misalnya materi yang sulit dipahami, metode belajar yang tidak menyenangkan, dan
lingkungan yang tidak mendukung. Menurut Maryam (2016), Siswa yang memiliki
motivasi belajar tinggi, akan selalu berusaha untuk lebih baik dan ingin selalu
dipandang sebagai siswa yang berhasil dalam lingkungannya*. Ketika siswa
dijanjikan imbalan berupa hadiah maka siswa akan bersemangat dan ketika tidak
diberikan hadiah maka siswa kembali kurang bersemangat, karena siswa hanya
tertarik untuk mendapatkan imbalan berupa hadiah dari guru, tanpa memahami
pentingnya belajar yang akan menjadi hadiah ilmu untuk dirinya sendiri di kemudian
hari.
Jika saya menjadi guru, saya akan menerapkan beberapa tips agar mampu
membangkitkan motivasi belajar siswa ;
1) Membangun komunikasi dengan baik kepada siswa
2) Memberikan pandangan kepada siswa untuk menentukan tujuan belajarnya
3) Mengenali gaya belajar siswa
4) Membuat suasana belajar yang menyenangkan dan disukai siswa
5) Mengajak siswa untuk mengharga proses dari belajar, tidak berfokus pada prestasi
saja
(*: Maryam, Muhammad. 2016. Pengaruh Motivasi Dalam Pembelajaran. Lantanida
Journal. Vol 4 Nomor 2)
4. Dalam kegiatan pertemuan tatap muka terbatas, pihak sekolah menempelkan poster
perilaku hidup bersih dan sehat di setiap sudut sekolah, untuk membuat siswa
menyadari pentingnya berperilaku hidup bersih dan sehat ketika berada di sekolah.
Selain itu, guru juga secara berkala mengingatkan dan memberikan contoh bagaimana
menerapkan perilaku hidup bersih kepada muridnya. Karena terbiasa melihat poster
dan perilaku guru di sekolah, para siswa selalu menerapkan perilaku hidup bersih dan
sehat saat berada di sekolah. Menurut Anda, apa yang menyebabkan para siswa
tersebut mampu menerapkan pola perilaku hidup bersih dan sehat tanpa perlu
diingatkan?
Poster yang dibuat sedemikian menarik akan mendapatkan perhatian dari siswa,
karena telah menyita perhatian dan dilihat berulang kali maka memori yang berisikan
pesan dari poster tersebut akan terekam diingatan siswa sehingga siswa dapat
menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari.
5. Bayangkan jika Anda adalah seorang guru matematika di kelas VII. Saat ini, anda
hendak menyampaikan materi mengenai matematika sosial yakni mencari nilai rata-
3
prestasi yang lebih baik di sekolah karena peserta didik memiliki perspektif yang
berguna dalam belajar. Dalam mengembangkan mindset saya menanamkan jiwa
seorang pembelajar, sehingga saya merasa terus belajar tanpa merasa puas untuk apa
yang sudah saya ketahui.
B. Eksplorasi Konsep
1. Belajar
2. Teori-Teori Belajar
3. Motivasi Belajar
4. Paradigma Personal Peserta Didik
C. Ruang Kolaborasi
(Kelompok)
1. Berikan penjelasan bagaimana penerapan teori behavioristik, teori sosial kognitif, dan
teori konstruktivisme di dalam kelas!
a) Teori Behavioristik
Penerapan teori behavioristik dalam kelas melibatkan fokus pada perilaku siswa
sebagai hasil dari interaksi mereka dengan lingkungan pembelajaran. Beberapa cara
penerapan teori behavioristik di dalam kelas meliputi:
1) Penggunaan Penguatan: Memberikan penghargaan atau ganjaran positif
(reinforcement) kepada siswa yang menunjukkan perilaku yang diinginkan. Ini
bisa berupa pujian, poin, atau hadiah kecil untuk memotivasi pembelajaran.
2) Penggunaan Sanksi: Memberikan konsekuensi negatif untuk perilaku yang tidak
diinginkan. Ini dapat berupa pengurangan poin, tugas tambahan, atau waktu
istirahat yang dikurangi.
3) Penjadwalan Penguatan: Mengatur jadwal pemberian penguatan untuk mendorong
konsistensi perilaku. Misalnya, penguatan dapat diberikan setelah setiap tindakan
yang diinginkan pada awalnya, lalu secara bertahap dikurangi seiring waktu.
4) Instruksi yang Jelas: Memberikan petunjuk yang jelas dan tugas yang terstruktur
agar siswa dapat mengerti harapan perilaku yang diinginkan.
5) Model Perilaku: Guru dapat menjadi contoh yang baik dengan menunjukkan
perilaku yang diinginkan. Siswa sering meniru perilaku guru.
6) Penggunaan Alat Bantu Pembelajaran: Penggunaan media pembelajaran,
permainan edukatif, atau teknologi dapat membantu memfasilitasi pembelajaran
melalui penerapan teori behavioristik.
