Anda di halaman 1dari 8

TUGAS III

PERSPEKTIF PENDIDIKAN SD

NAMA : Ida Bagus Gde Basma Manuaba


NIM : 859024529
UPBJJ-UT : Denpasar
MASA REGISTRASI : 2023.1
SOAL :

1) Bahan ajar menjadi salah satu penunjang keberhasilan proses pembelajaran,


jelaskan!

2) Jelaskan cara yang bisa dilakukan oleh guru untuk melihat perkembangan proses
pembelajaran dikelas!

3) Guru yang profesional bisa menciptakan pembelajaran menjadi aktif, kreatif,


efektif dan menyenangkan, jelaskan maksudnya!

4) Mengapa dalam proses pembelajaran dikelas hendaknya guru menggunakan


model pembelajaran yang bervariasi?

5) Sarana dan prasarana sangat penting untuk menunjang proses pembelajaran,


jelaskan!
JAWABAN :

1. Bahan ajar menjadi salah satu penunjang keberhasilan proses pembelajaran.


Bahan ajar menjadi hal yang penting karena merupakan salah satu elemen yang
dapat membantu siswa dalam mencapai tujuan belajar. Pengertian bahan ajar
menurut National Center For Competency Based Training adalah semua bentuk
bahan yang digunakan dalam membantu guru untuk melaksanakan proses
pembelajaran di kelas. Bahan ajar yang dimaksud, bisa saja berupa bahan tertulis
ataupun tidak tertulis. Sedangkan bagi Prastowo (2011), bahan ajar merupakan bahan
atau materi pembelajaran yang telah disusun secara sistematis, serta digunakan oleh
guru dan siswa dalam proses pembelajaran. Isi dalam bahan pembelajaran yaitu
materi, pesan atau isi mata pelajaran berupa ide, fakta, konsep, prinsip, kaidah, atau
teori yang tercakup dalam pelatihan sesuai disiplin ilmu serta informasi lain dalam
pembelajaran. Bahan ajar memiliki keunggulan seperti membantu meringankan tugas
guru, karena bahan ajar dapat digunakan sebagai pengganti penjelasan yang
membutuhkan waktu yang relatif lama. Sedangkan bahan ajar dapat dengan mudah
dipelajari dalam waktu yang relatif singkat. Dalam pengembangan bahan ajar, guru
perlu memperhatikan hal-hal seperti aspek kecermatan isi, kebenaran dari isi yang
disampaikan, ketepatan cakupan. Bahan ajar juga harus memuat pemaparan yang
logis. Artinya, penjelasan disajikan dengan jelas, sistematis, dan dijelaskan secara
cermat. Apabila terdapat ilustrasi, maka ilustrasi tersebut dapat mempermudah
pemahaman bukan sebaliknya. Misalnya alat bantu yang menjelaskan secara visual
mengenai materi yang terkait. Alat bantu tersebut merupakan alat yang simple, namun
dengannya dapat diperoleh hasil yang maksimal dalam membantu penjelasan materi.
Bahan ajar juga sebaiknya menggunakan bahasa yang tidak berbelit-belit. Gunakan
bahasa yang mudah dipahami oleh siswa secara menyeluruh. Secara lebih lanjut,
berikut pentingnya bahan ajar bagi guru dan murid dalam proses pembelajaran.
Pentingnya Bahan Ajar Bagi Guru dalam Proses Pembelajaran.

a. Guru yang memiliki bahan ajar, dapat terbantu dalam melaksanakan kegiatan
pembelajaran. Bahan ajar yang digunakan guru bisa saja tidak sempurna, namun
seiring waktu dapat makin sempurna dan semakin berkualitas bahan ajar yang dimiliki
karena telah mengetahui kekurangan dari bahan ajar sebelumnya.

b. Berguna dalam kenaikan pangkat atau jabatan guru. Hal ini karena, bahan ajar
dapat diajukan sebagai karya yang dinilai untuk menambah angka kredit guru.
Sehingga, memungkinkan guru cepat naik golongan jabatan.

