Anda di halaman 1dari 8

Pengertian Pembelajaran Aktif & Prinsip Pembelajaran

Aktif
Active learning adalah strategi belajar-mengajar yang menuntut peserta didik

agar terlibat secara aktif. Tujuannya agar siswa dapat memahami pokok-pokok

materi pelajaran dan bisa mengaplikasikannya untuk memecahkan persoalan yang

ada di kehidupan nyata.

Melalui pembelajaran aktif, Bapak/Ibu guru dapat membantu peserta didik dalam

mendapatkan pengalaman pembelajaran secara nyata, alih-alih sekadar teori

belaka. Bukan hanya itu, pada model belajar ini Bapak/Ibu guru atau pendidik tidak

begitu dominan melainkan bertugas sebagai fasilitator agar peserta didik dapat

merangsang keaktifannya, baik dari segi fisik, mental, emosional, dan sosial.

Dalam menerapkan metode belajar ini, ada beberapa prinsip active learning yang

perlu diperhatikan oleh para pendidik. Di antaranya adalah:

1. Prinsip Motivasi

Pada prinsip ini pendidik memiliki peran sebagai motivator atau pendorong yang

mampu menghadirkan motif-motif positif agar peserta didik lebih semangat dalam

belajar.

2. Prinsip Konteks/Latar

Prinsip konteks atau latar merupakan upaya mencari tahu latar belakang peserta

didik, baik dari segi perasaan, pengetahuan, keterampilan, sikap, hingga

pengalaman.

3. Prinsip Keterarahan Pada Fokus Tertentu

Sebelum proses belajar-mengajar dimulai, guru sebaiknya merumuskan pola

pelajaran dan tujuan belajar secara jelas agar murid bisa memusatkan perhatiannya
pada masalah yang ingin dipecahkan. Inilah yang dinamakan dengan prinsip

keterarahan pada fokus tertentu.

4. Prinsip Sosialisasi

Prinsip sosialisasi melatih peserta didik untuk belajar tentang kerja sama dengan

teman sebayanya.

5. Prinsip Belajar Sambil Bekerja

Pada konteks ini bekerja diartikan sebagai kegiatan nyata yang melibatkan otot serta

pikiran. Jadi, prinsip ini pendidik diharapkan mampu menghadirkan kegiatan yang

interaktif selama proses belajar-mengajar.

6. Prinsip Individualisasi

Setiap individu adalah pribadi yang unik. Oleh karena itu, guru dituntut untuk

mempelajari perbedaan setiap siswanya supaya bisa memberikan perlakuan yang

tepat dan menghasilkan proses belajar yang optimal.

7. Prinsip Menemukan

Selama kegiatan belajar, pendidik sebaiknya memberi peluang kepada semua

muridnya untuk menemukan dan mencari sendiri informasi yang dibutuhkannya.

8. Prinsip Pemecahan Masalah

Para guru sebaiknya mendorong siswanya untuk berlatih melihat masalah dan

mengarahkannya untuk memecahkan persoalan yang ada sesuai taraf kemampuan

siswa.

Fungsi & Tujuan Metode Pembelajaran Aktif untuk


Siswa
Dirangkum dari sebuah buku berjudul Desain Pembelajaran Aktif (Active Learning)

karangan Sri Rahayu, S.Pd. SD, inilah beberapa tujuan dan fungsi dari active

learning.

1. Membantu meningkatkan pemahaman dan keaktifan siswa


2. Menciptakan lingkungan belajar yang menyenangkan
3. Membantu memotivasi para siswa untuk menguasai pelajaran yang menurutnya
menjemukan.
4. Melatih kerja sama antar murid dan mengasah rasa tanggung jawab siswa
5. Mengoptimalkan semua potensi yang dimiliki peserta didik demi mendapatkan hasil
belajar yang optimal.
6. Menjaga perhatian siswa agar tetap fokus terhadap tujuan pembelajaran
Baca Juga: Model Pembelajaran Saintifik: Tujuan, Contoh dan Langkah

Penerapannya

Kelebihan & Kekurangan Pembelajaran Aktif


Setiap metode belajar pasti punya kelebihan dan kekurangannya masing-masing.

