?

……………………………………………………………………………………………
……………………..
 

B. Perhatikan teks dibuat lebih panjang berikut!

Kelelawar

Kelelawar merupakan mamalia. Kelelawar satu-satunya mamalia


Pernyataan Umum yang dapat terbang. Ada lebih dari seribu jenis kelelawar seperti
  kelelawar vampir, kelelawar telinga- panjang, kelelawar ekor-tiga,
dan kelelawar buah.

Uraian

Kelelawar tampangnya mirip tikus. Saat terbang bersama, kelelawar


Penampilan seperti tikus terbang.

Kebiasaan makan Beberapa kelelawar makan darah, buah, ikan, dan kaktus.

Kelelawar dapat mendengar dari jarak satu kilometer. Mereka jenis


Kapasitas nokturnal. Kelelawar melihat dengan pupil mereka. Oleh sebab itu,
mereka membuka matanya lebar-lebar untuk melihat.

Kelelawar memiliki bayi. Kelelawar menyusui anaknya. Selama


Perkembangbiakan setahun, kelelawar memiliki tiga bayi.

Sumber: Christie & Derewianka, 2010


1. Bagaimana informasi bagian pernyataan umum yang dikembangkan? Coba
bandingkan dengan teks Venus!

……………………………………………………………………………………………
…………………….

2. Bagaimana cara pembagian uraian teks Kelelawar?

……………………………………………………………………………………………
……………………

3. Apa yang dimaksud dengan kata teknis nokturnal dan pupil? Carilah informasi
tentang kata tersebut!

……………………………………………………………………………………………
……………………..

4. Dapatkah kamu menambahkan informasi tentang kelelawar khas daerahmu?


Tuliskan tambahanmu tentang kelelawar di daerahmu!

……………………………………………………………………………………………
……………………..

5. Di beberapa daerah dikenal nama kampret dan kalong, jenis kelelawar yang
manakah itu? Adakah nama khas dari daerahmu?

……………………………………………………………………………………………
……………………..

6. Apakah ada hubungannya kota Pekalongan dengan kata kalong?

……………………………………………………………………………………………
……………………
LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK
Pertemuan kedua
MATA PELAJARAN : Bahasa Indonesia
MATERI POKOK : Pidato Persuasif
SUB MATERI : Mengidentifikasi dan menyimpulkan teks laporan
percobaan

NAMA SISWA : ......................................................................................


KELAS : IX / Ganjil
Hari/Tanggal : .......................................................................................

Kegiatan Belajar 2
Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia
Kelas : IX

A. Kompetensi Dasar :
3.2. Menelaah Struktur dan kebahasaan dari teks laporan percobaan yang didengar
atau dibaca (percobaan sederhana untuk mendeteksi zat berbahaya pada
makanan, adanya vitamin pada makanan, dll)

4.2. Menyajikan tujuan, bahan/alat, Langkah, dan hasil dalam laporan percobaan
dengan memperhatikan kelengkapan data, struktur, aspek kebahasaan dan
aspek lisan.

I. Pilih jawaban yang paling tepat dengan memberi tanda silang pada huruf a,
b, c atau d ! (Untuk soal nomor 1 sampai dengan 5)

1. Teks laporan percobaan ada beberapa fungsi yaitu:


a. 1
b. 2
c. 3
d. 4

2. Fungsi teks laporan percobaan, yaitu


a. Sebagai bahan pertanggungjawaban
b. Sebagai sarana untuk pendokumentasian
c. Sebagai alat penyampai informasi
d. Semua jawaban a, b, c benar
3. Struktur teks laporan percobaan ada …. bagian
a. Empat
b. Tiga
c. Dua
d. Satu

4. Percobaan menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia ada…. Makna


a. Lima
b. Enam
c. Tujuh
d. Delapan

5. Sinonim kata bunga yaitu….


a. kembang
b. puspita
c. puspa
d. jawaban a, b, c semua benar.

II. Jawablah dengan singkat dan jelas pada soal nomor 6 sampai dengan 10.

6. Apa yang dimaksud dengan teks laporan percobaan?


……………………………………………………………………………………………
……
7. Apa yang dilakukan sebelum menyusun teks laporan percobaan?
………………………………………………………………………………………………
8. Apa tujuan menyusun teks laporan percobaan?
………………………………………………………………………………………………

9. Bagaimana sifat dari teks laporan percobaan?
………………………………………………………………………………………………

10. Sebutkan ciri-ciri dari teks laporan percobaan!
………………………………………………………………………………………………

III. Tugas Kelompok

Buatlah percobaan sesuai dengan tugas mata pelajaran lain dan laporkan sesuai
dengan format laporan percobaan seperti berikut.
Format Laporan Percobaan
Nama :
Kelas :
Tujuan:
Apa alasan melaksanakan percobaan?
…………………………………………………………………………………………………….
Apa tujuan percobaan yang akan kalian lakukan?
……………………………………………………………………………………………………..
Hipotesis:
Apa yang diharapkan dari eksperimen?
……………………………………………………………………………………………………..
Apa hasil yang akan didapat menurut kalian?
………………………………………………………………………………………………………
Hipotesis percobaan ini adalah………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………
Alat/bahan:
Apa saja yang dibutuhkan untuk melaksanakan percobaan?
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
Prosedur:
Apa yang akan dikerjakan? Urutkan Langkah demi Langkah secara jelas dalam panduan
percobaan. Langkah-langkah:
……………………………………………………………………………………………………….
Data:
Data apa yang sudah dikumpulkan? Termasuk data table, grafik, dan data lain sebagai
pembanding. Catat semua data yang didapat.
………………………………………………………………………………………………………..
Hasil:
Apa yang terjadi? Catat semua hal yang terjadi dan tidak terjadi sesuai harapan. Jangan
hilangkan kesalahan yang terjadi.
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
Simpulan:
Simpulan apa yang didapatkan? Jelaskan apa yang dipelajari,semua ketidaksesuaian, atau
hasil yang tidak diharapkan.
…………………………………………………………………………………………………………
……
LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK

A. Identitas LKPD
a. Nama Siswa :
b. Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia

c. Kelas : XII

d. Tahun Pelajaran :
2022/2023 Semester : Ganjil

e. Guru Mata Pelajaran :

B. Kompetensi Dasar

3.4 Mengidentifikasi gagasan,pikiran,pandangan,arahan atau pesan pidato


persuasif tentang permasalahan aktual yang didengar dan dibaca.
4.4 Menyimpulkan gagasan, pikiran, arahan atau pesan dalam pidato (lingkungan
hidup, kondisi sosial, dan/ atau keragaman budaya) secara lisan dan/atau tulis
dengan memperhatikan struktur dan kebahasaan.

