Anda di halaman 1dari 5

Nama : Agus Kurniadi

Lembar Kerja
Prode : PJOK

1. Bagaimana semestinya guru merancang dan melaksanakan pembelajaran dan asesmen


Paradigma baru dan asesmen yang efektif?

Untuk merancang dan melaksanakan pembelajaran dan asesmen yang efektif dengan paradigma
baru, beberapa hal yang harus diperhatikan oleh guru meliputi:

1. Menentukan Tujuan Pembelajaran: Guru harus menentukan tujuan pembelajaran yang


jelas dan sesuai dengan kebutuhan siswa. Ini membantu guru untuk merancang
pembelajaran dan asesmen yang tepat dan efektif.
2. Memilih Metode Pembelajaran: Guru harus memilih metode pembelajaran yang sesuai
dengan tujuan pembelajaran dan gaya belajar siswa. Misalnya, metode pembelajaran
berbasis proyek atau diskusi kelompok bisa menjadi pilihan yang efektif untuk
memfasilitasi pembelajaran yang aktif dan berkolaborasi.
3. Menentukan Kriteria Asesmen: Guru harus menentukan kriteria asesmen yang jelas dan
sesuai dengan tujuan pembelajaran. Ini membantu siswa untuk mengetahui apa yang
harus dicapai dan bagaimana hasil belajar mereka akan dinilai.
4. Memilih Jenis Asesmen: Guru harus memilih jenis asesmen yang sesuai dengan tujuan
pembelajaran dan kriteria asesmen. Misalnya, asesmen formal seperti tes tertulis bisa
digunakan untuk mengukur pengetahuan siswa, sedangkan asesmen informal seperti
presentasi bisa digunakan untuk mengevaluasi kemampuan siswa dalam berbicara di
depan umum.
5. Menyediakan Umpan Balik: Guru harus memberikan umpan balik yang konstruktif dan
membantu siswa untuk meningkatkan hasil belajar mereka. Ini juga membantu siswa
untuk memahami bagaimana hasil belajar mereka dibandingkan dengan kriteria asesmen.

Dengan memperhatikan hal-hal tersebut, guru dapat merancang dan melaksanakan pembelajaran
dan asesmen yang efektif dengan paradigma baru. Namun, penting untuk diingat bahwa tidak
ada satu solusi yang cocok untuk semua situasi dan guru harus bersedia untuk beradaptasi dan
menyesuaikan pendekatannya sesuai dengan kebutuhan siswa.

2. Apa yang menjadi standar acuan kompetensi dalam merancang pembelajaran


berbasis asesmen yang efektif?

1. Standar acuan kompetensi merupakan salah satu komponen penting dalam merancang
pembelajaran berbasis asesmen yang efektif. Standar acuan kompetensi menjelaskan
apa yang harus dicapai oleh siswa dalam setiap bidang studi. Berikut adalah beberapa
hal yang menjadi standar acuan kompetensi dalam merancang pembelajaran berbasis
asesmen yang efektif:
2. Kompetensi Dasar: Standar ini menjelaskan kompetensi dasar yang harus dicapai oleh
siswa dalam setiap bidang studi. Kompetensi dasar ini seringkali menjadi dasar untuk
menentukan tujuan pembelajaran.
3. Kriteria Kinerja: Standar ini menjelaskan apa yang harus dilakukan oleh siswa untuk
membuktikan bahwa mereka telah mencapai kompetensi dasar. Kriteria kinerja ini bisa
menjadi acuan untuk menentukan kriteria asesmen.
4. Indikator Kompetensi: Standar ini menjelaskan bagaimana siswa dapat membuktikan
bahwa mereka telah mencapai kompetensi dasar dan kriteria kinerja. Indikator
kompetensi ini bisa menjadi acuan untuk menentukan jenis asesmen yang tepat.
5. Dengan memperhatikan standar acuan kompetensi, guru dapat memastikan bahwa
pembelajaran dan asesmen yang dirancang dan dilaksanakan memiliki tujuan yang
jelas dan sesuai dengan kebutuhan siswa. Standar acuan kompetensi juga membantu
guru untuk menilai hasil belajar siswa secara objektif dan menentukan tindak lanjut
yang diperlukan untuk membantu siswa mencapai hasil belajar yang optimal.
3. Apa yang Anda ketahui dengan modul ajar sebagai sebuah perangkat pembelajaran?
1. Modul pembelajaran adalah dokumen yang berisi materi pembelajaran yang disusun
secara sistematis dan terstruktur. Modul pembelajaran sering digunakan oleh guru
sebagai perangkat pembelajaran dalam proses belajar mengajar. Beberapa hal yang
perlu diperhatikan dalam pembuatan modul pembelajaran adalah:
2. Tujuan Pembelajaran: Modul pembelajaran harus memiliki tujuan pembelajaran
yang jelas dan sesuai dengan standar acuan kompetensi.
3. Isi Materi: Modul pembelajaran harus memiliki materi yang sesuai dengan tujuan
pembelajaran dan memenuhi standar acuan kompetensi. Materi pembelajaran harus
disajikan secara jelas dan mudah dipahami oleh siswa.
4. Metode Pembelajaran: Modul pembelajaran harus memiliki metode pembelajaran
yang sesuai dengan materi dan membantu siswa memahami materi dengan baik.
5. Evaluasi: Modul pembelajaran harus memiliki sistem evaluasi yang membantu guru
menilai hasil belajar siswa dan membantu siswa mengevaluasi hasil belajar mereka
sendiri.
6. Modul pembelajaran dapat menjadi perangkat pembelajaran yang efektif karena
membantu guru menyajikan materi pembelajaran secara terstruktur dan membantu
siswa memahami materi dengan baik. Modul pembelajaran juga mempermudah guru
untuk menilai hasil belajar siswa dan membantu siswa mengevaluasi hasil belajar
mereka sendiri.

