Anda di halaman 1dari 12

LK. 2.

1 Eksplorasi Alternatif Solusi


Nama : Novario Saylita Mananohas
Instansi : SMA Negeri 1 Manganitu Selatan

Masalah
No terpilih yang Akar Penyebab
Eksplorasi alternatif solusi Analisis alternatif solusi
. akan masalah
diselesaikan
1. KD.3.1  Kurangnya minat Kajian Literatur : Melalui kajian literatur dan hasil
Memahami baca para peserta Menurut Engkos Kosasih (2015:8) wawancara dengan kepala sekolah,
struktur dan didik, hal ini Struktur teks cerita sejarah memiliki tiga bagian yaitu rekan sejawat, dan pakar dapat
kaidah disebabkan pengenalan, rekaman peristiwa, penutup diperoleh analisis alternatif solusi
kebahasaan karena membaca (akibat,kesimpulan,penilaian). dari masalah ini adalah
teks cerita teks cerita sejarah Kaidah teks cerita sejarah ditandai oleh kalimat masa guru harus menerapkan terlebih
sejarah, berita, yang terlalu lampau, menggunakan kata-kata yang bermakna dahulu kebiasaan membaca bagi
iklan, panjang tindakan atau perbuatan, banyak menggunakan fungsi peserta didik sehingga peserta didik
editorial/opinid  Guru belum keterangan waktu dan tempat, banyak menggunakan gemar membaca, melalui strategi-
strategi untuk meningkatkan minat
an cerita fiksi mampu konjungsi temporal, dan banyak menggunakan
baca, meskipun teks yang dibaca
dalam novel menyediakan konjungsi kausalitas. terlalu panjang.
baik melalui media Menurut Burghardt (2013:9) kebiasaan timbul karena Penerapan ini akan berjalan dengan
lisan maupun pembelajaran proses penyusutan kecenderungan respons dengan lancar ketika ada dukungan dari
tulisan. yang mendukung menggunakan stimulasi yang berulang-ulang. Kebiasaan pihak sekolah untuk dapat
dalam proses terjadi karena prosedur pembiasaan. memfasilitasi sumber bacaan di setiap
Masalah : pembelajaran teks https://fatkhan.web.id/kebiasaan-membaca-opini/ kelas melalui sudut baca sehingga
Peserta didik cerita sejarah Menurut Jessica (2017) beberapa strategi untuk ketika peserta didik sudah terbiasa
kurang mampu meningkatakan budaya literasi di era digital sekarang membaca maka mereka dapat dengan
memahami ini, diantaranya adalah : mudah memahami struktur dan
struktur dan 1. Budayakan membaca di sekolah kaidah kebahasaan teks cerita
2. Memaksimalkan peran perpustakaan sejarah.
kaidah
kebahasaan 3. Menumbuhkan kesadran pentingnya membaca Sebelum memulai materi
yang ada 4. Biasakan menulis buku harian pembelajaran guru memberikan
dalam teks 5. Menghargai setiap karya tulis rangsangan/stimulus kepada
cerita sejarah https://sahabatguru.com/menumbuhkan-budaya-literasi-di-era- peserta didik berupa inti dari
digital cerita sejarah yang akan dijarkan,
Menurut Kemendikbud (2016:13) menjelaskan bahwa sehingga membuat mereka
sudut baca yaitu suatu sudut atau tempat yang berada di penasaran dengan cerita sejarah
dalam kelas yang dugunakan untuk menata buku atau yang akan dipelajari.
sumber belajar lainnya dalam rangka meningkatkan Guru menggunakan strategi daftar
minat baca dan belajar siswa melalui kegiatan membaca kata, atau mencari kata kunci
yang menyenangkan. untuk meningkatkan minat baca
https://www.google.com/search? peserta didik.
q=pojok+baca+menurut+kemendikbud&oq=pojok+baca+menurut+ Cerita sejarah yang akan disajikan
kemendikbud&aqs=chrome..69i57j0i22i30.15376j0j15&sourceid=c
hrome&ie=U
kepada peserta didik sebaiknya
diringkas terlebih dahulu oleh
Menurut Barrett (2011:4) menguraikan bahwa Problem guru dengan tidak menghilangkan
Based Learning (PBL) merupakan pembelajaran yang unsur-unsur penting didalamnya
dihasilkan dari suatu proses pemecahan masalah yang seperti struktur dan kaidah
disajikan di awal proses pembelajaran. Siswa belajar kebahasaan cerita sejarah.
dari masalah yang nyata dalam kehidupan sehari-hari, Model pembelajaran Problrm Based
mengorganisasi, merencana serta memutuskan apa yang Learning (PBL) akan diterapkan
dalam materi memahami struktur
dipelajari dalam kelompok kecil.
https://meenta.net/problem-based-learning/
dan kaidah kebahasaan teks cerita
sejarah.
Hasil wawancara dengan kepala sekolah (Ibu Elsa
Kahine, S.Pd.) :
1. Guru harus lebih kreatif dalam proses
pembelajaran
2. Pihak sekolah akan menyediakan sudut baca di
setiap kelas, agar minat baca peserta didik
meningkat sehingga mereka tidak bosan
membaca apalagi membaca teks terlalu panjang.
Hasil wawancara dengan rekan sejawat
(Ibu Margareta Sangadi, S.Pd.) dan pakar
(Ibu Henny Onthoni, S.Pd. M.Pd.K) :
1. Guru harus menyediakan media lain selain buku
ajar pasa saat proses pembelajaran, misalnya
dengan menampilkan video yang berisi tentang
teks cerita sejarah, agar peserta didik merasa
tertarik dalam proses pembelajaran.
2. Guru harus memperbiasakan peserta didik untuk
gemar membaca, sehingga tingkat kerajinan
membaca mereka meningkat.

