Anda di halaman 1dari 14

FORUM DISKUSI

MODUL 6
KB 1
Setelah mempelajari materi modul dan melihat tayangan video Modul 6 KB 1
Bapak/Ibu peserta PPG silahkan masuk dalam forum diskusi dengan topik:
1. Bagaimana hubungan antara penilaian, pengukuran, tes dan evaluasi?
2. Mengapa hasil belajar peserta didik mencakup tiga ranah kemampuan kognitif
afektif dan psikomotorik dan untuk memperolehnya melalui tahapan proses
pengukuran?
3. Bagaimana menurut Saudara cara merencanakan dan mengembangkan Tes
Hasil Belajar?
Jawab
1. Penilaian, pengukuran dan tes memiliki peran yang sangat penting dalam
pelaksanaan program pembelajaran yang sudah dirancan g dalam RPP. Dengan
tes inilah seorang pendidik dapat melakukan kegiatan penilaian dan pengukuran
terhadap tingkat daya serap pesertadidik setelah mengikuti program pembelajaran.
Dalam pendidikan dan pembelajaran tes memiliki banyak fungsi diantaranya fungsi
untuk pengelolaan kelas, fungsi untuk program bimbingan, dan fungsi untuk
administrasi dan evaluasi hasil belajar adalah keseluruhan kegiatan pengukuran
(pengumpulan data dan informasi), pengolaha,penafsiran dan pertimbangan untuk
membuat keputusan tingkat hasil belajar yang dicapai siswa setelah melakukan
kegiatan belajar dalam mencapai tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan.
sehingga evaluasi merupakan komponen penting untuk meninkatkan bukan
membuktikan dengan tujuan mendapatkan informasi yang tepat, terkini dan objektif.
2. Kognitif adalah kemampuan yang mencakup kegiatan mental (otak)
Afektif adalah ranah yang berkaitan dengan sikap dan nilai (Perasaan, minat,
emosi, sikap dan nilai)
Psikomotorik merupakan ranah berkaitan dengan keterampilan (skill)
Mengapa hasil belajar mencakup tiga hal tersebut, Karena 3 ranah kognitif afektif
dan psikomotorik sebenarnya berkaitan seperti misalnya psikomotorik yang
merupakan kelanjutan dari belajar kognitif (memahami sesuatu) dan hasil belajar
dari belajar afektif yang baru tampak dalam kecenderungan berperilaku dalam
ranah psikomotorik. Dan untuk mengetahui hasil dari ketiga aspek tersebut
dilakukan pengukuran untuk mengetahuinya.
3. Menurut saya yang harus dilakukan tahapan pertama adalah menentukan tujuan
tes dan aspek apa yang ingin di uji
Lalu kita bisa melakukan hal berikut ini :
(1) menyusun spesifikasi tes;
(2) menulis soal tes
(3)menelaah soal tes
(4) melakukan ujicoba tes
(5) menganalisis butir soal
(6) memperbaiki tes
(7) merakit tes
(8) melaksanakan tes
(9) menafsirkan hasil tes
FORUM DISKUSI
MODUL 6
KB 2
Setelah selesai mempelajari modul 6 KB 2 dan melihat tayangan video. Bapak/Ibu
peserta PPG silahkan masuk dalam forum diskusi dengan topik:
1. Bagaima karakteristik penilaian autentik dan kelebihan serta kelemahan,
jelaskan apa bentuk bentuk penilaian autentik itu?
2. Bagaimana langkah membuat soal kegiatan belajar jenjang kemampuan kognitif
C1 s.d C6 berdasarkan Taksonomi Anderson?

