Anda di halaman 1dari 5

Nama Prinsip Pengajaran dan Asesmen yang Efektif II Di Sekolah Menengah

Matakulia
h
Review Pada mata kuliah ini yang merupakan lanjutan dari Prinsip pengajaran dan
pengalama asesmen yang efektif yang telah dipelajari disemester 1. Di lanjutan mata kuliah
n belajar. ini kami mendapat ilmu yang lebih rinci mengenai prinsip pengajaran dan
asesmen yang efektif yang bisa diaplikasikan selama PPL ke 2 berlangsung.
Salah satu contohnya Dengan melakukan asesmen, para pendidik sebagai
pengelola kegiatan pembelajaran bisa tahu kemampuan peserta didik, apakah
metode mengajar yang digunakan tepat, serta sejauh mana keberhasilan mereka
dalam mencapai kompetensi yang ditetapkan. Nah, ada satu hal penting nih
dalam topik ini, yaitu Teaching at The Right Level (TaRL). Jadi, pendekatan
pembelajaran ini fokus pada tingkat capain atau kemampuan peserta didik,
bukan sekadar tingkat kelas mereka. Tujuannya adalah agar pembelajaran
disesuaikan dengan capain, tingkat kemampuan, dan kebutuhan tiap peserta
didik, supaya mereka bisa mencapai capaian pembelajaran yang diharapkan.
Nah, asesmen jadi tahapan pertama yang perlu dilakukan untuk menerapkan
pendekatan TaRL ini. Jadi, penting banget untuk melakukan asesmen
diagnosis, karena dengan begitu, pendidik bisa lebih memahami peserta didik
secara lebih mendalam. Dari asesmen ini, pendidik bisa tahu banyak hal tentang
potensi, karakteristik, kebutuhan, tahapan perkembangan, tahapan capaian
pembelajaran, dan gaya belajar peserta didik.

Refleksi Pada refleksi pengalaman belajar kali ini saya memilih di materi
pengalama pengaplikasian pembelajaran paradigma baru. Pembelajaran paradigma baru
n belajar memastikan praktik pembelajaran untuk berpusat pada peserta didik. Dengan
yang paradigma baru ini, pembelajaran merupakan satu siklus yang berawal dari
dipilih pemetaan standar kompetensi, perencanaan proses pembelajaran, dan
pelaksanaan asesmen untuk memperbaiki pembelajaran sehingga peserta didik
dapat mencapai kompetensi yang diharapkan. Pembelajaran paradigma baru
memberikan keleluasaan bagi pendidik untuk merumuskan rancangan
pembelajaran dan asesmen sesuai dengan karakteristik dan kebutuhan peserta
didik (Teaching at The Right Level). Pembelajaran paradigma baru mengacu
pada lima prinsip pembelajaran.

1. Pembelajaran dirancang dengan mempertimbangkan tahap perkembangan


dan tingkat pencapaian peserta didik saat ini, sesuai kebutuhan belajar, serta
mencerminkan karakteristik dan perkembangan yang beragam sehingga
pembelajaran menjadi bermakna dan menyenangkan.
2. Pembelajaran dirancang dan dilaksanakan untuk membangun kapasitas
untuk menjadi pembelajar sepanjang hayat.

3. Proses pembelajaran mendukung perkembangan kompetensi dan karakter


peserta didik secara holistik.

4. Pembelajaran yang relevan, yaitu pembelajaran yang dirancang sesuai


konteks, lingkungan dan budaya peserta didik, serta melibatkan orang tua dan
masyarakat sebagai mitra.

5. Pembelajaran berorientasi pada masa depan yang berkelanjutan.

Perencanaan dan pelaksanaan pembelajaran dan asesmen intrakurikuler pada


pembelajaran paradigma baru dengan pendekatan Teaching at the Right Level
setidaknya memiliki tujuh komponen yang perlu diperhatikan.

