Anda di halaman 1dari 43

LAPORAN HASIL OBSERVASI

Ditujukan untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah Pengalaman Praktik
Lapangan (PPL) pada Program Pendidikan Profesi Guru (PPG) Prajabatan

Disusun oleh:

NURUL USWATUN KHASANAH

BIDANG STUDI BIOLOGI

PENDIDIKAN PROFESI GURU (PPG) PRAJABATAN

UNIVERSITAS RIAU

2022

i
LEMBAR PENGESAHAN

LAPORAN OBSERVASI PPL

DI

SEKOLAH MENENGAH ATAS (SMA) NEGERI 4 PEKANBARU

SEMESTER GANJIL TAHUN AJARAN 2022/2023

NAMA : NURUL USWATUN KHASANAH, S.Pd.

BIDANG STUDI : BIOLOGI

JENJANG : PENDIDIKAN PROFESI GURU (PPG) PRAJABATAN

Diketahui Oleh
Dosen Pembimbing Lapangan Guru Pamong

Dr. Wan Syafi’i, M.Si. Hj. Maryati, S.Pd.


196509201989031001 196411051987032004

ii
KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmanirrahiim.

Puji dan Syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas rahmat dan karunia-
Nya, kami dapat menyelesaikan Laporan PPL ini dengan tepat waktu. Shalawat dan salam
senantiasa penulis haturkan kepada Nabi junjungan kita Muhammad Rasulullah SAW yang
telah menjadi rahmat bagi seluruh alam.

Laporan ini dibuat sebagai pertanggungjawaban atas mata kuliah PPL pada
perkuliahan PPG yang telah kami laksanakan di SMAN 4 Pekanbaru. Dalam laporan ini
penulis mencoba untuk menguraikan mengenai bagaimana penulis menjalankan kegiatan
PPL, kegiatan selama penulis melakukan PPL dan observasi mengenai karakteristik peserta
didik, proses pembelajaran, serta manajemen sekolah yang telah penulis laksanakan.

Laporan ini sudah selesai disusun dengan maksimal dengan bantuan pertolongan dari
berbagai pihak sehingga bisa memperlancar pembuatan laporan ini. Untuk itu penulis
menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang sudah ikut berkontribusi di
dalam pembuatan laporan ini. Pihak-pihak yang terkait itu diantaranya sebagai berikut:

1. Dr. Wan Syafi’i,M.Si sebagai Dosen Pembimbing Lapangan Biologi


2. Ibu Hj.Yan Khoriana,M.Pd sebagai Kepala SMA N 4 Pekanbaru
3. Guru pamong selama Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) di SMA N 4 Pekanbaru.
4. Semua tenaga pendidik dan tenaga kependidikan SMA N 4 Pekanbaru yang tidak dapat
disebut satu persatu.
5. Rekan-rekan PPL di SMA N 4 Pekanbaru yang saling memberikan dukungan dan
motivasi.
6. Peserta didik SMA N 4 Pekanbaru, Terima kasih atas kerjasama dan pengalamannya,
semoga pengalaman selama di sekolah untuk mengajar memberi banyak manfaat kepada
kita.
7. Semua pihak dan lembaga yang terkait dalam membantu melaksanakan dan melancarkan
PPL penulis.

iii
Penulis menyusun laporan observasi ini bertujuan untuk memenuhi salah satu tugas mata
kuliah PPL pada perkuliahan Program Profesi Guru (PPG). Penulis berharap laporan ini
dapat memberikan manfaat bagi siapapun yang membaca.

Pekanbaru, 01 November 2022

Penulis

iv
DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN ........................................................................................... ii

KATA PENGANTAR ................................................................................................... iii

DAFTAR ISI .................................................................................................................. v

BAB I PENDAHULUAN ............................................................................................... 1

A. Latar Belakang........................................................................................................ 1

B. Tujuan Observasi .................................................................................................... 2

C. Manfaat Observasi .................................................................................................. 3

D. Sasaran Observasi ................................................................................................... 3

BAB II HASIL OBSERVASI ........................................................................................ 4

A. Hasil Observasi ....................................................................................................... 4

1. Karakteristik Peserta Didik ................................................................................. 4

2. Perangkat Pembelajaran ...................................................................................... 5

3. Pelaksanaan Pembelajaran .................................................................................. 6

4. Manajemen Sekolah ............................................................................................ 8

5. Lingkungan Belajar Sekolah ............................................................................... 9

B. Analisis Hasil Observasi ......................................................................................... 10

1. Karakteristik Peserta Didik ................................................................................. 10

2. Perangkat Pembelajaran ...................................................................................... 10

3. Pelaksanaan Pembelajaran .................................................................................. 10

4. Manajemen Sekolah ............................................................................................ 10

5. Lingkungan Belajar Sekolah ............................................................................... 10

BAB III PENUTUP ........................................................................................................ 12

A. Simpulan Hasil Observasi ...................................................................................... 12

B. Refleksi ................................................................................................................... 13

C. Rencana Tindak Lanjut ........................................................................................... 13

v
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Istilah observasi berasal dan bahasa Latin yang berarti ”melihat” dan
“memperhatikan”. Istilah observasi diarahkan pada kegiatan memperhatikan secara
akurat, mencatat fenomena yang muncul, dan mempertimbangkan hubungan antar
aspek dalam fenomena tersebut. Kegiatan observasi ini dilaksanakan untuk
menganalisis beberapa aspek akademik maupun non akademik. Observasi dilakukan
adalah untuk menganalisis terkait karekteristik peserta didik, perangkat
pembelajaran, pelaksanaan pembelajaran, manajemen sekolah dan lingkungan
belajar sekolah. Penulis melaksanakan kegiatan observasi di SMAN 4 Pekanbaru.
Observasi yang dilaksanakan merupakan salah satu bagian dari mata kuliah PPL
yang sedang di laksanakan penulis dalam menyelesaikan studi untuk menjadi Guru
Profesional melalui program Kementrian Pendidikan yakni Program Profesi Guru
(PPG).
Guru adalah salah satu diantara faktor pendidikan yang memiliki peranan
yang paling strategis, sebab gurulah sebetulnya yang paling menentukan di dalam
terjadinya proses belajar mengajar. Peran guru sangat vital bagi pembentukan
kepribadian, cita cita, dan visi misi yang menjadi impian hidup anak didiknya di
masa depan. Dibalik kesuksesan murid, selalu ada guru professional yang
memberikan inspirasi dan motivasi besar pada dirinya sebagai sumber stamina dan
energy untuk selalu belajar dan bergerak mengejar ketertinggalan, menggapai
kemajuan, menorehkan prestasi spektakuler dalam panggung sejarah kehidupan
manusia. Salah satu kemampuan dasar yang harus dimilki oleh seorang guru adalah
kemampuan professional. Kemampuan professional adalah kemampuan berkaitan
dengan tugas-tugas sebagai pembimbing, pendidik, dan pengajar. Kemudian laporan
ini akan menjelaskan tentang kegiatan observasi terkait peserta didik, proses
pembelajaran serta manajemen sekolah.
Untuk mewujudkan guru yang profesional, pemerintah melaksanakan
Program Profesi Guru (PPG). Program PPG dibedakan menjadi dua yakni PPG
Dalam Jabatan dan PPG Prajabatan. PPG Dalam Jabatan dilaksanakan bagi guru
yang sudah mengajar minimal lima tahun di sekolah. PPG Prajabatan adalah program

6
pendidikan yang diselenggarakan setelah program sarjana atau sarjana terapan bagi
lulusan Sarjana maupun Diploma IV, baik dari kependidikan maupun
nonkependidikan bagi calon guru untuk mendapatkan Sertifikat Pendidik pada
pendidikan anak usia dini, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah.
Pelaksanaan kuliah PPG Prajabatan dilaksanakan selama satu tahun atau
dua semester. Pada semester awal mahasiswa PPG Prajabatan mengampu salah satu
mata kuliah yakni Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) dengan bobot 6 sks. PPL
merupakan mata kuliah inti yang harus ditempuh oleh mahasiswa PPG Prajabatan
untuk mengembangkan dan memperkuat kompetensinya dalam melaksanakan tugas
sebagai pendidik profesional di sekolah. Proses pengembangan kemampuan
mengajar para calon guru ditempuh dengan menerapkan prinsip yang diajarkan oleh
Ki Hajar Dewantara,yaitu niteni (mengamati), nirokke (menirukan), dan nambahi
(mengembangkan).

Mahasiswa PPG belajar mengembangkan identitas guru dan proses


pembelajarannya dengan mengintegrasikan pemahaman analitikal konteks satuan
pendidikan tertentu dengan konsep dan praktik mata kuliah inti lainnya. Pengalaman
praktik mahasiswa PPG dirancang sebagai proses perbaikan berkelanjutan melalui
format lesson study dan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) Kolaboratif.
Kegiatan PPL dilaksanakan di beberapa sekolah mitra dengan universitas.
Dalam hal ini penulis di tempatkan di Sekolah SMAN 4 Pekanbaru. Mengawali
kegiatan PPL ini dimulai dengan kegiatan observasi. Observasi dilakukan penulis
dengan terjun langsung ke sekolah untuk mengidentifikasi beberapa aspek akademik
maupun non akademik.

B. Tujuan Observasi
Kegiatan observasi bertujuan agar mahasiswa memiliki keterampilan
menangkap dan memaknai kejadian, fenomena, dan gejala yang nampak selama
proses pembelajaran yang berpotensi mempengaruhi keberhasilan proses
pembelajaran. Selain itu, observasi juga bertujuan agar mahasiswa memiliki
pemahaman yang utuh tentang lingkungan akademik dan non akademik di sekolah
tempat PPL I. Observasi ini dilakukan terhadap fakta, kejadian, gejala atau
perubahan di sekolah dengan menggunakan panca indera. Hasil observasi
selanjutnya dirumuskan dalam bentuk inferensi/kesimpulan sementara.

