Suatu proses pembelajaran dapat berlangsung secara efektif atau tidak, sangat ditentukan
oleh seberapa tinggi tingkat pemahama pendidik tentang karakteristik peserta didiknya. Pendidik
sangat dianjurkan untuk dapat membuat profil dari peserta didiknya sesuai dengan tujuan
pembelajaran di kelas. Tujuan pembelajaran adalah untuk memperoleh hasil belajar yang
menunjukkan bahwa peserta didik telah melakukan proses pembelajaran yang umumnya meliputi
pengetahuan, keterampilan, dan sikap-sikap baru yang diharapkan dapat dicapai oleh peserta didik
(Hamalik, 2008). Adapun pemahaman karakteristik peserta didik sangat menentukan hasil belajar
yang akan dicapai, aktivitas yang perlu dilakukan, serta asesmen yang tepat bagi peserta didik. Atas
dasar ini, sebenarnya karakteristik peserta didik harus menjadi perhatian dan pijakan pendidik dalam
melakukan seluruh aktivitas pembelajaran.
Setelah dilakukan observasi di SMP Negeri 33 Makassar, khususnya di kelas VII G dengan
tujuan untuk membuat profil peserta didik terkait tentang pengetahuan awal, gaya belajar, motivasi
belajar, kultural, moral dan status sosial peserta didik, maka dapat kami laporkan hasil observasi
sebagai berikut :
Sangat
Sangat Ragu- Tidak
Setuju Tidak
No. Pernyataan Setuju ragu Setuju
(S) Setuju
(SS) (R) (TS)
(STS)
1. Saya selalu bersemangat mengikuti
pembelajaran kimia.
2. Saya senang mempelajari kembali
materi kimia, diluar jam pembelajaran.
3. Saya selalu terlibat aktif dalam proses
pembelajaran kimia, agar memperoleh
nilai yang memuasakan.
4. Saya merasa senang apabila diberikan
pujian oleh guru, sehingga saya
semakin giat untuk belajar kimia.
5. Saya selalau percaya diri untuk
menyampaiakan pendapat dalam proses
pembelajaran kimia.
6. Saya akan bertanya kepada guru atau
teman apabila ada materi larutan
penyangga yang tidak saya mengerti.
7. Saya selalu mencari referensi bacaan
lain untuk membantu saya memahami
materi pembelajaran kimia.
8. Saya selalu membuat catatan atau
rangkuman materi kimia, disetiap
pertemuan.
9. Saya tetap semangat belajar kimia,
walaupun nilai saya lebih rendah dari
teman-teman.
10. Saya selalu mengupulkan tugas kimia
tepat Waktu agar mendapat penghargaan
dari guru.
11. Saya senang belajar materi kimia dengan
bantuan video dan gambar yang
diberikan oleh guru.
12. Saya merasa senang belajar kimia
dengan metode diskusi, karena suasana
kelas menjadi lebih hidup dan
menyenangkan.
13. Saya belajar kimia hanya pada saat
akan ulangan saja.
14. Saya merasa bosan dan mengantuk
ketika mengikuti pembelajaran kimia.
15. Saya mengerjakan tugas kimia dengan
seadanya, tanpa peduli dengan hasil
yang akan saya peroleh.
16. Saya merasa kecewa apabila mendapat
nilai rendah, sehingga saya tidaktertarik
mempelajari materi yang saya
tidak bisa.
17. Saya merasa kegiatan diskusi dalam
pembelajaran kimia banyak menyita
waktu.
18. Saya merasa senang ketika guru kimia
tidak memberikan tugas.
19. Saya mencontek pada saat mengerjakan
tugas dan ulangan kimia.
20. Saya malas mengerjakan tugas kimia,
walaupun tugas yang diberikan oleh
guru sangat mudah.
E. Status Sosial
Manusia diciptakan Tuhan dengan diberi rezeki seperti berupa pekerjaan,
kesehatan, kekayaan, kedudukan, dan penghasilan yang berbeda-beda. Kondisi
seperti ini juga menjadi latar belakangi peserta didik yang ada pada suatu kelas atau
sekolah kita. Peserta didik dengan bervariasi status ekonomi dan sosialnya menyatu
untuk saling berinteraksi dan saling melakukan prosespembelajaran. Perbedaan ini
hendaknya tidak menjadi penghambat dalam melakukan proses pembelajaran.
Namun tidak dapat dipungkiri kadang dijumpai status sosial ekonomi ini menjadi
penghambat peserta didik dalam belajar secara kelompok. Implikasi dengan adanya
variasi status- sosial ekonomi ini pendidik dituntut untuk mampu bertindak adil dan
tidak diskriminatif. Untuk mengetahui perbedaan status sosial peserta didk
dilakukan dengan cara observasi langsung. Adapun hasil observasi terkait
perkembangan moral peserta didik adalah sebagai berikut :