LEMBAR KERJAPESERTADIDIK
KELAS IX/ GANJIL
DISUSUN OLEH:
NAMA : ……………………………………………..
NIS : ……………………………………………..
KELAS : ……………………………………………..
Kata Pengantar
Segala puji dan syukur penulis panjatkan ke hadirat Tuhan YME atas
limpahan rahmat dan karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan penyusunan modul
ini. Shalawat dan salam dengan ucapan Allahumma sholli ‘ala Muhammad wa ‘ala
ali Muhammad penulis sampaikan untuk junjungan kita Nabi besar Muhammad
Sallallahu wa ‘alihi wasallam.
Modul ini disusun untuk memenuhi kebutuhan peserta didik. Modul ini
disusun dengan kualifikasi merangkum 1 materi pembelajaran Bahasa Indonesia
di semester ganjil. Seperti layaknya sebuah modul ini secara mandiri dapat
mengukur tingkat ketuntasan siswa.
Penulis
SURAT KETERANGAN
No.001/PERP.SMPN.35/I/2022
Yang bertanda tangan dibawah ini menerangkan dengan sebenar-benarnya bahwa karya
ilmiah:
1. Identitas Penulis
Nama : Andi Hudarsi Patta,S.Pd.
Unit Kerja : UPT SMPN Kaburu No.35 Kepulauan Selayar
2. Jenis Karya : Modul Pembelajaran dengan judul Lembar kerja
peserta didik teks cerpen.
Kaburu, November
2022
Mengetahui,
Kepala SMPN No.35 Kep.Selayar Kepala Perpustakaan
A. Identitas LKPD
a. Nama Siswa :
b. Mata Pelajaran : Bahasa Indonesi a
c. Kelas : XII
d. Tahun Pelajaran :
2022/2023 Semester : Ganjil
B. Kompetensi Dasar
3.4 Mengidentifikasi informasi dari laporan percobaan yang didengar dan dibaca.
4.4 Menyimpulkan tujuan, bahan atau alat, langkah, dan hasil dalam laporan
percobaan yang didengar dan/atau dibaca.
C. Indikator
3.4.1 Mengidentifikasi teks laporan percobaan
3.4.2 Menyimpulkan tujuan, bahan/alat, langkah, dan hasil dalam teks laporan
percobaan yang didengar dan dibaca.
D. Petunjuk Belajar
a. Terdapat beberapa hal yang perlu diperhatikan terkait dengan
pembelajaran pada bahan ajar kali ini.
b. Bacalah dengan cermat materi yang terdapat pada bahan ajar agar lebih
mudah memahami materi.
c. Buatlah rangkuman setelah mempelajari materi ajar ini. Tidak perlu
melihat rangkuman yang sudah ada dalam modul ini. Rangkuman yang
terdapat dalam modul ini digunakan sebagai pembanding.
d. Untuk mengetahui penguasaan materi yang telah dibaca, kerjakan tugas
atau latihan yang terdapat pada bahan ajar ini. Kerjakan dengan
sungguh-sungguh
E. Tujuan yang Akan Dicapai
Setelah kegiatan pembelajaran peserta didik dapat mengidentifikasi teks
laporan percobaan dengan baik. Model pembelajaran yang digunakan yaitu problem
based learning. Peserta didik dapat menyimpulkan teks laporan percobaan secara
tepat, jujur, disiplin, dan bertanggungjawab
F. Rangkuman Materi
Lalu, apa tujuan dari teks laporan percobaan? Tujuan dari teks laporan percobaan
adalah untuk memberikan informasi tentang proses percobaan yang dilakukan
termasuk hasil dari penelitian tersebut. Percobaan yang dilakukan bisa dilakukan
bisa melalui eksperimen atau pengamatan. Maka, isi dari teks laporan percobaan
harus disusun secara sistematis mulai dari tujuan, proses, hingga hasil yang
didapatkan. Nah, percobaannya ini dapat dilakukan secara mandiri ataupun
berkelompok.
Apa saja sih ciri-ciri teks laporan percobaan? Simak berikut ini:
1. Menggunakan sinonim dan antonim
Pada teks laporan percobaan, biasanya terdapat kata yang bersinonim atau bahkan
berantonim. Biasanya, kata-kata ini terdapat pada bagian langkah-langkah
percobaan.
2. Menggunakan kata bilangan
Pada teks laporan percobaan, akan ditemukan kata bilangan yang menunjukkan
jumlah bahan yang digunakan dalam percobaan.
3. Menggunakan kalimat perintah
Pada teks laporan percobaan, akan ditemukan kata hubung dan, tetapi, apabila, saat,
jika, sehingga, meskipun, dan lainnya.
1. Membuat kerangka berdasarkan struktur teks laporan percobaan
Pertama, buatlah kerangka sesuai struktur teks laporan percobaan. Mulai dari tujuan
percobaan, alat dan bahan saat melakukan percobaan, serta langkah-langkah dari
awal hingga akhir percobaan. Kemudian, tuliskan hasil percobaan dalam bentuk
tabel, grafik, bagan atau gambar agar pembaca lebih mudah melihat hasilnya.
Setelah itu, tuliskan kesimpulan dari percobaan.
2. Mengembangkan kerangka menjadi sebuah teks yang utuh
Membuat Slime Tanpa Boraks
Tujuan:
Kamu bisa membuat slime di rumah dengan bahan aman dan biaya yang lebih hemat
daripada membeli di luar. Kegiatan ini dapat membuat kamu menjadi lebih kreatif dan
inovatif.
Langkah-Langkah:
1. Campurkan terlebih dahulu lem povinal, pembersih lantai, detergen cair, detergen
bubuk, dan air secukupnya ke dalam wadah slime, campuran ini biasa disebut
dengan activator.
