M. Sobry Sutikno
Menurut M. Sobry Sutikno, pengertian belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan oleh
seseorang dalam mendapatkan suatu perubahan yang kemudian baru sebagai hasil
pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya. Dalam hal ini, perubahan
merupakan sesuatu yang dilakukan secara sadar (disengaja) serta bertujuan untuk
memperoleh suatu yang lebih baik dari sebelumnya.
Thursan Hakim
Menurut Thursan Hakim, definisi belajar merupakan suatu proses perubahan di dalam
kepribadian manusia yang ditunjukkan dalam bentuk peningkatan kualitas serta kuantitas
tingkah laku seperti diantaranya pada peningkatan kecakapan, pengetahuan, sikap, kebiasaan,
pemahaman, ketrampilan, daya fikir, serta berbagai kemampuan lainnya.
Skinner
Menurut Skinner, pengertian belajar ialah suatu proses adaptasi ataupun penyesuaian tingkah
laku yang berlaku secara progresif.
C. T. Morgan
Menurut C. T. Morgan, pengertian belajar ialah suatu perubahan yang kemudian relatif dalam
menetapkan tingkah laku sebagai akibat atau pun asil dari pengalaman yang telah lalu.
Ciri-Ciri Belajar
Setelah membahas tentang pengertian belajar, maka supaya lebih memahami tentang belajar,
maka kita perlu mengetahui ciri-ciri belajar. Di bawah ini akan dijelaskan beberapa ciri
belajar yang perlu kamu ketahui.
Jenis-Jenis Belajar
Dalam proses belajar mengajar dikenal juga adanya bermacam-macam kegiatan yang
kemudian memiliki corak yang berbeda antara satu dengan yang lainnya, baik dalam aspek
materi dan metodenya maupun dalam aspek tujuan dan perubahan tingkah laku yang
diharapkan. Keanekaragaman jenis belajar ini sendiri muncul dalam dunia pendidikan sejalan
dengan kebutuhan kehidupan manusia yang juga sangat beragam. Jenis-jenis belajar antara
lain:
1. Belajar Abstrak
Belajar abstrak ialah proses belajar yang menggunakan cara-cara berpikir abstrak. Tujuannya
ialah memperoleh pemahaman serta pemecahan masalah-masalah yang tak nyata. Dalam
mempelajari hal-hal yang abstrak ini kemudian diperlukan peranan akal yang kuat di samping
penguasaan atas prinsip, konsep, serta generalisasi. Adapun contoh belajar yang termasuk ke
dalam jenis ini, antara lain belajar matematika, kimia, kosmografi, astronomi serta sebagian
materi bidang studi agama seperti tauhid.
2. Belajar Keterampilan
Belajar keterampilan ialah belajar dengan menggunakan gerakan-gerakan motorik yaitu yang
berhubungan dengan urat-urat saraf serta otot-otot (neuromuscular). Tujuannya ialah
memperoleh dan menguasai keterampilan jasmani tertentu.
Dalam belajar jenis ini latihan-latihan intensif serta teratur amat diperlukan. Termasuk belajar
jenis ini kemudian misalnya belajar olahraga, belajar musik, belajar menari, belajar melukis,
memperbaiki benda-benda elektronik, serta sebagian materi pelajaran agama seperti ibadah
shalat serta haji.
3. Belajar Sosial
Belajar sosial pada dasarnya ialah belajar memahami masalah-masalah serta teknik-teknik
untuk memecahkan masalah tersebut. Tujuan dari belajar sosial ialah menguasai pemahaman
serta kecakapan dalam memecahkan masalah-masalah sosial seperti diantaranya masalah
keluarga, masalah persahabatan, kelompok, serta berbagai masalah-masalah lain yang bersifat
kemasyarakatan.
Selain itu, belajar sosial juga bertujuan mengatur dorongan nafsu pribadi demi kepentingan
bersama serta memberi peluang kepada orang lain atau kelompok lain untuk memenuhi
kebutuhannya secara berimbang serta proporsional. Bidang-bidang studi yang termasuk ke
bahan pelajaran sosial antara lain pelajaran agama serta pendidikan moral.
