Anda di halaman 1dari 12

Modul 7

Pendidikan Bahasa Indonesia di SD

1. Miftahul Ikhwan .(858931205)


2. Riska Resistansi (858930987).
Modul 7
Pembelajaran Bahasa In-
donesia di SD/MI
Peta Konsep Modul 7
Kb.1 Fokus Pembelajaran Bahasa Indonesia
A. Pembelajaran Bahasa Indonesia dengan Fokus
Keterampilan Berbahasa
Bahasa Indonesia
Sebagai Bahan Pengajaran

Kemampuan
Kebahasaan Kesastraan
Berbahasa

a. Struktur Keempat keter-


Kebahasaan (fono- ampilan berba-
a. mendengarkan
logi, morfologi, sin-
/menyimak Bersifat reseptifhasa
taks, b. Membaca tidak dapat dip-
semantik, kewacanaa) c. Berbicara isa-hkan dan sa-
d. menulis Bersifat produktif ling
b. Kosa Kata berkaitan
Fokus Pembelajaran Bahasa
Fokus pada Fokus pada
keterampilan Sastra
berbahasa

Difokuskan lagi menjadi 4 keterampilan

Mendengarkan Berbicara Membaca Menulis


Jadi, pembelajaran bahasa Indonesia dengan fokus keterampilan
berbahasa adalah pembelajaran Bahasa Indonesia yang ditekankan
pada pengembangan salah satu kompetensi dasar dari keempat
keterampilan berbahasa yang ada.

Langkah-langkah pembelajarannya bertumpu/fokus pada


salah satu keterampilan berbahasa yang telah ditetapkan.

Perpaduan antara dua keterampilan berbahasa memakai pen-


dekatan integratif. Tertuang dalam GBPP butir 2 yang berbunyi “
dalam GBPP ini, tujuan khusus pengajaran disajikan dalam
komponen kebahasaan, pemahaman, dan penggunaan”.
B. Pembelajaran Bahasa Indonesia dengan Fokus Sastra

 Mendengarkan dongeng
Pembelajaran sastra  Mendeklamasikan puisi/syair lagu
di SD kelas Rendah dan memerankan tokoh dongeng
dalam pembelajaran berbicara.
 Membaca penggalan cerita, dll.

Kurikulum
2004

Pembelajaran sastra  Mendengarkan pembacaan teks drama


 Memerankan drama pendek tanpa teks
di SD kelas Tinggi  Membaca cerita rakyat
 Mengubah puisi ke dalam prosa, dll.
C. Tujuan dan Manfaat Pembelajaran Bahasa Indonesia
dengan Berbagai Fokus

agar siswa dapat mengembangkan kompetensi mana yang


ditekankan

Misalnya ditekankan kompetensi dasar mendengarkan, maka porsi


untuk pembelajaran mendengarkan lebih banyak dari keterampilan
yang lainnya.

Dari segi untuk memudahkan guru dalam membuat


Guru berbagai perencanaan pembelajaran di kelas.
Kb. 2 Model Pembelajaran Bahasa Indonesia

Pembelajaran
Langkah awal : menyusun rencana mendengarkan
pembelajaran. pada kelas
Rendah bertujuan:
memperhatikan bagaimana cara
memadukan empat keterampilan - Mengetahui daya simak siswa
- Daya apresiasi siswa terhadap
berbahasa dengan kompetensi Bunyi
dasar kebahasaan dan sastra. - Dasar mengungkapkan
pengetahuan, kemampuan
Melalui dua cara , yakni dan keberanian siswa berbicara.
ketrampilan tertentu dan
keterpaduan tanpa fokus
Tujuan Pembelajaran Membaca :
Pada Kelas Rendah bertujuan untuk mengenalkan huruf, kata,
dan kalimat sederhana pada anak (membaca awal/membaca
permulaan)
Pada kelas tinggi bertujuan agar anak memahami apa yang
dibaca (membaca pemahaman)
Metode SAS
Metode Global
Pada kelas rendah
Metode permainan, dll.
(membaca permu-
Metode/ laan) Membaca nyaring
Teknik Membaca Ekstensif
Membaca Membaca Intensif(Scramble)
Pada Kelas Tinggi Membaca Skimming
(Membaca pemahaman) Membaca Scanning
Teknik SQ3R, dll,
A. Model Pembelajaran Bahasa Indonesia dengan
Fokus Keterampilan Berbahasa
1. Model Pembelajaran BI dengan fokus Mendengarkan (Menyimak)

2. Model pembelajatran Bahasa Indonesia dengan Fokus Berbicara


Semua aktivitas pembelajaran berbicara berangkat, tertuju dan berpulang pada
keterampilan berbicara.

3. Model Pembelajaran BI dengan Fokus Membaca


Kemampuan membaca merupakan kemampuan yang kompleks yang menuntut
kerja sama antara sejumlah kemampuan. Seseorang harus dapat menggunakan
pengetahuan yang sudah dimilikinya.

4. Model Pembelajara BI dengan Fokus Menulis


Menulis merupakan suatu cara mengkomunikasikan pesan secara tertulis kepada
pembaca untuk tujuan tertentu, (Troyka dalam Soesilo, 1995:11)
Tujuan Akhir menulis adalah agar siswa mampu mengekspresikan dan
menggeneralisasikan pengetahuan, pengalaman, serta kemampuannya dalam tulisan.
B. Model Pembelajaran Bahasa Indonesia dengan
Fokus Sastra
Pembelajaran sastra di SD/MI berdasarkan Kurikulum 2004 secara eksplisit tidak
berdiri sendiri, akan tetapi terintegrasi (terpadu dengan kompetensi dasar atau
keterampilan berbahasa dan kompetensi dasar kebahasaan).

Pembelajaran sastra di SD/MI lebih pada menikmati karya sastra.

Sastra yang dibacakan anaka-anak dalam suasana yang penuh kehangatan


(Zuchdi, D. dan Budiasih, 1997:75)

Karya sastra dapat menolong anak-anak memahami dunia mereka, membentuk


sikap positif, dan menyadari hubungan manusiawi ( Sawyer dan Corner, 1991:1-5)
 

Anda mungkin juga menyukai