C. Indikator
3.4.1 Mengidentifikasi teks pidato persuasif dengan tepat
3.4.2 Menyimpulkan teks pidato persuasif tentang permasalahan aktual
yang didengar dan dibaca.
D. Petunjuk Belajar
a. Terdapat beberapa hal yang perlu diperhatikan terkait dengan
pembelajaran pada bahan ajar kali ini.
b. Bacalah dengan cermat materi yang terdapat pada bahan ajar agar lebih
mudah memahami materi.
c. Buatlah rangkuman setelah mempelajari materi ajar ini. Tidak perlu
melihat rangkuman yang sudah ada dalam modul ini. Rangkuman yang
terdapat dalam modul ini digunakan sebagai pembanding.
d. Untuk mengetahui penguasaan materi yang telah dibaca, kerjakan tugas
atau latihan yang terdapat pada bahan ajar ini. Kerjakan dengan
sungguh-sungguh tanpa melihat kunci jawaban terlebih dahulu. Setelah
selesai mengerjakan, boleh mencocokkan dengan kunci jawaban.
E. Tujuan yang Akan Dicapai
Setelah kegiatan pembelajaran peserta didik dapat mengidentifikasi teks
pidato persuasif dengan baik. Model pembelajaran yang digunakan yaitu problem
based learning. Peserta didik dapat menyimpulkan teks pidato persuasif secara
tepat, jujur, disiplin, dan bertanggungjawab
F. Rangkuman Materi
Pidato merupakan suatu kegiatan berbicara di depan umum atau berorasi
agar dapat menyatakan pendapatnya, atau memberikan suatu gambaran pada
suatu hal. Orang yang melakukan pidato disebut dengan orator.

1. Pengertian Teks Pidato Persuasif


Pidato persuasif merupakan salah satu metode pidato yang yang
memiliki tujuan untuk menarik perhatian para pendengar sehingga dapat
memengaruhi khalayak.
Pidato persuasif adalah jenis pidato yang bertujuan untuk menarik
perhatian para pendengar, memengaruhi, serta bersifat mengajak atau
membujuk para pendengar agar mereka menjadi yakin dan mau mengambil
tindakan bahkan melakukan sesuai dengan tujuan pidato tersebut. Isi pidato
persuasif harus berlandaskan pada argumentasi yang nalar, logis, masuk akal,
dan dapat dipertanggungjawabkan.

2. Tujuan Pidato Persuasif


Tujuan pidato persuasif untuk menggerakkan masyarakat agar
melakukan sesuatu. Misalnya adalah ajakan untuk mencintai dan membela
tanah air, menghindari persekusi dan juga himbauan untukmenjalankan program
hidup sehat.

3. Metode Pidato Persuasif


Ada beberapa metode yang dikenal, yaitu :
a. Metode impromtu, yakni metode yang tidak ada persiapan.
b. Metode menghafal, yakni metode berpidato yang dilakukan dengan cara
menghafal.
c. Metode naskah, yaitu metode pidato yang dilakukan dengan cara membaca
teks.
d. Metode ekstemporan, yaitu metode berpidato yang terlebih dahulu mengenal
garis-garis besar pidato yang akan disampaikan.
Menyimpulkan Gagasan, Pandangan, Arahan, atau Pesan dalam Teks Pidato
Isi dari pidato haruslah merupakan sebuah informasi yangmenarik dan
bermanfaat. Agar pidato tersebut berguna dan bermanfaat bagi pendengarnya.
Untuk memperoleh informasi atau isi penting dalam pidato, pendengar harus
mengambil poin-poin penting dalam pidato tersebut.

1. Menemukan Hal-Hal Pokok dalam Teks Pidato


Hal-hal pokok dalam pidato persuasif adalah hal-hal penting yang ada pada isi
pidato persuasif. Langkahlangkah menemukan hal-hal pokok dalam pidato/
ceramah/khotbah, antara lain mendengarkan pidato dengan saksama dan
penuh konsentrasi pada materi yang disampaikan pembicara, serta mencatat
hal-hal penting atau hal-hal pokok isi pidato yang didengar.

2. Menyimpulkan Teks Pidato Persuasif Pidato dapat dilakukan dalam berbagai


konteks keperluan, misalnya pidato kenegaraan,pidato politik,ceramah ilmiah,
dan sebagainya. Pesan yang dinyatakan secara langsung dapat berbentuk
ajaran dan imbauan,sedangkan pesan tidak langsung biasanya tersirat dalam
suatu pernyataan. Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam menyimpulkan
isi pidato, antara lain konsentrasi, memahami isi pidato, membuat catatan, dan
menyimpulkan isi pidato.
LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK

MATA PELAJARAN : Bahasa Indonesia


MATERI POKOK : Pidato Persuasif
SUB MATERI : Menentukan tujuan pidato persuasif, Mengidentifikasi
informasi, mengidentifikasi pesan dalam teks
persuasif
NAMA SISWA : ......................................................................................
KELAS : IX / Ganjil
Hari/Tanggal : .......................................................................................

A. Kompetensi dasar
3.3 Mengidentifikasi gagasan, pikiran, pandangan, arahan, atau pesan
dalam pidato
B. TujuanPembelajaran :
1. Peserta didik dapat menjelaskan tujuan pidato persuasif dengan santun.
2. Peserta diidk dapat mengidentifikasi informasi dalam teks pidato
persuasif yang persuasif tentang permasalahan aktual yang didengar
dan dibaca.
didengar/dibaca dengan jujur.
3. Peserta diidk dapat mengidentifikasi pesan yang terdapat dalam teks
tersebut dengan jujur.
4. Peserta diidk menjawab pertanyaan sesuai teks tersebut dengan jujur.
5. Peserta didik dapat menyajikan hasil identifikasi dalam teks tersebut
percaya diri.

Lembar Kerja pertama


Pengetahuan :
1. Apakah yang dimaksud dengan pidato persuasif?
Jawab ……………………………………..
2. Tuliskanlah apa yang dimaksud metode memoriter!
Jawab………………………………………………………………………..
………………………………………………………………………................................
.....
3. Apa perbedaan antara metode memoriter dengan metode naskah?
Jawab ……………………………………………………………………
4. Apa tujuan pidato persuasif?
Jawab……………………………………………………………………
………………………………………………………………………
5. Menurut pendapatmu apakah dalam berpidato harus menampilkan penampilan
yang bagus ? Jelaskan alasanmu!
Jawab ……………………………………………………………………
4. Menurut pendapatmu metode berpidato apa yang kalian sukai?Jelaskan
alasanmu!
Jawab ……………………………………………………………………..

Amatilah gambar-gambar dibawah ini, kemudian jawab pertanyaan pada tabel di bawah ini!
Gambar 1 Gambar 2 Gambar 3

Pertanyaan Jawaban
1. Apa yang sedang dilakukan tokoh
tersebut?

2. Apa tujuan tokoh melakukan kegiatan


tersebut?

3. Apa pentingkah kegiatan itu dalam


kehidupan kita?

