Anda di halaman 1dari 8

RUANG KOLABORASI DAN

DEMONSTRASI KONTEKSTUAL
TOPIK 2

NAMA KELOMPOK PPL SMAN 3 MATARAM


KELOMPOK 2

NILAM SARI
WAHYU ANASTI
EVA INDAH LESTARI

PPG Pra Jabatan


Universitas Muhammadiyah Mataram 2022
1. Jelaskan strategi rancangan perencanaan dan pelaksanaan
pembelajaran intrakurikuler dan asesmen yang efektif.

Pada sistem pembelajaran saat ini, perlu adanya strategi rancangan


perencanaan dan pelaksanaan pembelajaran intrakurikuler dan asesmen yang
efektif. Sehingga nantinya pelaksanaan dan penerapan kurikulum merdeka dapat
dicapai oleh seluruh murid yang telah dijadikan sebagai target pembelajaran di
setiap jenjang satuan pendidikan.
Dalam menerapkan strategi tersebut, diperlukan keterampilan dari
tenaga pendidik sebagai guru untuk menyesuaikan sistem pembelajaran dengan
fasilitas maupun daya dukung yang ada pada satuan pendidikan masing-masing.
Dalam pelaksanaannya, ada tujuh tahapan mengenai perencanaan dan
pelaksanaan pembelajaran yang bisa dilakukan dan diterapkan oleh tenaga
pendidik, sebagai berikut:

1. Melakukan Analisis Pada Capaian Pembelajaran Untuk Tujuan Dan Alur


Pembelajaran
Capaian Pembelajaran merupakan titik akhir kompetensi pembelajaran yang harus
dicapai oleh murid dalam belajar. Tahapan ini biasanya berlaku untuk setiap mata
pelajaran di setiap jenjang satuan pendidikan yang terdiri dari kajian kompetensi dan
lingkup pembahasan materi yang sudah disusun sedemikian rupa. Pada
dasarnya, strategi rancangan perencanaan dan pelaksanaan pembelajaran
intrakulikuler dan asesmen yang efektif disesuaikan dengan fase usia murid

2. Perencanaan Dan Pelaksanaan Asesmen Diagnostik

Adanya tahapan asesmen diagnostik, memiliki tujuan untuk memberikan identifikasi


terhadap kompetensi, kekuatan, dan kelemahan murid. Hasil yang didapati akan
digunakan untuk perencanaan pembelajaran berdasarkan kebutuhan murid dalam
mengembangankan kompetensinya

3. Mengembangkan Modul Ajar

Dalam mengembangkan modul ajar, tenaga pendidik dapat mengembangkan


perangkat ajar yang sudah digunakan dalam memperbaiki sistem pembelajaran
melalui evaluasi. Sesuai dengan ketentuan, modul ajar yang ingin di kembangkan
Nilam Sari,
harus mencakup esensial, keterkaitan, memiliki makna dan menantang, sertaS.Pd
berkesinambungan antara satu sama lain
4. Penyesuaian Pembelajaran Dengan Tahap Capaian Dan Karakteristik
Peserta Didik

Berdasarkan strategi rancangan perencanaan dan pelaksanaan pembelajaran


intrakulikuler dan asesmen yang efektif menerapkan paradigma yang berpusat pada
siswa.Guru sebagai tenaga pendidik dapat menyesuaikan proses pembelajaran yang
telah di persiapkan berdasarkan kondisi lingkungan ruang lingkup belajar

5.Perencanaan, Pelaksanaan, Dan Pengolahan Asesmen Formatif Dan Sumatif

Tenaga pendidik dapat menerapkan tahapan perencanaan, pelaksanaan dan


pengolahan asesmen formatif dan sumatif berdasarkan lima prinsip asesmen

6. Pelaporan Kemajuan Belajar

Tahapan pelaporan kemajuan belajar yang paling efektif adalah dengan melibatkan
antara orang tua, murid, dan tenaga pendidik untuk merefleksikan nilai dan melakukan
evaluasi

7. Evaluasi Pembelajaran Dan Asesmen

Dari enam tahapan yang sudah dijalankan, selanjutnya akan dievaluasi berdasarkan
hasil yang sudah didapatkan pada tahapan-tahapan sebelumnya
2. Jelaskan Penerapan Asesmen Formatif Dan Asesmen
Sumatif Sebagai Bagian Dari Proses Pembelajaran