2. Berikutnya, aduklah campuran tersebut sampai tercampur rata.
3. Tambahkan lem povinal pada campuran aktivator.
4. Kemudian, aduk hingga struktur atau bentuknya menggumpal.
5. Masukan ke dalam freezer.
6. Kemudian, keluarkan setelah lima sampai sepuluh menit.
7. Aduklah sampai kira-kira bisa untuk dimainkan.
8. Slime siap untuk kamu gunakan.
Hasil:
Kesimpulan:
Pernyataan Umum Venus adalah planet dalam sistem tata surya kita.
……………………………………………………………………………………………
…………………….
……………………………………………………………………………………………
…………………….
3. Kosakata teknis apa yang digunakan untuk menjelaskan Venus? Berikan contoh!
……………………………………………………………………………………………
……………………
4. Kata apa yang menggambarkan proses dan aksi?
……………………………………………………………………………………………
…………………….
……………………………………………………………………………………………
………………………
……………………………………………………………………………………………
……………………..
Kelelawar
Uraian
Kebiasaan makan Beberapa kelelawar makan darah, buah, ikan, dan kaktus.
……………………………………………………………………………………………
…………………….
……………………………………………………………………………………………
……………………
3. Apa yang dimaksud dengan kata teknis nokturnal dan pupil? Carilah informasi
tentang kata tersebut!
……………………………………………………………………………………………
……………………..
……………………………………………………………………………………………
……………………..
5. Di beberapa daerah dikenal nama kampret dan kalong, jenis kelelawar yang
manakah itu? Adakah nama khas dari daerahmu?
……………………………………………………………………………………………
……………………..
……………………………………………………………………………………………
……………………
LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK
Pertemuan kedua
MATA PELAJARAN : Bahasa Indonesia
MATERI POKOK : Pidato Persuasif
SUB MATERI : Mengidentifikasi dan menyimpulkan teks laporan
percobaan
Kegiatan Belajar 2
Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia
Kelas : IX
A. Kompetensi Dasar :
3.2. Menelaah Struktur dan kebahasaan dari teks laporan percobaan yang didengar
atau dibaca (percobaan sederhana untuk mendeteksi zat berbahaya pada
makanan, adanya vitamin pada makanan, dll)
4.2. Menyajikan tujuan, bahan/alat, Langkah, dan hasil dalam laporan percobaan
dengan memperhatikan kelengkapan data, struktur, aspek kebahasaan dan
aspek lisan.
I. Pilih jawaban yang paling tepat dengan memberi tanda silang pada huruf a,
b, c atau d ! (Untuk soal nomor 1 sampai dengan 5)
II. Jawablah dengan singkat dan jelas pada soal nomor 6 sampai dengan 10.
Buatlah percobaan sesuai dengan tugas mata pelajaran lain dan laporkan sesuai
dengan format laporan percobaan seperti berikut.
Format Laporan Percobaan
Nama :
Kelas :
Tujuan:
Apa alasan melaksanakan percobaan?
…………………………………………………………………………………………………….
Apa tujuan percobaan yang akan kalian lakukan?
……………………………………………………………………………………………………..
Hipotesis:
Apa yang diharapkan dari eksperimen?
……………………………………………………………………………………………………..
Apa hasil yang akan didapat menurut kalian?
………………………………………………………………………………………………………
Hipotesis percobaan ini adalah………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………
Alat/bahan:
Apa saja yang dibutuhkan untuk melaksanakan percobaan?
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
Prosedur:
Apa yang akan dikerjakan? Urutkan Langkah demi Langkah secara jelas dalam panduan
percobaan. Langkah-langkah:
……………………………………………………………………………………………………….
Data:
Data apa yang sudah dikumpulkan? Termasuk data table, grafik, dan data lain sebagai
pembanding. Catat semua data yang didapat.
………………………………………………………………………………………………………..
Hasil:
Apa yang terjadi? Catat semua hal yang terjadi dan tidak terjadi sesuai harapan. Jangan
hilangkan kesalahan yang terjadi.
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
Simpulan:
Simpulan apa yang didapatkan? Jelaskan apa yang dipelajari,semua ketidaksesuaian, atau
hasil yang tidak diharapkan.
…………………………………………………………………………………………………………
……
LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK
A. Identitas LKPD
a. Nama Siswa :
b. Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia
c. Kelas : XII
d. Tahun Pelajaran :
2022/2023 Semester : Ganjil
B. Kompetensi Dasar
C. Indikator
3.4.1 Mengidentifikasi teks pidato persuasif dengan tepat
3.4.2 Menyimpulkan teks pidato persuasif tentang permasalahan aktual
yang didengar dan dibaca.
D. Petunjuk Belajar
a. Terdapat beberapa hal yang perlu diperhatikan terkait dengan
pembelajaran pada bahan ajar kali ini.
b. Bacalah dengan cermat materi yang terdapat pada bahan ajar agar lebih
mudah memahami materi.
c. Buatlah rangkuman setelah mempelajari materi ajar ini. Tidak perlu
melihat rangkuman yang sudah ada dalam modul ini. Rangkuman yang
terdapat dalam modul ini digunakan sebagai pembanding.
d. Untuk mengetahui penguasaan materi yang telah dibaca, kerjakan tugas
atau latihan yang terdapat pada bahan ajar ini. Kerjakan dengan
sungguh-sungguh tanpa melihat kunci jawaban terlebih dahulu. Setelah
selesai mengerjakan, boleh mencocokkan dengan kunci jawaban.
