Anda di halaman 1dari 7

TUGAS TT 3

Mata Kuliah :

PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK

Nama Mahasiswa : MEGA JUNITA

NIM : 856207856

Nama Tutor : Kamarullah,S.pd,MM

PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR ( PGSD/BI )


KELOMPOK BELAJAR BAWAN
UNIVERSITAS TERBUKA
2020.1
PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK

TUGAS TUTORIAL III

(modul 5 dan 6)

Soal

1. Jelaskan dengan singkat jenis- jenis kelainan fisik dan bagaimana cara guru menghadapi
anak – anak tersebut dalam pembelajaran?
2. Jelaskan dengan singkat tentang pendidikan inkluisif dari segi konsep,prinsip, dan
prsedur pembelajarannya?
3. Jelaskan bagaimana seharusnya penerapan sistem pembelajaran bagi orang dewasa
dengan memperhatikan perbedaan andragogi dan pedagogik?
4. Deskripsikan terkait dengan penyelengaraan pendidikan bagi anak usia sekolah dasar
indonesia sekarang ini!
5. Sebutkan unsur-unsur apa saja yang perlu diperhatikan dalam penilaan bagi:
a. Peserta didik usia sekolah dasar
b. Peserta didik usia sekolah menegah
c. Orang dewasa

1. Jelaskan dengan singkat jenis- jenis kelainan fisik dan bagaimana cara guru menghadapi
anak – anak tersebut dalam pembelajaran?

Jawab:

Anak- anak dengan kelainan fisik merupakan tantangan bagi guru dalam prosedur
pembelajaran dan dalam menentukan prilaku yang diberikan secara memadai permasalahan
yang dialami anak- anak tersebut dapat diatasi dengan ketidak mampuan belajar.

Ciri ciri kelainan fisik pada anak antara lain:

a. Cerebral palsy
Adalah kelainan ketidaknormalan gerakan dan postur karena ganggauan atau
ketidakmatangan otak ( Denhoff, 1966) sulit untuk menentukan dengan pasti tentang
kapan terjadinya perkembangan otak dan bagian-bagian sistem syaraf pusat.
b. Spina Bifada
Adalah gangguan saraf, terjadi kebanyakan pada waktu kelahiran yang menyebabkan
kelainan kelumpuhan pada balita dan masa anak, antara lain mencakup kelumpuhan
kaki dan kekurangmampuan mengontrol buang air kecil
c. Epilepsi
Adalah salah satu ganggauan saraf yang mempengaruhi pendidikan anak walaupun
tidak adanya kelainan fisik
cara guru menghadapi anak – anak tersebut dalam pembelajaran adalah dengan
Bimbingan dapat diartikan sebagai suatu proses pemberian bantuan kepada individu
Bimbingan sendiri dapat diartikan sebagai suatu proses pemberian bantuan kepada individu
yang dilakukan secara berkesinambungan supaya individu tersebut dapat memahami dirinya
sendiri, sehingga dia sanggup mengarahkan dirinya dan dapat bertindak secara wajar sesuai
dengan tuntutan dan keadaan lingkungan sekolah, keluarga, masyarakat dan kehidupan pada
umumnya. Dengan demikian, dia akan dapat menikmati kebahagiaan hidupnya dan dapat
memberikan sumbangan yang berarti kepada kehidupan masyarakat pada umumnya.
Bimbingan dapat membantu individu mencapai perkembangan diri secara optimal sebagai
makhluk sosial. Jadi intinya Bimbingan merupakan suatu proses membantu individu. Dengan
menggunakan kata membantu berarti dalam kegiatan bimbingan tidak adanya unsur paksaan.
Dalam kegiatan bimbingan, pembimbing tidak memaksa individu untuk menuju kesuatu
tujuan yang ditetapkan oleh pembimbing, melainkan pembimbing membantu mengarahkan
klien (peserta didik) kearah suatu tujuan yang telah ditetapkan bersama-sama, sehingga klien
(peserta didik) dapat mengembangkan potensi yang dimilikinya secara optimal. Dengan
demikian dalam kegiatan bimbingan dibutuhkan kerjasama antara guru demgan peserta didik.