Hasil diskusi dengan dosen pembimbing


(Dra.Susan Monoarfa, M.Hum.) :
1. Sebelum memulai materi pembelajaran guru
memberikan rangsangan/stimulus kepada peserta
didik berupa inti dari cerita sejarah yang akan
dijarkan, sehingga membuat mereka penasaran
dengan cerita sejarah yang akan dipelajari.
2. Guru menggunakan strategi daftar kata, atau mencari
kata kunci untuk meningkatkan minat baca peserta
didik.

Hasil diskusi dengan guru pamong


(Andrew B.Mantiri, S.Pd.) :
1. Cerita sejarah yang akan disajikan kepada peserta
didik sebaiknya diringkas terlebih dahulu oleh guru
dengan tidak menghilangkan unsur-unsur penting
didalamnya seperti struktur dan kaidah kebahasaan
cerita sejarah.
No Masalah Akar Penyebab Eksplorasi alternatif solusi Analisis Alternatif Solusi
terpilih yang masalah
akan
diselesaikan
2. KD.4.2  Guru belum Kajian Literatur : Melalui kajian literatur dan hasil
Mengembangk memahami model Menurut Engkos Kosasih (2017:12) struktur teks wawancara dengan kepala sekolah,
an teks pembelajaran prosedur memilki tiga jenis tahapan untuk melakukan rekan sejawat, dan pakar dapat
prosedur yang inovatif suatu aktivitas yaitu pernyataan umum, tahap-tahap diperoleh analisis alternatif solusi
dengan dalam materi kegiatan, penegasan ulang. Ciri-ciri kebahasaan teks dari masalah ini adalah
memerhatikan mengembangkan prosedur adalah berupa banyaknya penggunaan kalimat guru harus melatih diri dalam
hasil analisis teks prosedur perintah, penggunaan kata kerja imperatif, kata-kata memahami dan menerapkan model-
terhadap isi,  Peserta didik bermakna urutan, kata-kata penunjuk waktu, dan kata- model pembelajaran yang inovatif
struktur, dan belum memahami kata teknis. dalam setiap proses pembelajaran.
Sehingga peserta didik merasa
kebahasaaan. materi
tertarik dan lebih mudah
mengembangkan Menurut Ibrahim (1988) inovasi yang dilakukan oleh menganalisis struktur dan
Masalah : teks prosedur guru lebih ditekankan pada kegiatan mengajar, karena ia kebahasaan teks prosedur untuk
Kurangnya diserahi tugas dan wewenang mengelola kegiatan melakukan suatu aktivitas, karena
kemampuan belajar untuk mencapai tujuan pembelajaran yang telah selama ini guru hanya menggunakan
guru dalam ditetapkan. metode ceramah dalam proses
menggunakan https://afidburhanuddin.wordpress.com/2014/01/17/konsep-dasar- pembelajaran. Dengan adanya model-
model metode-pembelajaran-inovatif/ model pembelajaran yang inovatif
pembelajaran diharapkan bukan hanya guru yang
Menurut Fathurrohman (2016:119) pembelajaran terlibat dalam proses pembelajaran
yang inovatif
berbasis proyek atau project based learning (PjBL) melainkan semua peserta didik juga
pada materi
adalah model pembelajaran yang menggunakan proyek terlibat aktif dalam pembelajaran
mengembangk
atau kegiatan sebagai sarana pembelajaran untuk tersebut.
an teks
mencapai kompetensi sikap, pengetahuan, dan Dalam proses pembelajaran guru
prosedur
keterampilan. Proyek sendiri dapat diartikan sebagai harus melakukan demontrasi
kegiatan yang terdiri atas banyak pekerjaan dan langsung terhadap peserta didik
membutuhkan koordinasi serta spesialisasi tenaga misalnya cara membuat sapu lidi,
penunjang untuk menyelesaikannya. sehingga peserta didik dengan
https://serupa.id/project-based-learning/ mudah mengembangkan teks
prosedur.
Hasil wawancara dengan kepala sekolah Model pembelajaran Project
(Ibu Elsa Kahine, S.Pd.) : Based Learning (PjBL) yang akan
1. Pihak sekolah akan memfasilitasi pengadaan diterapkan dalam materi
media ajar di setiap kelas seperti mengembangkan teks prosedur.
komputer/laptop, dan proyektor.
Hasil wawancara dengan rekan sejawat
(Ibu Margereta Sangadi, S.Pd.) :
1. Guru harus memahami model-model
pembelajaran inovatif.
2. Guru dapat menggunakan fasilitas yang tersedia
di sekolah untuk menciptakan pembelajaran
yang inovatif, seperti proyektor dan laptop.