E. Tujuan yang Akan Dicapai
Setelah kegiatan pembelajaran peserta didik dapat mengidentifikasi teks
pidato persuasif dengan baik. Model pembelajaran yang digunakan yaitu problem
based learning. Peserta didik dapat menyimpulkan teks pidato persuasif secara
tepat, jujur, disiplin, dan bertanggungjawab
F. Rangkuman Materi
Pidato merupakan suatu kegiatan berbicara di depan umum atau berorasi
agar dapat menyatakan pendapatnya, atau memberikan suatu gambaran pada
suatu hal. Orang yang melakukan pidato disebut dengan orator.
A. Kompetensi dasar
3.3 Mengidentifikasi gagasan, pikiran, pandangan, arahan, atau pesan
dalam pidato
B. TujuanPembelajaran :
1. Peserta didik dapat menjelaskan tujuan pidato persuasif dengan santun.
2. Peserta diidk dapat mengidentifikasi informasi dalam teks pidato
persuasif yang persuasif tentang permasalahan aktual yang didengar
dan dibaca.
didengar/dibaca dengan jujur.
3. Peserta diidk dapat mengidentifikasi pesan yang terdapat dalam teks
tersebut dengan jujur.
4. Peserta diidk menjawab pertanyaan sesuai teks tersebut dengan jujur.
5. Peserta didik dapat menyajikan hasil identifikasi dalam teks tersebut
percaya diri.
Amatilah gambar-gambar dibawah ini, kemudian jawab pertanyaan pada tabel di bawah ini!
Gambar 1 Gambar 2 Gambar 3
Pertanyaan Jawaban
1. Apa yang sedang dilakukan tokoh
tersebut?
Lembar Kegiatan 3
Keterampilan
1. Carilah sebuah teks pidato persuasif di perpustakaan kemudian tentukan isi dan
tujuan dari teks pidato tersebut !
…………………………………………………………………………………………..
2. Buatlah sebuah pidato singkat kemudian identifikasi dari segi isi dan tujuannya!
…………………………………………………………………………………………………
…
LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK
A. Identitas LKPD
Nama Siswa :
Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia
Kelas : XII
Semester : Ganjil
B. Kompetensi Dasar
3.4 Menelaah Struktur dan ciri kebahasaan pidato persuasif tentang permasalahan
aktual yang didengar dan dibaca.
4.4 Menuangkan gagasan, pikiran, arahan atau pesan dalam pidato (lingkungan
hidup, kondisi sosial, dan/ atau keragaman budaya) secara lisan dan/atau tulis
dengan memperhatikan struktur dan kebahasaan.
C. Indikator
3.4.1 Menganalisis Struktur teks pidato persuasif
3.4.2 Menganalisis ciri kebahasaan pidato persuasif tentang permasalahan
aktual yang didengar dan dibaca.
D. Petunjuk Belajar
F. Rangkuman Materi
Pengertian teks pidato persuasif
Kosasih (2019, : 170) mengatakan, “Teks pidato persuasif yaitu teks yang
disampaikan secara lisan kepada khalayak yang isinya berupa ajakan atau bujukan.
Pernyataan-pernyataan di dalam teks tersebut mendorong seseorang untuk mengikuti
harapan atau keinginan-keinginan pembacanya”. Sedangkan menurut
Kemendikbud dalam Modul Bahasa Indonesia (2018, :15) mengungkapkan, “Teks
pidato persuasif yakni sebagai teks yang berisi bujukan atau ajakan, maka langkah
pertama yang harus dilakukan dalam penulisannya adalah menyiapkan sejumlah
bujukan ataupun ajakan”.
Teks pidato persuatif dibentuk oleh beberapa bagian, yang antar bagiannya itu disusun
secara sistematis dan saling berhubungan.
a) Pengenalan isu, yakni berupa beupa pengantar atau penyampaian tentang masalah
yang menjadi dasar tulisan atau pembicaraannya itu.
c) Pernyataan ajakan, yakni sebagai inti dari teks persuasi yang di dalamnya dinyatakan
dorongan kepada pembaca/pendengarnya untuk melakukan sesuatu. Pernyataan itu
mungkin disampaikan secara tersurat ataupun tersirat (Tesniyadi, 2019).
Struktur teks pidato persuasif menurut Santoso, dkk (2020) terdiri atas:
1) Bagian pembuka terdiri atas salam, sapaan, ucapan syukur pada Tuhan, ucapan
terima kasih, dan penyampaian tema pidato;
3) Bagian penutup berisi simpulan, ucapan terima kasih, permohonan maaf, dan
salam penutup.
Pengetahuan
Butir soal :
Meski pada mulanya hanya mencoba namun kemudian menjadi adiktif hingga berujung kepada
kecanduan. Beragam penyebab kenakalan remaja sendiri dapat berasal dari kesalahan
mendidik orang tua atau terlalu sibuk dalam bekerja hingga akhirnya kurang
memperhatikan perkembangan pergaulan anak mereka, atau dapat juga disebabkan
karena faktor salah memilih teman.
Tentu saja, kita boleh saja berteman dengan banyak orang, namun tetap harus berhati-hati pula
dalam memilih teman, agar tidak terjerumus ke dalam hal-hal yang negatif.
Contoh pergaulan yang salah, sendiri diantaranya tawuran antar pelajar, geng motor, serta
mabuk-mabukan. Banyak dari hal ini kemudian akan menimbulkan korban jiwa, baik dari
kalangan remaja hingga menyangkut warga lain.
Oleh karenanya, jauhilah pergaulan yang salah tersebut, karena hanya akan merugikan dirimu
sendiri. Jangan lupa gunakan juga masa remaja yang diisi dengan beragam hal positif agar
berguna untuk diri sendiri, para orang tua serta bangsa kita. Sampai di sini yang dapat saya
sampaikan melalui pidato ini, mohon maaf jika terdapat kesalahan.
Wassalamualaikum Wr Wb.