4. Berdasarkan gambar tersebut


simpulkanlah tujuan
Lembar Kegiatan 2:
Bacalah teks pidato berikut dengan cermat, kemudian jawablah pertanyaan dibawah ini !
Dampak Facebook
Assalamualaikum wr wb
Bapak-bapak/ibu-ibu beserta rekan-rekan yang saya hormati, pertama-tama marilah kita
panjatkan puji dan syukur kepada tuhan yang maha esa yang telah memberikan rahmat
dan hidayahnya kepada kita semua sehingga kita dapat berkumpul ditempat ini, saya
ucapkan banyak terimakasih atas kesempatan yang telah diberikan untuk menyampaikan
sebuah pidato tentang dampak atau pengaruh Facebook terhadap anak anak remaja,
lingkungan, orang tua, maupun terhadap diri kita sendiri.
Sebelumnya saya akan menyampaikan tentang batasan batasan permasalahan yang akan
saya sampaikan pada kesempatan kali ini. Baik dari sisi negatif maupun positifnya. Kalau
ditilik dari sisi fositifnya. Facebook memang sangat berguna, sebagai contoh, tidak sedikit
banyak orang yang sedang kesusahan dan perlu bantuan terbantu dengan penggalangan
dana dari para facebooker, tidak sedikit pula orang-orang yang telah kehilangan jejak
akhirnya bisa bertemu kembali karena keberadaan jejaringan pertemanan ini.
Namun sangat disayangkan, pengertian akan kegunaan facebook itu sendirii masih belum
begitu bisa dipahami oleh sebagian dari kita ini, banyak orang yang terjerumus karena tipu
muslihat dari orangorang yang dengan sengaja menarik keuntungan dari kelemahan orang-
orang disekitar kita yang kurang berhati-hati dalam menggunakan jejaring pertemanan ini.
tidak sedikit juga dari mereka yang bangga akan banyaknya teman yang mereka punyai,
tanpa mereka sadari kalau dari sekian banyaknya teman tersebut terselip segelintir orang
yang memang sengaja akan memanfaatkan kelemahan kita.
Maka daripada itu saya sarankan agar lebih berhati-hati dalam memilih teman, batasi
orang-orang yang akan kita ADD/tambahkan. pilihlah orang-orang yang memang betul-
betul mengenal kita. jangan sembarangan menambahkan atau menerima orang-orang
belum benar-benar kita kenal, apalagi mereka-mereka yang menggunakan nama samaran.
Para hadirin yang berbahagia, alangkah bijaknya kalau kita lebih memperioritaskan diri kita
kedalam hal-hal yang lebih fositif dalam menggunakan jejaring pertemanan itu. Kita harus
lebih bijak dalam menggunakannya. Kita juga harus lebih memahami arti atau manfaat dari
facebook tersebut. Janganlah kita sampai lupa akan segala sesuatu dikarenakan facebook
tersebut. Kita lupa akan waktu, lupa akan saudara, teman yang udah pasti keberadaannya
sejak dulu dan selalu menemani kita disaat kita belum mengenal facebook.
Para hadirin yang dimuliakan, sebetulnya masih banyak hal ingin saya sampaikan
dikesempatan yang berbahagia ini, namun mudah-mudahan dengan sedikit pidato yang
telah saya sampaikan tadi, bisa menjadi satu pelajaran berhaga, apalagi telah banyaknya
korban yang mungkin bisa kita jadikan contoh agar kita lebih berhati-hati dalam
menggunakan jejaring pertemanan tersebut.
Terimakasih atas waktu dan kesempatan yang telah diberikan kepada saya dikesempatan
yang berbahagia ini, akhirul kata, wassalamualaikum wr wb.
sumber : https://www.dosenpendidikan.co.id/contoh-pidato/#ftoc-heading-21
Pertanyaan Jawaban

1. Apakah informasi yang disampaikan


dalam pidato diatas !

2. Apa pesan yang disampaikan pada pidato


tersebut !

3. Apa tujuan yang disampaikan dalam


pidato tersebut !

Lembar Kegiatan 3
Keterampilan
1. Carilah sebuah teks pidato persuasif di perpustakaan kemudian tentukan isi dan
tujuan dari teks pidato tersebut !
…………………………………………………………………………………………..
2. Buatlah sebuah pidato singkat kemudian identifikasi dari segi isi dan tujuannya!
…………………………………………………………………………………………………

LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK

A. Identitas LKPD
Nama Siswa :
Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia

Kelas : XII

Tahun Pelajaran :2022/2023

Semester : Ganjil

Guru Mata Pelajaran :

B. Kompetensi Dasar
3.4 Menelaah Struktur dan ciri kebahasaan pidato persuasif tentang permasalahan
aktual yang didengar dan dibaca.
4.4 Menuangkan gagasan, pikiran, arahan atau pesan dalam pidato (lingkungan
hidup, kondisi sosial, dan/ atau keragaman budaya) secara lisan dan/atau tulis
dengan memperhatikan struktur dan kebahasaan.

C. Indikator
3.4.1 Menganalisis Struktur teks pidato persuasif
3.4.2 Menganalisis ciri kebahasaan pidato persuasif tentang permasalahan
aktual yang didengar dan dibaca.

D. Petunjuk Belajar

a. Terdapat beberapa hal yang perlu diperhatikan terkait dengan


pembelajaran pada bahan ajar kali ini.
b. Bacalah dengan cermat materi yang terdapat pada bahan ajar agar
lebih mudah memahami materi.
c. Buatlah rangkuman setelah mempelajari materi ajar ini. Tidak perlu
melihat rangkuman yang sudah ada dalam modul ini. Rangkuman yang
terdapat dalam modul ini digunakan sebagai pembanding.
d. Untuk mengetahui penguasaan materi yang telah dibaca, kerjakan
tugas atau latihan yang terdapat pada bahan ajar ini. Kerjakan dengan
sungguh-sungguh tanpa melihat kunci jawaban terlebih dahulu.
Setelah selesai mengerjakan, boleh mencocokkan dengan kunci
jawaban.
E. Tujuan yang Akan Dicapai
Setelah kegiatan pembelajaran peserta didik dapat menelaah struktur
teks pidato persuasif dengan baik. Model pembelajaran yang digunakan yaitu
project based learning. Peserta didik dapat menelaah kaidah kebahasaan teks
pidato persuasif dengan tepat serta Peserta didik dapat menulis teks pidato
persuasif dengan memperhatikan struktur, dan kaidah kebahasaan teks pidato
persuasif secara tepat, jujur, disiplin, dan bertanggungjawab.

F. Rangkuman Materi
Pengertian teks pidato persuasif
Kosasih (2019, : 170) mengatakan, “Teks pidato persuasif yaitu teks yang
disampaikan secara lisan kepada khalayak yang isinya berupa ajakan atau bujukan.
Pernyataan-pernyataan di dalam teks tersebut mendorong seseorang untuk mengikuti
harapan atau keinginan-keinginan pembacanya”. Sedangkan menurut
Kemendikbud dalam Modul Bahasa Indonesia (2018, :15) mengungkapkan, “Teks
pidato persuasif yakni sebagai teks yang berisi bujukan atau ajakan, maka langkah
pertama yang harus dilakukan dalam penulisannya adalah menyiapkan sejumlah
bujukan ataupun ajakan”.
Teks pidato persuatif dibentuk oleh beberapa bagian, yang antar bagiannya itu disusun
secara sistematis dan saling berhubungan.

a) Pengenalan isu, yakni berupa beupa pengantar atau penyampaian tentang masalah
yang menjadi dasar tulisan atau pembicaraannya itu.