c. Bisa menambah penghasilan guru. Apabila hasil karya bahan ajar guru berhasil
diterbitkan oleh penerbit, maka guru dapat memperoleh penghasilan darinya.
Sedangkan Pentingnya Bahan Ajar Bagi Siswa dalam Proses Pembelajaran

a. Membuat pembelajaran lebih menarik dan mengesankan bagi siswa. Bahan ajar
dapat membuat siswa tidak mudah bosan. Hal ini dikarenakan bahan ajar
memungkinkan siswa untuk tidak hanya mendengarkan penjelasan dari guru.

b. Siswa akan mendapatkan lebih banyak kesempatan dalam belajar secara mandiri.
Bahan ajar yang telah disusun guru, dapat menjadi pembimbing dan petunjuk bagi
siswa. Siswa pun dapat memilih sendiri waktu yang nyaman untuk mereka belajar.
Kemudian, dengan adanya banyak aktivitas yang dirancang akan dapat membantu
siswa untuk mencapai tujuan pembelajaran.

c. Bahan ajar akan membuat siswa mendapatkan kemudahan dalam mempelajari


setiap kompetensi yang harus dikuasainya. Hal ini karena semua bahan telah termuat
dalam bahan ajar yang disusun oleh guru.

2. Cara yang bisa dilakukan oleh guru untuk melihat perkembangan proses
pembelajaran dikelas yaitu, perkembangan peserta didik merupakan proses yang
kompleks. Perkembangan peserta didik dapat dibagi menjadi empat ranah utama,
yaitu perkembangan fisik, intelektual (kognitif dan bahasa), emosi dan sosial.
Meskipun masing-masing ranah menekankan aspek khusus dari perkembangan,
setiap ranah perkembangan tersebut memiliki sifat saling ketergantungan luas antara
satu dengan lainnya. Sebagai contoh, keterampilan kognitif (Cognitive skills) memiliki
ketergantungan pada pengalaman sosial, kesehatan fisik, dan emosi. Siswa yang
memiliki kesehatan fisik dan emosional yang baik dan terbuka pada berbagai
pengalaman sosial, cenderung mampu belajar lebih baik daripada siswa yang berada
dalam situasi sebaliknya. Begitu pun dengan perkembangan sosial siswa yang
dipengaruhi oleh kedewasaan biologis, pengertian kognitif, dan reaksi emosional.
Pada akhirnya, setiap ranah perkembangan akan merefleksikan ranah perkembangan
yang lain. Untuk memahami perkembangan siswa, ada berbagai cara yang dapat guru
terapkan. guru harus memastikan instrumen - instrumen yang digunakan untuk
mengetahui perkembangan peserta didik atau siswa dapat mencakup semua ranah
perkembangan. Mengenal karakteristik peserta didik/siswa adalah salah satu cara
mengetahui perkembangan siswa. Berikut ini adalah cara yang dapat guru lakukan
untuk mengetahui perkembangan siswa.

a. Observasi adalah teknik atau cara untuk mengamati suatu keadaan atau suatu
kegiatan (tingkah laku). Alat yang paling pokok dalam teknik ini adalah panca indra,
terutama indra penglihatan. Untuk mencatat hasil observasi guru dapat menyediakan
lembar observasi. Ada 4 teknik observasi yang dapat guru terapkan, yaitu: observasi
sehari-hari, observasi sistematis, observasi partisipatif, dan observasi non partisipatif.
Proses perkembangan siswa yang akurat dapat guru diketahui dengan teknik
observasi secara langsung. Hanya saja terkadang membutuhkan ketelitian dan
kejelian supaya dapat mengobservasi semua siswa.