1. Menganalisis capaian pembelajaran untuk menyusun tujuan pembelajaran


dan alur tujuan pembelajaran

2. Perencanaan dan pelaksanaan asesmen diagnostic

3. Mengembangkan modul ajar

4. Perencanaan, pelaksanaan, dan pengolahan asesmen formatif dan sumatif

5. Penyesuaian pembelajaran dengan tahap capaian dan karakteristik peserta


didik

6. Pelaporan hasil belajar

7. Evaluasi pembelajaran dan asesmen

Asesmen merupakan bagian terpadu dari proses pembelajaran, memfasilitasi


pembelajaran, dan menyediakan informasi yang holistik sebagai umpan balik
untuk pendidik, peserta didik, dan orang tua agar dapat memandu mereka
dalam menentukan strategi pembelajaran selanjutnya. Asesmen dirancang dan
dilakukan sesuai dengan fungsi asesmen tersebut, dengan keleluasaan untuk
menentukan teknik dan waktu pelaksanaan asesmen agar efektif mencapai
tujuan pembelajaran. Asesmen dirancang secara adil, proporsional, valid, dan
dapat dipercaya (reliable) untuk menjelaskan kemajuan belajar dan
menentukan keputusan tentang langkah selanjutnya. Laporan kemajuan belajar
dan pencapaian peserta didik bersifat sederhana dan informatif, memberikan
informasi yang bermanfaat tentang karakter dan kompetensi yang dicapai serta
strategi tindak lanjutnya.

Hasil asesmen digunakan oleh peserta didik, pendidik, tenaga kependidikan,


dan orang tua sebagai bahan refleksi untuk meningkatkan mutu pembelajaran.
Asesmen perlu dilaksanakan melalui tiga pendekatan, yaitu asesmen atas
pembelajaran (assessment of learning), asesmen untuk pembelajaran
(assessment for learning), dan asesmen sebagai pembelajaran (assessment as
learning). Asesmen atas pembelajaran dilakukan untuk mengukur capaian
peserta didik terhadap kompetensi yang telah ditetapkan. Asesmen untuk
pembelajaran memungkinkan guru menggunakan informasi kondisi peserta
didik untuk memperbaiki pembelajaran, sedangkan asesmen sebagai
pembelajaran memungkinkan peserta didik melihat capaian dan kemajuan
belajarnya untuk menentukan target belajar. Selama ini pelaksanaan asesmen
cenderung berfokus pada asesmen sumatif yang dijadikan acuan untuk mengisi
laporan hasil belajar. Hasil asesmen belum dimanfaatkan sebagai umpan balik
untuk perbaikan pembelajaran.

Pada pembelajaran paradigma baru, pendidik diharapkan lebih berfokus pada


asesmen formatif dibandingkan sumatif dan menggunakan hasil asesmen
formatif untuk perbaikan proses pembelajaran yang berkelanjutan. Salah satu
contoh asesmen formatif adalah asesmen diri (selfassessment) dan asesmen
antarteman (peer assessment). Asesmen ini berfungsi sebagai bahan refleksi
diri, yang nantinya dapat digunakan oleh Pendidik sebagai data/informasi
untuk mengonfirmasi capaian hasil belajar peserta didik. Pada Gambar 5
disajikan perbandingan tipe asesmen

Analisis https://drive.google.com/file/d/1KFIy2tRmKpg3830KZSASpZnrGDbV1DRu
artefak /view?usp=sharing
pembelaja
ran

Pembelaja Dalam konteks kurikulum merdeka, asesmen memiliki peran yang sangat
ran penting dalam menyesuaikan dengan kebutuhan peserta didik. Dalam mata
bermakna kuliah ini, saya menyadari bahwa saya perlu memiliki kemampuan dalam
(good menyusun asesmen yang tepat guna mencapai capaian pembelajaran (CP)
practices) dengan baik. Melalui proses asesmen yang tepat, saya dapat mengevaluasi
kemampuan dan perkembangan peserta didik secara akurat, sehingga saya
dapat merancang pembelajaran yang sesuai dan memberikan panduan yang
tepat bagi mereka. Dengan demikian, penting bagi saya untuk mengembangkan
keterampilan dalam menyusun asesmen yang relevan dan efektif dalam konteks
kurikulum merdeka.

Anda mungkin juga menyukai