Prinsip Refleksi :
1. Ada kesadaran bersama pendidik dan peserta didik untuk meningkatkan kualitas pembelajaran; 2
Penilaian oleh peserta didik dilakukan dengan sangat kritis; 3 Penilaian dilaksanakan sejak awal
pembelajaran sampai akhir pembelajaran; 4 Hasil penilaian oleh peserta didik dijadikan masukan oleh
pendidik untuk perbaikan pembelajaran.
Prinsip Pembelajaran
Pembelajaran merupakan proses interaksi antara murid, guru, dan sumber belajar pada suatu lingkungan
belajar. Prinsip pembelajaran pada Kurikulum Merdeka adalah sebagai berikut:
Pembelajaran dirancang dengan mempertimbangkan tahap perkembangan dan tingkat pencapaian
murid, sesuai dengan kebutuhan belajar, serta mencerminkan karakteristik dan perkembangan murid
yang beragam. Dengan demikian, pembelajaran menjadi bermakna dan menyenangkan.
Pembelajaran dirancang dan dilaksanakan untuk membangun kapasitas murid menjadi pembelajar
sepanjang hayat.
Guru senantiasa memberikan umpan balik langsung yang mendorong kemampuan murid untuk terus
belajar dan mengeksplorasi ilmu pengetahuan.
Proses pembelajaran mendukung perkembangan kompetensi dan karakter murid secara holistik.
Guru merefleksikan proses dan sikapnya untuk memberi keteladanan dan sumber inspirasi positif bagi
murid.
Pembelajaran yang relevan, yaitu pembelajaran yang dirancang sesuai konteks, lingkungan, dan budaya
murid, serta melibatkan orang tua dan komunitas sebagai mitra.
Guru merancang pembelajaran interaktif untuk memfasilitasi interaksi yang terencana, terstruktur,
terpadu, dan produktif antara guru dan murid, sesama murid, serta antara murid dan materi belajar.
Pembelajaran berorientasi pada masa depan yang berkelanjutan.
Guru memotivasi murid untuk menyadari bahwa masa depan adalah milik mereka, sehingga mereka
perlu mengambil peran dan tanggung jawab untuk masa depan mereka.
Prinsip Asesmen
Asesmen atau penilaian merupakan proses pengumpulan dan pengolahan informasi untuk
mengukur pencapaian hasil belajar murid. Prinsip asesmen adalah sebagai berikut:
Asesmen merupakan bagian terpadu dari proses pembelajaran, fasilitasi pembelajaran, dan
penyediaan informasi yang holistik, sebagai umpan balik untuk guru, murid, dan orang tua/wali
agar dapat memandu mereka dalam menentukan strategi pembelajaran selanjutnya.
Guru merencanakan pembelajaran dengan merujuk pada tujuan yang hendak dicapai dan memberikan
umpan balik agar murid menentukan langkah untuk perbaikan ke depannya.
Asesmen dirancang dan dilakukan sesuai dengan fungsi asesmen tersebut, dengan keleluasaan
untuk menentukan teknik dan waktu pelaksanaan asesmen agar efektif mencapai tujuan
pembelajaran.
Guru menggunakan teknik asesmen yang beragam sesuai dengan fungsi dan tujuan asesmen. Hasil dari
asesmen formatif digunakan untuk umpan balik pembelajaran, sementara hasil dari asesmen sumatif
digunakan untuk pelaporan hasil belajar.
Asesmen dirancang secara adil, proporsional, valid, dan dapat dipercaya (reliable) untuk
menjelaskan kemajuan belajar, menentukan keputusan tentang langkah selanjutnya, dan sebagai
dasar untuk menyusun program pembelajaran yang sesuai ke depannya.
Guru menentukan kriteria sukses dan menyampaikannya pada murid, sehingga mereka memahami
ekspektasi yang perlu dicapai.
Laporan kemajuan belajar dan pencapaian murid bersifat sederhana dan informatif, memberikan
informasi yang bermanfaat tentang karakter dan kompetensi yang dicapai, serta strategi tindak lanjut.
Guru memberikan umpan balik secara berkala kepada murid dan mendiskusikan tindak lanjutnya
bersama-sama, serta melibatkan orang tua.
Hasil asesmen digunakan oleh murid, guru, tenaga kependidikan, dan orang tua/wali sebagai
bahan refleksi untuk meningkatkan mutu pembelajaran.