7
C. Manfaat Observasi
Manfaat yang didapat dari kegiatan observasi yang dilakukan selama PPL
diantaranya:
a) Agar mahasiswa PPG dapat memahami karakter peserta didik serta memahami
bagaimana cara melakukan proses pembelajaran yang disesuaikan dengan
karakter peserta didik.
b) Terampil mengidentifikasi peserta didik, lingkungan belajar, dan pelaksanaan
pembelajaran di sekolah secara mandiri dan bertanggung jawab.
c) Mampu mengevaluasi secara kritis karakteristik peserta didik, lingkungan
belajar, dan pelaksanaan pembelajaran di sekolah, secara kolaboratif dengan
teman sejawat, guru sekolah, kepala sekolah, dan dosen pembimbing.
d) Terampil memecahkan masalah pembelajaran yang dihadapi guru di sekolah
untuk meningkatkan kualitas pembelajaran di sekolah.
e) Terampil menyusun rencana pembelajaran sesuai dengan standar kompetensi
yang akan dicapai dengan mengadaptasi karakteristik peserta didik, lingkungan
belajar serta tahapan belajar yang sesuai
f) Sekolah mendapatkan hasil observasi yang dilaksanakan mahasiswa PPL

D. Sasaran Observasi
Sasaran dari observasi ini ialah sasaran akademik dan non-akademik.
Sasaran akademik diantaranya:
a) Karakteristik peserta didik
b) Perangkat pembelajaran
c) Pelaksanaan pembelajaran
Adapun sasaran non-akademik diantaranya:
a) Manajemen sekolah
b) Lingkungan belajar di sekolah

8
BAB II

HASIL OBSERVASI

A. Hasil Observasi
a. Karakteristik Peserta didik
Pada karakteristik peserta didik dapat dilihat bahwa peserta didik terbilang
aktif dalam proses pembelajaran serta didukung dengan budaya dan lingkungan yang
didasari oleh kurikulum merdeka yang menerapkan nilai-nilai Pancasila dan
kurikulum 2013.
b. Perangkat pembelajran
Perangkat pembelajaran sudah sesuai dengan aturan yang ada dan juga telah
disesuaikan dengan kurikulum yang dipakai.
c. Pelaksanaan Pembelajaran
Pelaksanaan pembelajaran dari hasil observasi yang penulis lihat sangat bagus,
terlebih adanya interaksi serta respon yang baik dari peserta didik menjadikan proses
pembelajaran sangat aktif dan efektif karena guru dapat melihat kemampuan dari
masing-masing peserta didik.
d. Manajemen Sekolah
Manajemen sekolah di SMA N 4 Pekanbaru diatur dengan baik sesuai dengan
aturan yang berlaku, baik dari manajemen kurikulum hingga manajemen SDM-nya
diatur dengan baik.
e. Lingkungan Belajar Sekolah
Lingkungan belajar di SMAN 4 Pekanbaru terbilang sangat aman dan nyaman,
sekolah selalu menerapkan dan menjaga kedisiplinan serta kebersihan. Selain itu,
lingkungan belajar juga sangat mendukung serta kekompakan dan kepedulian peserta
didik antar sesama sangat baik, sehingga menjadikan lingkungan sekolah tersebut
nyaman.

B. Analisis hasil Observasi


Dalam observasi yang dilaksanakan, terdapat berbagai kegiatan salah satunya
untuk mengobservasi atau melakukan pengamatan pada proses pembelajaran di kelas
dengan metode non partisipate observation. Non partisipate observation adalah
kegiatan pengamatan, dimana observer berdiri sebagai ‘orang luar’ dalam kegiatan

9
observasi yang dilakukan. Kelompok observer hanya melihat, mengamati, mencatat,
dan membuat dokumentasi observasi. Selain itu, penulis juga menggunakan teknik
survei dan wawancara untuk mendapatkan data akurat selama proses observasi. Hasil
observasi yang dilaksanakan dengan lima sasaran adalah sebagai berikut:
1. Karakteristik Peserta Didik
Aspek yang diobservasi ialah budaya sekolah. Sekolah sudah mendukung
pembelajaran dan interaksi yang optimal antar peserta didik. Salah satunya yaitu
dengan adanya suatu kegiatan yang dilaksanakan pada setiap hari Kamis pagi sebelum
pembelajaran dimulai, sekolah menyediakan waktu dan tempat untuk peserta didik
dapat melaksanakan EGP (Ekspresi Gaya Belajar). Kegiatan EGP merupakan
kegiatan yang bertujuan untuk menuangkan kreatifitas nilai-nilai pancasila di dalam
diri peserta didik yang diterapkan dalam bentuk karya, penampilan (performance) dan
kreatifitas. Selanjutnya ada budaya kelas, di dalam kelas guru melakukan kesepakatan
dengan melihat gaya belajar peserta didik, dan guru juga mengambil keputusan
dengan menerapkan metode pembelajaran yang sesuai dengan materi pembelajaran.
Dalam penerapan nilai-nilai pancasila, guru menerapkan kegiatan bermusyawarah,
bertoleransi terhadap perbedaan, sehingga memunculkan sikap yang mengandung
nilai-nilai profil pelajar pancasila. Kemudian, terkait keterlibatan peserta didik dalam
proses pembelajaran. Selama kegiatan proses pembelajaran, peserta didik aktif ikut
terlibat dalam pembelajaran di kelas. Keaktifan peserta didik dapat dilihat dari
antusiasme dalam menjawab soal atau pertanyaan dan diskusi kelompok. Pada
kegiatan observasi ini juga melihat tentang kesiapan peserta didik. Guru pada awal
pembelajaran selalu mengecek kondisi peserta didik, selain itu guru juga merefleksi
materi sebelumnya dengan pertanyaan-pertanyaan pemantik, sehingga guru
mengetahui kompetensi awal peserta didik. Selain itu juga melihat perkembangan
emosi peserta didik. Dalam hal ini terlihat saat proses pembelajaran, dan ruang kelas
sudah menjadi ruang ekspresi diri yang baik untuk mengembangkan minat dan bakat
peserta didik.
Guru merespons peserta didik yang belum bisa mengekspresikan diri dengan
cara memberikan motivasi terhadap peserta didik sehingga dapat meningkatkan minat
dan keinginan belajar peserta didik. Sekolah memberikan kesempatan peserta didik
untuk dapat memunculkan atau mengekspresikan minat dan bakatnya. Contohnya
yaitu adanya pemilihan ketua osis dan acara memperingati hari sumpah pemuda.
Terkait perkembangan emosi, Guru-guru di SMA Negeri 4 Pekanbaru

10
mendukung dalam membangun dan mengembangkan kemampuan bersosialisasi
peserta didik dengan melibatkan peserta didik dalam segala kegiatan yang diadakan di
sekolah. Terakhir, terkait perkembangan moral/spiritual, dalam hal ini SMA Negeri 4
pekanbaru sudah sangat mendukung dalam membangun nilai-nilai integritas dan
spiritual peserta didik, dengan adanya kegiatan setiap pagi peserta didik diwajibkan
untuk membaca Al qur’an bagi yang muslim, dan membaca al kitab untuk yang non-
muslim, serta membaca doa sebelum belajar dan solat berjamaah bagi muslim.
Kemudian, sekolah juga sudah menerapkan profil pelajar pancasila.
2. Perangkat Pembelajaran
Observasi terkait perangkat pembelajaran dilaksanakan dengan melihat
rancangan pembelajaran yang dilakukan oleh guru pamong penulis. Kelengkapan
komponen minimum dari RPP sudah memuat tujuan pembelajaran, langkah-langkah
pembelajaran dan asesmen yang jelas. Esensial dan bermakna dari tujuan
pembelajaran di RPP sudah memenuhi kriteria SMART (Specific, Measurable,
Achievable, Relevant, dan Time). RPP sudah memuat tujuan pembelajaran yang
sesuai selaras dengan CP yang dituju. Materi pembelajaran sudah berisi poin-poin
pokok materi, tetapi belum adanya penjabaran konsep pengetahuan inti, keterampilan,
dan sikap yang akan dipelajari secara jelas. Konten RPP dijelaskan dengan bahasa
yang baik dan bebas dari muatan SARA pornografi, porno aksi, dan provokasi. RPP
sudah memuat pertanyaan pemantik pada bagian apersepsi di kegiatan pendahuluan
dan pada kegiatan inti. RPP sudah disusun secara runtut, sistematis, sesuai dengan
alokasi waktu. Langkah kegiatan RPP yang kami observasi sudah memuat kompetensi
4C yaitu Critical Thinking, Collaboration, Communication, dan Creativity. RPP
sudah menyertakan keagiatan remedi dan pengayaan yang berpusat pada peserta
didik. RPP sudah memuat asesmen awal pembelajaran melalui pertanyaan pemantik
pada kegiatan pendahuluan untuk melihat kesiapan siswa mempelajari topik
pembelajaran hari tersebut. RPP sudah memuat asesmen yang termuat secara jelas
mengukur ketercapaian tujuan pembelajaran. Asesmen pada RPP sudah memuat
umpan balik pada proses belajar siswa. Langkah pembelajaran pada RPP sudah
memuat kriteria ketercapaian tujuan pembelajaran secara jelas. Observasi mengenai
berkesinambungan pembelajaran dari RPP sudah tersusun secara sistematis dan logis.
Refleksi pembelajaran dilakukan dengan membuat resume atau dengan mengadakan
post test, namun belum dengan menggunakan pertanyaan kunci. Asesemen pada RPP
sudah selaras dengan kegiatan pembelajaran. Observasi kontekstual dari RPP yang

