Anda di halaman 1dari 24

PRINSIP PENGAJARAN DAN ASESMEN YANG EFEKTIF II

UJIAN TENGAH SEMESTER (UTS)

Oleh

Tika Ariati

NIM 22400415

Rombel 005

Dosen Pengampu

Mai Sri Lena, M.Pd.

PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

PENDIDIKAN PROFESI GURU

UNIVERSITAS NEGERI PADANG

2023
ESAI!
Petunjuk mengerjakan soal: Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan tepat.

1. Jelaskan tentang pendekatan Teaching at The Right Level!


Jawab: Kurikulum prototipe menjadi salah satu opsi kurikulum yang dapat
diterapkan sekolah di tahun 2022 ini. Kurikulum prototipe dinilai dapat
mengatasi learning loss dan lebih memfokuskan guru pada materi
pembelajaran esensial. Lebih menariknya, kurikulum prototipe memberikan
guru fleksibiltas dalam mengajar sesuai dengan kapasitas muridnyaatau biasa
dikenal dengan istilah teaching at the right level (TaRL). Yang mana metode
initernyata tidak hanya digunakan di Indonesia, tetapi sebelumnya juga telah
diterapkan di berbagai negara di dunia. Istilah teaching at the right level
(TaRL) sebetulnya dikenalkan pertama kali oleh organisasi inovasi
pembelajaran asal India. Mereka melakukan penelitian karena tergerak
melihat banyak anak yang sekolah tetapi hanya sedikit darinya yang betul-
betul belajar. Hasil penelitian tersebut mengungkap bahwa bagian literasi
dan numerasi siswa masih kurang. Negara-negara lain juga telah
mengembangkan konsep ini meski dengan nama berbeda. Negara tersebut
diataranya Amerika, Zambia, Bostwana, Ghana, Nigeria, Madagaskar, dan
Uganda. Dalam setiap kelas tentu guru pernah menjumpai murid yang
sangat cepat belajar dan ada juga yang lambat memahami materi yang
disampaikan. Hal tersebut dapat terjadi karena dipengaruhi oleh banyak
faktor. Salah satu faktor yang mungkin menjadi penyebab adalah karena level
siswa tersebut belum tepat dengan level atau capaian belajar yang ditetapkan.
Teaching at the right level (TaRL) merupakan pendekatan belajar yang tidak
mengacu pada tingkat kelas, melainkan mengacu pada tingkat kemampuan
siswa. Inilah yang menjadikan TaRL berbeda dari pendekatan biasanya.
TaRL dapat menjadi jawaban dari persoalan kesenjangan pemahaman yang
selama ini terjadi dalam kelas. TaRL juga mampu mewujudkan pembelajaran
yang berfokus pada siswa, sebagaimana implementasi dari filosofi
pendidikan Ki Hajar Dewantara. Dalam melaksanakan konsep Teaching at
the Right Level (TaRL), pertama guru perlu lebih dulu melakukan asesmen.
Asesmen ini berfungsi untuk mengetahui karakteristik, potensi, dan
kebutuhan siswa. Sehingga guru tahu sampai mana tahap perkembangan dan
capaian belajar siswa. Kedua, tahap perencanaan. Setelah mengantongi hasil
dari asesmen tersebut, guru kemudian dapat menyusun perencanaan proses
pembelajaran yang sesuai. Seperti perangkat ajar apa yang digunakan,
metode, hingga pengelompokan siswa sesuai tingkat kemampuan. Ketiga,
tahap pembelajaran. Pada tahap pembelajaran, guru juga perlu melakukan
asesmen berkala dalam rangka mengetahui proses perkembangan yang
terjadi pada siswa. Selain itu, evaluasi pembelajaran di akhir juga
merupakan hal yang penting. Hal ini berfungsi untuk mengetahui
ketercapaian tujuan pembelajaran dan membantu merancang pembelajaran
berikutnya. Teaching at Right Level (TaRL) merupakan pendekatan belajar
yang tidak mengacu pada tingkat kelas, melainkan mengacu pada tingkat
kemampuan peserta didik . Inilah yang menjadikan TaRL berbeda dari
pendekatan biasanya. Ciri-ciri Teaching at the Right Level (TaRL) Peserta
didik tidak terikat pada tingkatan kelas. Namun dikelompokkan berdasarkan
fase perkembangan ataupun sesuai dengan tingkat kemampuan peserta didik
yang sama. Setiap fase, ataupun tingkatan tersebut mempunyai capaian
pembelajaran yangharus dicapai.