b) Rangkaian argumen, yakni berupa sejumlah pendapat penulis/pembicara terkait dengan


isu yang dikemukakan pada bagian sebelumnya. Pada bagian ini dikemukakan pula
sejumlah fakta yang memperkuat argumen-argumennya itu

c) Pernyataan ajakan, yakni sebagai inti dari teks persuasi yang di dalamnya dinyatakan
dorongan kepada pembaca/pendengarnya untuk melakukan sesuatu. Pernyataan itu
mungkin disampaikan secara tersurat ataupun tersirat (Tesniyadi, 2019).
Struktur teks pidato persuasif menurut Santoso, dkk (2020) terdiri atas:

1) Bagian pembuka terdiri atas salam, sapaan, ucapan syukur pada Tuhan, ucapan
terima kasih, dan penyampaian tema pidato;

2) Struktur isi dalam pidato persuasif berisiinformasi sebagai dasar dalam


mengajak pembaca untuk melakukan apa yang diinginkan penulis;

3) Bagian penutup berisi simpulan, ucapan terima kasih, permohonan maaf, dan
salam penutup.

Langkah-Langkah Menyusun Pidato Persuasif


a. Menentukan tema atau pokok pidato.
b. Mendaftar pokok-pokok pidato yang akan disampaikan.
c. Menentukan tujuan pidato.
d. Menyusun kerangka pidato.
e. Mengembangkan kerangka pidato

Kaidah kebahasaan teks pidato persuasif


a. Kalimat aktif
b. Kalimat sapaan
c. Kalimat persuasive
d. Penggunaan kosakata emotif
e. Penggunaan kosakata bidang ilmu
f. Antonim dan sinonim
g. Abstrak / kata benda

G. Lembar Kerja / Lembar Jawaban Peserta Didik

Pengetahuan
Butir soal :

Bacalah teks pidato dibawah ini!

Pidato Singkat Tentang Kenakalan Remaja


Assalamu’alaikum Wr. Wb
Marilah panjatkan puji serta syukur pada hadirat Tuhan YME, karena telah memberikan
nikmat serta segala berkatNya kepada kita, sehingga kita masih diberi kesempatan
berkumpul bersama di tempat ini.

Kepada yang terhormat Bapak Kepala Sekolah


yang terhormat Bapak/Ibu guru serta staf dan teman-teman sekalian yang saya banggakan,
Kita semua mengetahui bahwa banyak sekali terjadi kenakalan remaja di sekitar kita saat ini,
dengan banyaknya perbuatan negatif di masyarakat. Mulai dari merokok bagi anak-anak
dengan usia di bawah umur serta yang lebih berbahaya lagi yaitu mencoba penggunaan
narkoba di usia dini.

Meski pada mulanya hanya mencoba namun kemudian menjadi adiktif hingga berujung kepada
kecanduan. Beragam penyebab kenakalan remaja sendiri dapat berasal dari kesalahan
mendidik orang tua atau terlalu sibuk dalam bekerja hingga akhirnya kurang
memperhatikan perkembangan pergaulan anak mereka, atau dapat juga disebabkan
karena faktor salah memilih teman.

Tentu saja, kita boleh saja berteman dengan banyak orang, namun tetap harus berhati-hati pula
dalam memilih teman, agar tidak terjerumus ke dalam hal-hal yang negatif.

Contoh pergaulan yang salah, sendiri diantaranya tawuran antar pelajar, geng motor, serta
mabuk-mabukan. Banyak dari hal ini kemudian akan menimbulkan korban jiwa, baik dari
kalangan remaja hingga menyangkut warga lain.

Oleh karenanya, jauhilah pergaulan yang salah tersebut, karena hanya akan merugikan dirimu
sendiri. Jangan lupa gunakan juga masa remaja yang diisi dengan beragam hal positif agar
berguna untuk diri sendiri, para orang tua serta bangsa kita. Sampai di sini yang dapat saya
sampaikan melalui pidato ini, mohon maaf jika terdapat kesalahan.

Wassalamualaikum Wr Wb.

Menganalisis struktur teks pidato persuasif

BAGIAN STRUKTUR ISI

Pembuka

ISI

Penutup

1. Telaah ciri bahasa teks pidato persuasif!


No Ciri Kebahasaan Uraian Ciri Bahasa

Kalimat Aktif

Kalimat Sapaan

Kalimat persuasif

penggunaan kosa kata

Antonim dan sinonim

LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK


(LKPD)

Sekolah : UPT SMPN Kaburu No.35 Kepulauan Selayar


Kelas/Semester : IX/I (satu)
Mata Pelajaran/Materi Pokok : Bahasa Indonesia/ Teks Pidato Persuasif
Pembelajaran ke-6 : Menelaah dan menulis teks pidato persuasif
Alokasi Waktu : 2 JP

Kelompok :
Anggota :
1. .
2. .
3. .
4. .

A . KOMPETENSI DASAR :
4.4 Menuangkan gagasan, pikiran, arahan atau pesan dalam pidato
(lingkungan hidup, kondisi sosial, dan/ atau keragaman budaya) secara
lisan dan/atau tulis dengan memperhatikan struktur dan kebahasaan.

B. INDIKATOR
4.4.1. Menulis teks pidato persuasive ( P5)
1. Keterampilan
a. Teknik : Tes Tertulis
b. Bentuk : Produk
c. Instrumen : (terlampir)
d. Rubrik Penilaian :

No. Kompetensi Dasar Indikator Teknik Penilaian


1. 4.4 Menuangkan 1. Peserta didik dapat produk
gagasan, menuliskan kerangka
pikiran, arahan pidato dengan tepat!
atau pesan
2. Peserta didik
dalam pidato
(lingkung mengembangkan kerangka
-an hidup, pidato yang sudah dibuat
kondisi sosial, menjadi teks pidato dengan
dan/ atau tepat!
keragaman bu-
daya) secara
lisan dan/ atau
tulis dengan
memperhatikan
struktur dan
kebahasaan.

Soal:
1. Buatlah kerangka pidato dari salah satu tema berikut:
a) Lingkungan
b) Kesehatan
c) bullying

2. Kembangkan kerangka pidato yang kamu buat menjadi teks pidato!


LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK

A. Identitas LKPD
Nama Siswa :
Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia
Kelas : IX
Tahun pelajaran :2022/ 2023
Semester : Ganjil
Guru Mata Pelajaran :

B. Kompetensi Dasar
3.1. Mengidentifikasi unsur pembangun karya sastra dalam teks cerita pendek
4.1. Menyimpulkan unsur-unsur pembangun karya sastra dengan bukti yang
mendukung dari cerita pendek yang dibaca.

