Anda di halaman 1dari 3

Dulu awal saya mengajar, yang saya pahami belajar itu menghafalkan materi

pelajaran dan menghafalkan rumus, keberhasilan belajar itu jika mendapatkan nilai

A tuntas atau nilai yang tinggi, serta pelaksanaan penilaian seutuhnya menjadi
wewenang guru. Semua kegiatan pembelajaran adalah hak guru yang mengaturnya
dan murid harus mengikuti semua rancangan pembelajaran yang sudah ditetapkan
guru. Kegiatan pembelajaran adalah kegiatan membaca buku, menulis, mengerjakan
tugas, dan menggambar. Dalam merancang pembelajaran guru tidak melibatkan
murid, namun dibuat sendiri sesuai dengan keinginan guru. Murid tidak dapat
memilih kegiatan belajar yang mereka kehendaki. Murid harus mendapat nilai tinggi
jika ingin dikatakan berhasil dalam belajarnya. Ada yang mengatakan bahwa jika
tidak ke sekolah berarti tidak belajar. Jika tidak membuka buku berarti tidak belajar.
Belajar hanya untuk ujian, bila tidak ada ujian maka tidak belajar. Di sekolah, ujian di
buat jadwal tersendiri sebagai hari-hari penting. Hal ini, terkadang melahirkan
kebiasaan Sistem Kebut Semalam atau bahkan Sistem Kebut Sejam. Jadi, satu jam
sebelum ujian baru mempelajari materi belajar. Namun, setelah lewat ujian maka
dilupakan. Guru pengendali dalam belajar, di mana guru sebagai subjek dan peserta
didik sebagai objek. Belajar menjadi milik guru, segala hal guru yang menentukan
dan peserta didik hanya menerima dari guru. Guru beranggapan bahwa peserta didik
mempunyai kebutuhan dan minat belajar yang sama, anggapan bahwa guru
mengajar materi pelajaran bukan mengajar peserta didik sehingga tidak perlu
mengenal dan memahami kebutuhan serta minat peserta didik yang beragam. Guru
menilai tanpa memaparkan, terkadang ada beberapa guru yang terus menerus
memberikan penugasan tanpa memberi tahu hasil penilaian. Misal, peserta didik
tidak mengetahui antara mendapat skor 70 dengan skor 80. Peserta didik tidak
mendapat informasi tentang konsep apa yang perlu diperkuat atau cara belajar apa
yang harus diperbaiki.

Hal itulah yang kemudian membuat kegiatan pembelajaran tidak berjalan sesuai
yang diharapkan. Diantaranya, sikap dan perilaku murid yang kurang tertarik
T terhadap pembelajaran, minat dan bakat mjrid yang sulit berkembang, daya serap
murid yang lemah terhadap apa yang dipelajari, siswa pasif dalam pembelajaran,
dan hanya mengikutiapa yang direncanakan guru. Murid berpatokan bahwa harus
mendapatkan nilai tinggi bagaimanapun caranya supaya dikatakan berhasil dalam
belajar. Sehingga murid tidak terbekali karakter yang baik. Hal ini menyebabkan
kegiatan pembelajaran tidak menarik dan tidak dapat berjalan dengan kondusif.
Tujuan pembelajaran juga tidak dapat tercapai dengan baik. Murid menjadi sulit
berkembang pemikirannya karena selalu diberi oleh guru dan tidak dirangsang untuk
melakukan pengembangan diri serta tidak terlibat aktif dalam merencanakan dan
pelaksanaan pembelajaran.

Setelah mengikuti pembelajaran di program Sekolah Merdeka Belajar, saya


mempelajari salah satu modul tentang Guru Merdeka Belajar. Banyak pembelajaran

A yang saya dapatkan diantaranya :

1. Merdeka belajar adalah belajar yang diatur sendiri oleh pelajar, pelajar yang
menentukan tujuan, cara dan penilaian belajarnya.
2. Guru merdeka belajar adalah guru yang melibatkan murid dalam penentuan
tujuan, memberikan pilihan cara dan melakukan refleksi terhadap proses dan
hasil belajar yang dilakukan.
3. Merdeka belajar bukan untuk ujian namun untuk mencapai tujuan belajar yang
bermakna.
4. Belajar bukan dikendalikan oleh guru namun disepakati bersama antara guru dan
murid.
5. Belajar bukan dengan cara yang seragam namun ada differensiasi cara belajar.
6. Belajar bukan hanya menghafal namunmenalar dan menyelesaikan persoalan.
7. Belajar bukan untuk dinilai guru saja namun dinilai bersama untuk membangun
kesadaran.
8. Belajar bukan dinilai oleh besarnya angka atau nilai namun menghasilkan karya
yang bermakna.
9. Murid merdeka adalah mandiri mengerjakan tugas belajar, tahan menghadapi
kesulitan, adaptif menghadapi perubahan.

Hal itulah yang membuat saya melakukan refleksi dan memahami bahwa apa yang
dilakukan selama ini dalam pembelajaran adalah belum benar. Dan akhirnya saya
menerapkan pembelajaran merdeka belajar di kelas saya, agar saya dapat menjadi
Guru Merdeka Belajar.

Dari apa yang sudah saya lakukan dan saya terapkan ternyata membawa banyak
perubahan baik pada diri saya, murid, dan lingkungan belajar serta kegiatan belajar yang saya
P
lakukan. Perubahan yang terjadi antara lain :

1. peserta didik tidak hanya menggunakan hafalan rumusnya tapi juga terjadi
proses penalaran. Maka penting bagi peserta didik untuk belajar menalar dan
mengatasi tantangan kehidupan dari apa yang dipelajari. Ini akan menjadi PR
besar bagi para guru untuk menampilkan pembelajaran yang erat kaitannya
denga kehidupan peserta didik.
2. guru dan murid menyadari bahwa belajar bukan hanya saat ujian atau untuk
ujian saja, tapi belajar hari ini untuk berilmu dikemudian hari.
3. Belajar menjadi milik pelajar, maka sudah seharusnya guru melibatkan peserta
didik dalam mengatur proses belajar agar peserta didik merasa memiliki
terhadap proses belajar.
4. Melibatkan murid aktif dalam kegiatan merancang dan melaksanakan
pembelajaran serta penilaian.
5. guru menyadari bahwa peserta didik memiliki minat dan bakat yang berbeda-
beda, ada yang berbakat di bidang eksak dan ada yang berbakat dibidang
bahasa. Tugas guru menciptakan pembelajaran yang dapat menjembatani minat
dan bakat peserta didik.
6. Murid semakin aktif, tertarik pada pembelajaran, memiliki kesadaran belajar dan
mampu mengembangkan diri.

Anda mungkin juga menyukai