Anda di halaman 1dari 5

TUGAS TUTORIAL 3

PERSPEKTIF PENDIDIKAN DI SD

NAMA: NOPI APELINDA


NIM: (856258671)

Tutor: Nofriza effendi, S.Pd, M.Pd

PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS TERBUKA PADANG

POKJAR BAWAN

2023
1. Menurut saudara apakah kelemahan Bahan ajar yang digunakan di
sekolah dasar?
Jawaban:
Menurut pendapat saya dalam mengkaji kelemahan bahan ajar oleh guru
sd ialah, ada kelemahan bahan ajar yang digunakan di SD, diantaranya
adalah guru yang berada di sekolaah dalam memberikan bahan ajar
kepada anak sd salah konsep, tidak memadainya cakupan materi yang
disajikan, penggunaan ilustrasi yang kurang tepat, penyajian evaluasi
yang tidak sesuai dengan aturan pengembangan alat evaluasi, dan
penggunaan bahasa yang tidak sesuai dengan angka
1. Dalam mengajar guru belum menyiapkan, membuat sendiri RPP alias
perangkat pembelajarannya. Sebelum mengajar sebaiknya seorang guru
telah mempersiapkan bahan ajarnya dan merupakan hasil karyanya
sendiri, sehingga ia tahu apa yang akan diberikan kepada siswa.
2. Seringkali dalam mengajar tidak membawa media alat pembelajaran di
kelas. Solusinya persiapkan media yang berhubungan dengan materi
pembelajaran, biasanya dilakukan pada awal tahun ajaran baru. Media
dapat diambil dari bahan-bahan bekas atau yang ada di sekitar lingkungan
sekolah, atau rumah siswa.
3.Guru jarang membawa siswa ke dunia nyata anak. Hanya menjelaskan
dan menjabarkan teori. Solusinya sering-seringlah membawa siswa
melihat langsung objek pembelajaran yang sedang dipelajari agar dapat
merasakan kejadian-kejadian penting, hal-hal penting dalam kehidupan
mereka. Sehingga mereka selalu belajar dari lingkungan sekitar mereka.
4. Guru jarang menggunakan metode mengajar yang menyenangkan.
Solusinya kuasailah berbagai macam metode-metode dalam mengajar
seperti Contextual Teaching Learning, Quantum Teaching, Inquiry,
project based learning dan lain-lain.
5. Guru Jarang memadukan proses pembelajaran dengan pelajaran lain,
kemampuan untuk menghubung-hubungkan pelajaran dengan pelajaran
lain (Tematik).
2. Menurut saudara apakah dalam Latihan buku kerja menstimulasi
kemampuan intelektual siswa?
Jawaban:
Iya karena, di dalam Latihan buku kerja siswa, disitu banyak kreatifitas
yang dikerjakan siswa sehingga siswa dapat berpikir secara mendalam.
Dan anak terus dibimbing oleh guru disekolah Agar anak bisa lebih
menonjol kan dirinya, terutama dalam konteks pemahaman dan
keterampilan, maka seorang guru perlu memperluas wawasan mulai dari
sekarang. Seperti yang kita ketahui bahwa dunia tidak pernah berhenti
menawarkan perubahan secara berkala. Mau tidak mau, kita perlu
menerimanya dan mencoba untuk beradaptasi agar bisa bertahan di dalam
persaingan yang semakin ketat ini. Untuk memperluas wawasan anak
didik, guru dapat membuka dunia baru bagi anak didik , sehingga mudah
bagi guru untuk mempelajari banyak hal dan perubahan yang terjadi pada
anak.
Di dalam Latihan buku kerja guru menyuruh siswa lebih banyak
membaca buku kerjanya agar dapat dipahami, tentang berbagai macam
informasi baru yang selama ini belum di ketahui yang kemungkinan
besar hal tersebut dapat berguna bagi siswa nantinya. Semakin banyak
pengetahuan yang dimiliki, maka kita akan lebih siap untuk menghadapi
tantangan hidup baik dimasa sekarang maupun di masa-masa yang akan
datang.
Selain itu, ilmu pengetahuan merupakan hal yang sangat berharga yang
tidak pernah dapat hilang meskipun kita kehilangan hal-hal lain didunia
ini, seperti harta, benda, maupun yang lainnya. Cerita maupun ide-ide
yang tertuang dalam sebuah buku yang siswa baca dapat membantu untuk
membuka jalan pikiran siswa untuk lebih mengenal dunia lain,
mendapatkan pemahama yang lebih dari sebelumnya.
3. Menurut saudara apakah yang dilakukan seorang guru jika bahan ajar
sudah di implementasikan namun pembelajaran menurun?
Jawaban:
Yang dilakukan guru ialah menjelaskan tujuan pembelajaran dengan
siswa. Tapi jangan terlalu membebaskan siswa. Tujuan belajar ini
maksudnya supaya siswa juga tahu target mereka setelah melalui proses
belajar nanti itu seperti apa. Dan Kenali juga latar belakang siswa. Itu bisa
membantu kita menentukan tujuan belajar siswa yang mereka bisa relate.
Semakin mereka bisa relate pada tujuan pembelajarannya semakin bagus.
Kalau siswa tidak punya tujuan belajar mereka sendiri, mereka bisa
kehilangan motivasi belajar. Tidak peduli bahan ajar sebagus apapun,
langkah pembelajaran serapi apapun, siswa pasti mundur juga. Dan dilihat
dari proses belajarnya juga harus dilihat; langkah-langkah
pembelajarannya sudah sesuai gaya belajar siswa atau belum. Perhatikan
antusiasme siswa ketika belajar. Kalau mereka nampak tidak semangat,
mungkin metode pembelajarannya perlu dirubah. (Atau mungkin malah
materinya juga).
Lakukan penilaian secara berkala. Jangan hanya ujian di akhir saja. Itu
juga untuk memonitor perkembangan siswa pada setiap langkah
pembelajaran. Tidak perlu bikin soal banyak seperti ujian kalau tidak
sempat. Meminta siswa menceritakan kembali apa yang sudah mereka
pelajari juga cukup. Tidak harus masuk nilai, yang penting kita tahu
kemajuan siswa.
Dan ingat; tidak ada metode pembelajaran yang sempurna. Yang ada
adalah metode pembelajaran yang cocok dengan siswa. Guru harus tahu
banyak metode pembelajaran dan harus bisa memilih dan memodifikasi
hingga cocok dengan siswa dia.
Bisa juga soal ujian tidak pas untuk anak,sehingga nilai siswa bisa
kelihatan terlalu tinggi atau terlalu rendah.
Intinya, ketika ada hal yang tidak memuaskan dari hasil belajar siswa,
jangan hanya memperhatikan bahan ajar untuk dievaluasi. Ada banyak hal
lain yang juga dievaluasi.