2. Mengapa diperlukan tes diagnostik awal dan diagnostik berkala pada


peserta didik dalam menggunakan pendekatan Teaching at The Right
Level! Jelaskan.
Jawab: Menurut Depdiknas (2007: 3) istilah diagnostik merupakan suatu
kegiatan yang dilakukan untuk mengidentifikasi gejala-gejala yang
ditimbulkan. Dalam pembelajaran istilah diagnostik dapat dilakukan dalam
sebuah tes atau asesmen. Diagnostik pada pembelajaran melingkupi konsep
yang luas yang meliputi identifikasi kekuatan dan kelemahan siswa dalam
pembelajaran. Asesmen diagnostik merupakan penilaian yang digunakan
untuk mengetahui kelemahankelemahan peserta didik dalam menguasai
materi atau kompetensi tertentu serta penyebabnya. Hasil asesmen diagnostik
dapat digunakan sebagai dasar untuk memberikan tindak lanjut berupa
perlakuan (intervensi) yang tepat dan sesuai dengan kelemahan peserta
didik. Tes diagnostik dilakukan guru sebagai langkah awal dalam
menentukan dimana proses belajar mengajar telah atau belum dikuasai.
Didalam penggunaannya tes diagnostik berusaha mengungkap karakteristik
dan kesulitan apa yang ada dalam pembelajaran sehingga dapat dilakukan
upaya untuk mengambil keputusan dalam mencari jalan pemecahan.
Bambang Subali (2012: 23) menjelaskan keputusan melakukan tes
diagnostik sebelum pelajaran dimulai pada peserta didik yakni dengan
melakukan tes diagnostik pada saat sebelum pembelajaran guru dapat
mengambil sikap perlu tidaknya pserta didik diberikan pelajaran ekstra agar
mampu menguasai pelajaran yang sesuai prasyarat yang belum dikuasai
Mengapa diperlukan tes diagnostik awal dan diagnostik berkala pada peserta
didik, Karena tes diagnostik awal berfungsi untuk memancing pengetahuan
peserta didik sedangkan tes diagnostic berkala berfungsi untuk mengetahui
pemahaman peserta didik mengenai materi yang telah dipelajari seperti soal
evaluasi sehingga mempermudah guru melakukan penilaian hasil belajar
untuk mengetahui seberapa paham peserta didik mengenai materi tersebut.
Jadi dapat disimpulkan bahwa tes diagnostik berfungsi untuk
mengidentifikasi masalah atau kesalahan yang dialami siswa dan
merencanakan tindak lanjut berupa upaya-upaya pemecahan sesuai masalah
atau kesalahan yang telah teridentifikasi.

3. Uraikan Kelebihan dan kelemahan dari pendekatan Teaching at The Right


Level!!
Jawab:
Kelebihan Teaching at The Right Level adalah:
a. Memungkinkan anak memperoleh keterampilan dasar seperti membaca dan
berhitungdengan cepat.
b. Tanpa memandang usia dan kelas, pengajaran dimulai dari tingkat anak.
c. Memberikan guru dan murid ruang untuk bergerak lebih luas.
d. Dalam proses pembelajaran yang diberikan guru sangat relevan.
e. Memfokuskan anak dalam membantu anak-anak dengan dasar membaca,
memahami,mengekspresikan diri, serta keterampilan sesuai dengan
tingkat kemampuannya.

Kekurangan Teaching at The Right Level adalah:


a. Guru tidak bisa mengontrol siswa yang banyak seperti pada level pemula.
b. Tidak mengacu pada tingkatan kelas dimana pembelajaran dibuat dan
disesuaikan dengan capaian, tingkat kemampuan, kebutuhan peserta
didik, untuk mencapai pembelajaran yang diharapkan.
c. Seorang guru harus mampu memilih dan memilah sesuai dengan level
kemampuan siswanya dan mengajarkannya sesuai dengan level tersebut.