Pembuka
ISI
Penutup
Kalimat Aktif
Kalimat Sapaan
Kalimat persuasif
Kelompok :
Anggota :
1. .
2. .
3. .
4. .
A . KOMPETENSI DASAR :
4.4 Menuangkan gagasan, pikiran, arahan atau pesan dalam pidato
(lingkungan hidup, kondisi sosial, dan/ atau keragaman budaya) secara
lisan dan/atau tulis dengan memperhatikan struktur dan kebahasaan.
B. INDIKATOR
4.4.1. Menulis teks pidato persuasive ( P5)
1. Keterampilan
a. Teknik : Tes Tertulis
b. Bentuk : Produk
c. Instrumen : (terlampir)
d. Rubrik Penilaian :
Soal:
1. Buatlah kerangka pidato dari salah satu tema berikut:
a) Lingkungan
b) Kesehatan
c) bullying
A. Identitas LKPD
Nama Siswa :
Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia
Kelas : IX
Tahun pelajaran :2022/ 2023
Semester : Ganjil
Guru Mata Pelajaran :
B. Kompetensi Dasar
3.1. Mengidentifikasi unsur pembangun karya sastra dalam teks cerita pendek
4.1. Menyimpulkan unsur-unsur pembangun karya sastra dengan bukti yang
mendukung dari cerita pendek yang dibaca.
C. Indikator
3.1.1. Mengidentifikasi unsur pembangun cerpen (C1)
3.1.2. Menganalisis unsur intrinsik cerita pendek (C4)
4.1.1. Menyimpulkan unsur-unsur pembangun karya sastra disertai bukti yang
mendukung dari teks cerita pendek yang dibaca atau didengar. (P6)
D. Petunjuk Belajar
a. Terdapat beberapa hal yang perlu diperhatikan terkait dengan pembelajaran
pada bahan ajar kali ini.
b. Bacalah dengan cermat materi yang terdapat pada bahan ajar agar lebih
mudah memahami materi.
c. Buatlah rangkuman setelah mempelajari materi ajar ini. Tidak perlu melihat
rangkuman yang sudah ada dalam modul ini. Rangkuman yang terdapat
dalam modul ini digunakan sebagai pembanding.
d. Untuk mengetahui penguasaan materi yang telah dibaca, kerjakan tugas
atau latihan yang terdapat pada bahan ajar ini. Kerjakan dengan sungguh-
sungguh tanpa melihat kunci jawaban terlebih dahulu. Setelah selesai
mengerjakan, boleh mencocokkan dengan kunci jawaban.
E. Tujuan Pembelajaran
F. Rangkuman Materi
1. Pengertian Cerpen
Cerpen adalah sebuah karya sastra pendek yang bersifat fiktif dan mengisahkan
tentang suatu permasalahan yang dialami oleh tokoh secara ringkas mulai dari pengenalan
sampai akhir dari permasalahan yang dialami oleh tokoh.Pada umumnya cerpen hanya
mengisahkan satu permasalahan yang dialami oleh satu tokoh. Selain itu, cerpen hanya
terdiri tidak lebih dari 10.000 kata. Hal inilah yang membuat cerpen dapat selesai dibaca
dalam sekali duduk Ernawati (2019:74). Sedangkan Siti Nurjanah (2019:74) menyatakan
cerpen adalah cerita pendek, jenis karya sastra yang memaparkan kisah ataupun cerita
tentang manusia beserta seluk- beluknya lewat tulisan pendek. Nurhayati
(2019:116)Cerpen adalah karya sastra yang memuat penceritaan secara memusat kepada
suatu peristiwa pokok saja. Menurut Nurgiyantoro( 2019: 2) fiksi adalah sesuatu yang
tidak ada dan tidak terjadi di dunia nyata. Jadi, cerpen juga adalah suatu kisah yang tidak
ada dan tidak terjadi di dunia nyata. Dan menurut Rasmidar (2019: 38) berpendapat
bahwa cerpen adalah cerita yang wujudnya fisiknya berbentuk pendek. Ukuran
panjangpendeknya suatu cerita memang relatif, akan tetapi pada umumnya, cerita pendek
merupakan cerita yang habis dibaca sekitar sepuluh menit atau setengah jam. Jumlah
katanya sekitar 500- 5.000 kata. Oleh karena itu, cerita pendek sering diungkapkan sebagai
cerita yang dapat dibaca dalam sekali duduk. Cerita pendek pada umumnya bertema
sederhana. Jumlah tokohnya pun terbatas. Jalan ceritanya sederhana dan latarnya meliputi
ruang lingkup yang terbatas. Berdasarkan pengertian cerpen dapat disimpulkan bahwa
cerpen adalah karya sastra yang menceritakan suatu permasalahan tentang manusia
berdasarkan imajinasi penulis.
A. Unsur Intrinsik
Ernawati (2019:72) Unsur intrinsik adalah unsur pembangun yang berasal dari
dalam karya sastra. Unsur intrinsik pembangun karya sastra terdiri dari:
a. Tema merupakan gagasan utama yang mendasari suatu cerita atau pokok masalah
yang menjadi jiwa dari karya sastra tersebut. Tema karya sastra misalnya, remaja,
romance, perjuangan, pahlawan, kemerdekaan, kritik social, budaya dan lainnya.
b. Alur/Plot merupakan rangkaian kejadian yang membentuk suatu cerita. Suatu karya
sastra tentu terdiri atas rangkaian- rangkaian peristiwa. Alur/plot ini umumnya terdiri
atas, pengenalan atau pemaparan, konflik, pengawatan atau perumitan, klimaks,
dan penyelesaian. Jenis- jenis alur ada beberapa macam yakni sebagai berikut:
Alur maju adalah alur yang menceritakan peristiwa secara berurutan berdasarkan
waktunya. Alur Mundur (flashback) adalah dalam cerita tersebut terdapat
penyelaan urutan secara kronologis dengan peristiwa yang telah terjadi
sebelumnya.