11
kami amati ialah RPP telah disusun, sehingga relevan untuk digunakan pada sekolah
yang berbeda. RPP sudah mengakomodir kebutuhan siswa yang berbeda, misalnya
pada kebutuhan gaya belajar, guru memberikan pembelajaran secara visual, auditori
dan juga kinestesis. Proses pembelajaran yang terdapat di RPP mengakomodir
perbedaan tingkat kompetensi siswa maupun kebutuhan siswa disabilitas. Konsep-
konsep kehidupan yang dikaitkan pada pembelajaran di RPP masih memuat konsep
umum, namun pada RPP belum mendetail hingga memuat kearifan lokal di daerah
setempat. Observasi terkait sederhana dari RPP sudah menggunakan bahasa yang
jelas dan mudah dipahami. Observasi terkait komponen pendukung dari RPP sudah
sesuai dengan tujuan, materi dan karakteristik peserta didik. RPP sudah memuat
kegiatan remedial dan pengayaan. RPP sudah memuat referensi bacaan pada sumber
belajar, namun tidak menggunakan format daftar pustaka.
3. Pelaksanaan Pembelajaran
Berdasarkan hasil observasi kelas yang kami lakukan beberapa peserta didik
sudah mengetahui topik pembelajaran dan mempelajarinya sebelum proses
pembelajaran dilakukan. Hal ini dapat dilihat ketika guru melakukan apersepsi peserta
didik dapat menjawabnya. Namun ada juga peserta didik yang terlihat belum
mempelajari atau bahkan mengetahui tentang topik yang akan dipelajari. Hal ini dapat
dilihat pada saat peserta didik ini ditunjuk guru pada saat apersepsi peserta didik tidak
bisa menjawab, bahkan kembali mengajukan pertanyaan seperti yang ditanyakan oleh
guru.
Peserta didik yang tidak dapat mengikuti kegiatan pembelajaran hari ini adalah
peserta didik yang tidak hadir ke sekolah pada saat pembelajaran. Peserta didik yang
tidak dapat belajar dengan baik dikarenakan kurangnya sumber belajar dalam hal ini
seperti buku cetak. Alternatif solusi dari hal ini adalah memfasilitasi keterjangkauan
sumber belajar untuk peserta didik. Apabila memang tidak memungkinkan menambah
ketersediaan buku cetak di perpustakaan, maka guru mungkin dapat menggunakan
atau menyediakan elektronik modul yang dapat diakses oleh semua peserta didik
sebelum pembelajaran berlangsung. Selain itu juga untuk menghadapi permasalahan
ini guru dapat memberikan saran kepada peserta didik untuk membeli buku cetak
apabila peserta didik tersebut mampu membelinya. Sedangkan untuk peserta didik
yang merasa tidak mampu membeli buku cetak, maka peserta didik tersebut bisa
meminjam buku ke kelas lain yang mendapat pinjaman buku dari perpustakaan

12
selama pembelajaran, ataupun bersama-sama menggunakan buku cetak peserta didik
lain yang memilikinya.
Sedangkan untuk menghadapi peserta didik yang tidak aktif dalam
pembelajaran, guru dapat memotivasi peserta didik tersebut dengan cara meminta
peserta didik untuk maju ke depan kelas, terlebih untuk peserta didik yang biasanya
duduk di belakang guru meminta peserta didik menjelaskan mengenai materi
pembelajaran yang sudah ada di PPT dengan bantuan guru. Selain itu guru juga dapat
menilai keaktifan peserta didik sehingga peserta didik termotivasi dan bersedia tampil
ke depan.
Pembelajaran berjalan cukup efektif dan guru dapat melakukan manajemen
kelas yang berisi 40 peserta didik dengan baik guru bisa menstimulus peserta didik
untuk aktif berpartisipasi dalam proses belajar tetapi juga dapat menjaga kondisi kelas
tetap kondusif atau tidak terlalu ribut saat proses pembelajaran. Guru meminta peserta
didik dapat melengkapi Lembar Kinerja Peserta Didik (LKPD) yang sebelumnya
sudah diberikan, kemudian membahasnya secara bersama-sama.
Guru memberikan kesempatan pada setiap peserta didik tanpa membedakan
kemampuan kognitif peserta didik dalam mengikuti dan mencapai tujuan
pembelajaran untuk menyampaikan hasil dari LKPD yang telah dikerjakan. ada
peserta didik yang sudah memahami topik pembelajaran secara rinci sehingga peserta
didik ini akan selalu ingin tampil ke depan setiap ada pertanyaan pemantik maupun
apersepsi pada kesempatan. Namun ada beberapa peserta didik yang tidak ingin maju
ke depan kelas untuk menyampaikan hasil dari pekerjaannya yang telah dilakukan.
Untuk menyikapi hal tersebut, guru akan terus memberikan kesempatan tersebut
kepada peserta didik yang belum maju untuk dapat menjawab pertanyaan ataupun
mengeluarkan pendapat mereka. Guru melakukan modifikasi RPP/modul ajar yang
dipakai. Dan itu juga merupakan keputusan guru untuk merespons situasi kelas dan
peserta didik.
4. Manajemen Sekolah
Dalam manajemen Sekolah SMAN 4 Pekanbaru kebutuhan siswa adalah
prioritas. Salah satunya adalah dengan memastikan kebutuhan siswa dalam belajar.
Untuk memenuhi kebutuhan tersebut sekolah mengupayakan pengembangan sumber
daya manusia yaitu guru sehingga mampu memahami karakteristik peserta didik
meliputi minat, bakat dan kompetensi peserta didik sehingga guru bisa melaksanakan

13
pemelajaran yang berpusat pada peserta didik. Selain itu juga dengan penyediaan
ruang kelas yang nyaman bagi peserta didik.
Terkait manajemen kurikulum pihak sekolah mengikuti himbauan dari
kementerian pendidikan dengan menerapkan Kurikulum Merdeka untuk kelas 10 dan
Kurikulum 13 untuk kelas 11 juga kelas 12. Sekolah melakukan monitoring terhadap
pelaksanaan kurikulum setiap briefing atau rapat yang diadakan pada Senin pagi, pada
saat itulah pembahasan mengenai pelaksanaan kurikulum ini banyak dilakukan. Selain
itu monitoring juga dilakukan dengan cara supervisi, baik itu supervisi dari guru
senior, dari kepala sekolah, maupun supervisi dari dinas.
Sekolah juga menggunakan data yang terdapat pada Dapodik terutama data
peserta didik untuk digunakan dalam proses refleksi kurikulum khususnya untuk kelas
10 kurikulum merdeka karena dalam melaksanakan pembelajaran menerapkan
kurikulum dan juga mengadakan asesmen (asesmen formatif dan sumatif pada
kurikulum merdeka).
Kemudian dalam Manajemen sumber daya manusia di SMAN 4 Pekanbaru
berjalan dengan baik seperti selalu mengikuti kegiatan Musyawarah Guru Mata
Pelajaran (MGMP) kota Pekanbaru. Selanjutnya untuk sarana dan prasarana di
SMAN 4 Pekanbaru sudah cukup efektif untuk mendukung proses pembelajaran,
berdasarkan observasi juga terlihat sarana dan prasarana bagi kebutuhan siswa dalam
proses pembelajaran sudah terbilang lengkap. Hal tersebut juga didasari adanya
sistem dalam merencanakan, melaksanakan, dan memonitor anggaran dan
penggunaannya yang telah dipaparkan oleh pihak sekolah.
Sekolah juga mengelola dengan baik sistem informasi, hal ini dilihat dengan
adanya operator sekolah yang rutin memperbaharui data sekolah yang dimasukkan ke
dalam Dapodik mulai dari jumlah siswa, guru dan dengan adanya website sekolah.
Tak hanya di bidang sistem informasi pihak sekolah juga memilik sitem administrasi
sekolah di SMAN 4 Pekanbaru dengan pembagian perbidang ketatausahaan dan
dipermudah dengan penggunaan website sekolah dan website perpustakaan.
5. Lingkungan Belajar Sekolah
Lingkungan belajar di sekolah salah satu faktor mendukung peserta didik
dalam proses pembelajaran. Dalam hal ini sasaran observasi terkait latar belakang
sosial ekonomi yang jika ditelusuri secara umum kondisi sosial ekonomi peserta didik
mampu mendukung ketersediaan fasilitas yang dibutuhkan untuk menunjang proses
pembelajaran di sekolah dan di rumah. Selanjutnya terkait kualitas pembelajaran,

14
berdasarkan hasil observasi, guru sudah melaksanakan pembelajaran yang berjalan
dengan cukup kondusif dan melibatkan seluruh peserta didik dengan beragam tingkat
kemampuan. Setelah melihat terkait proses pembelajaran, guru melaksanakan refleksi
dan perbaikan pembelajaran dengan berusaha meningkatkan kompetensi untuk
perbaikan pembelajaran yang akan dilakukan di kelas. Tidak hanya guru, kepala
sekolah juga berkolaborasi melibatkan seluruh stakeholder yang ada di sekolah dalam
menyusun dan mengomunikasikan visi, misi, program, dan kebijakan yang
mendukung guru dalam meningkatkan mutu pembelajaran di SMAN 4 Pekanbaru.
Terkait lingkungan iklim keamanan di SMAN 4 Pekanbaru berada dalam
kondisi aman dan disiplin, sehingga memberikan rasa aman warga satuan pendidikan,
baik secara fisik maupun psikologis. Lingkungan SMAN 4 Pekanbaru menghargai
keberagaman agama maupun sosial-budaya untuk mendukung hak setiap peserta
didik. Lingkungan SMAN 4 Pekanbaru juga mendukung kesetaraan gender dengan
cara memberikan kesempatan kepada setiap peserta didik untuk mengembangkan
bakat dan karya. Lingkungan SMAN 4 Pekanbaru memberikan dukungan terhadap
murid disabilitas dan juga murid yang cerdas serta memiliki bakat dengan
memberikan fasilitas untuk mengembangkan potensi diri peserta didik. Orang tua
murid mendukung dan berpartisipasi dalam menyukseskan program SMAN 4
Pekanbaru. Lingkungan belajar di SMAN 4 Pekanbaru memberikan suasana
pembelajaran yang aman dan nyaman bagi peserta didik dan masyarakat sekolah.