4. Mengapa harus menggunakan pendekatan Teaching at The


Right Level! untukmelaksanakan pembelajaran di Sekolah Dasar!
Jawab: Teaching at the right level adalah proses intervensi yang harus
dilakukan guru dengan memberikan masukan pembelajaran yang relevan
dan spesifik untuk menjembatani perbedaan yang ditemukan. Peserta didik
tidak terikat pada tingkatan kelas, namun di sesuaikan berdasarkan
kemampuan peserta didik yang sama. Setiap fase, ataupun tingkatan tersebut
mempunyai capaian pembelajaran yang harus dicapai. Mengapa harus
Teaching at the right level? Karena proses pembelajaran peserta didik akan
disusun mengacu pada capaian pembelajaran tersebut, namun disesuaikan
dengan karakteristik, potensi, kebutuhan peserta didiknya. Teaching at the
Right Level (TaRL) memungkinkan anak-anak memperoleh keterampilan
dasar, seperti membaca dan berhitung dengan cepat. Tanpa memandang usia
atau kelas, pengajaran dimulai pada tingkat anak. Inilah yang dimaksud
dengan "Mengajar pada Tingkat yang Benar". Fokusnya adalah membantu
anak-anak dengan dasar membaca, memahami, mengekspresikan diri, serta
keterampilan berhitung sesuai dengan tingkat kemampuannya.

5. Mengapa perlu mengembangkan rencana pembelajaran Teaching at


The Right Level! diSekolah dasar!
Jawab: Karena perencanaan pembelajaran menjadikan guru dapat
mempersiapkan dan menentukan tindakan apa yang akan dilakukan saat
proses pembelajaran berlangsung agar proses pembelajaran dapat
berlangsung secara efektif.

6. Buatlah perencanaan pembelajaran tematik terpadu untuk peserta


didik Sekolah Dasar dengan pendekatan Teaching at The Right Level!!
Jawab: Perencanaan pembelajaran tematik terpadu untuk peserta didik
Sekolah Dasar dengan pendekatan Teaching at The Right Level terlampir.
Lampiran:

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN


(RPP)

Satuan Pendidikan : SD Negeri 29 Ganting Utara


Kelas / Semester : III (Tiga) / II (Genap)
Tema 7 : Energi dan Perubhannya
Sub Tema 1 : Sumber Energi
Muatan Terpadu : Bahasa Indonesia, PPkn, Matematika
Pembelajaran :5
Alokasi Waktu : 1 Hari

A. KOMPETENSI INTI (KI)


1. Menerima dan menjalankan ajaran agama yang dianutnya.
2. Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, santun, percaya diri, peduli, dan
bertanggung jawab dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, guru,
tetangga dan Negara.
3. Memahami pengetahuan faktual, Konseptual, prosedural, dan
metakognitif pada tingkat dasar dengan cara mengamati, menanya dan
mencoba berdasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya, makhluk ciptaan
Tuhan dan kegiatannya, dan benda-benda yang dijumpainya di rumah,
di sekolah dan tempat bermain.
4. Menunjukkan keterampilan berfikir dan bertindak kreatif, produktif,
kritis, mandiri, kolaboratif dan komunikatif. Dalam bahasa yang jelas,
sistematis, logis dan kritis, dalam karya yang estetis dalam gerakan yang
mencerminkan anak Sehat, dan tindakan yang mencerminkan prilaku
anak sesuai dengan tahap perkembangannya.

B. KOMPETENSI DASAR (KD)


Bahasa Indonesia

NO KOMPETENSI DASAR (KD) INDIKATOR


1 3.2 Menggali informasi tentang 3.2.1 Mengidentifikasi informasi
sumber dan bentuk energi yang tentangsumber energi secara
disajikan dalam bentuk lisan, lisan atau tulis dengan tepat
tulis, visual, dan/atau eksplorasi 3.2.2 Mampu menyampaikan pokok
lingkungan. pokok informasi terkait sumber
energi secara lisan atau tulis
dengantepat .
2 4.2 Menyajikan hasil penggalian 4.2.1. Mengidentifikasi istilah yang
informasi tentang konsep berkaitan dengan sumber
sumber dan bentuk energi dalam energi.
bentuk tulis dan visual 4.2.2. Menyusun informasi tentang
menggunakan kosakata baku dan sumber energi dengan
kalimat efektif. kalimat efektif yang benar.

