(UTS)
Disusun oleh:
INDAH AYU NURSITA RAHMAWATI (2220110077)
Referensi: https://www.quipper.com/id/blog/tanya/apakah-yang-dimaksud-dengan-
pembelajaran-sesuai-tahap-capaian-peserta-didik/ ,diakses pada tanggal 4 Mei 2023 pukul
13.30 WIB
Referensi: https://ditsmp.kemdikbud.go.id/kenali-5-prinsip-asesmen-dalam-implementasi-
kurikulum-merdeka/ ,diakses pada tanggal 4 Mei 2023 pukul 13.50 WIB
Format yang kedua terdiri dari tiga bagian, yakni aspek, kriteria, dan rentang
skor. Aspek merupakan komponen, lingkup atau dimensi yang akan dinilai, misalnya
ketika kita akan menilai kualitas suatu karangan dalam mata pelajaran bahasa Indonesia,
aspek yang dinilai meliputi tata bahasa, koherensi kalimat, kesesuaian isi dengan judul,
dan sebagainya. Kriteria merupakan deskripsi yang mencerminkan hubungan aspek
dengan rentang skor. Rentang skor merupakan gambaran yang menunjukkan gradasi
level kemampuan. Format yang kedua dapat dilihat pada gambar berikut.
Contoh alternatif format rubrik
b. Bagaimana Asesmen formatif dan sumatif pada peserta didik SD secara efektif dan
efisien dalam Blended yang efektif di sekolah dasar?
Jawab:
Masa pandemi yang terjadi sejak tahun 2019 hingga kini tahun 2022, pada
kenyataannya menimbulkan dampak atau pengaruh yang besar terhadap
perkembangan belajar peserta didik, khususnya di sekolah dasar. Ada banyak
peserta didik yang perkembangan belajarnya cepat, ada yang sedang, namun
didominasi oleh yang lambat. Hal ini terjadi karena fasilitas dalam setiap keluarga
berbeda antara satu dengan yang lainnya. Selain itu, pola asuh orang tua,
pekerjaan orang tua, orang tua yang bekerja, sampai ketidakmampuan orang tua
membimbing anak-anaknya juga turut menjadi penyebab beragamnya tingkat
pencapaian belajar di masa pandemi.
Oleh sebab itu, di masa New normal ini, dimana pemerintah mulai
menggeser kebijakan pembelajaran menjadi blended, maka guru sudah
selayaknya melakukan strategi tertentu. Sebelum berbicara jauh mengenai
asesmen formatif, maka guru harus mengawali semuanya dengan perencanaan
pembelajaran. Perencanaan pembelajaran dalam PJJ Blended tentunya akan
berbeda dengan perencanaan pembelajaran yang dilakukan secara daring (dalam
jaringan) saja atau luring (luar jaringan) saja. Beberapa hal yang harus dilakukan
pada saat merencanakan pembelajaran PJJ Blended adalah sebagai berikut:
Assessment assessment formatif dan sumatif pada peserta didik SD secara efektif dan
efisien dalam blend learning dapat dilakukan dengan beberapa cara antara lain:
1. Menggunakan beragam jenis asesmen: guru dapat menggunakan berbagai jenis asesment
seperti tes tertulis, proyek, presentasi, atau penilaian berbasis kinerja. Dengan
menggunakan beragam jenis asesmen guru dapat memperoleh gambaran yang lebih
lengkap tentang kemampuan dan perkembangan peserta didik.
2. Menggunakan platform pembelajaran online: guru dapat menggunakan platform
pembelajaran online seperti Google classroom atau schoology untuk membuat tugas dan
memantau kemajuan peserta didik secara online. Platform ini juga dapat digunakan
untuk memberikan umpan balik secara langsung dan memperjelas tujuan pembelajaran.
3. Menerapkan peer review: guru dapat menerapkan peer review, yaitu meminta peserta
didik untuk saling meninjau dan memberikan umpan balik pada pekerjaan satu sama
lain. Hal ini dapat membantu meningkatkan pemahaman peserta didik dan keterampilan
analisis mereka.
4. Menerapkan self assessment: peserta didik dapat diminta untuk menilai kemampuan
mereka sendiri dalam mencapai tujuan pembelajaran. Hal ini dapat membantu peserta
didik mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan mereka serta membuat rencana untuk
memperbaiki kelemahan mereka.
5. Menerapkan evaluasi rubrik: guru dapat membuat evaluasi rubrik untuk memberikan
umpan balik yang jelas dan objektif tentang kinerja peserta didik evaluasi rubrik juga
dapat membantu peserta didik memahami harapan dan kriteria penilaian.
Dalam menerapkan asesmen formatif dan sumatif secara efektif dan efisien, guru
harus memastikan bahwa asesment yang dilakukan relevan dengan tujuan pembelajaran dan
memperhitungkan kemampuan serta kebutuhan individual peserta didik. Selain itu, guru
juga harus memberikan umpan balik yang konstruktif dan membantu peserta didik untuk
mengembangkan keterampilan dan pengetahuan mereka.