4. Bagaimana cara seorang guru mengevaluasi bahan ajar yang


dikembangkan?
Jawaban:
Dalam mengevaluasi bahan ajar seorang guru harus memerhatikan
evaluasi program pembelajaran yang akan diterapkan dalam kelas untuk
siswanya. Sehingga Evaluasi pembelajaran yang akan dilakukan guru
salah satu unsur penting dalam proses belajar mengajar. Evaluasi ini akan
dilakukan guru setelah proses belajar atau melalui tugas dan materi yang
diajar telah selesai dilakukan.
Dalam hal ini, evaluasi yang sering dipahami dalam dunia pendidikan
yaitu sebatas penilaian kemampuan akademik siswa saja. Adapun
penilaian yang dilakukan guru bisa secara formatif dan sumatif. Ketika
penilaian telah selesai dilakukan, maka evaluasi juga telah selesai
dilaksanakan. Pemahaman tentang penilaian sebagai evaluasi
pembelajaran kurang tepat adanya. Hal ini dikarenakan pelaksanaan
penilaian yang dilakukan guru saat proses belajar hanya terbatas, yaitu
mengenai pencapaian tujuan pembelajaran sudah tercapai atau tidak.
Evaluasi pembelajaran tidak hanya berurusan pada nilai yang akan diukur
berdasarkan kemampuan siswa dalam menyelesaikan soal-soal yang telah
diberikan guru, tetapi evaluasi program juga akan mengkaji banyak faktor.
Oleh karena itu, evaluasi program sangat penting untuk diperkenalkan
kepada seluruh guru, karena evaluasi memiliki peran yang sangat penting
dalam mengembangkan Pendidikan anak.
Evaluasi juga bisa dikatakan sebagai penilaian, baik penilaian yang baik
ataupun buruk.

Anda mungkin juga menyukai