Jawab

1. Sedangkan karakteristik penilaian autentik, adalah sebagai berikut:


a. Bisa digunakan untuk formatif maupun sumatif, pencapaian kompetensi
terhadap satu kompetensi dasar (formatif) maupun pencapaian terhadap
standar kompetensi atau kompetensi inti dalam satu semester (sumatif).
b. Mengukur keterampilan dan performansi, bukan mengingat fakta,
menekankan pencapaian kompetensi keterampilan (skill) dan kinerja
(performance), bukan kompetensi yang sifatnya hafalan dan ingatan.
c. Berkesinambungan dan terintegrasi, merupakan satu kesatuan secara utuh
sebagai alat untuk mengumpulkan informasi terhadap pencapaian kompetensi
siswa.
d. Dapat digunakan sebagai feed back, dapat digunakan sebagai umpan balik
terhadap pencapaian kompetensi siswa secara komprehensif.
Berdasarkan ciri-ciri dan karakteristik penilaian autentik di atas, maka proses
penilaian harus merupakan bagian yang tak terpisahkan dari proses pembelajaran
dan mencerminkan masalah dunia nyata/sehari-hari. Sehingga dalam merancang
penilaian autentik, perlu memperhatikan prinsip-prinsip, sebagai berikut: penilaian
harus menggunakan berbagai ukuran, metode dan kriteria yang sesuai dengan
karakteristik dan esensi pengalaman belajar; penilaian harus bersifat holistik
mencakup semua aspek dari tujuan pembelajaran (sikap, keterampilan dan
pengetahuan).

Basuki dan Hariyanto 2015:175 menjelaskan penilaian autentik memiliki


keunggulan dan kelemahannya sendiri. Keunggulan penilaian autentik yaitu:
1 Berfokus pada keterampilan analisis dan keterpaduan pengetahuan
2 Meningkatkan kreativitas
3 Merefleksikan keterampilan dan pengetahuan dunia nyata
4 Mendorong kerja kolaboratif
5 Meningkatkan keterampilan lisan dan tertulis.
6 Langsung menghubungkan kegiatan assesmen, kegiatan pengajaran, dan
tujuan pembelajaran
7 Menekankan pada keterpaduan pembelajaran sepanjang waktu.
Sementara untuk kelemahan penilaian autentik yaitu:
1 Memerlukan waktu yang intensif untuk mengelola, memantau, dan melakukan
koordinasi
2 Sulit untuk dikoordinasikan dengan standar pendidikan yang telah ditetapkan
secara legal
3 Menantang guru untuk memberikan skema pemberian nilai yang konsisten
4 Sifat subjektif dalam pemberian nilai akan cenderung menjadi bias
5 Sifat penilaian yang unik mungkin tidak dikenali siswa
6 Bisa bersifat tidak praktis untuk kelas yang berisi banyak siswa serta
7 Menantang untuk mengembangkan berbagai jenis materi ajar dan berbagai
kisaran tujuan pembelajaran.
Bentuk bentuk penilaian autentik