PPkN

NO KOMPETENSI DASAR (KD) INDIKATOR


1 1. 1 Menerima amanah hak dan 1.2.1. Mengidentifikasi kewajiban-
kewajiban sebagai anggota kewajiban di rumah terkait sumber
keluarga dan warga sekolah dalam energi.
kehidupan sehari-hari.
2 2. 1 Menerima hak dan kewajiban 2.2.1 Menyimulasikan kewajiban
sebagai anggota keluarga dan kewajiban di sekolah terkait sumber
warga sekolah dalam kehidupan energi..
sehari-hari.
3 3.1 Mengidentifikasi kewajiban 3.2.1. Menentukan perilaku yang
dan hak sebagai anggota menunjukkan kewajiban di
keluarga dan warga sekolah. rumah terkait penghematan
sumber energi.
4 4.1 Menyajikan hasil identifikasi 4.2.1. Menceritakan Pengalaman
kewajiban dan hak sebagai Menjalankan kewajiban dan hak
anggota keluarga dan warga sebagai anggota keluarga dan
sekolah. warga sekolah.

Matematika

NO KOMPETENSI DASAR (KD) INDIKATOR


1 3.6 Menjelaskan dan menentukan lama 3.6.1. Mengidentifikasi satuan waktu jam
waktu suatu kejadian berlangsung dan menit.
2 4.6 Menyelesaikan masalah yang 4.6.1. Menentukan satuan waktu jam
berkaitan lama waktu suatu dengan tepat.
kejadian berlangsung.
C. TUJUAN PEMBELAJARAN
1. Dengan bermain peran, siswa mampu mengidentifikasi informasi
tentang sumber energi secara lisan atau tulis dengan tepat
2. Dengan mengidentifikasi informasi pada teks percakapan, siswa mampu
menyampaikan pokok-pokok informasi terkait sumber energi secara
lisan atau tulis dengan tepat .
3. Dengan menyimak teks percakapan informasi, siswa mampu
mengidentifikasi istilahyang berkaitan dengan sumber energi.
4. Dengan mengidentifikasi istilah yang berkaitan dengan sumber
energi, siswa mampu menyusun informasi tentang sumber energi
dengan kalimat efektif yang benar.
5. Dengan diskusi kelompok, siswa mampu memberikan contoh perilaku
menghemat BBMdengan tepat.
6. Dengan menyampaikan hasil diskusi, siswa mampu menceritakan
pengalamanmenunjukkan perilaku menghemat energi dengan tepat.
7. Dengan contoh soal, siswa mampu mengidentifikasi satuan waktu jam
dan menit.
8. Dengan latihan soal, siswa mampu menentukan satuan waktu jam
dengan tepat.

Karakter peserta didik yang diharapkan:


Religius, Nasionalis, Mandiri, Gotong Royong, Integritas (PPK) Critical
Thinking, Collaboration, Creativity, Communication (4C) Literasi.

D. SUMBER, MEDIA DAN ALAT PEMBELAJARAN


1. Buku Pedoman Guru Tema 6 Kelas 3 dan Buku Siswa Tema 6 Kelas 3
(Buku Tematik Terpadu Kurikulum 2013, Jakarta: Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan, 2018)
2. Model jam dinding

E. PENDEKATAN & METODE


Pendekatan : Teaching At The Right Level
Strategi : Cooperative Learning
Teknik : Example Non Example
Metode : Permaianan, Penugasan, Tanya Jawab, Diskusi dan Ceramah
F. KEGIATAN PEMBELAJARAN

Alokasi
Kegiatan Deskripsi Kegiatan
Waktu
1. Kelas dimulai dengan dibuka dengan salam, menanyakan
kabar dan mengecek kehadiran siswa
2. Kelas dilanjutkan dengan do’a dipimpin oleh salah
seorang siswa.
3. Guru menjelaskan rencana kegiatan yang akan
dilakukan,tujuan kegiatan belajar, dan rencana penilaian.
4. Guru mengajak siswa untuk membuat komitmen tentang
karakter apa yang mau mereka tunjukkan sepanjang
prosesbelajar mengajar hari ini. Kegiatan Penguatan
Karakter (PPK). 15
Pendahuluan
5. Guru meminta seorang siswa untuk bercerita tentang Menit
kegiatan sebelum berangkat ke sekolah. Siswa lain
diminta menyimak. (Kegiatan literasi)
6. Guru mengajukan pertanyaan-pertanyaan terkait cerita
yang telah disampaikan seorang siswa tersebut. Lalu
meminta seorang siswa menceritakan kembali dengan
bahasanya sendiri.
7. Guru menghubungkan cerita tersebut dengan materi yang
akan dipelajari