2. Jelaskan dengan singkat tentang pendidikan inkluisif dari segi konsep,prinsip, dan
prosedur pembelajarannya?

Jawab

Pendidikan inkluisif sebagai sistem layanan pendidikan yang mempersyaratkan agar setiap
anak usia sekolah tampa terkecuali memperoleh haknya untuk terpenuhi kebutuhan
pendidikannya. Pendidikan inkluisif dapat dilihat dari beberapa segi atara lain

a. pendidikan inkluisif dari segi konsep

konsep pendidikan inklusif merupakan antitesis dari penyelenggaraan pendidikan luar biasa
yang segregatif dan eksklusif. Yang memisahkan anak luar biasa dengan anak lain pada
umumnya yang biasa disebut anak normal.padahal konsep normal tersebut juga tidak sama
jelas dengan konsep luar biasa atau kelainan, yang tampak dalam kehidupan sehari-hari
bahwa setiap individu berbeda atau kelainan pada pernyataan normal atau abnormal hanya
mengaju pada satu atau beberapa konsep saja dari manusia sebagai satu keseluruhan dalam
konsep pendidikan luar biasa.pendidikan inkluisif diartikan sebagai penggabungan
penyelengaraan pendidikan luar biasa dan pendidikan biasa dalam satu sistem yang
dipersatukan yang artinya pendidikan yang diselengarakan bagi siswa luar biasa atau kelainan
baik dalam makna dikaruniai keunggulan maupun karena adanya hambatan
fisik,sensorik,motorik,intelektual, emosi atau sosil.

b. pendidikan inkluisif dari segi prinsip

prinsip pembelajaran inkluisif jadi johnsen dan mariam skojen menjabarkan dalam tiga
prinsip yaitu:

1. bahwa setiap anak termasuk dalam komunitas setempat dan dalam suatu kelas
atau kelompok
2. bahwa hari sekolah diatur penuh dengan tugas-tugas pembelajran koperatif
dengan perbedaan pendidikan dan fleksibilitas dalam memilih dengan sepuah hati
3. guru bekerja bersama dengan mendapat pendidikan umum, khusus dan teknik
belajar individu.

Sementara munurut mulyono dalam sri wahyu ambarwati mengemukakan 9 prinip


pendidikan inkluisif antara lain:

1. Sikap guru yang positif terhadap kebhinekaan


2.  Interaksi promotif ,yaitu upaya untuk saling menolong dan saling memberi
motivasi dalam belajar.
3.  Pencapaian kompetensi akademik dan sosial
4. Pembelajaran adaptif
5. Konsultasi kolaboratif
6.  Hidup dan belajar dalam masyarakat
7.      Hubungan kemitraan antara sekolah dan keluarga
8.      Belajar dan berfikir independen
9.      Belajar sepanjang hayat.

c. pendidikan inkluisif dari segi dan prosedur pembelajarannya


kegiatan pembelajaran di rancang sesuai kemampuan dan kebutuhan peserta didik,
serta pengaju pada kurikulum yang telah dikembangkan . kegiatan pembelajaran
dilaksanakan dengan maksud untuk mencapai tujuan pembelajaran. Agar tujuan
pembelajran dapat dicapai dengan efektigf dan efesien, guru perlu memperhatikan
prinsip-prinsip pembelajaran.pembelajran dalam seting inklusif serta menerapakan
prinsip pembelajaran,juga harus mengimlementasikan prinsi-prinsip khusu sesuai
dengan kebutuhan dan hambatan peserta didik kebutuhan khususuntuk memenuhi
kebutuhan peserta disik yang beragam.

3. Jelaskan bagaimana seharusnya penerapan sistem pembelajaran bagi orang dewasa


dengan memperhatikan perbedaan andragogi dan pedagogik?

Jawab.