1. Asesmen Formatif

Asesmen formatif yaitu asesmen yang bertujuan untuk memberikan informasi atau umpan
balik bagi pendidik dan peserta didik untuk memperbaiki proses belajar. Asesmen formaif
terdiri dari:
a. Asesmen di awal pembelajaran yang dilakukan untuk mengetahui kesiapan peserta didik
untuk mempelajari materi ajar dan mencapai tujuan pembelajaran yang direncanakan.
Asesmen ini termasuk dalam kategori asesmen formatif karena ditujukan untuk kebutuhan
guru dalam merancang pembelajaran, tidak untuk keperluan penilaian hasil belajar peserta
didik yang dilaporkan dalam rapor.
b. Asesmen di dalam proses pembelajaran yang dilakukan selama proses pembelajaran
untuk mengetahui perkembangan peserta didik dan sekaligus pemberian umpan balik yang
cepat. Biasanya asesmen ini dilakukan sepanjang atau di tengah kegiatan/langkah
pembelajaran, dan dapat juga dilakukan di akhir langkah pembelajaran. Asesmen ini juga
termasuk dalam kategori asesmen formatif.

2. Asesmen Summatif

● Asesmen sumatif yaitu asesmen yang dilakukan untuk memastikan ketercapaian


keseluruhan tujuan pembelajaran. Asesmen ini dilakukan pada akhir proses pembelajaran
atau dapat juga dilakukan sekaligus untuk dua atau lebih tujuan pembelajaran, sesuai
dengan pertimbangan pendidik dan kebijakan satuan pendidikan. Berbeda dengan
asesmen formatif, asesmen sumatif menjadi bagian dari perhitungan penilaian di akhir
semester, akhir tahun ajaran, dan/atau akhir jenjang.

Kedua jenis asesmen ini tidak harus digunakan dalam suatu rencana pelaksanaan pembelajaran
atau modul ajar, tergantung pada cakupan tujuan pembelajaran. Pendidik adalah sosok yang
paling memahami kemajuan belajar peserta didik sehingga pendidik perlu memiliki kompetensi
dan keleluasaan untuk melakukan asesmen agar sesuai dengan kebutuhan peserta didik
masingmasing. Keleluasaan tersebut mencakup perancangan asesmen, waktu pelaksanaan,
penggunaan teknik dan instrumen asesmen, penentuan kriteria ketercapaian tujuan
pembelajaran, dan pengolahan hasil asesmen. Termasuk dalam keleluasaan ini adalah
keputusan tentang penilaian tengah semester. Pendidik dan satuan pendidikan berwenang
untuk memutuskan perlu atau tidaknya melakukan penilaian tersebut.
3. Berikan Contoh Praktik Baik Asesmen Formatif
(As Dan For Learning) dan Sumatif (Of Learning).

Contoh Pelaksanaan Asesmen Formatif

Asesmen formatif dapat dilaksanakan mulai dari tahap perencanaan pembelajaran sampai dengan
pelaksanaan pembelajaran. Di bawah ini ada contoh pelaksanaan asesmen formatif yaitu:
1. Pendidik memulai kegiatan tatap muka dengan memberikan pertanyaan berkaitan dengan
konsep atau topik yang telah dipelajari pada pertemuan sebelumnya.
2. Pendidik mengakhiri kegiatan pembelajaran di kelas dengan meminta peserta didik untuk
menuliskan 3 hal tentang konsep yang baru mereka pelajari, 2 hal yang ingin mereka pelajari
lebih mendalam, dan 1 hal yang mereka belum pahami.
3. Kegiatan percobaan dilanjutkan dengan diskusi terkait proses dan hasil percobaan, kemudian
pendidik memberikan umpan balik terhadap pemahaman peserta didik.
4. Pendidik memberikan pertanyaan tertulis, kemudian setelah selesai menjawab
pertanyaan, peserta didik diberikan kunci jawabannya sebagai acuan melakukan penilaian diri.
5. Penilaian diri, penilaian antarteman, pemberian umpan balik antar teman dan refleksi. Sebagai
contoh, peserta didik diminta untuk menjelaskan secara lisan atau tulisan (misalnya, menulis
surat untuk teman) tentang konsep yang baru dipelajari.
6. Pada pendidikan khusus, pelaksanaan asesmen diagnostik dilakukan untuk menentukan fase
pada peserta didik sehingga pembelajaran sesuai dengan kebutuhan dan karakteristik peserta
didik, misalnya: salah satu peserta didik pada kelas X SMALB (Fase E) berdasarkan hasil
asesmen diagnostik berada pada Fase C sehingga pembelajaran peserta didik tersebut tetap
mengikuti hasil asesmen diagnostik yaitu Fase C.

Umpan Balik

Mengapa umpan balik penting?


Umpan balik merupakan kumpulan informasi mengenai bagaimana seseorang melakukan suatu
kegiatan. Umpan balik biasanya berisi hal baik yang sudah dilakukan, hal yang butuh perbaikan
dan hal yang bisa dikembangkan untuk aktivitas selanjutnya.

Bagi guru
• Memberi informasi perkembangan murid untuk memodifikasi pengajaran dan pembelajaran di
masa depan.