Begitu pula dengan active learning yang juga memiliki plus dan minus seperti

berikut.

Kelebihan
Meningkatkan Motivasi Belajar Peserta Didik

Metode active learning memungkinkan terjadinya proses belajar-mengajar yang

menyenangkan. Dengan demikian motivasi belajar peserta didik pun bisa ikut

meningkat. Selain itu active learning juga memungkinkan peserta didik untuk lebih

mudah memahami materi belajar yang disampaikan pendidik.

Mengajak Peserta Didik untuk Berpartisipasi

Umumnya guru hanya menggunakan metode ceramah dalam menyampaikan

materi, sementara peserta didik tidak diberikan kesempatan untuk mengeksplorasi

materi yang telah disampaikan.


Hal ini berbeda dengan strategi pembelajaran aktif yang menuntut peserta didik agar

berpartisipasi penuh selama proses belajar-mengajar. Jadi, selain mendengarkan

penjelasan guru, beberapa kegiatan active learning membutuhkan kekuatan,

kecerdasan, bahkan kekompakan para peserta belajar.

Mengasah Proses Berpikir

Karena active learning melibatkan partisipasi murid selama kegiatan belajar-

mengajar, maka bukan tidak mungkin hal tersebut dapat mengasah proses berpikir

mereka.

Kekurangan
Guru Dituntut Lebih Kreatif

Pembelajaran aktif menuntut guru untuk lebih kreatif dalam menyampaikan materi.

Tantangan lainnya adalah guru perlu memahami karakter masing-masing siswanya

untuk memberikan perlakukan yang tepat.

Membutuhkan Alat Bantu Belajar yang Memadai

Selain buku, tentunya pendidik memerlukan alat bantu belajar yang lebih memadai

demi menciptakan suasana belajar yang menyenangkan.

Perlu Pengawasan yang Lebih Intensif Selama Proses Belajar

Terakhir, guru diharapkan memberikan pengawasan intensif selama kegiatan

belajar-mengajar. Tidak hanya mendengarkan, pendidik juga perlu memancing

diskusi untuk mengasah kualitas berpikir siswanya.

Peran Guru dalam Proses Pembelajaran Aktif


Meski pembelajaran aktif melibatkan siswa secara penuh, tetapi Bapak/Ibu guru

tetap mendapatkan porsi untuk melakukan 5 peran di bawah ini.


1. Membantu Siswa agar Memahami dan Mengerti Pelajaran yang Disampaikan

Membuat siswa memahami dan mengerti sesuatu merupakan pekerjaan yang sulit.

Oleh karena itu, dalam active learning para pendidik harus menghadirkan

pengalaman belajar yang bervariasi demi membangkitkan minat belajar siswa.

Selain itu, proses belajar juga perlu diisi oleh kegiatan yang fleksibel serta

menekankan pada aspek kreativitas, rasa ingin tahu, dan bimbingan yang

mengajarkan ke arah kedewasaan.

Seluruh panduan di atas diharapkan mampu membuat siswa lebih mengerti dan

memahami materi yang sedang dipelajari.

2. Mengembangkan Kreativitas Mengajar

Seperti penjelasan pada poin pertama, kreativitas adalah modal utama bagi guru

yang menerapkan metode pembelajaran aktif. Dengan merancang kegiatan belajar

yang kreatif, siswa tidak akan merasa bosan dengan suasana kelas.

Selain itu, siswa bisa belajar untuk berekspresi dan mengaktualisasikan dirinya

sesuai dengan apa yang ada dalam dirinya.