Dilaksanakan bersamaan dalam proses pembelajaran, yang kemudian ditindaklanjuti untuk memberi
perlakuan berdasarkan kebutuhan peserta didik serta perbaikan proses pembelajaran.
Pendidik dapat menggunakan berbagai teknik seperti observasi, performa (kinerja, produk, proyek,
portofolio), maupun tes.
Tindak lanjut yang dilakukan bisa dilakukan langsung dengan memberikan umpan balik atau
melakukan intervensi.
Pendidik dapat mempersiapkan berbagai instrumen seperti rubrik, catatan anekdotal, lembar ceklist
untuk mencatat informasi yang terjadi selama pembelajaran berlangsung.
Berdasarkan 4 hal di atas, Pendidik dan satuan pendidikan memahami bahwa hasil asesmen harus
ditindaklanjuti agar dapat mengetahui kebutuhan peserta didik.
Sumatif dilakukan pada akhir lingkup materi untuk mengukur kompetensi yang dikehendaki dalam
tujuan pembelajaran dan pada akhir semester
Pendidik dapat menggunakan berbagai teknik seperti portofolio, performa (kinerja, produk, proyek,
portofolio), maupun tes.
Hasil sumatif dapat ditindak lanjuti dengan memberikan umpan balik atau melakukan intervensi
kepada peserta didik maupun proses pembelajaran yang telah dilakukan.
Asesmen sumatif memiliki tujuan untuk mengukur kompetensi yang ditetapkan dan dilaksanakan di
akhir semester
Program Remedial
Program Remedial ialah kegiatan memberikan tindak lanjut kepada siswa yang belum mencapai KKM
KD/Muatan Pelajaran. Program ini bertujuan memfasilitasi siswa dalam mancapai hasil belajar yang
lebih optimal.
Metode dalam program remedial bervariasi menyesuaikan dengan permasalahan pembelajaran yang
dialami peserta didik. dalam tahapan remedial setelah siswa mengikuti program remedial guru
memberikan penilaian kembali untuk mengetahu ketercapaian kompetensi dasar (KD)
Pelaksanaa Program Remedial
Bimbingan Perorangan
Bimbingan Kelompok
Pembelajaran Ulang (dengan metode dan media yang berbeda jika seluruh siswa mengalami
kesulitan
Pemberian Tugas-Tugas Latihan Khusu (Memanfaatkan tutor sebaya secara individu /kelompok)
1. Mengidentifikasi Permasalahan
2. Menyusun Perencanaan berdasarkan permasalahan
3. Melaksanakan Remedial
4. Melaksanakan Penilaian
5. Menetapkan Nilai Akhir
1. Mengunakan Nilai Batas KKM, penilaian ini dianggap tidak adil oleh beberapa siswa jika
siswa tersebut mengalami peningkatan yang sangat signifikan. maka untuk menagulangi hal
tersebut maka guru dan siswa harus menyepakati dari awal mekanisme penilain
2. Mengunakan Nilai Rerata Nilai awal Dengan Nilai tes Remedial, penilaian ini
memiliki kelemahan jika siswa memiliki nilai awal yang sangat kecil dan setelah remedial
memperoleh nilai sangat tinggi. tentu bagi siswa tersebut akan merasa dirugikan. Maka Guru
Bisa memberikan Pembobotan
3. Menggunakan Nialai Capaian Akhir Setelah Remedial, penilaian ini juga dapat memberikan
rasa kencemburuan bagi siswa yang tidak mengikuti remedial apabila nilai siswa lebih rendah
dari siswa yang mengikuti remidi maka guru dapat melaksanakan pengayaan kepada seluruh
siswa dan mengunan nilai pengayaan
Program Pengayaan
ialah pembelajaran yang diberikan bagi siswa yang telah melampaoi KKM KD. bentuk pelaksanaan
pembelajaran pengayaan dapat dilakukan melalui . Belajar kelompok. dan berlajar mandiri
Menggunakan deskripsi
Menggunakan rubrik
Menggunakan skala atau interval nilai
Ada 3 strategi dalam melaksanakan pembelajaran berdiferensiasi yaitu diferensiasi konten, diferensiasi
proses dan diferensiasi produk.
Diferensiasi konten terkait dengan apa yang diajarkan kepada murid dengan mempertimbangkan
pemetaan kebutuhan murid.