c. Latar/Setting merupakan waktu dan tempat terjadinya suatu peristiwa yang ada
didalam cerita. Latar atau setting dapat berupa waktu dan tempat. Contoh latar
waktu: sebulan yang lalu, setahun yang akan dating, zaman purba, saat ini, dan
sebagainya. Contoh latar tempat misalnya: di took, di kota bandung, di kolam
renang, di teras rumah, dan sebagainya.
d. Gaya bahasa merupakan cara pemakaian bahasa yang khas dari seorang
pengarang. Karena khas, maka gaya antara satu pengarang dengan yang lainnya
akan berada atau tidak ada yang sama. Ada pengarang, yang menggunakan gaya
bahasa gaul, gaya bahasa dengan selingan humor, gaya bahasa yang serius, gaya
bahasa yang formal, gaya bahasa filsuf, dan lainnya.
e. Tokoh dan Penokohan. Tokoh merupakan pelaku dalam cerita didalam sebuah
cerita terdapat tokoh utama dan ada pula tokoh tambahan atau sampingan.
Sementara Penokohan disebut juga sebagai perwatakan. Artinya bagaimana
penyajian watak tokoh dalam cerita tersebut. Misalnya wataknya jujur, dermawan,
judes, pelit, dan lainnya. Tokoh dan penokohan dapat dibagi manjadi tiga kelompok
sebagai berikut:
a ) Tokoh protagonist merupakan tokoh utama atau tokoh sentral dalam cerita.
Biasanya tokoh ini menggambarkan perilaku yang positif.
b) Tokoh antagonis adalah tokoh yang selalu menentang atau berlawanan
dengan tokoh protagonist. Umumnya tokoh antagonis digambarkan dengan
watak yang buruk, meski tidak selalu antagonis memiliki watak negative.
c) Tokoh tritagonis adalah tokoh penengah atau pelengkap yang sering muncul
untuk menengahi konflik antara tokoh protagonist dan antagonis.
f. Sudut Pandang Pengarang Menunjukkan posisi pengarang terhadap peristiwa- peristiwa
yang terjadi dalam cerita. Beberapa macam sudut pandang pengarang yaitu sebagai
berikut:
a) Sudut pandang orang Pertama, pada sudut pandang ini cirinya pengarang
menggunakan orang pertama sebagai tokoh utamanya yang ditandai dengan
penggunaan kata Aku, Saya, atau Kami.
b) Sudut pandang pengarang orang ketiga,pengarang menggunakan orang ketiga
sebagai tokoh utamanya yang ditandai dengan penggunaan kata Dia atau
Mereka.
c) Sudut pandang pengarang serba tahu, pengarang menuturkan segala
peristiwa yang telah, sedang dan akan dialami oleh tokoh dalam cerita tersebut.
g. Amanat Amanat adalah ajaran moral atau pesan yang ingin disampaikan oleh
pengarang melalui karyanya. Amanat sering disebut pesan, yaitu pesan pengarang
kepada pembaca. Pesan itu ada yang disampaikan secara tersirat, ada pula yang
tersurat. Biasanya pesan itu dapat ditelusuri melalui percakapan para tokoh. Amanat
dapat disampaikan secara implisit dan eksplisit. Amanat yang disampaikan dengan cara
memberikan ajaran moral atau pesan dalam tingkah laku tokoh menjelang cerita
berakhir, dapat pula secara eksplisit yaitu dengan penyampaian seruan, saran,
peringatan, nasehat, anjuran, larangan yang berhubungan dengan gagasan utama
cerita.
B. Unsur Ekstrinsik
Unsur Ekstrinsik adalah unsur yang berada diluar karya sastra yang dapat dijadikan
pembentuk sebuah karya sastra. Merupakan unsur yang berada diluar cerpen diantaranya
sebagai berikut.
a. Latar belakang Masyarakat : Merupakan unsur yang memengaruhi cerpen berupa
faktor- faktor di dalam lingkungan masyarakat dimana penulis berada sehingga
berpengaruh terhadap penulis itu sendiri.
b. Biografi pengarang atau latar belakang penulis : Merupakan fator- faktor yang
terdapat dari dalam diri pengarang itu sendiri yang memotivasi atau memengaruhi
penulis dalam menulis sebuah cerpen.
c. Nilai- nilai yang terkandung dalam cerpen : Merupakan unsur ekstrinsik ketiga yang
terdapat didalam sebuah cerpen adalah nilai- nilai yang terkandung di dalam cerpen
itu sendiri.
d. Pikiran dan perasaan tokoh banyak digambarkan dengan menggunakan kata kerja
yang menyatakan sesuatu. Contoh: berharap, mengalami,
merasakan,menginginkan.
POHON KERAMAT
Yus R. Ismail
Di sebelah barat kampung ada gunung yang tidak begitu besar. Disebut gunung barangkali
tidak tepat karena areanya terlalu kecil. Lebih tepatnya disebut bukit. Tapi, penduduk
kampung, sejak dulu sampai sekarang, menyebutnya dengan Gunung Beser.
Meski areanya kecil, jangan Tanya siapa saja penduduk yang pernah masuk ke dalam
Gunung Beser. Mereka akan bergidik hanya membayangkan keangkerannya. Mereka, dari
kakek-nenek sampai anak-anak, hafal cerita keangkeran Gunung Beser.