C. Indikator
3.1.1. Mengidentifikasi unsur pembangun cerpen (C1)
3.1.2. Menganalisis unsur intrinsik cerita pendek (C4)
4.1.1. Menyimpulkan unsur-unsur pembangun karya sastra disertai bukti yang
mendukung dari teks cerita pendek yang dibaca atau didengar. (P6)

D. Petunjuk Belajar
a. Terdapat beberapa hal yang perlu diperhatikan terkait dengan pembelajaran
pada bahan ajar kali ini.
b. Bacalah dengan cermat materi yang terdapat pada bahan ajar agar lebih
mudah memahami materi.
c. Buatlah rangkuman setelah mempelajari materi ajar ini. Tidak perlu melihat
rangkuman yang sudah ada dalam modul ini. Rangkuman yang terdapat
dalam modul ini digunakan sebagai pembanding.
d. Untuk mengetahui penguasaan materi yang telah dibaca, kerjakan tugas
atau latihan yang terdapat pada bahan ajar ini. Kerjakan dengan sungguh-
sungguh tanpa melihat kunci jawaban terlebih dahulu. Setelah selesai
mengerjakan, boleh mencocokkan dengan kunci jawaban.

E. Tujuan Pembelajaran

Setelah mengamati kegiatan pembelajaran dengan pendekatan saintifik


melalui model pembelajaran problem based learning.
1. Peserta didik mampu mengidentifikasi unsur pembangun cerita pendek
dengan baik.
2. Peserta didik dapat menelaah unsur pembangun cerita pendek dengan
baik.
3. Peserta didik dapat menyimpulkan unsur pembangun cerita pendek
yang didengar atau dibaca. secara tepat, jujur, disiplin, dan
bertanggungjawab.

F. Rangkuman Materi
1. Pengertian Cerpen

Cerpen adalah sebuah karya sastra pendek yang bersifat fiktif dan mengisahkan
tentang suatu permasalahan yang dialami oleh tokoh secara ringkas mulai dari pengenalan
sampai akhir dari permasalahan yang dialami oleh tokoh.Pada umumnya cerpen hanya
mengisahkan satu permasalahan yang dialami oleh satu tokoh. Selain itu, cerpen hanya
terdiri tidak lebih dari 10.000 kata. Hal inilah yang membuat cerpen dapat selesai dibaca
dalam sekali duduk Ernawati (2019:74). Sedangkan Siti Nurjanah (2019:74) menyatakan
cerpen adalah cerita pendek, jenis karya sastra yang memaparkan kisah ataupun cerita
tentang manusia beserta seluk- beluknya lewat tulisan pendek. Nurhayati
(2019:116)Cerpen adalah karya sastra yang memuat penceritaan secara memusat kepada
suatu peristiwa pokok saja. Menurut Nurgiyantoro( 2019: 2) fiksi adalah sesuatu yang
tidak ada dan tidak terjadi di dunia nyata. Jadi, cerpen juga adalah suatu kisah yang tidak
ada dan tidak terjadi di dunia nyata. Dan menurut Rasmidar (2019: 38) berpendapat
bahwa cerpen adalah cerita yang wujudnya fisiknya berbentuk pendek. Ukuran
panjangpendeknya suatu cerita memang relatif, akan tetapi pada umumnya, cerita pendek
merupakan cerita yang habis dibaca sekitar sepuluh menit atau setengah jam. Jumlah
katanya sekitar 500- 5.000 kata. Oleh karena itu, cerita pendek sering diungkapkan sebagai
cerita yang dapat dibaca dalam sekali duduk. Cerita pendek pada umumnya bertema
sederhana. Jumlah tokohnya pun terbatas. Jalan ceritanya sederhana dan latarnya meliputi
ruang lingkup yang terbatas. Berdasarkan pengertian cerpen dapat disimpulkan bahwa
cerpen adalah karya sastra yang menceritakan suatu permasalahan tentang manusia
berdasarkan imajinasi penulis.

2. Unsur-Unsur Pembangun Cerpen

A. Unsur Intrinsik

Ernawati (2019:72) Unsur intrinsik adalah unsur pembangun yang berasal dari
dalam karya sastra. Unsur intrinsik pembangun karya sastra terdiri dari:
a. Tema merupakan gagasan utama yang mendasari suatu cerita atau pokok masalah
yang menjadi jiwa dari karya sastra tersebut. Tema karya sastra misalnya, remaja,
romance, perjuangan, pahlawan, kemerdekaan, kritik social, budaya dan lainnya.
b. Alur/Plot merupakan rangkaian kejadian yang membentuk suatu cerita. Suatu karya
sastra tentu terdiri atas rangkaian- rangkaian peristiwa. Alur/plot ini umumnya terdiri
atas, pengenalan atau pemaparan, konflik, pengawatan atau perumitan, klimaks,
dan penyelesaian. Jenis- jenis alur ada beberapa macam yakni sebagai berikut:

Alur maju adalah alur yang menceritakan peristiwa secara berurutan berdasarkan
waktunya. Alur Mundur (flashback) adalah dalam cerita tersebut terdapat
penyelaan urutan secara kronologis dengan peristiwa yang telah terjadi
sebelumnya.
c. Latar/Setting merupakan waktu dan tempat terjadinya suatu peristiwa yang ada
didalam cerita. Latar atau setting dapat berupa waktu dan tempat. Contoh latar
waktu: sebulan yang lalu, setahun yang akan dating, zaman purba, saat ini, dan
sebagainya. Contoh latar tempat misalnya: di took, di kota bandung, di kolam
renang, di teras rumah, dan sebagainya.
d. Gaya bahasa merupakan cara pemakaian bahasa yang khas dari seorang
pengarang. Karena khas, maka gaya antara satu pengarang dengan yang lainnya
akan berada atau tidak ada yang sama. Ada pengarang, yang menggunakan gaya
bahasa gaul, gaya bahasa dengan selingan humor, gaya bahasa yang serius, gaya
bahasa yang formal, gaya bahasa filsuf, dan lainnya.
e. Tokoh dan Penokohan. Tokoh merupakan pelaku dalam cerita didalam sebuah
cerita terdapat tokoh utama dan ada pula tokoh tambahan atau sampingan.
Sementara Penokohan disebut juga sebagai perwatakan. Artinya bagaimana
penyajian watak tokoh dalam cerita tersebut. Misalnya wataknya jujur, dermawan,
judes, pelit, dan lainnya. Tokoh dan penokohan dapat dibagi manjadi tiga kelompok
sebagai berikut:

