Anda di halaman 1dari 9

Kelompok 2 :

Ronaldo (2313005)
Amilia Trianasari (2313054)
Hana Muditha Heliani (2313030)
Putri Resky Utami (2312753)
Qurratu Aini (2312742)

02.01.3-T5-4a Ruang Kolaborasi (LK 5.3)

Lembar Kerja 5.3


Diskusikan kondisi atau kasus di bawah ini dalam kelompok (minimal 2 orang - atau sesuai
pembagian dalam kelas)

Tugas Diskusi

Observasi kelas Anda saat ini dan Iklim Kelas


kemudian jelaskan iklim kelas Anda? Observasi yang dilaksanakan pada kelas X
Siapa yang lebih berperan dalam TJKT 1 dalam proses pembelajarannya berlangsung
pembelajaran? Bagaimana peran guru, dengan lancar, hal tersebut terbukti ketika peserta
bagaimana peran siswa di kelas? didik menunjukkan motivasi dan minat peserta didik
yang tinggi terhadap pembelajaran yang sedang
dipelajari. peserta didik aktif terlibat dalam diskusi
dan suasana kelas terasa hidup dan dinamis, pada
proses pembelajaran pun guru menerapkan
pembelajaran yang berpusat pada peserta didik,
sehingga fokus utama dalam pembelajaran yakni
peserta didiknya. Sistem pembelajaran yang berpusat
pada peserta didik ini menekankan bahwa peserta
didik harus mampu membangun pengetahuannya
sendiri, tanpa mengandalkan atau terpaku pada
materi yang disampaikan oleh guru saja, akan tetapi
tetap peran pentingnya guru sebagai fasilitator dan
pemandu dalam proses belajar peserta didik tidak
dihilangkan.
Peran Guru di Kelas
Peran guru didalam kelas yakni sebagai
pembimbing maupun fasilitator yang tugasnya
memfasilitasi dan mendukung peserta didik dalam
keberlangsungan proses pembelajaran. guru pun
bertanggung jawab untuk merangsang motivasi dan
minat belajar peserta didik untuk bisa mengakses
berbagai sumber pembelajaran yang ada. dan
sebenarnya sumber pembelajaran utama dalam
sistem pembelajaran yang berpusat pada peserta
didik ialah peserta didik itu sendiri dan lingkungan
sekitarnya.

Peran Siswa di Kelas


Dalam sistem pembelajaran yang berpusat pada
peserta didik ini ialah peserta didik itu sendiri juga
mereka berperan sebagai subjek dari pembelajaran
yang berlangsung dan diharapkan mereka terlibat
aktif dalam semua kegiatan pembelajaran sedangkan
pendidik atau guru berfungsi sebagai pembimbing
dan fasilitator yang membantu untuk
memaksimalkan kegiatan proses pembelajaran
peserta didik dikelas. dan lingkungan pendidikan
berperan sebagai pendukung dimana peserta didik
mendapatkan ilmu dan berkembang dalam proses
pembelajaran dikelas.

Pada bagian sebelumnya Anda diminta Iklim Kelas Pada Film “Laskar Pelangi”
untuk menonton film “Laskar Pelangi” Iklim kelas digambarkan sebagai sangat kurang
bagaimana iklim kelas pada dua setting kondusif untuk pembelajaran. Para peserta didik
tersebut? Observasilah bagaimana dalam film ini bersekolah di sekolah pedalaman di
perilaku guru dan siswa yang ada di daerah Belitung, di mana kondisi fasilitas dan
film tersebut. Bagaimana peran guru? lingkungan belajar sangat minim. Namun, meskipun
Bagaimana tingkah laku awal siswa tantangan tersebut, guru-guru di film ini tetap
apakah ada perubahan perilaku? bersemangat dan gigih dalam mengajar, dan mampu
Mengapa? membangun hubungan yang dekat dengan para
peserta didik.
Dalam film ini, terlihat bahwa keberhasilan
pembelajaran tidak hanya tergantung pada kondisi
lingkungan, tetapi juga pada semangat dan motivasi
guru dan peserta didik. Sementara itu, dalam
"Hichki", iklim kelas juga dihadapi dengan
tantangan yang serupa, di mana peserta didik
dianggap sebagai "sulit" dan tidak tertarik dalam
belajar.
Namun, guru dalam film ini memiliki
kemampuan untuk menciptakan iklim kelas yang
kondusif untuk pembelajaran, dengan membangun
hubungan yang dekat dengan setiap peserta didik dan
mencari cara kreatif untuk mengajar mereka. Guru
dalam film ini juga mampu menangani masalah
sosial dan emosional yang dihadapi oleh peserta
didik, dan membantu mereka untuk mengatasi
tantangan tersebut.
Dalam kedua film ini, peran guru sangat penting
dalam menciptakan iklim kelas yang kondusif untuk
pembelajaran. Guru harus memiliki kemampuan
untuk membina hubungan yang positif dengan
peserta didik, memahami kebutuhan dan
karakteristik masing-masing dari mereka, dan
mencari cara kreatif untuk mengajar. Selain itu,
dalam kedua film tersebut, semangat dan motivasi
yang tinggi dari guru dan peserta didik juga menjadi
faktor kunci dalam menciptakan iklim kelas yang
kondusif untuk pembelajaran.