Konon, saat pendudukan Belanda, di kampung saya ada seorang maling budiman. Seperti
Jaka Sembung dari Cirebon atau Robin Hood dari Inggris. Maling Budiman itu sering
merampok harta milik Belanda atau orang-orang kaya yang tidak loyal kepada rakyat yang
menderita. Harta hasil jarahan itu secara diam-diam dibagikan kepada rakyat.
Sekali waktu, maling budiman yang selalu menutup wajahnya saat merampok dan
menyantuni rakyat itu, ketahuan oleh Belanda. Maling budiman itu ternyata salah seorang
penduduk kampung. Dia dikejar oleh pasukan Belanda dan centeng-centeng demang.
Jayasakti, begitu nama si maling budiman itu, lari ke Gunung Beser dan bersembunyi.
Bertahun- tahun pasukan Belanda dan centeng-centeng demang mengepung Gunung
Beser, tapi Jayasakti tidak pernah menyerah. Pasukan Belanda dengan dipandu centeng-
centeng demang pernah melacak Jayasakti ke dalam Gunung, tapi tidak ada seorang pun
dari mereka yang selamat. Kata orang-orang pintar, Jayasakti bersemedi dan tubuhnya
menjadi pohon harum yang baunya dibawa angina ke sekitar gunung.
Karena cerita yang dipercaya kebenarannya itu, tidak seorang pun berani masuk ke
kelebatan Gunung Beser. Mereka menghormati perjuangan yang pernah dilakukan si
Maling budiman. Tapi selain itu, konon, mereka takut masuk ke dalam gunung karena dulu
ada beberapa orang pencari kayu bakar yang nekat masuk ke dalam tetapi dia bernasib
seperti pasukan Belanda dan centeng-centeng demang itu, tidak bisa kembali.
Siapa pun akan berhati-hati bila harus berhubungan dengan Gunung Beser, Para pencari
kayu bakar dan penyabit rumput hanya benari sampai ke kaki gunung, sebelum mengambil
air dari danau kecil untuk kebutuhan kebun dan sawah, ketua kampung mengadakan
syukuran kecil dan meminta ridho dari penguasa Gunung Beser.
Sejak saya ingat, cerita yang diketahui seluruh penduduk kampung juga meliputi kharisma
Gunung Beser. Tiap malam tertentu, katanya dari Gunung Beser keluar cahaya yang
begitu menyejukkan. Hanya orang tertentu yang bisa melihat cahaya itu. Konon, bila bila
seseorang dapat melihat cahaya itu dengan mata batinnya, maka ia termasuk orang yang
bijaksana dan tinggi ilmunya. Bila ada seorang saja dari seluruh penduduk kampung yang
melihat cahaya itu, artinya Mbah Jayasakti begitu penduduk kampung menyebut penghuni
Gunung Beser, melindungi kampung. Akan tetapi, bila ada orang yang sembrono
melanggar keheningan Gunung Beser. Mbah Jayasakti bisa marah. Jangankan menebang
pohon tanpa izin, masuk saja ke dalam gunung bisa kualat, itulah sebabnya penduduk
kampung begitu takut mengganggu ketenangan Gunung Beser.
***
Bagi saya Gunung Beser menyimpan kenangan tersendiri. Sejak umur 5 tahun saya sering
tidur di rumah kakek. Setiap subuh kakek membangun saya dan mengajak pergi ke masjid
kecil di pinggir sawah. Saya yang kadang masih merasa ngantuk, begitu turun dari rumah
selalu takjub melihat Gunung Beser berdiri kokoh. Saya merasa kesegaran pagi-harum
dedaunan dan bau tanah-adalah bau khas Gunung Beser. Saya selalu berharap begitu
turun dari rumah bisa melihat gunung bercahaya.
Selesai Shalat, kakek biasa mengontrol air sawah. Saya selalu menguntitnya dari belakang
tanpa banyak bicara. Barangkali anak lain akan mengeluh karena air dan udara sawah
dingin. Akan tetapi, saya tidak, saya menyukai kesegaran air dan udara itu. Tak jarang
saya mandi di pancuran sawah.
Dari pematang yang lebar-lebar, saya menyaksikan bagaimana Gunung Beser
memberikan air yang melimpah. Nama Gunung Beser sendiri berarti mengeluarkan air
terus-terusan. Mata air yang berada di kaki gunung mengalirkan sungai yang lumayan
besar. Sebagian air itu dialirkan ke kampung untuk memenuhi bak-bak mandi. Sisanya
banyak mata air kecil yang dipakai penduduk sebagai pancuran.
Saya beberapa kali melihat petani berburu berang-berang atau tikus. Mereka mengasapi
seluruh lubang yang ditemui. Bila ada buruan yang keluar, orang mengejar sambil terak-
teriak. Tentu pemukul tidak ketinggalan ikut bereaksi. Sekali berburu, puluhan tikus atau
berang-berang bisa didapatkan.
Bila panen tiba, setiap petani yang punya sawah luas akan mengadakan syukuran. Para
tetangga diundang. Ikan ditangkap atau ayam disembelih. Saya selalu senang. Selain
sering dibawa kakek ke tempat syukuran, saya senang dengan hari-hari di sawah. Anak-
anak seluruh kampung mengalihkan tempat bermain ke sawah. Ada yang bikin baling-
baling, bermain musik dengan terompet-terompet kecil dari pohon padi, atau berburu
burung Beker.
***
Kedamaian kampung saya mulai terusik saat jalan besar yang menghubungkan kota
kecamatan dan kota kabupaten diperbesar dan diaspal. Memang aspal ala kadarnya, tidak
sebagus sekarang. Akan tetapi jalan itu memberikan gejolak tersendiri. Para petani hilir
mudik ke kota kabupaten, menjual hasil bumi. Anak-anak remaja tidak sedikit yang
kemudian meneruskan sekolah ke kota. Pembangunan pabrik-pabrik semakin santer
diinformasikan orang kecamatan.
