Anda di halaman 1dari 3

NAMA: EGA DWI SANDRIKA

NIM:A2G623008

MATA KUKLIAH: SEMINAR PROPOSAL GURU

02.05.1.1.B. UNGGAH HASIL IDENTIFIKASI DIRI

Tahap identifikasi diri dilakukan pada pertemuan pertama. Pada tahap ini, mahasiswa diminta
untuk menjawab pertanyaan sebagai berikut:

(a) “Apa visi pribadi saya untuk pendidikan di Indonesia?”,

ADAPUN VISI SAYATERHADAP PENDIDIKAN INDONESIA ADALAH SEBAGAI


BERIKUT:

1. Akses Pendidikan yang Merata: Mewujudkan akses pendidikan yang merata untuk semua
lapisan masyarakat, tanpa memandang latar belakang ekonomi, suku, atau lokasi
geografis.
2. Pendidikan Berkualitas: Menyuarakan peningkatan kualitas pendidikan dengan
menekankan pengembangan kurikulum yang relevan, pelatihan guru yang baik, dan
pembaruan terus-menerus sesuai dengan perkembangan global.
3. Pendidikan Inklusif: Mendorong sistem pendidikan yang inklusif untuk memastikan
bahwa setiap anak, termasuk mereka dengan kebutuhan khusus, dapat menerima
pendidikan yang sesuai dengan potensinya.
4. Pendidikan Karakter: Menanamkan nilai-nilai karakter seperti integritas, tanggung jawab,
kerja sama, dan kepemimpinan dalam pendidikan, bukan hanya fokus pada aspek
akademis semata.
5. Teknologi dalam Pendidikan: Mengintegrasikan teknologi secara efektif dalam
pembelajaran untuk mempersiapkan siswa menghadapi tantangan dunia modern dan
mendukung inovasi dalam pendidikan.
6. Pemberdayaan Guru: Memberikan dukungan dan pengembangan profesional yang
berkelanjutan untuk guru agar mereka dapat memberikan pengajaran yang terbaik bagi
siswa.
7. Riset dan Inovasi Pendidikan: Mendorong riset dan inovasi dalam bidang pendidikan
untuk terus meningkatkan metode pengajaran, kurikulum, dan strategi pembelajaran.

(b) “Apa visi saya terhadap sosok calon guru?”, serta

Visi Saya terhadap sosok calon guru yang dapat mencerminkan nilai-nilai dan harapan pribadi
sayamterhadap pendidikan. Berikut beberapa contoh visi yang mungkin ingin saya miliki
terhadap calon guru:
1. Inspiratif: mungkin menginginkan calon guru yang dapat menginspirasi dan memotivasi
siswa untuk belajar. Guru yang mampu menanamkan semangat dan minat dalam
pembelajaran.
2. Empatis: Calon guru yang memiliki empati dan kepekaan terhadap kebutuhan dan
perasaan siswa. Guru yang dapat memahami beragam latar belakang siswa dan
memberikan dukungan.
3. Kreatif: mungkin mengharapkan calon guru yang kreatif dalam metode pengajaran,
mampu membuat pembelajaran menarik dan relevan bagi siswa.
4. Adil dan Objektif: Guru yang bersikap adil dan objektif, memperlakukan semua siswa
dengan setara tanpa memandang perbedaan latar belakang atau kemampuan.
5. Berorientasi pada Pendidikan Karakter: Calon guru yang tidak hanya fokus pada aspek
akademis, tetapi juga mendukung pembentukan karakter siswa dengan menanamkan
nilai-nilai positif.
6. Pembelajaran Diferensial: mungkin menginginkan guru yang memiliki kemampuan
dalam pendekatan pembelajaran diferensial, yaitu mampu mengakomodasi kebutuhan
beragam siswa di kelas.
7. Berorientasi pada Pengembangan Diri: Guru yang terus mengembangkan diri melalui
pelatihan, workshop, dan pendekatan pembelajaran inovatif sehingga dapat memberikan
pengajaran yang lebih baik.
8. Kolaboratif: Calon guru yang dapat bekerja sama dengan siswa, rekan guru, dan orang
tua untuk menciptakan lingkungan pembelajaran yang positif dan sukses

(c) “Apa yang akan saya lakukan untuk mencapai visi tersebut?”.

Untuk mencapai visi terhadap sosok calon guru yang diinginkan, dapat mengambil beberapa
langkah konkret. Berikut adalah beberapa saran yang dapat dilakukan untuk mewujudkan visi
tersebut:

1. Pendidikan dan Pelatihan: Memilih program pendidikan yang menyediakan persiapan


guru yang kokoh dan berkualitas. Mengambil kursus atau pelatihan tambahan yang fokus
pada metode pengajaran inovatif, pendidikan karakter, dan pembelajaran diferensial.
2. Pengembangan Empati dan Keterampilan Interpersonal:Terlibat dalam kegiatan sosial
atau relawan untuk meningkatkan kemampuan empati dan keterampilan interpersonal.
Melibatkan diri dalam situasi yang memungkinkan Anda lebih memahami dan
menghargai berbagai latar belakang siswa.
3. Mengembangkan Kreativitas dalam Pengajaran: Mengikuti workshop atau seminar yang
berkaitan dengan pengembangan kreativitas dalam pendidikan. Mencari inspirasi dari
praktik terbaik dan inovasi dalam dunia pendidikan.
4. Pengembangan Pendidikan Karakter: Terlibat dalam program atau proyek yang
mendukung pengembangan karakter siswa di luar kelas. Menciptakan lingkungan kelas
yang mempromosikan nilai-nilai karakter positif.
5. Pengembangan Kemampuan Pembelajaran Diferensial: Mencari informasi dan pelatihan
mengenai pendekatan pembelajaran diferensial. Praktikkan penggunaan strategi
pembelajaran yang dapat disesuaikan dengan kebutuhan beragam siswa.
6. Pendidikan Terus-Menerus:Terus meningkatkan diri melalui partisipasi dalam seminar,
konferensi, dan kegiatan pengembangan profesional lainnya. Membaca literatur terbaru
dan riset dalam bidang pendidikan untuk tetap up-to-date.
7. Kolaborasi dan Komunikasi: Membangun hubungan baik dengan rekan guru, siswa, dan
orang tua. Terlibat dalam kegiatan kolaboratif, seperti pertemuan guru, untuk berbagi
pengalaman dan ide.
8. Refleksi Diri: Melakukan refleksi diri secara teratur untuk mengevaluasi keberhasilan dan
area yang perlu ditingkatkan. Menerima umpan balik dari siswa, rekan guru, dan pihak
terkait untuk terus berkembang.

Dengan melakukan langkah-langkah ini, dapat membangun fondasi yang kuat untuk mencapai
visi terhadap sosok calon guru yang diinginkan. Penting untuk menjaga keseimbangan antara
pendidikan formal, pengalaman praktis, dan pengembangan diri kontinu

Semua jawaban pada tahap identifikasi diri ini mencerminkan pandangan mahasiswa terhadap
pendidikan di Indonesia dan sosok guru sebelum mereka melakukan serangkaian aktivitas
refleksi pengalaman belajar melalui mata kuliah Seminar PPG. Identifikasi diri dilakukan secara
mandiri oleh mahasiswa. DPS diperkenankan memberikan penjelasan tentang maksud
pertanyaan identifikasi diri, tanpa memberikan arahan terhadap konten jawabannya.

Anda mungkin juga menyukai