Ayo Mencoba
1. Siswa berpasangan untuk membaca dialog pada buku
teksSubtema 1 Pembelajaran 5. (Collaborative)
2. Siswa melakukan percakapan secara
berpasangan.. (Communication)
3. Dengan melakukan tanya jawab guru meminta siswa
mengidendtifikasi informasi terkait isi percakapan.
Setelah itu siswa diminta menceritakan kembali isi
informasi yang terdapat di dalam dialog percakapan
tersebut.
4. Siswa mengerjakan soal pada lembar kerja
Inti Ayo Berdiskusi
1. Mendiskusikan tentang contoh perilaku menghemat
BBM( Critical thinking and Problem Solving)

Ayo Mengamati
1. Guru menanyakan kepada siswa pukul berapa saat ini.
Ini adalah pertanyaan untuk mengawali pembahasan
mengenai satuan waktu.
2. Lalu guru menunjuk seorang siswa dan menanyakan
pukul berapa dia bangun tidur. Lalu guru memberi
kesempatan kepada siswa menunjukkan dengan jarum
jam ke depan kelas. Jika siswa tersebut belum mampu,
maka guru yang akan menunjukkan waktu yang
disebutkan siswa tersebut.
3. Seterusnya seperti itu melalui tanya jawab guru
menjelaskan konsep jam dan bagaimana menunjukkan
kedudukan jarum jam pada waktu tertentu Setelah
yakin semua siswa memahami, guru meminta siswa
mengerjakan soal-soal latihan yang ada di buku teks.

1. Guru dan siswa melakukan refleksi mengenai


kegiatan pembelajaran.Apa saja yang sudah
dipelajari pada hari ini?
a. Bagaimana perasaan setelah bermain jalan dan lari
mundur?
b. Apa kegiatan yang paling disukai?
c. Informasi apa yang ingin diketahui lebih lanjut?
d. Bagaimana cara siswa mendapatkan informasi 15
Penutup tersebut? Menit
2. Pertanyaan yang diajukan guru dapat dijawab secara
lisan atau tulisan. Jika guru menginginkan siswa
menuliskan jawaban pertanyaan refleksi, sebaiknya
siswa memiliki buku tulis khusus untuk refleksi.
3. Menyanyikan salah satu lagu daerah untuk
menumbuhkan Nasionalisme, Persatuan, dan Toleransi
4. Salam dan doa penutup dipimpin oleh salah satu siswa
(Religius)

E. PENILAIAN
1. Penilaian Sikap
Pengamatan dan Pencatatan Sikap selama kegiatan menggunakan
lembar observasi (Lihat pedoman penilaian sikap)
2. Penilaian Pengetahuan
a. Tes Tertulis tentang menemukan dan menceritakan kembali pokok-
pokok informasi
b. Tes tertulis tentang prilaku hemat energi
c. Tes tertulis tentang menentukan waktu
3. Penilaian Keterampilan
a. Mempraktikkan kombinasi gerak berjalan, menekuk, dan
mengayun pada senamirama.
b. Menyampaikan hasil diskusi tentang perilaku hemat energi.
Mengetahui Padang, April 2023
Guru Pamong Mahasiswa PPL

Fefi Yulita, M.Pd. Tika Ariati, S.Pd.


NIP. 197002041993032004

Kepala SD Negeri 29 Ganting Utara

Fefi Yulita, M.Pd.