Diferensiasi proses mengacu pada bagaimana murid memaknai atau memahami apa informasi atau
materi yang dipelajari melalui cara kegiatan berjenjang (murid bekerja membangun pemahaman yang
sama tetapi dengan dukungan, tantangan dan kompleksitas yang berbeda), menyediakan pertanyaan
pemandu melalui sudut-sudut minat, membuat agenda individual untuk murid, memfasilitasi lama
waktu untuk penyelesaian tugas murid, mengembangkan kegiatan yang mengakomodasi gaya belajar
visual,auditori dan kinestetik serta menggunakan pengelompokan sesuai kesiapan, kemampuan dan
minat murid.
Diferensiasi produk mencerminkan pemahaman murid terkait tujuan pembelajaran yang diharapkan
melalui hasil pekerjaan atau unjuk kerja yang ditunjukkan kepada guru dalam wujud karangan, tukisan,
presentasi, rekaman, video, diagram, dan sebagainya.
Diferensiasi produk meliputi 2 hal yaitu memberikan tantangan atau keragaman dan memberikan murid
pilihan bagaimana mereka dapat mengekspresikan pembelajaran yang diinginkan.
Untuk mendukung pembelajaran berdiferensiasi, maka guru harus menciptakan lingkungan yang
dibangun dengan komunitas belajar (Learning Community) yaitu komunitas yang semua anggotanya
adalah pembelajar.
Komunitas belajar yang efektif mendukung pembelajaran diferensiasi adalah sebagai berikut :
1. Setiap orang dalam kelas akan menyambut dan merasa disambut.
2. Setiap orang dalam kelas akan saling menghargai.
3. Murid akan merasa aman secara fisik dan psikis.
4. Ada harapan bagi pertumbuhan (membantu setiap murid tumbuh semaksimal mungkin sesuai
kemampuannya).
5. Guru mengajar untuk mencapai kesuksesan
6. Ada keadilan dalam bentuk nyata (memastikan semua murid mendapatkan apa yang dia
butuhkan untuk tumbuh dan sukses).
7. Guru dan murid berkolaborasi untuk pertumbuhan dan kesuksesan bersama.
Dalam praktik pembelajaran berdiferensiasi, proses penilaian memegang peranan yang sangat penting.
Guru diharapkan memiliki pemahaman yang terus berkembang secara terus menerus tentang kemajuan
akademik murid-murid agar dapat merencanakan pembelajaran sesuai dengan kemajuan tersebut.
Melalui penilaian, guru mengetahu dimana posisi murid saat akan belajar dan mengaitkannya dengan
tujuan pembelajaran yang diharapkan, Penilaian berfungsi sebagai sebuah kompas yang mengarahkan
dalam praktik pembelajaran berdiferensiasi.
Tomlison & Moon (2013) mengatakan bahwa penilaian adalah proses mengunpulkan, mensintesis, dan
menafsirkan informasi dikelas untuk tujuan membantu pengambilan keputusan guru. Hal ini mencakup
berbagai informasi yang membantu guru untuk memahami murid mereka, memantau proses belajar
mengajar, membangun komunitas kelas yang efektif.
Di dalam kelas , ada 3 perspektif penilaian yakni :
1. Assesment for learning – Penilaian dilakukan selama proses pembelajaran/ penilaian
berkelanjutan (on-going assessment). Berfungsi sebagai penilaian formatif.
2. Assesment of Learning – Penilaian setelah proses pembelajaran /Penilaian sumatif
3. Assessment as Learning – Penilaian sebagai proses belajar dan meibatkan murid secara aktif
dalam kegiatan penilaian tersebut. Berfungsi sebagai penilaian formatif.
Penilaian formatif memegang peranan yang sangat penting dalam praktik pembelajaran berdiferensiasi
karena bersifat memonitor proses pembelajaran, dan dilakukan secara berkelanjutan serta konsisten,
sehingga akan membantu guru untuk memantau pengertahuan, pemahaman, dan keterampilan murid
yang berkembang terkait dengan topik atau materi yang sedang dipelajari.
Hasil dari penilaian ini akan menjadi sumber untuk mengidentifikasi atau memetakan kebutuhan belajar
murid, sehingga melalui proses inilah guru dapat mengetahui bagaimana ia dapat melanjutkan proses
pengajaran dan memaksimalkan peluang bagi tercapainya pertumbuhan dan kesuksesan murid dalam
materi atau topic tersebut.