Perilaku guru pada film


1. Guru dan kepala sekolah bekerja sama dengan
semangat dan tekad kuat mempertahankan
sekolah demi memberikan pendidik yang baik di
daerah terpencil.
2. Guru memahami karakteristik yang dimiliki
peserta didik sehingga dapat mengembangkan
mengembangkan potensi, bakat, dan minat yang
dimiliki peserta didiknya.
3. Guru membimbing peserta didik dalam
pembelajaran tetapi juga memberikan
memberikan kesempatan peserta didik untuk
mengkonstruksi materinya sendiri melalui
fenomena alam yang terjadi disekitar.
4. Guru mampu mengajak peserta didik untuk
merefleksikan pembelajaran yang sudah dilalui
bahkan membuat peserta didik tidak sungkan
menyempaikan pendapatnya.

Perilaku siswa pada film :


Dalam film "Laskar Pelangi", anak-anak dari
Sekolah Muhammadiyah di desa Gantong, Belitung
Timur, menunjukkan semangat belajar yang kuat
meskipun sekolah mereka terbatas. Mereka
membentuk kelompok yang erat dan saling
mendukung sebagai "Laskar Pelangi", menunjukkan
kreativitas dalam pembelajaran dengan
menggunakan alat-alat sederhana dan berbagai cara
untuk memahami pelajaran. Meskipun menghadapi
berbagai rintangan dan tantangan, para siswa
menunjukkan kedisiplinan dan keberanian yang
tinggi dalam mengejar impian mereka untuk meraih
pendidikan yang lebih baik. Para siswa juga memiliki
perilaku semangat, kekompakan, dan tekad untuk
mencapai impian mereka, meskipun dihadapkan
dengan keterbatasan dan kesulitan.

Tingkah laku awal siswa dan perubahan perilaku


Dalam awal film "Laskar Pelangi", perilaku para
siswa sekolah Muhammadiyah di desa Gantong,
Belitung Timur, tercermin dari kondisi sekolah yang
sederhana dan minim fasilitas. Mereka tampak
kurang termotivasi, terpengaruh oleh lingkungan
yang kurang kondusif untuk belajar. Namun, seiring
waktu, dengan dorongan dari guru mereka, mereka
mulai menunjukkan perubahan perilaku ke arah yang
lebih baik. Mereka menjadi lebih semangat dalam
belajar, membentuk kelompok yang erat sebagai
"Laskar Pelangi", dan menunjukkan kreativitas serta
ketekunan dalam menghadapi rintangan. Perubahan
perilaku ini tercermin dari semangat mereka yang
meningkat dan tekad yang lebih kuat untuk meraih
pendidikan yang lebih baik.

Pada bagian sebelumnya Anda diminta Iklim Kelas Pada Film “HICHKI” :
untuk menonton film “HICHKI” Iklim kelas pada film Hichki dihadapkan
bagaimana iklim kelas pada dua setting dengan tantangan yang serupa, di mana peserta didik
tersebut? Observasilah bagaimana dianggap sebagai "sulit" dan tidak tertarik dalam
perilaku guru dan siswa yang ada di belajar. Namun, guru dalam film ini memiliki
film tersebut. Bagaimana peran guru? kemampuan untuk menciptakan iklim kelas yang
Bagaimana tingkah laku awal siswa kondusif untuk pembelajaran, dengan membangun
hubungan yang baik dengan setiap peserta didik dan
apakah ada perubahan perilaku? mencari cara kreatif untuk mengajar peserta
Mengapa? didiknya. Guru dalam film ini juga mampu
menangani masalah sosial dan emosional yang
dihadapi oleh peserta didik, dan hal tersebut
membantu mereka untuk mengatasi permasalahan
atau tantangan yang dialami.