5
a) Inquiry Learning
Bertujuan untuk memperoleh informasi melalui observasi atau eksperimen untuk
menyelesaikan sebuah masalah
b) Discovery Learning
Mengarahkan Peserta didik untuk mengindentifikasi, memahami, merancang, serta
mengkonstruk informasi lewat proses intuisi atau kemampuan memahami
menggunakan perasaan
c) Project Based Learning
Difokuskan Pada permasalahan kompleks yang memerlukan investigasi dan
bereksperimen secara dalam kolaboratif dalam sebuah proyek.
d) Problem Based Learning
Merangsang peserta didik untuk belajar melalui permasalahan yang kompleks
3. Diskusikan dalam kelompok, buatlah rencana untuk meningkatkan motivasi para siswa
yang ada di kelas dengan gambaran sebagai berikut:
a) Tania 7 tahun, memiliki kemampuan rendah dan keinginan rendah untuk sukses yaitu
bisa dengan melakukan:
1) Mengajak Tania berbicara atau melakuan pendekatan dengan Tania secara
personal terkait apa yang dirasakan dan diinginkan oleh Tania
2) Memberikan gambaran kepada Tania mengani contoh perilaku orang yang sudah
berhasil meraih cita cita, sama seperti cita cita yang Tania inginkan.
3) Mengkombinasikan belajar sambil bermain agar Tania merasa bahwa belajar
adalah suatu hal yang menyenangkan
4) Beri Penghargaan dan Pujian ketika Tania menyelesaikan tugas dengan baik. Hal
Ini dapat meningkatkan rasa percaya diri dan motivasi.
5) Buat Pembelajaran Menyenangkan: Buat suasana pembelajaran yang
menyenangkan dan menarik dengan mengunakan berbagai metode pembelajaran.
b) Rencana untuk meningkatkan motivasi Samuel yang berusia 10 tahun, yang bekerja
keras untuk menjaga harga dirinya pada tingkat tinggi, tetapi memiliki rasa takut akan
gagal yang kuat adalah sebagai berikut:
1) Tetapkan tujuan yang realistis serta mempetimbangkan hambatan-hambatan yang
mungkin akan muncul
2) Berikan dukungan
8
3) Ajarkan resiliensi bahwa kegagalan adalah bagian dari proses belajar. Dan
mencoba menceritakan pengalaman tentang kegagalan yang pernah terjadi dan
cara untuk mengatasinya.
4) Kenali minat dan bakat Samuel, agar dapat menemukan passion apa yang menjadi
minat dan bakat Samuel.
d) Robert, 16 tahun, yang menunjukkan sedikit minat di sekolah dan saat ini tinggal
bersama dengan bibinya (Anda sudah tidak dapat menghubungi orangtuanya)
9
D. Demonstrasi Konstektual
1) Setelah menyelesaikan tugas secara berkelompok, saat ini Anda akan diminta untuk
mempresentasikan hasil kerja kelompok Anda. Adapun tata cara yang harus dilakukan
adalah sebagai berikut:
2) Buatlah materi presentasi yang menarik dalam bentuk audio dan visual (durasi
maksimal 15 menit).
3) Masing-masing ketua kelompok mengunggah link teks dan link video hasil kerja
kelompok ke dalam forum diskusi online.
10
2) Kognitif
Pada teori kognitif siswa ditekankan pada proses pembelajaran dari pada hasil
sehingga dapat diartikan bahwa kognitif adalah bagian dari psikologi yang meliputi
perilaku Kesehatan mental yang berkaitan dengan kemampuan berfikir, memecahkan
masalah, memahami, memproses informasi, stabilitas dan kemauan sehingga kognitif
dapat diartikan sebagai psikologi dari individu. Pada Kurikulum Merdeka teori
kognitif dapat diterapkan pada kegiatan pembelajaran guna mengutamakan proses
dari pada hasil.
3) Konstruktivisme
Pada teori konstruktivisme, siswa dituntut untuk bisa aktif membangun pengetahuan
dan pemahaman baru, mencari makna berdasarkan apa yang telah dipelajari atau
sesuai dengan pengalaman nyata yang telah dialami. Guru dapat menerapkan teori
behavioristik pada kurikulum Merdeka yakni dengan cara memberikan video
pembelajaran di awal pembelajaran di mulai, seperti studi kasus yang sedang terjadi
pada saat ini, kemudian siswa diminta untuk menyimak video pembelajaran dengan
seksama, siswa mencari akar masalah yang sedang terjadi, lalu memberikan
tanggapan beserta solusi yang bisa mengatasi akar masalah yang ada. Teori
konstruksivisme cocok digunakan pada kurikulum Merdeka sebab pembelajaran
memfokuskan pada kegiatan siswa dan siswa dituntut untuk lebih aktif, sehingga
siswa bisa menarik kesimpulan, mendapatkan informasi baru, dan mengembangkan
rencana untuk penyelidikan selanjutnya.
F. Koneksi Antar Materi
Buatlah ringkasan/rangkuman materi mengenai:
1) Apa itu belajar?