Pendidikan agama Islam dan Budi Pekerti secara umum harus mengarahkan peserta didik kepada
(1) kecenderungan kepada kebaikan (al-ḥanīfiyyah),
(2) sikap memperkenankan (al-samḥah),
(3) akhlak mulia (makārim al-akhlāq), dan
(4) kasih sayang untuk alam semesta (raḥmat li al-ālamīn).
Khuż min amwālihim ṣadaqatan tuṭahhiruhum wa tuzakkīhim bihā wa ṣalli 'alaihim, inna ṣalātaka
sakanul lahum, wallāhu samī'un 'alīm
Artinya : Ambillah zakat dari sebagian harta mereka, dengan zakat itu kamu membersihkan dan
mensucikan mereka dan mendoalah untuk mereka. Sesungguhnya doa kamu itu (menjadi) ketenteraman
jiwa bagi mereka. Dan Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.
Kandungan surat At-Taubah ayat 103 yaitu Allah Subhaanahu wa Ta'aala memerintahkan Rasul-Nya
dan orang yang menjadi penggantinya, seperti imam kaum muslimin untuk memungut zakat dari kaum
mukmin demi membersihkan mereka dan menyempurnakan imannya. Maksudnya zakat itu
membersihkan mereka dari dosa dan akhlak tercela, dari kekikiran, dan dari cinta yang berlebihan
kepada harta benda. Zakat itu menyuburkan sifat-sifat kebaikan dalam hati mereka dan mengembangkan
harta mereka. Yakni untuk kaum mukmin secara umum, dan kususnya kepada mereka yang
menyerahkan zakat. Dalam ayat ini terdapat anjuran mendoakan mereka yang membayar zakat, baik
oleh imam atau wakilnya, dan sebaiknya diperdengarkan agar hati orang yang menyerahkan zakat
merasa tenteram. Ayat ini juga menunjukkan, bahwa dianjurkan menyampaikan kegembiraan di hati
orang mukmin dan mendoakannya untuk menenangkan hatinya.
1. Hadits Pertama
Artinya: "Barangsiapa yang tidak menyayangi, niscaya ia tidak akan disayangi." (HR Al-Bukhari No.
328, dalam Kitab Al-Tayamum).
2. Hadits Kedua
Artinya: "Sayangilah siapa yang ada di muka bumi, niscaya kamu akan disayangi oleh siapa saja yang
ada di langit" (HR At-Tirmidzi no. 1924).
3. Hadits Ketiga
Artinya: Dari Anas, ia berkata, "Rasulullah SAW bersabda, 'Wahai Anas, hormati yang lebih tua dan
sayangi yang lebih muda, maka kau akan menemaniku di surga.'" (HR Baihaqi).
4. Hadits Keempat
Artinya: "Tidaklah kasih sayang itu dicabut kecuali dari orang yang sengsara." (HR Abu Dawud No.
4942).
5. Hadits Kelima
Artinya: "Perumpamaan sesama kaum mukminin dalam menjaga hubungan kasih sayang dan
kebersamaan seperti satu tubuh, jika satu anggota merasakan sakit, maka akan membuat seluruh
tubuhnya terjaga dan merasakan demam." (HR Muslim No. 2586).
6. Hadits Keenam
Artinya: "Sesungguhnya Allah menentukan kebaikan terhadap segala sesuatu. Jika kalian membunuh,
maka hendaknya membunuh dengan baik. Jika kalian menyembelih, maka hendaknya menyembelih
dengan baik, hendaknya kalian menajamkan pisaunya dan senangkanlah binatang itu pada saat
disembelih." (HR Muslim).
7. Hadits Ketujuh
"Ada seorang wanita masuk ke dalam neraka karena seekor kucing yang diikatnya dan tidak diberi
makan, serta tidak membiarkannya makan rerumputan yang tumbuh di bumi." (HR Al-Bukhari).
Ciri-Ciri Artikel
- Tulisannya singkat, padat, jelas, dan pembahasannya lengkap serta tuntas.
- Sumbernya berasal dari fakta yang ada.
- Isi yang disampaikan sesuai fakta yang didapat dari narasumber dan bukan dari pemikiran penulis.
- Isinya bisa berupa pemaparan biografi tokoh, kisah-kisah perjalanan, argumentasi, peristiwa, atau hal
fakta
- Gagasan atau topiknya harus menyesuaikan dengan kebutuhan pembaca atau masyarakat umum.