a ) Tokoh protagonist merupakan tokoh utama atau tokoh sentral dalam cerita.
Biasanya tokoh ini menggambarkan perilaku yang positif.
b) Tokoh antagonis adalah tokoh yang selalu menentang atau berlawanan
dengan tokoh protagonist. Umumnya tokoh antagonis digambarkan dengan
watak yang buruk, meski tidak selalu antagonis memiliki watak negative.
c) Tokoh tritagonis adalah tokoh penengah atau pelengkap yang sering muncul
untuk menengahi konflik antara tokoh protagonist dan antagonis.
f. Sudut Pandang Pengarang Menunjukkan posisi pengarang terhadap peristiwa- peristiwa
yang terjadi dalam cerita. Beberapa macam sudut pandang pengarang yaitu sebagai
berikut:
a) Sudut pandang orang Pertama, pada sudut pandang ini cirinya pengarang
menggunakan orang pertama sebagai tokoh utamanya yang ditandai dengan
penggunaan kata Aku, Saya, atau Kami.
b) Sudut pandang pengarang orang ketiga,pengarang menggunakan orang ketiga
sebagai tokoh utamanya yang ditandai dengan penggunaan kata Dia atau
Mereka.
c) Sudut pandang pengarang serba tahu, pengarang menuturkan segala
peristiwa yang telah, sedang dan akan dialami oleh tokoh dalam cerita tersebut.
g. Amanat Amanat adalah ajaran moral atau pesan yang ingin disampaikan oleh
pengarang melalui karyanya. Amanat sering disebut pesan, yaitu pesan pengarang
kepada pembaca. Pesan itu ada yang disampaikan secara tersirat, ada pula yang
tersurat. Biasanya pesan itu dapat ditelusuri melalui percakapan para tokoh. Amanat
dapat disampaikan secara implisit dan eksplisit. Amanat yang disampaikan dengan cara
memberikan ajaran moral atau pesan dalam tingkah laku tokoh menjelang cerita
berakhir, dapat pula secara eksplisit yaitu dengan penyampaian seruan, saran,
peringatan, nasehat, anjuran, larangan yang berhubungan dengan gagasan utama
cerita.
B. Unsur Ekstrinsik

Unsur Ekstrinsik adalah unsur yang berada diluar karya sastra yang dapat dijadikan
pembentuk sebuah karya sastra. Merupakan unsur yang berada diluar cerpen diantaranya
sebagai berikut.
a. Latar belakang Masyarakat : Merupakan unsur yang memengaruhi cerpen berupa
faktor- faktor di dalam lingkungan masyarakat dimana penulis berada sehingga
berpengaruh terhadap penulis itu sendiri.
b. Biografi pengarang atau latar belakang penulis : Merupakan fator- faktor yang
terdapat dari dalam diri pengarang itu sendiri yang memotivasi atau memengaruhi
penulis dalam menulis sebuah cerpen.
c. Nilai- nilai yang terkandung dalam cerpen : Merupakan unsur ekstrinsik ketiga yang
terdapat didalam sebuah cerpen adalah nilai- nilai yang terkandung di dalam cerpen
itu sendiri.
d. Pikiran dan perasaan tokoh banyak digambarkan dengan menggunakan kata kerja
yang menyatakan sesuatu. Contoh: berharap, mengalami,
merasakan,menginginkan.