NIP. 197002041993032004
Lampiran:
BAHAN AJAR

Bahasa Indonesia
PPKn
Kewajiban adalah sesuatu yang harus dilakukan oleh seseorang dengan penuh tanggung
jawab. Hak adalah sesuatu yang dimiliki setiap orang secara mutlak yang sifatnya bebas
namun terbatas. Kasih sayang sesama anggota keluarga juga termasuk kebutuhan kita.
Manusia sebagai makhluk sosial, tanpa kasih sayang, mungkin keluarga kita tidak akan
bersatu. Setiap anak berhak untuk tumbuh dan berkembang, serta mendapatkan
perlindungan dari kekerasan, dan diperlakukan secara adil. Tidak hanya hak, kewajiban
di lingkungan keluarga juga sangat penting. Contohnya yaitu menghormati dan
menyayangi seluruh anggota keluarga. Kita juga berkewajiban untuk selalu menghemat
energi.
Contoh kewajiban menghemat sumber energi di rumah adalah:
1. Mematikan keran air jika sudah penuh.
2. Tidak membuang-buang makanan.
3. Mematikan lampu pada siang hari.
4. Tidak membuang-buang air.
5. Mengurangi menggunakan kendaraan pribadi.
6. Mematikan alat elektronik.
Saat bepergian, orang-orang lebih suka menggunakan kendaraan pribadi
daripada angkutan umum. Akan tetapi hal tersebut merupakan salah satu
pemborosan energi yang menggunakan Bahan Bakar Minyak (BBM). Cara-cara
menghemat BBM yang dapat dilakukan adalah:
1. Mengurangi penggunaan kendaraan bermotor
Cara yang paling sederhanda dalam menghemat BBM adalah mengurangi
perjalanan yang ditempuh dengan kendaraan bermotor. Semakin sering kita
menggunakan mobil atau motor, pastinya konsumsi BBM kita akan semakin
besar
2. Menggunakan transportasi umum
Sebagai alternatif penggunaan kendaraan bermotor pribadi, kita bisa
menggunakan kendaraan umum. Kereta api listrik atau KRL serta kereta api
ringan atau LRT menggunakan tenaga listrik sehingga tidak menggunakan BBM.
Sementara bus umum meski menggunakan BBM, namun akrena digunakan oleh
orang banyak dapat tetap mengurangi konsumsinya.
3. Tidak berkendara pada jam sibuk
Pada jam sibut, seperti pada pagi saat orang berangkat kerja, jalanan akan penuh
sesak dengan kendaraan bermotor dan menyebabkan kemacetan. Dalam kondisi
macet, perjalanan juga akan menjadi lebih lama, sehingga, konsumsi BBM juga
akan meningkat dibanding bila tidak macet.
4. Tidak menyalakan pendingin mobil
Mesin pendingn mobil atau AC menggunakan BBM untuk tenaganya. Bila cuaca
tidak terlalu panas, AC dapat dimatikan untuk menghemat BBM.
5. Menggunakan mobil ringan dengan konsumsi bahan bakar sedikit
Mobil jenis sport atau mobil dengan ukuran besar memerlukan konsumsi BBM
lebih besar dari mobil kecil seperti sedan dan city car. Karena itu, menggunakan
mobil kecil dapat menghemat penggunaan BBM.
6. Jangan terlalu sering menekan pedal gas dan mengerem
Pada saat kita meningkatkan kecepatan dengan menekan pedal gas, BBM akan
dipompakan ke mesin untuk melakukan akselerasi. Semakin sering kita merubah
kecepatan dengan mengerem dan mengegas, maka semakin banyak BBM
dikonsumsi. Karena itu, mengendarai kendaraan dengan kecepatan stabil adalah
cara yang baik untuk menghemat BBM.
7. Menggunakan ban yang dalam keadaan baik
Ban yang sudah sudah mulai kehilangan permukaannya tidak hanya
membahayakan penumpang, namun juga membuat konsumsi BBM meningkat.
Hal ini karena daya gesek ban berkurang sehingga memerlukan konsumsi BBM
lebih besar untuk mengerakkan ban.

MATEMATIKA
Satuan waktu di kehidupan sehari-hari
1. Tanda waktu jam atau utuh pada waktu yang tepat
Tanda waktu jam pada waktu yang utuh atau tepat, yaitu jarumpanjang selalu
berada pada angka 12, sedangkan jarum pendek berada pada waktu yang
ditunjuk. Jarum panjang menunjuk angka 12,
jarum pendek menunjuk angka 6. Tanda waktu ini dibaca
“pukul enam”.

