PERSPEKTIF PENDIDIKAN SD
2) Jelaskan cara yang bisa dilakukan oleh guru untuk melihat perkembangan proses
pembelajaran dikelas!
a. Guru yang memiliki bahan ajar, dapat terbantu dalam melaksanakan kegiatan
pembelajaran. Bahan ajar yang digunakan guru bisa saja tidak sempurna, namun
seiring waktu dapat makin sempurna dan semakin berkualitas bahan ajar yang dimiliki
karena telah mengetahui kekurangan dari bahan ajar sebelumnya.
b. Berguna dalam kenaikan pangkat atau jabatan guru. Hal ini karena, bahan ajar
dapat diajukan sebagai karya yang dinilai untuk menambah angka kredit guru.
Sehingga, memungkinkan guru cepat naik golongan jabatan.
c. Bisa menambah penghasilan guru. Apabila hasil karya bahan ajar guru berhasil
diterbitkan oleh penerbit, maka guru dapat memperoleh penghasilan darinya.
Sedangkan Pentingnya Bahan Ajar Bagi Siswa dalam Proses Pembelajaran
a. Membuat pembelajaran lebih menarik dan mengesankan bagi siswa. Bahan ajar
dapat membuat siswa tidak mudah bosan. Hal ini dikarenakan bahan ajar
memungkinkan siswa untuk tidak hanya mendengarkan penjelasan dari guru.
b. Siswa akan mendapatkan lebih banyak kesempatan dalam belajar secara mandiri.
Bahan ajar yang telah disusun guru, dapat menjadi pembimbing dan petunjuk bagi
siswa. Siswa pun dapat memilih sendiri waktu yang nyaman untuk mereka belajar.
Kemudian, dengan adanya banyak aktivitas yang dirancang akan dapat membantu
siswa untuk mencapai tujuan pembelajaran.
2. Cara yang bisa dilakukan oleh guru untuk melihat perkembangan proses
pembelajaran dikelas yaitu, perkembangan peserta didik merupakan proses yang
kompleks. Perkembangan peserta didik dapat dibagi menjadi empat ranah utama,
yaitu perkembangan fisik, intelektual (kognitif dan bahasa), emosi dan sosial.
Meskipun masing-masing ranah menekankan aspek khusus dari perkembangan,
setiap ranah perkembangan tersebut memiliki sifat saling ketergantungan luas antara
satu dengan lainnya. Sebagai contoh, keterampilan kognitif (Cognitive skills) memiliki
ketergantungan pada pengalaman sosial, kesehatan fisik, dan emosi. Siswa yang
memiliki kesehatan fisik dan emosional yang baik dan terbuka pada berbagai
pengalaman sosial, cenderung mampu belajar lebih baik daripada siswa yang berada
dalam situasi sebaliknya. Begitu pun dengan perkembangan sosial siswa yang
dipengaruhi oleh kedewasaan biologis, pengertian kognitif, dan reaksi emosional.
Pada akhirnya, setiap ranah perkembangan akan merefleksikan ranah perkembangan
yang lain. Untuk memahami perkembangan siswa, ada berbagai cara yang dapat guru
terapkan. guru harus memastikan instrumen - instrumen yang digunakan untuk
mengetahui perkembangan peserta didik atau siswa dapat mencakup semua ranah
perkembangan. Mengenal karakteristik peserta didik/siswa adalah salah satu cara
mengetahui perkembangan siswa. Berikut ini adalah cara yang dapat guru lakukan
untuk mengetahui perkembangan siswa.
a. Observasi adalah teknik atau cara untuk mengamati suatu keadaan atau suatu
kegiatan (tingkah laku). Alat yang paling pokok dalam teknik ini adalah panca indra,
terutama indra penglihatan. Untuk mencatat hasil observasi guru dapat menyediakan
lembar observasi. Ada 4 teknik observasi yang dapat guru terapkan, yaitu: observasi
sehari-hari, observasi sistematis, observasi partisipatif, dan observasi non partisipatif.
Proses perkembangan siswa yang akurat dapat guru diketahui dengan teknik
observasi secara langsung. Hanya saja terkadang membutuhkan ketelitian dan
kejelian supaya dapat mengobservasi semua siswa.
b. Menulis Catatan anekdot merupakan catatan otentik hasil observasi. Dalam catatan
anekdot terdapat gambaran tingkah laku siswa atau kejadian/ peristiwa dalam situasi
yang khusus. Dengan adanya catatan anekdot guru dapat memperoleh pengalaman
yang lebih tepat tentang perkembangan siswa, mengetahui sebab-sebab dari gejala
yang ditunjukkan siswa, dan mencari jalan keluar yang sesuai dengan gejala yang
ditunjukkan. Catatan anekdot yang baik harus bersifat objektif, deskriptif, dan selektif.
