Anda di halaman 1dari 2

PPG Prajabatan Gel.

1 Tahun 2022 Universitas Negeri Manado


Nama : Sri Desiyana Nento
Asal : Kab. Pohuwato, Gorontalo
MK : Teknologi Baru dalam Pemahaman dan Pembelajaran
Dosen : Dr. Meiske Tumbel, M.Pd

Narasumber : Hadijah Mootinelo


Jabatan : Kepala Sekolah SDN 51 Dumbo Raya

Hasil Wawancara:
Berdasarkan dari pengalaman bu Hadijah Mootinelo dalam melaksanakan Pembelajaran
Jarak Jauh (PJJ) selama masa Covid-19, bu Hadijah mengatakan bahwa sebelum melaksanakan
pembelajaran jarak jauh ia selalu mengontrol guru-guru untuk menyiapkan Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) terlebih dahulu untuk mempermudah pelaksanaan
pembelajarannya nanti. Teknologi yang digunakan di sekolah oleh guru-guru dan peserta
didiknya dalam PJJ seperti teknologi yang pada umumnya digunakan dalam PJJ yaitu
laptop, smartphone, aplikasi Google Meets, aplikasi Zoom, aplikasi Google Classroom,
Whatsapp dan jaringan internet (Wifi atau jaringan data seluler). Namun menurut Bu
Hadijah, belum semua peserta didik yang beliau ajarkan memiliki teknologi tersebut dalam PJJ
dikarenakan faktor ekonomi sehingga ada yang belum memilikinya dan ada yang harus memakai
teknologi orang tua dan harus dipakai bersama dengan adiknya yang juga sekolahnya mengalami
PJJ. Hal ini menurut Bu Hadijah, Pihak sekolah memberikan solusi dengan mengizinkan peserta
didik tersebut untuk memakai fasilitas teknologi di TIK sekolah namun jika pada masa covid-19
yang meningkat, peserta didik tersebut tidak dapat ke ruang TIK sekolah sehingga harus
mencari informasi dari teman kelasnya yang rumahnya tidak terlalu jauh. Jaringan internet yang
lemah dan tidak merata disetiap daerah peserta didik Bu Hadijah menjadikannya kendala
dalam pembelajaran disekolah beliau sehingga pembelajaran terhambat dan kurang efektif
dilakukan. Metode pembelajaran di sekolah terapkan pada PJJ adalah Pembelajaran dan
penugasan mandiri, dimana hal ini dilakukan untuk meminimalisir peserta didik untuk keluar
rumah sehingga dan metode diskusi dilakukan melalui aplikasi yang tersedia. Dalam proses
kegiatan Pembelajaran Jarak Jauh, Bu Hadijah selalu mengontrok guru-guru agar menyiapkan
media agar peserta didik mudah untuk memahami materi pelajaran. Media yang biasa
digunakan adalah menayangkan video dari YouTube, Slide Powerpoint yang di rancang sendiri
serta video penjelasan materi yang direkam langsung oleh guru-guru. Media tersebut
dirancang dengan sekreatif mungkin sesuai dengan peserta didiknya agar pembelajaran menarik
dan tidak membosankan. Guru-guru memilih untuk membuat video penjelasan sendiri agar
para peserta didiknya mudah memahami. Pada materi yang memiliki percobaan selalu
memberikan penjelasan dengan menggunakan virtual aplikasi Zoom dan Google Meet untuk
mempermudah peserta didik melakukan percobaan secara tidak langsung. Pada setiap
pertemuan selalu memberikan penugasan mandiri untuk mengukur tingkat pemahaman
peserta didik pada pertemuan yang telah dilakukan. Tugas tersebut akan dikumpulkan
melalui Google Classroom dengan deadline yang telah ditentukan sesuai dengan tingkat
kesukaran tugas. Pada materi yang memiliki percobaan, guru-guru memberikan penugasan
proyek percobaan sederhana dengan menggunakan alat dan bahan yang ada disekitar peserta
didik contohnya pada materi identifikasi perubahan wujud benda. Hasil dari proyek percobaan
sederhan adalah berbentuk video yang dikumpulkan lewat Google Clasroom. Ulangan
harian dan penilaian pada masa PJJ, menggunakan aplikasi google form dengan mengatur
pengaturan pada google form dimana dapat melihat dan mengetahui peserta didik mana
saja yang membuka aplikasi lain pada saat penilaian berlangsung. Hal ini dilakukan untuk
melihat tingkat kejujuran peserta didik. Menurut Bu Hadijah, kegiatan Pembelajaran Jarak
Jauh (PJJ) dinilai kurang efektif karena lebih memberikan kekurangan dibandingkan
kelebihannya. Menurutnya, pembelajaran tatap muka di dalam kelas saja peserta didik masih
banyak yang bingung dan bertanya berulang-ulang apalagi jika pembelajaran harus melalui
daring. PJJ yang dialami beliau memperlihatkan sekitar 85% . Peserta didik cenderung
malas untuk bertanya dan kurang aktif dalam pembelajaran dan mengerjakan tugas dengan
tidak bersungguh-sungguh. Sehingga pada saat pembelajaran tatap muka seperti sekarang,
materi pelajaran pada masa PJJ, peserta didik sebagian besar masih kurang memahaminya
sehingga beberapa kali guru-guru harus mengulangi kembali inti konsep pembelajaran yang
telah mereka pelajari pada saat PJJ

Anda mungkin juga menyukai