POHON KERAMAT
Yus R. Ismail

Di sebelah barat kampung ada gunung yang tidak begitu besar. Disebut gunung barangkali
tidak tepat karena areanya terlalu kecil. Lebih tepatnya disebut bukit. Tapi, penduduk
kampung, sejak dulu sampai sekarang, menyebutnya dengan Gunung Beser.
Meski areanya kecil, jangan Tanya siapa saja penduduk yang pernah masuk ke dalam
Gunung Beser. Mereka akan bergidik hanya membayangkan keangkerannya. Mereka, dari
kakek-nenek sampai anak-anak, hafal cerita keangkeran Gunung Beser.
Konon, saat pendudukan Belanda, di kampung saya ada seorang maling budiman. Seperti
Jaka Sembung dari Cirebon atau Robin Hood dari Inggris. Maling Budiman itu sering
merampok harta milik Belanda atau orang-orang kaya yang tidak loyal kepada rakyat yang
menderita. Harta hasil jarahan itu secara diam-diam dibagikan kepada rakyat.
Sekali waktu, maling budiman yang selalu menutup wajahnya saat merampok dan
menyantuni rakyat itu, ketahuan oleh Belanda. Maling budiman itu ternyata salah seorang
penduduk kampung. Dia dikejar oleh pasukan Belanda dan centeng-centeng demang.
Jayasakti, begitu nama si maling budiman itu, lari ke Gunung Beser dan bersembunyi.
Bertahun- tahun pasukan Belanda dan centeng-centeng demang mengepung Gunung
Beser, tapi Jayasakti tidak pernah menyerah. Pasukan Belanda dengan dipandu centeng-
centeng demang pernah melacak Jayasakti ke dalam Gunung, tapi tidak ada seorang pun
dari mereka yang selamat. Kata orang-orang pintar, Jayasakti bersemedi dan tubuhnya
menjadi pohon harum yang baunya dibawa angina ke sekitar gunung.
Karena cerita yang dipercaya kebenarannya itu, tidak seorang pun berani masuk ke
kelebatan Gunung Beser. Mereka menghormati perjuangan yang pernah dilakukan si
Maling budiman. Tapi selain itu, konon, mereka takut masuk ke dalam gunung karena dulu
ada beberapa orang pencari kayu bakar yang nekat masuk ke dalam tetapi dia bernasib
seperti pasukan Belanda dan centeng-centeng demang itu, tidak bisa kembali.
Siapa pun akan berhati-hati bila harus berhubungan dengan Gunung Beser, Para pencari
kayu bakar dan penyabit rumput hanya benari sampai ke kaki gunung, sebelum mengambil
air dari danau kecil untuk kebutuhan kebun dan sawah, ketua kampung mengadakan
syukuran kecil dan meminta ridho dari penguasa Gunung Beser.
Sejak saya ingat, cerita yang diketahui seluruh penduduk kampung juga meliputi kharisma
Gunung Beser. Tiap malam tertentu, katanya dari Gunung Beser keluar cahaya yang
begitu menyejukkan. Hanya orang tertentu yang bisa melihat cahaya itu. Konon, bila bila
seseorang dapat melihat cahaya itu dengan mata batinnya, maka ia termasuk orang yang
bijaksana dan tinggi ilmunya. Bila ada seorang saja dari seluruh penduduk kampung yang
melihat cahaya itu, artinya Mbah Jayasakti begitu penduduk kampung menyebut penghuni
Gunung Beser, melindungi kampung. Akan tetapi, bila ada orang yang sembrono
melanggar keheningan Gunung Beser. Mbah Jayasakti bisa marah. Jangankan menebang
pohon tanpa izin, masuk saja ke dalam gunung bisa kualat, itulah sebabnya penduduk
kampung begitu takut mengganggu ketenangan Gunung Beser.
***
Bagi saya Gunung Beser menyimpan kenangan tersendiri. Sejak umur 5 tahun saya sering
tidur di rumah kakek. Setiap subuh kakek membangun saya dan mengajak pergi ke masjid
kecil di pinggir sawah. Saya yang kadang masih merasa ngantuk, begitu turun dari rumah
selalu takjub melihat Gunung Beser berdiri kokoh. Saya merasa kesegaran pagi-harum
dedaunan dan bau tanah-adalah bau khas Gunung Beser. Saya selalu berharap begitu
turun dari rumah bisa melihat gunung bercahaya.
Selesai Shalat, kakek biasa mengontrol air sawah. Saya selalu menguntitnya dari belakang
tanpa banyak bicara. Barangkali anak lain akan mengeluh karena air dan udara sawah
dingin. Akan tetapi, saya tidak, saya menyukai kesegaran air dan udara itu. Tak jarang
saya mandi di pancuran sawah.
Dari pematang yang lebar-lebar, saya menyaksikan bagaimana Gunung Beser
memberikan air yang melimpah. Nama Gunung Beser sendiri berarti mengeluarkan air
terus-terusan. Mata air yang berada di kaki gunung mengalirkan sungai yang lumayan
besar. Sebagian air itu dialirkan ke kampung untuk memenuhi bak-bak mandi. Sisanya
banyak mata air kecil yang dipakai penduduk sebagai pancuran.
Saya beberapa kali melihat petani berburu berang-berang atau tikus. Mereka mengasapi
seluruh lubang yang ditemui. Bila ada buruan yang keluar, orang mengejar sambil terak-
teriak. Tentu pemukul tidak ketinggalan ikut bereaksi. Sekali berburu, puluhan tikus atau
berang-berang bisa didapatkan.
Bila panen tiba, setiap petani yang punya sawah luas akan mengadakan syukuran. Para
tetangga diundang. Ikan ditangkap atau ayam disembelih. Saya selalu senang. Selain
sering dibawa kakek ke tempat syukuran, saya senang dengan hari-hari di sawah. Anak-
anak seluruh kampung mengalihkan tempat bermain ke sawah. Ada yang bikin baling-
baling, bermain musik dengan terompet-terompet kecil dari pohon padi, atau berburu
burung Beker.
***
Kedamaian kampung saya mulai terusik saat jalan besar yang menghubungkan kota
kecamatan dan kota kabupaten diperbesar dan diaspal. Memang aspal ala kadarnya, tidak
sebagus sekarang. Akan tetapi jalan itu memberikan gejolak tersendiri. Para petani hilir
mudik ke kota kabupaten, menjual hasil bumi. Anak-anak remaja tidak sedikit yang
kemudian meneruskan sekolah ke kota. Pembangunan pabrik-pabrik semakin santer
diinformasikan orang kecamatan.
Perkenalan kampung saya dengan dunia luar, menyadarkan penduduk bahwa di luar sana
sudah banyak yang terjadi. Kebutuhan hidup semakin meningkat. Kampung saya semakin
sibuk.
Ngobrol-ngobrol santai di masjid sehabis shalat jarang dilakukan para orang tua. Bila
panen tiba, undangan syukuran semakin jarang. Panen pun hanya dilakukan oleh segelintir
orang, tidak lagi merupakan pesta kampung.
Kebutuhan yang semakin mendesak itu memaksa penduduk kampung untuk
memfungsikan segala yang dipunyai. Para lulusan sekolah dari kota merencanakan untuk
membuat pertanian terpadu di kaki gunung dengan melibatkan seluruh penduduk.
Pengelolaan kaki gunung itu dilakukan dengan gotong royong. Pembangunan pabrik air
mineral dan tekstil mulai dibuat orang kota. Saya waktu itu sudah meningkat remaja.
Perselisihan antar penduduk mulai terasa ketika penggerak pembangunan yang
merupakan perluasan lahan pertanian dan kebutuhan pabrik. Banyak penduduk yang tidak
setuju. Akan tetapi, tidak sedikit yang mendukungnya.
Semakin banyak penduduk yang mendukung pembukaan Gunung Beser. Sebagian yang
masih menghormati kharisma Gunung Beser, datang ke rumah kakek. Mereka meminta
pendapat kakek. Saya tidak tahu apa yang dikatakan sebelum mereka pulang. Besoknya
waktu wakil dari panitia pembangunan itu datang ke rumah kakek. Mereka tahu bahwa
kakek adalah kunci dari masalah ini. Penduduk yang tidak setuju dengan pembukaan
Gunung Beser hanya akan mendengarkan apa yang dikatakan kakek.
Saya tidak begitu jelas menangkap apa yang dibicarakan mereka. Akan tetapi, dari nada
suara yang semakin meninggi, saya tahu bahwa mereka bersitegang. Saya mengintip
peristiwa itu dari balik kamar. Saya bersiap meloncat seandainya mereka melakukan
kekerasan terhadap Kakek. Akan tetapi, kejadian yang saya lamunkan itu tidak terjadi.
Mereka pulang setelah terlebih dahulu menyalami kakek. Besoknya saya baru tahu bahwa
kakek menyetujui pembukaan sebagian Gunung Beser.
"Saat ini saat sulit", kata Kakek ketika malamnya saya menanyakan kenapa Kakek
menyetujui pembukaan sebagian Gunung Beser. "Semakin banyak kebutuhan hidup dan
semakin banyak orang yang merasa pintar. Tapi, orang-orang pintar itu tidak tahu tentang
kebijaksanaan. Mereka tidak sadar bahwa sebagian besar manusia yang ada di dunia ini
adalah yang ada di bawah standar kepintaran. Kisah Mbah Jayasakti masih diperlukan
untuk melindungi Gunung Beser. "
Saya kurang mengerti apa yang dikatakan Kakek. Dan ketika malam besoknya kakek
bercerita bahwa Mbah Jayasakti dan keangkeran Gunung Beser itu tidak ada, saya
semakin tidak mengerti dengan kakek kalau begitu, kenapa tidak dari dulu Gunung Beser
itu dibuka?
"Gunung Beser akan marah kalau dibuka," kata Kakek. "Kan Mbah Jayasakti dan
keangkeran itu tidak ada."
"Ya, tidak ada. Akan tetapi, Gunung Beser akan tetap marah bila dibuka." Kenapa Kakek
menyetujui?"
"Mereka berjanji akan membuka sampai perbatasan kaki gunung saja."
Pembukaan kaki Gunung Beser itu akan dilakukan bergotong-royong Bantuan tenaga dan
dana besar dari pihak pabrik disambut masyarakat. Kejadian yang semakin langka itu
ditandai dengan syukuran kampung yang dipimpin oleh pak bupati yang sengaja datang.
Tidak ada kejadian- kejadian aneh selama pembukaan kaki gunung. Tanaman pun tumbuh
bagus karena tanahnya memang subur dan air melimpah. Rumah-rumah dibangun karena
pabrik-pabrik membutuhkan pekerja banyak yang sebagian besar didatangkan dari daerah
lain.

