DEMONSTRASI KONTEKSTUAL
TOPIK 2
NUR MAWADAH
Pembelajaran
Capaian Pembelajaran merupakan titik akhir kompetensi pembelajaran yang harus
dicapai oleh murid dalam belajar. Tahapan ini biasanya berlaku untuk setiap mata
pelajaran di setiap jenjang satuan pendidikan yang terdiri dari kajian kompetensi dan
lingkup pembahasan materi yang sudah disusun sedemikian rupa. Pada
dasarnya, strategi rancangan perencanaan dan pelaksanaan pembelajaran
intrakulikuler dan asesmen yang efektif disesuaikan dengan fase usia murid
intrakulikuler dan asesmen yang efektif menerapkan paradigma yang berpusat pada
Tahapan pelaporan kemajuan belajar yang paling efektif adalah dengan melibatkan
antara orang tua, murid, dan tenaga pendidik untuk merefleksikan nilai dan melakukan
evaluasi
Dari enam tahapan yang sudah dijalankan, selanjutnya akan dievaluasi berdasarkan
hasil yang sudah didapatkan pada tahapan-tahapan sebelumnya
2. Jelaskan Penerapan Asesmen Formatif Dan
Asesmen Sumatif Sebagai Bagian Dari Proses
Pembelajaran
1. Asesmen Formatif
Asesmen formatif yaitu asesmen yang bertujuan untuk memberikan informasi atau umpan
balik bagi pendidik dan peserta didik untuk memperbaiki proses belajar. Asesmen formaif
terdiri dari:
a. Asesmen di awal pembelajaran yang dilakukan untuk mengetahui kesiapan peserta didik
untuk mempelajari materi ajar dan mencapai tujuan pembelajaran yang direncanakan. Asesmen
ini termasuk dalam kategori asesmen formatif karena ditujukan untuk kebutuhan guru dalam
merancang pembelajaran, tidak untuk keperluan penilaian hasil belajar peserta didik yang
dilaporkan dalam rapor.
b. Asesmen di dalam proses pembelajaran yang dilakukan selama proses pembelajaran untuk
mengetahui perkembangan peserta didik dan sekaligus pemberian umpan balik yang cepat.
Biasanya asesmen ini dilakukan sepanjang atau di tengah kegiatan/langkah pembelajaran, dan
dapat juga dilakukan di akhir langkah pembelajaran. Asesmen ini juga termasuk dalam kategori
asesmen formatif.
2. Asesmen Summatif
asesmen formatif, asesmen sumatif menjadi bagian dari perhitungan penilaian di akhir
semester, akhir tahun ajaran, dan/atau akhir jenjang.
Kedua jenis asesmen ini tidak harus digunakan dalam suatu rencana pelaksanaan pembelajaran
atau modul ajar, tergantung pada cakupan tujuan pembelajaran. Pendidik adalah sosok yang
paling memahami kemajuan belajar peserta didik sehingga pendidik perlu memiliki kompetensi
dan keleluasaan untuk melakukan asesmen agar sesuai dengan kebutuhan peserta didik
masingmasing. Keleluasaan tersebut mencakup perancangan asesmen, waktu pelaksanaan,
penggunaan teknik dan instrumen asesmen, penentuan kriteria ketercapaian tujuan
pembelajaran, dan pengolahan hasil asesmen. Termasuk dalam keleluasaan ini adalah
keputusan tentang penilaian tengah semester. Pendidik dan satuan pendidikan berwenang
untuk memutuskan perlu atau tidaknya melakukan penilaian tersebut.
3. Berikan Contoh Praktik Baik Asesmen Formatif
(As Dan For Learning) dan Sumatif (Of Learning).
Contoh Pelaksanaan Asesmen Formatif
Asesmen formatif dapat dilaksanakan mulai dari tahap perencanaan pembelajaran sampai dengan
pelaksanaan pembelajaran. Di bawah ini ada contoh pelaksanaan asesmen formatif yaitu:
1.Pendidik memulai kegiatan tatap muka dengan memberikan pertanyaan berkaitan dengan
konsep atau topik yang telah dipelajari pada pertemuan sebelumnya.