4. Belajar Rasional
Belajar rasional ialah belajar dengan menggunakan kemampuan berpikir secara logis serta
rasional (sesuai dengan akal sehat). Tujuan dari jenis belajar ini ialah memperoleh aneka
ragam kecakapan dengan menggunakan prinsip-prinsip serta konsep-konsep. Selain itu, jenis
belajar ini juga sangat erat kaitannya dengan belajar pemecahan masalah.
Dengan belajar rasional, siswa kemudian diharapkan memiliki kemampuan rational problem
solving, yaitu kemampuan dalam memecahkan masalah dengan menggunakan pertimbangan
serta strategi akal sehat, logis, yang sistematis.
Bidang-bidang studi yang kemudian dapat digunakan sebagai sarana belajar rasional sama
dengan bidang-bidang studi untuk belajar suatu pemecahan masalah. Perbedaannya, adalah
pada belajar rasional tidak memberi tekanan khusus dan penggunaan bidang studi eksakta.
Dengan kata lain, bidang-bidang studi yang non eksakta bisa memberi efek yang sama
dengan bidang studi eksakta dalam proses belajar rasional.
5. Belajar Kebiasaan
Belajar kebiasaan merupakan suatu proses pembentukan kebiasaan-kebiasaan baru atau
perbaikan kebiasaan-kebiasaan yang telah ada sebelumnya. Belajar kebiasaan, selain
menggunakan perintah, suri tauladan, serta pengalaman khusus, juga menggunakan hukuman
serta ganjaran.
Tujuan dari jenis belajar ini adalah agar siswa memperoleh sikap-sikap serta kebiasaan-
kebiasaan baru yang lebih tepat dan positif dalam arti selaras dengan kebutuhan ruang serta
waktu (kontekstual). Dalam hal ini, arti tepat dan selaras bisa dikaitkan dengan norma serta
tata nilai moral yang berlaku, baik yang bersifat religius, tradisional hingga kultural.
6. Belajar Apresiasi
Belajar apresiasi ialah proses belajar mempertimbangkan (judgement) arti penting ataupun
nilai suatu objek. Tujuannya adalah agar siswa memperoleh dan mengembangkan kecakapan
ranah rasa (affective skill), yaitu kemampuan dalam menghargai secara tepat mengenai suatu
nilai objek tertentu, misalnya saja pada apresiasi sastra, musik, dan lain sebagainya.
Bidang-bidang studi yang dapat menunjang tercapainya tujuan belajar apresiasi sendiri
diantaranya adalah pada bahasa dan sastra, prakarya, serta kesenian. Selain itu, dalam bidang
agama juga bisa menggunakan jenis belajar apresiasi, misalnya hafal kitab suci.
7. Belajar Pengetahuan
Belajar pengetahuan (studi) adalah proses belajar dengan cara melakukan penyelidikan
mendalam mengenai suatu objek pengetahuan tertentu. Studi ini juga dapat diartikan sebagai
sebuah program belajar terencana untuk dapat menguasai materi pelajaran dengan cara
melibatkan kegiatan investigasi serta eksperimen.
Tujuan Belajar
Seperti yang telah disinggung pada pengertian belajar di atas, tujuan utama dari kegiatan
belajar adalah untuk memperoleh serta meningkatkan tingkah laku manusia dalam bentuk
pengetahuan, keterampilan, sikap positif, serta berbagai kemampuan lainnya. Menurut
Sardiman (2011: 26-28), secara umum ada tiga tujuan belajar, diantaranya:
Dalam hal ini, pengetahuan juga akan meningkatkan kemampuan berpikir pada seseorang,
dan begitu juga sebaliknya kemampuan berpikir ini akan berkembang melalui ilmu
pengetahuan yang telah dipelajari. Dengan kata lain, pengetahuan serta kemampuan berpikir
menjadi hal yang tidak dapat dipisahkan.