Hasil wawancara dengan pakar


(Ibu Henny Onthoni, S.Pd.M.Pd.K) :
1. Guru harus melatih diri memahami dan
menerapkan model-model pembelajaran yang
inovatif melalui internet dan pelatihan-pelatihan
baik secara luring atau daring, sehingga peserta
didik dapat dengan memahami struktur dan
kaidah kebahasaan teks prosedur

Hasil diskusi dengan guru pamong


(Andrew B.Mantiri, S.Pd.) :
1. Dalam proses pembelajaran guru harus
melakukan demontrasi langsung terhadap
peserta didik misalnya cara membuat sapu
lidi, sehingga peserta didik dengan mudah
mengembangkan teks prosedur.
No Masalah Akar Penyebab Eksplorasi alternatif solusi Analisis Alternatif Solusi
terpilih yang masalah
akan
diselesaikan
3. KD.3.1  Guru belum Kajian Literatur : Melalui kajian literatur dan hasil
Memahami mengarahkan Menurut Engkos Kosasih (2016:78) struktur teks berita wawancara dengan rekan sejawat,
struktur dan peserta didik dalam terdiri dari kepala berita, tubuh berita, dan ekor berita dan pakar dapat diperoleh analisis
kaidah struktur teks berita yang dapat digambarkan dalam bentuk piramida alternatif solusi dari masalah ini
 Peserta didik belum
kebahasaan terbalik. Bagian awal merupakan bagian pokok dan adalah guru sebaikanya
mampu menyusun
teks cerita semakin ke bawah berita itu merupakan perincian- menggunakan media lain dalam
teks berita dengan
sejarah, berita, perinciannya yang sifatnya cenderung tidak penting. proses pembelajaran bukan hanya
baik sesuai dengan
iklan, Kaidah kebahasaan teks berita adalah bentuk kalimat menggunakan buku ajar, sehingga
struktur teks berita
editorial/opini langsung/tak langsung, penggunaan bahwa, penggunaan peserta didik dengan mudah
 Guru hanya memahami struktur dan kaidah
dan cerita fiksi menggunakan buku kata kerja mental, penggunaan keterangan waktu dan
kebahasaan teks berita, serta guru
dalam novel sebagai sumber tempat, penggunaan konjungsi temporal atau juga harus membimbing peserta didik
baik melalui atau media ajar penjumlahan. sehingga dapat memahami struktur
lisan maupun dalam Menurut G.G.Salandanan (1996:12) media adalah dan kaidah kebahsaan teks berita.
tulisan. pembelajaran teks segala sesuatu yang dapat dijadikan perantara dalam Model pembelajaran Problrm Based
berita rangka proses interaksi antara guru dan siswa dengan Learning (PBL) akan diterapkan
Masalah : catatan bahwa media tersebut dapat mempermudah dan dalam materi memahami struktur
Peserta didik mengefektifkan proses pembelajaran. dan kaidah kebahasaan teks berita.
belum mampu https://idr.uin-antasari.ac.id/16140/1/Ani%20Cahyadi
memahami %20Pengembangan%20Media%20%28book%29.pdf
struktur dan Menurut Barrett (2011:4) menguraikan bahwa Problem
kaidah teks Based Learning (PBL) merupakan pembelajaran yang
berita dihasilkan dari suatu proses pemecahan masalah yang
disajikan di awal proses pembelajaran. Siswa belajar
dari masalah yang nyata dalam kehidupan sehari-hari,
mengorganisasi, merencana serta memutuskan apa yang
dipelajari dalam kelompok kecil.
https://meenta.net/problem-based-learning/
Hasil wawancara dengan kepala sekolah
(Ibu Elsa Kahine, S.Pd.) :
1. Guru harus membimbing peserta didik sehingga
dapat memahami struktur dan kaidah kebahasaan
teks berita

Hasil wawancara dengan rekan sejawat


(Ibu Margareta Sangadi, S.Pd.) dan pakar
(Ibu Henny Onthoni, S.Pd. M.Pd.K.) :
1. Guru harus menggunakan media lain selain buku
ajar dalam proses pembelajaran agar peserta
didik lebih cepat memahami materi struktur dan
kaidah teks berita.