2.Pendidik mengakhiri kegiatan pembelajaran di kelas dengan meminta peserta didik untuk
menuliskan 3 hal tentang konsep yang baru mereka pelajari, 2 hal yang ingin mereka pelajari
lebih mendalam, dan 1 hal yang mereka belum pahami.
3.Kegiatan percobaan dilanjutkan dengan diskusi terkait proses dan hasil percobaan, kemudian
pendidik memberikan umpan balik terhadap pemahaman peserta didik.
4.Pendidik memberikan pertanyaan tertulis, kemudian setelah selesai menjawab
pertanyaan, peserta didik diberikan kunci jawabannya sebagai acuan melakukan penilaian diri.
5.Penilaian diri, penilaian antarteman, pemberian umpan balik antar teman dan refleksi. Sebagai
contoh, peserta didik diminta untuk menjelaskan secara lisan atau tulisan (misalnya, menulis
surat untuk teman) tentang konsep yang baru dipelajari.
6.Pada pendidikan khusus, pelaksanaan asesmen diagnostik dilakukan untuk menentukan fase
pada peserta didik sehingga pembelajaran sesuai dengan kebutuhan dan karakteristik peserta
didik, misalnya: salah satu peserta didik pada kelas X SMALB (Fase E) berdasarkan hasil
asesmen diagnostik berada pada Fase C sehingga pembelajaran peserta didik tersebut tetap
mengikuti hasil asesmen diagnostik yaitu Fase C.
Umpan Balik
Bagi guru
• Memberi informasi perkembangan murid untuk memodifikasi pengajaran dan pembelajaran di
masa depan.
Bagi Murid
• Membantu murid untuk mengetahui kelebihan dan kekurangan mereka sehingga murid dapat
mengatur dan merasa berperan dalam proses pembelajaran mereka.
• Memberikan umpan balik kepada sesama teman juga memberikan kesempatan bagi murid
untuk belajar dari satu sama lain.
Contoh Pelaksanaan Asesmen Sumatif
A. Diskusi kelas
•Mengembangkan kemampuan berkomunikasi murid di depan publik dan mengemukakan
pendapat.
•Melatih murid untuk belajar berdemokrasi, mendengarkan dan menerima pendapat orang lain
yang mungkin berbeda dengannya, juga merespons pendapat tersebut dengan cara yang sopan
dan simpatis.
B. Produk
•Membuat model miniatur 3 dimensi (diorama), produk digital, produk seni, dll.
•Mengembangkan kreativitas.
•Menanamkan pengertian mengenai sebuah peristiwa
C. Drama
•Mengembangkan kemampuan seni peran dan berkomunikasi murid.
•Mendorong murid untuk melihat sebuah masalah dari perspektif yang berbeda sehingga dapat
menumbuhkan jiwa empati dan berpikiran kritis murid.
D. Presentasi
•Mengembangkan kemampuan berkomunikasi
•Mendorg murid untuk memahami topik presentasi dengan mendalam
E. Tes Lisan
•Kuis tanya jawab secara lisan
•Mengonfirmasi pemahaman murid
•Menerapkan umpan balik
Contoh Bentuk Asesmen Tertulis
A. Refleksi
•Melatih murid untuk berperan aktif dalam mengevaluasi pembelajaran mereka sendiri dan
memikirkan bagaimana cara mereka dapat memperbaiki diri.
•Hasil refleksi ini dapat digunakan guru untuk melihat sisi lain proses pembelajaran murid
B. Esai
•Mengasah keterampilan menulis akademis murid, seperti mengembangkan argumen,
menyajikan bukti, mencari sumber terpercaya untuk mendukung argumen, dan menggunakan
referensi dengan tepat.
•Mengembangkan cara berpikir kritis dan daya analisis murid.
C. Jurnal
•Melatih kemampuan murid untuk mengorganisasi dan mengekspresikan ide/pemikiran mereka
dalam bentuk tulisan.
•Biasanya ditulis dengan bahasa yang kurang formal sehingga memberikan murid kebebasan
berpikir kreatif.
•Menjadi alat untuk murid merefleksikan perkembangan mereka secara berkesinambungan.
D. Poster
•Mendorong kemampuan murid untuk mengeksplorasi topik dan mengkomunikasikan
pemahaman mereka dengan cara semenarik mungkin
E. Tes Tertulis
•Kuis pilihan ganda
•Kuis pertanyaan
•Menerapkan umpan balik