Sosial Emosional
Topik 2
AKSI NYATA
Dosen Pengampu :
Dr. Abd, Rahman Azahari, M.Pd.
Roso Sugiyanto, M.Pd
Oleh:
CICI (2362002190200)
HERNI (2362002190208)
MADE CLARA SEPTIANA (2362002190214)
MARIATUL QIBTIYAH (2362002190215)
SOPIA (2362002190225)
Instruksi Tugas:
1. Pemahaman baru apa yang Anda dapatkan setelah mempelajari konsep SEL?
Jawaban:
Pemahaman baru yang saya dapatkan setelah mempelajari SEL ialah kemampuan
dasar pada pengelolaan emosi dan cara kita berinteraksi ataupun bersosialisasi dalam
pendidikan terutama pada proses pembelajaran. Dan juga saya memahami bahwa sebagai
seorang guru penting mempelajari sosial emosional. Terutama terkait EMC2 (empaty,
compassion, mindfulness, critical inquiry). Jika seorang mampu menguasai EMC2 ini guru
akan mudah berintekasi yang baik dengan peserta didik. Sebagai seorang guru perlu
memahami dan mendalami pembelajaran sosial emosional karena pada keterampilan ini
dapat digunakan pada saat mengajar peserta didik, dimana saya sebagai guru harus peduli
kepada peserta didiknya, mengetahui kebutuhan dan karakteristik peserta didik. Sehingga
peserta didik akan nyaman dalam mengikuti pembelajaran dan mampu mengekspresikan
dirinya dan keterampilannya masing-masing. Selain itu saya mengetahui 4 kompetensi yang
menjadi kerangka dalam mendukung pendidik menjadi agen perubahan dalam pendidikan,
dimana guru wajib untuk mengembangkan empati, perhatian, kasih sayang , serta
pertanyaan kritis pada peserta didik sehingga dapat membuat peserta didik menjadi individu
yang pandai dalam mengelola emosi dalam membangun hubungan dengan orang lain.
• Mampu mengontrol emosi dan dapat berhubungan baik dengan orang lain di lingkungan
sekitarnya.
a. Guru merupakan fasilitator yang memiliki tanggung jawab untuk mengembangkan kemampuan
kognitif dan non-kognitif dari peserta didik. Dengan bimbingan dan pembelajaran yang baik,
nantinya peserta didik dapat memahami dirinya (self awareness), sehingga peserta didik akan
sanggup mengarahkan dirinya, bertindak positif dan bertanggung jawab, menentukan
kebahagiaan hidupnya, dan mengimplementasikan nilai-nilai baik di masyarakat.
b. Guru membangun pola pikir peserta didik dalam pembelajaran agar peserta didik melaksanakan
kegiatan belajar tidak hanya untuk nilai tetapi yang lebih penting adalah pemahaman yang
nantinya dapat diinternalisasi kedalam kehidupan sosial masyarakat.
c. Guru harus mampu mengintegrasikan materi pembelajaran dan strategi pembelajaran dengan
pendekatan sosial-emosional.
d. Guru menghadapi peserta didik yang mempunyai karakteristik yang berbeda berupa watak,
tingkat emosi, dan keinginan yang berbeda-beda. Oleh karena itu, sifat sabar sangat penting
dan harus dimiliki oleh guru dalam mendidik dan membimbing peserta didik.
e. Kurangnya waktu dan sumber daya dalam menerapkan keterampilan sosial dan emosional
memerlukan waktu dan sumber daya untuk merancang modul ajar dan strategi pembelajaran
yang benar-benar efektif dan mengakomodir semua perbedaan dari peserta didik, mengadakan
pelatihan, dan mendampingi peserta didik.
f. Penerapan kurikulum merdeka yang belum maksimal dan menyeluruh di semua sekolah.
3. Buatlahlah program untuk Anda sendiri sebagai guru, apa saja yang perlu Anda persiapkan
untuk mengajar? Apa kelebihan dan kekurangan Anda terkait masalah emosi? Bagaimana
Anda akan mengembangkan kemampuan sosial-emosional Anda?
Jawaban:
a. Saya menyiapkan modul ajar yang mengintegrasikan model pembelajaran dengan
pendekatan soisal emosional yang mencakup 5 aspek:
• Saya memahami apa seperti apa kondisi emosi saya dan mengetahui bagaimana cara
mengatasi emosi saya.
Contoh:
• Empathy: Mencoba memahami situasi sosial berupa peduli dan perhatian kepada
kondisi emosi peserta didik.
• Critical Inquiry: Mendorong peserta didik untuk terlibat dalam pemecahan masalah
dan pengalaman belajar.
• Perlu belajar lagi bagaimana cara merancang pembelajaran yang sesuai dengan
karakteristik peserta didik
• Berdiskusi dengan teman sejawat dan meminta saran dari guru yang telah
berpengalaman.
• Sebagai seorang calon guru profesional, saya harus memiliki sikap peduli dengan
menanamkan EMC2 (Empathy, Compassion, Mindfulness, Critical Inquiry)