Perkenalan kampung saya dengan dunia luar, menyadarkan penduduk bahwa di luar sana
sudah banyak yang terjadi. Kebutuhan hidup semakin meningkat. Kampung saya semakin
sibuk.
Ngobrol-ngobrol santai di masjid sehabis shalat jarang dilakukan para orang tua. Bila
panen tiba, undangan syukuran semakin jarang. Panen pun hanya dilakukan oleh segelintir
orang, tidak lagi merupakan pesta kampung.
Kebutuhan yang semakin mendesak itu memaksa penduduk kampung untuk
memfungsikan segala yang dipunyai. Para lulusan sekolah dari kota merencanakan untuk
membuat pertanian terpadu di kaki gunung dengan melibatkan seluruh penduduk.
Pengelolaan kaki gunung itu dilakukan dengan gotong royong. Pembangunan pabrik air
mineral dan tekstil mulai dibuat orang kota. Saya waktu itu sudah meningkat remaja.
Perselisihan antar penduduk mulai terasa ketika penggerak pembangunan yang
merupakan perluasan lahan pertanian dan kebutuhan pabrik. Banyak penduduk yang tidak
setuju. Akan tetapi, tidak sedikit yang mendukungnya.
Semakin banyak penduduk yang mendukung pembukaan Gunung Beser. Sebagian yang
masih menghormati kharisma Gunung Beser, datang ke rumah kakek. Mereka meminta
pendapat kakek. Saya tidak tahu apa yang dikatakan sebelum mereka pulang. Besoknya
waktu wakil dari panitia pembangunan itu datang ke rumah kakek. Mereka tahu bahwa
kakek adalah kunci dari masalah ini. Penduduk yang tidak setuju dengan pembukaan
Gunung Beser hanya akan mendengarkan apa yang dikatakan kakek.
Saya tidak begitu jelas menangkap apa yang dibicarakan mereka. Akan tetapi, dari nada
suara yang semakin meninggi, saya tahu bahwa mereka bersitegang. Saya mengintip
peristiwa itu dari balik kamar. Saya bersiap meloncat seandainya mereka melakukan
kekerasan terhadap Kakek. Akan tetapi, kejadian yang saya lamunkan itu tidak terjadi.
Mereka pulang setelah terlebih dahulu menyalami kakek. Besoknya saya baru tahu bahwa
kakek menyetujui pembukaan sebagian Gunung Beser.
"Saat ini saat sulit", kata Kakek ketika malamnya saya menanyakan kenapa Kakek
menyetujui pembukaan sebagian Gunung Beser. "Semakin banyak kebutuhan hidup dan
semakin banyak orang yang merasa pintar. Tapi, orang-orang pintar itu tidak tahu tentang
kebijaksanaan. Mereka tidak sadar bahwa sebagian besar manusia yang ada di dunia ini
adalah yang ada di bawah standar kepintaran. Kisah Mbah Jayasakti masih diperlukan
untuk melindungi Gunung Beser. "
Saya kurang mengerti apa yang dikatakan Kakek. Dan ketika malam besoknya kakek
bercerita bahwa Mbah Jayasakti dan keangkeran Gunung Beser itu tidak ada, saya
semakin tidak mengerti dengan kakek kalau begitu, kenapa tidak dari dulu Gunung Beser
itu dibuka?
"Gunung Beser akan marah kalau dibuka," kata Kakek. "Kan Mbah Jayasakti dan
keangkeran itu tidak ada."
"Ya, tidak ada. Akan tetapi, Gunung Beser akan tetap marah bila dibuka." Kenapa Kakek
menyetujui?"
"Mereka berjanji akan membuka sampai perbatasan kaki gunung saja."
Pembukaan kaki Gunung Beser itu akan dilakukan bergotong-royong Bantuan tenaga dan
dana besar dari pihak pabrik disambut masyarakat. Kejadian yang semakin langka itu
ditandai dengan syukuran kampung yang dipimpin oleh pak bupati yang sengaja datang.
Tidak ada kejadian- kejadian aneh selama pembukaan kaki gunung. Tanaman pun tumbuh
bagus karena tanahnya memang subur dan air melimpah. Rumah-rumah dibangun karena
pabrik-pabrik membutuhkan pekerja banyak yang sebagian besar didatangkan dari daerah
lain.
Para penggerak pembangunan itu mendapatkan pujian dari hampir seluruh penduduk
kampung. Mereka dibicarakan di setiap pertemuan resmi dan tidak resmi.
Kakek meninggal tidak lama kemudian. Kematian Kakek tidak mendatangkan perhatian
yang besar dari penduduk. Saya sedikit cemburu kepada penggerak pembangunan yang
sudah mencuri perhatian penduduk dari Kakek itu. Tapi, kecemburuan itu bisa diredam
karena saya yang sudah masuk sekolah menengah mengagumi juga apa yang mereka
lakukan.
Keberhasilan pertanian dan pabrik itu memberi kemewahan tersendiri bagi kampung saya.
Sarana-sarana umum dibangun. Banyak rumah memiliki pesawat televisi. Semakin banyak
anak- anak yang meneruskan sekolah ke kota. Akan tetapi, kepercayaan bahwa
keangkeran Gunung Beser itu tidak ada, mendorong penduduk untuk membuka Gunung
Beser lebih jauh. Tempat- tempat pertanian baru dibuka, rumah-rumah dibangun,
pengusaha-pengusaha yang memanfaatkan mata air besar dibangun. Izin-izin pengelola
Gunung Beser banyak dimiliki orang. Pohon-pohon besar ditebang. Yang tidak punya izin,
berdagang kayu sembunyi- sembunyi.