4. Mengapa guru perlu mengembangkan modul ajar?

Ada beberapa alasan mengapa guru perlu mengembangkan modul pembelajaran:


1. Efisiensi Waktu: Modul pembelajaran dapat membantu guru menghemat waktu dalam
menyusun materi pembelajaran. Modul pembelajaran memiliki materi yang disusun
secara sistematis dan terstruktur, sehingga guru tidak perlu membuat materi
pembelajaran dari awal setiap kali melaksanakan proses belajar mengajar.
2. Pemahaman Siswa: Modul pembelajaran memiliki materi pembelajaran yang disajikan
secara jelas dan mudah dipahami, sehingga membantu siswa memahami materi
pembelajaran dengan baik.
3. Evaluasi: Modul pembelajaran memiliki sistem evaluasi yang membantu guru menilai
hasil belajar siswa dan membantu siswa mengevaluasi hasil belajar mereka sendiri.
4. Konsistensi: Modul pembelajaran memastikan bahwa materi pembelajaran yang
disajikan sama untuk semua siswa, sehingga memastikan konsistensi dalam proses
belajar mengajar.
5. Referensi: Modul pembelajaran dapat menjadi referensi bagi siswa dan guru dalam
mengikuti proses belajar mengajar.
6. Dengan mengembangkan modul pembelajaran, guru dapat memastikan bahwa proses
belajar mengajar berjalan secara efisien, siswa memahami materi pembelajaran dengan
baik, dan hasil belajar siswa dapat dinilai dengan objektif. Modul pembelajaran juga
dapat menjadi referensi bagi siswa dan guru dalam mengikuti proses belajar mengajar.

5. Apa yang Anda ketahui dengan asesmen diagnostik? Kapan asesmen diagnostik
perlu dilakukan dan untuk apa?

Asesmen diagnostik merupakan salah satu dari beberapa jenis asesmen yang fokus
kepada penilaian karakter peserta didik. Penilaian ini dilakukan sebelum kegiatan
pembelajaran untuk mengetahui karakteristik, kebutuhan awal, dan kemampuan peserta
didik. Terdapat dua jenis asesmen diagnostik yaitu asesmen kognitif (mengukur
pemahaman siswa) dan asesmen non kognitif (mengetahui perasaan siswa).

6. Pemahaman seperti apa yang perlu dimiliki pendidik (guru) untuk melaksanakan
asesmen 6yang efektif?
Dalam melaksanakan asesmen yang efektif, guru harus memahami fungsi dan prinsip
pada asesmen. Guru harus melakukan asesmen baik di awal pembelajaran (asesmen
diagnostik), selama pembelajaran berlangsung (asesmen formatif), maupun di akhir
pembelajaran (asesmen sumatif). Guru harus paham bahwa ketiga asesmen ini harus
dilaksanakan secara holistik.
7. Gambaran perencanaan, pelaksanaan, dan pengolahan asesmen seperti apa yang merujuk
pada prinsip dan paradigma asesmen pembelajaran paradigma baru?

1. Guru harus melakukan asesmen diagnostik untuk memahami karakter, kebutuhan,


dan kemampuan awal siswa.
2. Guru menganalisis data dari asesmen tersebut.
3. Guru Menyusun rencana pembelajaran sesuai data asesmen.
4. Guru mengelompokkan siswa dan Menyusun rancangan pembelajaran yang
berpusat pada peserta didik.
5. Hasil rancangan pembelajaran harus berpusat pada peserta didik
6. (karakter, kebutuhan, dan kemampuan).
7. Pendidik melakukan asesmen formatif yang dilihat saat proses
8. pembelajaran.
9. Untuk mengetahui ketercapaian pembelajaran, guru memberikan asesmen
10. sumatif.

Anda mungkin juga menyukai