15
BAB III

PENUTUP

A. Simpulan Hasil Observasi


Berdasarkan hasil kegiatan observasi yang telah dilaksanakan, kegiatan ini
sangat membantu penulis untuk menemukan, mengidentifikasi, dan menganalisis
berbagai aspek yang terdapat di SMA N 4 Pekanbaru. Terdapat beberapa aspek yang
menjadi sasaran observasi, yaitu akademik (karakteristik peserta didik, perangkat
pembelajaran, serta pelaksanaan pembelajaran) dan non-akademik (manajemen
sekolah serta lingkungan belajar di sekolah). Berdasarkan pemaparan dari hasil
observasi, dapat disimpulkan bahwa guru telah berupaya dengan baik untuk
menyesuaikan proses pembelajaran dengan berbagai keragaman karakteristik peserta
didik. Selain itu, pihak sekolah juga telah berupaya dengan sangat baik untuk
mendukung keberagaman peserta didik seperti dengan memberikan waktu dan ruang
bagi peserta didik untuk dapat mengeksplorasi dan mengekspresikan minat, bakat, dan
kreatifitas melalui berbagai kegiatan.
Kemudian, perangkat pembelajaran dari guru di sekolah juga sangat baik,
seperti adanya RPP yang telah mencakup berbagai komponen yang diperlukan, meski
terdapat sedikit kekurangan seperti belum mendetail yang hingga memuat kearifan
lokal di daerah setempat. Lalu, pada pelaksanaan pembelajaran kegiatannya telah
terlaksana dengan baik dan sesuai dengan rancangan pembelajaran. Pembelajaran
berjalan cukup efektif dan guru dapat melakukan manajemen kelas dengan baik.
Namun, banyak peserta didik yang masih kekurangan sumber belajar berupa buku
paket yang tidak mencukupi jumlah peserta didik di sekolah, sehingga menjadi
hambatan bagi peserta didik pada saat proses pembelajaran.
Dalam manajemen sekolah, kebutuhan peserta didik adalah prioritas, seperti
kebutuhan peserta didik dalam belajar. Sehingga, sekolah mengupayakan
pengembangan guru sebagai salah satu komponen utama dalam pembelajaran, serta
penyediaan fasilitas belajar yang dapat mendukung peserta didik untuk belajar di
sekolah. Terkait manajemen kurikulum, terdapat dua jenis kurikulum yang
diimplementasikan, yaitu Kurikulum Merdeka (kelas 10) dan Kurikulum 2013 (kelas
11 dan 12). Keamanan dan kenyamanan juga menjadi hal prioritas di sekolah. Sarana
dan prasarana yang memadai juga menunjang guru dan peserta didik dalam proses

16
pembelajaran, sehingga menghasilkan kualitas pembelajaran yang baik pula. Hal
tersebut terlihat pada proses pembelajaran yang berlangsung secara kondusif dan
melibatkan seluruh peserta didik dengan beragam tingkat kemampuan. Refleksi juga
dilaksanakan oleh guru untuk meningkatkan mutu pembelajaran, beserta kepala
sekolah dan seluruh tenaga pendidik yang turut berkolaborasi dalam mewujudkan visi
dan misi sekolah.
B. Refleksi
Untuk meningkatkan kualitas penulis selama menjadi mahasiswa PPG dan
kedepannya menjadi seorang pendidik, tentu perlu adanya refleksi diri baik terhadap
kemampuan mengobservasi serta praktik pengajaran dan pembelajaran maupun
refleksi terhadap sikap diri sendiri. Dalam hal ini penulis akan mendeskripsikan
refleksi terhadap pelaksanaan kegiatan observasi di SMAN 4 Pekanbaru. Observasi
yang telah dilaksanakan ialah terkait faktor akademik dan non-akademik. Pelaksanaan
observasi tersebut telah banyak menambah wawasan observer mengenai karakteristik
peserta didik, perangkat pembelajaran, pelaksanaan pembelajaran, manajemen
sekolah, dan lingkungan belajar di sekolah, sehingga diharapkan dapat memberi
dampak positif bagi penulis sebagai bekal untuk menjadi seorang pendidik ke
depannya, yang memiliki performa yang optimal dalam menyelenggarakan
pembelajaran sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai.
C. Rencana Tindak Lanjut
Berangkat dari observasi bidang akademik dan non-akademik yang
dilaksanakan di SMAN 4 Pekanbaru, hasil menunjukkan adanya keberagaman
karakteristik peserta didik, adanya perangkat pembelajaran, proses pelaksanaan
pembelajaran yang optimal, manajemen sekolah yang baik, dan lingkungan belajar
yang menunjang proses pembelajaran peserta didik di sekolah. Sehingga, tindak lanjut
dari kegiatan observasi yang telah dilaksanakan ialah menerapkan dan melanjutkan
berbagai hal positif yang mendukung proses pembelajaran siswa di sekolah , sehingga
kedepannya dapat menjadi seorang pendidik yang memiliki performa yang optimal
dalam menyelenggarakan pembelajaran sehingga dapat mencapai tujuan pembelajaran
yang telah ditetapkan. Kegiatan tindak lanjut yang akan dilakukan berupa Praktik
Pengalaman Lapangan (PPL) I pada semester I dan Praktik Pengalaman Lapangan
(PPL) II pada semester II studi Pendidikan Profesi Guru (PPG) Prajabatan. PPL I akan
dilaksanakan pada bulan Oktober 2022– Januari 2023 dan PPL II akan dilaksanakan

17
pada bulan Februari – Mei 2023.

18
LEMBAR OBSERVASI KARAKTERISTIK PESERTA DIDIK

Nama Mahasiswa PPG : NURUL USWATUN KHASANAH


Kelas Sasaran Observasi : XII
Untuk Siklus (√ ) Terbimbing
Pembelajaran
(√ ) Mandiri, siklus ke 1
*Aspek sesuai dengan kebutuhan
Tgl. Aspek yang diobservasi* Hasil observasi

Budaya sekolah Hasil observasi:


● Apakah suasana sekolah mendukung
pembelajaran dan interaksi yang optimal? Sekolah sudah mendukung pembelajaran dan
● Secara umum, apakah profil pelajar interaksi yang optimal sesama peserta didik.
Pancasila dihidupkan dalam sekolah? Kemudian sekolah juga sudah menerapkan
profil pelajar pancasila.

Interpretasi:

Setiap hari kamis pagi sebelum pembelajaran


dimulai, sekolah menyediakan waktu dan
tempat untuk peserta didik dapat
melaksanakan EGP (Exspresi Gaya Belajar).
kegiatan EGP merupakan kegiatan yang
bertujuan untuk menuangkan kreatifitas
nilai-nilai pancasila di dalam diri peserta
didik yang diterapkan dalam bentuk karya,
penampilan (perform) dan kratifitas.

Budaya kelas Hasil observasi:


● Bagaimana guru dan peserta didik
melakukan kesepakatan kelas? Guru melakukan kesepakatan dengan melihat
● Bagaimana guru menekankan nilai-nilai gaya belajar peserta didik, dan guru juga
profil pelajar Pancasila kepada peserta mengambil keputusan dengan menerapkan
didik, metode pembelajaran yang sesuai dengan
materi pembelajaran.
Dalam penerapan nilai-nilai pancasila, guru
menerapkan kegiatan bermusyawarah,
bertoleransi terhadap perbedaan sehingga
memunculkan sikap yang mengandung nilai-
nilai profil pelajar pancasila.

Interpretasi:

Dalam penerapannya guru melakukan proses


pembelajaran dengan melakukan diskusi,
kerja kelompok, gotong royong dalam
membersihkan kelas, sehingga peserta didik
belajar bagaimana cara bekerja sama, saling
menghargai dan juga saling menjaga
kekompakan.

19
Keterlibatan peserta didik Hasil observasi:
● Apakah peserta didik terlibat aktif selama
pembelajaran berlangsung? Dalam bentuk Selama kegiatan proses pembelajaran,
apa saja keterlibatan peserta didik dalam peserta didik aktif ikut terlibat dalam
pembelajaran ini? pembelajaran di kelas.
● Jika iya, bagaimana guru memotivasi Keaktifan peserta didik dapat dilihat dari
peserta didik untuk terlibat dalam antusias dalam menjawab soal atau
pembelajaran? pertanyaan dan diskusi kelompok.
● Jika tidak, mengapa peserta didik tidak
termotivasi dalam pembelajaran?
● Apakah Anda menangkap antusiasme Interpretasi:
belajar dari para peserta didik?
● Apakah peserta didik aktif merespon Guru melakukan proses pembelajaran
pertanyaan guru selama pembelajaran dengan menggunakan Quiziz untuk
berlangsung? Jelaskan membangkitkan semangat belajar peserta
didik dan pembelajaran yang dilakukan
berpusat kepada peserta didik.

Identifikasi kesiapan siswa Hasil observasi:


● Apakah di awal pembelajaran guru
mengamati atau mengecek kesiapan Ya, guru pada awal pembelajaran guru selalu
peserta didik? Baik secara kondisi maupun mengecek kondisi peserta didik, selain itu
secara materi yang akan diajarkan guru juga merefleksi materi sbeelumnya
● Apa yang dilakukan oleh guru saat dnegan pertanyaan-pertanyaan pemantik
mengetahui bahwa kompetensi awal sehingga guru mengetahui kompetensi awal
peserta didik beragam? peserta didik.
● Bagaimana guru mendampingi setiap
peserta didik agar mencapai tujuan Interpretasi:
pembelajaran?
Guru mengecek kehadiran peserta didik,
guru menanyakan kabar, serta guru
merefleksi pembelajaran seelumnya ke
peserta didik. saat berlangsungnya
pembelajaran, guru mendampingi peserta
didik dengan membebaskan peserta didik
untuk mengekslor dirinya dalam proses
pembelajaran dengan tetap didampingin oleh
guru guna untuk mencapai tujuan
pembelajaran.

Perkembangan emosi Hasil observasi:


● Sejauh mana kelas dan ruang
pembelajaran lainnya menjadi ruang Sejauh ini kelas dan ruang pembelajaran
ekspresi diri yang sehat untuk peserta lainnya sudah menjadi ruang ekspresi diri
didik? yang baik untuk mengembangkan minat dan
● Bagaimana guru merespons peserta didik bakat peserta didik.
yang belum bisa mengekspresikan diri Guru merespons peserta didik yang belum
dengan tepat? bisa mengekspresikan diri dengan cara
memberikan motivasi terhadap peserta didik
sehingga dapat meningkatkan minat dan
keinginan belajar peserta didik.

20
Interpretasi:

Sekolah memberikan kesempatan peserta


didik untuk dapat memunculkan atau
mengekspresikan minat dan bakat peserta
didik. Adapun contohnya yaitu adanya
pemilihan ketua osis dan dengan
diadakannya acara memperingati hari
sumpah pemuda.

Perkembangan sosial Hasil observasi:


● Secara umum, bagaimana guru
membangun atmosfer yang mendukung Guru-guru di SMA Negeri 4 Pekanbaru
peserta didik untuk mengembangkan mendukung dalam membangun dan
kemampuan bersosialisasi? misalnya peka mengembangkan kemampuan bersosialisasi
terhadap situasi sekitar, berempati, saling peserta didik dengan melibatkan peserta
menghargai, serta berinteraksi dan didik dalam segala kegiatan yang diadakan di
berkomunikasi? sekolah.
● Bagaimana guru memfasilitasi peserta
didik dalam mengembangkan Interpretasi:
keterampilan sosial peserta didik dalam
kegiatan belajar (contoh, kerja kelompok, Beberapa contoh kegiatan yang dilakukan
mengerjakan proyek bersama)? diantaranya diskusi di dalam kelas, kerja
kelompok antar kelas, kerja sama kelas
dalam kegiatan EGP (Ekspresi Gaya Belajar)
dan kerja sama antar peserta didik dalam
membuat kegiatan di sekolah.