Belajar merupakan suatu proses atau upaya yang dilakukan oleh setiap individu untuk
mendapatkan perubahan tingkah laku, baik dalam bentuk pengetahuan, keterampilan,
juga sikap dan nilai positif sebagai suatu pengalaman dari berbagai materi yang telah
dipelajari. Selain itu, definisi belajar juga dapat diartikan sebagai segala aktivitas
psikis yang kemudian dilakukan oleh setiap individu, sehingga tingkah lakunya
berbeda antara sebelum dan sesudah belajar. Perubahan tingkah laku ini dapat terjadi
karena adanya pengalaman baru, memiliki kepandaian atau ilmu setelah belajar, serta
aktivitas berlatih. Arti belajar sendiri adalah suatu proses perubahan kepribadian
seseorang dimana perubahaan ini terjadi dalam bentuk peningkatan kualitas perilaku,
12
Growth mindset adalah pola pikir berkembang pada manusia dapat yang membuat
kehidupan menjadi semakin maju dan bahkan sebaliknya. Growth mindset adalah cara
berpikir berkembang terhadap diri sendiri sehingga dapat mempengaruhi perasaan
untuk meningkatkan kecerdasan dan kemampuan yang dimiliki. Fixed mindset adalah
pola pikir yang memandang kemampuan seseorang sebagai sesuatu yang tetap dan
tidak dapat berubah. Seseorang dengan fixed mindset cenderung merasa sulit untuk
menghadapi kegagalan.
G. Aksi Nyata
Pada akhir pembelajaran topik tentang belajar dan teori belajar, bacalah ringkasan yang
telah Anda buat. Setelah itu tuliskan rancangan / rencana aksi nyata bagaimana Anda
mengaplikasikan topik belajar dan teori pembelajaran dalam proses pembelajaran di
kelas!
A. Topik Materi
Klasifikasi Makhluk Hidup
B. Teori Belajar
Teori Sosial Kognitive, karena teori sosial kognitiv mendukung pengembangan
kemampuan regulasi diri seperti membantu siswa mengembangkan kemampuan untuk
mengatur dan mengontrol perilaku, motivasi, dan emosi mereka dalam belajar, seperti
studi kasus pada sandra usia 13 tahun yang tenang di kelas dan meremehkan keterampilan
teman-temannya, sehingga tepat dalam menggunakan teori belajar ini agar termotivasi
untuk aktif ikut serta di kelas dan terampil.
C. Capaian Pembelajaran
1) Peserta didik dapat menyajikan hasil pengamatan, mengidentifikasi, dan
mengomunikasikan hasil observasinya.
2) Peserta didik dapat menjelaskan benda-benda di sekitar yang bersifat alamiah.
3) Peserta didik dapat menjelaskan benda-benda di sekitar yang bersifat buatan manusia.
4) Peserta didik dapat menjelaskan kegunaan dari berbagai jenis benda di sekitar.
15
5) Peserta didik dapat melakukan pengamatan terhadap makhluk hidup dan benda tak
hidup
6) Peserta didik dapat menjelaskan ciri makhluk hidup.
7) Peserta didik dapat melakukan pengamatan terhadap berbagai makhluk hidup di
sekitarnya.
8) Peserta didik dapat menjelaskan ciri-ciri makhluk hidup hidup di sekitarnya
9) Peserta didik dapat mengelompokkan makhluk hidup berdasarkan prinsip klasifikasi
D. Karakteristik peserta didik
Sandra, 13 tahun, yang tenang di kelas dan meremehkan keterampilan teman-temannya
adalah tantangan yang bisa dihadapi oleh guru dan orang tua
E. Langkah kegiatan guru dan peserta didik (saintifik : PBL/PjBL/D/L)
Problem Based Learning
1) Pengidentifikasian siswa pada masalah
Guru menyajikan video tentang klasifikasi mahluk hidup dan peserta didik mengamati
video yang disajikan. Guru meminta peserta didik untuk mengidentifikasi sebanyak
mungkin pertanyaan berkaitan dengan video yang disajikan. Peserta didik diberikan
bertanya “Apa perbedaan kamu dengan meja?” Apa perbedaan benda alamiah dan
buatan manusia?
2) Pengorganisasian siswa
Peserta didik mengumpulkan informasi melalui berbagai sumber untuk menjawab
pertanyaan yang telah diidentifikasi pada tahap pengamatan video. Pada tahap ini
dibentuk kelompok diskusi untuk mengumpulkan informasi.
3) Pembimbingan penyelidikan
Guru membimbing peserta didik dalam melakukan diskusi kelompok agar dapat
mengolah data tentang klasifikasi makhluk hidup.
4) Pengembangan dan penyajian
Peserta didik melakukan diskusi dalam kelompok dalam mengolah data yang telah
didapat tentang klasifikasi makhluk hidup yang sudah dikumpulkan dari hasil
kegiatan sebelumnya. Peserta menyajikan hasil pengamatannya serta memverifikasi
hasil pengamatan dengan data-data atau teori pada buku maupun sumber lainnya.
5) Pengevaluasian proses pemecahan masalah atau penyimpulan
Peserta didik melakukan diskusi dan menyimpulkan perbedaan benda-benda di
sekitar, membedakan makhluk hidup dan tak hidup, dan mengelompokkan makhluk
hidup berdasarkan prinsip klasifikasi. Kesimpulan dapat berupa lisan dan
16