Anda di halaman 1dari 4

Modul 9 KB 1

1. Apakah ujian ulang dapat dianggap sebagai kegiatan remidial? Berikan penjelasannya!
Kegiatan ujian ulang dapat dianggap sebagai kegiatan remidial dan dapat pula tidak
dianggap sebagai kegiatan remidial. Kegiatan dapat dianggap sebagai kegiatan remidial
apabila seberup ujian ulang, guru melaksanakan kegiatan pembelajaran yang membantu
siswa memahami materi pelajaran yang belum dikuasainya sehingga siswa menguasai
kompetensi yang diharapkan. Tetapi, apabila guru langsung memberikan ujian ulang
tanpa melakukan pembelajaran tambahann yang membantu siswa mengatasi kesulitan
yang dihadapinya maka pelaksanaan ujian ulang tersebut tidak termasuk kegiatan
remidial.
2. Bagaimanakah langkah-langkah yang sebaiknya ditempuh dalam melaksanakan kegiatan
remidial?
Langkah-langkah yang ditempuh adalab sebagai berikut:
a. Analisis Hasil Diagnosis
Diagnosis kesulitan belajar adalah suatu proses pemeriksaan terhadap siswa yang
diduga mengalami kesulitan dalam belajar melalui kegiatan diagnosis guru akan
mengetahui para siswa yang perlu mendapatkan bantuan.
b. Menemukan Penyebab Kesulitan
Sebelum merancang kegiatan remidial, guru terlebih dahulu harus mengetahui
mengapa siswa mengalami kesulitan dalam mencapai kompetensi yang diharapkan
atau menguasai materi pelajaran. Faktor penyebab kesulitan ini harus diindentifikasi
oleh guru karena gejala kesulitan yang sama yang ditunjukkan oleh siswa dapat
ditimbulkan oleh sebab yang berbeda. Informasi tentang faktor penyebab remidial
akan berpengaruh terhadap pemilihan jenis kegiatan remidial.
c. Menyusun Rencana Kegiatan Remidial
Setelah guru mengetahui siswa yang perlu mendapatkan kegiatan remidial dan
kompetensi-komoetensi apa yang belum dikuasai siswa, serta faktor penyebab
kesulitan, langkah selanjutnya adalah menyusun rencana pembelajaran. Komponen
yang harus direncanakan dalam pelaksanaan kegiatan remidial sama halnya dengan
pembelajaran biasa.
d. Melaksanakan Kegiatan Remidial
Biasanya kegiatan remidial dilaksanaka di luar jam belajar siswa. Oleh karena itu,
dituntut kerelaan guru untuk mnyediakan waktu tambahan di luar jam belajar, untuk
membantu siswa yang memerlukan.
e. Menilai Kegiatan Remidial
Untuk mengetahui berhasil tidaknya kegiatan remidial yang telah dilaksanakan, guru
harus melaksanakan penilaian. Penilaian ini dapat dilakukan dengan mengkaji
kemajuan siswa.
Modul 9 KB 2
1. Kegiatan tutor sebaya efektif untuk digunakan dalam kegiatan remidial. Di samping itu
kegiatan tutor sebaya dapat mengembangkan kemampuan kognitif tingkat tinggi. Untuk
dapat berperan sebagai tutor yang baik, hal-hal apa saja yang harus mampu dikuasai
siswa (tutor) agar temannya mengerti dengan penjelasan yang ia berikan?
Untuk menjadi tutor yang baik siswa harus mampu memandang suatu ide atau konsep
dari berbagai sudut padang, mampu memikirkan contoh-contoh yang dapat digunakan
untuk menjelaskan konsep yang sedang dibahas, serta harus mampu menganalisis
berbagai komponen.
2. Jelaskan faktor-faktor apa saja yang harus diperhatikan oleh guru dalam melaksanakan
kegiatan remidial?
Fator-faktor yang harus diperhatikan guru dalam melaksanakan kegiatan remidial adalah
sebagai berikut:
a. Fakrot Siswa
Dalam menentukan jenis kegiatan pengayaan yang akan dilaksanakan, guru harus
memperhatikan karakteristik siswa, baik yang berkenaan dengan faktor minat
maupun faktor psikologis lainnya. Kita semua sudah menyadari bahwa setiap siswa
memiliki minat yang berbeda. Kesesuaian kegiatan pengayaan dengan minat siswa
akan lebih mendorong siswa berhasil dalam belajarnya. Sebaliknya, kegiatan
pengayaan yang tidak sesuai dengan minat siswa akan melemahkan semangat siswa
dalam mempelajari sesuatu.
b. Faktor Manfaat Edukatif
Sesuai dengan tujuan utama pemberian kegiatan pengayaan, yaitu untuk
memberikan kesempatan kepada siswa berkembang secara optimal maka kegiatan
pengayaan harus memberikan manfaat kepada siswa.
c. Faktor Waktu
Sesuai dengan perbedaan individu yang dimiliki siswa, kelebihan waktu yang
dimiliki masing-masing siswa akan berbeda satu sama lain, oleh karena itu disinilah
kemampuan dan kreativitas guru dalam memilih dan melaksanakan kegiatan
pengayaan dituntut. Guru harus mampu menyesuaikan jenis kegiatan pengayaan