Perkembangan moral/spiritual Hasil observasi:


● Apa saja yang dilakukan guru dalam
membangun nilai-nilai integritas dan SMA Negeri 4 pekanbaru sudah sangat
spiritual peserta didik? mendukung dalam membangun nilai-nilai
integritas dan spiritual peserta didik.

Interpretasi:

Setiap pagi peserta didik diwajibkan untuk


membaca al qur’an bagi yang muslim, dan
membaca al kitab untuk yang non muslim.

21
Kesimpulan :
Sekolah SMA N 4 Pekanbaru sudah menerapkan nilai profil pelajar pancasila dengan mendukung
kreatifitas peserta didik, menanamkan nilai-nilai pancasdila, tolerasi sesama peserta didik dan
sesama
guru, memiliki perilaku yang baik dan sopan sebagai pelajar. Selain itu, sekolah juga mendukung
segala kegiatan kerohanian yang bertujuan meningkatkan nilai spiritual peserta didik. Segala
kegiatan
dan usaha yang dilakukan sekolah didukung oleh sarana dan prasana yang disediakan sekolah.

Mengetahui,
Pekanbaru., 4 November 2022
Dosen Pembimbing Lapangan
Guru Pamong

Dr. Wan Syafi’i, M.Si Hj. Maryati, S.Pd


196509201989031001 196411051987032004

22
FORMAT LEMBAR OBSERVASI Modul Ajar/RPP*

Nama Mahasiswa PPG NURUL USWATUN KHASANAH

NIM :

Prodi/Bidang Studi : Pendidikan Biologi

Penyusun Modul ajar/RPP : Ibu Dra. Hj. Elizar dan Ibu Hj. Maryati, S.Pd
Mata Pelajaran : Biologi
Kelas : XI dan XII
CP/KD 1 dan 2 :
3.3 Menganalisis keterkaitan antara struktur sel pada jaringan
tumbuhan dengan fungsi organ pada tumbuhan
4.3 Menyajikan data hasil pengamatan struktur jaringan dan organ
pada tumbuhan

3.3 Menganalisis hubungan struktur dan fungsi gen, DNA,


kromosom dalam penerapan prinsip pewarisan sifat pada makhluk
hidup
4.3 Merumuskan urutan proses sintesis protein dalam kaitannya
dengan penyampaian kode genetik (DNA-RNA-Protein)

* ) Modul ajar atau RPP yang disusun oleh Guru Pamong.

Prinsip Aspek Observasi Catatan

Kelengkapan komponen ● Apakah sudah ada tujuan pembelajaran, RPP sudah memuat
minimum langkah-langkah pembelajaran, dan tujuan
asesmen pembelajaran yang jelas? pembelajaran,
langkah-langkah
pembelajaran dan
asesmen yang jelas

Esensial dan bermakna ● Kejelasan perumusan tujuan pembelajaran Tujuan


memenuhi kriteria SMART (Specific, pembelajaran di
Measurable, Achievable, Relevant, dan RPP sudah
Time) (tidak menimbulkan penafsiran memenuhi kriteria
ganda dan mengandung perilaku hasil SMART (Specific,
belajar)
Measurable,
Achievable, Relevant,
Tujuan dan Time)

● Apakah modul ajar/RPP memuat tujuan RPP sudah memuat

23
pembelajaran yang sesuai selaras dengan tujuan pembelajaran
CP yang dituju? yang sesuai selaras
dengan CP yang
dituju

● Apakah konsep utama yang akan Materi pembelajaran


dipelajari, pengetahuan inti, keterampilan, sudah berisi poin-poin
dan sikap yang akan dipelajari tertera pokok materi, tetapi
secara jelas? belum adanya
penjabaran konsep
pengetahuan inti,
keterampilan dan
sikap yang akan
dipelajari secara jelas

● Apakah konten yang dipelajari sudah bebas


dari muatan SARA pornografi, pornoaksi, Konten RPP
dan provokasi. dijelaskan dengan
bahasa yang baik
dan bebas dari dari
muatan SARA
pornografi, pornoaksi,
dan provokasi

● Apakah terdapat pertanyaan bermakna dan RPP sudah memuat


pertanyaan pemantik yang menyasar pertanyaan pemantik
konsep inti? pada bagian apersepsi
di kegiatan
pendahuluan dan pada
kegiatan inti

Kegiatan
● Apakah alur kegiatan disusun secara RPP sudah disusun
runtut, sistematis, sesuai dengan alokasi
secara runtut,
waktu?
sistematis, sesuai
dengan alokasi waktu

Langkah kegiatan
● Apakah rangkaian kegiatan berorientasi
pada penguatan kompetensi dan RPP yang kami
kemampuan berpikir area tinggi? observasi memuat
sudah memuat
kompeteni 4C yaitu
Critical Thinking,
Collaboration,
Communication,
Criativity

● Apakah modul ajar/RPP menyertakan RPP sudah


berbagai kegiatan (termasuk remedial dan menyertakan

24
pengayaan) yang berpusat pada siswa/ kagiatan remedi dan
menjadikan siswa peserta aktif? pengayaan yang
berpusat pada
peserta didik

Asesmen
● Apakah ada asesmen awal pembelajaran RPP sudah memuat
beserta cara penilaiannya untuk mengecek asesmen awal
kesiapan siswa? pembelajaran
melalui pertanyaan
pemantik pada
kegiatan
pendahuluan untuk
melihat kesiapan
siswa mempelajari
topi pembelajaran
hari ini

RPP sudah memuat


● Apakah asesmen yang termuat secara jelas
asesmen yang
mengukur ketercapaian Tujuan
Pembelajaran? termuat secara jelas
mengukur
ketercapaian tujuan
pembelajaran

● Apakah bentuk asesmen memberikan Asesmen pada RPP


umpan balik pada proses belajar siswa? sudah memuat
umpan bali pada
proses belajar siswa

Langkah
● Apakah kriteria untuk mengukur pembelajaran pada
ketercapaian Tujuan Pembelajaran tertera RPP sudah memuat
secara jelas? kriteria ketercapaian
tujuan pembelajaran
secara jelas

Berkesinam- bungan ● Apakah urutan pembelajaran sistematis RPP sudah tersusun


dan logis? secara sistematis
dan logis

● Apakah terdapat pertanyaan kunci yang Refleksi


membantu guru dan siswa untuk pembelajaran
merefleksikan kegiatan pembelajaran di dilakukan dengan
kelas? membuat resum

25
atau dengan
mengadakan
posttest, namun
belum dengan
menggunakan
pertanyaan kunci

● Apakah asesmen yang tertera di modul Asesemen pada RPP


ajar/RPP selaras dengan kegiatan sedah selaras
pembelajaran? dengan kegiatan
pembelajaran

Kontekstual ● Apakah modul ajar/RPP memuat alternatif RPP yang kami


kegiatan untuk diimplementasikan pada observasi telah
lingkungan sekolah yang berbeda? disusun, sehingga
relevan untuk
digunakan pada
sekolah yang
berbeda

RPP sudah
● Apakah modul ajar/RPP dapat
mengakomodir
mengakomodir siswa dengan kebutuhan
kebutuhan siswa
yang berbeda?
yang berbeda,
misalnya pada
kebutuhan gaya
belajar, guru
memberikan
pembelajaran secara
visual, auditory dan
juga kinestetik.
Proses pembelajaran
yang terdapat di
RPP mengakomodir
perbedaan tingkat
kompetensi siswa
maupun kebutuhan
siswa disabilitas

● Apakah modul ajar/RPP memuat kearifan Konsep-konsep


lokal daerah setempat? kehidupan yang
dikaitkan pada
pembelajaran di
RPP masih memuat
konsep umum,
namun pada RPP
belum mendetai
hingga memuat

26
kearifan local di
daerah setempat

Sederhana ● Apakah modul ajar/RPP menggunakan RPP sudah


bahasa yang jelas dan mudah dipahami? menggunakan
bahasa yang jelas
dan mudah
dipahami

Komponen pendukung ● Apakah pemilihan sumber/media RPP sudah sesuai


pembelajaran sesuai dengan tujuan, materi, dengan tujuan,
dan karakteristik peserta didik? materi dan
karakteristik peserta
didik

● Apakah ada kegiatan remedial atau RPP sudah memuat


pengayaan? kegiatan remedial
dan pengayaan

RPP sudah memuat


● Apakah ada daftar pustaka? referensi bacaan
pada sumber
belajar, namun tidak
menggunakan
format daftar
pustaka

Kesimpulan :

RPP yanga Guru PPG observasi di SMAN 4 Pekanbaru sudah cukup baik, memuat komponen-
komponen RPP dan mengakomodasi kebutuhan peserta didik yang berbeda

Mengetahui,
Pekanbaru, 03 November 2022
Dosen Pembimbing Lapangan Guru Pamong

Dr. Wan Syafi’i, M.Si Hj. Maryati, S.Pd


196509201989031001 196411051987032004

27
FORMAT LEMBAR OBSERVASI PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(untuk Mahasiswa, DPL, DP sebagai Observer pada Kegiatan Lesson Study)

Mata Pelajaran/Topik BIOLOGI / HEREDITAS


Sekolah/ Kelas SMA NEGERI 4 PEKANBARU / XII
Nama Guru Model Hj. Maryati, S.Pd
Kompetensi Dasar 3.6 Menganalisis pola-pola hereditas pada manusia
4.6 Menyajikan data hasil studi kasus tentang pola-pola hereditas pada
manusia dalam berbagai aspek kehidupan

Hal yang diobservasi Hasil Observasi Bila Anda adalah guru di kelas
(tuliskan apa yang terjadi dan tersebut, hal apa yang akan
alasannya) Anda lakukan berbeda?