Sedangkan keterampilan rohani cenderung lebih kompleks lagi karena bersifat lebih abstrak.
Keterampilan ini berhubungan dengan penghayatan, cara berpikir, serta kreativitas dalam
menyelesaikan masalah ataupun membuat suatu konsep.
3. Membentuk Sikap
Kegiatan belajar juga dapat membentuk sikap seseorang. Dalam hal ini, pembentukan sikap
mental para peserta didik akan sangat berhubungan dengan penanaman nilai-nilai sehingga
menumbuhkan kesadaran di dalam diri seseorang. Dalam proses menumbuhkan sikap mental,
perilaku, serta pribadi anak didik, seorang guru harus melakukan pendekatan yang bijak serta
hati-hati. Guru harus dapat menjadi contoh bagi anak didik dan memiliki kecakapan dalam
memberikan motivasi serta mengarahkan berpikir.
Demikian pembahasan tentang pengertian belajar hingga tujuan belajar. Setelah membaca
artikel ini sampai selesai, semoga saja bermanfaat dan dapat menambah wawasan kamu. Jika
ingin mencari buku tentang belajar, maka kamu bisa mendapatkannya di gramedia.com.
Untuk mendukung Grameds dalam menambah wawasan, Gramedia selalu menyediakan
buku-buku berkualitas dan original agar Grameds memiliki informasi
#LebihDenganMembaca.
Penulis: Sofyan
Jika, kamu ingin memfokuskan perhatian anak maka harus terlebih dahulu mengetahui minat
mereka.Buku ini berisi aktivitas menarik yang telah dicobakan pada anak serta dapat
membantu anak dari segala usia menjadi lebih baik dalam memfokuskan dan memusatkan
perhatian.Dengan menerapkan aktivitas dalam buku ini,
Merdeka belajar juga berarti memperhatikan bakat alami yang mereka punyai, tanpa
memaksa anak didik mempelajari atau menguasai suatu bidang pengetahuan di luar hobi dan
kemampuan mereka, sehingga masing-masing mereka mempunyai portofolio yang sesuai
dengan kegemarannya.
Buku ini secara apik mengupas tuntas konsep merdeka belajar serta implementasinya dalam
proses belajar-mengajar, sehingga tercipta kondisi yang merdeka di antara guru dan siswa
hingga dosen dan mahasiswa. Pada akhirnya, proses belajar-mengajar pun menjadi sesuatu
yang membahagiakan bagi semua pihak.
ePerpus adalah layanan perpustakaan digital masa kini yang mengusung konsep B2B. Kami hadir untuk
memudahkan dalam mengelola perpustakaan digital Anda. Klien B2B Perpustakaan digital kami meliputi
sekolah, universitas, korporat, sampai tempat ibadah."
Custom log
Akses ke ribuan buku dari penerbit berkualitas
Kemudahan dalam mengakses dan mengontrol perpustakaan Anda
Tersedia dalam platform Android dan IOS
Tersedia fitur admin dashboard untuk melihat laporan analisis
Laporan statistik lengkap
Aplikasi aman, praktis, dan efisien
Mengenal Lempeng Eurasia
Pendidikan
15 Jurusan di SMK Dengan Gaji Besar dan Prospek yang...
Pendidikan
8 Peluang Kerja Jurusan Pendidikan Masyarakat, Temukan...
Pendidikan
Sandi Semaphore: Pengertian, Rumus, dan Cara...
Pendidikan
Contoh Pendahuluan Makalah dan Strukturnya
Pendidikan
PTS Adalah: Pengertian dan Tipsnya
Pendidikan
Silabus dan Inspirasi Kegiatan MPLS SMA Unik dan...
Gilang P
Saya menulis sekian banyak tulisan untuk menuangkan apa yang ada di pikiran–tentunya
setelah diolah dan diracik sedemikian rupa agar menjadi menarik. Saya pikir, setiap orang
bisa menulis tentang apa saja, selama mau belajar memahami.