2. Tanda waktu jam pada waktu setengahan


Tanda waktu jam pada waktu setengahan, yaitu jarum panjang selalu berada
pada angka 6, sedangkan jarum pendek berada di tengah antara kedua angka
yang dimaksud.
Jarum pendek berada di antara angka 3 dan 4. Tanda
waktu ini dibaca “pukul tiga” (lebih) tiga puluh menit”
atau “setengahempat”

3. Tanda waktu jam waktu seperempatan


Tanda waktu jam pada waktu seperempatan, yaitu jarum panjangberada pada
angka 3, sedangkan jarum pendek berada di antara kedua angka yang
dimaksud.
Jarum pendek berada di antara angka 12 dan 1, tetapi
letaknya lebih dekat dengan angka
12. Tanda waktu ini dibaca “pukul dua belas (lebih) lima
belas menit” atau “dua belas seperempat”.
Demonstrasikanlah waktu berikut di depan kelasmu!

Tantangan!
Jam di rumah Siti menunjukkan pukul 06.00.Ternyata jam di
rumah Siti terlambat 1 jam. Jam berapakah waktu yang
sebenarnya? Tentukanlah waktu yang sebenarnya!
Penyelesaian
Diketahui = Jam di rumah siti = Pukul 06.00
Jam Internasional = 1 Jam lebih cepat dari jam Siti Ditanya
: Jam/waktu sebenarnya ?
Jawab : 6 + 1 = 7 , Jadi waktu sebenarnya adalah pukul 07.00
MEDIA PEMBELAJARAN

Video Pembelajaran :

Link Video Pembelajaran : https://www.youtube.com/watch?v=b4dVJcD3gTQ

Media gambar :
LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD)

Nama Siswa : 1. ………………………………………………

2. ………………………………………………
3…………………………………………………
4…………………………………………………
5…………………………………………………

Nama Sekolah : SD Negeri 05 Padang Pasir

Muatan Pelajaran : Bahasa Indonesia, PPKn, Matematika

Petunjuk :
a. Duduklah bersama kelompokmu!
b. Jawablah pertanyaan berikut ini dengan tepat!

1. Makna kata energi adalah …


A. Bahan bakar C. Kemampuan melakukan usaha
B. Kemampuan untuk melakukan kerja D. Alat penggerak

2. Adi mematikan lampu di siang hari. Sikap Adi menunjukkan … energi.


A. Boros C. Sumber
B. Hemat D. Jalan

3. Sekolah Adi sangat dekat, sebaiknya Adi ke sekolah dengan …


A. Motor C. Bus
B. Mobil D. Jalan kaki

4. Arti dari kata gas adalah …


A. Zat berbahaya C. Zat ringan

B. Zat padat D. Zat yang mengendap di laut

5. Kewajiban kita agar sumber energi dapat tetap lestari adalah …


A. Membuang-buang air
B. Menghambur-hamburkan listrik
C. Menggunakan energy sebanyak-banyaknya
D. Menggunakannya dengan baik dan bertanggung jawab
6. Orang yang wajib menghemat energi di rumah adalah …
A. Ayah C. Adik B. Ibu D. Semua anggota keluarga

7.
Jarum pendek pada
angka Jarum panjang
pada angka

8.
Jarum pendek
pada angka Jarum
panjang pada
angka

9.
Jam di samping menunjukkan pukul

…:…

10.
Jam di samping menunjukkan
pukul … : …
KISI-KISI SOAL

Nama Sekolah : SD Negeri 05 Padang Pasir


Kelas / Semester : III (Tiga) / II (Genap)
Tema : 6 (Energi dan Perubahannya)
Subtema 1 : Sumber Energi
Pembelajara :5
SOAL
EVALUASI

Jawablah pertanyaan-pertanyaan dibawah ini dengan benar!


1. Sebagai salah satu makhluk hidup, manusia membutuhkan energi untuk melakukan
aktivitasaktivitasnya. Energi adalah...
2. Cahaya matahari adalah sumber energi utama di bumi yang bermanfaat bagi...
3. Beni mempunyai hak menonton TV di rumah, sikap Beni sebaiknya...
4. Arum telah mendapatkan pelajaran di sekolah, maka arum berkewajiban untuk...
5. Ayah bekerja selama 8 jam. Jika ayah selesai pukul 16.00. maka, Ayah mulai bekerja di
kantorpukul...

KUNCI
JAWABAN

1. Energi adalah kemampuan untuk melakukan usaha dan mengalami perubahan.


2. Tumbuhan, hewan dan manusia.
3. Mematikan TV jika sudah tidak menonton.
4. Belajar dengan sungguh sungguh.
5. Pukul 08.00.