Apakah semua peserta didik Berdasarkan hasil observasi Hal berbeda yang akan saya
benar-benar telah belajar tentang kelas yang kami lakukan lakukan adalah dengan
topik pembelajaran hari ini? beberapa peserta didik sudah mengingatkan di akhir
Bagaimana proses mereka mengetahui topik pembelajran mengenai materi
belajar? pembelajaran dipertemuan
pembelajaran dan
berikutnya agar peserta didik
mempelajarinya sebelum
dapat mencari tahu mengenai
proses pembelajaran materi yang akan dipelajarai.
dilakukan. Hal ini dapat
dilihat ketika guru melakukan
apersepsi peserta didik dapat
menjawabnya. Namun ada
juga peserta didik yang
terlihat belum mempelajari
atau bahkan mengetahui
tentang topik yang akan
dipelajari. Hal ini dapat
dilihat pada saat peserta didik
ini ditunjuk guru pada saat
apersepsi peserta didik tidak
bisa menjawab, bahkan
kembali mengajukan
pertanyaan seperti yang
ditanyakan oleh guru.

Peserta didik mana yang tidak Peesrta didik yang tidak dapat Dengan menanyakan kehadiran
dapat mengikut kegiatan mengikuti kgiatan pembelajran peserta didik kepada peserta
pembelajaran pada hari ini? hari ini adalah peserta didik didik lainnya.
yang tidak hadir kesekolah pada
saat pembelajaran.

Mengapa peserta didik tersebut peserta didik yang tidak dapat Dengan menyediakan

28
tidak dapat belajar dengan baik? belajar dengan baik dikarenakan elektronik modul yang dapat
Menurut Anda apa penyebabnya kurangnya sumber belajar dalam diakses oleh semua peserta
dan bagaimana alternatif hal ini buku cetak. Alternatif didik sebelum pembelajaran
solusinya? solusi dari hal ini adalah berlangsung. Selain itu dapat
memfasilitasi keterjangkauan juga meminta kepada pihak
sumber belajar untuk peserta sekolah untuk dapat
didik. Apabila memang tidak menyediakan sumber belajar
memungkinkan menambah untuk peserta diidk agar
ketersediaan buku cetak di proses pembelajaran berjalan
perpustakaan, maka guru dengan efektif.
mungkin dapat menggunakan
atau menyediakan elektronik
modul yang dapat diakses
oleh semua peserta didik
sebelum pembelajaran
berlangsung. Selain itu juga
untuk menghadapi
permasalahan ini guru dapat
memberikan saran kepada
peserta didik untuk membeli
buku cetak apabila peserta
didik tersebut mampu
membelinya. Sedangkan
untuk peserta didik yang
merasa tidak mampu membeli
buku cetak biologi, maka
peserta didik tersebut bisa
meminjam buku biologi ke
kelas lain yang mendapat
pinjaman buku dari
perpustakaan selama
pembelajaran. Ataupun
bersama-sama menggunakan
buku cetak peserta didik lain
yang memilikinya.

Bagaimana usaha guru model Sedangkan untuk menghadapi Dengan menempatkan peserta
dalam mendorong peserta didik peserta didik yang tidak aktif didik tersebut dengan peserta
yang tidak aktif untuk belajar? dalam pembelajaran, guru didik lainnya yang lebih aktif
Apakah usaha tersebut berhasil dapat memotivasi peserta dalam satu kelompok. Selain
didik tersebut dengan cara itu guru juga dapat
meminta peesrta dididk untuk menggunakan model
maju ke depan kelas, terlebih pembelajaran yang lebih

29
untuk peserta didik yang menarik agar peserta didik
biasanya duduk di belakang menjadi tertarik dan lebih
guru meminta peserta didik aktif dalam pembelajran.
menjelaskan mengenai materi
pembelajaran yang sudah ada
di PPT dengan bantuan guru.
Selain itu guru juga dapat
menilai keaktifan peserta
didik sehingga peserta didik
termotivasi dan bersedia
tampil ke depan.

Apakah pembelajaran berjalan Pembelajaran berjalan cukup Dengan menciptakan suasana


dengan efektif? (Semua kegiatan efektif dan guru dapat kelas yang berbeda dan tentunya
yang diberikan bermakna untuk melakukan manajemen kelas dengan menggunakan model
peserta didik, semua peserta yang berisi 40 peserta didik pembelajaran yang inovatif agar
didik terlibat aktif dan tidak ada pembelajaran berjalan dengan
dengan baik guru bisa
yang idle) efektif.
menstimulus peserta didik
untuk aktif berpartisipasi
dalam proses belajar tetapi
juga dapat menjaga kondisi
kelas tetap kondusif atau
tidak terlalu ribut
pembelajaran.

Bagaimana usaha guru guru meminta peserta didik Dengan membuat model
membantu peserta didik yang dapat melengkapi LKPD yang pembelajaran yang sesuai
mengalami kesulitan dalam sebelumnya sudah diberikan. dengan materi yang akan di
mencapai tujuan pembelajaran? Kemudian membahasnya ajarkan agar pembelajaran
dengan mudah dipahami oleh
secara bersama-sama.
setiap peserta didik.

Bagaimana usaha guru dalam guru memberikan kesempatan Dengan meminta peserta didik
memfasilitasi peserta didik yang pada setiap peserta didik tersebut menjadi tutor sebaya
lebih cepat dari rata-rata kelas tanpa membedakan kepada peserta didiik lain yang
dalam mencapai tujuan kemampuan kognitif peserta kemampuannya lebih lambat.
pembelajaran? Biasanya peserta didik akan
didik dalam mengikuti dan
lebih mudah memahami materi
mencapai tujuan
yang diajarkan oleh teman
pembelajaran untuk sebayanya.
menyampaikan hasil dari
LKPD yang telah dikerjakan.
ada peserta didik yang sudah
memahami topik
pembelajaran secara rinci

30
sehingga peserta didik ini
akan selalu ingin tampil
kedepan setiap ada
pertanyaan pemantik maupun
apersepsi pada kesempatan.
Namun ada beberapa peserta
didik yang tidak ingin maju
kedepan kelas untuk
menyampaikan hasil dari
pekerjaannya yang telah
dilakukan. Untuk menyikapi
hal tersebut guru akan terus
memberikan kesempatan
tersebut kepada peserta didik
yang belum maju untuk dapat
menjawab pertanyaan ataupun
mengeluarkan pendapat
mereka.

Apakah guru melakukan Ya guru melakukan modifikasi Dengan memodifikasi RPP/


modifikasi dari modul ajar/RPP? RPP/modul ajar yang dipakai. modul ajar dengan melihat
Apakah modifikasi tersebut Dan itu juga merupakan karakteristik dan gaya belajar
merupakan keputusan guru keputusan guru untuk merespon setiap peseta didik agar setiap
untuk merespons situasi kelas situasi kelas dan pseesrta didik. peserta didik dapat memeahami
dan peserta didik? materi pembelajaran
berdasarkan gaya belajar dan
karakteristik dari masing-masing
peserta didik.

Kesimpulan :
Proses pembelajaran yang dilakukan guru sudah efektif dengan 4o peserta didik setiap
kelasnya. Namun masih ada kendala yaitu mengenai ketersediaan sumber belajar seperti
buku cetak bagi peserta didik yang masih minim.

31
LEMBAR WAWANCARA
MANAJEMEN SEKOLAH

Nama Mahasiswa NURUL USWATUN KHASANAH


NIM
Prodi/Bidang Studi BIOLOGI
Sekolah PPl SMA NEGERI 4 PEKANBARU

Mahasiswa dapat mewawancara kepala satuan pendidikan, wakil kepala satuan bidang kurikulum,
atau guru yang terlibat dalam manajemen sekolah. Di tiap sasaran digali informasi tentang kebijakan
dan program kegiatan yang dirancang, pelaksanaan kebijakan dan program, dan evaluasi
pelaksanaan kegiatan dan tindak lanjut. Dikaji juga faktor lingkungan yang mendukung dan
menghambat pelaksanaan kebijakan atau program.

Tgl Sasaran Observasi*) Hasil Observasi


.
Manajemen Kesiswaan Hasil Observasi
● Apa saja kebutuhan siswa yang menjadi 1. Kebutuhan peserta didik yang
prioritas sekolah? menjadi prioritas sekolah adalah
● Apa yang sudah diupayakan satuan bagaimana peserta didik bisa merasa
pendidikan untuk memenuhi kebutuhan nyaman dan terlayani dalam proses
tersebut belajar dikelas baik secara akademik
● Bagaimana kebutuhan siswa ini tercermin melalui materi yang disampaikan
dalam analisis karakteristik satuan guru maupun aspek-aspek lainnya
pendidikan? seperti kondisi kelas dan kondisi
● Bagaimana kebutuhan peserta didik ini sosial antara siswa dan guru.
tercermin dalam tujuan satuan pendidikan? 2. Untuk memenuhi kebutuhan tersebut
sekolah mengupayakan
pengembangan sumber daya
manusia yaitu guru sehingga mampu
memahami karakteristik peserta
didik meliputi minat, bakat dan
kompetensi peserta didik sehingga
guru bisa melaksanakan pemelajaran
yang berpusat pada peserta didik.
3. Karakteristik satuan pendidikan
yang memprioritaskan kebutuhan
belajar peserta didik pada SMAN 4
Pekanbaru dapat dilihat pada nilai
akreditasi yang sudah menyentuh
angka 98 pada rapor mutu sekolah
dan juga pada kegiatan evaluasi diri
sekolah (EDS). Didalam EDS ini
tercerminlah bahwa kebutuhan

32
peserta didik yang masih harus
segera dibenahi adalah peningkatan
kemampuan literasi numerasi peserta
didik yang menjadi tuntutan saat ini.
4. Tujuan satuan pendidikan tidak
hanya tertuang dalam kata-kata
melainkan digiatkan melalui aksi
oleh guru-guru terutama pada saat
rapat akan terus diingatkan
bagaimana setiap guru mempunyai
tanggung jawab untuk memahami
dan memenuhi kebutuhan peserta
didik. Dalam pemenuhan kebutuhan
ini tentunya perlu kolaborasi antara
guru, wali kelas, guru BK dan orang
tua.
Interpretasi Hasil Observasi
Semua kebutuhan peserta didik
menjadi prioritas terutama dalam hal
proses pembelajaran.
Manajemen Kurikulum Hasil Observasi
● Bagaimana satuan pendidikan mengelola 1. Saat ini SMA Negeri 4 Pekanbaru
cp pembelajarannya? mengelola pembelajaran
● Bagaimana proses perencanaan dan desain menggunakan dua kurikulum yaitu
kurikulum? kurikulum merdeka untuk kelas X
● Seberapa jauh/rutin sekolah melakukan Kurikulum 2013 untuk kelas 11 dan
monitoring terhadap pelaksanaan kelas 12. Tentunya pembelajaran
kurikulum? berjalan dengan baik dan dikelola
● Seberapa jauh penggunaan data dalam dengan baik sesuai dengan arahan
proses refleksi kurikulum? dari kemendikbud seperti adanya
kegiatan P5 penguatan pendidikan
profil pelajar Pancasila selama 12
jam untuk kurikulum merdeka di
kelas 10.
2. Perencanaan dan desain kurikulum
mengacu kepada muatan pada
kurikulum tersebut tanpa ditambah
atau dikurangi. Untuk kelas 11 dan
kelas 12 maka akan memakai
kurikulum 2013 dan kelas 10
memakai kurikulum Merdeka
dengan jam pembelajaran selama 5
hari dalam seminggu (full day).