Dengan catatan anekdot ini, guru akan lebih memahami tentang sikap, kebiasaan atau
perilaku murid sehingga memudahkan guru untuk memberikan bimbingan kepada
siswa.
c. Melalui Angket dan Wawancara, Angket atau kuesioner merupakan alat pengumpul
data melalui komunikasi tidak langsung, yaitu melalui tulisan. Angket biasanya berisi
daftar pertanyaan yang bertujuan untuk mengumpulkan keterangan tentang berbagai
hal yang berkaitan dengan responden atau dalam hal ini adalah siswa. Sedangkan
wawancara adalah teknik untuk mengumpulkan informasi melalui komunikasi
langsung dengan responden (orang yang diminta informasi). Yang menjadi responden
adalah siswa, orang tua, teman, atau orang lain yang dapat diminta keterangan
tentang siswa. Teknik wawancara membutuhkan waktu yang lama sedangkan angket
dapat dilakukan dalam waktu yang lebih singkat.
3. Guru yang profesional bisa menciptakan pembelajaran menjadi aktif, kreatif, efektif
dan menyenangkan maksudnya adalah Guru merupakan profesi/jabatan yang
memerlukan keahlian khusus sebagai guru. Jenis pekerjaan ini tidak dapat dilakukan
oleh sembarang orang di luar bidang kependidikan. Tugas guru sebagai profesi
meliputi mendidik, mengajar dan melatih. Mendidik berarti meneruskan dan
mengembangkan nilai-nilai hidup/kepribadian. Mengajar berarti meneruskan dan
mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi. Sedangkan melatih berarti
mengembangkan keterampilan-keterampilan kepada peserta didik. Di sekolah, guru
harus dapat menjadikan dirinya sebagai orang tua kedua. Ia harus mampu menarik
simpati sehingga ia menjadi idola para peserta didiknya. Pelajaran apapun yang
diberikan, hendaknya dapat menjadi motivasi bagi peserta didiknya dalam belajar. Bila
seorang guru dalam penampilannya sudah tidak menarik, maka kegagalan pertama
adalah ia tidak akan dapat menambahkan benih pengajarannya itu kepada para
peserta didiknya. Para peserta didik akan enggan menghadapi guru yang tidak
menarik. Didalam proses belajar guru berperan sebagai perantara atau medium. Guru
dituntut untuk dapat melakukan kegiatan pembelajaran yang dapat melibatkan siswa
melalui pembelajaran, aktif, kreatif, efektif, menyenangkan yang pada akhirnya
membuat siswa dapat menciptakan membuat karya, gagasan, pendapat, ide atas
hasil penemuannya dan usahanya sendiri, bukan dari gurunya. Rusman (2014: 323)
mengatakan bahwa: pembelajaran aktif, kreatif, efektif dan menyenangkan (PAKEM)
berasal dari konsep bahwa pembelajaran harus berpusat pada anak (student centred
learning). Pembelajaran aktif, kreatif, efektif dan menyenangkan (PAKEM) terdiri dari
lima unsur, yaitu sebagai berikut:
a. Jenis materi pembelajaran bervariasi, sebuah metode mengajar hanya cocok untuk
suatu jenis materi pelajaran tertentu. Misalnya, jika anda seorang guru IPA, maka
anda tidak akan dapat mengajarkan keterampilan proses IPA dengan menggunakan
metode ceramah. Untuk mengajarkan keterampilan proses IPA, guru sebaiknya
menggunakan metode inkuiri. Nah, sementara di kelas kita ada beragam jenis materi
pembelajaran yang harus diberikan kepada siswa.
b. Setiap siswa memiliki beragam gaya belajar, metode mengajar tertentu hanya
cocok untuk siswa yang memiliki gaya belajar tertentu. Jika guru hanya menggunakan
satu macam metode, maka dapat dipastikan siswa-siswa yang memiliki gaya belajar
tertentu akan menjadi bosan dan tidak dapat mencapai tujuan pembelajaran yang
diharapkan. Taruh contoh begini, jika guru mengajar dengan metode ceramah dengan
menggunakan media pembelajaran berupa presentasi power point, maka siswa yang
akan cocok adalah siswa dengan gaya belajar audio-visual. Sedangkan siswa dengan
gaya belajar tidak suka menggunakan audio-visual, pastinya mereka akan merasa
tersiksa sekali saat mengikuti pembelajaran.
d. Mendorong siswa agar lebih aktif, siswa akan terbantu mengekspresikan berbagai
perasaan mereka saat guru menggunakan beragam metode mengajar.
Mengekspresikan perasaan akan dapat siswa lakukan dengan berbagai cara, sebagai
dampak dari penggunaan metode mengajar yang bervariasi. Ini akan membuat siswa
mengikuti pembelajaran dengan sukarela dan bersemangat untuk berpartisipasi aktif.
Mereka akan berpikir secara mandiri, dan secara tanpa sadar mereka telah tenggelam
dan terlibat aktif dalam pembelajaran.