a. Penilaian Kinerja
Penilaian kinerja sering disebut sebagai penilaian unjuk kerja (performance
assessment). Bentuk penilaian ini digunakan untuk mengukur status
kemampuan belajar peserta didik berdasarkan hasil kerja dari suatu tugas.
Pada penilaian kinerja peserta didik diminta untuk mendemonstrasikan
tugas belajar tertentu dengan maksud agar peerta didik mengaplikasikan
pengetahuan dan keterampilan yang dimilikinya. Instrumen yang dapat
digunakan untuk merekam hasil belajar pada penilaian kinerja ini antara lain:
daftar cek (check list), catatan anekdot/narasi, skala penilaian ( rating scale).
b. Penilaian Proyek
Penilaian proyek (project assessment)adalah bentuk penilaian yang
diujudkan dalam bentuk pemberian tugas kepada peserta didik secara
berkelompok. Penilaian ini difokuskan pada penilaian terhadap tugas belajar
yang harus diselesaikan oleh peserta didik dalam periode/waktu tertentu.
Penilaian proyek dapat juga dikatakan sebagai penilaian berbentuk
penugasan yang bertujuan untuk mengukur kemampuan peserta didik
menghasilkan karya tertentu yang dilakukan secara berkelompok. Dengan
menggunakan penilaian proyek pendidik dapat memperoleh informasi
berkaitan dengan kemampuan peserta didik dalam hal pengetahuan,
pemahaman, aplikasi, sintesis informasi atau data, sampai dengan
pemaknaan atau penyimpulan.
c. Penilaian Portofolio
Penilaian portofolio merupakan salah satu penilaian otentik yang dikenakan
pada sekumpulan karya peserta didik yang diambil selama proses
pembelajaran dalam kurun waktu tertentu. Karya-karya ini berkaitan dengan
mata pelajaran dan disusun secara sistematis dan terogansir . Proses
penilaian portofolio dilakukan secara bersama antara antara peserta didik
dan guru.Hal ini dimaksudkan untuk menentukan fakta-fakta peserta didik
dan proses bagaimana fakta-fakta tersebut diperoleh sebagai salah satu
bukti bahwa peserta didik telah memiliki kompetensi dasar dan indikator
hasil belajar sesuai dengan yang telah ditetapkan.
Untuk melakukan penilaian portofolio secara tepat perlu memperhatikan hal-
hal seperti berikutini, yaitu: kesesuaian,saling percaya antara pendidik dan
peserta didik, kerahasiaan bersama antara pendidik dan peserta didik,
kepuasan, milik bersama antara pendidik guru dan peserta didik, penilaian
proses dan hasil.
d. Jurnal
Jurnal belajar merupakan rekaman tertulis tentang apa yang dilakukan
peserta didik berkaitan dengan apa-apa yang telah dipelajari. Jurnal belajar
ini dapat digunakan untuk merekam atau meringkas aspek-aspek yang
berhubungan dengan topik-topik kunci yang dipelajari. Misalnya, perasaan
siswa terhadap suatu pelajaran, kesulitan yang dialami, atau keberhasilan di
dalam memecahkan masalah atau topik tertentu atau berbagai macam
catatan dan komentar yang dibuat siswa.Jurnal merupakan tulisan yang
dibuat peserta didik untuk menunjukkan segala sesuatu yang telah dipelajari
atau diperoleh dalam proses pembelajaran. Jadi, jurnal dapat juga diartikan
sebagai catatan pribadi siswa tentang materi yang disampaikan oleh guru di
kelas maupun kondisi proses pembelajaran di kelas.
e. Penilaian Tertulis
Penilaian tertulis mensuplai jawaban isian atau melengkapi, jawaban singkat
atau pendek dan uraian. Penilaian tertulis yang termasuk dalam model
penilaian otentik adalah penilaian yang berbentuk uraian atau esai yang
menuntut peserta didik mampu mengingat, memahami, mengorganisasikan,
menerapkan, menganalisis, mensintesis, mengevaluasi dan sebagainya atas
materi yang telah dipelajari. Penilaian ini sebisa mungkin bersifat
komprehensif, sehingga mampu menggambarkan ranah sikap,
pengetahuan, dan keterampilan peserta didik.Dalam menyusun instrumen
penilaian tertulis perlu dipertimbangkan hal-hal seperti kesesuaian soal
dengan indikator pada kurikulum, konstruksisoal atau pertanyaan harus jelas
dan tegas, dan bahasa yang digunakan tidak menimbulkan penafsiran
ganda.
f. Penilaian Diri
Penilaian diri(self assessment)adalah suatu teknik penilaian di mana peserta
didik diminta untuk menilai dirinya sendiri berkaitan dengan proses dan
tingkat pencapaian kompetensi yang diperolehnya dalam pelajaran tertentu.
Dalam proses penilaian diri, bukan berarti tugas pendidik untuk menilai
dilimpahkan kepada peserta didik semata dan terbebas dari kegiatan
melakukan penilaian. Dengan penilaian diri, diharapkan dapat melengkapi
dan menambah penilaian yang telah dilakukan pendidik.
Untuk melaksanakan penilaian diri oleh peserta didik di kelas perlu
memperhatikan hal-halseperti: menentukan terlebih dahulu kompetensi atau
aspek apa yang akan dinilai; langkah berikutnya menentukan criteria
penilaian yang akan digunakan; merancang format penilaian yang akan
digunakan seperti pedoman penskoran, daftar tanda cek, atau skala
penilaian; peserta didik diminta untuk melakukan penilaian diri; pendidik
mengkaji sampel hasil penilaian secara acak, untuk mendorong peserta
didik supaya senantiasa melakukan penilaian diri secara cermat dan objektif;
dan pendidik menyampaikan umpan balik kepada peserta didik yang
didasarkan pada hasil kajian terhadap sampel hasil penilaian yang diambil
secara acak.
g. Penilaian Antarteman
Penilaian antarpeserta didik merupakan teknik penilaian dengan cara
meminta peseta didik untuk saling menilai temannya terkait dengan
pencapain kompetensi, sikap, dan perilaku keseharian peserta didik.
Penilaian ini dapat dilakukan secara berkelompok untuk mendapatkan
informasi sekitar kompetensi peserta didik dalam kelompok. Informasi
inidapat dijadikan sebagai bahan menentukan pencapaian hasil belajar
peserta didik.
h. Pertanyaan Terbuka
Ppenilaian otentik juga dilakukan dengan cara meminta peserta didik
membaca materi pelajaran, kemudian merespon pertanyaan terbuka.
Penilaian ini lebih difokuskan terhadap bagaimana peserta didik
mengaplikasikan informasi daripada seberapa banyak peserta didik
memanggil kembali apa yang telah diajarkan. Pertanyaan terbuka tesebut
harus dibatasi supaya jawabannya tidak terlalu luas dan bermakna sesuai
dengan tujuannya.
i. Menceritakan Kembali Teks atau Cerita
Menceritakan kembali teks atau cerita merupakan model penilaian otentik
yang meminta peserta didik membaca atau mendengarkan suatu teks
kemudian menceritakan kembali ide pokok atau bagian yang dipilihnya.
Penilaian model ini dimaksudkan untuk mengetahui keampuan peserta didik
dalam mengungkapkan kembali apa yang sudah dibaca tidak sebatas pada
apa yang didengar
j. Menulis Sampel Teks
Menulis sampel teks adalah bentuk penilaian yang meminta peserta didik
untuk menulis teks narasi, ekspositori, persuasi, atau kombinasi berbeda
dari teks-teks tersebut. Penggunaan model penilaian ini disarankan
menggunakan rubrik yang dapat menilai secara analitis dan menyeluruh
dalam ranah penulisan, seperti kosakata, komposisi, gaya bahasa,
konstruksi kalimat, dan proses penulisan.
k. Ekperimen atau Demonstrasi
Pada penilaian melalui eksperimen atau demonstrasi peserta didik diminta
melakukan eksperimen dengan bahan sebenarnya atau mengilustrasikan
bagaimana sesuatu bekerja. Peserta didik dapat dinilai dengan
menggunakan rubrik berdasarkan semua aspek yang dilakukan sesuai
dengan karakteristik materi yang dieksprimenkan.
l. Pengamatan
Pada penilaian dengan pengamatan pendidik mengamati perhatian peserta
didik dalam mengerjakan tugas, responnya terhadap berbagai jenis tugas,
atau interaksi dengan peserta didik lain ketika sedang bekerja kelompok.
Pengamatan dapat dilakukan dalam pembelajaran secara spontan maupun
dengan perencanaan sebelumnya.