33
3. Sekolah melakukan monitoring
terhadap pelaksanaan kurikulum
setiap briefing atau rapat yang
diadakan pada Senin pagi pada saat
itulah pembahasan mengenai
pelaksanaan kurikulum ini banyak
dilakukan Selain itu monitoring juga
dilakukan dengan cara supervisi baik
itu supervisi dari guru senior, dari
kepala sekolah maupun supervisi
dari dinas.
4. Data yang terdapat pada Dapodik
terutama data peserta didik sangat
berguna dalam proses refleksi
kurikulum khususnya untuk kelas 10
kurikulum merdeka karena dalam
melaksanakan pembelajaran
menerapkan kurikulum dan juga
mengadakan asesmen (asesmen
formatif dan sumatif pada kurikulum
merdeka) kita perlu tahu terlebih
dahulu tentang karakteristik peserta
didik.
Interpretasi Hasil Observasi
Kurikulum yang dipakai di SMAN 4
Pekanbaru yaitu kurikulum merdeka
untuk kelas X dan kurikulum K13
untuk kelas XI dan XII. Sekolah juga
melakukan monitoring terhadap
pelaksanaan kurikulum.
Manajemen Sumber Daya Manusia Hasil Observasi
● Bagaimana proses penerimaan guru dalam 1. Karena SMA 4 merupakan Sekolah
satuan pendidikan? Negeri maka proses penerimaan
● Apakah ada kegiatan khusus untuk guru didasarkan kepada guru yang
membekali guru yang baru mengajar? ditugaskan oleh dinas pendidikan
● Apakah ada kegiatan khusus untuk untuk kegiatan pindah tugas guru itu
pengembangan profesional guru? didasarkan kepada rekomendasi
yang diberikan sekolah berdasarkan
kebutuhan guru yang ada di SMA
Negeri 4. Kemudian apabila masih
ada kebutuhan guru dan tidak ada
guru yang akan pindah ke SMA
Negeri 4 maka SMA negeri 4 akan

34
mengajukan permohonan untuk
perekrutan guru honor berdasarkan
ketersediaan dana BOS dan juga izin
dari dinas pendidikan tentunya.
2. Kegiatan khusus untuk membekali
guru yang baru mengajar tidak ada
namun guru yang baru mengajar
biasanya diberikan briefing
mengenai kondisi dan juga budaya
di SMA Negeri 4 Pekanbaru.
Contohnya untuk 30 menit pertama
jam pelajaran di pagi hari diisi oleh
kegiatan 15 menit pertama itu
membaca Alquran dan kemudian 15
menit selanjutnya adalah literasi.
Kegiatan 30 menit pertama ini
menjadi tanggung jawab guru mata
pelajaran jam pertama yang masuk
di kelas tersebut.
3. Adapun kegiatan khusus yang
dilakukan untuk pengembangan
profesional guru di SMA Negeri 4
Pekanbaru berupa kegiatan in house
training ataupun workshop yg
diadakan dua kali dalam 1 tahun dan
juga Musyawarah guru mata
pelajaran MGMP kota Pekanbaru
yang dilakukan selama 1 kali 14
Hari.
Interpretasi Hasil Observasi
Manajemen sumber daya manusia di
SMSN 4 Pekanbaru berjalan dengan
baik seperti selalu mengikuti kegiatan
MGMP kota Pekanbaru.
Manajemen sarana & prasarana Hasil Observasi
● Apa saja data yang digunakan untuk 1. Data yang digunakan untuk
perencanaan sarana dan prasarana? perencanaan sarana dan prasarana
● Apakah penggunaan sarana dan prasarana meliputi analisis data sarana
sudah efektif untuk mendukung proses prasarana tahun lalu. Apa yang
pembelajaran? dibutuhkan guru serta data kondisi
● Apakah ada sarana dan prasarana di sekitar fasilitas sekolah. Berapa banyak
sekolah yang dapat dimanfaatkan untuk barang-barang yang dapat
mendukung pembelajaran? digunakan, perlu perbaikan, atau

35
bahkan harus diganti. Analisis
sarana prasarana ini dilakukan wakil
kepala sekolah bagian sarana
prasarana (waka sapras) berdasarkan
observasi langsung.
2. Menurut waka sapras penggunaan
sarana prasarana di SMAN 4
Pekanbaru sudah cukup efektif
untuk mendukung proses
pembelajaran. Fasilitas pembelajaran
seperti infocus sudah tersedia
walaupun belum dimiliki oleh setiap
guru. Sehingga pembagiannya hanya
berdasarkan bidang studi.
3. Ada banyak sarana dan prasarana
disekitar sekolah yang dapat
dimanfaatkan untuk mendukung
pembelajaran. Seperti gazebo, pentas
seni, podium 1 dan podium 2 serta
pojok literasi di sekolah.
Interpretasi Hasil Observasi
Sarana prasarana di SMAN 4
Pekanbaru sudah cukup efektif untuk
mendukung proses pembelajaran.
Manajemen anggaran Hasil Observasi
● Apakah satuan pendidikan memiliki sistem SMA Negeri 4 Pekanbaru tentunya
dalam merencanakan, melaksanakan, dan memiliki sistem dalam merencanakan
memonitor anggaran dan penggunaannya? melaksanakan dan memonitor
anggaran dan kegunaannya karena ada
tim monitoring ada yang akan
memantau penggunaan anggaran
sesuai dengan juknis atau tidak dan
juga ada kegiatan pelaporan setiap
triwulan atau tahun.
Interpretasi Hasil Observasi
Manajemen anggaran SMAN 4
Pekanbaru sudah terlaksana sesuai
rencana dan kegunaan anggarannya
dipantau oleh tim monitoring.
Manajemen Sistem Informasi Hasil Observasi
● Apa saja informasi/data yang dikumpulkan 1. Data yang dikumpulkan dalam
dalam mendukung proses pembelajaran? mendukung proses pembelajaran
● Bagaimana informasi dikelola sehingga meliputi data jumlah siswa, jumlah
pembelajaran bisa dilakukan berbasis data? guru, jumlah kelas dan ketersediaan

36
● Sejauh mana guru bisa mengakses dan saran prasarana serta dokumen satu
menggunakan data tersebut untuk yang memuat rincian jam
mendukung proses pembelajaran? pembelajaran.
2. Informasi yang telah dikumpulkan
ini kemudian dikelola dengan cara
disimpan pada database dapodik.
Sehingga data sekolah telah tersedia
pada dapodik.
3. Akses guru kepada dapodik
dijembatani oleh operator sekolah.
Disamping itu guru juga bebas
mengakses website sekolah dan e-
rapor.
Interpretasi Hasil Observasi
Manajemen sistem informasi di
SMAN 4 Pekanbaru sudah memenuhi
kebutuhan guru dan pesesrta didik di
sekolah.
Manajemen Ketatalaksanaan Hasil Observasi
● Apa saja yang dimiliki satuan pendidikan Untuk membantu sistem administrasi,
untuk membantu sistem administrasi? yang dimiliki oleh sekolah yaitu
ketatausahaan sekolah. Dimana ini
terbagi lagi menjadi ketatausahaan
bidang kurikulum, ketatausahaan
sarana dan prasarana, ketatausahaan
kesiswaan, dan ketatausahaan humas.
Dan untuk memudahkan sistem
administrasi sekolah juga memiliki
website sekolah dan website
perpustakaan sekolah.
Interpretasi Hasil Observasi
Untuk mempermudah sitem
administrasi sekolah di SMAN 4
Pekanbaru maka dibagi perbidang
ketatausahaan dan dipermudah dengan
penggunaan website sekolah dan
website perpustakaan.

Kesimpulan :
Manajemen di SMA Negeri 4 Pekanbaru berjalan dengan sangat baik dan termonitoring. Kurikulum
yang dipakai di SMAN 4 Pekanbaru yaitu kurikulum merdeka untuk kelas X dan kurikulum
K13 untuk kelas XI dan XII. Manajemen sumber daya manusia di SMAN 4 Pekanbaru
berjalan dengan baik seperti selalu mengikuti kegiatan MGMP kota Pekanbaru. Sarana
prasarana di SMAN 4 Pekanbaru sudah cukup efektif untuk mendukung proses pembelajaran.

37
Manajemen anggaran SMAN 4 Pekanbaru sudah terlaksana sesuai rencana dan kegunaan
anggarannya dipantau oleh tim monitoring. Manajemen sistem informasi di SMAN 4
Pekanbaru sudah memenuhi kebutuhan guru dan pesesrta didik di sekolah. Untuk
mempermudah sitem administrasi sekolah di SMAN 4 Pekanbaru maka dibagi perbidang
ketatausahaan dan dipermudah dengan penggunaan website sekolah dan website
perpustakaan.