Gunung Beser bercahaya siang malam. Sinar matahari memantul dari bangunan-bangunan
dan daerah-daerah kering. Malam bercahaya oleh semaraknya listrik. Penduduk kampung,
termasuk saya, menyambut kemajuan itu. Akan tetapi, mereka termasuk saya, tidak
menyadari bahwa di kampung semakin sering terdengar berita adanya perkelahian petani
gara-gara berebut air, para remaja putus sekolah kebingungan mencari kerja karena
menggarap lahan pertanian yang semakin tidak subur itu terasa rendah, musim yang
datang tidak lagi bersahabat. Tiba-tiba saya merasa bahwa hal seperti itu merupakan
bagian dari kampung saya.
Kekeringan di musim kemarau dan banjir-banjir kecil di musim hujan tidak asing. Tapi, para
penduduk tidak menyerah. Alam harus ditaklukkan. Kipas angin dan kulkas menjadi
kebutuhan di musim kemarau. Bendungan-bendungan kecil dibangun untuk
menanggulangi musim hujan.
Tiba-tiba saya merasa bahwa persahabatan dengan alam menghilang dari kamus
kampung saya. Perlawanan terhadap alam itu berakhir ketika tahun yang oleh peneliti
disebut El Nino itu tiba. Kekeringan membakar kampung saya. Banyak bangunan dan
lahan yang hangus. Saat musim hujan tiba banjir besar melanda. Rumah-rumah hanya
kelihatan atapnya. Saya sedang duduk di atas rumah ketika bantuan puluhan perahu itu
tiba.
Saya hanya bisa mencatat peristiwa-peristiwa seperti itu tanpa mengerti apa yang tekah
terjadi. Seperti kebanyakan remaja di kampung saya, saya kebingungan dengan banyak
hal. Satu hal yang pasti, kita harus lebih dekat bersahabat dengan alam agar alam lebih
bersahabat dengan kita. Pohon memang keramat, harus dihargai, dihormati, dijaga,
dipelihara. Tanpa pohon bencana akan lebih sering terjadi menimpa kita. Mbah Jayasakti
mestinya berubah menjadi kesadaran ilmu. Kakek benar, banyak orang Cuma merasa
pintar padahal tidak.
Tugas Individu
Nama :
Nis :
Kelas/ Semester :
Materi :
Sekolah :
Mata Pelajaran :
Kelas/Semester :
Materi Pembelajaran :
KELOMPOK
Ketua :
Anggota : 1……………..
2……………..
3………………
4………………
5………………
TUGAS KELOMPOK !
1. Baca dan cermatilah teks cerpen berjudul “Pohon Keramat” kemudian analisislah
simpulan unsur pembangun teks cerpen tersebut disertai dengan bukti kutipan teks.
Latar/Setting
Latar Latar Bukti Kutipan
Latar tempat
Latar waktu
Latar suasana
Alur
Alur Rangkaian Cerita
Sudut Pandang
Sudut Pandang Alasan
Amanat
Gaya Bahasa
Gaya Bahasa Bukti Kutipan
Kutipan Cerpen
No. Unsur
Simpulan dan Bukti
Intrinsik
2. Latar Tempat
Kutipan Cerpen
No. Unsur
Simpulan dan Bukti
Intrinsik
3. Latar Waktu
Kutipan
Cerpen
No. Unsur
Simpulan dan Bukti
Intrinsik
4. Sudut
Pandang
Kutipan
Cerpen
Kutipan
Cerpen
Daftar Pustaka
Ernawati, D. (2019). Nilai-nilai Pendidikan dalam Cerpen “Pohon Keramat” Karya Yus R.
Ismail Bahan Ajar Kelas IX MTsN 5 Kediri.
Jannah, S. N. (2022). Representasi Pola Pikir Tokoh Utama Dalam Kumpulan Cerpen
Sagra Karya Oka Rusmini Kajian: Psikologi Sastra (Doctoral dissertation, Universitas
Muhammadiyah Malang).
Nurhayati, E. (2019). Cipta kreatif karya sastra. Bandung: Yrama Widya.
Rasmidar. (2019). Meningkatkan Kemampuan Menulis Cerpen Dengan
Menggunakan Media Gambar Peserta Didik Kelas 93 Semester II SMP Negeri 2
Batang Hari T.P. 2018/2019. Jurnal Education of Batanghari.
Prakosa AJI, F.M.(2021)Tugas Bahan Ajar dan LKPD. Anyflip.
Sukriyadi, I. (2020). Penggunaan Media Pembelajaran Wattpad Dalam Keterampilan
Membaca Cerpen Pada Siswa Kelas XI SMK Prima Unggul Tangerang Tahun
Pelajaran 2019/2020 (Bachelor's thesis, Jakarta: FITK UIN Syarif Hidayatullah
Jakarta).
Tarigan, F. S. B. (2021). Analisis Kesulitan Siswa Menentukan Unsurunsur Intrinsik Cerita
Pendek Pada Pembelajaran Bahasa Indonesia Kelas Iv Sd Swasta Bakti Pancur Batu
Ta 2020/2021 (Doctoral dissertation, Universitas Quality).
Thabroni, G. (2022). Pengertian Cerpen , Ciri, Unsur & Fungsi Menurut Para Ahli.
https://serupa.id/pengertian-cerpen-menurut-para-ahli/
Trianto, A., Harsiati, T., & Kosasih, E. (2018). Bahasa Indonesia SMP/MTs Kelas IX Edisi
Revisi 2018. Jakarta: Kemendikbud.
Trianto, A., Harsiati, T., & Kosasih, E. (2018). Buku Guru Bahasa Indonesia SMP/MTs
Kelas IX Edisi Revisi 2018. Jakarta : Kemendikbud.