Andragogi berasal dari bahasa Yunani, aner atau andr, yang berarti orang


dewasa agogos,  yang berarti mengarahkan/memimpin. Andragogi dirumuskan dalam suatu
ilmu dan seni untuk membantu orang dewasa belajar. Karena individu orang dewasa adalah
sebagai self directed, maka dalam andragogi yang lebih penting adalah kegiatan belajar dari
si belajar, bukan kegiatan mengajar dari guru.
pedagogi yang berasal dari kata paid, yang artinya anak, dan agogos, yang berarti
memimpin/membimbing, dimana secara harfiah pedagogi berarti seni dan pengetahuan
mengajar anak. Karena pedagogi berarti seni dan pengetahuan mengajar anak, maka memakai
pendekatan pedagogi untuk orang dewasa tidak tepat, karena mereka bukan lagi anak-anak.
Jadi penerapan sistem bagi orang dewasa dengan memperhatikan perbedaan andragogi dan
pedagogik adalah

Perbandingan Rancangan Bangun Pendidikan


Antara Andragogi dan Pedagogi

Unsur Rancang Bangun


No Matra
Pedagogi Andragogi/Gerentologi
1 Suasana Berorientasi pada otoritas Ketimbal-balikan, saling menghargai,
formal dan bersaing bekerja sama, informal
2 Perencanaan Oleh guru/pelatih Mekanisme perencanaan bersama
3 Diagnostik Oleh guru/pelatih Diagnostik diri timbal balik
kebutuhan
4 Perumusan Oleh guru/pelatih Perbandingan bersama
tujuan
5 Rancangan Logika mata pelajaran Dituntut menurut kesiapan satuan
bangun masalah
6 Kegiatan Teknik penyampaian oleh Diagnostik ulang kebutuhan timbal
Penilaian guru/pelatih balik, pengukuran program bersama
Pendekatan andragogi didasarkan pada asumsi-asumsi tentang orang dewasa sebagai
berikut.
a.          Konsep diri
Konsep diri pada seorang anak adalah tergantung pada orang lain. Hampir seluruh kehidupan
anak diatur oleh orang dewasa baik di rumah, di sekolah, di tempat ibadah, maupun di
tempat-tempat bermain

b. Pengalaman
Orang dewasa mempunyai pengalaman yang lebih banyak bila dibandingkan dengan anak-
anak karena mereka sudah lama hidup. Bagi anak-anak pengalaman lebih banyak berasal dari
luar dan mempengaruhi dirinya dan bukan merupakan bagian yang terpadu dengan dirinya.
Bagi orang dewasa, pengalaman itu adalah dirinya sendiri

.         Orientasi terhadap Belajar


Orientasi belajar orang dewasa dengan anak-anak berbeda. Anak-anak cenderung untuk
menunda aplikasi dari apa yang dipelajarinya. Pendidikan baginya adalah sebagai
penumpukan pengetahuan dan keterampilan yang nantinya diharapkan dapat bermanfaat.
Sebaliknya, bagi orang dewasa pengetahuan dan keterampilan yang dipelajari adalah untuk
secepatnya diaplikasikan di dalam kehidupan.
Implikasi orientasi tersebut dalam proses belajar di antaranya adalah sebagai berikut.
1)         Peran guru bukan sebagai pengajar, tetapi ia berperan sebagai pemberi bantuan
kepada orang dewasa yang belajar.
2)         Kurikulum pada orang dewasa tidak berorientasi kepada suatu mata pelajaran, akan
tetapi berorientasi pada masalah.
3)         Pengalaman belajar dirancang berdasarkan pada masalah dan perhatian mereka.
4. Deskripsikan terkait dengan penyelengaraan pendidikan bagi anak usia sekolah dasar
indonesia sekarang ini!

jawab

Indonesia dewasa ini sedang dihadapkan pada persoalan dekadensi moral yang sangat serius.
Pergeseran orientasi kepribadian yang mengarah pada berbagai perilaku amoral sudah
demikian jelas dan nampak terjadi ditengah-tengah kehidupan bermasyarakat. Rasa malu,
berdosa dan bersalah dari perbuatan buruk serta pelanggaran terhadap norma-norma baik
norma agama, norma hukum, norma susila tidak lagi menjadi tuntunan dalam menciptakan
kehidupan yang bertanggungjawab dalam memelihara nilai-nilai kemanusiaan. Tantangan
tersebut merupakan pekerjaan rumah yang harus diselesaikan terutama bagi dunia pendidikan
agar ujian berat ke depan dapat dilalui dan dipersiapkan oleh seluruh generasi bangsa
Indonesia. Kata kunci dalam memecahkan persoalan tersebut terletak pada upaya penanaman
dan pembinaan kepribadian dan karakter sejak dini termasuk pada jenjang pendidikan dasar
(SD/MI)