Mengetahui,
Pekanbaru., 4 November 2022
Dosen Pembimbing Lapangan
Guru Pamong

Dr. Wan Syafi’i, M.Si Hj. Maryati, S.Pd


196509201989031001 196411051987032004

38
LEMBAR OBSERVASI
LINGKUNGAN BELAJAR

Nama Mahasiswa NURUL USWATUN KHASANAH


NIM
Prodi/Bidang Studi BIOLOGI

Tangga Sasaran Observasi*) Hasil Observasi


l
1. Latar belakang sosial-ekonomi murid Dari hasil observasi di kelas yang akan
guru PPG masuki, peserta didik memiliki
latarbelakang social ekonomi yang
Murid dengan kondisi sosial-ekonomi
beragam terlihat dari 14 variasi pekerjaan
yang berbeda memiliki hak yang sama
orang tua dengan pendapatan berfluktuasi
dalam mengakses dan memperoleh
mulai dari dibawah 1jt, 1-5jt dan diatas 5jt.
layanan pendidikan yang berkualitas,
Profesi orang tua siswa di dominasi oleh
seperti tingkat pendidikan orang tua dan
wiraswasta, TNI dan PNS dengan
fasilitas belajar yang tersedia di rumah.
pendapatan yang mendominasi dari 1-5jt
dan juga diatas 5jt. Hal ini tentu
mendukung fasilitas belajar yang tersedia
di rumah maupun dibutuhkan disekolah
untuk menunjang proses pembelajaran
peserta didik.
Interpretasi Hasil Observasi :
Secara umum kondisi social ekonomi
peserta didik mampu mendukung
ketersediaan fasilitas yang dibutuhkan
untuk menunjang proses pembelajaran di
sekolah dan di rumah.
…….. Berdasarkan kegiatan obeservasi
2. Kualitas pembelajaran di kelas
pembelajaran dikelas guru melakukan
menajemen kelas dengan cukup baik, guru
Seluruh kegiatan belajar mengajar di
mampu mengkondisikan kelas berjumlah
kelas, mencakup indikator manajemen
40 peserta didik untuk dapat aktif dalam
kelas, dukungan afektif, pembelajaran
pemembelajaran, dan tetap dalam
interaktif dan penyesuaian cara
kontennya, sehingga proses belajar
mengajar dengan tingkat kemampuan
berjalan dengan kondusif. Selanjutnya,
murid.
dukungan afektif guru melakukan
pendekatan personal terhadap siswa-siswa
yang melanggar peraturan dalam proses
pembelajaran dan memberikan nasehat
dan juga solusi yang mendidik. Seperti

39
saat ada siswa yang tidur dalam
pembelajaran, guru akan menanyakan
alasan siswa tersebut mengantuk dan
menganjurkan untuk mencuci muka
terlebih dahulu sebelum kembali
melanjutkan kegiatan pembelajarannya.
Guru menstimulasi peserta didik untuk
aktif berpapartisipasi dalam proses
pembelajaran dan juga memberikan
kesempatan kepada siswa dengan tingkat
kemampuan yang lebih rendah untuk
menyampaikan argumennya
Kualitas pembelajaran dikelas yang
diobservasi berjalan dengan cukup
kondusif dan melibatkan seluruh peserta
didik dengan beragam tingkat kemampuan
…….. 3. Refleksi dan perbaikan pembelajaran Guru berusaha menerapkan varian metode
pembelajaran untuk mengetahui metode
oleh guru
yang tepat dalam menarik minat belajar
Kemampuan pengembangan guru untuk siswa. Setelah penerapan metode, guru
terus meningkatkan kompetensi melalui melakukan refleksi dengan melihat hasil
belajar maupun pendapat peserta didik
belajar mandiri dengan merefleksi
praktik pengajaran yang telah diterapkan untuk perbaikan pembelajaran guru. Guru
juga berpartisipasi dalam MGMP Biologi
dan juga belajar dari rekan guru.
sekolah dan mengikuti kegiatan MGMP
Biologi SMA Kota Pekanbaru.
Guru melakukan refleksi terhadap
pembelajaran yang sudah dilakukan dan
berusaha meningkatkan kompetensi untuk
perbaikan pembelajaran yang akan
dilakukan dikelas
…….. Kepala sekolah berkoordinasi dengan
4. Kepemimpinan instruksional
waka kurikulum melakukan musyawarah
bersama seluruh stakeholder yang ada
Kemampuan kepala satuan pendidikan
disekolah dalam menyusun Dokumen I
dalam menyusun dan
yang termuat didalamnya adalah visi, misi,
mengkomunikasikan visi, misi,
program dan kebijakan yang mendukung
program, dan kebijakan yang
guru dalam meningkatkan mutu
mendukung guru dalam meningkatkan
pembelajaran di SMAN 4 Pekanbaru.
mutu pembelajaran di satuan
Selanjutnya, kepala sekolah berkoordinasi
pendidikan.
dengan waka sarana prasarana untuk
melengkapi pamflet sebagai alat
komunikasi mengingatkan kepada seluruh

40
stakeholder mengenai visi dan misi
sekolah. Namun, tujuan satuan pendidikan
tidak hanya tertuang dalam kata-kata
tertulis melainkan diingiatkan pada saat
rapat akan terus diingtkan bagaimana
setiap guru mempunyai tanggung jawab
untuk memahami dan memenuhi
kebutuahan peserta didik. Dalam
pemenuhan kebutuhan ini tentunya perlu
berkolaborasi atar guru, wali kelas, guru
BK dan orang tua.
Kepala sekolah berkolaborasi melibatkan
seluruh stakeholder yang ada disekolah
dalam menyusun dan mengkomunikasikan
visi, misi, program, dan kebijakan yang
mendukung guru dalam meningkatkan
mutu pembelajaran di SMAN 4
Pekanbaru.
…….. SMAN 4 Pekanbaru yang berada
5. Iklim keamanan di satuan pendidikan dikompleks AURI memiliki pejagaan
keamanan dan kedisiplinan yang sukup
Satuan pendidikan yang memiliki ketat, sehingga memberikan rasa aman
kebijakan, pemahaman, dan program bagi selurauh masyarakat sekolah. Selain
terkait perundungan, hukuman fisik, itu, adanya tenaga kemanana di
kekerasan seksual dan narkotika lingkungan sekolah sehingga siswa tidak
sehingga memberikan perlindungan dan bisa keluar masuk di saat jam
rasa aman bagi warga satuan pembelajaran dimulai. Kemudian adanya
pendidikan, baik secara fisik maupun sosialisasi keamanan terkait perundungan,
psikologis. hukuman fisik, kekerasan seksual dan
narkotika melalui lisan dan poster,
sehingga memberikan perlindungan dan
rasa aman bagi warga satuan pendidikan,
baik secara fisik maupun psikologis.
Iklim keamanan di SMAN 4 Pekanbaru
berada dalam kondisi aman dan disiplin,
sehingga memberikan rasa aman warga
satuan pendidikan, baik secara fisik
maupun psikologis.

41
…….. Iklim kebinekaan agama di SMAN 4
6. Iklim kebinekaan di satuan
Pekanbaru didominasi oleh agama Islam,
pendidikan
sebesar 92% peserta didik, selain itu,
sisanya sebesar 8% menganut agama
Lingkungan satuan pendidikan yang
Kristen dan sebesar 1% menganut agama
menghargai keragaman agama maupun
Buddha. Meskipun demikian sekolah tetap
sosial-budaya dan dukungan kesetaraan
memfasilitasi kebutuhan kegiatan
hak.
kerohanian setiap agama misalnya pada
saat kegiatan Imtaq yang dilakukan setiap
hari jumat peserta didi yang menganut
agam islam melaksanakan kegiatan Imtaq
di lapangan 1, sementara itu kurang dari
10% peserta didik lainnya yang menganut
agama Kristen akan berkumpul dan
melaksanakan kegiatan Imtaq di lapangan
2.
Lingkungan SMAN 4 Pekanbaru
mengahargai kebaragaman agama maupun
social-budaya untuk mendukung hak
setiap peserta didik.
…….. Kepala sekolah dan Guru SMAN 4
7. Iklim kesetaraan gender
Pekanbaru berperilaku adil dan
memberikan kesempatan yang sama
Bagaimana lingkungan satuan
kepada peserta didik tanpa membedakan
pendidikan berperilaku adil,
gender. Hal ini tercermin dari kesempatan
memberikan kesempatan yang sama
yang dimiliki setiap peserta didik baik
bagi warga satuan pendidikan, baik laki-
laki-laki maupun perempuan berpartisipasi
laki maupun perempuan dalam
dalam kegiatan ekstrakurikuler, seperti
menjalankan peran publik.seperti
menjadi pemimpin osis, mengikuti
dukungan kepala satuan pendidikan dan
kegiatan Pasukan Garuda Merah Putih,
guru atas kesetaraan gender.
Pramuka, DrumBand dan marchingBand,
maupun dalam penampilan karya pada
kegiatan eksperesi gaya pelajar dan
kegiatan lainnya.
Lingkunga SMAN 4 Pekanbaru
mendukung kesetaraan gender dengan cara
memberikan kesempatan kepada setiap
peserta didik untuk mengembangkan bakat
dan karya.
Guru menciptakan lingkungan belajar
8. Iklim inklusivitas
yang aman dan nyaman untuk siswa
Pengetahuan, penerimaan dan penderita disabilitas. Selain itu, guru juga
memfasilitasi sarana penrkembangan bakat

42
dukungan guru terhadap murid dengan siswa melalui kegiatan ekstrakurikuler dan
disabilitas serta murid cerdas istimewa memberikan apresiasi terhadap
dan murid bakat istimewa. pengalaman maupun prestasi siswa

Lingkungan SMAN 4 Pekanbaru


memberikan dukungan terhadap murid
disabilitas, dan juga murid yang cerdas
dan memiliki bakat dengan memberikan
fasilitas untuk mengembangkan potensi
diri peserta didik
Orang tua murid mendukung kegiatan
9. Dukungan orangtua dan murid
disekolah dan berpartisipasi dalam
terhadap program satuan pendidikan
kegiatan tersebut melalui perwakilan
paguyuban orang tua murid. Selain itu,
Partisipasi orangtua dalam kegiatan
juga dilakukan musyawarah antara pihak
satuan pendidikan, dan partisipasi
sekolah dan paguyuban orang tua murid.
murid dalam penyusunan program
satuan pendidikan. Orang tua murid mendukung dan
berpartisipasi dalam mensukseskan
program SMAN 4 Pekanbaru
Kesimpulan:
Lingkungan belajar di SMAN 4 Pekanbaru memberikan suasana pembelajaran yang aman dan
nyaman bagi peserta didik dan masyarakat sekolah.

43

Anda mungkin juga menyukai