2. Taksonomi Anderson
Remembering (ingatan): Dapatkah peserta didik mengucapkan atau
mengingat informasi? Kata kuncinya adalah : menyebutkan definisi,
menirukan ucapan, menyatakan susunan, mengucapkan, mengulang,
menyatakan
Understanding (pemahaman): Dapatkah peserta didik menjelaskan konsep,
prinsip, hukum atau prosedur? Kata kuncinya : mengelompokkan,
menggambarkan, menjelaskan identifikasi, menempatkan, melaporkan,
menjelaskan, menerjemahkan, pharaprase.
Applying (penerapan): Dapatkah peserta didik menerapkan pemahamannya
dalam situasi baru? Kata kuncinya : memilih, mendemonstrasikan,
memerankan, menggunakan, mengilustrasikan, menginterpretasi, menyusun
jadwal, membuat sketsa, memecahkan masalah, menulis
Analyzing (analisis): Dapatkah peserta didik memilah bagian-bagian
berdasarkan perbedaan dan kesamaannya? Kata kuncinya : mengkaji,
membandingkan, mengkontraskan, membedakan, melakukan deskriminasi,
memisahkan, menguji, melakukan eksperimen, mempertanyakan.
Evaluating (evaluasi): Dapatkah peserta didik menyatakan baik atau buruk
terhadap sebuah fenomena atau objek tertentu? Kata kuncinya : memberi
argumentasi, mempertahankan, menyatakan, memilih, memberi dukungan,
memberi penilaian, melakukan evaluasi
Creating (penciptaan): Dapatkah peserta didik menciptakan sebuah benda
atau pandangan? Kata kunci : Merakit, mengubah, membangun, mencipta,
merancang, mendirikan, merumuskan, menulis.
FORUM DISKUSI
MODUL 6
KB 3
Setelah selesai mempelajari modul ini peserta PPG Dalam Jabatan silahkan
masuk dalam forum diskusi dengan topik:
Bagaimana membuat kisi-kisi soal kegiatan belajar yang memuat kemampuan
kognitif afektif dan psikomotorik sesuai kelas yang saudara ajar dikelas disekolah
setiap kemampuan cukup satu soal. (Pilih: Tema, sub tema, Kegiatan Belajar ke,
Indikator, tujuan pembelajaran, Jenjang kemampuan dan alat evaluasi)