Bagi Murid
• Membantu murid untuk mengetahui kelebihan dan kekurangan mereka sehingga murid dapat
mengatur dan merasa berperan dalam proses pembelajaran mereka.
• Memberikan umpan balik kepada sesama teman juga memberikan kesempatan bagi murid
untuk belajar dari satu sama lain.
Contoh Pelaksanaan Asesmen Sumatif

Asesmen sumatif mempunyai beberapa konsep seperti pada uraian berikut:


Metode evaluasi yang dilakukan di akhir pembelajaran.
Asesmen sumatif seringkali memiliki taruhan tinggi karena berpengaruh terhadap nilai
akhir murid sehingga sering diprioritaskan murid daripada asesmen formatif.
Umpan balik dari asesmen hasil akhir ini (sumatif) dapat digunakan untuk mengukur
perkembangan murid untuk memandu guru dan sekolah merancang aktivitas mereka
untuk projek berikutnya.

Contoh Bentuk Asesmen Formatif Dan Sumatif

Asesmen dapat dilakukan secara berbeda di jenjang tertentu, sesuai dengan


karakteristiknya. Untuk jenjang PAUD, teknik penilaian tidak menggunakan tes tertulis,
melainkan dengan berbagai cara yang disesuaikan dengan kondisi satuan PAUD, dengan
menekankan pengamatan pada anak secara autentik sesuai preferensi satuan pendidikan.
Ragam bentuk asesmen yang dapat dilakukan, antara lain: catatan anekdot, ceklis, hasil
karya, portofolio, dokumentasi, dll.
Untuk pendidikan khusus, asesmen cenderung lebih beragam karena
perlu pendekatan individual. Pada Pendidikan Kesetaraan, asesmen mata
pelajaran keterampilan dapat berbentuk observasi, demonstrasi, tes lisan, tes tulis,
portofolio, dan/atau uji kompetensi pada Lembaga sertifikasi dan kompetensi.
Sementara itu pada SMK, terdapat bentuk penilaian atau asesmen khas yang
membedakan dengan jenjang yang lain, yaitu: Asesmen Praktik Kerja Lapangan (PKL), Uji
Kompetensi Kejuruan, Ujian Unit Kompetensi.
Contoh Bentuk Asesmen Tidak Tertulis

A. Diskusi kelas
• Mengembangkan kemampuan berkomunikasi murid di depan publik dan mengemukakan
pendapat.
• Melatih murid untuk belajar berdemokrasi, mendengarkan dan menerima pendapat orang lain
yang mungkin berbeda dengannya, juga merespons pendapat tersebut dengan cara yang sopan
dan simpatis.

B. Produk
• Membuat model miniatur 3 dimensi (diorama), produk digital, produk seni, dll.
• Mengembangkan kreativitas.
• Menanamkan pengertian mengenai sebuah peristiwa

C. Drama
• Mengembangkan kemampuan seni peran dan berkomunikasi murid.
• Mendorong murid untuk melihat sebuah masalah dari perspektif yang berbeda sehingga dapat
menumbuhkan jiwa empati dan berpikiran kritis murid.

D. Presentasi
• Mengembangkan kemampuan berkomunikasi
• Mendorg murid untuk memahami topik presentasi dengan mendalam

E. Tes Lisan
• Kuis tanya jawab secara lisan
• Mengonfirmasi pemahaman murid
• Menerapkan umpan balik
Contoh Bentuk Asesmen Tertulis

A. Refleksi
• Melatih murid untuk berperan aktif dalam mengevaluasi pembelajaran mereka sendiri dan
memikirkan bagaimana cara mereka dapat memperbaiki diri.
• Hasil refleksi ini dapat digunakan guru untuk melihat sisi lain proses pembelajaran murid

B. Esai
• Mengasah keterampilan menulis akademis murid, seperti mengembangkan argumen,
menyajikan bukti, mencari sumber terpercaya untuk mendukung argumen, dan menggunakan
referensi dengan tepat.
• Mengembangkan cara berpikir kritis dan daya analisis murid.

C. Jurnal
• Melatih kemampuan murid untuk mengorganisasi dan mengekspresikan ide/pemikiran mereka
dalam bentuk tulisan.
• Biasanya ditulis dengan bahasa yang kurang formal sehingga memberikan murid kebebasan
berpikir kreatif.
• Menjadi alat untuk murid merefleksikan perkembangan mereka secara berkesinambungan.

D. Poster
• Mendorong kemampuan murid untuk mengeksplorasi topik dan mengkomunikasikan
pemahaman mereka dengan cara semenarik mungkin

E. Tes Tertulis
• Kuis pilihan ganda
• Kuis pertanyaan
• Menerapkan umpan balik

Anda mungkin juga menyukai