Perilaku guru pada film :


Perilaku guru dalam film ini, peran guru sangat
penting dalam menciptakan iklim kelas yang
kondusif untuk pembelajaran. Guru harus memiliki
kemampuan untuk membina hubungan yang positif
dengan peserta didik. memahami kebutuhan dan
karakteristik masing-masing dari mereka, dan
mencari cara kreatif untuk mengajar. Selain itu,
dalam film tersebut, semangat dan motivasi yang
tinggi dari guru dan peserta didik juga menjadi faktor
kunci dalam menciptakan iklim kelas yang kondusif
untuk pembelajaran.

Perilaku siswa pada film :


Siswa kelas 9F pada film Hichki dikenal
memiliki perilaku yang buruk, mereka nakal, susah
diatur dan malas. Hal tersebut terjadi sebagai bentuk
pemberontakan mereka terhadap sekolah, karena
tidak diperlakukan sama dengan siswa lainnya
dikarenakan latar belakang mereka yang miskin dan
merupakan siswa pindahan dari sekolah negeri.
Siswa kelas 9F pada film tersebut selalu
membuat keributan agar guru tidak betah mengajar
mereka, seperti membuat poster buruk tentang naina
gurunya, merusak kursi guru, membuat ledakan
dengan nitrogen sehingga siswa mendapat teguran
untuk dikeluarkan dari sekolah.
Namun Naina, guru pada kelas tersebut
membela mereka dan mengatakan ledakan tersebut
disebabkan karena sedang praktik, bukan karena
kenakalan mereka dan meminta waktu 4 bulan untuk
membuat mereka menjadi siswa yang lebih baik.
Siswa kembali ke kelas dan naina memberikan
pilihan kepada mereka atas perbuatan buruk yang
telah dilakukan, mereka diberi pilihan apabila besok
datang, maka mereka harus berjanji untuk berubah
dan berperilaku lebih baik lagi, dan apabila mereka
tidak hadir besok maka naina akan mengundurkan
diri dari sekolah tersebut.

Tingkah laku awal siswa dan perubahan perilaku


Tingkah laku siswa yang awalnya nakal, kini
menjadi baik karena menyadari kesalahannya,
keesokan harinya siswa datang dan kelas dimulai
dengan pelajaran matematika,
Perubahan perilaku dimulai saat mereka
menyadari pengorbanan naina dan juga keinginan
naina untuk melihat siswanya mendapat
penghargaan
Naina kemudian membuat sebuah inovasi
pembelajaran di luar kelas agar siswa lebih semangat
dalam belajar, namun mereka masih kurang percaya
diri dan menganggap jika guru memberikan
penghargaan hanya pada kelas 9A
Setelah naina mengunjungi rumah siswa, naina
mengetahui kondisi siswa yang sebenarnya, sehingga
naina mengubah cara mengajar dengan
menggunakan metode pembelajarannya yang
dikaitkan dengan kehidupan sehari-hari mereka,
sehingga siswa mulai mengenali diri dan menyadari
ada yang pandai fisika, kimia dan naina terus
memotivasi bakat mereka supaya lebih baik.
Semenjak itu semangat belajar mereka bertambah
dan kedekatan mereka semakin erat
Perilaku buruk kelas 9F terulang kembali,
mereka menghancurkan karya 9A yang akan
dilombakan, sehingga hal tersebut membuat kepala
sekolah kecewa dan men skors mereka sampai wakru
sebelum ujian. Kemudian atis meminta maaf kepada
teman temannya, kemudian mereka semangat
kembali untuk belajar.
Atis dan laila mendapatkan soal bocoran yang
diberikan oleh kepala sekolah untuk mereka pelajari,
namun teman”nya tidak ingin menerima itu karena
menganggap tidak menghargai usaha naina yang
sudah mengajari mereka.
Kemudian hari ujian pun tiba dan mereka
mengerjakan ujian dengan baik, karena tidak
bersumber pada soal yang diberikan oleh penjaga
sekolah yang ternyata tidak sesuai, hingga akhirnya
mereka dinyatakan lulus ujian dan salah satu dari
mereka mendapat skor tertinggi. Hal ini
membuktikan bahwa kejujuran dan kerja keras
adalah segalanya.
Setelah kesalahpahaman yang terjadi, akhirnya
mereka dikatakan layak untuk dapat menjadi siswa
yang berprestasi, kemudian mereka mendapatkan
penghargaan. Selain itu siswa kelas 9F berhasil
mendapat juara nasional dan mewakili sekolahnya
berkat kegigihannya.

Anda mungkin juga menyukai