Jawab

KISI-KISI PENULISAN SOAL


Satuan Pendidikan : SD Negeri Kembang Habang 3
Kelas/Semester : IV (Empat) / II (dua)
Tema : 9. (Kayanya Negeriku)
Sub Tema : 3 (Pelestarian Kekayaan Sumber Daya Alam di
Indonesia)
Pembelajaran :4
Kurikulum : 2013

A. KOGNITIF (PENGETAHUAN)
N Kompetensi Dasar Materi Indikator Soal Level Bentu No
o Kogniti k Soal Soa
f l
1. Mengidentifikas
i sikap
Pilihan
persatuan dan 1 1
Ganda
kesatuan di
rumah.
Mencontohkan
PPKn
sikap
3.2 Mengidentifikasi
Persatuan persatuan dan Pilihan
pelaksanaan 1
dan kesatuan di Ganda
kewajiban dan hak
Kesatuan lingkungan
sebagai warga
dalam sekolah.
masyarakat dalam
Kehidupan Menganalisis
kehidupan sehari-
sikap
hari.
persatuan dan
kesatuan di Pilihan
3
lingkungan Ganda
masyarakat
melalui
stimulus
Menuliskan 3
sikap menjalin
persatuan dan
kesatuan di 2 Uraian
lingkungan
sekolah.

2. Bahasa Indonesia Wawancar Mengidentifikas


3.3 Menggali a i bentuk kerja
informasi dari mengenai bakti yang
seorang tokoh Kerja Bakti dilakukan oleh
melalui di masyarakat Pilihan
1 2
wawancara Masyaraka melalui Ganda
menggunakan t gambar.
daftar
pertanyaan.

Menentukan
manfaat kerja
bakti menurut 2 Uraian
pendapat
sendiri.

Soal
1. Menjalin persatuan dan kesatuan di lingkungan rumah ditunjukkan dalam
bentuk tindakan…
a. Gotong royong membersihkan selokan
b. Aktif dalam organisasi karang taruna
c. Bekerja sama dalam piket kelas
d. Menasihati adik yang berbuat salah.

2. Kerja bakti yang sering dilakukan oleh masyarakat adalah…


a. c.

b. d.
KUNCI JAWABAN

A. Pilihan Ganda
1. D
2. C
𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ
Nilai : x 100
𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑚𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑎𝑙

No Kompetensi Materi Indikator Level Teknik Instrumen


Dasar Soal Kognitif penilaian penilaian
1. PPKn Siswa
4.2 Menyajikan menunjukkan Rubrik
hasil hasil
identifikasi identifikasi
pelaksanaan Persatuan pelaksanaan
kewajiban dan dan kewajiban Unjuk
hak sebagai Kesatuan dan hak P3 Kerja
warga dalam sebagai
masyarakat Kehidupan warga
dalam masyarakat
kehidupan dalam
sehari-hari kehidupan
sehari-hari
2. Bahasa Indonesia Wawancara Siswa dapat
4.3 Melaporka mengenai menunjukkan
n hasil Kerja Bakti hasil
wawancara di wawancara
menggunakan Masyarakat menggunakan Unjuk
kosakata baku kosakata P3 Kerja Rubrik
dan kalimat baku dan
efektif dalam kalimat efektif
bentuk teks dalam bentuk
tulis. teks tulis

1) Rubrik Kegiatan Diskusi

(Perlu
(Sangat Baik) (Baik) (Cukup)
No Kategori Bimbingan)
4 3 2
1

1 Keterlibatan semua sebagian Sebagian kecil semua


anggota anggota besar anggota terlibat dalam anggota tidak
kelompok terlibat dalam terlibat dalam diskusi dan menunjukkan
diskusi diskusi dan sebagian niat dan usaha
sebagian kecil besar tidak untuk
tidak berdiskusi

2 Hasil diskusi menjawab menjawab menjawab sama sekali


semua sebagian sebagian kecil tidak
pertanyaan besar pertanyaan menjawab
yang diberikan pertanyaan yang diberikan pertanyaan
dengan tepat yang diberikan dan sebagian yang diberikan
dengan tepat, besar secara tepat
dan sebagian tidak tepat
kecil tidak
tepat

3 Ketepatan selesai 5 menit 10 menit 15 menit


waktu merumuskan terlambat terlambat terlambat
dan merumuskan merumuskan merumuskan
mengirimkan dan dan dan
hasil diskusi mengirimkan mengirimkan mengirimkan
tepat pada hasil diskusi hasil diskusi hasil diskusi
waktunya atau
lebih awal