b. Menulis Catatan anekdot merupakan catatan otentik hasil observasi. Dalam catatan
anekdot terdapat gambaran tingkah laku siswa atau kejadian/ peristiwa dalam situasi
yang khusus. Dengan adanya catatan anekdot guru dapat memperoleh pengalaman
yang lebih tepat tentang perkembangan siswa, mengetahui sebab-sebab dari gejala
yang ditunjukkan siswa, dan mencari jalan keluar yang sesuai dengan gejala yang
ditunjukkan. Catatan anekdot yang baik harus bersifat objektif, deskriptif, dan selektif.
Dengan catatan anekdot ini, guru akan lebih memahami tentang sikap, kebiasaan atau
perilaku murid sehingga memudahkan guru untuk memberikan bimbingan kepada
siswa.

c. Melalui Angket dan Wawancara, Angket atau kuesioner merupakan alat pengumpul
data melalui komunikasi tidak langsung, yaitu melalui tulisan. Angket biasanya berisi
daftar pertanyaan yang bertujuan untuk mengumpulkan keterangan tentang berbagai
hal yang berkaitan dengan responden atau dalam hal ini adalah siswa. Sedangkan
wawancara adalah teknik untuk mengumpulkan informasi melalui komunikasi
langsung dengan responden (orang yang diminta informasi). Yang menjadi responden
adalah siswa, orang tua, teman, atau orang lain yang dapat diminta keterangan
tentang siswa. Teknik wawancara membutuhkan waktu yang lama sedangkan angket
dapat dilakukan dalam waktu yang lebih singkat.

d. Menggunakan Rangkaian Tes, Cara memahami karakteristik peserta didik dan


mengukur tahap perkembangannya dapat pula dilakukan dengan serangkaian tes.
Jenis tes yang akan guru lakukan tergantung tujuan yang ingin guru capai. Jenis-jenis
tes yang dapat guru lakukan untuk mengetahui perkembangan siswa, diantaranya
adalah tes kecerdasan, tes bakat, tes kepribadian, dan tes prestasi belajar. Tes yang
sudah biasa dilakukan di kelas adalah tes prestasi belajar melalui tes sumatif, tes
format, dan lain sebagainya. Sedangkan tes kepribadian, bakat, dan kecerdasan
biasanya jarang sekali dilakukan tergantung dari kebijakan sekolah dan orang tua
masing-masing siswa.

3. Guru yang profesional bisa menciptakan pembelajaran menjadi aktif, kreatif, efektif
dan menyenangkan maksudnya adalah Guru merupakan profesi/jabatan yang
memerlukan keahlian khusus sebagai guru. Jenis pekerjaan ini tidak dapat dilakukan
oleh sembarang orang di luar bidang kependidikan. Tugas guru sebagai profesi
meliputi mendidik, mengajar dan melatih. Mendidik berarti meneruskan dan
mengembangkan nilai-nilai hidup/kepribadian. Mengajar berarti meneruskan dan
mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi. Sedangkan melatih berarti
mengembangkan keterampilan-keterampilan kepada peserta didik. Di sekolah, guru
harus dapat menjadikan dirinya sebagai orang tua kedua. Ia harus mampu menarik
simpati sehingga ia menjadi idola para peserta didiknya. Pelajaran apapun yang
diberikan, hendaknya dapat menjadi motivasi bagi peserta didiknya dalam belajar. Bila
seorang guru dalam penampilannya sudah tidak menarik, maka kegagalan pertama
adalah ia tidak akan dapat menambahkan benih pengajarannya itu kepada para
peserta didiknya. Para peserta didik akan enggan menghadapi guru yang tidak
menarik. Didalam proses belajar guru berperan sebagai perantara atau medium. Guru
dituntut untuk dapat melakukan kegiatan pembelajaran yang dapat melibatkan siswa
melalui pembelajaran, aktif, kreatif, efektif, menyenangkan yang pada akhirnya
membuat siswa dapat menciptakan membuat karya, gagasan, pendapat, ide atas
hasil penemuannya dan usahanya sendiri, bukan dari gurunya. Rusman (2014: 323)
mengatakan bahwa: pembelajaran aktif, kreatif, efektif dan menyenangkan (PAKEM)
berasal dari konsep bahwa pembelajaran harus berpusat pada anak (student centred
learning). Pembelajaran aktif, kreatif, efektif dan menyenangkan (PAKEM) terdiri dari
lima unsur, yaitu sebagai berikut:

a. Pembelajarn partisifatif yaitu pembelajaran yang melibatkan siswa dalam kegiatan


pembelajaran secara optimal. Pembelajaran ini menitikberatkan pada keterlibatan
siswa pada kegiatan pembelajaran (child center/student center) bukan pada dominasi
guru dalam menyampaikan materi pelajaran (teacher center).