No Masalah Akar Penyebab Eksplorasi alternatif solusi Analisis Alternatif Solusi


terpilih yang masalah
akan
diselesaikan
4. KD.4.8  Guru belum Kajian Literatur : Melalui kajian literatur dan hasil
Mendemonstra melatih peserta Menurut Engkos Kosasih (2017:96) cerita pendek kepala sekolah dapat diperoleh
sikan salah didik secara utuh adalah cerita yang menurut wujud fisiknya berbentuk analisis alternatif solusi dari masalah
satu nilai dalam pendek. Tema cerpen lebih terfokus, langsung menuju ini adalah
mendomntrasikan
kehidupan pada masalah tertentu. Tokoh dalam cerpen melibatkan dalam proses pembelajaran
nilai kehidupan mendemonstrasikan nilai kehidupan
yang dipelajari 2-3 orang saja. Latar juga terbatas yang mencangkup 1-
dalam cerpen dalam cerpen guru harus
dalam cerita  Kurangnya minat 2 tempat dan waktu beberapa saat saja. Sebuah cerpen
pendek. tidak lepas dari nilai-nilai agama, budaya, sosial, memberikan motivasi belajar bagi
peserta didik dalam peserta didik sehingga mereka
mendemonstrasikan ataupun moral. Adapun yang dimaksud dengan nilai
tertarik, aktif saat proses belajar,
Masalah : nilai kehidupan adalah sesuatu yang berharga, penting, atau berguna serta dapat dengan mudah
Peserta didik dalam cerpen bagi manusia. Nilai-nilai kehidupan dalam cerpen dapat mengidentifikasi nilai kehidupan
belum mampu didemonstrasikan dengan terlebih dahulu menganalisis dalam cerpen.
mendemonstra tema dan amanat. Model pembelajaran Project
sikan nilai Based Learning (PjBL) yang akan
kehidupan Menurut Uno (2006) motivasi dan belajar merupakan diterapkan dalam materi
dalam cerpen dua hal yang saling memengaruhi. Motivasi belajar mendemontrasikan nilai
dapat timbul karena faktor intrinsik, berupa hasrat dan kehidupan dalam cerpen.
keinginan berhasil dan dorongan kebutuhan belajar,
harapan akan cita-cita. Sedangkan faktor ekstrinsiknya
adalah penghargaan, lingkungan belajar yang konduktif,
dan kegiatan belajar yang menarik.
https://www.zonareferensi.com/pengertian-motivasi-belajar/

Menurut Fathurrohman (2016:119) pembelajaran


berbasis proyek atau project based learning adalah
model pembelajaran yang menggunakan proyek atau
kegiatan sebagai sarana pembelajaran untuk mencapai
kompetensi sikap, pengetahuan, dan keterampilan.
Proyek sendiri dapat diartikan sebagai kegiatan yang
terdiri atas banyak pekerjaan dan membutuhkan
koordinasi serta spesialisasi tenaga penunjang untuk
menyelesaikannya.
https://serupa.id/project-based-learning/

Hasil wawancara dengan kepala sekolah (Ibu Elsa


Kahine, S.Pd.) :
1. Guru harus memberikan motivasi belajar bagi
peserta didik, sehingga mereka tertarik dan
bersemangat dalam proses pembelajaran
mendemonstrasikan nilai kehidupan dalam
cerpen.
DOKUMENTASI KEGIATAN WAWANCARA

Hari/tanggal : Kamis, 1 September 2022


Pukul : 08.00 wita-09.00 wita
Tempat : Ruang Kepala Sekolah

Kegiatan Wawancara dengan Kepala SMA Negeri 1 Manganitu Selatan


(Elsa Kahine,S.Pd.)
DOKUMENTASI KEGIATAN WAWANCARA

Hari/tanggal : Kamis, 1 September 2022


Pukul : 09.00 wita-10.00 wita
Tempat : Ruang Guru

Kegiatan Wawancara dengan Rekan Sejawat Guru Mata Pelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia SMA Negeri 1 Manganitu Selatan
(Margareta Sangadi, S.Pd.)
DOKUMENTASI KEGIATAN WAWANCARA

Hari/tanggal : Kamis, 1 September 2022


Pukul : 10.00 wita-11.00 wita
Tempat : Ruang Guru

Kegiatan wawancara dengan pakar Wakil Kepala SMA Negeri 1 Manganitu Selatan, Guru Mata Pelajaran Bahasa dan Sastra
Indonesia, Mahasiswa PPG Dalam Jabatan Kategori 1 UNIMA. (Henny L.Onthoni, S.Pd, M.Pd.K)

Anda mungkin juga menyukai