2. rubrik wawancara

3) Rubrik Mengamati Gambar


PENILAIAN

1. Teknik Penilaian
a. Penilaian Sikap : Observasi (Bertanggung jawab, teliti, dan percaya diri)
b. Penilaian Pengetahuan : Tes Tertulis
c. Penilaian Keterampilan : Unjuk Kerja
2. Instrumen Penilaian
a. Penilaian Sikap
Petunjuk:
Berilah tanda centang () pada butir sikap yang ingin dinilai sesuai dengan sikap yang
ditunjukkan oleh siswa!
Butir Sikap
No Nama Siswa Bertanggung Tindak Lanjut
Teliti Percaya diri
Jawab
1.
2.
3.
Dst.
FORUM DISKUSI
MODUL 6
KB 4
Setelah selesai mempelajari modul 6 KB 4 peserta PPG silahkan masuk dalam
forum diskusi dengan topik:
Bagaimana cara Menelaah kualitas bentuk tes objektif baik secara teoritis maupun
secara empiris?
Jawab
Ada dua cara menelaah soal bentuk objektif :
 Analisis secara teoritik (kualitatif)
Analisis secara teoritis adalah telaah soal yang difokuskan pada aspek
materi, konstruksi, dan bahasa. Aspek materi berkaitan dengan substansi
keilmuan yang ditanyakan serta tingkat berpikir yang terlibat, Penelaahan
kualitas soal bentuk objektif pada aspek materi dimaksudkan untuk
mengetahui apakah materi yang diujikan sudah sesuai dengan kompetensi
atau hasil belajar yang ditetapkan, dan apakah materi soal sudah sesuai
dengan tingkat atau jenjang kemampuan berpikir peserta tes, serta apakah
kunci jawaban sudah sesuai dengan isi pokok soal.
aspek konstruksi berkaitan dengan teknik penulisan soal, Telaah kualitas
soal pada aspek konstruksi dimaksudkan untuk mengetahui teknik penulisan
butir-butir soal sudah merujuk pada kaidah-kaidah penulisan soal yang baik.
dan aspek bahasa berkaitan dengan kejelasan hal yang ditanyakan, Pada
aspek bahasa, telaah soal dimaksudkan untuk mengetahui apakah bahasa
yang digunakan cukup jelas dan mudah dimengerti, tidak menimbulkan multi
interpretasi, serta sesuai dengan kaidah penggunaan bahasa yang berlaku.
 Analisis secara empiris (kuantitatif)
Analisis empiris adalah telaah soal berdasarkan data lapangan (uji coba).
Analisis karakteristik butir soal mencakup analisis parameter kuantitatif dan
kualitatif butir soal. Parameter kuantitatif berkaitan dengan analisis butir soal
berdasarkan atas tingkat kesukaran, daya beda, dan keberfungsian alternative
pilihan jawaban. Parameter kualitatif berkaitan dengan analisis butir soal
berdasarkan atas pertimbangan ahli (expert judgement).
1). Tingkat Kesukaran
Seperti telah Anda pelajari pada modul sebelumnya, tingkat kesukaran
adalah angka yang menunjukkan besarnya proporsi peserta tes yang
menjawab betul pada suatu butir. Rentang angka ini adalah 0,00 sampai 1,00.
Jika suatu butir soal memiliki tingkat kesukaran 0,00 berarti tidak ada peserta
tes yang menjawab butir soal tersebut dengan benar. Dengan kata lain butir
soal terlalu sukar. Sebaliknya, jika butir soal memiliki tingkatkesukaran 1,00
berarti semua peserta tes dapat menjawab butir soal dengan benar. Dengan
kata lain, butir soal terlalu mudah. Rentang tingkat kesukaran yang dapat
digunakan sebagai kriteria adalah: lebih kecil dari 3,00 masuk kategori sukar,
antara 0,30 – 0,80 termasuk cukup/sedang, dan lebih besar dari 0,80
termasuk mudah
2). Daya Beda
Daya beda butir soal adalah indeks yang menggambarkan tingkat
kemampuan suatu butir soal untuk membedakan kelompok yang pandai dari
kelompok yang kurang pandai. Interpretasi daya beda selalu dikaitkan dengan
kelompok peserta tes.
3). Keberfungsian Alternatif Pilihan Jawaban
Alternatif pilihan jawaban dalam suatu butir soal dikatakan berfungsi jika
semua pilihan jawaban tersebut dipilih oleh peserta tes dengan kondisi dimana
jawaban yang benar lebih dipilih dari pada alternatip pilihan jawaban yang lain.
Pengecoh berfungsi jika paling sedikit 5% dari peserta tes memilih jawaban
tersebut.
4). Omit
Omit adalah proporsi peserta tes yang tidak menjawab pada semua
alternatif jawaban. Butir soal yang baik jika omit paling banyak 10% dari
peserta tes.
5). Validitas
Secara empiris, suatu instrumen dapat dikatakan valid apabila memenuhi
dua criteria, yaitu: (a). instrumen tersebut harus mengukur konsep atau
variable yang diharapkan hendak diukur dan harus tidak mengukur konsep
atau variable lain yang tidak diharapkan untuk diukur, dan (b). instrumen
tersebut dapat memprediksi perilaku yang lain yang berhubugan dengan
variabel yang diukur. Analisis validitas dapat dilakukan pada dua kawasan
yaitu analisis untuk keseluruhan isi instrumen dan analisis untuk masing-
masing butir soal atau tes.
6). Reliabilitas
Reliabilitas adalah indeks yang menggambarkan sejauhmana suatu instrumen
dapat diandalkan. Untuk lebih memahami makna reliabilitas dapat didekati
dengan memperhatikan tiga aspek yang terkait dengan alat ukur, yaitu:
kemantapan, ketepatan, dan homogenitas. Kemantapan merujuk pada hasil
pengukuran yang sama pada pengukuran berulang-ulang dalam kondisi yang
sama. Ketepatan merujuk pada istilah tepat dan benar dalam mengukur dari
sesuatu yang diukur. Artinya, instrumen tersebut memiliki pernyataan-
pernyataan yang jelas, mudah dimengerti, dan detail. Homogenitas merujuk
pada tingkat keterkaitan yang erat antar unsur-unsurnya.

Anda mungkin juga menyukai