b. Pembelajaran aktif merupakan pendekatan pembelajaran lebih banyak melibatkan


aktivitas siswa dalam mengakses berbagai informasi dan pengetahuan untuk dibahas
dan dikaji dalam proses pembelajaran di kelas, sehingga mereka mendapat berbagai
pengalaman yang dapat meningkatkan pemahaman dan kompetensinya. Dalam
pembelajaran aktif, guru lebih banyak memosisikan dirinya sebagai fasilitator, yang
bertugas memberikan kemudahan belajar (to facilitate of learning) kepada siswa.
Siswa terlibat secara aktif dan berperan dalam proses pembelajaran, sedangkan guru
lebih banyak memberikan arahan dan bimbingan, serta mengatur sirkulasi dan
jalannya proses pembelajaran.

c. pembelajaran kreatif merupakan proses pembelajaran yang mengharuskan guru


untuk dapat memotivasi dan memunculkan kreativitas siswa selama pembelajaran
berlangsung, dengan menggunakan beberapa metode dan strategi yang bervariasi,
misalnya kerja kelompok, bermain peran, dan pemecahan masalah. Pembelajaran
kreatif menuntut guru untuk meransang kreatifitas siswa, baik dalam mengembangkan
kecakapan berpikir maupun dalam melakukan suatu tindakan. Berpikir kreatif selalu
dimulai dengan berpikir kritis, yakni menemukan dan melahirkan sesuatu yang
sebelumnya tidak ada atau memperbaiki sesuatu.

d. pembelajaran dapat dikatakan efektif jika mampu memberikan pengalaman baru


kepada siswa membentuk kompetensi siswa, serta mengantarkan mereka ke tujuan
yang ingin dicapai secara optimal. Hal ini dapat dicapai dengan melibatkan serta
mendidik mereka dalam perencanaan, pelaksanaan, dan penilaian dalam
pembelajaran. Seluruh siswa harus dilibatkan secara penuh agar bergairah dalam
pembelajaran, sehingga suasana pembelajaran betul-betul kondusif dan terarah pada
tujuan dan pembentukan kompetensi siswa. Pembelajaran efektif perlu didukung oleh
suasana dan lingkungan belajar yang memadai/kondusif. Oleh karena itu, guru harus
mampu mengelola siswa, mengelola kegiatan pembelajaran, mengelola isi/materi
pembelajaran, dan mengelola sumber-sumber belajar.

e. Pembelajaran menyenangkan (joy full instruction) merupakan suatu proses


pembelajaran yang didalamnya terdapat suatu kohesi yang kuat antara guru dan
siswa, tanpa ada perasaan terpaksa atau tertekan (not under pressure). Dengan kata
lain, pembelajaran menyenangkan adalah adanya pola hubungan yang baik antara
guru dengan siswa dalam proses pembelajaran. Untuk mewujudkan proses
pembelajaran yang menyenangkan, guru harus mampu merancang pembelajaran
dengan baik, memilih materi yang tepat, serta memilih dan mengembangkan strategi
yang dapat melibatkan siswa secara optimal.