didikan dasar sebagai salah satu jenjang pendidikan dalam sistem pendidikan nasional
diibaratkan sebagai tiket masuk atau "paspor" untuk melanjutkan perjalanan berikutnya.
Gagalnya pendidikan pada tahap ini terutama dalam pembinaan sikap/nilai diyakini akan
berdampak sistemik terhadap pendidikan berikutnya. Orientasi penyelenggaraan pendidikan
dasar sangat menekankan pada pembinaan kepribadian, watak dan karakter anak. Karena itu,
integrasi pendidikan yang sarat dengan nilai dan pembentukan karakter diperlukan untuk
membekali peserta didik dalam mengantisipasi tantangan ke depan yang dipastikan akan
semakin berat dan kompleks. Guru sebagai pengembang kurikulum selanjutnya dituntut
untuk mampu secara terampil menghadirkan suasana dan aktivitas pembelajaran yang
berorietansi pada penanaman dan pembinaan kepribadian, watak dankarakter.
Anak usia sekolah dasar merupakan masa kritis bagi pembentukan karakter seseorang..
Dengan demikian keberhasilan membimbing anak didik dalam mengatasi konflik kepribadian
di usia dini dan sekolah dasar sangat menentukan kesuksesan anak dalam kehidupan sosial di
masa dewasanya kelak. Inilah yang selanjutnya menjadi tugas penting dan strategis dari
kerjasama antara pihak orangtua, pihak sekolah dan masyarakat sebagai tripusat pendidikan)

5. Sebutkan unsur-unsur apa saja yang perlu diperhatikan dalam penilaan bagi:
a. Peserta didik usia sekolah dasar
Jawab

Unsur –unsur yang perlu diperhatikan pada peserta didik usia sekolah datar antara
lain:

1. Keterampilan fisik yang mencakup: menangkap, melempar, menendang, berguling,


berenang, serta mempergunakan alat-alat yang sederhana
2. Bagi kelas-kelas rendah membaca, menulis, dan berhitung merupakan materi
khusus untuk bekal pada kelas – kelas berikutnnya.
3. Nilai – nilai yang terkait dengan moral, budi pekerti, etika dan estetika
4. Kemampuan mengendalikan diri dan melakukan tenggang rasa dan kemandirian.
5. Penugasan materi membelajaran untuk setiap mata pelajaran sebagaimana
tercantum dalam struktur kurikulum sekolah dasar

b. Peserta didik usia sekolah menegah

Jawab

Unsur –unsur yang perlu diperhatikan pada peserta didik usia sekolah menengah
antara lain:

1. Keterampilan fisik yang sesuai dengan tahapan perkembangannya misal dalam salah
satu cabang olahraga
2. Nilai-nilai yang berkaitan dengan moral, budi pekerti, etika, dan estetika
3. Kemampuan bekerja/belajar mandiri kemampuan mengendalikan diri dari bekerja
sama dengan teman- temanya serta berkomunikasi baik dengan teman- teman maupun
dengan guru dan staf sekolah

c. Orang dewasa

Jawab

Unsur –unsur yang perlu diperhatikan pada bagi orang usia dewasa antara lain:

1. Berkaitan dengan masalah nyata untuk ditemukan pemecahaanya


2. Tidak lagi recall yang mengulang kembali apa yang dipelajari tetapi lebih kearah
aplikasi teori
3. Pengajian konsep dan mencari keterkaitan antara suatu konsep dengan konsep lainnya
dalam situasi atau kondisi tertentu
4. Penilaian mengarah kepada kerja sama antara pendidik dan peserta didik untuk
menuju ketercapaian tujuan program.

Anda mungkin juga menyukai