PENILAIAN

1. Penilaian Sikap
Petunjuk:
Berikanlah tanda centang pada nilai 1,2,3 atau 4 sesuai dengan sikap yang ditunjukkanoleh
peserta didik!

a. Pedoman Observasi Sikap teliti

Skor
No Aspek pengamatan
1 2 3 4
Senantiasa berhati-hati dan penuh perhatian dalam
1 mengerjakan sesuatu.
Mengerjakan sesuatu sesuai dengan aturan atau
2
kaidah yang berlaku.
Jumlah skor
b. Pedoman Observasi sikap santun

Skor
No Aspek pengamatan
1 2 3 4
Mengucapkan terimakasih ketika diberikan
1 kesempatan mengutatarakan pendapat atau setelah
menerima bantuan orang lain
Menggunakan bahasa santun saat menyampaikan
2
pendapat.
Menggunakan bahasa santun saat mengkritik pendapat
3
teman.
Jumlah skor

c. Pedoman Observasi Percaya Diri

Skor
No Aspek pengamatan
1 2 3 4
Berani berpendapat,bertanya, atau menjawab
1 Pertanyaan
Berpendapat atau melakukan kegiatan tanpa ragu-
2
ragu.
3 Mampu membuat keputusan dengan cepat.

4 Tidak mudah putus asa atau menyerah.

Jumlah Skor

Pedoman Penskoran :
4 = selalu; apabila selalu melakukan sesuai pernyataan
3 = sering; apabila sering melakukan sesuai pernyataan dan kadang-kadang tidak
melakukan
2 = kadang-kadang; apabila kadang-kadang melakukan dan sering tidak melakukan
1 = tidak pernah; apabila tidak pernah melakukan

2. Penilaian Pengetahuan
Instrumen penilaian : Tes Tertulis (Isian)
A. Menjelaskan dan mencontohkan sumber energy yang ada di bumi.
Rekap Skor Peserta didik:

No. Nama Skor

1.

2.
3.

4.

B. Menganalisis hak dan kewajiban di lingkungan keluarga.


Rekap Skor Peserta didik

No. Nama Skor

1.

2.

3.

4.

C. Menentukan satuan waktu jam dengan tepat.


Rekap Skor Peserta didik

No. Nama Skor

1.

2.

3.

4.
3. Penilaian Keterampilan
Aspek: Mempraktikkan kombinasi gerak berjalan, menekuk, dan mengayun pada
senamirama

Perlu
Sangat Baik Baik Cukup
No Kriteria Pendampingan
4 3 2 1
1 Kesesuai Seluruh Sebagian besar Separuh Hampir semua
n Informasi informasi yang saja informasi tidak
informasi yang disampaikan informasi sesuai
dengan disampaik sangat lengkap disampaik dengan sumber
sumber an sangat dan sesuai an dengan informasi
informasi lengkap dengan lengkap
dan sesuai informasi yang
dengan terdapat pada
informasi sumber
yang informasi
terdapat
pada
sumber
informasi
2 Susuna Seluruh Ada sedikit Separuh Belum
n kalimat kalimat yang saja mampu
kalimat sesuai tidak sesuai kalimat menyusun
inform dengan EYD yang kalimat yang
asi EYD strukturny sesuai dengan
a sesuai EYD
EYD

Aspek: Menyampaikan hasil diskusi tentang perilaku hemat energi.

Perlu
Sangat Baik Baik Cukup
Bimbingan
No Kriteria
4 3 2 1
1 Ketepa Seluruh Ada sedikit Beberapa Belum mampu
tan perilakuyang kekeliruan contoh memberikan
Conto Dicontohkan pemilihan perilaku contoh
h benar dan contoh tidak tepat perilaku
Prilaku sesuaidengan perilaku dengan tepat
topik diskusi
2 Sikap Semua Terlibat aktif Dapat Belum bisa
Saat kalimat namunsesekali mengikuti berpartisipasi
Berdiskus disusun terlihat kurang diskusi aktif dan
i dengan fokus meskitetap belum bisa
struktur yang harus fokus
benar, selalu
dengan diingatkan
penggunaan untuk
diksiyang fokus dan
baik, dan aktif
ejaanyang
tepat

Anda mungkin juga menyukai