4. Dalam proses pembelajaran dikelas hendaknya guru menggunakan model


pembelajaran yang bervariasi ada beberapa alasannya,

a. Jenis materi pembelajaran bervariasi, sebuah metode mengajar hanya cocok untuk
suatu jenis materi pelajaran tertentu. Misalnya, jika anda seorang guru IPA, maka
anda tidak akan dapat mengajarkan keterampilan proses IPA dengan menggunakan
metode ceramah. Untuk mengajarkan keterampilan proses IPA, guru sebaiknya
menggunakan metode inkuiri. Nah, sementara di kelas kita ada beragam jenis materi
pembelajaran yang harus diberikan kepada siswa.

b. Setiap siswa memiliki beragam gaya belajar, metode mengajar tertentu hanya
cocok untuk siswa yang memiliki gaya belajar tertentu. Jika guru hanya menggunakan
satu macam metode, maka dapat dipastikan siswa-siswa yang memiliki gaya belajar
tertentu akan menjadi bosan dan tidak dapat mencapai tujuan pembelajaran yang
diharapkan. Taruh contoh begini, jika guru mengajar dengan metode ceramah dengan
menggunakan media pembelajaran berupa presentasi power point, maka siswa yang
akan cocok adalah siswa dengan gaya belajar audio-visual. Sedangkan siswa dengan
gaya belajar tidak suka menggunakan audio-visual, pastinya mereka akan merasa
tersiksa sekali saat mengikuti pembelajaran.

c. Siswa akan memiliki pemahaman yang mendalam dengan penggunaan berbagai


variasi metode mengajar yang sesuai dengan materi pembelajaran akan membuat
siswa memiliki pemahaman yang lebih mendalam tentang materi tersebut. Mereka tak
hanya sebagai manusia penghafal, tapi kemungkinan besar juga akan mampu
mengaplikasikan pengetahuannya pada kehidupan nyata. Melalui hal tersebut siswa
akan memiliki pengalaman belajar yang lebih bermakna.

d. Mendorong siswa agar lebih aktif, siswa akan terbantu mengekspresikan berbagai
perasaan mereka saat guru menggunakan beragam metode mengajar.
Mengekspresikan perasaan akan dapat siswa lakukan dengan berbagai cara, sebagai
dampak dari penggunaan metode mengajar yang bervariasi. Ini akan membuat siswa
mengikuti pembelajaran dengan sukarela dan bersemangat untuk berpartisipasi aktif.
Mereka akan berpikir secara mandiri, dan secara tanpa sadar mereka telah tenggelam
dan terlibat aktif dalam pembelajaran.

5. Sarana dan prasarana sangat penting untuk menunjang proses pembelajaran


karena Sarana dan prasarana merupakan faktor pendukung yang sangat penting
dalam dunia pendidikan selain tenaga pendidik. Pendidikan tidak akan pernah bisa
berjalan dengan baik tanpa adanya sarana dan prasarana yang memadai. Sarana dan
prasarana tidak akan dapat terpenuhi tanpa adanya manajemen yang dijalankan
dalam lembaga pendidikan yang terkait dan dengan adanya manajemen sarana dan
prasarana pendidikan akan berjalan untuk proses pembelajaran. Pentingnya
manajemen sarana dan prasarana dalam proses pembelajaran, baik kepada peserta
didik maupun tenaga kependidikan di sekolah. Setiap mata pelajaran memiliki karakter
yang berbeda dengan pelajaran lainnya. Dengan demikian, masing-masing mata
pelajaran juga memerlukan sarana pembelajaran yang berbeda pula. Dalam
menyelenggarakan pembelajaran guru pastinya memerlukan sarana yang dapat
mendukung kinerjanya sehingga pembelajaran dapat berlangsung dengan menarik.
Dengan dukungan sarana pembelajaran yang memadai, guru tidak hanya
menyampaikan materi secara lisan, tetapi juga dengan tulisan dan peragaan sesuai
dengan sarana prasarana yang telah disiapkan guru. Sarana pembelajaran harus
dikembangkan agar dapat menunjang proses belajar mengajar. Hal yang perlu
dikembangkan dalam proses belajar mengajar, diantarannya perpustakaan, sarana
penunjang kegiatan kurikulum, sarana dan prasarana kegiatan ekstrakulikuler dan
mulok. Semakin lengkap dan memadai sarana pembelajaran yang dimiliki sebuah
sekolah akan memudahkan guru dalam melaksanakan tugasnya sebagai tenaga
pendidikan.

Anda mungkin juga menyukai