Para penggerak pembangunan itu mendapatkan pujian dari hampir seluruh penduduk
kampung. Mereka dibicarakan di setiap pertemuan resmi dan tidak resmi.
Kakek meninggal tidak lama kemudian. Kematian Kakek tidak mendatangkan perhatian
yang besar dari penduduk. Saya sedikit cemburu kepada penggerak pembangunan yang
sudah mencuri perhatian penduduk dari Kakek itu. Tapi, kecemburuan itu bisa diredam
karena saya yang sudah masuk sekolah menengah mengagumi juga apa yang mereka
lakukan.
Keberhasilan pertanian dan pabrik itu memberi kemewahan tersendiri bagi kampung saya.
Sarana-sarana umum dibangun. Banyak rumah memiliki pesawat televisi. Semakin banyak
anak- anak yang meneruskan sekolah ke kota. Akan tetapi, kepercayaan bahwa
keangkeran Gunung Beser itu tidak ada, mendorong penduduk untuk membuka Gunung
Beser lebih jauh. Tempat- tempat pertanian baru dibuka, rumah-rumah dibangun,
pengusaha-pengusaha yang memanfaatkan mata air besar dibangun. Izin-izin pengelola
Gunung Beser banyak dimiliki orang. Pohon-pohon besar ditebang. Yang tidak punya izin,
berdagang kayu sembunyi- sembunyi.
Gunung Beser bercahaya siang malam. Sinar matahari memantul dari bangunan-bangunan
dan daerah-daerah kering. Malam bercahaya oleh semaraknya listrik. Penduduk kampung,
termasuk saya, menyambut kemajuan itu. Akan tetapi, mereka termasuk saya, tidak
menyadari bahwa di kampung semakin sering terdengar berita adanya perkelahian petani
gara-gara berebut air, para remaja putus sekolah kebingungan mencari kerja karena
menggarap lahan pertanian yang semakin tidak subur itu terasa rendah, musim yang
datang tidak lagi bersahabat. Tiba-tiba saya merasa bahwa hal seperti itu merupakan
bagian dari kampung saya.
Kekeringan di musim kemarau dan banjir-banjir kecil di musim hujan tidak asing. Tapi, para
penduduk tidak menyerah. Alam harus ditaklukkan. Kipas angin dan kulkas menjadi
kebutuhan di musim kemarau. Bendungan-bendungan kecil dibangun untuk
menanggulangi musim hujan.
Tiba-tiba saya merasa bahwa persahabatan dengan alam menghilang dari kamus
kampung saya. Perlawanan terhadap alam itu berakhir ketika tahun yang oleh peneliti
disebut El Nino itu tiba. Kekeringan membakar kampung saya. Banyak bangunan dan
lahan yang hangus. Saat musim hujan tiba banjir besar melanda. Rumah-rumah hanya
kelihatan atapnya. Saya sedang duduk di atas rumah ketika bantuan puluhan perahu itu
tiba.
Saya hanya bisa mencatat peristiwa-peristiwa seperti itu tanpa mengerti apa yang tekah
terjadi. Seperti kebanyakan remaja di kampung saya, saya kebingungan dengan banyak
hal. Satu hal yang pasti, kita harus lebih dekat bersahabat dengan alam agar alam lebih
bersahabat dengan kita. Pohon memang keramat, harus dihargai, dihormati, dijaga,
dipelihara. Tanpa pohon bencana akan lebih sering terjadi menimpa kita. Mbah Jayasakti
mestinya berubah menjadi kesadaran ilmu. Kakek benar, banyak orang Cuma merasa
pintar padahal tidak.

(Dimodifikasi untuk kepentingan pembelajaran)


Sumber: Kupu-kupu di Bantimurung, Antologi Cerpen Remaja III, 2003: 29-36

Tugas Individu

Nama :
Nis :
Kelas/ Semester :
Materi :

1. Apakah judul cerpen menarik orang untuk membacanya?


2. Apakah judul cerpen mencerminkan isi cerpen?
3. Apakah yang dimaksud dengan keramat yang ingin disampaikan dalam cerpen?
4. Siapa tokoh-tokoh dalam cerpen pohon keramat?
5. Penceritaan cerpen atau sudut pandang (point of view) cerpen ini diceritakan
berdasarkan teknik apa?
6. Tentukan unsur pembangun karya sastra pada cerpen berjudul “Pohon Keramat!”
LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK

Sekolah :
Mata Pelajaran :
Kelas/Semester :
Materi Pembelajaran :

KELOMPOK

Ketua :
Anggota : 1……………..
2……………..
3………………
4………………
5………………

TUGAS KELOMPOK !
1. Baca dan cermatilah teks cerpen berjudul “Pohon Keramat” kemudian analisislah
simpulan unsur pembangun teks cerpen tersebut disertai dengan bukti kutipan teks.

Unsur Intrinsik Cerpen


Tema

Tokoh dan Penokohan


Tokoh Penokohan Bukti Kutipan

Latar/Setting
Latar Latar Bukti Kutipan
Latar tempat

Latar waktu

Latar suasana

Alur
Alur Rangkaian Cerita

Sudut Pandang
Sudut Pandang Alasan

Amanat
Gaya Bahasa
Gaya Bahasa Bukti Kutipan

2. Setelah kalian membaca/mendengar cerpen “Pohon Keramat” , simpulkanlah


unsur cerpen dengan mengisi kotak yang disediakan!

No. Unsur Intrinsik Simpulan dan Bukti


1. Penokohan

Kutipan Cerpen

No. Unsur
Simpulan dan Bukti
Intrinsik
2. Latar Tempat

Kutipan Cerpen

No. Unsur
Simpulan dan Bukti
Intrinsik
3. Latar Waktu

Kutipan
Cerpen

No. Unsur
Simpulan dan Bukti
Intrinsik
4. Sudut
Pandang

Kutipan
Cerpen

No. Unsur Simpulan dan Bukti


Intrinsik
5. Alur/Plot

Kutipan
Cerpen

Daftar Pustaka

Ernawati, D. (2019). Nilai-nilai Pendidikan dalam Cerpen “Pohon Keramat” Karya Yus R.
Ismail Bahan Ajar Kelas IX MTsN 5 Kediri.
Jannah, S. N. (2022). Representasi Pola Pikir Tokoh Utama Dalam Kumpulan Cerpen
Sagra Karya Oka Rusmini Kajian: Psikologi Sastra (Doctoral dissertation, Universitas
Muhammadiyah Malang).
Nurhayati, E. (2019). Cipta kreatif karya sastra. Bandung: Yrama Widya.
Rasmidar. (2019). Meningkatkan Kemampuan Menulis Cerpen Dengan
Menggunakan Media Gambar Peserta Didik Kelas 93 Semester II SMP Negeri 2
Batang Hari T.P. 2018/2019. Jurnal Education of Batanghari.
Prakosa AJI, F.M.(2021)Tugas Bahan Ajar dan LKPD. Anyflip.
Sukriyadi, I. (2020). Penggunaan Media Pembelajaran Wattpad Dalam Keterampilan
Membaca Cerpen Pada Siswa Kelas XI SMK Prima Unggul Tangerang Tahun
Pelajaran 2019/2020 (Bachelor's thesis, Jakarta: FITK UIN Syarif Hidayatullah
Jakarta).
Tarigan, F. S. B. (2021). Analisis Kesulitan Siswa Menentukan Unsurunsur Intrinsik Cerita
Pendek Pada Pembelajaran Bahasa Indonesia Kelas Iv Sd Swasta Bakti Pancur Batu
Ta 2020/2021 (Doctoral dissertation, Universitas Quality).
Thabroni, G. (2022). Pengertian Cerpen , Ciri, Unsur & Fungsi Menurut Para Ahli.
https://serupa.id/pengertian-cerpen-menurut-para-ahli/

Trianto, A., Harsiati, T., & Kosasih, E. (2018). Bahasa Indonesia SMP/MTs Kelas IX Edisi
Revisi 2018. Jakarta: Kemendikbud.

Trianto, A., Harsiati, T., & Kosasih, E. (2018). Buku Guru Bahasa Indonesia SMP/MTs
Kelas IX Edisi Revisi 2018. Jakarta : Kemendikbud.

Anda mungkin juga menyukai