3. Mendisiplinkan Siswa

Meski siswa bebas berkreasi selama proses pembelajaran aktif, tetapi peserta didik

perlu menjaga ketertiban agar tujuan pembelajaran tercapai.

Di sinilah peran guru untuk mendisiplinkan murid dengan kasih sayang. Ya,

menertibkan siswa tidak perlu menggunakan kekerasan karena hal tersebut dapat

mengurangi minat belajar siswa.

4. Membangkitkan Motivasi Belajar Siswa


Ada kalanya siswa merasa kurang bersemangat dalam menempuh pendidikan,

utamanya jika mereka menghadapi materi belajar tergolong sulit. Oleh karena itu,

guru perlu memberikan motivasi belajar untuk membangkitkan gairah belajar,

mendorong rasa ingin tahu, dan meningkatkan prestasi belajar siswa.

5. Memaksimalkan Sumber Belajar

Peran guru yang terakhir adalah mendayagunakan sumber belajar yang ada di

sekolah maupun di luar sekolah supaya proses belajar-mengajar jadi lebih optimal.

Sebagai contoh guru bisa memanfaatkan teknologi untuk menghadirkan suasana

belajar yang lebih atraktif.

Baca Juga: Pengertian Model Pembelajaran Inkuiri beserta Tujuan, Karakteristik,

Jenis, dan Contoh

Contoh Penerapan & Pengembangan Pembelajaran Aktif


di Kelas
Untuk menerapkan dan mengembangkan pembelajaran aktif di kelas, ini dia

metode-metode yang bisa Anda praktekkan di kelas.

1. Everyone is a Teacher Here

Memberi kesempatan bagi siswa untuk menjadi narasumber bagi teman-temannya.

Dengan cara ini harapannya siswa yang pasif dapat lebih aktif selama proses

belajar-mengajar.

2. Role Play

Belajar bermain peran sebagai bentuk simulasi atas peristiwa atau kejadian aktual.

3. Team Quiz
Mengajak siswa untuk berkelompok dan membuat pertanyaan sekaligus jawaban

sesuai dengan tujuan belajar yang diharapkan.

4. Jigsaw

Jigsaw adalah metode belajar secara kelompok untuk melatih tanggung jawab dan

kerja sama antar siswa.

5. Card Sort

Mengajak peserta didik untuk melakukan klasifikasi materi yang telah dipelajari

untuk menemukan konsep dan fakta-fakta yang dibutuhkan.

6. Reading Guide

Merupakan metode belajar yang memandu siswa untuk mempelajari sesuatu melalui

bacaan, baik majalah, buku, media online, maupun koran.

7. Active Debate

Membantu peserta didik untuk belajar mempertahankan pendapat berdasarkan

keyakinan mereka sendiri. Selain itu, lewat kegiatan ini siswa bisa belajar

berkomunikasi dengan mengkomunikasikan gagasannya ke orang lain.

8. Demonstration

Kegiatan presentasi yang memadukan penjelasan lisan dan peragaan alat. Pada

metode ini, siswa juga belajar untuk menjawab pertanyaan yang diajukan oleh siswa

lainnya.

Cara Evaluasi Keberhasilan Pembelajaran Aktif


Ada dua cara yang bisa dilakukan untuk mengevaluasi keberhasilan pembelajaran

aktif, yaitu evaluasi proses pembelajaran dan evaluasi hasil belajar.


Evaluasi proses pembelajaran menitikberatkan pada keaktifan individu maupun

kelompok selama kegiatan belajar-mengajar. Sementara itu, evaluasi hasil belajar

dapat dilihat dari bagaimana kualitas peserta didik dalam menghadapi ujian yang

diberikan.

Nah, itu dia penjelasan singkat seputar metode active learning sebagai salah satu

cara untuk membangkitkan minat belajar siswa. Semoga kegiatan belajar ini mampu

menciptakan suasana kelas yang hidup, ya!

Anda mungkin juga menyukai