dengan kebutuhan siswa dan juga dengan waktu yang tersedia. Apabila waktu
kegiatan pengayaan sudah habis, siswa hendaknya telah selesai materi pengayaan
secara utuh dan siswa sudah dapat melihat hasilnya. Kegiatan seperti ini akan
memberikan kepuasan tersendiri baik bagi siswa maupun bagi kita sebagai guru.
Modul 10 KB 1
1. Berikan pendapat anda mengenai pentingnya pengelolaan kelas dalam proses
pembelajaran!
Kemampuan mengelola manajemen kelas menjadi salah satu ciri guru yang profesional.
Pengelolaan kelas diperlukan karena dari waktu ke waktu tingkah laku dan perbuatan
siswa selalu berubah. Karena itu Guru harus mampu mengelola manajemen kelas agar
selalu mengarahkan siswa untuk mewujudkan suasana belajar mengajar yang efektif dan
menyenangkan serta dapat memotivasi siswa untuk belajar dengan baik sesuai
kemampuan agar terlaksana kegiatan pembelajaran sebagaimana yang diharapkan
2. Di kelas 2, Soli termasuk anak yang pendiam. Sikap ini mungkin dikarenakan dia
termasuk anak yang lamban. Soli selalu terlambat menyelesaikan tugas-tugas yang
pernah diberikan kepadanya. Selain itu, dia juga sering melakukan kesalahan dalam
mengerjakan tugas-tugas tersebut. Sementara teman-temannya asyik bekerja kelompok,
Soli asyik melamun. Soli akan bergabung dengan teman-temannya melakukan kerja
kelompok apabila dia menginginkannya. Berdasarkan ilustrasi tersebut, apa yang
dilakukan guru yang berorientasi pada pendekatan permisif terhadap tingkah laku siswa?
Pendekatan permisif beranggapan bahwa hal yang terbaik bagi siswa adalah membiarkan
siswa melakukan apa yang mereka inginkan, maka guru yang berorientasi pada
pendekatan permisif akan membiarkan siswa sendirian selama ia tidak mengganggu
siswa-siswa lainnya.
Modul 10 KB 2
1. Menurut Louisell, dalam menata lingkungan fisik kelas guru harus mempertimbangkan 5
hal, sebut dan jelaskan!
a. Visibility (Keleluasaan pandangan)
Hal pertama yang harus diperhatikan guru dalam menata lingkungan kelas adalah
visibility artinya penempatan dan penataan barang-barang dikelas tidak mengganggu
pandangan siswa, sehingga siswa lebih leluasa memperhatikan guru pada saat proses
pembelajaran berlangsung.
b. Accessibility (Mudah dicapai/ mudah dijangkau)
Barang-barang yang dibutuhkan siswa dalam proses pembelajaran  hendaknya 
diletakkan  lebih  dekat  dengan  siswa sehingga mudah dijangkau oleh siswa.
c. Fleksibilitas (Keluesan)
Barang-barang yang ada didalam kelas hendaknya mudah untuk ditata dan dipindah-
pindah sesuai dengan tuntutan pembelajaran.
d. Kenyamanan
Selain menata ruang kelas sesuai dengan tujuan dan strategi pembelajaran, guru juga
dituntut untuk menata dan memberikan kenyamanan baik bagi siswa maupun guru
itu sendiri. Prinsip kenyamanan ini berkenaan dengan temperatur ruangan, cahaya,
suara, dan kepadatan kelas.
e. Keindahan
Dalam menata ruang kelas, prinsip keindahan ini perlu diperhatikan. Prinsip ini
berkenaan dengan usaha guru menciptakan ruangan kelas yang menyenangkan dan
kondusif bagi kegiatan pembelajaran.
2. Pada suatu kegiatan pembelajaran ada seorang siswa yang diminta untuk menyelesaikan
soal matermatika di papan tulis dan siswa tersebut tidak mampu menyelesaikannya,
teman-teman yang lain menertawakannya dan siswa tersebut merasa malu. Dengan
kejadian tersebut akan timbul hubungan sosial yang kurang baik. Sebagai seorang guru,
tindakan apa yang sebaiknya anda lakukan agar hubungan sosial antar siswa kembali
berjalan dengan baik?
Guru sebaiknya memberikan kesempatan kepada siswa untuk lebih mengenal teman-
temannya sehingga mereka akan merasa sebagai satu kesatuan. Misalnya ada siswa yang
mengalami masalah, mereka tentu berusaha membantunya. Perasaan semacam tersebut
akan tumbuh pada diri siswa apabila guru memberikan kesempatan kepada mereka untuk
belajar atau bekerja kelompok. Baik dalam belajar kelompok maupun kerja kelompok
siswa dituntut bekerja sama satu sama lain. Dalam belajar kelompok siswa akan
mendapat kesempatan untuk saling mengenal dan memahami satu sama lain. Melalui
belajar kelompok siswa juga akan dapat berlatih komunikasi dengan jelas dan tepat.
Dengan demikian kegiatan kelompok diharapkan mampu membuat siswa saling
menerima serta menghargai kekurangan dan kelebihan masing-masing.

Anda mungkin juga menyukai